PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN MATERI TEKNIK PEMIJAHAN IKAN SECARA BUATAN PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Oleh: Muhammad Supriyatno, Adelina Hasyim, Sulton Djasmi FKIP Unila, Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung e-mail:
[email protected] Hp. 081334560939
Abstract : The Development of Instructional Video of Artificial Fish Spawning Technique of Vocational Subject in Vocational School.The objective of this research and development were 1) to describe the conditions and the potential for developing the instructional video material of artificial spawning techniques; 2) to describe the development of instructional video procedures; 3) to analyze instructional video effectiveness; 4) to analyze the efficiency of instructional video; 5) and the last one to analyze the attractiveness of instructional video. Research and development design was used on this study. Research was conducted at SMK Negeri 1 Padang Cermin and SMK Negeri 6 Bandar Lampung. Conclusions on the research are 1) the initial conditions and potentials were possible and supported the development of instructional video; 2) the development of instructional video were conducted through five stages of development process, namely, preliminary studies, instructional design, media design and development, testing and revision of the product, and the final product; 3) instructional video specification was easy to operate based on the complement and supplement; 4) instructional video is more effective than a powerpoint presentation slides with effect size value = 1.03; 5) instructional video is more efficient to be used based on the effeciency value by 2; 6) instructional video has an average appeal value of 3.84. Key words: instructional video, artificial fish spawning techniques Abstrak : Pengembangan Video Pembelajaran Materi Teknik Pemijahan Ikan Secara Buatan Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Sekolah Menengah Kejuruan.Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah 1) mendeskripsikan kondisi dan potensi untuk mengembangkan video pembelajaran materi teknik pemijahan ikan secara buatan; 2) mendeskripsikan prosedur pengembangan video pembelajaran; 3) menganalisis efektifitas video pembelajaran; 4) menganalisis efisiensi video pembelajaran; 5) menganalisis kemenarikan video pembelajaran. Penelitian menggunakan desain penelitian dan pengembangan. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Padang Cermin dan SMK Negeri 6 Bandar Lampung. Kesimpulan pada penelitian adalah 1) kondisi dan potensi awal sangat memungkinkan dan mendukung dilakukan pengembangan video pembelajaran; 2) proses pengembangan video pembelajaran melalui lima tahap pengembangan yaitu, studi pendahuluan, desain pembelajaran, desain dan pengembangan media, ujicoba dan revisi produk, dan produk akhir; 3) spesifikasi video pembelajaran, mudah dioperasikan, bersifat komplemen dan
2
suplemen; 4) video pembelajaran lebih efektif dibandingkan slide presentasi powerpoint dengan nilai ukuran efek = 1,03; 5) video pembelajaran lebih efisien digunakan dilihat dari nilai efisiensi sebesar 2; 6) video pembelajaran memiliki nilai rata-rata daya tarik sebesar 3,84. Kata kunci : video pembelajaran, teknik pemijahan ikan secara buatan PENDAHULUAN
secara
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
beberapa permasalahan, diantaranya:
merupakan
jenjang
belum tersedianya media pembelajar-
yang akan
an untuk mata pelajaran kompetensi
salah
satu
pendidikan menengah menyiapkan
siswa-siswinya
untuk
buatan
kejuruan
masih
khususnya
terkendala
pada
materi
menjadi tenaga kerja menengah yang
teknik pemijahan ikan secara buatan
produktif dan membuka usaha sendiri
yang dimiliki sekolah maupun media
secara mandiri.
pembelajaran mandiri yang dimiliki
Teknik pemijahan ikan secara buatan
siswa, media pembelajaran penunjang
merupakan salah satu materi pokok
yang dimiliki guru hanya berupa buku
pembelajaran yang terdapat pada
ilmiah populer yang tidak secara
kompetensi dasar menerapkan teknik
spesifik menyajikan materi teknik
kompetensi
pemijahan ikan secara buatan, dan
memijahkan ikan, mata pelajaran
media pembelajaran berbentuk video
kompetensi
agribisnis
pembelajaran belum ada. Menurut
perikanan di SMK. Setelah mem-
Rahardjo dalam Siagian (2007:77),
pelajari materi teknik pemijahan ikan
media
secara buatan tersebut, diharapkan
sesuatu, baik yang sengaja dirancang
siswa mampu dan kompeten dalam
(media by utilization) maupun yang
pemijahan,
menguasai
standar
kejuruan
konsep
dan
prosedur
teknik pemijahan ikan secara buatan.
pembelajaran
yaitu
segala
telah tersedia (media by design), baik secara
sendiri-sendiri
maupun
bersama-sama, yang dapat digunakan Dari hasil observasi di lapangan diperoleh informasi bahwa dalam pembelajaran
kompetensi
dasar
menerapkan teknik pemijahan terutama
pada
materi
pokok
pembelajaran teknik pemijahan ikan
untuk menyampaikan pesan (materi pelajaran) dari sumber (misalnya guru)
kepada
penerima
(siswa)
sehingga membuat atau membantu siswa melakukan kegiatan belajar. Sementara
Miarso
(2009:458)
3
menambahkan bahwa media pem-
sehingga tidak sebanding dengan
belajaran adalah segala sesuatu yang
jumlah siswa mengakibatkan proses
digunakan untuk menyalurkan pesan
pembelajaran kurang dapat memberi-
serta
kan pengalaman langsung kepada
dapat
merangsang
pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan si
siswa.
belajar sehingga dapat mendorong
mengatasi masalah tersebut adalah
terjadinya
dengan
proses
belajar
yang
Salah
satu
upaya
penggunaan
video
untuk
pem-
disengaja, bertujuan, dan terkendali.
belajaran dalam proses pembelajaran.
Selama ini, metode pembelajaran
penggunaan
yang digunakan guru juga masih
dalam penelitian ini didukung oleh
berupa metode ceramah, presentasi
teori belajar kognitif, behaviorisme,
menggunakan media powerpoint, dan
dan kontruktivisme.
demontrasi. Metode ceramah sangat
Teori belajar kognitif menurut Piaget
umum dilakukan oleh guru. Selain
dalam
mudah dalam pelaksanaannya, guru
(2010:61), menekankan bahwa belajar
tidak perlu direpotkan dalam per-
merupakan suatu proses yang terjadi
siapan penggunaan media.
dalam akal pikiran manusia, dimana
Metode demontrasi, pada saat guru
proses tersebut tidak dapat diamati.
melakukan
prosedur
Belajar bukan hanya sekedar interaksi
kerja dalam teknik pemijahan ikan
antara stimulus dan respon, tetapi
secara buatan, alat dan bahan yang
melibatkan juga aspek psikologis
tersedia
(mental,
hanya
demonstrasi
masih guru
terbatas saja
sehingga
yang
dapat
mendemontrasikan sehingga siswa
video
Karwono
emosi,
pembelajaran
dan
Mularsih,
presepsi)
dalam
memroses informasi yang tampak, sehingga
menyebabkan
orang
yang melihat paling belakang merasa
memberikan respon terhadap sebuah
kurang
stimulus
diajarkan
jelas oleh
dengan guru.
apa
yang
Kegiatan
belajar.
behaviourisme
Teori
lebih
belajar
menekankan
praktikum yang terkendala keterbatas-
pada tingkah laku manusia dan
an waktu, peralatan praktik yang tidak
memandang
ada atau jikapun ada sudah tidak
makhluk reaktif yang memberi respon
dapat dioperasikan, serta penyediaan
pada lingkungan. Pengalaman dan
bahan praktik yang kurang jumlahnya
individu
sebagai
latihan akan membentuk perilaku
4
mereka. Jika penguatan ditambahkan
(2011:114-116) desain dan bentuk
(positif reinforcement) respon yang
eksperimen
diharapkan semakin kuat (Karwono
pengembangan dari true experimental
dan Mularsih, 2010:41). Sementara
design dengan bentuk pretest-posttest
Teori
control
belajar
konstruktivisme
tersebut
group
merupakan
design.
Desain
menekankan agar individu secara
eksperimen quasi experimental design
aktif
dengan bentuk non equivalent control
menyusun
dan
membangun
pemahaman (Santrock, 2008:8).
group design memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya
METODE PENELITIAN
mengontrol
variabel-
Desain penelitian yang digunakan
variabel luar yang mempeng-aruhi
dalam penelitian ini adalah metode
pelaksanaan eksperimental. Desain ini
penelitian
dan
pengembangan
digunakan untuk mengatasi kesulitan
(Research
and
Development).
dalam
mendapatkan
kelompok
Penelitian dan pengembangan secara
kontrol yang akan digunakan dalam
garis
penelitian
penelitian. Subyek penelitian pada
intruksional,
kelompok eksperimen dan kelompok
penyusunan video pembelajaran, dan
kontrol dalam desain eksperimen ini
pengembangan dan validasi produk.
dipilih secara purpousive sampling.
Hal ini selaras dengan pendapat
Subyek
dikemukakan oleh Borg and Gall
kela XI AP.A dan Kelas XI AP.B di
(1983:772):
SMK Negeri 1 Padang Cermin, dan
besar
pendahuluan,
meliputi: desain
Research and information collecting, planning, develop preliminary form of product, preliminary field testing, main product revision, main field testing, operational product revision, operational field testing, final product revision, and dissemination and implementation. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen quasi experimental design dengan bentuk non equivalent control group design. Menurut Sugiyono
penelitian ini adalah siswa
Kelas XI BI SMK Negeri 6 Bandar Lampung.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.
Kondisi dan Potensi Awal untuk Pengembangan Video Pembelajaran
5
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan
siswa
juga
2009:47-48). Sementara Smaldino.
diperoleh
informasi
bahwa
di
kelas
(Prawiradilaga,
sebagian besar siswa masih kesulitan
dkk,
dalam memahami pembelajaran KD
bahwa model ASSURE dirancang
menerapkan
untuk
teknik
pemijahan,
(2008:85-87)
menjelaskan
membantu
para
guru
merasa waktu yang tersedia tidak
merencanakan
mencukupi dalam pembelajaran KD
efektif
menerapkan
pemijahan,
pembelajaran berorientasi kelas dan
memerlukan paket media pembelajar-
menggunakan teknologi dan media.
an
mudah
Model ASSURE terdiri atas enam
media
langkah kegiatan yaitu: menganalisis
teknik
yang
menarik
dipahami,
dan
memerlukan
pembelajaran
dengan
yang
mengintegrasikan
pembelajaran yang dapat dipakai
pelajar;
belajar mandiri, memerlukan video
pembelajaran;
pembelajaran
membantu
media dan bahan; penggunaan media
mengatasi kesulitan belajar, dan minat
dan bahan ajar oleh siswa dan guru;
untuk
partisipasi siswa dalam pembelajaran;
untuk
membaca
bukunya
masih
rendah. Bahan ajar yang tersedia pun
menetapkan
tujuan
memilih
metode,
penilaian dan revisi.
masih sangat terbatas jumlahnya. Potensi
pengembangan
pembelajaran
dilakukan
video
2.
dengan
Proses Pengembangan Video Pembelajaran
mengacu pada desain pembelajaran
Proses
pengembangan
model ASSURE. Model ASSURE
pembelajaran
merupakan sebuah formulasi model
terdiri dari 3 tahap pengembangan,
pembelajaran untuk kegiatan belajar
yaitu:
mengajar (KBM) atau disebut juga
media, ujicoba dan revisi produk, dan
model berorientasi kelas. Meskipun
produk akhir.
berorientasi pada kelas, model ini
a.
pada
desain
Desain
dan
dan
video
penelitian
ini
pengembangan
Pengembangan
tidak menyebutkan strategi pem-
Media
belajaran secara eksplisit. Strategi
Proses desain dan pengembangan
pembelajaran dikembangkan melalui
media
pemilihan dan pemanfaatan metode,
tahapan yaitu tahap pra produksi,
media, bahan ajar, serta peran serta
pra produksi, dan tahap pasca
dilakukan
melalui
3
6
b.
produksi.
Pada
produksi
video
tahap
pra
bahwa
produk
video
hasil
pembelajaran
pengembangan sudah sangat baik
materi teknik pemijahan ikan
dengan rerata skor 3,69. Hasil
secara buatan dilakukan tahapan
penilaian
sebagai berikut: 1). identifikasi
tentang
program, 2) membuat sinopsis, 3)
pembelajaran hasil pengembang-
membuat
an sudah sangat baik dengan
treatment,
dan
4)
responden
kedua
kemenarikan
video
membuat naskah/shooting script.
rerata
Ujicoba dan Revisi Produk
responden pertama yaitu sebesar 3,69.
Tahap ujicoba dan revisi produk dilakukan
melalui
beberapa
tahapan yaitu: tahap validasi ahli (ahli desain pembelajaran, ahli mater, dan ahli media), ujicoba satu-satu dan ujicoba kelompok kecil, revisi produk awal, ujicoba kelas
terbatas,
operasional,
revisi dan
produk ujicoba
lapangan. Perolehan nilai rerata dari ahli desain pembelajaran, ahli materi, dan ahli media secara
skor
Senada
responden rerata
sama
dengan
dengan
kedua
sebelumnya,
dari
hasil
skor angket
kemenarikan video pembelajaran oleh responden ketiga sebesar 3,69. Perolehan skor kemenarikan video pembelajaran ketiga
responden
dari tersebut
dikategorikan sangat baik, namun perlu ada perbaikan dibeberapa bagian
video
pembelajaran
seperti
ukuran
huruf
dan
kejelasan suara narasi.
berturut-turut sebesar 3,73; 3,82; dan 3,69. Dari perolehan nilai rerata hasil validasi ketiga ahli
Pada ujicoba kelompok kecil, diperoleh
nilai
rerata
dari
tersebut maka dapat disimpulkan
keseluruhan aspek yang diamati
bahwa produk awal sudah sangat
setelah melihat tayangan produk
baik dan layak dilanjutkan untuk
awal video pembelajaran dari
diujicobakan dengan perbaikan.
masing-masing
responden
berkisar
3,54-3,77.
Hasil ujicoba satu-satu diperoleh data sebagai berikut: responden pertama memberikan penilaian
antara
Sementara, nilai rerata secara keseluruhan sebesar 3,94. Nilai rerata tersebut mengindikasikan
7
bahwa secara keseluruhan produk
Tahap revisi produk operasional
awal video pembelajaran yang
dapat diabaikan karena hasil
dikembangkan sudah sangat baik,
ujicoba produk pada ujicoba
namun masih perlu perbaikan
kelas terbatas sudah sangat baik
atau revisi awal produk pada
dan tidak adanya masukan saran
pada bagian narasi, jenis, warna
untuk perbaikan produk hasil
dan ukuran huruf tulisan.
revisi awal.
Revisi produk awal dilakukan
Pada ujicoba lapangan, diperoleh
berdasarkan hasil validasi dari
data
ahli desain pembelajaran, ahli
eksperimen diperoleh presentase
materi, dan ahli media. Selain itu
kelulusan
juga,
perbaikan
Minimal (KKM) sebesar 86,21%
berdasarkan dari masukan saran
atau sebanyak 25 orang siswa
dari responden pada ujicoba satu-
dengan kisaran nilai 7,00–86,67.
satu dan ujicoba kelompok kecil.
Sementara
Pada
dilakukan
ujicoba
perolehan
kelas hasil
terbatas, angket
bahwa
pada
Kriteria
pada
kelompok
Ketuntasan
kelompok
kontrol diperoleh nilai presentase kelulusan
Kriteria
Ketuntasan
kemenarikan video pembelajaran
Minimal (KKM) sebesar 65,52%
dari masing-masing responden
atau sebanyak 19 orang siswa
berkisar
3,62-4,00.
dengan kisaran nilai 6,00–8,00.
Sementara nilai rerata secara
Perolehan nilai rerata/mean dari
keseluruhan sebesar 3,96. Nilai
nilai N Gain (post test – pre test)
rerata tersebut mengindikasikan
pada
antara
bahwa secara keseluruhan video
sebesar
kelompok 28.85
eksperimen lebih
tinggi
dengan
nilai
pembelajaran hasil revisi produk
dibandingkan
awal tersebut sudah sangat baik.
rerata/mean dari nilai N Gain
Hasil angket kemenarikan dari ke
pada kelompok kontrol yaitu
17
responden
sebesar 22.64. Hasil analisis uji
menunjukkan
independen t-test dari N Gain
adanya masukan saran untuk
pada kelompok eksperimen dan
perbaikan.
kelompok kontrol menunjukkan
orang
penelitian
siswa tidak
bahwa
data
yang
diperoleh
8
homogen dengan nilai F sebesar
Produk akhir yang dihasilkan dari
0.529 dan nilai p > 0.05, artinya
penelitian dan pengembangan ini
tidak ada varian antara kelompok
beripa video pembelajaran materi
eksperimen
kelompok
teknik pemijahan ikan secara
kontrol. Dengan kata lain variasi
buatan yang dikemas ke dalam
data pada kedua kelompok adalah
kepingan DVD.
sama. Karena data yang diperoleh
belajaran
homogen,
dilakukan
tutorial tentang teknik pemijahan
analisis dengan membaca kolom
ikan secara buatan terdiri dari
Equal
Assumed.
tampilan menu dan beberapa
Terlihat bahwa ada perbedaan
segmen tahapan pemijahan ikan
pada taraf 1% (t = 3.035;
secara buatan. Beberapa segmen
p<0.01).
yang
dan
maka
Variances
Artinya
merupakan
terdapat
pada
video
video
eksperimen memiliki perubahan
pembelajaran di atas yaitu: 1)
yang signifikan dibanding dengan
opening video, 2) pengantar, 3)
kelompok kontrol. Jadi, perlaku-
persiapan
an
pada
pemijahan, 4) seleksi induk siap
teknik
pijah, 5) penyuntikan hormon
pemijahan ikan secara buatan
pemijahan, 6) pembuatan ekstrak
yang diberikan pada kelompok
kelenjar hipofisa, 7) pembuahan
eksperimen berhasil. Kemudian
telur, 8) penetasan telur, dan 9)
dilakukan perhitungan nilai gain
pemeliharaan larva. Durasi total
ternormalisasi dengan perolehan
dari video pembelajaran ini yaitu
nilai gain sebesar 0,50. Hal ini
± 23 menit. Video pembelajaran
menunjukkan bahwa peningkatan
ini dapat dioperasikan dengan
kompetensi
menggunakan DVD player, dan
video
pembelajaran
pembelajaran
ikan
kategori
materi
teknik
secara
kelompok
c.
kelompok
Video pem-
pemijahan
buatan
pada
eksperimen
dalam
sedang
dibandingkan
wadah
dan
media
komputer/notebook yang sudah terinstal
program
CyberLink
PowerDVD atau perangkat lunak
dengan kelompok kontrol.
lain
yang
dapat
Produk Akhir
membuka
DVD
pembelajaran
ini.
digunakan video Pengguna
9
video pembelajaran ini dapat
Photoshop Extended CX3, dan Adobe
memilih
Audition 1.5.
atau
mengulang
tayangan sesuai kebutuhannya
Produk video pembelajaran yang
dengan menekan nomor pilihan
dihasilkan digunakan pada proses
pada
meng-
pembelajaran teknik pemijahan ikan
menggunakan
secara buatan kelas XI agribisnis
remote
jika
operasikannya DVD
player
mengklik
atau
pilihan
mengoperasikannya
dengan
menu
perikanan/budidaya
ikan
SMK
jika
menggunakan metode pembelajaran
mengguna-
drill and practice dengan pendekatan
kan komputer atau notebook.
scientific, sehingga seakan-akan siswa sedang mengikuti pelatihan yang
3.
Spesifikasi Video Pembelajaran
sesungguhnya. Video pembelajaran
Penelitian ini menghasilkan produk
digunakan oleh guru pada saat awal
berupa
kegiatan
video
pembelajaran
yang
dapat bersifat komplemen maupun suplemen, dan dapat digunakan oleh
inti
dalam
proses
pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajarannya,
siswa untuk berlatih secara mandiri
penggunakan
maupun
agar
dilakukan dengan cara menayangkan
keterampilan pada teknik pemijahan
tampilan video per segmen/sub pokok
ikan secara buatan semakin baik.
bahasan.
Video pembelajaran ini dikembang-
pokok bahasan, guru menekan tombol
kan dalam bentuk kepingan DVD
“pause”
dengan format .MP4 sehingga dapat
tayangan video, kemudian memberi-
berkelompok
dan
dioperasikan dengan menggunakan
video
Pada
pembelajaran
akhir
untuk
segmen/sub menghentikan
kan kesempatan kepada siswa untuk
DVD player, selain itu juga dapat
mengumpulkan informasi berkaitan
dioperasikan menggunakan komputer
dengan segmen/sub pokok bahasan
dengan bantuan software CyberLink
yang
PowerDVD.
dilakukan
Software
pendukung
ditayangkan. secara
Proses terus
ini
menerus
yang digunakan untuk mengembang-
hingga semua segmen/sub pokok
kan video pembelajaran ini adalah
bahasan
Corel VideoStudio Pro X4, Adobe
keseluruhan.
Kemudian,
proses
pembelajaran
dilanjutkan
sesuai
ditayangkan
secara
10
dengan tahapan proses pembelajaran
Berdasarkan
dengan
normalitas, diketahui bahwa uji
menggunakan
pendekatan
data
uji
scientific. Setelah siswa diberikan
normalitas
tayangan video pembelajaran dan
dengan
telah memahami konsep maupun
Kolmogorov-Smirnov
prosedur
ikan
dikoreksi Lilliefors dan Metode
setiap
Shapiro-Wilk menunjukan nilai
siswa memperagakan prosedur atau
siginifikasi dari ketiga kelompok
tahapan kerja pada masing-masing
kontrol
segmen/sub pokok bahasan. Video
maupun post test lebih besar dari
pembelajaran hasil pengembangan, di
pada (0.05). Nilai signifikasi
dalam proses pembelajaran dapat
pre test kelompok kontrol pada
berfungsi
tambahan
kelas XI AP.A sebesar 0.063,
(suplemen) yang bersifat opsional,
kelas XI AP.B sebesar 0.693, dan
pelengkap (komplemen), atau bahkan
kelas
menggantikan peran guru (substitusi).
sedangkan nilai signifikasi hasil
secara
teknik buatan,
pemijahan selanjutnya
sebagai
yang
hasil
ditampilkan
menggunakan
baik
XI
hasil
BI
metode yang
pre
sebesar
test
0.739
post test pada ketiga kelompok 4.
Tingkat Efektivitas Pembelajaran
Video
sebesar 0.091, 0.496, dan 0.099.
Uji efektivitas merupakan pengukuran peningkatan kemampuan yang diukur dengan menggunakan uji ukuran efek (effect size). Sebelum dilakukan uji ukuran
efek,
terlebih
dahulu
dilakukan uji normalitas, dan uji homogenitas. Uji normalitas dan uji homogenitas digunakan sebagai uji prasyarat.
kontrol tersebut masing-masing
Sementara, data ketiga kelompok eksperimen dari masing-masing kelas
menunjukan
pengetahuan
awal
hasil (pre
tes test)
maupun tes kemampuan akhir (post test) dengan perolehan nilai Sig. (p) lebih besar dari pada (0.05). Nilai signifikasi hasil pre test
pada
ketiga
kelompok
eksperimen yaitu kelas XI AP.A sebesar 0.163, kelas XI AP.B a.
Uji Normanlitas
sebesar 0.533, dan kelas XI BI sebesar 0.471. Nilai signifikasi
11
hasil post test pada ketiga kelas
bahwa data yang diperoleh pada
tersebut
kelompok kontrol dan kelompok
secara
berturut-turut
sebesar 0.091, 0.496, dan 0.099. Karena nilai signifikasi pretest
eksperimen adalah homogen. c.
Uji Independent T-Test
dan post test pada kelompok kontrol
dan
Sebelum menghitung nilai ukuran
kelompok
efek dari uji kemampuan awal
eksperimen lebih besar dari 0.05
(pre test), uji pengetahuan akhir
maka dapat disimpulkan bahwa
(post test), dan uji unjuk kerja,
nilai hasil pre test dan post test pada
kelompok
kontrol
terlebih
dan
dahulu
dilakukan
perhitungan uji daya beda dengan
kelompok eksperimen tersebut
menggunakan independent t-test
terdistribusi secara normal.
pada aplikasi SPSS ver 16 for b.
Uji Homogenitas Uji
windows untuk mencari nilai
homogenitas
dilakukan
rerata (mean) dan standar deviasi
dengan test of homogeneity of
(SD)
variance
yang
kelompok perlakuan.
pada
Perolehan nilai rerata/mean (M)
kelompok kontrol diperoleh nilai
dari hasil uji pengetahuan awal
signifikasi pretest sebesar 0,562
(pre test), uji pengetahuan akhir
dan nilai signifikasi post test
(post test), dan uji unjuk kerja
sebesar 0,531. Sementara pada
pada kelompok kontrol sebesar
kelompok eksperimen hasil tes
49.42, 72.07, dan 72.50 dengan
pengetahuan
(pretest)
standar deviasi (SD) sebesar
diperoleh nilai signifikasi sebesar
4.37, 4.75, dan 2.50. Sementara
0,127 dan nilai signifikasi dari
pada
hasil tes pengetahuan akhir (post
diperoleh nilai rerata sebesar
test) sebesar 0,531. Karena nilai
48.50, 77.36, dan 77.59 dengan
signifikasi
nilai standar deviasi sebesar 6.99,
dengan
menunjukkan
kontrol perimen
hasil
bahwa
awal
pada
dan baik
kelompok
kelompok hasil
eks-
dari
kelompok
masing-masing
eksperimen
5.52, dan 4.25.
pretest
maupun post test lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan
d.
Uji Ukuran Efek (Effect Size)
12
Tingkat
video
Pada penelitian dan pengembangan
pembelajaran hasil pengembang-
ini, waktu untuk mempelajari materi
an dilakukan dengan mengguna-
teknik pemijahan ikan secara buatan
kan uji ukuran efek (effect size).
yang
Perhitungan
uji
efek
menggunakan media slide presentasi
memerlukan
nilai
rerata/mean
powerpoint memerlukan 4 kali tatap
(M) dan standar deviasi (SD).
muka (8 jam pertemuan x @45 menit)
Menurut Cohen (1988:40), nilai
atau memerlukan waktu selama 360
ukuran efek
menit.
dapat
efektivitas
ukuran
hasil penelitian
dihitung
menggunakan
rumus sebagai berikut: 𝐝=
d=
biasa
dilakukan,
Secara
normal
yaitu
waktu
pembelajaran dengan menggunakan video pembelajaran yang diperlukan adalah 2 kali tatap muka (4 jam
𝐌𝟐 − 𝐌𝟏 (𝑺𝑫𝟐 𝟐 + 𝑺𝑫𝟏𝟐 )/𝟐
pertemuan x @45 menit) atau selama 180 menit. Efesiensi pembelajaran
72,07 − 77,36 (5,15 2 + 4,75 2 )/2
dengan menggunakan media pembelajaran berupa video pembelajaran
d=
5,29 53,03/2
= 𝟏, 𝟎𝟑
materi teknik pemijahan dihitung menggunakan rumus berikut:
Perolehan nilai ukuran efek (d) pada uji pengetahuan akhir (post test) adalah sebesar 1,03. Dari perolehan nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tingkat efektivitas
penggunaan
pembelajaran
materi
video teknik
pemijahan ikan secara buatan dikategorikan tinggi (d > 0.8).
𝐄𝐟𝐞𝐬𝐢𝐞𝐧𝐬𝐢 =
𝐭 𝐤𝐨𝐧𝐭𝐫𝐨𝐥 𝐭 𝐞𝐤𝐬𝐩𝐞𝐫𝐢𝐦𝐞𝐧
Dengan kriteria : Rasio = 1, maka video pembelajaran dikategorikan sama dengan media presentasi Rasio < 1, maka video pembelajaran dikategorikan kurang efisien Rasio > 1, maka video pembelajaran dikategorikan efesien Dengan
menggunakan
rumus
perhitungan tersebut maka diperoleh nilai 5.
Tingkat Efesiensi Pembelajaran
Video
efesiensi
menggunakan
video
pembelajaran pembelajaran
teknik pemijahan ikan secara buatan
13
sebesar 2 sehingga dapat disimpulkan
gunakan lima tahap pengembang-
bahwa video pembelajaran sangat
an
efisien
desain pembelajaran, desain dan
digunakan
sebagai
media
pembelajaran.
yaitu:
studi
pendahuluan,
pengembangan media, ujicoba dan revisi produk, dan produk
6.
Tingkat Daya Pembelajaran
Data
rekapitulasi
kemenarikan
pada
Tarik
Video
hasil
angket
akhir. 3.
penelitian
yang
ini
setelah
aspek
melihat
pembelajaran,
dari
yang
bersifat substitusi, serta dapat
video
masing-masing
responden berkisar antara 3,64-4,00. Sementara
nilai
rerata
mengindikasikan
bahwa
membantu
siswa
pembelajaran
secara
mandiri
materi
teknik
khususnya
secara
dalam
pemijahan ikan baik di sekolah
keseluruhan sebesar 3,84. Nilai rerata tersebut
mudah
men, suplemen bahkan dapat
dinilai
tayangan
dikembangkan
dioperasikan, bersifat komple-
menunjukkan bahwa nilai rerata dari keseluruhan
Spesifikasi video pembelajaran
maupun di rumah. 4.
secara keseluruhan aspek kemenarik-
Video
pembelajaran
yang
dihasilkan dan digunakan dalam
an dari video pembelajaran teknik
proses
pemijahan ikan secara buatan yang
pembelajaran
memiliki
tingkat efektivitas yang lebih
dikembangkan tersebut sudah sangat
besar dari pada slide presentasi
baik.
powerpoint
dengan
perolehan
nilai ukuran efek (effect size) KESIMPULAN DAN SARAN
pada kategori tinggi yaitu sebesar
Kesimpulan penelitian adalah 1.
2.
1,03.
Kondisi dan potensi awal sangat
5.
Video
pembelajaran
hasil
memungkinkan dan mendukung
pengembangan juga lebih efesien
untuk dilakukan pengembangan
dengan
perolehan
video pembelajaran materi teknik
sebesar
2,
pemijahan ikan secara buatan.
menggunakan
Proses
video
powerpoint membutuhkan waktu
pembelajaran dilakukan meng-
360 menit dibandingkan dengan
pengembangan
nilai
rasio
pembelajaran slide
presentasi
14
6.
menggunakan video pembelajar-
memperhatikan lamanya durasi
an yang membutuhkan waktu 180
pemutaran video pembelajaran
menit.
sekitar 20-40 menit. Selain itu,
Video
pembelajaran
pengembangan
memiliki
hasil
dalam
spesifikasi
nilai
pembelajaran sebaiknya memper-
rerata daya tarik produk secara
timbangkan
keseluruhan
gaya belajar siswa.
sehingga
sebesar
3,84
tarik
video
daya
pembelajaran
yang
4.
dihasilkan
Dalam
segmen
Dilanjutkan
menentukan
sehingga
identifikasi potensi pengembang-
desain
pembelajaran
model
ASSURE. 2.
Disarankan
tayangan
dengan
pembelajaran
kondisi awal siswa, dan meng-
langkah-langkah
dilakukan segmen
dengan menekan tombol ”pause”.
nya dilakukan kegiatan analisis
an video pembelajaran dengan
sebaiknya
penghentian
kan video pembelajaran sebaik-
menggunakan
pembelajaran
secara buatan, pada akhir setiap
Disarankan dalam mengembang-
untuk
proses
dan
an materi teknik pemijahan ikan
Saran penelitian adalah :
kebutuhan
karakteristik
menggunakan video pembelajar-
sudah sangat baik.
1.
pengelolaan
proses
proses
selanjutnya pembelajaran
menjadi lebih efektif. 5.
Disarankan pada materi atau sub pokok bahasan lain guru dapat mengembangkan
dan
atau
menggunakan video pembelajardalam
proses
pengembangan video pembelajaran memperhatikan tahapan desain dan pengembangan media, serta melakukan tahapan ujicoba dan
an dalam proses pembelajarannya sehingga
pembelajaran
lebih
efesien, menarik minat belajar siswa, dan menjadikan pembelajaran tidak membosankan.
revisi produk video pembelajaran yang dihasilkan sehingga video tersebut laik untuk digunakan dalam proses pembelajaran. 3.
Disarankan
dalam
membuat
spesifikasi video pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA Borg, Walter R. and Gall, Meredith D. 1983. Educational research. an introduction (4 th ed.). New York: Longman Inc.
15
Cohen. J. 1988. Statistical Power Analysis for The Behavioural Sciences. Second Edition. New York : Lawrence Erlbaum Associated. Karwono dan Mularsih. 2010. Belajar dan Pembelajaran serta Pemanfaatan Sumber Belajar. Ciputat: Cerdas Jaya. Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana Predana Media Group Prawiradilaga, Dewi Salma. 2009. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Santrock. John. W. 2008. Psikologi Pendidikan. Penterjemah; Tri Wibowo. Jakarta: Kencana. Siagian. Sondang. P, Manajemen Sumber Manusia. Jakarta: Aksara.
2001. Daya Bumi
Smaldino, Sharon. E. Lowther, Deborah. L. and Russell, James. D, 2008. Instructional Technology and Media for Learning. Ninth Edition. New Jersey: Pearson Education Inc. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.