Pengembangan Modul Elektronik ... (Aditama C. Dewi) 1
PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI ETIMOLOGI MULTIMEDIA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ELECTRONIC MODULE DEVELOPMENT ON THE PRODUCTIVE SUBJECT OF MULTIMEDIA ETYMOLOGY COMPETENCE OF GRADE X VOCATIONAL HIGH SCHOOL Oleh:
Aditama Cahyani Dewi Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk: (1) mengembangankan modul elektronik kompetensi Etimologi Multimedia pada mata pelajaran produktif kelas X SMK, (2) mengetahui kelayakan modul elektronik kompetensi Etimologi Multimedia pada mata pelajaran produktif kelas X SMK, (3) mengetahui hasil belajar siswa menggunakan modul elektronik kompetensi Etimologi Multimedia pada mata pelajaran produktif kelas X SMK. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) yang menggunakan model Sugiyono. Tahapan penelitian pengembangan yang dilakukan antara lain, potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, ujicoba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk, dan produksi masal. Modul pembelajaran divalidasi oleh dua ahli media dan dua ahli materi selanjutnya diujicobakan pada enam siswa dan kemudian diujicobakan lagi pada tiga puluh siswa kelas X Jurusan Multimedia SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro, Bantul. Pengumpulan data menggunakan lembar angket/kuesioner skala Likert dengan skala lima. Kelayakan modul elektronik dapat diketahui dari hasil data penilaian dalam lima kategori, yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk berupa modul elektronik kompetensi Etimologi Multimedia pada mata pelajaran produktif kelas X SMK dengan isi modul berupa bagian awal, bagian isi pembelajaran, dan bagian akhir. Hasil analisis menunjukkan bahwa modul pembelajaran dapat dikatakan baik dan berkualitas, serta secara keseluruhan sangat layak digunakan sebagai bahan ajar. Evaluasi ahli media memperoleh hasil dengan kategori “sangat layak”, evaluasi ahli materi memperoleh hasil dengan kategori “sangat layak”, ujicoba produk memperoleh hasil dengan kategori “sangat layak”, uji coba pemakaian memperoleh hasil kategori “layak”, serta keseluruhan dari evaluasi oleh ahli materi, ahli media, serta uji lapangan memperoleh hasil dengan kategori “sangat layak”. Kata kunci: modul elektronik, bahan ajar, Research and Development. ABSTRACT The study aims to: (1) develop electronic module on the productive subjects of Multimedia Etymology competence of grade X SMK, (2) determine the feasibility of the electronic module on the productive subjects of Multimedia Etymology competence of grade X SMK, (3) know the student learning outcomes using the electronic module on the productive subjects of Multimedia Etymology competence of grade X SMK. This study is a development research (R&D) which uses Sugiyono model. Stages of
2 Jurnal Pendidikan Teknik Informatika Edisi ... Tahun 2016
development research are conducted such as the Potential and Problems, Collection of Data, Product Design, Design Validation, Design Revisions, Trial Product, Revision Products, Utility Testing, Revision Products, and Mass Production. Learning modules are validated by two expert media and two subject matter experts subsequently tested on six students and then tested again at thirty students of grade X Multimedia Programs SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro, Bantul. The collecting data uses a questionnaire sheet/ Likert scale questionnaire with scale of five. The feasibility of electronic modules can be seen from the results of the assessment data in five categories, ie strongly agree, agree, doubtful, disagree, and strongly disagree. The data analysis uses descriptive analysis. This development research produces products in the form of electronic module on the productive subjects of Multimedia Etymology competence of grade X SMK with the module content in the form of the beginning, part of the learning contents, and the final section. The analysis result shows that the learning module can be good and qualified, and overall very decent used as teaching materials. Media experts evaluation obtain results with the category of "very decent", matter experts evaluation obtain results with the category of "very decent”, trial product obtains result with the category of “very decent”, utility testing obtain results with category of “decent “, and entire evaluation by subject matter experts, media experts, as well as field test obtain results with the category of "very decent". Key word: Electronic modules, teaching materials, Research and Development. PENDAHULUAN
mengajar di kelas (Abdul Majid, 2013:
Perkembangan zaman menuntut adanya
upaya
pendidikan.
peningkatan
Salah
peningkatan
satu
mutu
174).
mutu upaya
Pendayagunaan informasi
dalam
teknologi
hal
penggunaan
pendidikan
komputer semakin memingkat dalam
untuk
bidang pendidikan, akan tetapi masih
mengembangkan sumber belajar berupa
sedikit guru yang memanfaatkan fasilitas
bahan ajar. Perlu disusun suatu bahan
komputer sebagai media pendidikan.
ajar yang dapat membantu siswa untuk
Hasil observasi di SMK Muhammadiyah
mencapai
1
mengharuskan
guru
kompetensi
ditentukan perkembangan
yang
telah
sesuai
dengan
dunia
pendidikan.
Bambanglipuro,
Bantul
memperlihatkan belum ada guru yang mengembangkan
bahan
ajar
untuk
Ketersediaan bahan ajar selain harus
mendukung pembelajaran. Hal tersebut
sesuai dengan kurikulum, juga harus
dikarenakan, tidak semua guru memiliki
sesuai dengan karakteristik sasaran.
kreatifitas,
Bahan ajar dapat didefinisikan sebagai
kesempatan
segala bentuk bahan yang digunakan
mengembangkan bahan ajar.
kemampuan, yang
cukup
dan untuk
untuk membantu guru atau instruktur
Kemandirian siswa akan berkurang
dalam melaksanakan kegiatan belajar
ketika guru tidak dapat bertatap muka secara langsung dengan siswa dalam
Pengembangan Modul Elektronik ... (Aditama C. Dewi) 3
proses memilih
pembelajaran. bermain
Siswa
gadget,
lebih
telahdilengkapi petunjuk untuk belajar
berbicara
sendiri. Hal tersebut diperlukan siswa
dengan teman, atau melakukan aktivitas
agar
lain di luar konteks pembelajaran. Belum
pemahaman siswa. Oleh karena itu,
adanya bahan ajar yang dimiliki setiap
ketika
siswa menjadikan siswa bergantung
penggunaan
dengan kehadiran guru. Keterbatasan
melakukan
bahan
apabila guru tidak dapat bertatatap muka
ajar
yang
dimiliki
siswa
dapat
belajar
mandiri
siswa telah terbiasa dengan modul,
secara
pada guru.
pembelajaran tersebut. pelajaran
produktif
teori
siswa
kegiatan
menjadikan pembelajaran lebih berpusat Mata
sesuai
dapat
pembelajaran
langsung
dalam
Berkenaan dengan
proses
unsur-unsur
kurang mendapat perhatian dari siswa.
yang yang terdapat dalam pembelajaran
Padahal
tersebut
guna mendukung proses belajar, maka
untuk
dibutuhkan suatu media belajar sebagai
tersebut
sarana pendukung, selain tranformasi
dikarenakan belum adanya bahan ajar
belajar secara konvensional atau tatap
interaktif yang membantu siswa dalam
muka di dalam kelas. Hal ini dibutuhkan
memahami
Kurang
untuk menciptakan kualitas manusia
mengakibat
yang tidak hanya bergantung melalui
mata
pelajaran
merupakan
konsep
kompetensi
lain.
dasar Hal
materi
optimalnya
bahan
ajar. ajar
kurang optimalnya hasil belajar yang
transfer
diperoleh siswa pada mata pelajaran
pembelajaran
produktif
mengurangi suasana statis yang
multimedia.
Hal
tersebut
ilmu secara verbal. interaktif
Media
yang dapat
ditunjukkan dari evaluasi hasil belajar
dapat
siswa yang
pembelajaran yang menarik, interaktif,
hanya
sekitar
66,66%
menciptakan
dan
siswa yang lulus dalam KKM (Kriteria
dan
Ketuntasan Minimal).
teknologi e-book mendorong terjadinya
Salah satu bahan ajar yang masih
menyenangkan.
proses
perpaduan
antara
teknologi
cetak
komputer
dalam
bertahan penggunaannya dan mampu
dengan
bersaing dengan bahan ajar lain sampai
kegiaan pembelajaran, salah satunya
saat ini adalah modul. Modul merupakan
yaitu
bahan ajar cetak yang dirancang untuk
ditransformasikan
dapat dipelajari secara mandiri oleh
dalam bentuk elektronik sehingga diberi
siswa (Depdiknas, 2008: 3). Modul
istilah
disebut juga bahan ajar untuk belajar
virtual.
mandiri
karena
didalamnya
teknologi
Perkembangan
modul.
Modul penyajiannya
dapat ke
modul elektronik atau modul
4 Jurnal Pendidikan Teknik Informatika Edisi ... Tahun 2016
Dari permasalahan-permasalahan yang
diuraikan
dikembangkan
diatas, bahan
maka perlu ajar
Mentabulasi semua data yang diperoleh untuk
setiap
pertanyaan
dari
butir
memiliki
penilaian yang tersedia pada instrumen
fungsi yang tepat sebagai penunjang
penilaian. Data kuantitatif diperoleh dari
pembelajaran di kelas yang bersifat
skor penilaian ahli materi, ahli media, dan
interaktif berupa modul elektronik. Oleh
skor hasil angket siswa. Data kuantitatif
karena itu, perlu dilakukan penelitian
yang diperoleh kemudian diubah menjadi
dengan judul “Pengembangan Modul
nilai kualitatif dengan membandingkan
Elektronik Pada Mata Pelajaran Produktif
skor dari reviewer baik dari ahli materi,
Kompetensi Etimologi Multimedia Kelas
ahli media, maupun siswa dengan skor
X Sekolah Menengah Kejuruan.”
ideal yang dihitung menggunakan acuan tabel konversi nilai yang diadopsi dari
METODE PENELITIAN
Sukardjo (2005)
Penelitian pengembangan modul elektronik
kompetensi
Etimologi
Multimedia ini merupakan jenis penelitian pengembangan
(Research
and
Development). Brog and Gall dalam Sugiyono (2015: 9) menyatakan bahwa, penelitian dan pengembangan (research
Tabel 1. Kategori Produk Skor Xi + 1,80 Sbi < X Xi + 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi Xi - 0,60 Sbi < X ≤ Xi + 1,80 Sbi Xi - 0,60 Sbi < X ≤ Xi 1,80 Sbi X ≤ Xi - 1,80 Sbi
and development/ R&D) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan
atau
memvalidasi
produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
Kriteria Sangat layak Layak Cukup layak Tidak layak Sangat tidak layak
HASIL DAN PEMBAHASAN Modul
Elektronik
Pelajaran
Pada
Produktif
Mata
Kompetensi
Etimologi Multimedia Kelas X Sekolah Menengah dengan
Kejuruan disusun sesuai
standar
pembelajaran. dikembangkan
sistematika Modul
berdasarkan
modul
elektronik langkah-
langkah pengembangan Gambar. 1 yang Gambar 1. Langkah metode R&D
Sugiyono (2012: 409).
Sugiyono
Teknik digunakan teknik
analisis
data
yang
dalam penelitian ini adalah
analisis
deskriptif
diadaptasi dari model pengembangan
kuantitatif.
Masalah yang dihadapi yaitu belum adanya
bahan
ajar
interaktif
yang
digunakan guru dalam pembelajaran di
Pengembangan Modul Elektronik ... (Aditama C. Dewi) 5
layak”;
(2)
dalam
kelas masih berpusat pada guru dan
Berdasarkan hasil penilaian kelayakan
siswa kurang perhatian terhadap materi
modul elektronik menurut ahli materi
ajar yang disampaikan dalam proses
yang mencakup aspek kelayakan isi,
pembelajaran. Potensi yang ada yaitu
kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan
pembelajaran
didapatkan nilai rerata sebesar 4,55 atau
di
laboratorium,
menjadikan siswa memiliki keleluasaan mengoperasikan digunakan
dalam
kategori
“sangat
kelas, sehingga menjadikan suasana di
dalam kategori “sangat layak”.
komputer
untuk
Revisi yang dilakukan atas saran
kegiatan
belajar
perbaikan ahli media adalah simulasi
mengajar.
yang diberikan harus relevan, ukuran
Setelah potensi dan masalah dapat
video lebih diperbesar, button lebih
ditunjukkan secara faktual. Selanjutnya
diperbesar
dikumpulkan berbagai informasi dan
mencolok, pada akhir modul diberikan
studi literatur yang dapat digunakan
animasi,
sebagai
perencanaan
penulis. Revisi yang dilakukan dari saran
produk, agar dapat mengatasi masalah
perbaikan ahli materi adalah perbaikan
yang ada.
soal
bahan
untuk
Pengembangan modul elektronik
dan
diberi
serta
agar
warna
ditambah
relevan
halaman
dengan
simulasi yang diberikan
yang
materi,
seharusnya
pada penelitian ini disesuaikan dengan
simulasi 2D, penambahan materi secara
standar kompetensi dan kompetensi
lebih rinci pada proses produksi, serta
dasar yang harus dipenuhi dalam silabus
ukuran video yang diperbesar.
pembelajaran Adapun
etimologi
tahapan
multimedia.
yang dilaksanakan
Berdasarkan penilaian uji coba produk
yang
dilakukan
responden,
garis besar isi modul, mendesain isi
sebesar
pembelajaran
“sangat layak”. Revisi yang dilakukan
modul,
pembuatan
menulis program
draft modul
elektronik, dan penyuntingan. Penilaian dilakukan oleh ahli media
dari
4,38
hasil
atau
hasil
6
pada desain produk yaitu; menyusun modul,
didapatkan
dengan
dalam
rerata kategori
uji coba produk adalah
penambahan simulasi dan desain modul elektronik.
dan ahli materi; (1) berdasarkan hasil
Berdasarakan
uji
coba
elektronik
yang
penilaian kelayakan modul elektronik
pemakaian modul
menurut ahli media yang mencakup
dilakukan
aspek rekayasa perangkat lunak, desain
MM
pembelajran,
dan komunikasi visual
Bambanglipuro, Bantul, didapatkan hasil
didapatkan nilai rerata sebesar 4,21 atau
rerata penilaian sebesar 4,08 dan dapat
terhadap 30 siswa kelas X
SMK
Muhammadiyah
1
6 Jurnal Pendidikan Teknik Informatika Edisi ... Tahun 2016
dikategorikan “layak” digunakan sebagai
SIMPULAN
bahan ajar. Hasil
Berdasarkan hasil analisis data
Belajar
Siswa
dengan
dan pembahasan yang telah dilakukan
Menggunakan Modul Elektronik pada
dapat disimpulkan: (1) modul elektronik
Mata Pelajaran Produktif Kompetensi
pada
Etimologi Multimedia
kompetensi etimologi multimedia kelas X
Dalam penelitian pengembangan
mata
SMK
pelajaran
dikemas
produktif
dalam
media
ini untuk mengetahui hasil belajar siswa
pembelajaran elektronik yang
dilakukan dengan metode pre test dan
digunakan peserta didik secara mandiri
post test. Pelaksanaan pre test dan post
atau
test diikuti oleh 35 siswa dari kelas X
terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal,
Multimedia
bagian isi pembelajaran, dan bagian
SMK
Muhammadiyah
1
Bambanglipuro, Bantul.
dengan
akhir;
(2)
dapat
bimbingan guru. Modul
tingkat
kelayakan
modul
Standar nilai kriteria ketuntasan
elektronik pada mata pelajaran produktif
minimal yang ditetapkan sebesar 70.
kompetensi etimologi multimedia kelas X
Berdasarkan pengujian
SMK ditentukan oleh empat penilaian
siswa,
setelah
diketahui
terhadap 35
dilakukan
pre-test
produk
yaitu, validasi
ahli media,
terdapat 10 siswa belum
validasi ahli materi, uji coba produk, dan
kompeten dan 25 siswa telah kompeten
uji coba pemakaian. Berdasarkan hasil
pada materi ajar kompetensi etimologi
keempat
multimedia atau sebesar 71,34% siswa
disimpulkan
kompeten. Sedangkan untuk uji post test
yang dikembangkan tergolong dalam
terdapat 5 siswa yang belum kompeten
kriteria yang sangat layak digunakan
dan 30 siswa telah kompeten dalam
sebagai bahan ajar dalam pembelajaran,
materi
etimologi
(c) hasil belajar yang dicapai siswa
multimedia atau sebesar 85,71% siswa
menunjukkan bahwa presentase siswa
kompeten.
yang memenuhi nilai ketuntasan pada
ajar
kompetensi
Saran perbaikan dari uji coba pemakaian
bahwa modul
dapat elektronik
pre test lebih rendah daripada post test. Hasil rerata nilai yang didapatkan pada
penyempurnaan
post test lebih tinggi daripada pre test,
modul elektronik. Dan yang terakhir,
sehingga terdapat kenaikan rerata nilai
dilakukan distribusi modul elektronik ke
hasil
instansi pendidikan sebagai bahan ajar
menunjukkan bahwa modul elektronik
yang
berdampak positif terhadap hasil belajar
finalisasi
sesuai
digunakan.
peneliti
penilaian,
agar
dilakukan
dilakukan
tahap
silabus
dan
layak
siswa.
belajar
siswa.
Hal
tersebut
Pengembangan Modul Elektronik ... (Aditama C. Dewi) 7
Berdasarkan
hasil
penelitian
elektronik dikembangkan lebih baik lagi
makan diajukan beberapa rekomendasi
dengan memperhitungkan segi interaktif
sebagai berikut: (1) Guru diharapkan
suatu bahan ajar. Jika dimungkinkan
untuk termotivasi dan menggali potensi
dapat mengembangkan bahan ajar yang
yang dimilikinya untuk mengembangkan
digunakan pada mobile app.
bahan ajar yang beragam, menarik, dan mandiri sehingga akan menghasilkan
DAFTAR PUSTAKA
suatu kegiatan belajar mengajar yang
Majid,
bermakna, baik bagi guru maupun bagi
Abdul. (2013). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
siswa; (2) untuk pengembangan modul elektronik bagi guru, sebaiknya sekolah memberikan dorongan kepada guru agar berinovasi dan memberikan fasilitas yang
mencukupi
untuk
kelancaran
pengembangan bahan ajar; (3) proses pengembangan
modul
elektronik
diperhatikan dalam pemilihan software pengembang, sebaiknya menggunakan software terbaru.
pengembang dengan Pengembangan
versi modul
Sadiman, Arief S., Rahardjo, R, Haryono, A, & Rahardjito. (2012). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukarjo. (2006). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.