PENGEMBANGAN USER INTERFACE MANAJEMEN PRODUKSI BROILER DENGAN KANDANG TERTUTUP
EDY ARIANTO PURBA
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengembangan User Interface Manajemen Produksi Broiler dengan Kandang Tertutup adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, November 2014
Edy Arianto Purba NIM F14100127
ABSTRAK EDY ARIANTO PURBA. Pengembangan User Interface Manajemen Produksi Broiler dengan Sistem Kandang Tertutup. Dibimbing oleh KUDANG BORO SEMINAR. Pertumbuhan permintaan daging ayam broiler pada tahun 2013 melampaui pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia. Kenaikan jumlah penduduk 1.6% per tahun sedangkan peningkatan konsumsi daging ayam broiler sekitar 15.8% per tahun. Oleh karena itu, perlu diseminasi tentang manajemen produksi ayam broiler berbasis kandang tertutup pada website sehingga dapat meluas dan diakses dengan mudah oleh masyarakat yang tertarik dalam produksi broiler. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan user interface berbasis website untuk manajemen produksi broiler dengan kandang tertutup. Telah dibangun dan diimplementasikan antar muka pengguna menggunakan PHP, HTML, CSS, Jquery, dan MySQL. Website user interface yang diusulkan dirancang berdasarkan aturan dan prinsip-prinsip dari disain website yang fokus pada navigasi yang mudah, tipografi yang relevan dan penggunaan bahasa yang konsisten yang berkaitan dengan aspek-aspek penting dari produksi broiler. Fitur fungsional yang telah dikembangkan dalam sistem yang diajukan meliputi konsultasi, pencarian dan fungsi analisis usaha yang terkait dengan manajemen produksi broiler. Berdasarkan uji kompatibilitas pada antarmuka pengguna yang diusulkan untuk beberapa platform browser website, menunjukkan bahwa user interface secara konsisten berjalan dengan baik di semua browser target. Kata kunci: kandang tertutup, manajemen produksi broiler, user interface
ABSTRACT EDY ARIANTO PURBA. Development of User Interface for Broiler Production Management in a Closed House System. Supervised by KUDANG BORO SEMINAR . The growth of broiler meat demand in 2013 was beyond the growth in the population of Indonesia. The increase in population was only 1.6% per year while the increase in the consumption of chicken broiler about 15.8% per year. Therefore, there is a need for dissemination of broiler production management in a closed-house system on a website that can be widely and easily accessible by people interested in broiler production. The aim of this research is to develop a website-based user interface for broiler production management in a closed house system. This user interface has been built and implemented using based on PHP, HTML, CSS, Jquery, and MySQL. The proposed website user interface has been designed based on the rules and principles of website design focusing on easy navigation, relevant typography and consistent language related to the vital aspects of broiler production. The functional features that have been developed in the proposed system include consultation, searching, and business analysis functions related to broiler production management. Based on the compatibility test on the proposed user interface to several website browser platforms, it was shown that the user interface consistently run well on all target browsers Keywords: closed house system, broiler production management, user interface
PENGEMBANGAN USER INTERFACE MANAJEMEN PRODUKSI BROILER DENGAN KANDANG TERTUTUP
EDY ARIANTO PURBA
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Departemen Teknik Mesin dan Biosistem
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
Judul Skripsi : Pengembangan User Interface Manajemen Produksi Broiler dengan Kandang Tertutup Nama : Edy Arianto Purba NIM : F14100127
Disetujui oleh
Prof Dr Ir Kudang Boro Seminar, MSc Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Desrial, MEng Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Skripsi yang berjudul Pengembangan User Interface Manajemen Produksi Broiler Dengan Kandang Tertutup ini merupakan karya tulis ilmiah dari hasil penelitian yang dilakukan sejak bulan Februari 2014. Selama pelaksanaan penulisan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besasarnya kepada: 1. Kedua orang tua saya (Pantun Purba dan Pinondang Hutapea) serta keluarga yang telah memberikan dukungan doa dan kasih sayang selama proses menyelesaikan tugas akhir ini. 2. Bapak Prof Dr Ir Kudang Boro Seminar, MSc selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberi saran dan motivasi selama proses penyelesaian karya ilmiah ini. 3. Bapak Prof Dr Bambang Pramudya dan Ibu Dr Ir Emmy Darmawati, MSi selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan pada penulis. 4. Dosen-dosen Lab.TBI (Dr Ir Mohamad Solahudin, MSi, Dr Liyantono, STP MAgr, dan Supriyanto, STP MKom) yang telah banyak memberikan masukan dan motivasi kepada penulis. 5. Teman-teman TMB 47, Lab. TBI yang membantu penulis saat penulisan dan proses penelitian. 6. Teman satu kontrakan (Well, Andreas, Billy, dan Yudha) yang selalu memberikan dorongan semangat dan doa. 7. Teman-teman sharing (Joen, Laura, dan Natasha) yang memberikan dukungan doa dan semangat. 8. Semua pihak yang telah membantu penulis selama proses penelitian ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, November 2014
Edy Arianto Purba
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
2
TINJAUAN PUSTAKA
3
METODE
9
Tempat dan Waktu Penelitian
9
Alat
9
Bahan
9
Metode Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
10 11
Studi Literatur dan Perencanaan
11
Analisis
16
Tampilan dan Desain Website
18
Kodifikasi dan Uji Coba
33
Validasi
33
Implementasi dan Uji Kompatibilitas
34
Kelebihan dan Kekurangan Sistem
34
SIMPULAN DAN SARAN
34
Simpulan
34
Saran
34
DAFTAR PUSTAKA
35
LAMPIRAN
37
RIWAYAT HIDUP
41
DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Populasi ayam broiler tahun 2008-2013 Kepadatan ayam broiler Rasio air dengan pakan Jumlah baris pan berdasarkan lebar kandang Tinggi litter berdasarkan bahan Kelembapan dan suhu berdasarkan umur ayam Pencahayaan standar 1 berdasarkan umur Pencahayaan standar 2 berdasarkan umur Pencahayaan standar 3 berdasarkan umur Kandungan udara yang sesuai dengan ayam broiler Kecepatan ventilasi maksimum berdasarkan umur ayam broiler Software yang digunakan Prinsip-prinsip user interface Daftar kebutuhan fungsional Daftar kebutuhan nonfungsional Persentase layar pengguna berdasarkan data penjualan Persamaan yang digunakan untuk analisis usaha
1 5 5 6 6 6 7 7 8 8 8 9 12 17 18 18 29
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Tahapan penelitian Desain lebar halaman website Desain header dengan lebar dan tingginya adalah 1024px x 149px Desain kaki Desain navigasi Desain navigasi bagian kaki Desain halaman DOC Desain halaman SOP kandang Struktur basis data untuk jadwal harian Ciri-ciri penyakit Halaman penyakit dan pencegahannya Halaman pemberian pakan dan minuman Halaman kesimpulan pemberian pakan dan minuman Halaman lingkungan ideal Kesimpulan lingkungan ideal Penerapan trapping eror pada halaman analisis usaha Masukan yang telah sesuai dengan batasan Kesimpulan pada halaman analisis usaha Hitungan detail pada halaman kesimpulan analisis usaha
10 19 19 19 21 21 23 24 25 25 26 26 27 28 28 30 30 31 32
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5
Entity relationship diagram (ERD) budidaya broiler closed house Halaman mekanisme pasar Daftar nama perusahaan penjual DOC ayam broiler Asumsi-asumsi yang digunakan pada analisis usaha Lampiran 5 Hasil uji kompatibilitas pada berbagai browser
37 38 38 39 39
PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan permintaan daging ayam broiler (ayam pedaging) pada tahun 2013 melampaui pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia. Kenaikan jumlah penduduk 1.6% per tahun sedangkan peningkatan konsumsi daging ayam broiler 15.8% per tahun. Tingginya permintaan akan ayam broiler ini, menyebabkan harga daging ayam broiler di pasaran meningkat. Saat ini harga daging ayam broiler Rp28.000-Rp30.000 per kilogram. Harga tersebut naik 15%-17% dibandingkan harga akhir tahun lalu yang berada dikisaran Rp24.000-Rp26.000 per kilogram (Livestockreview.com 2013). Tahun 2013 Indonesia menghasilkan 1.355.288 ribu ekor ayam broiler seperti yang disajikan pada Tabel 1. Akan tetapi, jika dianalisis lebih lanjut populasi tersebut belum memenuhi kebutuhan ayam broiler nasional seharusnya tersedia 1 441 017.5 ribu ekor sesuai peningkatan permintaan ayam broiler pada tahun 2013 (15.8%), sehingga masih ada kekurangan 85.729.5 ribu ekor. Tabel 1 Populasi ayam broiler tahun 2008-2013 Tahun Populasi ( x 1000 ekor) 2008 902.052 2009 1.026.379 2010 986.872 2011 1.177.991 2012 1.244.402 2013 1.355.288 Sumber: Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (2013).
Fakta ini menunjukkan perlu berbagai upaya untuk meningkatkan keberhasilan budidaya ayam broiler melalui manajemen produksi yang baik. Budidaya ayam broiler dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Indonesia adalah negara tropis yang memiliki intensitas matahari yang tinggi dan kelembapan udara yang cukup tinggi yaitu mencapai 50-80%. DOC (day old chick) yang beredar di Indonesia bukan berasal dari galur yang dikembangkan khusus untuk daerah tropis tetapi DOC yang dikembangkan di negara subtropis dengan kualitas genetik yang telah diperbaiki. DOC tersebut akan memunculkan potensi genetiknya jika lingkungan yang dibutuhkan untuk perkembangan DOC terpenuhi (Fadilah 2004). Oleh karena itu, memelihara ayam broiler sebaiknya pada kandang tertutup karena pada kandang tertutup kondisi lingkungan dapat direkayasa sesuai kenyamanan ayam broiler. Keuntungan pada kandang tertutup yaitu meningkatkan kepadatan ayam tanpa mendirikan bangunan baru, ayam lebih tenang dan segar, udara yang tersedia lebih baik, meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan, mengurangi jumlah tenaga kerja, ayam tidak terpengaruh cuaca dari luar kandang, serta dari sisi sosial kandang tertutup dapat diterima masyarakat karena tidak menimbulkan bau ke lingkungan sekitar (Fadilah 2004). Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan budidaya ayam broiler yaitu mengekstraksi, mengakuisisi dan mengembangkan
2 pengetahuan para pakar sehingga terintegrasi dalam bentuk basis pengetahuan (knowledge base). Basis pengetahuan dikembangkan untuk membantu para peternak ayam broiler dalam kegiatan budidaya menjadi efisien, efektif dan produktivitas optimal (Arifin 2013). Pengetahuan tentang manajemen produksi ayam broiler berbasis kandang tertutup yang sekarang ini berkembang akan menjadi lebih bermanfaat apabila disebarluaskan ke masyarakat luas. Salah satu media informasi yang dapat menyebarluaskan informasi yang dapat diakses dimana dan kapan saja (tidak terbatas oleh ruang dan waktu) adalah website. Website tidak langsung bermanfaat jika kontennya dapat diakses. Bagi orang yang awam akan komputer, penerapan konten pedoman aksesibilitas (WCAG) bahkan tidak membuat perbedaan yang signifikan dalam hal efisiensi, kesalahan dan kepuasan dalam penggunaan website (Leuthold 2007). Oleh karena itu, perlu merancang media informasi (website) sesuai dengan kaidah perancangan user interface yang bersahabat dengan pengguna sehingga diharapkan terciptanya diseminasi manajemen produksi ayam broiler yang terbuka, bermanfaat dan meluas.
Perumusan Masalah Manajemen produksi ayam broiler berbasis kandang tertutup perlu disebarluaskan ke masyarakat. Akan tetapi, manajemen produksi ayam broiler berbasis kandang tertutup yang sekarang berkembang belum diimbangi dengan media informasi dan konsultasi yang terbuka dan meluas. Salah satu media informasi dan konsultasi yang dapat digunakan untuk menyebarluaskan informasi adalah website. Media ini (website) perlu dirancang dengan interface yang bersahabat dengan pengguna sesuai kaidah perancangan antar muka pengguna (user interface).
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan user interface berbasis website untuk manajemen produksi broiler dengan kandang tertutup.
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian pegembangan user interface manajemen produksi broiler pada kandang tertutup ini adalah: 1. Adanya media informasi dan konsultasi yang membantu dalam diseminasi manajemen produksi broiler dengan kandang tertutup yang dapat diakases kapan dan dimana saja. 2. Membantu buruh ternak untuk lebih dekat dengan internet. 3. Membantu peternak dalam budidaya ayam broiler sehingga lebih efisien, efektif dan menghasilkan produksi yang optimal.
3 4. Penyuluh pertanian dapat menggunakan media informasi dan konsultasi ini untuk mendiseminasikan informasi manajemen produksi ayam broiler ke masyarakat yang luas.
TINJAUAN PUSTAKA Prinsip-Prinsip Desain Website Ditujukan untuk Pengguna Pengembang harus paham bahwa website interface yang dirancang ditujukan untuk pengguna bukan untuk diri sendiri, pengguna belum tentu seorang desainer, dan setiap pengguna memiliki karakteristik yang berbeda. Utilitas dan Kemudahan Dipelajari Utilitas maksudnya pengembang harus paham kegunaan atau fungsi website yang akan dibangun. Kemudahan dipelajari adalah kemampuan pengguna merekayasa website sehingga pengguna memperoleh informasi yang diperlukan. Spesifikasi yang Sesuai dengan Kebutuhan Kodifikasi yang digunakan sesuai dengan yang diharapkan seperti HTML yang berjalan sesuai kebutuhan, gambar tampil sesuai dengan yang diharapkan, elemen-elemen yang interaktif dapat berfungsi dengan baik, dan tidak ada kesalahan pada sistem navigasi. Mengetahui dan Mematuhi Batasan Media Website dan Internet Seorang pengembang harus mengetahui batasan dalam mengembangkan website interface seperti batasan browser yang digunakan, bandwidth yang tersedia, pemrograman dan protokol yang akan digunakan. Website Harus Mematuhi Prinsip Graphical User Interface (GUI) Gunakan prinsip-prinsip yang telah dikenal dekat oleh pengguna. Jadi pengembang dapat memakai prinsip GUI sehingga kelihatan website serupa tapi pada prinsipnya sebenarnya berbeda. Navigasi Sebagai Sarana untuk Mendapatkan Informasi Website yang baik memiliki sistem navigasi yang terstruktur dengan baik dan jelas. Navigasi yang baik memerlukan suatu struktur yang tepat dan juga alat bantu seperti peta website, mesin pencari, indeks website, dan sistem bantuan. Tampilan yang Baik Website yang tidak informatif dan komunikatif kurang diminati oleh pengguna. Salah satu faktor yang mempengaruhi minat pengguna terhadap website adalah tampilan yang dihasilkan pengembang. Tampilan visual yang baik sangat mempengaruhi persepsi awal pengguna mengenai suatu website. Oleh karena itu, website yang direkayasa secara benar akan berfungsi dengan baik dan bebas kesalahan, website dapat diubah secara benar, dapat
4 dijalankan pada multiple platforms, dapat diperbesar untuk menangani lebih banyak pengguna, dapat digunakan kembali, tidak perlu dirombak total, dapat diandalkan, performa yang baik, sumber data dapat dipahami, dan terdokumentasi dengan baik (well documented).
Ayam Broiler DOC Pemilihan DOC DOC adalah anak ayam broiler yang masih berusia sehari dan ukurannya sekitar 37-42 g per ekor, beberapa pedoman yang harus dilakukan oleh peternak dalam memilih DOC: - DOC harus berasal dari induk yang sehat agar tidak membawa penyakit bawaan - DOC memperlihatkan mata yang cerah dan bercahaya aktif sehingga tampak tegar Berikut ini beberapa ciri DOC yang baik: - Bulu putih, kering dan bersih - Mata tajam, cerah dan bercahaya - Bobot minimal 35 g - 42 g - Kaki gemuk dan kokoh - Aktif bergerak, tidak terlihat lesu atau lemah. - Tidak terdapat bekas luka atau cacat, seperti pincang. Manajemen Awal DOC Berikut adalah beberapa langkah yang harus dilakukan oleh peternak untuk merawat DOC yang baru tiba di kandang: 1. DOC yang baru tiba dikeluarkan dari dalam dus kemasannya sambil dihitung. Pada umumnya untuk setiap dus berisi 100 ekor DOC ditambah dua ekor untuk bonus ekstra ada DOC yang mati atau cacat selama dalam perjalanan. Setelah itu DOC dimasukkan ke dalam kandang mini (chick guard) 2. DOC diberi air gula dengan perbandingan satu sendok gula untuk satu liter air, hal ini berguna untuk menghindari daya tahan tubuh DOC menurun akibat perjalanan. 3. DOC diberi air yang dicampur obat antistres yang mengandung vitamin, mineral, dan antibiotik. Pemberian obat antistres diberikan dari hari pertama hingga hari kedua. 4. DOC diistirahatkan dan diberi makan dengan ketentuan yang telah ditetapkan berdasarkan umur. Kepadatan Kandang Kepadatan kandang yang baik mendukung keberhasilan sistem produksi ayam broiler, menjamin keamanan ayam serta meningkatkan pengoptimalan kinerja ruangan. Kepadatan kandang yang kurang baik dapat menyebabkan kaki sakit, memar, menyebabkan kematian, dan menyulitkan pembersihan kotoran atau sampah. Kepadatan kandang ideal di negara tropis sekitar 28-30 kg/m2.
5 Perbandingan kepadatan (kg/m2) dengan berat panen (kg) yang ideal pada umur sekitar 35-38 hari disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Kepadatan ayam broiler Berat panen(kg) Kepadatan optimum (kg/m2) 1.0 - 1.2 26-28 1.2 - 1.4 23-25 1.4 - 1.8 19-21 1.8 - 2.2 14-16 2.2 - 2.7 12-14 2.7 - 3.2 10-12 3.2 - > 3.2 10-12 Sumber: Cobb Broiler (2010).
Sistem Pemberian Air Minum Sistem pemberian air minum yang umum digunakan yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Tipe pemberian minuman sistem tertutup yang umum digunakan ada dua yaitu: - Nipel tipe cepat (80-90 ml/min) Jenis nipel ini mempunyai cup untuk menangkap kelebihan air. Kapasitas nipel tipe cepat ini adalah 12 ekor/nipel. - Nipel tipe lambat (50-80 ml/min) Jenis nipel ini tidak memunyai cup, sehingga perlu mengatur tekanan nipel yang sesuai karakteristik ayam broiler. Kapasitas nipel tipe lambat ini adalah 10 ekor/nipel. Konsumsi air harus berkisar 1.6-2.0 kali dari berat pakan, tapi akan bervariasi tergantung dengan suhu lingkungan, kualitas pakan, dan kesehatan ayam broiler. Hubungan kenaikan temperatur dengan kenaikan konsumsi air disajikan pada Tabel 3.
Suhu (C) 0–4 4 – 20 20 – 26 26 – 27 >27
Tabel 3 Rasio air dengan pakan Air (liter):pakan (kg) 1.7:1.0 2.0:1.0 2.5:1.0 5.0:1.0 5.0:1.0
Sumber: Cobb Broiler (2010).
Sistem Pemberian Pakan Salah satu faktor penting dalam pertumbuhan ayam broiler adalah penyediaan tempat pakan. Jika tempat pakan terlalu sedikit maka pertumbuhan akan terhambat dan tidak seragam. Distribusi pakan yang baik merupakan kunci agar konsumsi pakan sesuai dengan ketentuan. Semua sistem pakan harus dikalibrasi agar volume konsumsi pakan sesuai dengan kebutuhan ayam sehingga menghasilkan limbah pakan minimal. Pan pakan otomatis dianjurkan sebagai tempat pakan karena akan membuat pergerakan ayam terbatas, tingkat tumpahan pakan sangat rendah, dan meningkatkan konversi pakan. Perbandingan lebar
6 kandang dengan perbandingan jumlah baris pan yang dianjurkan disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Jumlah baris pan berdasarkan lebar kandang Lebar kandang (m) Jumlah baris < 12.8 2 12.8-15.0 3 16.0-20.0 4 21.0-25.0 5 Sumber: Cobb Broiler (2010).
Manajemen Litter Manajemen litter merupakan hal yang fundamental dalam menjaga lingkungan hidup yang ideal karena litter sangat berpengaruh pada kesehatan ayam broiler. Tinggi litter yang dianjurkan berdasarkan tipe bahan litter yang digunakan disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Tinggi litter berdasarkan bahan Tipe litter Tinggi litter (cm) Serutan kayu 2.5 Serbuk gergaji 2.5 Jerami 2.5 Sekam padi 5.0 Sekam bunga 5.0 Sumber: Cobb Broiler (2010).
Suhu dan RH Aktivitas ayam seperti makan, minum, bergerak, beristirahat, berkerumun atau tidak dan bersuara dipengaruhi oleh suhu dan RH. Panduan suhu dan kelembapan berdasarkan umur disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Kelembapan dan suhu berdasarkan umur ayam Umur (hari) Kelembapan (%) Suhu (C) 0- 6 30-50 34 7 - 13 40-60 31 14 - 20 40-60 27 21 - 27 40-60 24 28 - 35 50-70 21 36 - 42 50-70 19 < 42 50-70 18 Sumber: Cobb Broiler (2010).
Pencahayaan Pencahayaan dirancang berdasarkan berat akhir ayam broiler yang diminta oleh pasar dan perubahan umur. Berikut adalah tiga tipe program pencahayaan. 1. Program pencahayaan standar (pilihan 1) Tipe program pencahayaan mempunyai ciri: - Kepadatan ayam lebih dari 18 ekor/m2 - Rata-rata bobot harian kurang dari 50 g/hari
7 - Bobot setelah disembelih kurang dari 2.0 kg Lama penggelapan pada pencahayaan standard pilihan 1 ini disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Pencahayaan standar 1 berdasarkan umur Umur (hari) Lama penggelapan (jam) 0 0 1 1 100-160 g 6 5 hari sebelum panen 5 4 hari sebelum panen 4 3 hari sebelum panen 3 2 hari sebelum panen 2 1 hari sebelum panen 1 Sumber: Cobb Broiler (2010).
2. Program pencahayaan standar (pilihan 2) Tipe program pencahayaan jenis ini mempunyai ciri : - Kepadatan stok sekitar 14-18 ekor/m2 - Rata-rata bobot harian 50-60 g/hari - Bobot setelah disembelih 2.0-3.0 kg Lama penggelapan pada pencahayaan standar pilihan 2 ini disajikan pada Tabel 8. Tabel 8 Pencahayaan standar 2 berdasarkan umur Umur (hari) Lama penggelapan (jam) 0 0 1 1 100-160 g 9 22 8 23 7 24 6 5 hari sebelum panen 5 4 hari sebelum panen 4 3 hari sebelum panen 3 2 hari sebelum panen 2 1 hari sebelum panen 1 Sumber: Cobb Broiler (2010).
3. Program pencahayaan standar (pilihan 3) Tipe pencahayaan ini mempunyai ciri - Kepadatan stok kurang dari 14 ekor/m2 - Rata-rata bobot harian lebih besar dari 60 g/hari - Bobot setelah disembelih lebih besar dari 3.0 kg Lama penggelapan pada pencahayaan standar pilihan 3 ini disajikan pada Tabel 9.
8 Tabel 9 Pencahayaan standar 3 berdasarkan umur Umur (hari) Lama penggelapan (jam) 0 0 1 1 100-160 g 12 22 11 23 10 24 9 29 8 30 7 31 6 5 hari sebelum panen 5 4 hari sebelum panen 4 3 hari sebelum panen 3 2 hari sebelum panen 2 1 hari sebelum panen 1 Sumber: Cobb Broiler (2010).
Ventilasi Ventilasi bertujuan memberikan kualitas udara yang baik bagi ayam broiler, penting untuk ayam broiler untuk mendapatkan asupan oksigen (O2) yang cukup, serta karbon dioksida (CO), karbon monoksida (CO2), dan amonia (NH3) yang minimal. Kandungan udara yang dibutuhkan oleh ayam broiler disajikan pada Tabel 10. Tabel 10 Kandungan udara yang sesuai dengan ayam broiler Kandungan udara Batas Oksigen (O2) > 19.6% Karbon dioksida < 0.3% Karbon monoksida (CO2) < 10.0% Amunia < 10.0% Kelembapan (RH) 45.0% - 65.0% Kotoran < 3.4 mg/m3 Sumber: Cobb Broiler (2010).
Ventilasi mendistribusikan udara ke seluruh ruangan kandang dan menjaga agar kualitas udara selalu baik. Kecepatan udara maksimum berdasarkan umur ayam broiler disajikan pada Tabel 11 berikut. Tabel 11 Kecepatan ventilasi maksimum berdasarkan umur ayam broiler Umur (hari) Kecepatan (m/s) 0-14 0.300 15-21 0.500 22-28 0.875 > 28 1.750 - 2.500 Sumber: Cobb Broiler (2010).
9
METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Agustus 2014. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Bioinformatika, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain: 1. Alat a. Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut: - Prosesor Intel Core™ i5 CPU M380 @ 2.53GHz - RAM 4 GB - Kartu grafis 1 GB - Hard disk internal 300 GB - Operating System Windows 8 Pro 64 bit b. Software Software yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 12 berikut.
No 1 2 3 4 5 6
Tabel 12 Software yang digunakan dalam membangun UI Perangkat lunak Kegunaan Appserver (XAMPP Control Panel Website server v3.2.1) PHP, HTML,CSS, dan Javascript Pemrograman website MySQL (phpMyAdmin versi 4.0.9) Pembuatan basis data Adobe Photoshop CS 6 Pengolahan gambar Mozilla Firefox, Google Chrome, IE Website browser Microsoft Word 2010, Microsoft Excel Pembuatan laporan 2010 pengolahan data
dan
2. Bahan Bahan dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Knowledge base yang telah dikaji sebelumnya (pengembangan basis pengetahuan budidaya broiler closed house) 2. Informasi harga broiler dari perhimpunan insan perunggasan rakyat Indonesia. 3. Literatur yaitu buku dan hasil penelitian seperti jurnal, skripsi, dan tesis. 4. Video manajemen produksi ayam broiler yang di unduh dari youtube (www.youtube.com/watch?v=ofDJkm65UmA)
10 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan secara garis besar mengacu pada SDLC (System Development Life Cycle). Tahapan penelitian disajikan pada Gambar 1.
Mulai
Studi Literatur dan Perencanaan Mencari Berbagai Referensi dan Membuat Sketsa Layout Website
Analisis Kebutuhan Fungsional dan Nonfungsional dari Tampilan Website
Tampilan dan Desain Website Layout, Menu, Content & Hyperlink
Kodifikasi dan Uji Coba Prototipe Tampilan Desain untuk Manajemen Produksi Broiler
Tidak
Validasi oleh Penulis Apakah Fungsional dan Nonfungsional Terpenuhi?
Ya
Implementasi Tampilan Website untuk Manajemen Produksi Broiler di Localhost dan Intranet
Tidak
Uji Kompatibilitas oleh Penulis Apakah Berjalan dengan Baik?
Ya
Selesai
Gambar 1 Tahapan penelitian
11 Studi Literatur dan Perencanaan Tahapan ini bertujuan untuk mencari referensi baik itu jurnal, prosiding serta mempelajari berbagai website yang sudah ada yang sangat mendukung riset ini. Pada tahap ini dirumuskan permasalahan yang dihadapi seperti tujuan utama pembuatan website interface, pengguna dari website interface, dan browser yang digunakan. Analisa menyeluruh pada tahap awal (perumusan masalah) dapat mengurangi masalah pengembangan yang akan dilakukan. Akhir tahapan ini terdapat gambaran yang sangat kasar (sketsa dalam kertas) mengenai layout website yang dibuat. Analisis Tahapan ini difokuskan pada analisis kebutuhan pengguna (user requirements) yang mencakup kebutuhan fungsional dan nonfungsional dari website interface yang dibuat. Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan fungsifungsi setiap hyperlink dari setiap halaman dapat terkoneksi (bertautan) satu dengan lainnya sedangkan kebutuhan nonfungsional mencakup aspek kinerja dan estetika interface (resolusi layar) yang dikembangkan seperti hal-hal yang harus dimuat dan berapa banyak yang harus dimuat (content requirement). Tampilan dan Desain Website Tahapan ini dilakukan setelah analisis terhadap kebutuhan fungsional dan nonfungsional telah tercapai. Perangkat-perangkat profesional dipilih yang sesuai dengan kebutuhan fungsional dan nonfungsional. Kodifikasi dan Uji Coba Tahapan ini adalah kodifikasi desain sistem menjadi bentuk program (prototip) serta integrasi antar tautan halaman (hyperlink), sehingga prototipe website interface yang dikembangkan dapat dieksekusi dan dilakukan pengujian sebelum diimplementasikan di localhost dan jaringan intranet. Implementasi Tahapan ini adalah implementasi dari prototipe website interface di localhost dan jaringan intranet. Uji kompatibilitas dilakukan pada sistem yang telah diimplementasikan dengan menguji coba pada berbagai website browser (Mozilla Firefox 30.0, Internet Explorer 10.0, dan Google Chrome 36.0.1).
HASIL DAN PEMBAHASAN Studi Literatur dan Perencanaan Tujuan utama desain website interface ini adalah untuk menciptakan suatu interface yang komunikatif, menarik, nyaman dan informatif bagi pengguna. Pengguna dari website interface ini adalah semua orang yang membutuhkan informasi mengenai manajemen produksi ayam broiler khususnya kandang tertutup.
12 Setiap pengguna memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam memanfaatkan internet. Oleh karena itu, penelitian ini memilih orang yang awam akan komputer dan internet sebagai batasan dalam mendesain. Secara umum prinsip-prinsip user interface disajikan pada Tabel 13.
Prinsip User familiarity Consistency Minimal surprise Recoverability User guidance User diversity
Tabel 13 Prinsip-prinsip user interface Deskripsi Tampilan interface harus menggunakan istilah dan konsep yang diambil dari pengalaman orang-orang yang akan menggunakan sistem Tampilan interface sedapat mungkin harus konsisten dan harus dioperasikan dengan cara yang sama Pengguna tidak boleh terkejut oleh perilaku dari suatu sistem Tampilan interface harus mempunyai mekanisme untuk mencegah pengguna dari eror Interface harus memberikan umpan balik yang berarti ketika kesalahan terjadi dan menyediakan fasilitas bantuan bagi pengguna untuk konteks sensitif Tampilan interface harus menyediakan fasilitas interaksi yang sesuai untuk berbagai jenis sistem pengguna
Sumber: Ian Sommerville (2000).
Fokus Desain Website Interface Tema Harus Mencerminkan Kesan yang Ingin Disampaikan Desainer antar muka perlu memahami apresiasi dan respon terhadap warna dari masyarakat yang berasal dari wilayah dan budaya berbeda (Noiwana 2005). Oleh karena itu warna dominan yang digunakan pada interface ini adalah hijau dengan tema manajemen produksi ayam broiler. Sesuai dengan fisiologi warna, warna hijau paling sering dikaitkan dengan alam. Hijau adalah warna yang menenangkan yang melambangkan pertumbuhan, kesegaran, dan harapan. Secara visual, hijau jauh lebih mudah pada mata, dan jauh lebih dinamis daripada kuning, oranye, dan merah, selain itu warna hijau juga merupakan warna yang dapat mewakili kekayaan, stabilitas, dan pendidikan (Beaird 2010). Desain Konten Berdasarkan pembagian website oleh Sklar (2012), website yang dibangun termasuk ke dalam website “Special interest, public interest, and nonprofit organization”. Website ini mencakup berita dan informasi terbaru yang diperlukan untuk relawan, peminat, pemula, dan pengguna yang spesifik, atau masyarakat umum. Website layanan publik berisi tautan berkas yang dapat diunduh, alamat dan nomor telepon yang dapat membantu mereka menyelesaikan masalah atau menemukan lebih banyak sumber daya. Oleh karena itu, pada penelitian ini dibangun suatu website interface untuk kepentingan umum yang fokus dalam bidang beternak ayam broiler. Tujuan konten website ini adalah memberikan
13 informasi yang akurat mengenai manajemen produksi ayam broiler dari DOC hingga panen sehingga dapat membantu peternak dalam menyelesaikan kendala yang dihadapi dalam beternak. Merancang Navigasi Navigasi merupakan salah satu hal penting dalam menentukan halaman website yang nyaman dan efektif bagi pengguna. Navigasi yang efektif tidak hanya menyediakan tautan ke halaman situs lainnya, akan tetapi navigasi yang efektif membantu pengguna mengetahui lokasi halaman website yang dikunjungi. Navigasi yang efektif seharusnya mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan navigasi berikut (Sklar 2012): a. Di mana pengguna berada? b. Bagaimana pengguna dapat meninggalkan suatu halaman? c. Bagaimana pengguna sampai ke halaman yang dituju? d. Bagaimana pengguna kembali ke halaman yang awal? Pertanyaan-pertanyaan di atas dapat dijawab dengan menyediakan informasi mengenai: a. Halaman yang sedang dikunjungi dan jenis konten yang sedang dilihat b. Lokasi pengguna dan kaitannya dengan halaman dalam website c. Tautan yang mudah dipahami dan konsisten d. Alternatif tombol kembali yang memungkinkan pengguna kembali ke titik awal Menurut Leuthold 2007, prinsip-prinsip enhanced text user interface (ETI) dibutuhkan sebagai panduan untuk membagun suatu navigasi yang baik secara khusus bagi pengguna yang awam akan internet. Prinsip-prinsip tersebut adalah: 1. Komunikasikan struktur menu dengan penomoran Cakupan: setiap submenu diberi nomor, dan total jumlah submenu dicantumkan pada menu. 2. Beri penamaan pada semua elemen user interface Cakupan: contoh penamaan untuk elemen user interface mencakup pengelompokan, menu, link dan gambar. 3. Tempatkan button di halaman yang ada pilihannya Cakupan: tempatkan pada semua form pilihan dengan lokasi button di belakang label dari form. 4. Jangan menggunakan kata-kata yang tidak perlu untuk menciptakan suatu konteks Cakupan: konteks tidak harus menjelaskan semuanya secara eksplisit, tapi berisi petunjuk untuk membentuk model navigasi yang baik. 5. Bingkai setiap halaman dengan elemen yang sama Cakupan: selalu indikasikan dengan jelas awal dan akhir dari sebuah halaman website. Urutan dan format menu sama pada semua halaman sehingga mereka terlihat sama dan sertakan judul halaman, tetapi tidak menampilkan proses detail ke halaman tujuan. 6. Tambahkan navigasi menu pada semua halaman, kecuali pada halaman struktur terakhir
14 Cakupan: buat website mudah diakses seperti sistem pemandu arah (navigasi), yang menyatakan segala kemungkinan untuk bergerak ke hierarki halaman yang paling dasar dan menyediakan fungsi kembali untuk kembali satu tingkat dalam hirarki halaman. 7. Tempatkan navigasi umum dan tautan lanjutan di bawah halaman Cakupan: tempatkan semua menu umum serta tautan lanjutan yang dipercaya di bagian bawah halaman untuk membantu pengguna melanjutkan browsing setelah mereka selesai dengan halaman utama. 8. Tempatkan pencarian di atas homepage untuk memudahkan tugas inisiasi Cakupan: pencarian harus mudah diakses oleh karena itu ditempatkan di bagian atas homepage, tetapi dapat tidak dibuat pada setiap halaman berikutnya. 9. Hilangkan semua elemen visual yang digunakan semata-mata untuk tata letak dan merk Cakupan: memori kerja pengguna awam tidak boleh dipenuhi dengan audio. Tambahan untuk rancangan navigasi setiap informasi diperoleh dengan memilih sejumlah tiga samapai empat kali. Merancang Tipografi Menurut Sklar 2012 merancang tipografi yang efisien perlu memperhatikan hal- hal berikut: - Pilih jenis huruf dan ukuran seperlunya - Gunakan huruf yang tersedia - Desain tipografi dengan tujuan mudah dibaca - Hindari menggunakan teks sebagai grafik Sembilan jenis huruf yang aman digunakan pada website yaitu (Beaird 2010) arial, arial black, comic sans ms, courier new, georgia, impact, times new roman, trebuchet ms, dan juga verdana. Analisis menunjukkan bahwa kontras yang tinggi antara teks dan warna latar belakang menyebabkan pencarian lebih cepat dan dinilai lebih menguntungkan (Ling 2001). Oleh karena itu, pada setiap halaman website warna tulisan yang digunakan adalah abu-abu dan biru yang kontras dengan latar belakang (putih). Tipografi untuk webpage menggunakan ukuran relatif seperti ems, pixels, dan percentage akan tetapi setelah dilakukan pengujian ems dan percentage merupakan pilihan yang terbaik untuk unit ukur huruf karena ukurannya dapat mengadaptasi berdasarkan pengaturan ukuran huruf pengguna, sedangkan piksel sangat bergantung dengan resolusi layar pengguna sehingga sulit mempertahankan presentasi atau tampilan yang konsisten (Sklar 2012). Konsistensi Bahasa Konsistensi bahasa sangat penting untuk tidak menimbulkan ambiguitas maupun kebingungan bagi pengguna. Oleh karena itu, perlu memahami prinsip konsistensi bahasa yang menjadi dasar dalam membangun website interface ini, berikut dua puluh pedoman untuk desain interface berbasis website dengan bahasa yang konsisten (Ozok 2004).
15 Faktor 1: Konsistensi struktur teks - Gunakan headings untuk topik dan subtopik yang berbeda - Gunakan kata yang sama untuk konteks yang sama - Jangan terlalu memperhatikan struktur kalimat bahasa - Jangan membuat pengguna berimajinasi dan meninggalkan interpretasi Faktor 2: Konsistensi fitur teks umum - Hindari ambiguitas dalam penjelasan anda - Jangan menyimpang dari topik utama teks anda - Jangan gunakan kalimat yang buruk untuk alasan apapun - Pastikan tidak ada pernyataan dalam teks bertentangan satu sama lain Faktor 3: Konsistensi representasi informasi - Gunakan kata-kata dan bahasa yang dapat dipahami sepenuhnya oleh pengguna target. Faktor 4: Konsistensi kategori leksikal - Gunakan kata secara konsisten baik di dalam maupun lintas tampilan Faktor 5: Konsistensi makna - Pastikan kata yang sama memiliki arti yang sama di dalam dan antar tampilan - Gunakan kata-kata yang benar yang secara akurat menjelaskan konten Faktor 6: Konsistensi pengetahuan pengguna - Jangan membingungkan pengguna dengan kata-kata asing dan struktur kalimat Faktor 7: Konsistensi isi teks - Jadilah konsisten dalam hal ukuran huruf, penggunaan huruf besar atau huruf kecil, spasi, tanda baca, warna huruf, dan kata-kata dalam teks anda - Pandu pengguna dengan memberikan petunjuk tindakan yang seharusnya dilakukan Faktor 8: Konsistensi komunikasi atribut - Gunakan lokasi teks yang konsisten - Jangan gunakan jenis huruf yang tidak dikenali. - Nyaman dan mudah mengakses tata letak di dalam dan antar interface Faktor 9: Konsistensi fisik atribut - Gunakan ukuran, bentuk, dan warna yang konsisten. - Gunakan elemen layar yang dikenali di seluruh interface. Prinsip-prinsip di atas merupakan prinsip yang diterapkan dalam membangun setiap halaman website pada penelitian ini.
16 Analisis Kebutuhan Fungsional Pengguna website manajemen produksi ayam broiler ini adalah semua orang yang membutuhkan informasi mengenai manajemen produksi ayam broiler khususnya kandang tertutup. Pengguna utama dari website yang dibangun adalah buruh ternak ayam broiler, penyuluh peternakan, pengusaha ayam broiler dan instansi pemerintah. Berdasarkan studi literatur dan pengamatan terhadap manajemen produksi ayam broiler, sumber daya yang terlibat beserta kebutuhannya terhadap informasi manajemen produksi ayam broiler adalah: 1. Buruh ternak ayam broiler a. Pengetahuan manajemen persiapan kandang b. Pengetahuan manajemen penerimaan DOC c. Pengetahuan cara memilih DOC yang baik d. Pengetahuan manajemen pemeliharaan harian e. Pengetahuan pengendalian penyakit f. Pengetahuan pemberian pakan dan minuman sesuai umur ayam g. Pengetahuan lingkungan ideal bagi pertumbuhan ayam 2. Penyuluh peternakan a. Pengetahuan manajemen persiapan kandang b. Pengetahuan manajemen penerimaan DOC c. Pengetahuan cara memilih DOC yang baik d. Pengetahuan manajemen pemeliharaan harian e. Pengetahuan pengendalian penyakit f. Pengetahuan pemberian pakan dan minuman sesuai umur ayam g. Pengetahuan lingkungan ideal bagi pertumbuhan ayam h. Pengetahuan analisis usaha i. Informasi penjual DOC j. Media diseminasi seperti dokumen, audio, dan video 3. Instansi pemerintah a. Peningkatan lapangan kerja dan kesempatan berusaha b. Memantau stabilitas harga nasional 4. Pengusaha ayam broiler a. Pengetahuan manajemen persiapan kandang b. Pengetahuan manajemen penerimaan DOC c. Pengetahuan cara memilih DOC yang baik d. Pengetahuan manajemen pemeliharaan harian e. Pengetahuan pengendalian penyakit f. Pengetahuan pemberian pakan dan minuman sesuai umur ayam g. Pengetahuan lingkungan ideal bagi pertumbuhan ayam h. Pengetahuan analisis usaha i. Informasi penjual DOC j. Informasi harga
17 Berdasarkan kebutuhan akan informasi di atas, kebutuhan fungsional yang diperlukan user interface disajikan pada Tabel 14.
No 1 2 3
4
5 6 7
Tabel 14 Daftar kebutuhan fungsional Nama fungsi Keterangan Jadwal harian Menampilkan informasi jadwal harian dengan baik Penyakit Memberikan informasi penyakit beserta menampilkan gambarnya Pemberian pakan dan minuman Memberikan pengetahuan tentang pakan dan minuman yang sesuai kebutuhan pengguna Lingkungan ideal Memberikan pengetahuan tentang lingkungan yang ideal untuk kondisi ayam Audio dan video Menjalankan audio dan video dengan baik Lihat halaman penuh Menampilkan dokumen PDF dalam tampilan layar penuh Analisis usaha Kelayakan suatu usaha berdasarkan data yang dimasukkan pengguna
User interface yang dibangun perlu memperhatikan hal-hal berikut yaitu komunikasi antar tautan harus berjalan sesuai yang diharapkan, isi yang ditampilkan harus sesuai dengan basis pengetahuan, menu dari website dapat mengakomodasi setiap data maupun aplikasi sesuai kebutuhan pengguna, sehingga terciptalah suatu navigasi yang baik dan dapat dijalankan di berbagai browser seperti Internet Explorer, Google Chrome, dan Mozilla Firefox. Kebutuhan Nonfungsional Pengguna utama website interface ini merupakan masyarakat yang menggunakan bahasa Indonesia yang sederhana dan familiar dengan istilah yang biasa digunakan untuk ayam broiler. Oleh karena itu, interface yang dibangun perlu memperhatikan penggunaan bahasa, tata letak dari website, serta terdapat perpaduan yang tepat dalam penggunaan warna dan grafik. Setelah dilakukan identifikasi pada pengguna utama, pada Tabel 15 disajikan kebutuhan nonfungsional yang dibutuhkan user interface.
18 Tabel 15 Daftar kebutuhan nonfungsional No Nama fungsi Keterangan 1 Warna yang tepat Perpaduan warna yang sesuai (hijau, biru, hitam dan putih) 2 Konsistensi bahasa Penggunaan bahasa yang sedekat mungkin dengan pengguna utama pada setiap informasi 3 Konsistensi navigasi website Penggunaan navigasi yang konsisten sehingga tidak membingungkan pengguna 4 Konsistensi tipografi Penggunaan tipografi yang konsisten pada setiap halaman
Tampilan dan Desain Website Desain Halaman Secara Umum Tema Harus Mencerminkan Kesan yang Ingin Disampaikan a. Desain lebar Berdasarkan data penjualan marketshare pada Februari 2010 persentase ukuran layar yang paling banyak digunakan adalah 1024px x 768px sebanyak 26.76%, seperti disajikan pada Tabel 16 berikut. Tabel 16 Persentase layar pengguna berdasarkan data penjualan Resolusi (piksel)
Persentase pengguna (%)
1024 x 768 1280 x 800 1280 x1024 1440 x 900 1680 x1050 1366 x 768 lain-lain
26.76 19.98 10.46 8.81 5.53 4.69 22.36
Sumber: http://marketshare.hitslink.com dalam Sklar (2010).
Data ini menjadi acuan dalam merancang ukuran lebar interface yang dibuat yaitu dengan ukuran lebar 1024px untuk detailnya dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.
19
Gambar 2 Desain lebar halaman website Setiap halaman dari website ini akan menampilkan header yang sama dengan pemilihan gambar, warna yang mempresentasikan tema manajemen produksi ayam broiler. b. Desain kepala (header) Warna dominan pada header ini adalah warna hijau yang dilengkapi dengan gambar. Pemilihan gambar yang baik dan menarik bertujuan merepresentasikan manajemen produksi ayam broiler pada kandang tertutup dengan ukuran lebar header mengikuti desain lebar sebelumnya seperti yang disajikan pada Gambar 3.
Gambar 3 Desain header dengan lebar dan tingginya adalah 1024px x 149px c. Desain kaki (footer) Pemilihan warna yang digunakan pada kaki website adalah perpaduan warna hijau, putih dan hitam sehingga halaman kelihatan indah dan canggih. Pembuatan kaki halaman website ini sesuai dengan prinsip enhanced text user interface (ETI) yang ketujuh yaitu tempatkan navigasi umum dan tautan lanjutan di bawah halaman untuk lebih jelasnya disajikan pada Gambar 4 berikut.
Gambar 4 Desain kaki
20 Desain Konten Desain konten yang dibangun mudah untuk dibaca. Konten website yang mudah untuk dibaca artinya struktur, bahasa dan tata letak dari halaman website mendukung pengguna dalam menemukan, memahami dan menggunakan informasi (Nietzioa 2013). Setiap halaman website yang dibangun menampilkan struktur halaman yang merepresentasikan website kepentingan publik (manajemen produksi ayam broiler pada kandang tertutup) dengan struktur halaman: Menu utama terdiri dari empat konten yaitu: 1. Beranda 2. DOC 2.1 SOP kandang 2.2 SOP penerimaan 2.3 Pemilihan DOC 3. Konsultasi 3.1 Jadwal harian 3.2 Penyakit 3.3 Pemberian pakan dan Minum 3.4 Lingkungan ideal 4. Analisis usaha Menu informasi terdiri dari tiga konten yaitu: 1. Penjual DOC broiler (Lampiran 3) 2. Mekanisme pasar 3. Harga penjualan Menu media terdiri dari tiga konten yaitu 1. Audio 2. Video 3. PDF Konten yang dibuat pada umumnya menggunakan database yang telah dibangun sebelumnya oleh Zaiful Arifin untuk lebih jelasnya disajikan pada Lampiran 1. Rancangan Navigasi Navigasi pada setiap halaman website mengikuti paduan dari ETI untuk lebih jelasnya dapat lihat di Gambar 5 dan Gambar 6.
21
8 2
11
Gambar 5 Desain navigasi Penomoran yang terdapat pada Gambar 5 di atas merupakan contoh penerapan prinsip desain sesuai ETI. Nomor satu mengindikasikan prinsip nomor satu (komunikasikan struktur menu dengan penomoran), nomor delapan mengindikasikan prinsip nomor delapan (tempatkan pencarian di atas homepage untuk memudahkan tugas inisiasi). Navigasi pada Gambar 5 (yang diberi garis tepi warna biru) memberikan petunjuk halaman yang sedang dikunjungi pengguna yaitu halaman beranda.
Gambar 6 Desain navigasi bagian kaki Tombol kembali keatas yang terdapat pada Gambar 6 (yang diberi garis tepi warna biru) membantu pengguna kembali ke halaman atas website dengan mudah. Desain footer pada Gambar 6 (yang diberi nomor 7) merupakan penerapan prinsip ETI yaitu menempatkan navigasi umum dan tautan lanjutan di bawah halaman.
22 Rancangan Tipografi Unit ukur untuk huruf mengunakan ems dan percentage. Jenis huruf yang dipakai pada setiap halaman website adalah menggunakan arial dengan opsi kedua ms trebuchet apabila jenis huruf pertama tidak dikenali oleh komputer. Variasi ukuran untuk judul setiap halaman menggunakan ukuran
sedangkan sub judul menggunakan sedangkan setiap bagi menu utama seperti menu utama, informasi dan media menggunakan ukuran dan ukuran untuk setiap submenu 90% dari ukuran . Setiap halaman pada website ini tidak ada yang menggunakan teks sebagai grafik. Penggunaan tipografi pada tabel yaitu dengan memberikan latar belakang berwarna biru muda dengan nomor heksa (#dce9f9) pada setiap kepala tabel dan juga diakhir baris setiap pada tabel. Konsistensi Bahasa Setiap bahasa dan kata pada setiap halaman akan mengikuti panduan dua puluh pedoman untuk desain interface berbasis website dengan bahasa yang konsisten. Sebagai contoh setiap halaman pada website menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dipahami oleh peternak seperti pada slider ada petunjuk kata sebelumnya dan selanjutnya bagi pengguna yang sudah terbiasa akan internet akan lebih terbiasa dengan pilihan kata prev dan next hal ini mengacu pada faktor ketiga konsistensi bahasa (konsistensi representasi informasi yaitu kenali pengguna anda dengan menggunakan kata-kata dan bahasa yang dapat dipahami sepenuhnya oleh pengguna). Demikianlah desain secara umum yang telah diterapkan pada setiap halaman berdasarkan lima fokus yang telah ditetapkan sebelumnya.
Desain Halaman Secara Khusus Desain Halaman Beranda Tujuan halaman beranda adalah untuk menarik minat pengguna dengan grafis yang kuat dan dinamis serta isi yang mendalam dari konten. Semua tautan dalam halaman beranda harus menuju ke semua halaman dalam website. Halaman beranda memberikan pernyataan yang sangat jelas dan ringkas mengenai isi yang ada di website (Lynch 1997). Jadi menurut pernyataan di atas halaman beranda haruslah sebuah halaman yang menarik yang menjadi pemandu pengguna untuk mengetahui lebih dalam mengenai isi dari website. Beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam membuat beranda yaitu (Powell 2002): a. Halaman beranda seharusnya terlihat berbeda dibandingkan halaman lain b. Halaman beranda merupakan sarana untuk merancang harmonisasi visual (audio, video, warna) c. Halaman beranda dapat diunduh dengan cepat d. Halaman beranda harus informatif dan dramatis untuk meningkatkan minat pengunjung terhadap website e. Halaman beranda harus jelas menggambarkan isi yang ada di dalam website f. Jika ada perubahan halaman beranda harus memberikan nilai informasi dan mengindikasikan perubahan situs dengan jelas
23 Oleh karena itu, di halaman beranda terdapat slider yang berisi lima buah gambar. Kumpulan gambar ini merupakan tahapan manajemen produksi. Tahapan yang dipilih adalah persiapan kandang, pemilihan DOC berkualitas, pemeliharaan, panen dan pascapanen seperti yang disajikan pada Gambar 5 yang diberi tanda kotak warna coklat, akhirnya dengan pemilihan gambar yang sesuai halaman beranda yang dibuat dapat menggambarkan seluruh isi dari website. Desain Halaman DOC Pada halaman DOC header yang digunakan sama dengan gambar slider sebelumnya sehingga transisi dan juga kecepatan unduh dari halaman ini sangat ringan. Pada halaman ini terdapat tiga submenu yaitu: a. Sistem operasional prosedur (SOP) kandang Membahas mengenai persiapan sebelum DOC masuk kandang b. SOP penerimaan Membahas mengenai hal-hal yang harus diperhatikan saat penerimaan DOC c. Ciri-ciri DOC yang sehat Membahas mengenai ciri-ciri DOC yang sehat Submenu di atas dilengkapi dengan tooltip yang memberikan keterangan setiap submenu yang akan dipilih. Penggunaan tooltip ini memberikan kenyamanan bagi pengguna karena pengguna tidak akan terjebak di halaman yang tidak mereka inginkan. Submenu pada halaman ini juga dilengkapi dengan gambar yang sesuai dengan isi submenu untuk lebih jelasnya disajikan pada Gambar 7.
Gambar 7 Desain halaman DOC Submenu SOP kandang pada Gambar 7 diwakili oleh gambar yang merepresentasikan keadaan kandang sebelum DOC masuk. Gambar yang dipilih mendukung dengan submenu SOP kandang karena submenu SOP kandang membahas tentang kegiatan yang akan dilakukan untuk mempersiapkan kandang menerima DOC.
24 SOP Kandang Halaman SOP kandang berisi informasi mengenai kegiatan yang dilakukan sebelum penerimaan DOC seperti membersihkan lantai mempersiapkan litter dan mencuci peralatan kandang. Informasi pada halaman ini disajikan dalam bentuk tabel yang menarik. Kepala tabel diberi dengan warna biru, kolom pada isi tabel akan berubah menjadi warna coklat saat pengguna mengarahkan cursor ke salah satu field tabel sehingga mempermudah pengguna dalam membaca untuk lebih jelasnya disajikan pada Gambar 8 di bawah.
Gambar 8 Desain halaman SOP kandang Desain inilah yang diterapkan pada submenu SOP penerimaan dan submenu ciri DOC yang baik. Desain Halaman Konsultasi Prinsip-prinsip dalam desain interface halaman konsultasi sama dengan prinsip perancangan halaman DOC, perbedaanya menu konsultasi lebih ke komunikasi dua arah sesuai dengan prinsip konsultasi. Menu konsultasi terdiri atas empat bagian yaitu jadwal harian, penyakit, lingkungan ideal pemberian pakan dan minum.
25 a. Jadwal harian Submenu ini memberikan informasi tentang kegiatan budidaya ayam broiler yang harus dilakukan selama 32 hari pemeliharaan. Struktur basis data pada submenu jadwal harian disajikan pada Gambar 9 berikut:
Gambar 9 Struktur basis data untuk jadwal harian Tampilan jadwal harian adalah tabel dengan desain yang sama dengan halaman SOP kandang. b. Penyakit Halaman ini disediakan daftar ciri-ciri ayam untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10 Ciri-ciri penyakit
26 Gambar 10 di atas menunjukkan pengguna memilih ciri-ciri ayam yang ketiga sehingga apabila tombol lanjut dipilih maka akan menampilkan hasil seperti yang disajikan pada gambar 11.
Gambar 11 Halaman penyakit dan pecegahannya c. Pemberian Pakan dan Minuman Desain pada halaman pemberian pakan dan minuman disajikan pada Gambar 12 berikut ini.
Gambar 12 Halaman pemberian pakan dan minuman Pengguna dihadapkan pada form yang masukannya telah tersedia, contoh pada Gambar 12 pilihan berat panen yang diiginkan dengan memilih tanda panah yang sebaris dengan berat panen maka pilihannya akan mucul dan pengguna dapat memilih langsung mana sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan, pilihan ini
27 diambil dari database yang telah dirancang sebelumnya (Lampiran 1). Tujuan pembuatan form ini adalah menghindari masukan yang tidak diinginkan, memberikan kenyamanan bagi pengguna dan dari segi waktu juga lebih efisien. Pilihan pada form disengaja kosong terlebih dahulu, tujuan dari hal ini adalah untuk menghindari faktor lupa dari pengguna yang pada akhirnya menghasilkan masukan yang eror. Apabila setiap menu pada halaman ini telah terisi dan tombol lanjut dipilih maka pengguna akan disajikan seperti pada Gambar 13.
Gambar 13 Halaman kesimpulan pemberian pakan dan minuman Gambar 13 di atas terdapat pembagian sebanyak dua bagian yaitu bagian pilihan anda sebelumnya dan rekomendasi sesuai pilihan anda. Bagian pertama bertujuan meyakinkan pengguna bahwa rekomendasi yang diberikan sesuai dengan pilihan pengguna sebelumnya. Bagian kedua memberikan informasi mengenai kepadatan ayam, kapasitas kandang, kecepatan peminum, kapasitas peminuman, jenis nipel, kebutuhan akan nipel, jumlah pan yang dibutuhkan, baris, pan perbaris, perbandingan air dengan pakan, berat ayam seharusnya, konsumsi harian per ekor, konsumsi komulatif, dan jumlah air yang disarankan sesuai dengan pilihan sebelumnya.
28 Lingkungan Ideal Lingkungan ideal merupakan submenu konsultasi yang memberikan informasi kondisi lingkungan yang disarankan untuk pertumbuhan ayam. Tampilan halaman ini disajikan pada Gambar 14.
Gambar 14 Halaman lingkungan ideal Prinsip desain halaman ini sama dengan prinsip pada halaman pemberian pakan dan minuman. Akan tetapi terdapat perbedaan pada setiap menu pilihan. Pilihan pada menu halaman lingkungan ideal terdapat kata yang sama dengan menu itu sendiri contohnya pada menu umur ayam tampilan pilihan awalnya adalah umur ayam. Perbedaan ini hanya didasarkan pada variasi saja akan tetapi prinsipnya sama dengan form pemberian pakan dan minum . Submenu lingkungan ideal yang telah diisi dengan benar maka akan menghasilkan rekomendasi pencahayaan, kepadatan, pertambahan berat, RH yang disarankan, tinggi litter, kecepatan ventilasi dan komponen udara yang disarankan untuk lebih jelasnya disajikan pada Gambar 15.
Gambar 15 Kesimpulan lingkungan ideal
29 Analisis Usaha Menu analisis usaha merupakan halaman yang akan membantu pengguna dalam hal menghitung layak tidaknya suatu usaha ternak dengan parameter yang digunakan adalah keuntungan, B/C Rasio, break event point (BEP). B/C Rasio adalah perbandingan antara pendapatan dengan total biaya yang dikeluarkan. B/C Rasio > 1 maka kegiatan bisnis menguntungkan, sebaliknya jika B/C rasio < 1 maka bisnis rugi atau tidak menguntungkan. BEP produksi menggambarkan basis produksi minimal yang harus didapatkan untuk mencapai titik impas (suatu titik dimana perusahaan tidak untung dan tidak rugi). Parameter tersebut dihitung menggunakan persamaan yang disajikan pada Tabel 17 berikut. Tabel 17 Persamaan yang digunakan untuk analisis usaha NO Komponen Cara perhitungan 1 Keuntungan i i 2 3
Benefit Cost Ratio
i
Titik Impas (kg/tahun) ii i
i i i i
i
Sumber: Jayanata (2011).
Disamping itu, persamaaan untuk menghitung pakan selama pemeliharaan menggunakan persamaan berikut (Fadilah 2006): Kebutuhan pakan total = rencana berat panen x FCR x ((100-mortalitas%) x populasi ayam Keterangan: Kebutuhan pakan total (kg) Rencana berat panen (kg) FCR (feed conversion ration) (kg/kg) Mortalitas (%) Populasi ayam (ekor) Pada analisis usaha ini asumsi harga DOC, masa pakan dan minum, pemanas dan terpal, dan juga informasi mengenai keterangan dan juga yang lainnya dapat dilihat di Lampiran 4. Halaman ini memiliki tombol analisis usaha. Tombol analisis usaha merupakan tombol kontrol yang akan memastikan bahwa setiap menu dari form analisis usaha ini telah terisi dengan baik. Menu nama anda dan alamat dapat diisi dengan kombinasi huruf dan angka, menu populasi ayam harus diisi dengan angka bulat positif, untuk menu tingkat kematian (mortalitas) dapat diisi dengan angka satu dibelakang koma, menu harga basis perhitungan dapat diisi dengan harga minimal Rp14 500, dan menu umur ayam dipilih berdasarkan database. Oleh karena itu, untuk menghindari masukan yang eror maka dibuat suatu pesan sesuai batasan-batasan di atas dan apabila masukan data sesuai dengan batasan di atas maka akan diberikan tanda centang, seperti yang disajikan pada Gambar 16.
30
Gambar 16 Penerapan trapping eror pada halaman analisis usaha Masukan yang telah sesuai dengan batasan yang disebutkan akan diberi tanda centang seperti disajikan Gambar 17.
Gambar 17 Masukan yang telah sesuai dengan batasan Tahap selanjutnya adalah pengguna memilih tombol analisis usaha. Halaman yang akan ditampilkan terdiri atas dua bagian. Bagian pertama
31 memberikan informasi kepada pengguna mengenai pendapatan, pengeluaran, keuntungan atau kerugian, serta nilai dari B/C Rasio seperti yang disajikan Gambar 18.
Gambar 18 Kesimpulan pada halaman analisis usaha Bagian kedua yang ditempatkan di bawah bagian pertama akan memberikan perhitungan secara rinci seperti disajikan Gambar 19.
32
Gambar 19 Hitungan detail pada halaman kesimpulan analisis usaha
33 Informasi Bagian informasi ini terdiri atas tiga submenu yaitu penjual DOC broiler, mekanisme pasar dan harga jual ayam broiler untuk lebih jelas diterangkan pada bagian berikut. a. Penjual DOC broiler Halaman ini berisi informasi mengenai beberapa perusahaan yang menjual ayam broiler, lokasi perusahaan beserta galur ayam yang tersedia. Informasi pada halaman ini disajikan dalam bentuk tabel. b. Mekanisme Pasar Menu ini memberikan gambaran mengenai diagram alir pemasaran ayam broiler dari petani hingga sampai ke konsumen. Halaman ini memberikan fasilitas “lihat ” i i dalam layar penuh untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 2. c. Harga Jual Ayam Broiler Halaman ini menyediakan informasi harga ayam broiler berdasarkan berat dan juga berdasarkan daerahnya selain, informasi harga ini diurutkan dari tanggal terbaru hingga informasi harga paling lama, sumber informasi ini diambil dari www.pinsar.com/tabel-harga-broier-dan-telur dan prinsip penampilannya sama seperti submenu mekanisme pasar.
Kodifikasi dan Uji Coba Pada tahap ini adalah kodifikasi desain sistem menjadi bentuk program (prototipe) dan integrasi antar tautan halaman (hyperlink) sehingga prototipe web interface yang dikembangkan dapat dieksekusi dan dilakukan pengujian sebelum diimplementasikan di lingkungan website. Pada tahapan ini bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML, PHP, CSS dan jquery. HTML untuk membuat kerangka halaman, PHP berguna untuk membangun suatu fungsi dan pemanggilan database yang telah dibangun di Mysql dan yang terakhir adalah CSS dan Jquery untuk mempercantik halaman.
Validasi Tahap ini bertujuan memastikan bahwa kebutuhan fungsional dan nonfungsional user interface yang dibangun telah terpenuhi. Kebutuhan fungsional pada interface yang dibangun telah terpenuhi. Hal ini terbukti dengan setiap informasi yang ditampilkan di website telah sesuai dengan basis pengetahuan yang dibangun sebelumnya dan komunikasi antar tautan berjalan sesuai yang diharapkan. Kebutuhan nonfungsional dari interface ini telah terpenuhi, hal ini terbukti dengan dikembangkannya tata letak yang baik dari setiap halaman dengan perpaduan warna yang tepat dan sesuai dengan tema dari website yaitu manajemen ayam broiler. Terpenuhinya kebutuhan fungsional dan nonfungsional dari interface ini sehingga tahapan selanjutnya dapat dilakukan yaitu tahapan implementasi.
34
Implementasi dan Uji Kompatibilitas User interface yang dibangun diimplementasikan di jaringan intranet dan localhost. Selanjutnya dilakukan uji kompatibilitas di berbagai website browser. Website browser yang dipilih adalah Mozilla Firefox 30.0, Internet Explorer 10.0, dan Google Chrome 36.0.1. Hasil uji kompatibilitas menunjukkan bahwa interface dapat dijalankan di browser yang telah disebutkan di atas untuk lebih jelasnya dapat dilihat di Lampiran 5. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Kelebihan dari website interface untuk manajemen ayam broiler ini adalah menyajikan setiap informasi dengan terstruktur dan komunikatif. Informasi yang disajikan berupa DOC, konsultasi dan analisis usaha diharapkan membantu pengguna dalam memulai usaha beternak, berbisnis maupun penyuluhan. Kelemahan dari website interface untuk manajemen ayam broiler ini adalah terdapat sedikit perbedaan tampilan dalam berbagai browser, interface yang dibangun sangat baik jika dijalankan menggunakan browser Google Chrome dibandingkan dengan browser lain.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Telah dirancang dan dikembangkan user interface untuk manajemen produksi ayam broiler berdasarkan kaidah dan prinsip desain user interface khususnya dalam tema yang mencerminkan manajemen produksi ayam broiler, konten yang fokus untuk kepentingan peternak broiler, navigasi yang mudah, tipografi yang membuat konten mudah dibaca dan pengunaan bahasa yang konsisten. 2. Pengembangan website interface untuk manajemen produksi ayam broiler dibangun dengan menggunakan PHP, HTML, CSS, Jquery untuk pemrograman, serta Mysql untuk pembangunan database. 3. Hasil pengujian kompatibilitas menunjukkan bahwa website interface ini dapat dijalankan di berbagai website browser. 4. Telah dirancang dan dikembangkan fungsi konsultasi yang terdiri dari jadwal harian, penyakit, lingkungan ideal dan pemberian pakan dan minum. 5. Telah dirancang dan dikembangkan fungsi analisis usaha yang membantu pengguna memprediksikan usaha beternaknya. Saran Website interface untuk manajemen produksi broiler sudah selesai dibangun secara operasional sudah dapat diimplementasikan untuk mengakses informasi SOP kandang, SOP penerimaan, ciri DOC yang baik, jadwal harian, penyakit ayam, pemberian pakan dan minum, lingkungan ideal, perusahaan penjual DOC, mekanisme pasar, bahan media seperti audio, video, PDF, harga ayam broiler dan
35 juga analisis usaha. Akan tetapi, masih ada saran-saran yang perlu dilaksanakan untuk penyempurnaan sistem di masa datang, diantaranya: 1. Fungsi analisis usaha perlu dikoneksikan dengan data harga ayam broiler yang telah disurvei oleh lembaga-lembaga terkait sehingga hasil yang didapatkan lebih akurat. 2. Pengembangan konten (penjual DOC broiler, harga jual ayam broiler) yang up-to-date dalam mendukung keutuhan website.
DAFTAR PUSTAKA Andersson E, Greenspun P, Grumet A. 2003. Software engineering for internet applications [Internet]. [diunduh 2014 oktober 25]. Tersedia pada: http://philip.greenspun.com/seia. Arifin ZM. 2013. Pengembangan basis pengetahuan budidaya broiler closed house [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Beaird J. 2010. The Principles of Beatiful Web Design. Ottawa (CA): SitePoint Pty Ltd. Cobb. 2010. Cobb Broiler Management Guide. Arkansas (US): Cobb-vantress Inc. [Ditjennak] Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (ID). 2013. Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan 2013. Jakarta (ID): Ditjennak Pr. Fadilah R. 2004. Kunci Sukses Beternak Ayam Broiler di Daerah Tropis. Depok (ID): PT AgroMedia Pustaka. Fadilah R. 2006. Panduan Mengelola Peternakan Ayam Broiler Komersial. Depok (ID): PT AgroMedia Pustaka. Jayanata EC, Harianto B. 2011. 28 Hari Panen Ayam Broiler. Jakarta (ID): PT AgroMedia Pustaka. Leuthold S, Bargas AAJ, Opwis K. 2007. Beyond web content accessibility guidelines: design of enhanced text user interfaces for blind internet users. J Human Computer Studies. 66(2008)257-270.doi:10.1016/j.ijhcs.2007.10. 006. Ling J, Schaik VP. 2001. The effect of text and background colour on visual search of web pages. Displays. 23 (2002) 223-230. PII: S0 14 1-9 38 2 (0 2) 00 0 41-0. Lynch H. 1997. Web Style Guide. Connecticut (US): Yale Pr. [NASA] PT. Natural Nusantara (ID). Teknis mudah ternak ayam broiler/ Pedaging - Jawa Barat [Internet]. [diunduh 2014 Agustus 24]. Tersedia pada: http://www.youtube.com/watch?v=ofDJkm65UmA. Nietzioa A, Naberb D, B¨uhlera C. 2013. Towards techniques for easy-to-read web content. Procedia Computer Science. 27(2014)343-349.doi:10.1016/ j.tourman.2004.07.003. Noiwana J, Norciob FA. 2005. Cultural differences on attention and perceived usability: Investigating color combinations of animated graphics. Int J Human Computer Studies. 64(2006)103-122.doi:10.1016/j.ijhcs.2005.06. 004.
36 O’ i
JA. 2004. Management Information System Managing Information Technology in the Business Enterprise Sixth Edition. New York (US): Mc. Graw-Hill. Ozok AA, Salvendy G. 2004. Twenty guidelines for the design of web-based interfaces with consistent language. Computers in Human Behavior. 20(2004)149–161.doi:10.1016/j.chb.2003.10.012. [PINSAR INDONESIA] Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia. Tabel harga broiler dan telur [Internet]. [diunduh 2014 Agustus 24]. Tersedia pada: http://www.pinsar.com/tabel-harga-broiler-dan-telur-0509 2014. Powell AT. 1998. Website Engineering Beyond Web Page Design. New York (US): Prentice Hall. Powell AT. 2002. The Complete Reference Web Design. New York (US): McGraw-Hill. Sklar J. 2012. Principles of Web Design. Boston (US): Course Technology. Kontan. 2013. Permintaan ayam ras broiler naik 15.8% di tahun 2013 [Internet]. [diunduh 2013 November 21]. Tersedia pada: http://www.livestockreview. com/category/news/bisnis. Sommerville I. 2001. Software Engineering Sixth Edition Addison-Wesley. Massachusetts (US): Reading. Supriyanto. 2008. Sistem informasi pertanian organik berbasis website [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Tamalluddin F. 2012. Ayam Broiler, 22 Hari Panen Lebih Untung. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
37 Lampiran 1 Entity relationship diagram (ERD) budidaya broiler closed house
Sumber: M. Zaiful Arifin (2013).
38 Lampiran 2 Halaman mekanisme pasar
Lampiran 3 Daftar nama perusahaan penjual DOC ayam broiler No 1
Nama perusahaan PT Charoen Pokphand
2 3
PT Anwar Sierads PT Leong Ayam Satu
4
PT Wanakoyo Jaya Farm PT Galur P Cobbindo PT Kerta Mulyo Sejahtera PT Pet Ayam Manggis PT Cibadak Indah SF
5 6 7 8
Lokasi Jawa Barat dan Jawa Timur Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat dan Jawa Timur Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat
Strains Cobb dan Hubbard Cobb Hubbard, AA, dan Cobb Cobb dan Hubbard Cobb Cobb dan Hubbard Hybro Ross
Sumber: Kunci Sukses Beternak Ayam Broiler di Daerah Tropis (2004).
39
Lampiran 4 Asumsi-asumsi yang digunakan pada analisis usaha ( Jayanata 2011; M. Zaiful Arifin 2013). 1. Analisis usaha dihitung untuk satu tahun produksi dengan asumsi satu tahun produksi berarti tujuh kali panen (satu kali periode panen 32 hari + 14 hari persiapan kandang = 46 hari, apabila satu tahun terdapat 365 hari maka satu tahun itu panen tujuh kali). 2. Ukuran kandang yang digunakan adalah 12 m x 120 m = 1440m2. 3. Harga jual, harga pakan, tingkat mortalitas diisikan oleh pengguna pada saat melakukan analisis usaha. 4. Input populasi ayam minimal 20 000 ekor dengan harga DOC Rp5 000 per ekor. 5. Input harga basis perhitungan minimal Rp14 500/kg. 6. Kandang dengan ukuran 1440 m2 memerlukakn litter sekam sebanyak 600 karung (ukuran karung 50 kg) dengan harga sekam Rp10 000/karung, pemanas 5 buah, terpal 5 roll, tempat pakan 336 buah, dan tempat minum 2016 buah. 7. Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus dengan asumsi harga akhir = 10% dari harga baru. 8. Biaya sewa kandang Rp500 per ekor. 9. Pengurus kandang Rp850 000 per orang per bulan. 10. Listrik dan telepon Rp500 000 per periode produksi. 11. Biaya panen Rp200 per ekor. 12. Probiotik dan herbal Rp350 per ekor. 13. Biaya lain-lain Rp300 per ekor. Lampiran 5 Hasil uji kompatibilitas pada berbagai browser
Tampilan pada Mozilla Firefox 30
40
Tampilan pada Internet Explorer 10
Tampilan pada Google Chrome 36.0.1
41
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Siborongborong pada tanggal 24 Agustus 1991 dari ayah Pantun Purba dan ibu Pinondang Hutapea. Penulis adalah anak kedua dari lima bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 2 Siborongborong tahun 2004, setelah itu penulis menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Siborongborong tahun 2007 dan penulis juga menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMA Swasta Budi Mulia Siantar tahun 2010. Pada tahun yang sama yaitu tahun 2010 penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan diterima di Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Selama masa perkuliahan, penulis aktif sebagai Wakil Ketua Kamp Kelompok Praalumni UKM Persekutuan Mahasiswa Kristen Institut Pertanian Bogor, Staf English Club di Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian tahun 2012. Tahun 2013 penulis melaksanakan Praktik Lapangan di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan. Penulis juga aktif di Komisi Pelayanan Siswa pada UKM Persekutuan Mahasiswa Kristen Institut Pertanian Bogor. Selain itu, penulis pun aktif dalam berbagai kepanitiaan baik di lingkup fakultas, internal maupun eksternal universitas.