Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 31, Nomor 2 April – Juni 2016
PENGEMBANGAN USAHA PEMBESARAN BELANGKAS DI KAMPUNG LAUT TANJUNG JABUNG TIMUR Metha Monica, Helmi Ediyanto, dan Jaya Putra Jahidin Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Jambi ABSTRAK Pengabdian ini dilakukan di Kampung Laut Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan 2 (dua) mitra kerjasama yang diketuai oleh Ridho Ardiansyah dan Muamar .Kedua Kelompok ini adalah Kelompok Usaha Mikro kecil dan Menengah Belangkas. Belangkas adalah salah satu produk unggulan laut Propinsi Jambi yang belum dimanfaatkan secara optimal. Belangkas merupakan produk ekspor. Target adalah 1. Memotivasi dan mengembangkan kemampuan teknis penerapan teknologi sederhana budidaya/pembesaran pada usaha mikro,kecil dan menengah belangkas yaitu pembesaran belangkas dengan pemberian pakan, selain itu juga mempertahankan kualitas air pada bak penampung belangkas. 2. Meningkatkan produktifitas dan kesehatan belangkas melalui teknologi sederhana dengan pembesaran belangkas sehingga dapat mempunyai nilai ekspor yang tinggi. 3. Menambah pendapatan usaha mikro,kecil dan menengah belangkas di Kampung Laut Tanjung Jabung Timur. 4. Adanya hubungan kerjasama antara Perguruan Tinggi (Univ. Jambi) dengan Kelompok Usaha Mikro,kecil dan Menengah Belangkas di Kampung Laut Tanjung Jabung Timur. Sedangkan Luarannya adalah Penerapan teknologi sederhana dengan cara pembesaran belangkas yang diberi pakan (Bahan baku Lokal) selama 2 (dua) bulan selain itu juga mempertahankan kualitas air sehingga meningkatkan nilai jual belangkas untuk ekspor (Hongkong dan Singapura) serta dapat menekan tingkat kematian pada saat di ekspor. Permasalahan prioritas mitra adalah sumberdaya,modal, penguasaan teknologi dan daya tawar kelompok usaha. Pola pelaksanaan pendekatan kegiatan adalah survei pendahulan, kegiatan pelatihan, kegiatan ketrampilan dan evaluasi. Respon dari khalayak sasaran yaitu kelompok nelayan (ada 2 kelompok nelayan/UMKM belangkas) di Kampung Laut Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) dalam kegiatan ini cukup positif karena kelompok nelayan (UMKM) ingin dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang budidaya belangkas (pembesaran belangkas). Partisipasi aktif kedua kelompok nelayan/UMKM belangkas dalam kegiatan pengabdian ini dimana kedua kelompok nelayan ini diberi bak fiber, filter, tedmond dan pompa air serta pipanya. Alat ini digunakan untuk pemeliharaan belangkas/pembesaran belangkas di Kampung Laut Kabupaten Tanjung Jabung Timur.Belangkas diberi pakan ikan rucah karena belangkas bersifat carnivora. Belangkas diberi pakan sebanyak 3 x sehari secara ad- libitum. Belangkas dipelihara dalam bak fiber sebanyak 25 – 40 ekor tergantung ukuran belangkas yang dipelihara. Belangkas dipelihara selama 4 bulan. Belangkas yang dipelihara selama 4 bulan di dalam bak fiber mempunyai ukuran yang bervariasi karena budidaya belangkas (pembesaran belangkas) perlu adaptasi yang sangat lama karena belangkas biasanya hidup dialam bebas.Belangkas yang dipelihara selama 4 bulan belum semuanya bertelur dan masih banyak yang belum bertelur. Pembesaran Belangkas dipelihara selama 4 bulan dari ukuran diameter 10 cm menjadi 20 cm tetapi belangkasnya belum bertelur. Belangkas yang bertelur mempunyai diameter 30 cm. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah Kelompok Nelayan berperan aktif pada kegiatan pengabdian ini, Kelompok nelayan mengetahui dan melakukan kegiatan budidaya/pembesaran belangkas, Kegiatan budidaya/pembesaran belangkas dilakukan selama 4 bulan dan diberi pakan ikan rucah 3 x sehari secara ad– libitum, Belangkas yang diperoleh dari hasil budidaya/ pembesaran belangkas dari diameter 10 cm menjadi 20 cm selama 4 bulan. Kata Kunci : Belangkas, Kelompok Usaha, Kampung Laut Pengembangan Usaha Pembesaran Belangkas di Kampung Laut Tanjung Jabung Timur
48
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
PENDAHULUN Pembangunan ekonomi nasional diarahkan kepada pembangunan perekonomian yang berkeunggulan komparatif dengan memanfaatkan kedudukan Indonesia sebagai Negara agraris dan maritim. Pelaku ekonomi terbesar dikedua bidang tersebut adalah usaha kecil, menengah dan koperasi sebagai aktor utama pembangunan ekonomi menjadi prioritas pemerintah saat ini. Hal ini berkaitan dengan upaya mempercepat pembangunan ekonomi dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah. Dalam konteks pembangunan pertanian/perikanan setiap daerah perlu mengembangkan kegiatan pertanian / perikanan secara spesifik berdasarkan keunggulan masing – masing daerah (Krisnamurthi,1999). Dilain pihak,luas lautan Indonesia yang lebih besar dari daratannya merupakan sumber daya alam yang potensial untuk dikembangkan seperti usaha belangkas. Dimana Propinsi Jambi memiliki wilayah perairan laut seluas 9259 km2 dengan garis pantai 411,75 km dengan kedalaman laut berkisar antara 10 – 20 m yang meliputi wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Kedua Kabupaten tersebut merupakan penghasil belangkas..Di Kampung Laut merupakan salah satu daerah penghasil belangkas yang berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim). Daerah pantai yang sering disebut sebagai wilayah pesisir merupakan daerah yang sangat spesifik seperti Kampung Laut, karena daerah ini merupakan daerah yang berada di perbatasan antara pengaruh daratan dan lautan. Mengingat posisi geografisnya, daerah pantai merupakan daerah penghubung antara daratan dan lautan sangat strategis sebagai usaha pengembangan sector perikanan spesifik local (Juarini,2002). Salah satu usaha pengembangan sector perikanan spesifik lokal khususnya di Propinsi Jambi adalah usaha pembesaran belangkas. Belangkas (suku Limulidae) mencakup empat jenis hewan beruas
Volume 31, Nomor 2 April – Juni 2016
(artropoda) yang menghuni perairan dangkal wilayah payau dan kawasan mangrove. Kesemuanya merupakan anggota suku Limulidae dan menjadi satusatunya wakil dari bangsa Xiphosurida yang masih sintas di bumi. Cetakan fosil hewan ini tidak mengalami perubahan bentuk berarti sejak masa Devon (400250 juta tahun yang lalu) dibandingkan dengan bentuknya yang sekarang, meskipun jenisnya tidak sama. Orang Jawa menyebut mimi untuk yang berjenis kelamin jantan dan mintuna untuk yang betina. Hewan ini monogamik, sehingga sering dijadikan simbol kelanggengan pasangan suamiisteri. Orang Inggris mengenalnya sebagai horseshoe crab atau "ketam ladam" karena bentuknya yang dianggap seperti ladam kuda. Belangkas dimanfaatkan daging dan telurnya sebagai obat kuat.sedangkan cangkangnya sebagai chitosan. Belangkas yang ada di Kampung Laut Selama ini belum pernah dibudidayakan/ pembesaran, Kelompok usaha mikro, kecil dan menengah yang ada di Kampung Laut hanya menampung belangkas dari hasil tangkapan nelayan di Laut kemudian langsung di jual dengan harga Rp15.000/ekor. Belangkas merupakan salah satu produk ekspor tetapi sayang belangkas yang boleh diekspor merupakan produk dari hasil budidaya sejak tahun 2014. Sedangkan di Kampung Laut tidak ada yang membudidayakan belangkas. Sangat disayangkan karena belangkas merupakan produk laut yang belum dimanfaatkan secara optimal/diekspor karena alasan belum ada yang membudidayakan/ pembesaran. Sedangkan usaha pembesaran belangkas sangatlah mudah tetapi belum pernah dilakukan di kampung Laut. Usaha mikro,kecil dan Menengah yang umumnya melibatkan banyak orang baik sebagai pemilik usaha maupun tenaga kerja, tampaknya dipercaya banyak pihak dapat menjadi solusi untuk menggerakkan aktivitas ekonomi riil di Indonesia umumnya dan Propinsi
Pengembangan Usaha Pembesaran Belangkas di Kampung Laut Tanjung Jabung Timur
49
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Jambi khususnya. Kendala yang dihadapi oleh usaha mikro,kecil dan menengah dalam mengemban usahanya pada umumnya masih merupakan kendala klasik seperti keterbatasan akses terhadap sumber pendanaan dan pemasaran. Namun demikian, dibalik kesulitan dana bagi pengembangan usaha mikro,kecil dan menengah terutama pemula terbanyak diantara mereka yang produknya mempunyai keunggulan komparatif . Kelompok Usaha mikro,kecil dan Menengah belangkas yang dilibatkan ada 2 (dua) kelompok yaitu diketuai oleh Ridho Ardiansyah dan Muamar. Kelompok usaha belangkas ini hanya menjual hasil penangkapan dari laut. Kelompok belangkas berada dilokasi Kampung Laut Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) Propinsi Jambi. Dengan Uraian diatas maka tim pengabdian akan melakukan “Pengembangan Usaha Pembesaran Belangkas di Kampung Laut Tanjung Jabung Timur “ METODE PELAKSANAAN Kegiatan pengabdian pada Kelompok Usaha Mikro kecil Menengah belangkas di Kampung Laut Kabupaten Tanjung Jabung Timur dilakukan dengan penekanan pada metode partisipatif dan kooperatif. Pendekatan melalui metode ini diharapkan kelompok sasaran akan dapat bekerja sama dan saling merasa memiliki dan tanggung jawab terhadap kelangsungan kegiatan pengabdian ini berlangsung. Permasalahan Prioritas Mitra Permasalahan prioritas mitra yang dihadapi oleh Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Belangkas di Kampung Laut Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah sebagai berikut : Sumber daya Manusia Sumberdaya manusia pada Kelompok Usaha Mikro,Kecil dan Menengah Belangkas di Kampung Laut yang diketuai oleh Ridho Ardiansyah dan Muamar. Ketua kedua kelompok usaha mikro kecil dan menengah adalah tamatan
Volume 31, Nomor 2 April – Juni 2016
SMA, mereka belum paham mengenai budidaya belangkas yaitu pembesaran belangkas yang diberi pakan dengan dikontrol kualitas airnya sehingga dapat dijual/diekspor. Modal Kelompok Usaha mikro kecil dan menengah belangkas di Kampung Laut Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan Kelompok usaha ini Cuma bermodal kecil dan mempunyai tenaga kerja musimam dan tetapnya hanya 3 orang itupun keluarganya sendiri. Penguasan Teknologi Kedua Kelompok Usaha mikro kecil dan menengah belangkas di Kampung Laut Kabupaten Tanjung Jabung Timur belum pernah melakukan budidaya belangkas/ pembesaran belangkas yang diberi pakan dengan dikontrol kualitas airnya. Selama Kedua kelompok ini hanya menampung hasil tangkapan belangkas nelayan dari laut kemudian di jual. Sejak tahun 2014 belangkas yang dijual/diekspor tidak boleh/ larangan dari hasil tangkapan dari laut tetapi dari hasil budidaya/ pembesaran baru boleh dijual/diekspor. Daya Tawar Kelompok Usaha Daya tawar kelompok usaha mikro kecil dan menengah belangkas di Kampung Laut Tanjung Jabung Timur masih rendah karena belum tahu harga belangkas sebenarnya dan jangkauan pemasarannya masih sempit. Pola Pelaksanaan Metode Pendekatan Kegiatan Pola pelaksanaan metode pendekatan kegiatan akan ditempuh secara bertahap yaitu meliputi : a. Survei pendahuluan b. Kegiatan Pelatihan. c. Kegiatan Ketrampilan. d. Evaluasi Rencana kegiatan Untuk menunjukkan Langkah – Langkah Solusi Rencana kegiatan untuk menunjukkkan langkah – langkah solusi dilakukan pada 5 (lima) tahapan yaitu :
Pengembangan Usaha Pembesaran Belangkas di Kampung Laut Tanjung Jabung Timur
50
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
1. Persiapan Kegiatan pada tahap persiapan dilaksanakan selama satu bulan meliputi : Pendekatan kepada aparat pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten serta masyarakat desa untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan. Koordinasi program dan penetapan khalayak sasaran. Pembuatan bak penampung fiberglass untuk belangkas ,penyaring/filter air, beli pompa air dan tedmond (penampung Air Laut) 2. Penyuluhan Kegiatan penyuluhan akan dilaksanakan di Kampung Laut untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan Kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Belangkas, memberikan motivasi untuk belangkas dengan cara pembesaran belangkas, dilakukan dalam kurun waktu dua bulan dengan materi pokok yaitu: Syarat - syarat budidaya belangkas yang baik. memilih benih belangkas yang sehat. Pakan belangkas yang digunakan untuk pembesaran (bahan Lokal Yang banyak). Kualitas Air yang baik. Usaha pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit belangkas. 3. Kegiatan Lapangan Kegiatan ini akan dilaksanakan di lokasi kelompok usaha mikro, kecil dan menengah belangkas di Kampung Laut selama enam bulan dengan kegiatan meliputi : Syarat – syarat budidaya belangkas yang baik. memilih benih belangkas yang sehat. Pakan belangkas yang digunakan untuk pembesaran (bahan Lokal Yang banyak).
Volume 31, Nomor 2 April – Juni 2016
Kualitas Air yang baik. Usaha pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit belangkas.
4. Pembinaan Kegiatan ini akan dilakasanakan di lokasi kelompok usaha mikro kecil dan menengah belangkas di Kampung Laut dengan kegiatan yang berkesinambungan, sampai tujuan tercapai, meliputi : Pemantauan kelangsungan kegiatan. Pelayanan teknis pengelolaan usaha belangkas Monitoring produktifitas belangkas 5. Penyusunan laporan. Setelah kegiatan berjalan perencanaan, maka dibuat dengan waktu sekitar satu bulan.
seperti laporan
Partisipasi Mitra Dalam Pelaksanaan Program Partisipasi mitra dalam pelaksanaan program adalah : 1. Mengikuti semua program yang ada seperti persiapan (merangkai alat untuk tempat budidaya belangkas), penyuluhan, kegiatan lapangan dan pembinaaan 2. Melakukan budidaya/ pembesaran belangkas di Kampung Laut dengan memberi pakan secara rutin 2x sehari dan mengontrol air serta penyakit belangkas yang dipelihara dalam bak fiber. 3. Melakukan pemasaran belangkas dari hasil budidaya belangkas 4. Keberlanjutan usaha belangkas pada kelompok usaha masing – masing. Luaran Yang di Hasilkan Penerapan teknologi sederhana dengan cara pembesaran belangkas yang diberi pakan (Bahan baku Lokal) selama 2 (dua) bulan selain itu juga mempertahankan kualitas air sehingga meningkatkan nilai jual belangkas untuk ekspor (Hongkong dan Singapura) serta dapat menekan tingkat kematian pada saat di ekspor
Pengembangan Usaha Pembesaran Belangkas di Kampung Laut Tanjung Jabung Timur
51
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Spesifikasi Produk/Belangkas Belangkas yang dihasilkan adalah hidup, sehat, bagian tubuhnya tidak ada yang rusak, tubuh dengan ukuran minimal 50 – 60 cm. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum kegiatan ini dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan sosialisasi, wawancara dan penilaian terhadap pengetahuan khalayak sasaran tentang belangkas di Kampung Laut Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Pada umumnya khalayak sasaran sudah mengenal belangkas, tetapi belangkas yang ada di Kampung Laut tidak mempunyai nilai ekonomis dan tidak pernah dibudidayakan/ pembesaran apalagi diberi pakan. Melalui keterangan yang diperoleh dari kelompok nelayan (UMKM) di Kampung Laut Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) bahwa belangkas yang ada tidak mempunyai nilai ekonomis sedangkan di Luar Negeri, belangkas mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi terutama telur belangkas. Mengingat motivasi yang tinggi dari kelompok nelayan (UMKM) di Kampung Laut Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) , kegiatan ini dapat sebagai masukan yang sangat berguna untuk khalayak sasaran untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kelompok nelayan (UMKM)
Volume 31, Nomor 2 April – Juni 2016
sehingga belangkas mempunyai nilai ekonomis untuk masa yang akan datang. Partisipasi aktif kedua kelompok nelayan/UMKM belangkas dalam kegiatan pengabdian ini dimana kedua kelompok nelayan ini diberi bak fiber, filter, tedmond dan pompa air serta pipanya. Alat ini digunakan untuk pemeliharaan belangkas/pembesaran belangkas di Kampung Laut Kabupaten Tanjung Jabung Timur.Belangkas diberi pakan ikan rucah karena belangkas bersifat carnivora. Belangkas diberi pakan sebanyak 3 x sehari secara ad- libitum. Belangkas dipelihara dalam bak fiber sebanyak 25 – 40 ekor tergantung ukuran belangkas yang dipelihara. Belangkas dipelihara selama 4 (empat) bulan. Belangkas yang dipelihara selama 4 (empat) bulan di dalam bak fiber mempunyai ukuran yang bervariasi karena budidaya belangkas (pembesaran belangkas) perlu adaptasi yang sangat lama karena belangkas biasanya hidup dialam bebas.Belangkas yang dipelihara selama 4 (empat) bulan belum semuanya bertelur dan masih banyak yang belum bertelur. Pembesaran Belangkas dipelihara selama 4 (empat) bulan dari ukuran diameter 10 cm menjadi 20 cm tetapi belangkasnya belum bertelur. Belangkas yang bertelur mempunyai diameter 30 cm.
Gambar 1. Alat Yang Diberikan ke UMKM Belangkas I dan UMKM Belangkas II
Pengembangan Usaha Pembesaran Belangkas di Kampung Laut Tanjung Jabung Timur
52
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Volume 31, Nomor 2 April – Juni 2016
Gambar 2. Budidaya/ Pembesaran Belangkas
Gambar 3. Monev oleh Tim LPPM KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan a. Kelompok Nelayan berperan aktif pada kegiatan pengabdian ini b. Kelompok nelayan mengetahui dan melakukan kegiatan budidaya /pembesaran belangkas. c. Kegiatan budidaya/ pembesaran belangkas dilakukan selama 4 (empat) bulan dan diberi pakan ikan rucah 3 x sehari secara ad – libitum d. Belangkas yang diperoleh dari hasil budidaya/ pembesaran belangkas dari diameter 10 cm menjadi 20 cm selama 4 (empat) bulan. Saran Perlu dilakukan kegiatan pengabdian lebih lanjut karena pemeliharaan belangkas bisa lebih lama dan menghasilkan belangkas yang bertelur (diameter 30 cm). DAFTAR PUSTAKA Efendi H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius.Yogyakarta.
Moriarty D. J. W. 1999. Microbial biosystem; New Frontiers' in: Bell C. R. Rrylinsky M., Johnson GP (Editor). Proceeding of the 8th International Symposium on Microbial Ecology. Canada. Pangabean, L.M.G. 1998. Mikroalgae : Alternatif Pangan dan Bahan Industri di Masa Mendatang. J. Oseana Volume XXIII Nomor 1, 1998 : 19 – 26. Sachlan, M. 1982. Planktonologi. Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Diponegoro. Semarang. SanchezMartinez,J.G. Aguirre – Guzman, G, Mejia- Ruizz, H. 2007. White Spot Syndrome Virus in Cultured Shrimp : A Review Aquaculture, 38 : 1.339 – 1.354 Seamolec. 2009. Teknologi Pengelolaan Kualitas Air : Kualitas Biologis dan Manipulasi Mikroba : Probiotik. ITB Bandung Sheehan, J., T. Dunahay, J. Benemann, P. Roessler, (1998). A look Back at The U.S. Department of Energy’s Aquatic Speci
Pengembangan Usaha Pembesaran Belangkas di Kampung Laut Tanjung Jabung Timur
53