SIDa.x.6 Pengembangan Teknologi Pengolahan Makanan Ringan (Vacuum Frying, Deep Frying dan Spinner) untuk Meningkatkan Kualitas Makanan Olahan di Banjarnegara BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012
LATAR BELAKANG Salak, pisang, dan kentang merupakan produk hortikultura unggulan di Kabupaten Banjarnegara. Pada musim panen produksinya melimpah sehingga tidak terserap pasar dan harganya turun. Produk tersebut umumnya mudah rusak (perishable) setelah dipanen dengan tingkat kerusakan mencapai 25-40%. Peningkatan umur simpan dan nilai tambah melalui pengolahan dalam bentuk keripik. Pengolahan keripik buah (salak, nangka, pisang) dilakukan dengan menggunakan mesin penggoreng vakum (vacuum fryer), sedangkan pengolahan keripik kentang dilakukan dengan penggorengan biasa (deep fryer). Mesin penggoreng vakum belum banyak dimanfaatkan di Kabupaten Banjarnegara, karena teknologinya belum sesuai dengan kebutuhan pengguna. Kapasitasnya besar (10 kg/proses), kebutuhan minyak goreng sekitar 60 liter, dan kebutuhan listrik > 1500 Watt. Alat penggoreng keripik kentang (deep fryer) yang ada di kelompok tani di Kec. Pejawaran, Kab. Banjarnegara, kebutuhan minyak goreng mencapai 25 liter, sedangkan alat peniris minyak (spinner) belum berfungsi dengan baik. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
• Bagaimana untuk meningkatkan umur simpan dan nilai tambah produk hortikultura di Kabupaten Banjarnegara, khususnya pada saat musim panen raya? • Teknologi pengolahan makanan ringan yang seperti apa yang betulbetul dibutuhkan oleh pengrajin makanan olahan, mengingat sudah ada beberapa mesin penggoreng vakum dan deep fryer serta spinner namun belum dimanfaatkan dan dikembangkan oleh pengrajin setempat?
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI
Ruang Lingkup Kegiatan : koordinasi rencana kegiatan, identifkasi lokasi dan kebutuhan teknologi, pembuatan prototipe, pengujian Lab. dan lapang, demo dan sosialisasi penggunaan alsin, dan monev. Fokus Kegiatan: Penerapan prototipe mesin vakum frying dan spinner di kelompok pengrajin keripik buah dan prototipe deep fryer dan spinner di kelompok pengrajin keripik kentang. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan: • • • • • •
Melakukan koordinasi , survey lokasi, dan identifikasi kebutuhan teknologi Menentukan spesifikasi teknologi yang akan dikembangkan Pembuatan/perakitan prototipe alsin (vakum fryer, deep fryer, dan spinner) Pengujian Lab. dan modifikasi jika diperlukan Pengiriman prototipe dan serah terima alsin Pengujian lapang, demo, sosialisasi dan pelatihan penggunaan dan pengoperasian alsin • Melakukan analisis teknoekonomi penggunaan alsin dan pembuatan laporan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
SINERGI KOORDINASI
Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan : Sosialisasi rencana kegiatan, diskusi dan kunjungan lapang ke sentra industri pengolahan makanan, Nama lembaga yang diajak koordinasi : Kementrian Ristek, Balitbangda Jateng, BPTP Jateng, Bappeda Banjarnegara, dan Kelompok pengrajin makanan olahan. Strategi pelaksanaan koordinasi : Koordinasi dilakukan secara intensif dan berkelanjutan sesuai dengan tahapan pelaksanaan kegiatan, dimana masing-masing lembaga terkait melaksnakan peran sesuai dg tugas dan fungsinya. Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan Workshop sosialisasi rencana pelaksanaan kegiatan PKPP dengan Balitbangda Jawa Tengah dan Kementerian Ristek Diskusi dan kunjungan lapang dengan Bappeda Banjarnegara ke sentra industri pengolahan makanan ringan (Kelompok pengrajin makanan olahan) Kerjasama dalam demo dan sosialisasi penggunaan alsin Workshop pameran produk inovasi 2012 di Jawa Tengah Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Melakukan sosialisasi, demo dan pelatihan penggunaan dan pengoperasian alsin kepada pengrajin makanan olahan bekerjasama dengan pemda terkait. Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Penggunaan dan pemanfaatan satu unit prototipe masin penggoreng vakum dilengkapi dgn spinner dan satu unit prototipe deep fryer dilengkapi dgn spinner. Data pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan Dua (2) kelompok pengrajin keripik buah dan keripik kentang Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan Menambah variasi jenis dan mutu keripik buah (salak, pisang dan nangka) Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja serta kualitas hasil olahan keripik kentang. Meningkatkan kapasitas produksi pembuatan keripik kentang.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rancangan Pengembangan ke depan Menyusun SOP, brosur atau leaflet tentang pengolahan keripik buah dgn vakum fryer dan keripik kentang dengan deep fryer Mempublikasikan hasil kegiatan dalam jurnal ilmiah atau dalam website BBP Mektan. Strategi Pengembangan ke depan Menjadikan pilot percontohan dan pusat pelatihan pengolahan keripik buah dan keripik kentang. Menjalin kerjasama dengan pemda terkait dalam pendampingan dan pelatihan penggunaan vakum fryer dan deep fryer Tahapan Pengembangan ke depan Menyusun SOP, brosur atau leaflet tentang pengolahan keripik buah dan kentang Melakukan sosialisasi, pendampingan dan pelatihan teknologi kpd pihak terkait Menjalin kerja sama dengan pemda terkait dalam pendampingan dan pelatihan Melakukan monitoring dan evaluasi thd penggunaan teknologi oleh pengguna. Menerima umpan balik penggunaan teknologi sbg bahan masukan dalam penyempurnaan dan pengembangan prototipe. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN
7
TERIMA KASIH Tim Peneliti Suparlan Athoillah Azadi Astu Unadi Dwi Nugraheni