Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015
PENGEMBANGAN SASTRA SEBAGAI INDUSTRI KREATIF: Studi Kasus Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Ali Imron Al-Ma’ruf PBSI FKIP & Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Pos-El:
[email protected]
Abstract The research was aimed at 1)describing Laskar Pelangi novel as a creative industry commodity in the field of literature; 2) delineating Laskar Pelangi as a creative industry commodity in the field of cinematography; 3) explaining Laskar Pelangi as a creative industry commodity in the field of music performance.The study applied the descriptive qualitative method. The data consisted of words, phrases, and sentences of Laskar Pelangi novel and some references relating to the development of creative industry. The technique of the data collection was done through library technique, reading, taking note and observing. The technique of the data analysis was done through the content analysis and the inductive method. Result of the study showed that 1) Laskar Pelangi novel proved to be a creative industry commodity; 2) Laskar Pelangi novel became an ecranisation phenomena in a creative film industry; 3) the soundtrack lyric of Laskar Pelangi was successfully arranged in a beautifully musical story.In addition to this, as an art, Laskar Pelangi successfully carried out its mission as an culturally educativemedia. Laskar Pelangi had inspired the audiencesin the field of education, humanity, social economy, culture and development distribution. Keywords: literature, Laskar Pelangi novel, creative industry, culturally educative media
Secara
A. PENDAHULUAN Dunia
terpelajar/terdidik di Indonesia kini semakin
mengalami perkembangan pesat pada dua
berkembang. Di sisi lain, berkembangnya
dekade
terutama
tingkat sosial ekonomi masyarakat telah
pascareformasi 1998. Hal itu terjadi seiring
melahirkan masyarakat kelas menengah
dengan
masyarakat
atas yang memiliki kesempatan dari segi
Indonesia dari segi pendidikan dan segi
finansial untuk membeli buku-buku kreatif
sosial ekonomi yang terus meningkat. Dari
sastra (terutama novel dan cerpen).
segi
samping itu, makin banyaknya kelompok
terakhir
di
masyarakat
Indonesia
ini,
perkembangan
pendidikan,
untuk
sastra
kuantitatif,
kebijakan
mengupayakan
pemerintah
wajib
Di
belajar
masyarakat kelas menengah atas itu juga
sembilan tahun (di beberapa daerah bahkan
telah melahirkan adanya waktu luang bagi
wajib belajar dua belas tahun) telah
mereka untuk dapat menikmati karya sastra.
menghasilkan dampak positif.
12
ISBN: 978-602-361-004-4
Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015
Perkembangan
membaca
novel
Indonesia akhir-akhir ini tidak terlepas dari
tersebut.
Para
situasi
1998.
pendidikan, praktisi pendidikan terlebih
Indonesia
para tokoh di kalangan persyarikatan
Indonesia
Pascareformasi
dunia
sastra
pascareformasi sastrawan
karya pakar
Andrea dan
Hirata
pengamat
memperoleh kebebasan dan peluang yang
Muhammadiyah
ikut
terkejut-kejut
lebih luas dalam berkreativitas. Usaha
membaca
yang
menghebohkan
mengeksploitasi estetika yang berada jauh
masyarakat
di luar politik adalah penggalian tradisi,
negarawan tidak terkecuali mantan Wakil
pada sumber kekayaan khasanah sastra
Presiden RI M. Yusuf Kalla dan beberapa
Indonesia sendiri (Mahayana, 2007:30) di
menteri
samping masalah-masalah politik yang
pimpinan Susilo Bambang Yudoyono ikut
tidak kalah menariknya. Lahirlah beragam
terperangah terutama setelah menyaksikan
karya sastra dengan tema yang variatif yang
Laskar Pelangi di layar perak (bioskup).
novel
tersebut.
Kabinet
Bahkan,
Indonesia
para
Bersatu
mengangkat masalah kemanusiaan, budaya,
Novel Laskar Pelangi merupakan
sosial, politik, moral, religiositas dan
salah satu fiksi Indonesia fenomenal dan
sufisme serta gender.
monumental. Dikatakan fenomenal karena
Di antara tiga genre karya sastra
novel tersebut mengangkat topik tentang
yakni puisi, fiksi, dan drama, novellah yang
realitas
dunia
pendidikan
paling digemari masyarakat. Oleh karena
pedalaman Indonesia dengan masyarakat
itu, menurut Teeuw (1998:169), novel
pinggiran yang miskin dan jauh dari
dapat dikatakan sebagai genre sastra yang
kesejahteraan
merajai fiksi Indonesia mutakhir. Hal itu
diidealkan.
terbukti dengan banyaknya novel yang
tersebut terbit ketika bangsa Indonesia
terbit dan menjadi konsumsi masyarakat
sedang diramaikan oleh berbagai masalah
modern Indonesia yang menggemari sastra
pendidikan terutama munculnya nuansa
genre tersebut sejak dekade 1970-an.
komersialisasi pendidikan dan di sisi lain
dan
di
kemakmuran
Monumental
karena
sebuah
yang novel
Munculnya novel Laskar Pelangi
merosotnya kualitas lulusan sekolah. Novel
karya Andrea Hirata pada 2005 dalam dunia
tersebut menjadi sangat monumental karena
sastra Indonesia telah menggemparkan
novel
masyarakat
dunia
Indonesia.
Bukan
hanya
masyarakat pembaca sastra yang terpana
13
yang
mengangkat
pendidikan
dalam
permasalahan masyarakat
pinggiran yang miskin dan terbelakang di
ISBN: 978-602-361-004-4
Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015
salah satu pedalaman Indonesia tersebut
dewasa, dari masyarakat awam hingga
muncul ketika masyarakat Indonesia sedang
intelektual, dari rakyat hingga pejabat. Hal
digelisahkan oleh masalah korupsi yang
itu dapat dipahami karena ceritanya sangat
merajalela di berbagai sudut negeri dan di
menarik dan mengesankan karena mampu
segala lini.
mengungkapkan fenomena sosial budaya
Kehadiran novel Laskar Pelangi seolah-olah mengingatkan bangsa Indonesia akan realitas dunia pendidikan di Nusantara yang
memrihatinkan.
perhatian pemerintah. Pada sebuah novel terdapat satu
dunia
pilihan di antara berbagai aspek kehidupan
diperhatikan
untuk diperhatikan (Boulton, 1989:145).
daripada pejabat di negeri ini ramai-ramai
Melalui karya sastra novel misalnya, kita
melakukan korupsi dan manipulasi seperti
dapat belajar banyak tentang kehidupan
terlihat
pemerintahan
dengan menemukan apa yang dianggap
Perwakilan Rakyat
penting oleh orang lain meskipun di antara
dan kehakiman serta
sastrawan berbeda pendapat tentang apa
pendidikan
harus
di
(eksekutif),
lebih
kalangan Dewan
(DPR) (legislatif), kejaksanaan
Mestinya
dan pendidikan yang selama ini luput dari
(yudikatif).
Sempurnalah
yang menarik.
Laskar Pelangi telah
negeri ini sebagai salah satu negeri terkorup
berhasil mengekspos realitas masyarakat
di dunia.
pinggiran Indonesia yang miskin di pelosok
Wajarlah
jika
kemudian
novel
tanah air dalam menempuh pendidikan.
Laskar Pelangi yang ditulis oleh sastrawan
Novel tersebut juga mengekspos perjuangan
muda potensial yang menjadi salah satu
guru dan kepala sekolah yang luar biasa
tokoh dalam cerita tersebut merupakan
dalam mempertahankan keberlangsungan
salah satu novel terlaris (best seller) pada
sekolah serta prestasi siswa yang hebat
tahun 2006-2007. Bahkan, novel tersebut
dalam kompetisi ilmiah meskipun dalam
telah berhasil melambungkan nama Andrea
keserbaterbatasan.
Hirata sebagai pengarang muda berbakat di deretan
sastrawan
Laskar
Pelangi
sangat
Indonesia
inspiratif bagi para penikmatnya dalam
terkemuka. Wajar pula jika pembaca dan
memandang dunia pendidikan di Indonesia.
penggemar novel tersebut selain banyak
Dari anak-anak sekolah dasar hingga
jumlahnya juga sangat heterogen dari
sekolah menengah bahkan mahasiswa di
kalangan
perguruan tinggi telah terinspirasi oleh
14
nama
Cerita
anak-anak,
remaja,
hingga
ISBN: 978-602-361-004-4
Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015
cerita novel tersebut terutama dalam hal
Laskar Pelangi muncul sebagai komoditas
perjuangan yang tidak mengenal lelah untuk
yang kuat dalam industri kreatif bidang
meraih cita-cita. Tidak mengherankan jika
kesastraan; (2) Bagaimana Laskar Pelangi
kemudian novel Laskar Pelangi menarik
mencuat sebagai komoditas yang potensial
perhatian insan perfilman, para musisi, dan
dalam industri kreatif bidang sinematografi;
para
(3) Bagaimana pula Laskar Pelangi mampu
entrepreneur
untuk
dijadikan
komoditas industri kreatif.
tampil sebagai komoditas yang menarik
Dari sisi pengarangnya, Andrea
dalam industri kreatif bidang pagelaran
Hirata merupakan sastrawan muda potensial
musik. Adapun tujuan kajian ini adalah
yang memiliki kepekaan terhadap masalah-
untuk: (1)
masalah yang disebenarnya dihadapi oleh
sebagai komoditas dalam industri kreatif
masyarakat tetapi selama ini luput dari
bidang kesastraan; (2) Mendeskripsikan
perhatiannya.
Laskar
Laskar Pelangi sebagai komoditas dalam
Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, dan
industri kreatif bidang sinematografi; (3)
Maryamah Karpov) yang mendapat resepsi
Mengungkapkan Laskar Pelangi sebagai
hebat dari masyarakat pembaca sastra di
komoditas dalam industri kreatif bidang
Indonesia
pagelaran musik.
Caturlogi
merupakan
novel
bukti
atas
kepiawaiannya dalam bersastra. Dengan jeli
Memaparkan Laskar Pelangi
Karya
sastra
merupakan
anak
Andrea Hirata yang diduga kuat merupakan
zamannya, yang melukiskan corak, cita-
representasi
cita,
Ical,
tokoh
utama
novel
dan
perilaku
tersebut, berhasil mengungkapkan detil-
masyarakatnya, sesuai dengan
hakikat
detil sosiologis kondisi masyarakat yang
dan eksistensi karya sastra yang merupakan
menjadi latar ceritanya.
interpretasi
Berdasarkan realitas yang menarik pada novel tersebut maka Pelangi
aspirasi,
atas
kehidupan
(Hudson,
1989:132). Kehidupan sosial budaya yang
novel Laskar
berkembang dan dihadapi sastrawan itu
perlu dikaji sebagai salah satu
dieskpresikannya dalam bentuk karya sastra
karya sastra yang menarik sehingga menjadi
sesuai
salah satu komoditas industri kreatif di
ideologinya
Indonesia yang prospektif. Sesuai dengan
kontemplasi, dengan mengerahkan daya
latar belakang masalah di atas, rumusan
kreasi dan imajinasinya.
masalahnya adalah: (1) Bagaimana potensi
secara tidak langsung pembaca dapat
15
dengan
latar
setelah
belakang melalui
dan
refleksi,
Melalui cerita,
ISBN: 978-602-361-004-4
Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015
belajar
dan
menghayati
berbagai
adalah teknik yang digunakan pengarang
permasalahan kehidupan yang ditawarkan
untuk menyusun detil-detil cerita berupa
pengarang. Itulah sebabnya, karya sastra
peristiwa
akan dapat membuat pembacanya menjadi
menjadi pola bermakna. Sarana sastra
lebih arif, dapat melakukan bukan hanya
dipakai untuk memungkinkan pembaca
simpati, melainkan empati kepada orang
melihat dan merasakan fakta seperti yang
lain. Sastra dapat memperkaya khazanah
dilihat dan dirasakan pengarang serta
batin pembacanya (Al-Ma’ruf, 1995:7).
menafsirkan makna seperti yang ditafsirkan
Fiksi
yang
pengarang. Sarana sastra fiksi berupa sudut
(khayalan), yang merupakan cerita naratif
pandang penceritaan, gaya bahasa dan nada,
yang
simbolisme, dan ironi.
kebenaran
tidak
sejarah
cerita
kejadian-kejadian
rekaan
isinya
berarti
dan
menyaran (Abrams,
pada 1981:61).
Kata “industri”
berarti kegiatan
Dengan kata lain, ceritanya tidak terjadi
memproses atau mengolah barang dengan
dalam dunia nyata. Peristiwa, tokoh, dan
menggunakan sarana dan peralatan (kbbi
tempat yang ada dalam fiksi adalah
offline
peristiwa, tokoh, dan tempat yang berada
Adapun “kreatif” berarti memiliki daya
pada alam imajinatif.
cipta;
Cerita fiksi terdiri atas tiga unsur
1.3
http://ebsoft.web.id,
memiliki
kemampuan
2012).
untuk
menciptakan; yang bersifat (mengandung)
yakni fakta (facts), tema (theme), dan
daya
sarana sastra (literary device) (Stanton:
http://ebsoft.web.id, 2012).
1989:11-35). Fakta merupakan unsur fiksi
kreatif dapat diartikan sebagai kegiatan
yang secara faktual dapat dibayangkan
memproses atau mengusahakan sesuatu
eksistensinya dalam sebuah cerita yang
dalam hal ini adalah novel Laskar Pelangi
meliputi tokoh, alur, dan latar. Karena itu,
sebagai karya seni kreatif yang memiliki
ketiganya sering disebut sebagai struktur
daya kreasi dengan menggunakan media
faktual (factual structure). Tema adalah
tertentu misalnya musik, lagu, film, dan
gagasan
sinetron.
yang
melandasi
cerita,
yang
berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan,
cipta
(kbbi
offline
1.3
Jadi, industri
B. METODE PENELITIAN
seperti masalah sosial, budaya, politik,
Penelitian ini menggunakan metode
moral, religi, maut, juga cinta kasih, gender,
kualitatif deskriptif. Strategi penelitiannya
dan sebagainya.
adalah embedded research and case study.
16
Adapun sarana sastra
ISBN: 978-602-361-004-4
Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015
Objek penelitiannya adalah karya sastra
hiburan yang memiliki nilai edukatif dan
dalam hal ini adalah novel Laskar Pelangi
mengungkapkan fenomena sosial budaya
karya Andrea Hirata (2006) dan fungsinya
yang menarik. Tidak berlebihan kiranya
sebagai komoditas industri kreatif. Data
jika dikatakan bahwa baru Laskar Pelangi
kualitatif merupakan sumber informasi
yang telah berhasil diberdayakan menjadi
yang bersumber pada teori, kaya akan
industri kreatif yang beraneka ragam.
deskripsi, dan kaya akan penjelasan proses
Novel Laskar Pelangi mendapat
yang terjadi dalam konteks (Miles dan
apresiasi yang tinggi dari masyarakat. Dari
Huberman, 1984). Data penelitian itu
novel
berupa kata, frase, kalimat, dan wacana
kemudian dibuat menjadi film layar lebar
dalam
(bioskup),
novel
Laskar
Pelangi
yang
(karya
sastra),
kemudian
Laskar
dijadikan
Pelangi
karya
mengandung nilai edukatif kultural dan
musikal, dan sinetron (serial televisi).
fungsinya
industri
Menurut Mari Pangestu (Menteri Pariwisata
kreatif. Adapun sumber data primernya
dan Ekonomi Kreatif), Laskar Pelangi
yakni novel Laskar Pelangi karya Andrea
sebagai industri kreatif sangat mengena.
Hirata (2006) dan sumber data sekundernya
Seni musikal adalah bagian industri kreatif
adalah berbagai pustaka yang berkaitan
dan akan terus berkembang ke bidang
objek penelitian, seperti buku, jurnal ilmiah,
lainnya
dan hasil penelitian. Pengumpulan data
merchandising baju, t-shirt, boneka, dan
dilakukan dengan teknik pustaka, simak dan
lainnya" (Bisnis Indonesia, 2011). Kalau
catat serta observasi. Adapun analisis data
dilihat dari industri kreatif, lanjutnya,
dilakukan dengan teknik analisis isi teks
Laskar Pelangi mempunyai multiplier effect
(content analysis) dan metode berpikir
yang kuat. Dari skrip, akan muncul bagian
induktif.
setting, lampu, bagian busana, dan yang
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
terkait dengan industri perfilman.
Di
sebagai
komoditas
samping
lighting,
set,
kostum,
nilai
Paling tidak ada tiga jenis industri
literer tinggi, Laskar Pelangi juga memiliki
kreatif yang menjadikan Laskar Pelangi
potensi menjadi komoditas industri kreatif.
sebagai komoditasnya, yakni (1) industri
Cerita
yang
kreatif bidang kesastraan; (2) industri
untuk
kreatif bidang sinematografi; (3) industri
novel
fenomenal
mengandung
seperti
Laskar
memiliki
Pelangi potensi
dikembangkan menjadi komoditas industri
17
kreatif bidang pagelaran musik.
ISBN: 978-602-361-004-4
Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015
Berikut
akan
dideskripsikan
Amerika
Serikat.
Saat
ini Laskar
berbagai industri kreatif yang mengangkat
Pelangi sedang diterjemahkan ke dalam
Laskar Pelangi.
sekitar 18 bahasa asing (Republika.co.id,
1. Laskar
Pelangi
sebagai
Industri
2012). Setelah kontrak dengan FSG, The
Kreatif di Bidang Kesastraan Sebagai
karya
sastra,
Laskar
Rainbow Troops akan diterbitkan pula oleh
Pelangi berhasil menembus penerbit di
beberapa penerbit di negara Eropa dan
New York Amerika Serikat yang telah
Asia. Penerbit terkemuka di Italia, Rizzoli,
menerbitkan karya 21 para pemenang
yang telah menerbitkan buku Eat, Pray and
Nobel Sastra di New York FSG (Farrar,
Love serta Three Cups a Tea versi Italia,
Straus and Giroux). Menurut Andrea
juga
Hirata, hal itu merupakan kesempatan yang
Rainbow Troops ke dalam bahasa Italia.
sangat berarti dan menjadi jalan bagi
Publik Indonesia nampaknya akan semakin
karyanya untuk "go international" karena
bangga dengan novelis Andrea Hirata
FSG merupakan parameter penerbit buku
karena sebuah agen penerbit buku di New
internasional
yang
integritas
dan
York tertarik untuk menerbitkan versi
kredibilitasnya
tidak
diragukan
lagi.
bahasa Inggris dari novel tertralogi Laskar
berminat
untuk
Dengan diterbitkannya Laskar Pelangi oleh
Pelangi
FSG membuka jalan dan memudahkan
merupakan sejarah bagi pencapaian karya
Laskar Pelangi diterbitkan oleh para
sastra Indonesia karena sebelumnya belum
penerbit di negara-negara Eropa dan Asia.
pernah ada yang diterbitkan oleh penerbit
Menurut rencana, novel Laskar Pelangi
yang
atau The Rainbow Troops akan diterbitkan
(Republika.co.id, 2012).
minimal di lima negara, yaitu Amerika
(Rainbow
menerbitkan The
berbasis
Dari
Troops).
di
uraian
di
Hal
New
atas
itu
York
dapatlah
Serikat, Jerman, Jepang, Cina, dan Korea
dikemukakan bahwa novel Laskar Pelangi
(Republika.co.id, 2012).
sangat potensial sebagai komoditas industri
Laskar Pelangi atau The Rainbow Troops,
Hirata, akan
laris manis di dalam negeri, Laskar Pelangi
diluncurkan oleh penerbit FSG di Amerika
berhasil menembus pasar di mancanegara.
Serikat pada akhir 2012. 'Novel tersebut
Laskar
akan dijual di sekitar 500 toko buku di
membuktikan
18
lanjut
Andrea
kreatif di bidang kesastraan. Tidak hanya
Pelangi
seolah-olah pernyataan
telah Teeuw
ISBN: 978-602-361-004-4
Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015
(1989:169), bahwa novel merupakan karya
tersebut ditulis oleh Andrea Hirata bersama
sastra yang merajai fiksi di Indonesia.
Salman Aristo. Film tersebut telah sukses
2.
besar terbukti dengan dibanjiri banyak
Laskar
Pelangi
sebagai
Industri
penonton (http//bkmdbabelprovgold, 2012).
Kreatif di Bidang Sinematografi
Dari sisi sutradaranya, Riri Riza
a. Film Laskar Pelangi Cerita fenomenal
Laskar
telah
Pelangi
yang
adalah sutradara muda potensial yang telah
menginspirasi
Mira
menghasilkan
banyak
film
bermutu.
Lesmana untuk mengangkatnya ke layar
Mohammad Rivai Riza Sutradara, nama
lebar dengan judul yang sama melalui
asli sutradara itu yang lebih popular dengan
perusahaan filmnya, Miles Film. Mira
panggilan Riri Riza (lahir di Makassar,
Lesmana berkolaborasi dengan sahabatnya,
Oktober 1970) adalah sutradara muda
Riri Reza sebagai sutradara, menggarap
berbakat dan juga penulis naskah yang
film Laskar Pelangi secara serius. Sederet
andal.
nama besar dunia perfilman Indonesia turut
melalui film Kuldesak pada tahun 1998.
mendukung film itu. Sebutlah penulis
Alumni Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini
skenario Salman Aristo, juga sejumlah
sudah banyak menggarap film di antaranya
aktor dan aktris ternama ikut membintangi
3 Hari untuk Selamanya (dalam produksi;
film itu. Slamet Raharjo, Alex Komang,
2007), Untuk Rena (2005), Gie (2005),
Mathias Muchus, Cut Mini, Ikranegara,
Eliana,
Ario Bayu, dan Teuku Rifnu Wikana turut
Sherina (2000).
mendukung
film
(2002),
Petualangan
Harus diakui bahwa Laskar Pelangi
tersebut. Demikian juga Lukman Sardi,
merupakan salah satu film yang fenomenal.
Tora Sudiro, Rieke Diah Pitaloka, Robbie
Dengan latar cerita gambar indah panorama
Tumewu,
Belitung,
memperkuat
Jajang
Noer
kesibukan
para
karyawan
tambang timah sampai narasi tokoh utama,
membuatnya menjadi film berkualitas,
Haikal, yang menceritakan kilas balik
film Laskar Pelangi juga melibatkan 10
perjalanan hidupnya. Sampai kemudian
orang
Belitong.
gambar menunjukkan sebuah bangunan
Kesepuluh anak Belitong yang bermain
reyot dari kayu sampai papan nama hijau
dalam film ini merupakan hasil casting dari
yang
1000-an anak Belitong. Skenario film
Muhammadiyah". Di situlah cerita itu
19
asli
tersebut.
ikut Untuk
anak
film
C.
Riri
Eliana
Reza
dan
garapan
Nama Riri Riza mulai mencuat
Bangka
sudah
usang
bertuliskan
"SD
ISBN: 978-602-361-004-4
Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015
berpusat. Cerita tentang kegigihan seorang
air
liur
bahkan
Kepala
kemudian
akan
Sekolah
yang
diperankan
dengan
Ikranegara—
dalam
sudah bagus
tua
-oleh
petugas
keamanan
mengusir
dan
menghardiknya.
mempertahankan
Kekontrasan itu ditampilkan dalam
keberadaan sebuah sekolah. Sekolah yang
sebuah
disebutnya menilai kecerdasan anak tidak
Muhammadiyah itu harus mengikuti ujian
hanya sampai angka-angka tetapi sampai
di SD PN Timah. Keadaan yang kontras itu
hati.
guru
semakin mencolok ketika anak-anak kumal
perempuan –diperankan oleh Cut Mini
siswa SD Muhammadiyah tersebut mesti
dengan sangat bagus-- yang menolak
berada dalam satu ruang dengan anak-anak
tawaran-tawaran mengajar di tempat lain
SD PN Timah yang jauh lebih rapi, bersih,
demi mengajari anak-anak miskin yang
dan
berada di sekolah tersebut.
menyergap saat anak-anak miskin itu ke
Cerita
Hidup
tentang
idealisme
terkadang
keren.
saat
anak-anak
Pandangan
aneh
SD
yang
dan
sekolah tanpa berseragam dan bertelanjang
terkadang terasa tidak adil. Laskar Pelangi
kaki, kekikukan yang tak mampu ditutupi
melukiskan
di
dengan
getir
adegan
gamblang
akan
wajah
Bu
Guru
Muslimah
dan
kegetiran itu. Rumah kayu yang reyot,
pandangan meremehkan dari guru-guru
penerangan lampu minyak tanah, sepeda
pengawas ujian. Ada sebuah nilai yang
rongsokan, isi rumah yang muram, sekolah
barangkali dapat dipetik, saat kita lebih
yang hampir roboh, hingga anak-anak
suka menilai orang dari luarnya, dari apa
kumal yang pergi ke sekolah dengan
yang dikenakannya. Saat kita menjadi
bertelanjang
minder dan tidak percaya diri ketika berada
kaki.
Naif
sekali
ketika
kegetiran itu dihadapkan secara kontras dengan kemakmuran mereka yang berada
dalam kondisi seperti itu. Film
Laskar
Pelangi
mampu
di dalam tembok PN Timah. Gedung
bercerita dengan lancar. Gambar-gambar
sekolah yang sangat bagus dan lengkap
muram silih berganti dengan gambar-
fasilitasnya, anak-anak yang bersekolah
gambar terang dan indah. Dukungan dari
dengan pakaian seragam yang bagus dan
pemain-pemain senior yang
rapi, serta bermain sepatu roda. Sementara
kuat seperti Slamet Raharjo, Ikranagara,
di balik kawat teralis anak-anak miskin
Alex Komang, dan Mathias Muchus,
hanya bisa menyaksikan sambil menahan
menambah apik film ini. Kredit poin patut
20
berkarakter
ISBN: 978-602-361-004-4
Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015
diberikan kepada Cut Mini Theo yang
yang ditayangkan melalui televisi nasional
mampu
yang
SCTV dalam Laskar Pelangi the Series,
diperankannya. Cut Mini tampil wajar
yang disiarkan mulai tanggal 26 Desember
sampai aksen Melayu yang jauh dari kesan
2011 pukul 17.30 WIB dalam 15 episode.
artifisial. Film ini juga mampu mengubah
Seperti novel dan filmnya, sinetron ini juga
genre sebuah tontonan yang biasanya
mencapai sukses
berkisar pada horor dan penampilan serba
kategori rating top.
lebur
gemerlap
dalam
Tidak kalah menariknya dengan
Kegetiran itu memang tidak mengenal
filmnya, sinetron Laskar Pelangi the Series
batas dan tidak pandang bulu. Sampai
juga cukup menarik perhatian masyarakat
seorang anak pesisir miskin yang cerdas,
penonton. Sinetron Laskar Pelangi juga
Lintang, harus menjadi kepala rumah
enak ditonton meskipun digarap oleh
tangga dan bertanggung jawab untuk
sutradara dan dengan para aktor/aktris yang
membesarkan
berbeda pula dengan film Laskar Pelangi.
ketiga
dan
karena masuk dalam
kekayaan.
ayahnya
kemewahan
watak
adiknya
meninggal
ketika
karena
mengalami
kecelakaan saat melaut.
Terbukti
banyaknya
publik
penonton yang dengan ikhlas menunggu-
Pemutaran film Laskar Pelangi di
nunggu ditayangkannya sinetron di layar
berbagai gedung bioskup pun dinikmati
televisi.
para
3.
penonton
dengan
dengan
antusias.
Laskar
Pelangi
sebagai
Industri
Pemahaman budaya etnik yang biasanya
Kreatif di Bidang Pagelaran Musik
menjadi hambatan dalam memahami isi
a. Lirik Lagu Laskar Pelangi
film
pun
nampaknya
tidak
menjadi
Terinspirasi oleh ceritanya Laskar
Pelangi
juga
yang
hambatan. Oleh karena itu, pesan dan
menarik,
telah
humor yang tersebar di beberapa bagian
dipopulerkan
film pun mampu membuat penonton
Kelompok band papan atas Indonesia,
terhibur.
Nidji,
melalui lirik lagu oleh
dengan
judul
yang
sama (http://liriklaguindonesia.net/nidjib.
Sinetron Laskar
Pelangi
(Laskar
Pelangi the Series)
laskar-pelangi.htm#ixzz1q2dbOZAq, 2012). Seperti
produk
Laskar Pelangi
Selain difilmkan, Laskar Pelangi
yang lainnya, lagu ini juga sangat terkenal
juga telah diangkat menjadi sebuah sinetron
dan digemari oleh banyak kalangan, dari
21
ISBN: 978-602-361-004-4
Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015
anak-anak, remaja hingga dewasa. Lagu “Laskar Pelangi” yang dilantunkan oleh kelompok band papan atas Nidji itulah yang menjadi sound track film Laskar Pelangi pula.
Tidak mengherankan bila lagu
tersebut semakin populer di kalangan masyarakat. Hebatnya, lagu “Laskar Pelangi” disukai tidak hanya oleh remaja dan anakanak, kalangan orang dewasa bahkan orang tua pun menggemari lagu tersebut. Lirik lagu “Laskar Pelangi” diakui banyak orang sebagai lagu yang sangat inspiratif terutama bagi anak-anak dan remaja. Liriknya yang menyentuh walaupun sederhana, membuat lagu “Laskar Pelangi” menjadi salah satu lagu hit di kalangan masyarakat pencinta lagu-lagu populer.
Dengan aransemen
musik yang apik dan khas etnik yang seolah-olah
mengajak
penikmat
lagu
tersebut ke alam kehidupan masyarakat
“Laskar Pelangi” karya Kelompok Band Nidji. mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia berlarilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya *courtesy of LirikLaguIndonesia.N et laskar pelangi takkan terikat waktu bebaskan mimpimu di angkasa warna bintang di jiwa reff: menarilah dan terus tertawa walau dunia tak seindah surga bersyukurlah pada Yang Kuasa cinta kita di dunia selamanya cinta kepada hidup memberikan senyuman abadi walau hidup kadang tak adil tapi cinta lengkapi kita laskar pelangi takkan terikat waktu jangan berhenti mewarnai jutaan mimpi di bumi repeat reff [2x] laskar pelangi takkan terikat waktu
Belitong, wajar jika kemudian lagu “Laskar Pelangi” menjadi lagu favourit di kalangan penggemar lagu pop Indonesia pada tahun 2008. Tidak hanya di kalangan warga Muhammadiyah dan kalangan pendidikan
b. Musikalisasi Laskar Pelangi Heboh
Laskar
Pelangi
tidak
lagu tersebut menjadi favourit, melainkan
berhenti pada film layar lebar, sinetron di
juga pada masyarakat pada umumnya.
layar kaca televise, dan lagu atau nyanyian.
Sebagai ilustrasi, berikut dikutipkan lirik lagu “Laskar Pelangi” karya Nidji.
Cerita Laskar Pelangi yang mengesankan juga dapat dinikmati melalui pementasan dalam pertunjukan teater musikal garapan
22
ISBN: 978-602-361-004-4
Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015
sutradara Riri Riza yang bertajuk Musical
menyuguhkan musik spektakuler Musikal
Laskar Pelangi Highlights. Pementasan
Laskar Pelangi Highlights (MLPH) di
tersebut digelar di Rama Shinta Hall, Dunia
Dunia Fantasi, Taman Impian Jaya Ancol
Fantasi Ancol, Jakarta pada tanggal 24
pada liburan anak sekolah.
Desember 2011 hingga 1 Januari 2012
Penonton terlihat begitu antusias
dengan penonton yang selalu penuh (sold
dengan meneriakkan nama para idolanya
out) meskipun kapasitas gedung tersebut
seperti Bastian, Aldi, Iqbal, Christopher,
mampu menampung 2.000-2.500 penonton
dan Kiki serta masih ada juga pemain lain
(Viva News, diakses 2 Juni 2012).
yang turut hadir dalam acara tersebut.
Akhir tahun 2011, musikalisasi
Ketika salah satu pemain melambaikan
Laskar Pelangi digelar di Jakarta tepatnya
tangan ke arah penonton, mereka spontan
di arena rekreasi Dunia Fantasi. Tidak lama
berteriak kegirangan. Bahkan, hingga pada
kemudian musikalisasi Laskar Pelangi
malam penampilan kedua masih dipadati
digelar pula di Bandung dengan diberi tajuk
oleh para pengunjung.
Laskar Pelangi Goes to Bandung. Setelah
Melihat antusias tersebut, Winarto
sukses besar di Jakarta, teater musikal
selaku Direktur PT Pembangunan Jaya
Laskar Pelangi juga pentas di Singapura
Ancol Tbk pun memberikan kejutan khusus
dengan sukses yang sama.
bagi anak-anak sekolah yang tinggal di
Sekelompok musisi yang dipimpin
Bandung. Winarto menambahkan, kerja
oleh Erwin Gutawa memenuhi rasa rindu
sama antara Ancol dan MLPH karena nama
para penggemar musik di kota Bandung
Laskar Pelangi mempresentasikan sebuah
degan menampilkan Musikalisasi Laskar
karya seni anak bangsa Indnesia yang
Pelangi (Viva News, 2012). Roadshow
mendapat sambutan publik yang luar biasa
Ancol Presents Musikal Laskar Pelangi
di kancah nasional maupun Internasional.
goes to Bandung merupakan pertunjukan
Musikal
yang
(MLP) Highlights goes
mempersembahkan
sebuah event
Laskar
Pelangi to
Bandung
karya dari enam nama besar (creators) yang
memang sengaja digelar untuk mengajak
tergabung di balik kesuksesan Musikal
masyarakat Bandung menyaksikan musikal
Laskar Pelangi antara lain: Mira Lesmana,
tersebut tanpa di pungut biaya tambahan
Riri Riza, Jay Subyakto, Erwin Gutawa,
(Viva News, 2012).
Toto Arto, dan Hartati. Mereka sebelumnya
23
ISBN: 978-602-361-004-4
Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015
Sebelumnya, roadshow pertama di Jakarta
bulan
November
2011
lalu,
melainkan juga mampu menembus pasar masyarakat pembaca mancanegara. Bahkan,
mendapat sambutan hangat dari Ibu Mari
Laskar
Pelangi
Elka Pangestu selaku Menteri Pariwisata
menjadi
18
dan Industri Kreatif RI yang memiliki
diterbitkan di Amerika Serikat, Jerman,
sebuah cita-cita besar agar Taman Impian
Jepang, Cina, dan Korea.
Jaya
Ancol
dapat
menjadi
salah
telah
bahasa
diterjemahkan
asing
dan
akan
Kedua, dari segi industri kreatif di
satu pioneer sebagai destinasi wisata yang
bidang
memberikan
kreatif
menjadi salah satu contoh yang mengemuka
dengan menampilkan karya seni terbaik
(untuk tidak menyatakan pelopor) dalam
anak bangsa.
mengangkat
panggung
industri
sinematografi,
karya
Laskar
sastra
komoditas industri kreatif IV. PENUTUP
Pelangi
menjadi
perfilman dan
sinetron. Daya tarik Laskar Pelangi yang
Berdasarkan analisis di atas maka
luar biasa telah menarik insan perfilman
dapat disimpulkan bahwa Laskar Pelangi
Mira Lesmana dan Riri Reza masing-
merupakan contoh konkret dari sebuah
masing sebagai produser dan sutradara
industri kreatif di bidang seni sastra.
untuk mengangkatnya menjadi film dengan
Banyak inovasi dan kreativitas yang muncul
judul sama. Film Laskar Pelangi mendapat
dari novel tersebut. Selain itu, Laskar
sambutan
Pelangi juga banyak memberi peluang
Indonesia. Terbukti dengan membanjirnya
usaha dan bisnis, serta menimbulkan juga
penonton film Laskar Pelangi di bioskup-
peluang kerja khususnya di bidang industri
bioskup seluruh Indonesia. Demikian pula,
kreatif baik di bidang sastra, sinematografi
Laskar Pelangi telah dibuat menjadi serial
maupun musik.
sinetron di salah satu televisi swasta, SCTV
Secara rinci dapat disimpulkan
luar
biasa
dari
masyarakat
dengan tajuk Laskar Pelangi the Series.
sebagai berikut. Pertama, dari segi industri
Sinetron
tersebut
mendapat
sambutan
kreatif di bidang kesastraan, novel Laskar
antusias pula dari publik penonton. Terbukti
Pelangi karya Andrea Hirata terbukti
sinetron itu mendapat top rating.
mampu menjadi komoditas industri kreatif
Ketiga, dari segi industri kreatif di
yang mengesankan. Laskar Pelangi tidak
bidang pagelaran musik, Laskar Pelangi
hanya menjadi best seller di dalam negeri
juga diangkat menjadi lirik/syair lagu dan
24
ISBN: 978-602-361-004-4
Seminar Nasional Sastra, Pendidikan Karakter dan Industri Kreatif Surakarta, 31 Maret 2015
diaransemen dalam musikalisasi novel yang luar biasa indah. Dengan judul sama, Laskar Pelangi telah digubah menjadi lagu oleh kelompok band papan atas, Nidji. Laskar Pelangi juga diaktualisasikan dalam teater musikalisasi
oleh sederet musisi
Indonesia ternama dalam bentuk orkestra di bawah pimpinan Erwin Gutawa yang dipentaskan di Jakarta, Singapura, dan Bandung. V. DAFTAR PUSTAKA Abrams, M.H. 1981. A Glosary of Literary Term. New York: Holt, Rinehart & Winston Inc. Al-Ma’ruf, Ali Imron. 1995. "Signifikansi Ilmu-Ilmu Humaniora dalam Pembangunan Bangsa: Perspektif 50 Tahun Indonesia Merdeka". Orasi Ilmiah dalam Wisuda Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta, 17 Oktober 1995.
25
Hardjana, Andre. 1999. Kritik Sastra Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia. Hirata, Andrea. 2007. Laskar Pelangi. Yogyakarta: Bentang Budaya. KBBI offline 1.3 http://ebsoft.web.id, diakses tanggal 14 April 2012. Mahayana. 2007. Ekstrinsikalitas dalam Sastra Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Republika.co.id (diakses tanggal 3 Juni 2012) Stanton, Robert. 1989. An Introduction to Fiction. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc. Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Pterapannya dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Teeuw, A. 1998. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya. Viva News, 3 Juni 2012.
ISBN: 978-602-361-004-4