Volume 4. Nomor 1. Januari - Juni 2016
PENGEMBANGAN POTENSI DESA WISATA BERBASIS BUDAYA TINJAUAN TERHADAP DESA WISATA DI JAWA TENGAH Priyanto 1 Dyah Safitri 2 1 Laboratorium Pariwisata, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia,
[email protected] 2Laboratorium Manajemen Informasi dan Dokumen, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia,
[email protected]
Diterima : 1 Mei 2015
Layak Terbit : 1 Juni 2015
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi desa wisata sebagai daya tarik pariwisata budaya dan menyajikan beberapa persoalan mendasar terkait keberadaan desa wisata budaya di Jawa Tengah. Metodologi yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum potensi desa wisata budaya di Jawa Tengah cukup banyak. Beberapa permasalahan yang ada seperti belum optimalnya kualitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana, promosi. Hal tersebut dapat diatasi dengan peran serta aktif dari berbagai pihak terutama masyarakat desa wisata budaya setempat Kata Kunci: Desa Wisata, Daya Tarik Wisata, Wisata Budaya Abstract This study to unearth village tourism for culture attraction tourim and to show there are some basic problem for existence village tourism in Central Jawa. The methodology was used qualitative research method with descriptive analysis. The result of this stuy indicate that for general potential cultural village tourism in Central Java is many. The problems that for like human resource, infrastructure & facillity, promotion. The problems can be finish with active any other especialy the people from culture village tourism. Keywords: Village Tourism, Atraction Tourism, Culture Tourims
cukup signifikan bagi pembangunan bangsa.
PENDAHULUAN
Saat
1.Latar Belakang Pariwisata rangkaian
kegiatan
adalah
keseluruhan
yang
berhubungan
dengan pergerakan manusia yang melakukan perjalanan atau persinggahan sementara dari tempat tinggalnya, ke suatu atau beberapa tempat tujuan di luar lingkungan tempat tinggalnya yang didorong oleh beberapa keperluan tanpa bermaksud mencari nafkah (Gunn, Clare A: 2002). Pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat penting karena merupakan salah satu sumber devisa Negara dan mampu memberikan sumbangan yang
ini
trend
pariwisata
mengalami
perubahan, dari yang sebelumnya yaitu pariwisata konvensional berubah menjadi pariwisata minat khusus. Pada pariwisata minat khusus wisatawan berkecederungan lebih menghargai lingkungan, alam, budaya dan
atraksi
pariwisata
secara minat
spesial.
khusus
Salah
yang
satu
sedang
berkembang di Indonesia adalah desa wisata berbasis budaya. Beberapa daerah di Indonesia tidak luput juga mengembangkan jenis pariwisata desa wisata berbasis budaya, salah satunya di daerah Propinsi Jawa Tengah. Menurut Data
Pengembangan Potensi Desa Wisata Berbasis Budaya Tinjauan Terhadap Desa Wisata Di Jawa Tengah Priyanto,Dyah Safitri Volume 4 Nomor 1 ,pp 76-84
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi
bagaimanakah upaya-upaya sebagai alternatif
Jawa Tengah, di Jawa Tengah terdapat 145
solusi dari permasalahan tersebut.
Desa Wisata berbasis budaya.Sebut saja Desa Wisata
Kliwonan
Kecamatan
Tujuan dari penelitian ini adalah
Masaran
untuk
menggali/mengidentifikasi
potensi
Kabupaten Sragen dengan daya tarik wisata
beberapa desa wisata budaya di wilayah Jawa
unggulan budaya batik. Desa Candirejo
Tengah, berbagai persoalan mendasar terkait
wilayah Kabupaten Magelang dengan data
dengan keberadaan desa wisata berbasis
tarik wisata unggulan pembuatan aneka
budaya. Penelitian ini juga memberikan
macam cinderamata kerajinan tangan. Desa
alternatf
wisata Samiran di wilayah Kabupaten Boyolali
menangani permasalahan tersebut.
solusi
berbagai
upaya
dalam
dengan wisata unggulan desa yang bernuansa agraris melalui agrowisatanya. Desa wisata budaya
Dieng
Kulon
Kecamatan
1. Tinjauan Pustaka
Batur
Pariwisata
dapat
diartikan
suatu
Kabupaten Banjarnegara dengan daya tarik
aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan
wisata
untuk bepergian ke suatu tempat tujuan
unggulan
berbagai
Candi
dan
perhelatan akbar Dieng Culture Festival.
wisata di luar keseharian dan lingkungan
Menarik untuk mencermati perkembangan
tempat
desa wisata berbasis budaya di berbagai
persinggahan yang sifatnya sementara waktu
daerah, khususnya di Propinsi Jawa Tengah.
dari tempat tinggal, yang didorong beberapa
Satu hal, fenomena tersebut sebagai alternatif
keperluan tanpa untuk bermaksud mencari
solusi untuk menjawab trend dunia pariwisata
nafkah,
masa kini yang sudah berubah dari wisata
mendapatkan
konvensional ke wisata minat khusus. Namun,
menikmati berbagai hiburan yang dapat
di sisi yang lain timbul berbagai persoalan di
melepaskan
lelah
antaranya kesiapan berbagai pihak terkait
pengalaman
perjalanan
keberadaan desa wisata budaya, kemasan
pelayanan
potensi daya tarik desa wisata budaya,
Edward, 1991).
permasalahan
sarana
dan
prasarana,
tinggalnya
namun
untuk
melakukan
didasarkan
kesenangan,
disertai
dan
untuk
menghasilkan berwisata
keramah-tamahan
Kegiatan
untuk
berwisata
dan
(Inskeep, berlangsung
permasalahan sumber daya manusia, dan lain-
karena banyak faktor, salah satu di antaraya
lain.
adalah faktor daya tarik wisata yang ada di Berdasarkan uraian tersebut di atas,
destinasi wisata. Menurut Undang-Undang
maka permasalahan yang akan diangkat
Kepariwisataan Nomor 10 Tahun 2009, daya
dalam penelitian ini adalah Apa sajakah
tarik wisata adalah
berbagai potensi yang ada di beberapa desa
memilik keunikan, keindahan, dan nilai yang
wisata budaya di Tengah, permasalahan
berupa
mendasar apa saja yang terkait dengan
budaya, dan hasil buatan manusia yang
keberadaan
menjadi sasaran atau tujuan kunjungan
desa
wisata
budaya
dan
77
segala sesuatu yang
keanekaragaman
kekayaan
alam,
Pengembangan Potensi Desa Wisata Berbasis Budaya Tinjauan Terhadap Desa Wisata Di Jawa Tengah Priyanto,Dyah Safitri Volume 4 Nomor 1 ,pp 76-84
wisatawan.
transportasi.
Salah
satu
jenis
di
2. Memiliki obyek-obyek menarik berupa
antaranya adalah pariwisata budaya yaitu
alam, seni budaya, legenda, makanan lokal,
kegiatan
dan
berwisata
pariwisata
yang
memanfaatkan
perkembangan potensi hasil budaya manusia
sebagainya
untuk
dikembangkan
sebagai obyek wisata.
sebagai objek daya tariknya. Jenis wisata ini
3. Masyarakat dan aparat desanya menerima
dapat memberikan manfaat dalam bidang
dan memberikan dukungan yang tinggi
social budaya karena dapat
terhadap desa wisata serta para wisatawan
membantu
melestarikan warisan budaya sebagai jati diri
yang datang ke desanya.
masyarakat lokal yang memiliki kebudayaan
4. Keamanan di desa tersebut terjamin.
tersebut. Pendit, (1990) menyebutkan wisata
5. Tersedia akomodasi, telekomunikasi, dan
budaya adalah perjalanan yang dilakukan atas dasar
keinginan
untuk
tenaga kerja yang memadai.
memperluas
6. Beriklim sejuk atau dingin.
pandangan hidup seseorang dengan jalan
Berhubungan dengan obyek wisata
mengadakan kunjungan ke tempat lain atau
lain yang sudah dikenal oleh masyarakat luas.
ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat,
Tidak hanya itu, untuk memperkaya obyek
kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup
dan daya tarik wisata di sebuah desa wisata,
mereka, kebudayaan dan seni mereka. Dewasa
beberapa
ini, pariwisata budaya berkembang dengan
dibangun mulai dari :
cepat karena adanya tren baru di kalangan
1). Eco-lodge : Renovasi homestay agar
wisatawan
untuk
memenuhi persyaratan akomodasi wisatawan,
mencari sesuatu yang unik dan autentik dari
atau membangun guest house berupa, bamboo
suatu kebudayaan.
house, traditional house, log house, dan lain
Bentuk kegiatan wisata budaya salah satunya
sebagainya.
adalah dengan mengunjungi desa wisata.
2). Eco-recreation : Kegiatan pertanian,
Pemahaman
cukup
pertunjukan kesenian lokal, memancing ikan
(1993)
di kolam, jalan-jalan di desa (hiking), biking di
beragam.
yaitu
kecenderungan
istilah
desa
Nuryanti,
wisata
Wiendu
fasilitas
dan
kegiatan
dapat
menyebutkan bahwa Desa wisata didefinisikan
desa dan lain sebagainya.
sebagai bentuk integrasi antara atraksi,
3).
akomodasi, dan fasilitas pendukung yang
mengenai
disajikan dalam suatu struktur kehidupan
mengenalkan flora dan fauna yang ada di desa
masyarakat yang menyatu dengan tata cara
yang bersangkutan.
tradisi yang berlaku. Penetepannya harus
4). Eco-research : Meneliti flora dan fauna
memenuhi persyaratan di antaranya:
yang ada di desa, dan mengembangkan
1. Aksesibilitasnya baik, sehingga mudah
produk yang dihasilkan di desa, serta meneliti
dikunjungi
wisatawan
menggunakan
berbagai
dengan jenis
Eco-education:
keadaan
alat
Mendidik
pendidikan
sosial
wisatawan
lingkungan
ekonomi
dan
dan
budaya
masyarakat di desa tersebut, dan sebagainya.
78
Pengembangan Potensi Desa Wisata Berbasis Budaya Tinjauan Terhadap Desa Wisata Di Jawa Tengah Priyanto,Dyah Safitri Volume 4 Nomor 1 ,pp 76-84
5). Eco-energy : Membangun sumber energi
Wisata, 1740 hotel, 450 travel biro, 60
tenaga surya atau tenaga air untuk Eco-lodge.
destinasi wisata, 460 kelompok sadar wisata.
6). Eco-development : Menanam jenis-jenis
Beberapa
pohon yang buahnya untuk makanan burung
potensinya di antaranya adalah
atau binatang liar, tanaman hias, tanaman
1) Desa Wisata Budaya Kliwonan di wilayah
desa
wisata
budaya
dengan
obat, agar bertambah populasinya.
Kabupaten Sragen.
7). Eco-promotion : Promosi lewat media
Dari aksesibilitas, desa wisata Kliwonan
cetak atau elektronik, dengan mengundang
terletak 12 km dari sebelah selatan pusat
media massa.
kota Kabupaten Sragen atau 15 km sebelah timur laut kota Solo. Untuk mencapai lokasi desa ini aksesnya dapat melalui jalan
METODE PENELITIAN Penelitian kualitatif.
ini
adalah
raya
penelitian
Solo-Surabaya,
melalui
Museum
Purbakala Sangiran, atau dari objek wisata
Data primer diperoleh dari secara
Waduk Kedung Ombo. Di sepanjang jalan
bertujuan. Data primer ini ditunjang oleh
menuju lokasi desa wisata yang terletak 4
pengamatan
data
km dari jalan raya Solo-Surabaya itu,
sekunder diperoleh dari dokumen penelitian
wisatawan akan disuguhi pemandangan
yang sudah ada, studi kepustakaan dari buku-
hamparan sawah menghijau. Wisatawan
buku terkait dan dan juga berbagai sumber
tidak hanya dapat berbelanja busana dan
lain. Pengumpulan data dilakukan melalui
kain
pengamatan
dan
showroom penjualan batik.Wisatawan juga
diskusi dengan key informant dan pemangku
dapat melihat proses pembuatan batik dari
kepentingan
awal hingga akhir serta dapat menginap di
informan
yang
telah
ditetapkan
lapangan.
lapangan,
Sedangkan
wawancara,
(stakeholder)
terpilih
untuk
dapat
ke
Dinas
tersedia
banyak
membatik melakukan
hingga
ikut
pencelupan
warna pada kain batik. Kombinasi suasana
1. Potensi Desa Wisata Budaya dilakukan
belajar
berkotor-kotor
.HASIL DAN PEMBAHASAN pengumpulan
karena
homestay yang tersedia. Wisatawan juga
menjawab tema dari penelitian.
Dari
batik
data
Kebudayaan
yang
alam pedesaan yang asri dan tawaran
dan
produk budaya batik menjadi suguhan utama desa wisata Kliwonan ini.
Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, provinsi tersebut memiliki banyak tempat alternatif wisata seperti (wisata alam, wisata budaya, wisata buatan) yang terdiri atas unggulan nasional (Borobudur, Sangiran, Prambanan, Pangandaran, Dieng), unggulan
propinsi
(Rembang, Brebes, Dieng). Temuan lainnya adalah di Jawa Tengah terdapat 145 Desa
79
Pengembangan Potensi Desa Wisata Berbasis Budaya Tinjauan Terhadap Desa Wisata Di Jawa Tengah Priyanto,Dyah Safitri Volume 4 Nomor 1 ,pp 76-84
homestay
dengan
harga
terjangkau.
Pengunjung dapat mengikuti aktivitas yang ditawarkan dalam paket wisata, mulai berkeliling desa dengan andong, trekking bukit menorah, belajar bercocok tanam, hingga
menyelami
kearifan
lokal
masyarakatnya. Gambar 1. Atraksi wisata budaya membatik yang menjadi alternatif kegiatan wisatawan
3). Desa Wisata Budaya Dieng Kulon Kabupaten Banjarnegara. Desa Wisata Budaya Dieng kulon dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa dan secara administratif terletak di Kecamatan Batur Kabupaten
Banjarnegara.
Lokasi
desa
tersebut sangat strategis karena dekat dengan beberapa daya tarik utama Dieng, seperti Komplek Candi Arjuna, Museum Kailasa, Gambar 2. Kegiatan membatik di Desa Wisata budaya Kliwonan, memberikan kesan yang mendalam bagi wisatawan
masyarakat sekaligus menjelajahi potensi wisata alam dataran tinggi Dieng. Magnet wisata lainnya yang dimiliki
Desa
desa ini adalah perhelatan akbar Dieng
Candirejo dikenal akan keterampilannya membuat
aneka
cindera
mata
Culture Festival yang berlangsung tiap
atau
tahun antara bulan Juli dan Agustus. Acara
kerajinan tangan. Beragam tradisi dan
ini berhasil menyedot ribuan wisatawan
kesenian daerah, seperti Nyadran, sedekah bumi,
jathilan,
kubrosiswo
untuk menyaksikan secara langsung tradisi
menjadi
pemotongan rambut gimbal yang telah
keunikan yang sayang jika dilewatkan.
berlangsung secara turun temurun. Pesta
Wilayah Candirejo yang berbatu-batu
budaya ini juga menyuguhkan konsep
namun tetap subur menjadi daya tarik
acara hiburan yang berbeda yaitu Jazz di
utama lainnya. Di sisi terdapat beberapa
atas
situs budaya di antaranya Watu Kendil,
mengelola
Masyarakat sarana
desa
akomodasi
awan,
penerbangan
lampion,
pagelaran wayang kulit dan pertunjukkan
Watu Tumbak, Watu Dandang, dan Watu Tumpeng.
Kawah
untuk mengenal lebih dekat kehidupan
Desa ini terletak hanya 3 km dari Masyarakat
dan
paket wisata Live in Desa Wisata Dieng
Magelang. Borobudur.
Warna
Sikidang. Wisatawan dapat memanfaatkan
2) Desa Wisata Budaya Candirejo Kabupaten
Candi
Telaga
kesenian daerah lainnya.
telah berupa
80
Pengembangan Potensi Desa Wisata Berbasis Budaya Tinjauan Terhadap Desa Wisata Di Jawa Tengah Priyanto,Dyah Safitri Volume 4 Nomor 1 ,pp 76-84
4) Desa Wisata Budaya Samiran Kabupaten
potensinya. Beberapa desa wisata budaya
Boyolali
di daerah yang lain khususnya wilayah
Desa Samiran adalah sebuah desa
Jawa Tengan tentu juga mempunyai sifat
yang terletak di antara gunung Merapi
dan karakter tersendiri.
dan Merbabu, tepatnya di Kecamatan Selo,
Jika mengacu pada persyaratan desa wisata
Kabupaten Boyolali dengan suhu udara
budaya
yang relatif sejuk. Ditambah lagi dengan
beberapa aspek telah terpenuhi seperti
alamnya
aksesibilitas yang baik, memiliki obyek
yang
hijau,
keramahan
(Nuryanti,
yang
masih dipertahankan hingga saat ini
keamanan,
menjadi keunggulan yang tidak didapatkan
beriklim sejuk dan dingin, berhubungan
di desa lain.
dengan obyek lain yang sudah dikenal. yang
subur
semakin
bernuansa
agraris
ketersediaan
masyarakat, akomodasi,
Namun disisi yang lain terdapat berbagai
memperkaya potensi desa wisata budaya yang
dukungan
1993),
masyarakat dan seni budayanya yang
Tanah
menarik,
Wiendu,
permasalahan.
melalui
2. Kualitas Sumber Daya Manusia yang
agrowisata. Wisatawan dapat memetik
belum optimal.
sendiri aneka jenis sayur, seperti loncang,
Wisatawan yang mengunjungi ke
wortel, bunga kol, brokole, sawi, labu,
desa wisata budaya itu berharap akan
selada merah dan hijau di kebun-kebun
dapat menikmati alam pedesaan yang
milik petani setempat. Selain itu sebagai
masih
daerah
atau
disuasana desa dengan sejumlah adat
mencoba langsung proses pemerahan susu
istiadatnya. Wisatawan tinggal bersama
akan menjadi pengalaman yang berkesan.
penduduk, tidur dikamar yang sederhana
Pengamatan aktivitas vulkanik Gunung
tapi bersih dan sehat, makanan tradisional
Merapi Pos yang berada di Puncak Bukit
merupakan hidangan utama yang hendak
dapat
yang
disajikan selama di desa wisata, wisatawan
bahkan
merasakan adanya kepuasan karena adanya
penghasil
menjadi
mengesankan.
susu,
melihat
kegiatan
Wilayah
Selo,
bersih
dan
merasakan
lereng dan puncak Gunung Merapi dapat
penyambutan,
dilihat dari lokasi ini.
penduduk desa tersebut.
Desa Samiran juga memiliki kuliner
Menurut
dan Dinas
hidup
pelayanan
dari
Kebudayaan
dan
khas, yakni jadah bakar yang terbuat dari
Pariwisata Propinsi Jawa Tengah sebagian
beras ketan yang dibentuk kemudian
desa wisata budaya masyarakat desanya
dibakar di atas bara api. Jadah bakar
belum
nikmat disajikan hangat dengan serundeng
keterampilan yang memadai dalam mengelola
gula jawa.
desa wisata budaya. Hal ini menjadi penting,
Uraian
tersebut
di
atas
memiliki
pengetahuan
hanyalah beberapa contoh desa wisata
sehingga
budaya
pengetahuan tentang pengelolaan desa wisata
unggulan
dengan
beberapa
81
pembekalan
dan
peningkatan
Pengembangan Potensi Desa Wisata Berbasis Budaya Tinjauan Terhadap Desa Wisata Di Jawa Tengah Priyanto,Dyah Safitri Volume 4 Nomor 1 ,pp 76-84
merupakan
suatu
yang
agar SDM profesi di bidang Pariwisata
sebenarnya dibutuhkan oleh masyarakat desa
mempunyai sertifikat profesi, hal ini sekaligus
wisata
bagi
untuk menjawab tantangan dunia pariwisata
mengembangkan
yang semakin mengglobal khususnya dengan
yang
masyarakat
keterampilan
sudah yang
ada
ingin
ataupun
desanya menjadi sebuah desa wisata.
kehadiran MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)
Harapan tersebut akan terwujud jika
yang sudah dimulai tahun ini.
semua menyadari pentingnya peningkatan
Berdasarkan
informasi
dinas
kualitas sumber daya manusia terkait dengan
kebudayaan dan pariwisata Propinsi Jawa
penyelenggaraan
Tengah, keberlangsungan desa wisata budaya
Dibutuhkan
desa
peran
wisata
budaya.
pemerintah,
kalangan
tersebut
tidak
lepas
dari
peran
serta
perguruan tinggi, dan lembaga swadaya
kelompok-kelompok sadar wisata (Pokdarwis)
masyarakat untuk meningkatkan kualitas
yang menjadi semacam penggerak kegiatan
sumber
cara
desa wisata budaya. Dari 141 Desa wisata
memberikan pelatihan, menambah wawasan
yang ada di daerah Propinsi Jawa Tengah,
tentang
masyarakat
dalam 1 desa wisata budaya, terdapat 1 sampai
dapat merasakan secara langsung dampak dari
2 kelompok sadar wisata yang beranggotakan
penyelenggaraan desa wisata budaya.
sekitar 20 orang. Keberadaan kelompok sadar
daya
manusia
kepariwisataan
Selain
itu
dengan agar
diperlukan
juga
wisata tersebut
menjadi begitu penting
peningkatan kualitas sumber daya manusia di
mengingat kesadaran masyarakat yang belum
bidang bahasa yaitu melalui pembelajaran
optimal terutama kesiapan
bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa
masyarakat untuk membuka diri dan berubah
Cina
kedatangan
untuk dapat mengelola desa wisata budaya.
wisatawan-wisatawan manca negara yang
Jika langkah ini berjalan optmal maka
akhir-akhir ini mengalami pengingkatan yang
masyarakat dan desa akan tumbuh menjadi
cukup signifikan.
produk yang berwawasan pariwisata dan
untuk
mengantisipasi
dari seluruh
Pembelajaran bagaimana membuat
memiliki nilai jual, sekaligus pula akan
paket-paket wisata terkait dengan desa wisata,
mengangkat nilai budaya setempat ke dunia
karena melalui paket-paket wisata inilah
luar
wisatawan akan mengetahui dan merasakan
pengembangan budaya tentunya akan berjalan
pengalaman perjalanan dan keunikan seperti
optimal.
apa yang akan dinikmati selama perjalanan.
3. Kendala Sarana dan Prasarana Desa
Demikian juga pelatihan-pelatihan di bidang
dan
kegiatan
pelestarian
dan
Wisata Budaya
guiding teknik untuk melayani wisatawan
Sebagian Desa Wisata budaya dalam
selama kegiatan wisata.
perkembangannya
Daerah Propinsi Jawa Tengah, dalam
belum
terkendala
optimalnya
aksesibilitas
peningkatan kuliatas sumber daya manusia di
(kemudahan
bidang pariwisata juga sedang menargetkan
tujuan desa wisata budaya). Ketersediaan
82
dalam
karena
mencapai
tempat
Pengembangan Potensi Desa Wisata Berbasis Budaya Tinjauan Terhadap Desa Wisata Di Jawa Tengah Priyanto,Dyah Safitri Volume 4 Nomor 1 ,pp 76-84
infrastruktur seperti jalan raya yang layak
wisata setempat sehingga dapat menjadi
untuk kegiatan pariwisata menuju desa
kenangan untuk wisatawan yang pernah
wisata
berkunjung sehingga dapat dikenal oleh
dan
juga
menyediakan
rute
perjalanan yang mengelilingi kawasan
masyarakat luar.
desa wisata yang dapat memperlihatkan
4. Kendala Promosi Desa Wisata Budaya
kegiatan sehari-hari masyarakat sudah barang
tentu
Desa
wisata
budaya
di
wilayah
menjadi
kebutuhan.
Propinsi Jawa Tengah pada umumnya
dengan
ketersediaan
merupakan wilayah yang kaya akan ragam
transportasi khusus menuju ke obyek
keunikan di desa, namun baik masyarakat
wisata yang belum dapat dijangkau oleh
maupun pengelola destinasi belum optimal
wisatawan dan juga kondisi jalan yang
dalam
baik
tersebut. Oleh karena itu diperlukan
Demikian
juga
untuk
wisatawan
kenyamanan
obyek
wisata
media-media promosi dengan cara seperti
ketersediaan
membuat web tentang desa wisata budaya
infrastruktur yang layak, pemerintah juga
dan juga bekerja sama dengan media-
telah mencangkan tahun 2016 sebagai
media promosi yang ada.
Terkait
ke
desa
wisata
budaya.
menuju
perjalanan
mempromosikan
dengan
tahun infrastruktur pariwisata. Belum semua desa wisata budaya optimal
dalam
menyediakan
PENUTUP
fasilitas
Berbagai potensi desa wisata budaya di daerah
penginapan yang memadai. Penginapan
Propinsi Jawa Tengah cukup banyak dan
yang
yang
telah terindentifikasi. Beberapa persoalan pun
menginap di desa wisata tidaklah harus
muncul terkait dengan pengelolaan desa
penginapan yang mahal dan mewah, tapi
wisata seperti belum optimalnya kualitas
minimal
harganya
sumber daya manusia, belum optimalnya
terjangkau.nDiperlukan juga penyediaan
sarana dan prasarana penunjang, dan kendala
rumah makan yang memberikan suasana
dalam promosi. Permasalahan tersebut dapat
pedesaan,
dan
diatasi dengan kerja sama dari berbagai pihak,
menyajikan menu beecita rasa khas desa
tidak hanya peran pemerintah, perguruan
wisata budaya setempat.
tinggi dan lembaga swadaya masayarakat
dibutuhkan
bersih,
Tidak
terjaga
kalah
wisatawan
sehat
dan
kebersihannya
pentingnya
adalah
namun juga yang lebih penting adalah peran
ketersediaan toko souvenir yang menjual
serta aktif dari masyarakat desa wisata budaya
hasil- hasil bumi ciri khas desa setempat,
setempat.
hasil cindermata yang berciri khas desa
83
Pengembangan Potensi Desa Wisata Berbasis Budaya Tinjauan Terhadap Desa Wisata Di Jawa Tengah Priyanto,Dyah Safitri Volume 4 Nomor 1 ,pp 76-84
DAFTAR PUSTAKA Buku: Gunn, Clare A. Tourism Planning. New York City : Taylor and Francis, 2002. Hermantoro, Henky. Creative-Based Tourism: Dari Wisata Rekreatif, 2011. Inskeep, Edward. Tourism Planning: An Integrated Sustainable Development, 1991. Pitana, Gde. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset, 2009. Yoeti, Oka. Pengantar Ilmu Pariwisata. Penerbit Angkasa.Bandung, 1966. Jurnal: Safitri, Dyah, Priyanto. Proses Knowledge Transfer Pada Perajin Batik Tulis di Desa Wisata Kliwonan Masaran Kabupaten Sragen Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Perpustakaan FIB UI Volume 5. Nomor 1. Januari-Juni 2016. Susyanti, Dewi Winarni. Potensi Desa Melalui Pariwisata Pedesaan. Jurnal Ekonomi dan Bisni, Vol.12, No. 1, Juni 2013: 33-36. Sumber dari internet: Desa Wisata Kliwonan Merekam Kearifan Lokal Lewat Seutas http://www.sragenkab.go.id/home.php?menu=104. Diakses 1 November 2015
Batik.
URL
Sumber lainnya: Brosur. Desa Wisata Jawa Tengah. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah, 2016. Calendar of Events. Jawa Tengah. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Tengah 2016. Candi. Majalah Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah. Edisi 62 Januari-Maret 2016. Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Tengah, 2016. Indonesia. Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.
84
: