PENGEMBANGAN PENILAIAN PORTOFOLIO BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN KEBUMEN Muhamad Chamdani 1) Wahyudi 2) Suripto 3) Triyono 4) Dosen PGSD FKIP UNS Kampus VI Kebumen 1) 2) 3) 4)
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian adalah guru sekolah dasar memiliki kemampuan untuk melaksanakan pembelajaran dan penilaian berbasis portofolio sebagai komponen yang tidak terpisahkan dari kurikulum yang menuntut penampilan kemampuan puncak siswa secara komprehensif dan otentik. Target khusus yang ingin dicapai adalah: (1) guru SD memiliki kecakapan dalam menyusun rubrik dengan menggunakan deskriptor yang dirinci dari indikator keberhasilan belajar siswa, (2) menggunakan dan memilih aspek-aspek penilaian portofolio secara benar, (3) menentukan rasio masing-masing aspek secara proporsional dalam penelitian, (4) melaksanakan pembelajaran berbasis portofolio, sehingga penilaian merupakan bagian integral pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan terhadap guru-guru sekolah dasar, sebagai berikut : (1) observasi diagnostik yang menunjukkan kesulitan dan kegamangan guru melaksanakan penilaian berbasis portofolio, (2) siklus : (a) menyusun rencana tindakan tentang bagaimana membantu guru dalam melakukan penilaian berbasis portofolio dengan menggunakan berbagai model asesmen yang familier untuk guru, (b) melaksanakan rencana secara prosedural dengan memperhatikan karakteristik guru SD, (c) melaksanakan observasi tentang bagaimana guru melaksanakan prosedur penilaian berbasis portofolio, (d) mengevaluasi dan merefleksi pada bagian manakah guru belum mampu atau mengalami kendala melaksanakan penilaian berbasis portofolio. (3) berdasar pelaksanaan satu tindakan, selanjutnya dilakukan replan atau perencanaan ulang guna mengatasi berbagai kendala dan hambatan guru dan selanjutnya dilakukan tindakan penelitian secara cyclical. Hasil penelitian ini memberikan dorongan dan motivasi kepada guruguru SD dalam pengembangan penilaian salah satunya adalah penilaian portofolio sebagai pemberdayaan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kinerja guru sekolah dasar. Kata Kunci : Pengembangan, Penilaian Portofolio, Guru SD PENDAHULUAN Pendidikan nasional “berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
312
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas). Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut menjadi parameter utama untuk merumuskan Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan “berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu”. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas 8 (delapan) standar, salah satunya adalah Standar Penilaian yang bertujuan untuk menjamin: (a) perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian; (b) pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan (c) pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif. Standar Penilaian Pendidikan ini disusun sebagai acuan penilaian bagi pendidik, satuan pendidikan, dan Pemerintah pada satuan pendidikan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Berdasarkan Peraturan Meneteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Pembelajaran bertujuan untuk membelajarkan peserta didik. Proses belajar yang terjadi pada peserta didik dapat dilihat dari munculnya berbagai aktivitas belajar. Aktivitas tersebut diharapkan akan dapat membentuk kemampuankemampuan atau kompetensi yang diperlukan dalam perkembangan diri peserta didik selanjutnya. Di samping bertujuan untuk membentuk kemampuan atau kompetensi, pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) juga diharapkan dapat membentuk pola dan gaya belajar peserta didik. Melalui berbagai aktivitas belajar, peserta didik dapat mengenal gaya belajar yang dimilikinya. Guru SD berperan membantu peserta didik untuk melakukan berbagai aktivitas belajar. Untuk itu, guru SD perlu berperan sebagai perencana dan sekaligus berperan aktif bersama peserta didik dalam aktivitas pembelajaran yang direncanakannya. Semua aktivitas dan hasil belajar yang telah direncanakan dalam rancangan pembelajaran perlu diketahui tingkat ketercapaiannya. Komponen pembelajaran yang dapat memberikan informasi tentang tingkat ketercapaian pembelajaran khususnya tingkat ketercapaian proses dan hasil belajar yang dilakukan peserta didik adalah
313
penilaian. Komponen tersebut menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam sistem pembelajaran. Anita Yus (2006), penilaian adalah proses pemberian nilai khususnya nilai tingkat ketercapaian belajar peserta didik secara menyeluruh. Semua komponen belajar baik pada aspek hasil maupun proses perlu diberi nilai. Hal ini dimaksudkan untuk memantau dan mengetahui seberapa jauh peserta didik telah mengikuti dan melakukan proses belajar dalam mencapai kemampuan sebagai hasil belajar. Pelaksanaan penilaian perlu menggunakan alat-alat penilaian. Selama ini, tes sebagai salah satu alat penilaian mendominasi pelaksanaan penilaian dalam pembelajaran termasuk pembelajaran di SD. Sebenarnya tes memiliki beberapa keterbatasan untuk mengungkap data keberhasilan belajar peserta didik. Tes hanya dapat memberikan data tentang hasil belajar terutama pada aspek kognitif. Tes memiliki keterbatasan untuk mengungkap proses belajar yang dilakukan peserta didik khususnya pada aspek sikap dan perilaku. Masih banyak alat penilaian yang dapat membantu guru dalam memperoleh data untuk menentukan nilai keberhasilan belajar peserta didik. Guru dapat menggunakan alatalat penilaian seperti wawancara, observasi, daftar cek, skala penilaian, dan lainnya. Di samping alat-alat penilaian yang telah dikemukakan tersebut, masih ada alat penilaian yang dapat digunakan guru untuk menilai keberhasilan belajar peserta didik. Guru dapat menggunakan portofolio dalam pelaksanaan penilaian.
Portofolio dapat melengkapi keterbatasan penggunaan tes dalam pembelajaran yang selama ini banyak dikeluhkan banyak kalangan yang menaruh perhatian pada dunia pendidikan khususnya pembelajaran. Dengan kata lain portofolio sebagai komplementer penilaian. Penggunaan portofolio sebagai alat penilaian dalam pembelajaran membantu guru dan peserta didik mengetahui berbagai hal yang telah dilakukan dalam pembelajaran khususnya oleh peserta didik. Bahkan portofolio berfungsi sebagai bukti atas keberhasilankeberhasilan yang dicapai peserta didik dalam pembelajaran. Bukti tersebut dapat berfungsi sebagai motivator bagi peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar berikutnya. Selain itu, portofolio juga berfungsi sebagai bukti yang dapat meyakinkan orangtua tentang tingkat ketercapaian belajar peserta didik. Bagi guru penilaian portofolio dapat digunakan sebagai bahan untuk melihat berbagai aktivitas belajar peserta didik yang dirancang dalam pembelajaran Hosnan (2014), penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perseorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. Hosnan (2014), Portofolio adalah koleksi atau kumpulan dari berbagai keterampilan ide, minat dan keberhasilan atau prestasi siswa selama jangka waktu tertentu.
314
Koleksi tersebut memberikan gambaran perkembangan siswa setiap saat. Portofolio merupakan suatu asesmen alternatif berdasarkan pada sampel karya siswa yang dipilih secara saksama yang mendokumentasikan pertumbuhan dan kemajuan siswa dari waktu ke waktu. Portofolio dapat membantu guru mengakses perkembangan siswa, memetakan evolusi pemahaman siswa terhadap suatu mata pelajaran, dan mendokumentasikan prestasi dan keterampilan siswa. Portofolio dapat membantu guru membuat keputusankeputusan pengajaran, mengakses tujuan-tujuan kurikuler, dan berkomunikasi dengan siswa dan orang tua. Portofolio menyediakan alternatif autentik pada asesmen tradisional yang menghubungkan membaca, menulis, dan keterampilan-keterampilan berpikir. Portofolio memungkinkan siswa memiliki rekaman teratur tentang pembelajaran dan hasil belajar akademik, terlibat dalam asesmen-diri, dan melakukan refleksi atas kemajuan mereka. Portofolio menumbuhkan pada diri siswa suatu rasa menanamkan investasi dalam pembelajaran mereka dan rasa memiliki karya mereka. Pada saat siswa secara sungguh-sungguh merenungkan karya mereka sendiri. Portofolio dapat membantu tumbuhnya suatu perasaan bangga dan berprestasi. Dengan mengevaluasi suatu akumulasi karya mereka, siswa dapat mengidentifikasi pembelajaran yang berhasil, kesulitan-kesulitan yang masih dirasakan dan arah untuk karya di masa depan.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam suatu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik, hasil tes (bukan nilai) atau informasi lain yang relevan dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu. Fokus penilaian portofolio adalah kumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada suatu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meskipun dapat juga oleh peserta didik sendiri. Berdasarkan studi awal dan analisis situasi sampai sekarang sosialisasi kurikulum secara jelas belum merata pada semua guru SD, pengembangan penilaian portofolio belum sepenuhnya di pahami secara benar oleh para guru SD, kebutuhan atas pengembangan profesional guru dirasakan oleh seluruh sekolah di berbagai jenjang termasuk di SDN 3 Tamanwinangun dan SDN Karangsari 2. Dari hal tersebut, mendorong program studi PGSD Kampus Kebumen FKIP UNS untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa pendampingan pengembangan penilaian portofolio bagi guru SD di Kebumen. Adapun sasaran P2M ini adalah sekolah dasar inti gugus watubarut dan sekolah dasar inti gugus tamansari kabupaten Kebumen. Dengan pengembangan portofolio ini diharapkan dapat
315
mengembangkan kompetensi profesional guru. METODE PENELITIAN Pengabdian masyarakat pada guru-guru sekolah dasar melalui pendampingan pengembangan penilaian portofolio dilakukan melalui pelatihan secara bertahap. Pelatihan ini dibagi dalam 6 tahap, setiap tahap dilakukan melalui satu kali penjelasan dan diskusi yang dilakukan pada hari sabtu melalui kegiatan peningkatan kelompok kerja guru, selanjutnya mereka mempraktekkannya. Hasil kerja didiskusikan melalui forum group discussion (FGD) dan diberikan refleksi oleh dosen sekaligus membahas langkah berikutnya. Melalui model pendampingan ini guru memperoleh pemahaman dan langsung mampu mempraktekkannya. Metode pengabdian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan terhadap guru-guru sekolah dasar, sebagai berikut : (1) observasi diagnostik yang menunjukkan kesulitan dan kegamangan guru melaksanakan penilaian berbasis portofolio, (2) siklus : (a) menyusun rencana tindakan tentang bagaimana membantu guru dalam melakukan penilaian berbasis portofolio dengan menggunakan berbagai model asesmen yang familier untuk guru dan anak SD, (b) melaksanakan rencana secara prosedural dengan memperhatikan karakteristik anak SD, (c) melaksanakan observasi tentang bagaimana guru melaksanakan prosedur penilaian berbasis portofolio, (d) mengevaluasi dan merefleksi pada bagian manakah guru belum mampu atau mengalami kendala melaksanakan penilaian
berbasis portofolio. (3) berdasar pelaksanaan satu tindakan, selanjutnya dilakukan replan atau perencanaan ulang guna mengatasi berbagai kendala dan hambatan guru dan selanjutnya dilakukan tindakan penelitian secara cyclical. Adapun tahap-tahap pendampingan pengembangan penilaian portofolio ini adalah sebagai berikut : a. Tahap I : Konsep penilaian portofolio. b. Tahap II : Latar belakang dan perumusan masalah penilaian portofolio. c. Tahap III : Metodologi dengan fokus menyusun scenario pengembangan penilaian portofolio. d. Tahap IV : Mempraktekkan pengembangan penilaian potofolio untuk setiap mata pelajaran. e. Tahap V : Membuat laporan penilaian portofolio yang telah dilaksanakan. f. Tahap VI : Review hasil kerja guru dan refleksi serta pengembangan model penilaian portofolio. HASIL DAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil wawancara dengan enam guru kelas yang ada di SDN 3 Tamanwinangun dan SDN 2 Karangsari disimpulkan sebagai berikut : (1) penerapan kurikulum sudah berlangsung dengan baik; (2) partisipasi siswa dalam pembelajaran telah aktif dan antusias; (3) keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai kemampuan pemahaman guru; (4) semua guru menyatakan ada kendala dalam penilaian portofolio yang masih membingungkan.
316
Berikut hasil pra tindakan dari guru sekolah dasar : Guru Kelas 1 SDN 2 Karangsari Hasil pengamatan kinerja guru dalam pembuatan RPP : (1) penulisan identitas belum lengkap; (2) perumusan tujuan pembelajaran belum dikembangkan lebih banyak bahkan lebih sedikit dibanding banyaknya indikator. Pelaksanaan pembelajaran : (1) kemampuan mengaitkan materi dengan pengetahuan yang relevan belum nampak (2) penguasaan kelas kurang baik (3) penggunaan papan tulis belum dimanfaatkan secara efisien. Hasil pengamatan kinerja 75,5 kriteria baik. Guru Kelas 3 SDN 2 Karangsari Hasil pengamatan kinerja guru pembuatan rencana pembelajaran : (1) perumusan indikator belum dikembangkan sesuai dengan kompetensi dasar (2) perumusan tujuan pembelajaran belum dikembangkan lebih banyak, bahkan lebih sedikit disbanding banyaknya indikator (3) belum menuliskan rencana penyampaian kompetensi yang akan dicapai, dan rencana kegiatan yang akan dilakukan siswa (4) kemampuan menyesuaikan materi, mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan sudah dilakukan oleh guru dengan cukup baik. Pelaksanaan pembelajaran : (1) penyampaian manfaat materi kurang tegas/ jelas; (2) belum memperlihatkan demonstrasi tentang sesuatu yang terkait dengan tema; (3) belum menyampaikan kompetensi dan rencana kegiatan; (4) penguasaan kelas kurang baik, karena variasi pembelajaran oleh guru kurang memadai; (5) keterampilan penggunaan media oleh
guru baik, tetapi belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk memanipulasi media, belum memfasilitasi siswa untuk mencoba; (6) penggunaan papan tulis untuk menulis belum dimanfaatkan secara efisien; posisi awal menulis di papan tulis perlu diperhatikan. Hasil pengamatan kinerja guru SD 2 Karangsari Kebumen pada pratindakan 70,5 kriteria cukup. Guru Kelas 5 SDN 2 Karangsari Hasil pengamatan kinerja guru dalam membuat rencana pembelajaran : (1) penulisan materi secara ringkas saja, untuk lengkapnya terlampir; (2) sumber belajar hendaknya ditambah dari BSE, Erlangga (buku KTSP); (3) media bisa ditambah gambar; model LKS; (4) kegiatan awal tuliskan apersepsi, motivasi; (5) kegiatan inti tiliskan kegiatan 5 dari pendekatan scientific; (6) penilaian hendaknya mencakup 3 aspek: afektif, kognitif, dan psikomotor dengan instrumen dan pedoman penilaian; (7) tindak lanjut; sebutkan PR dan materi yang akan dating/ selanjutnya. Pelaksanaan pembalajaran : (1) pertanyaan hendaknya sesuai dengan kenyataan (kontekstual) dengan lingkungan; (2) sebaiknya siswa disuruh membaca di depan kelas; (3) dalam acuan sampaikan metode yang digunakan; (4) demonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema; (5) sebelum evaluasi lakukan “mengungkap kembali” dan setelah evaluasi lakukan revisi. Hasil kinerja guru SD N 2 Karangsari pada pratindakan 80,5 kriteria baik. Guru Kelas 2 SDN 3 Tamanwinangun Hasil pengamatan kinerja guru dalam membuat rencana
317
pembelajaran : (1) perumusan tujuan ditambah unsure degree untuk afektif dengan senang hati, atas kemauan sendiri, untuk kognitif dengan benar, dengan tepat, dengan baik (2) materi hendaknya ditulis sesuai dengan indikator (3) media yang dipergunakan hendaknya benda asli (4) dalam kegiatan inti tuliskan 5 M (pendekatan scientific) (5) penilaian meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan, dengan instrument yang tepat. Dalam pelaksanaan pembelajaran yang perlu ditingkatkan adalah (1) apersepsi dan motivasi; (2) media yang digunakan hendaknya benda asli yang juga merupakan produk IPTEK; (3) dalam acuan sampaikan metode yang dipergunakan dan manfaat materi itu bagi kehidupan sehari-hari; (4) demonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema; (5) lakukan penilaian proses pada saat siswa diskusi; (6) sebelum evaluasi lakukan kegiatan mengungkap kembali, setelah evaluasi lakukan refleksi; (7) buatlah suasana pembelajaran penuh semangat antusias dan menyenangkan dengan menyanyi yel-yel atau kuis. Sebelum mengakhiri pembelajaran berikan tindak lanjut, pesan moral dan tugas rumah (PR) dan materi yang akan dating. Hasil kinerja guru SDN 3 Tamanwinangun pada pratindakan 81,5 dengan kriteria baik. Guru Kelas 4 SDN Tamanwinangun Hasil pengamatan kinerja guru dalam pembuatan RPP : (1) penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya lengkap memenuhi unsur abcd; (2) sumber belajar hendaknya ditambah; (3) media untuk percobaan hendaknya dilengkapi; (4) perlu
dipersiapkan tindak lanjut berupa lembar pengayaan yang jelas. Pelaksanaan pembelajaran : (1) perlu memperhatikan waktu yang sudah direncanakan; (2) siswa perlu diaktifkan lagi; (3) perlu didemonstrasikan cara penggunaan alat. Hasil kinerja guru SD N 3 Tamanwinangun pada pratindakan 80,3 dengan kriteria baik. Guru Kelas 6 SDN 3 Tamanwinangun Hasil pengamatan kinerja guru dalam pembuatan RPP; (1) materi sebaiknya ditulis sesuai dengan indikator; (2) media yang digunakan hendaknya nyata; (3) pada kegiatan inti dituliskan pendekatan. Pelaksanaan pembelajaran : (1) perlu memperhatikan waktu yang suah direncanakan; (2) siswa perlu diaktifkan lagi; (3) perlu didemonstrasikan cara penggunaan alat. Hasil kinerja guru SDN 3 Tamanwinangun pada pratindakan 79 dengan kriteria baik. Hasil Tindakan 1 Guru Kelas 1 SDN 2 Karangsari Hasil pengamatan kinerja guru yang perlu diperhatikan : (1) kemampuan mengaitkan materi dengan pengetahuan relevan belum nampak; (2) penguasaan kelas kurang baik, karena suara guru agak pelan, kurang memadai untuk satu ruangan; (3) dalam penerapan scientific belum mampu memancing siswa untuk bertanya; (4) keterampilan penggunaan media oleh guru baik namum belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk memanipulasi media, belum memfasilitasi siswa untuk mencoba; (5) papan tulis untuk menulis belum dimanfaatkan secara efisien. Hasil pengamatan kinerja
318
guru 84,5 dengan kriteria sangat baik. Guru Kelas 3 SDN 2 Karangsari Hasil pengamatan kinerja guru yang perlu diperhatikan : (1) penyampaian manfaat materi kurang tegas/ jelas; (2) belum memperlihatkan demonstrasi tentang suatu yang terkait dengan tema; (3) belum jelas dalam menyampaikan manfaat materi pembelajaran;; (4) penguasaan kelas kurang baik, karena variasi pembelajaran oleh guru kurang memadai; (5) belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk memanipulasi media. Hasil pengamatan kinerja guru 80,5 dengan kriteria baik. Guru Kelas 5 SDN 2 Karangsari Hasil pengamatan kinerja guru pelaksanaan pembelajaran yang perlu ditingkatkan adalah : (1) mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema; (2) menyampaikan manfaat materi pembelajaran; (3) rencana kegiatan dan memberikan fasilitas siswa untuk melakukan percobaan. Hasil pengamatan kinerja guru 85 kriteria sangat baik. Guru Kelas 2 SDN 3 Tamanwinangun Hasil pengamatan kinerja guru yang perlu ditingkatkan adalah: (1) mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema; (2) menyampaikan manfaat materi pembelajaran; (3) rencana kegiatan dan memberikan fasilitas siswa untuk melakukan percobaan. Hasil pengamatan kinerja guru 84,5 kriteria sangat baik. Guru Kelas 4 SDN 3 Tamanwinangun Hasil pengamatan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran
yang perlu ditingkatkan adalah : (1) mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema; (2) menyampaikan manfaat materi pembelajaran; (3) rencana kegiatan dan memberikan fasilitas siswa untuk melakukan percobaan. Hasil pengamatan kinerja guru 84 kriteria sangat baik. Guru Kelas 6 SDN 3 Tamanwinangun Hasil pengamatan kinerja guru hal yang perlu diperhatikan : (1) penyampaian manfaat materi kurang tegas/jelas; (2) belum memperlihatkan demonstrasi tentang suatu yang terkait dengan tema; (3) belum jelas dalam menyampaikan manfaat materi pembelajaran; (4) penguasaan kelas kurang baik, karena variasi pembelajaran oleh guru kurang memadai; (5) belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk memanipulasi media. Hasil pengamatan kinerja guru 81 dengan kriteria baik. Hasil Tindakan 2 Guru Kelas 1 SDN 2 Karangsari Hasil pengamatan kinerja guru hal yang perlu diperhatikan : (1) kemampuan mengaitkan materi dengan pengetahuan yang relevan belum nampak; (2) penggunaan papan tulis untuk menulis sudah dimanfaatkan secara efisien, posisi awal menulis di papan tulis perlu diperhatikan; (3) membuat refleksi dan rangkuman belum memanfaatkan papan tulis. Hasil pengamatan kinerja guru 91 dengan kriteria sangat baik. Guru Kelas 3 SDN 2 Karangsari Hasil pengamatan kinerja guru hal yang perlu diperhatikan : (1) penulisan identitas pada subtema hendaknya ditulis lengkap tidak
319
hanya nomor subtemanya; (2) penyampaian materi kurang tegas/ jelas; (3) belum memperhatikan demonstrasi tentang sesuatu yang terkait dengan tema; (4) belum jelas dalam menyampaikan manfaat materi pembelajaran; (5) penguasaan kelas kurang baik, karena variasi pembelajaran oleh guru kurang memadai. Hasil pengamatan kinerja guru 86,5 dengan kriteria sangat baik. Guru Kelas 5 SDN 2 Karangsari Hasil pengamatan kinerja guru hal yang perlu diperhatikan, penulisan RPP sudah sangat bagus, pelaksanaan pembelajaran yang masih kurang adalah (1) mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema dan (2) mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan IPTEK dan kehidupan nyata. Hasil penilaian kinerja guru 96 dengan kriteria sangat baik. Guru Kelas 2 SDN 3 Tamanwinangun Hasil pengamatan pada tindakan kedua pengamatan RPP sudah sangat baik. Dalam pelaksanaan pembelajaran yang masih perlu ditingkatkan adalah (1) mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema dan (2) mengaitkan materi dengan perkembangan IPTEK dan kehidupan nyata dan (3) menyampaikan kegiatan yang dilakukan. Hasil pengamatan kinerja guru 90 dengan kriteria sangat baik. Guru Kelas 4 SDN 3 Tamanwinangun
Hasil pengamatan pada tindakan kedua pengamatan RPP sudah sangat baik. Dalam pelaksanaan pembelajaran yang masih perlu ditingkatkan adalah (1) mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema dan (2) mengaitkan materi dengan perkembangan IPTEK dan kehidupan nyata dan (3) menyampaikan kegiatan yang dilakukan. Hasil pengamatan kinerja guru 95 dengan kriteria sangat baik. Guru SD Kelas 6 SDN 3 Tamanwinangun Hasil pengamatan pada tindakan kedua pengamatan RPP sudah sangat baik. Dalam pelaksanaan pembelajaranyang masih perlu ditingkatkan adalah (1) mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema dan (2) mengaitkan materi dengan perkembangan IPTEK dan kehidupan nyata dan (3) menyampaikan kegiatan yang dilakukan. Hasil pengamatan kinerja guru 96 dengan kriteria sangat baik. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut (1) pendampingan adalah salah satu cara mengoptimalkan kinerja guru sekolah dasar (2) dengan memberi pendampingan dapat mengoptimalisasi kinerja guru sekolah dasar (3) memberikan dorongan dan motivasi kepada guruguru sekolah dasar dalam pengembangan penilaian portofolio. Daftar Pustaka Anita, Yus. 2006. Penilaian Portofolio Untuk Sekolah Dasar.
320
Departemen Nasional.
Pendidikan
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. Depdikbud. 2005. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta : Depdiknas. Direktorat Pembinaan SD, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kemendikbud. 2013. Buku Panduan Penguatan Proses Pembelajaran Kurikulum 2013. Fajar, A. 2005. Portofolio dalam Pembelajaran IPS.Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan. 2013 Pedoman Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 untuk Kepala Sekolah. Jakarta : Komplek Kemendikbud Gedung D lantai 17. Sub Direktorat KPS, 2008, Buku Panduan Pengembangan KBK. Wahono RS, 2014, 5 Karakter Para Inovator, Makalah Kuliah Umum Technopreneur, PTIK FKIP UNS. Wasti, 2009. Penilaian Portofolio Bagi Anak SD. Dirjen Dikti.
Gibson, Ivancevich, dan Donnelly. 2009. Organization Behavior, Structure, Process. New York :: McGraw Hill. Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.Bogor : Ghalia Indonesia. Kemendikbud 2013, Pengembangan Kurikulum 2013. Kemendikbud, 2013, Penilaian Dalam Kurikulum 2013. Kemendikbud, 2013, Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses. Permendikbud No. 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian. Permendikbud No. 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD. Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013.
321
322