Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI CALON GURU SEKOLAH DASAR Oleh : Andhin Dyas Fitriani Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pedagogik Universitas Pendidikan Indonesia Email:
[email protected]
Abstract. Communication is an essential part of mathematics and mathematics education. Communication is also a way to share ideas and classify understanding. Geometry in elementary school (SD) on the one hand is a very strategic mathematics study to encourage mathematics learning towards appreciation and experience of learning by making the learning meaningful. Van Hiele suggests that there are three main elements in the teaching of geometry, namely time, teaching materials, and teaching methods applied. One of the things that hinder a student's geometric thinking skills is the teaching methods employed by teachers in the classroom. The role of teachers in the 21st century includes "teacher as learners - who always improve and renew their knowledge". Teachers should be able to create an independent learning atmosphere which captivates and attracts students to learn in a pleasant atmosphere. One technology that can be applied is learning multimedia. Multimedia in learning covers several aspects of the synergy between text, graphics, images and animation. The use of multimedia is expected to enhance the learning of mathematics as it allows a wider exploration and can improve the presentation of mathematical ideas. Keywords: Interactive Multimedia, Geometry, Communication Capabilities Abstrak, Komunikasi merupakan bagian yang esensial dari matematika dan pendidikan matematika. Komunikasi juga merupakan cara untuk berbagi gagasan dan mengklasifikasikan pemahaman.Geometri di sekolah dasar (SD) di satu pihak merupakan kajian matematika yang sangat strategis untuk mendorong pembelajaran matematika ke arah apresiasi dan pengalaman matematika dengan cara belajar matematika secara bermakna. Van Hiele mengemukakan bahwa terdapat tiga unsur utama dalam pengajaran geometri, yaitu waktu, materi pengajaran, dan metode pengajaran yang diterapkan. Salah satu hal yang menghambat kemampuan berpikir geometri seorang siswa adalah metode pengajaran yang diterapkan oleh guru di kelas. Peran guru pada abad ke-21 diantaranya adalah “teacher as learners – who always improve and renew theri knowledge”. Guru harus dapat menciptakan suatu pembelarajan yang berpotensi menciptakan suasana belajar mandiri, serta mampu memikat dan menarik siswa untuk belajar dalam suasana yang menyenangkan. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran adalah penggunaan multimedia dalam pembelajaran. Multimedia dalam pembelajaran mencakup beberapa aspek yang bersinergi antara teks, grafik, gambar dan animasi. Melalui multimedia diharapkan dapat meningkatkan proses belajar matematika karena memungkinkan eksplorasi yang lebih luas dan dapat memperbaiki penyajian ide-ide matematika. Kata Kunci : Multimedia interaktif, Geometri, Kemampuan Komunikasi
A. PENDAHULUAN Komunikasi merupakan bagian yang esensial dari matematika dan pendidikan
matematika. Komunikasi juga merupakan cara
untuk
berbagi
gagasan
dan
mengklasifikasikan pemahaman. Gagasan
236 Pengembangan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Geometri Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Calon Guru Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014
yang disampaikan pada pembelajaran
Salah satu standar isi matematika
matematika dapat berupa memberikan
yaitu
laporan, penjelasan lisan, menggunakan
kajian matematika yang sangat strategis
diagram,
untuk
menulis,
dan
menggunakan
geometri.
Geometri
mendorong
merupakan
pembelajaran
simbol matematika. Cockroft (Shadiq,
matematika
ke
2004: 23) menyatakan bahwa perlunya
pengalaman
matematika
belajar matematika dikarenakan bahwa
belajar matematika secara bermakna. Sifat
matematika merupakan alat komunikasi
visual dan representasinya menjadikan
yang
geometri dapat mendukung siswa untuk
sangat
kuat,
membingungkan.
teliti
dan
Depdiknas
tidak
(Shadiq,
memahami
arah
konsep
apresiasi
dan
dengan
cara
bilangan
dan
2004: 20) menyatakan bahwa banyak
pengukuran. Aktivitas pemecahan masalah
persoalan ataupun informasi disampaikan
dalam geometri merupakan aktivitas yang
dalam
baik untuk perkembangan berpikir siswa
bahasa
matematika,
mengkomunikasikan
gagasan
dengan
karena
berhubungan
dengan
ruang,
bahasa matematika justru lebih praktis,
konstruktif, serta terkait dengan dunia
sistematis dan efisien, sehingga bahasa
nyata. Di pihak lain, posisi geometri
matematika merupakan bagian dari bahasa
seperti itu tidak banyak mempengaruhi
yang digunakan dalam masyarakat. Oleh
proses dan hasil pembelajaran matematika
karena itu, proses komunikasi dapat
di kelas.
membantu siswa dalam menyampaikan
Van
gagasan
mereka
sehingga
gagasan
tersebut dapat diketahui oleh orang lain.
Hiele
(Herman,
2006)
mengemukakan bahwa terdapat tiga unsur utama dalam pengajaran geometri, yaitu waktu, materi pengajaran, dan metode
NCTM
membagi
menjadi
lima
standar isi pada kegiatan pembelajaran matematika, yaitu bilangan dan operasinya, aljabar, geometri, pengukuran serta analisis data dan probabilitas. Selain menjabarkan lima standar isi matematika, NCTM juga menjabarkan enam prinsip dasar untuk mencapai pendidikan matematika yang berkualitas
tinggi,
yaitu
kurukulum,
pengajaran,
penilaian, dan teknologi.
kesetaraan, pembelajaran,
pengajaran yang diterapkan. Van Hiele juga berpendapat bahwa jika ketiga unsur tersebut ditata secara terpadu, maka akan dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak kepada tingkatan berpiki yang lebih tinggi. Salah satu hal yang menghambat kemampuan berpikir geometri seorang siswa adalah metode pengajaran yang diterpkan oleh guru di kelas. Van Hiele mengenalkan lima tahap perkembangan berpikir yang mencirikan
237 Pengembangan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Geometri Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Calon Guru Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014
kualitas pemahaman, yaitu: (1) tahap
bangun
visualisasi; (2) tahap analisis; (3) tahap
sifat).
deduksi informal; (4) tahap deduksi; dan
secara
Seseorang
hirarkis
yang
belajar
dalam
geometri siswa SD hanya cocok sampai
(Clements
tahap deduksi informal.
menunjukkan ciri perkembangan yang unik
tahap
visualisasi,
&
teori
geometri
(5) tahap rigor. Pengembangan berpikir
Pada
perspektif
(mengurutkan
Battista,
Van
Hiele
1992)
akan
siswa
pada cara berpikirnya. Pertama, belajar
mengenal konsep geometri semata-mata
merupakan suatu proses yang diskontinu,
didasarkan pada karakteristik visual atau
yaitu terdapat suatu lompatan pada kurva
penampakan
belajar
bentuknya.
mengidentifikasikan
Dalam
yang
menandakan
siswa
adanya tahap berpikir diskrit dan berbeda
seringkali menggunakan prototipe visual.
secara kualitatif. Seseorang yang mencapai
Siswa pada tahap berpikir ini belum bisa
suatu tahap akan tetap pada tahap itu untuk
memahami atau menentukan sifat geometri
waktu tertentu dan seolah-olah menjadi
dan karakteristik bangun yang ditunjukkan
matang. Kedua, tahapan itu berurutan dan
dan belum menyadari karakteristik bangun
hirarkis. Artinya, untuk bekerja dengan
meskipun bangun itu telah ditentukan
baik pada tahap berikutnya, siswa harus
berdasarkan karakteristiknya. Pada tahap
menguasai sebagian besar tugas pada tahap
analisis,
dapat
yang lebih rendah. Perkembangan dari satu
geometri
tahap ke tahap berikutnya tidak ditentukan
siswa
mencirikan
bangun,
seseorang
menyadari
bentuk
dan
bangun
berdasarkan sifatnya dan sudah tampak
oleh
adanya analisis terhadap konsep geometri.
seseorang, melainkan lebih bergantung
Meskipun
pada
demikian,
siswa
belum
kematangan
biologis
pembelajaran
dan
atau
usia
pengalaman.
sepenuhnya bisa menjelaskan hubungan
Ketiga, konsep yang implisit pada satu
antara sifat bangun atau belum bisa melihat
tahap akan menjadi eksplisit pada tahap
hubungan antara berbagai bangun dan
berikutnya.
belum bisa memahami definisi. Pada tahap
mempunyai bahasa tersendiri. Menurut
deduksi informal, siswa sudah dapat
pandangan
melihat hubungan sifat pada suatu bangun.
geometri hanya akan efektif apabila sesuai
Siswa sudah bisa menyatakan hubungan
dengan
antara beberapa bangun. Dalam hal ini,
siswa.
penalaran siswa sudah dapat membuat
Untuk memperoleh hasil belajar yang diharapkan, van Hiele menawarkan model pembelajaran yang terdiri dari lima fase, yang sekaligus sebagai tujuan
definisi abstrak dan dapat memberikan argumen informal serta mengklasifikasi
Keempat,
van
struktur
Hiele,
setiap
tahap
pembelajaran
kemampuan
berpikir
238 Pengembangan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Geometri Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Calon Guru Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014
pembelajaran (Crowley, 1987), sebagai berikut: 1. Fase inkuiri/informasi, konsep baru
yang
dipelajari
antara
siswa.
Guru
sendiri
bahasanya
melalui
kegiatan
dengan
berpeluang untuk menguraikan
mempelajari
pengalaman, mengekspresikan,
bahasa
dan
interpretasi
siswa
yang
diwujudkan
dalam
bentuk
pertanyaan
menggunakan
diskusi. Pada fase ini siswa
guru
perbendaharaan
bangun yang diamati dengan
tanya
diperkenalkan melalui jawab
(pengalaman) tentang struktur
yang
dirancang
secermat mungkin. Guru akan
dan
mengubah/melepas
pengetahuan
intuitif
mereka
yang
sesuai
struktur
tidak
bangun yang diamati. 4. Fase orientasi bebas, siswa
memperoleh informasi tentang
ditantang
pengetahuan awal siswa untuk
masalah
materi
dipelajari,
supaya memecahkan masalah
sedangkan siswa memperoleh
sesuai caranya sendiri. Hal ini
gambaran
bertujuan
yang
tentang
arah
dengan yang
2. Fase orientasi terarah, guru
agar
menyelesaikan dalam
obyek
menggunakan
yang
singkat
dipelajari rangkaian
untuk
dan tugas
memperoleh
sendiri.
siswa
pengalaman
mengarahkan siswa meneliti
merupakan
kompleks
memperoleh
belajarnya.
situasi
permasalahan
belajar
strateginya
Peran
memilih
dan
guru
materi
adalah
dan
soal
respon khusus siswa. Aktivitas
geometri yang sesuai untuk
ini bertujuan untuk merangsang
pembelajaran
sehingga
siswa agar aktif mengeksplorasi
memperoleh
berbagai
obyek (misalnya sifat bangun
performansi siswa.
yang kegiatan
dipelajari)
melalui
5. Fase integrasi, siswa membuat
seperti:
melipat,
tinjauan dan ringkasan tentang
mengukur untuk menemukan
seluruh
hubungan sifat dari bentuk-
dipelajari
bentuk bangun tersebut.
membuat sintesis dari konsep
3. Fase uraian, guru mendorong siswa untuk berbagi persepsi
materi
yang
telah
(pengamatan,
dan hubungan baru). Tujuan kegiatan
ini
adalah
239 Pengembangan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Geometri Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Calon Guru Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014
mengintegrasikan pengetahuan
matematika yang memberikan kemampuan
yang
telah
didiskusikan. membantu
diamati
dan
nalar dan logis, sistematis, kritis, dan
Peran
guru
cermat serta berpikir objektif dan terbuka
mengintegrasikan
pengetahuan
siswa
meminta
dengan
mereka
membuat
supaya
refleksi
klarifikasi
atas
seiring tantangan di era globalisasi.
dan
pengetahuan
geometrinya.
Globalisasi ditandai dengan kemajuan di
bidang
Teknologi
Komunikasi. Teknologi
Informasi
Kemajuan
Informasi
dan
di
dan
bidang
Komunikasi
mendorong terjadinya perubahan di bidang
Pembelajaran matematika di setiap
pendidikan. Perubahan tersebut seiring
jenjang pendidikan mengacu pada dua
dengan perkembangan masyarakat yang
tujuan pokok, yaitu tujuan formal dan
bertumpu
tujuan material (Soedjadi, 1992). Tujuan
pengetahuan” (knowledge-based society).
formal pembelajaran matematika adalah
pada
“masyarakat
berbasis
Dalam bidang pendidikan, perubahan
tujuan yang barkaitan dengan penataan
tersebut
nalar dan pembentukan sikap peserta didik,
pembelajaran.
sedangkan tujuan material pembelajaran
pembelajaran beralih dari paradigma yang
matematika adalah tujuan yang berkaitan
berpusat
dengan
berpusat pada “belajar”. Paradigma yang
penggunaan
dan
penerapan
berpengaruh
terhadap
Perubahan
pada
paradigma
“mengajar”
menjadi
matematika, baik dalam matematika itu
berpusat
sendiri maupun bidang-bidang lainnya.
pencapaian
Sejalan dengan pendapat tersebut, hakekat
mempersiapkan siswa menjadi manusia
pendidikan matematika (Sumarmo, 2002)
yang
mempunyai dua arah pengembangan, yaitu
(independent learners).
pengembangan untuk kebutuhan masa kini dan masa akan datang.
yang
dimaksud
adalah
dapat
berorientasi
tujuan
dalam
belajar
pada rangka
secara
mandiri
Oleh karena itu, guru sebagai tenaga profesional
Pengembangan kebutuhan masa kini
belajar
sistem
harus
perubahan-perubahan
terus
melakukan
atau
sedikitnya
pembelajaran
penyesuaian dalam paradigma strategi,
matematika mengarah pada pemahaman
pendekatan, dan tekonologi pembelajaran.
konsep-konsep yang diperlukan untuk
Sebagaimana dikemukakan oleh Gerstnet,
menyelesaikan masalah matematika dan
dkk (Supriadi, 2002) bahwa peran guru
ilmu pengetahuan lainnya. Sedangkan
pada
yang dimaksud dengan kebutuhan di masa
“teacher as learners – who always improve
yang akan datang adalah pembelajaran
and renew theri knowledge”. Guru harus
abad
ke-21
diantaranya
adalah
240 Pengembangan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Geometri Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Calon Guru Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014
dapat menciptakan suatu pembelarajan
pembelajaran mencakup beberapa aspek
yang
yang bersinergi antara teks, grafik, gambar
berpotensi
menciptakan
suasana
belajar mandiri, serta mampu memikat dan
dan
menarik siswa untuk belajar dalam suasana
diharapkan dapat meningkatkan proses
yang menyenangkan.
belajar matematika karena memungkinkan
Hal tersebut dapat dilakukan dengan
animasi.
memperbaiki
pembelajaran.
matematika.
memanfaatkan
multimedia
eksplorasi yang lebih luas dan dapat
mengintegrasikan teknologi dalam proses Dengan
Melalui
penyajian Seperti
ide-ide
yang
telah
teknologi, menurut Centron (1988), proses
diungkapkan sebelumnya, salah satu faktor
belajar untuk menguasai ilmu pengetahuan
yang
dan teknologi semakin cepat dan hemat
geometris siswa adalah metode pengajaran
waktu
semakin
dalam penyampaian materi geometri. Salah
individual sesuai dengan kebutuhan setiap
satu upaya yang dapat dilakukan untuk
siswa, tetapi sekaligus massal.
meningkatkan
dan
Dalam teknologi
prosesnya
akan
kegiatan Informasi
pembelajaran, dan
Komunikasi
memiliki tiga fungsi utama, yaitu teknologi sebagai alat (tools), teknologi sebagai ilmu pengetahuan
(science),
dan
teknologi
dapat
menghambat
kemampuan
yang
dapat
membantu
dalam
Salah satu hal yang harus dilakukan dalam
mempersiapkan
pembelajaran
menggunakan
multimedia
(literacy). Teknologi sebagai alat berfungsi
interaktif
untuk
mengembangkan
dalam
siswa
memahami konsep geometri.
dengan
siswa
geometris
siswa adalah dengan penerapan multimedia
sebagai bahan dan alat bantu pembelajaran
membantu
kemampuan
adalah
bagaimana
multimedia
pembelajaran. Teknologi sebagai ilmu
Dalam
pengetahuan merupakan salah satu bagian
pembelajaran
dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh
tahapan
siswa. Serta teknologi sebagai bahan dan
dilakukan.
alat bantu dalam pembelajaran berfungsi
concept,
memberikan bantuan kepada siswa untuk
assembly, testing, dan distribution (Sutopo,
lebih menguasai kompetensi yang akan
2003).
dicapai.
mengembangkan
tersebut.
interaktif
ada
pengembangan Tahapan design,
multimedia beberapa
yang
dapat
tersebut
yaitu:
material,
collecting,
Pada tahap concept, perlu ditentukan
Salah satu teknologi yang dapat
tujuan dan siapa pengguna dari program
diterapkan dalam pembelajaran adalah
multimedia interaktif. Tujuan multimedia
penggunaan
dalam
dibuat dapat untuk hiburan, pelatihan,
dalam
pembelajaran, dan lainnya. Kemudian
pembelajaran.
multimedia Multimedia
241 Pengembangan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Geometri Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Calon Guru Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014
tentukan siapa pengguna dari multimedia
proses pengembangan multimedia yaitu
yang akan dibuat, dalam hal ini tentu saja
tahap
siswa. Tahap selanjutnya adalah tahap
diputuskan di mana aplikasi disimpan
design. Pada tahap ini perlu dibuat
dalam suatu media penyimpanan. Jika
spesifikasi mengenai arsitektur program.
media penyimpanan tidak cukup untuk
Arsitektur
menanpung
program
tampilan
dan
dapat
mencakup
dari
multimedia
gaya
tersebut. Selain arsitektur program, pada tahap
ini
juga
dirancang
distribution.
Pada
aplikasi,
tahap
maka
ini
dilakukan
kompresi terhadap aplikasi tersebut. 1. Metode
kebutuhan
Penelitian
ini
merupakan
material atau bahan untuk program. Tahap
pengembangan atau dikenal juga dengan
ketiga yaitu material collecting. Tahap ini
istilah Research And Development (R&D).
dilakukan pengumpulan bahan yang sesuai
Karena dari penelitian ini diharapkan
dengan kebutuhan yang akan dilakukan.
diperoleh
Untuk tahap ini dapat dikerjakan secara
berbentuk multimedia interaktif yang dapat
parapel
digunakan
dengan
tahap
assembly
atau
suatu
media
sebagai
pembelajaran
media
dengan tahap linier. Tahap keempat adalah
meningkatkan
tahap assembly. Tahap ini merupakan
siswa sekolah dasar. Hal ini bersesuaian
tahap pembuatan, dimana semua objek dan
dengan pendapat Sugiyono (2009) yang
bahan
Proses
menyatakan bahwa R&D (Research and
tenaga
Development) adalah metode penelitian
multimedia
pembuatan spesialis
dapat yang
dibuat. melibatkan
terampil
menggunakan
atau
beberapa
mampu software.
Pembuatan aplikasi ultimedia di tahap ini berdasarkan pada storyboard dan struktur
yang
(assembly),
selesai
tahap
dilanjutkan
pembuatan
untuk
menghasilkan
produk tersebut. B. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian melakukan
ini
studi
diawali tentang
dengan
multimedia
tahap
interaktif. Tahap tersebut bertujuan agar
testing. Pada tahap testing dilakukan
peneliti dapat mengembangkan sebuah
ujicoba apakah aplikasi atau program yang
multimedia interaktif yang tepat untuk
telah dibuat terdapat kesalahan ataukah
calon guru Sekolah Dasar. Untuk itu dalam
tidak. Tahap ini disebut juga dengan tahap
pengembangan multiedia interaktif yang
pengujian
akan
alpha,
dengan
digunakan
geometris
produk tertentu, dan menguji keefektifan
navigasi yang berasal dari tahap desain. Setelah
kemampuan
untuk
dimana
pengujian
digunakan,
peneliti
dilakukan oleh pembuat atau lingkungan
mengkombinasikan beberapa elemen, yaitu
pembuatnya sendiri. Tahap terakhir dari
teks,
grafis,
dan
animasi.
Sehingga
242 Pengembangan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Geometri Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Calon Guru Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014
diharapkan, multimedia interaktif yang
animasi dari multimedia interaktif ini di
dikembangkan
desain
dapat
mengembangkan
semenarik
mungkin.
Tahap
kemampuan komunikasi calon guru yang
selanjutnya yaitu tahap material collecting.
mempunyai tingkat kemampuan kognitif
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan
yang berbeda-beda.
perancangan meteri ajar sesuai dengan
Setelah melalui tahap studi tentang
materi pelajaran yang telah dipilih. Materi
multimedia interaktif, tahap selanjutnya
pelajaran yang dipilih yaitu bangun datar
adalah melakukan tes kemampuan awal
dan bangun ruang. Selanjutnya dilakukan
calon guru Sekolah Dasar. Tes kemampuan
tahap assembly. Pada tahap ini peneliti
awal terdiri dari 5 soal essay yang berisi
dibantu
tentang materi bangun datar. Tes ini
terampil
dilakukan bertujuan untuk mengetahui
multimedia
sampai
pada storyboard dan struktur navigasi yang
sejauhmana
komunikasi
matematis
kemampuan calon
guru.
oleh
beberapa
dalam
tenaga
pembuatan
pembelajaran
yang
aplikasi
berdasarkan
telah dirancang pada tahap desain.
Indikator yang digunakan sesuai dengan
Setelah dilakukan perancangan media
tahap perkembangan Van Hielle dan
pembelajaran berupa multimedia interaktif,
kemampuan
matematis.
selanjutnya dilakukan reviu multimedia
selanjutnya
pembelajaran tersebut oleh satu orang ahli.
Kegiatan adalah
komunikasi
yang
perumusan
pembelajaran. kegiatan
dilakukan
rancangan
media
Dari hasil reviu diperoleh hasil bahwa
ini
meliputi:
masih terdapat beberapa kekurangan dari
kegiatan
material
multimedia interaktif tersebut. Kekurangan
Kegiatan
design,
collecting, kegiatan assembly.
tersebut antara lain dari segi warna,
Pada tahap design dibuat spesifikasi
animasi,
dan
tata
bahasa.
Setelah
mengenai arsitektur program. Arsitektur
mendapatkan reviu dari ahli tersebut,
program dapat mencakup tampilan dan
peneliti dibantu dengan tenaga pembuat
gaya dari multimedia tersebut. Tampilan
aplikasi multimedia interaktif merevisi hal-
dan gaya yang dibuat pada multimedia
hal yang perlu diperbaiki.
interaktif ini disesuaikan dengan tahap
Kegiatan selanjutnya yaitu melakukan
perkembangan siswa Sekolah Dasar agar
uji coba media pembelajaran dilakukan di
calon guru Sekolah Dasar dapat belajar
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
mengenai tampilan dan gaya multimedia
Dasar Semester II. Uji coba media
interaktif
diterapkan
pembelajaran dilaksanakan selama 3 kali
nantinya saat calon guru sudah mengajar di
pertemuan. Uji coba media pembelajran
Sekolah Dasar. Rancangan warna dan
dimaksudkan
sehingga
dapat
untuk
mengetahui
243 Pengembangan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Geometri Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Calon Guru Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014
sejauhmana
tingkat
efektivitas
media
C. SIMPULAN
pembelajaran tersebut serta untuk melihat
Untuk mengembangkan multimedia
kemampuan geometris dan kemampuan
interaktif terdapat beberapa langkah yang
komunikasi
harus dilakukan yaitu concept, design,
matematis
menggunakan
multimedia interaktif.
material, collecting, assembly, testing, dan
Dari hasil tahap uji coba, langkah
distribution.
Konsep
dan
desain
yang dilakukan selanjutnya adalah evaluasi
multimedia interaktif ini dibuat semenarik
dari media yang telah dibuat. Hal tersebut
mungkin dari segi warna dan animasi.
berdasarkan dari respon mahasiswa dan
Materi pada multimedia interaktif ini
tanggapan dosen yang terlibat. Sebagian
adalah bangun datar. Setelah dilakukan
besar (87%) mahasiswa lebih senang
tahap uji coba di peroleh hasil bahwa
belajar
dengan
sebagian besar mahasiswa senang belajar
interaktif.
menggunakan multimedia interaktif ini.
Sebagian besar (83,5%) mahasiswa lebih
Pengembangan multimedia interaktif ini
cepat memahami materi geometri dengan
juga
menggunakan
terbatasnya materi ajar dan permasalahan
materi
menggunakan
geometri multimedia
bantuan
multimedia
interaktif. Setelah melalui tahap evaluasi, tahap yang dilakukan selanjutnya adalah
memiliki
kekurangan
yaitu
yang diberikan kepada mahasiswa. D. DAFTAR PUSTAKA
penyempurnaan media, dengan harapan
Clements D. H & Battista M. T., (1992),
media tersebut dapat dimanfaatkan secara
Geometry and Spatial Reasoning,
optimal dalam proses pembelajaran untuk
Handbook of Research on
meningkatkan
Mathematics Teaching and
siswa
dan
kemampuan kemampuan
geometris komunikasi
matematis.
Learning, New York: MacMillan Publishing and Company
Pengembangan multimedia interaktif ini masih jauh dari sempurna. Beberapa kekurangan yang masih terdapat pada multimedia interaktif ini antara lain masih terbatasnya materi geometris yang dapat dipelajari
oleh
mahasiswa,
karena
multimedia interaktif ini hanya terbatas pada materi bangun datar. Selain itu permasalahan
yang
diselesaikan
mahasiswa juga masih terbatas.
Crowley M. L., (1987), The Van Hiele Model of Development of Geometric Thought Learning and Teaching Geometri, National Council of Teachers Mathematics Ditto. W., (2006), Multimedia, Encarta Ensyclopedia
oleh Herman T., (2006), Pendidikan Matematika I, Bandung: UPI Press
244 Pengembangan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Geometri Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Calon Guru Sekolah Dasar
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014
Mayer., (2001), Aplikasi Multimedia dalam Proses Belajar Mengajar, Mimbar Pendidikan Rakim., (2009), Multimedia dalam
Sugiyono.,
(2011).
Metode
Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sutopo, (2003), Multimedia Interaktif dengan Flash, Yogyakarta: Graha Ilmu
Pembelajaran (OnLine), http://rakim_ypk.blokspot.com/2009 /4, [18 Januari 2011]
245 Pengembangan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Geometri Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Calon Guru Sekolah Dasar