PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF AKSARA JAWA UNTUK SISWA KELAS V SDN SABDODADI KEYONGAN BANTUL
ARTIKEL JURNAL
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Kasilah Prihatin NIM 10108244057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA APRIL 2015
Pengembangan Multimedia Interaktif ... (Kasilah Prihatin) 1
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF AKSARA JAWA UNTUK SISWA KELAS V SDN SABDODADI KEYONGAN BANTUL DEVELOPING AKSARA JAWA INTERACTIVE MULTIMEDIA FOR FIFTH GRADE IN SDN SABDODADI KEYONGAN BANTUL Oleh: Kasilah Prihatin, Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk multimedia interaktif yang layak digunakan sebagai media pembelajaran membaca aksara Jawa di SDN Sabdodadi Keyongan Bantul. Penelitian ini termasuk penelitian Research and Development yang mengacu pada model pengembangan Borg and Gall. Terdapat 9 tahap dalam penelitian ini, yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan informasi, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk, 4) uji coba lapangan awal, 5) revisi produk, 6) uji coba lapangan utama, 7) revisi, 8) uji coba lapangan utama, dan 9) revisi produk akhir. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah 29 siswa kelas V SDN Sabdodadi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari angket penilaian. Hasil penelitian dan pengembangan pada tahap validasi oleh ahli materi memperoleh penilaian sebesar 4,33 dengan kategori sangat baik dan ahli media sebesar 4,24 dengan kategori sangat baik. Hasil yang diperoleh pada uji coba permulaan sebesar 4,37 dengan kategori sangat baik, uji coba lapangan utama sebesar 4,33 dengan kategori sangat baik, dan uji coba lapangan operasional sebesar 4,51 dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif aksara Jawa untuk siswa kelas V SD N Sabdodadi yang dihasilkan telah layak digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran membaca aksara Jawa.
Kata kunci: pengembangan multimedia interaktif, pembelajaran aksara Jawa kelas V SD Abstract This research is aimed to produces interactive multimedia products that is suitable used as media in reading aksara Jawa in SDN Sabdodadi Keyongan Bantul. This research is categorized as Research and Development (R&D) that referenced at Borg and Gall model. There were nine steps taken in this research. They were: 1) research and information collection, 2) planning, 3) develop preliminary form of product, 4) preliminary field testing, 5) main product revision, 6) main field testing, 7) operasional product revision, 8) operational field testing, and 9) final product revision. The subjects of the research were 29 participants of grade V in SDN Sabdodadi. The data of this study were analyzed by descriptive quantitative. The quantitative data were obtained from the questionnaires. Results showed that the result of validation matery expert got average score 4,33 with a very good category. The result of validation media expert got average score 4,24 with a very good category. The result of preliminary field testing got average score 4,37 with a very good category. The result of main field testing got average score 4,33 with a very good category. The result of operational field tesiting got average score 4,51 with a very good category. The result means that the aksara Jawa interactive multimedia is suitable to use as the materials to teach aksara Jawa learning in SD.
Keywords: development interactive multimedia, aksara Jawa learning for fifth grade
2 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke IV April 2015
huruf serta cara membacanya. Siswa yang
PENDAHULUAN Muatan lokal merupakan salah satu
kurang terbiasa dengan penggunaan aksara
mata pelajaran wajib yang diajarkan di
Jawa dalam kesehariannya tentu akan merasa
tingkat sekolah dasar dan menengah. Hal
kesulitan dalam mengenal dan membedakan
tersebut telah diatur dalam UU Sisdiknas No
setiap
20 tahun 2003 Bab X Pasal 37. Kompetensi
Terdapat 20 huruf aksara legena yang harus
dalam muatan lokal bisa berupa bahasa
dikuasai siswa saat kelas IV, kemudian
daerah, adat istiadat, kesenian daerah, dan hal
ditambah dengan 20 huruf aksara pasangan
lain yang disesuaikan dengan ciri khas dan
ketika naik ke kelas V. Apabila saat kelas IV
potensi daerah. Untuk provinsi DIY, muatan
siswa belum menguasai dan memahami
lokal yang diajarkan di Sekolah Dasar berisi
secara tuntas mengenai aksara legena, maka
mata pelajaran Bahasa, Sastra, dan Budaya
siswa akan kesulitan memahami materi
Jawa.
aksara pasangan di kelas V. Jika siswa
huruf
serta
cara
membacanya.
Pembelajaran mulok bahasa Jawa di
belum mampu mengenal dan membedakan
Sekolah Dasar mulai dari kelas I sampai
huruf aksara Jawa tersebut dengan baik tentu
kelas VI mengacu pada Standar Kurikulum
akan
dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
siswa untuk membaca aksara Jawa dalam
Bahasa,
Jawa.
bentuk kata ataupun kalimat. Berdasarkan hal
Pembelajaran bahasa Jawa tersebut bertujuan
tersebut, salah satu hal yang dapat dilakukan
untuk
untuk memudahkan siswa dalam belajar
Sastra,
dan
meningkatkan
Budaya empat
aspek
berdampak
pada
ketidakmampuan
keterampilan berbahasa pada siswa, yaitu
membaca
keterampilan
menggunakan media pembelajaran.
membaca,
mendengar, dan
menulis.
berbicara, Untuk
aspek
Media
aksara
Jawa
adalah
pembelajaran
dengan
merupakan
keterampilan membaca dan menulis, selain
komponen sumber belajar atau wahana fisik
diajarkan membaca dan menulis bahasa Jawa
yang mengandung materi instruksional yang
dengan huruf latin, siswa juga diajarkan
dapat
membaca dan menulis huruf aksara Jawa.
(Sutirman, 2013: 15). Dengan demikian,
merangsang
siswa
untuk
belajar
Materi aksara Jawa mulai diajarkan
media pembelajaran dapat memperlancar
pada siswa kelas IV. Aksara yang diajarkan
interaksi antara guru dan siswa dalam
meliputi aksara legena, sandhangan swara,
memahami suatu materi. Dalam proses
dan panyigeg. Kemudian di kelas V diajarkan
pembelajaran, menurut Uzer Usman (2006:
aksara Jawa yang menggunakan pasangan.
11) guru hendaknya memiliki pengetahuan
Penyampaian materi aksara Jawa harus
dan pemahaman yang cukup tentang media.
memperhatikan dua hal penting, yaitu bentuk
Pemilihan
dan
penggunaan
media
Pengembangan Multimedia Interaktif... (Kasilah Prihatin) 3
pembelajaran harus sesuai tujuan, materi,
disebabkan karena alokasi waktu untuk
metode, evaluasi, dan kemampuan guru serta
menyampaikan materi aksara legena sangat
minat siswa.
kurang padahal materi yang lain harus tetap
William James (Uzer Usman, 2006: 27)
disampaikan walaupun siswa sebenarnya
mengemukakan minat merupakan faktor
belum menguasai aksara legena dengan baik.
utama yang menentukan derajat keaktifan
Hal
senada
juga
dialami
pada
belajar siswa. Minat belajar dalam diri siswa
pembelajaran aksara Jawa yang terjadi di
harus ditingkatkan agar timbul semangat dan
kelas V. Kegiatan pembelajaran Bahasa Jawa
kemauan yang keras dari siswa untuk
di SD tersebut hanya mendapat alokasi waktu
menikmati pembelajaran. Dengan demikian,
2 jam pelajaran setiap minggunya dan khusus
harus ada sesuatu yang membangkitkan
untuk penyampaian materi aksara Jawa
minat dan motivasi siswa dalam proses
hanya mendapat 3-4 kali pertemuan. Waktu
pembelajaran.
yang dirasa sangat kurang untuk membantu
Berdasarkan
pengamatan
dan
siswa
mencapai
kompetensi
sementara
wawancara yang telah dilakukan di SD
metode
Negeri Sabdodadi Keyongan, diketahui Mata
digunakan guru kurang efektif. Metode
Pelajaran Bahasa Jawa merupakan salah satu
pembelajaran yang selama ini digunakan
pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa,
guru dalam menyampaikan materi aksara
terlebih lagi mengenai materi aksara Jawa.
Jawa
Siswa merasa kesulitan karena belum mampu
konvensional. Guru menjelaskan dengan
membedakan 20 huruf aksara legena dan
menuliskan huruf-huruf aksara Jawa di papan
aksara pasangan dengan baik. Bentuk huruf
tulis kemudian siswa diminta mencatatnya
aksara legena dan aksara pasangan memang
kembali di buku tulis. Setelah mencatat dan
relatif sama satu dengan yang lainnya
dijelaskan secara singkat cara membaca kata
sehingga siswa sering terbolak-balik saat
beraksara Jawa yang menggunakan pasangan
membacanya. Selain hal tersebut, faktor lain
tersebut,
yang menyebabkan siswa merasa kesulitan
mengerjakan latihan soal di buku teks.
dengan maetri tersebut karena kompetensi
Metode pembelajaran seperti itulah yang
yang harus dicapai oleh siswa ketika kelas IV
seringkali
terkait dengan aksara legena ternyata belum
menyampaikan materi dalam pembelajaran
sepenuhnya tercapai sehingga hal tersebut
Bahasa Jawa.
berdampak pada kemampuan siswa untuk
Selama
dan
media
adalah
siswa
pembelajaran
metode
lalu
digunakan
proses
ceramah
diminta
guru
yang
dan
untuk
dalam
pembelajaran
membedakan 20 aksara pasangan di kelas V.
berlangsung, guru juga mengakui sangat
Ketidaktercapaian
jarang menggunakan media pembelajaran
kompetensi
tersebut
4 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke IV April 2015
untuk menyampaikan materi aksara Jawa.
menempatkan komputer yang dulu dianggap
Hal tersebut terjadi karena belum tersedianya
sebagai peralatan mahal dan modern menjadi
media pembelajaran yang khusus untuk
alat yang biasa digunakan dalam kehidupan
menyampaikan materi aksara Jawa. Guru
sehari-hari. Siswa SD sekarang ini pun sudah
terkadang hanya meminta siswa untuk
tidak asing lagi dengan perangkat komputer.
melihat bentuk-bentuk huruf aksara Jawa
Mereka
legena dan pasangan pada poster kertas yang
komputer untuk bermain game.
tertempel di dinding kelas. Poster tersebut sebenarnya
juga
kurang
digunakan
sebagai
media
efektif
jika
pembelajaran
sudah
terbiasa
mengoperasikan
SD Negeri Sabdodadi termasuk salah satu Sekolah Dasar yang menerima bantuan komputer
sebanyak
22
unit.
Bantuan
karena ukurannya kecil dan letaknya di
komputer yang diberikan oleh pemerintah ini
belakang kelas sehingga tidak semua siswa
diharapkan dapat meningkatkan kualitas
dapat melihat dengan jelas. Siswa yang
pendidikan di sekolah. Salah satunya dengan
duduk di depan harus berjalan ke belakang
memanfaatkan
untuk melihat poster tersebut, mencatatnya di
pembelajaran.
buku tulis kemudian kembali lagi ke tempat
pemanfaatan
duduknya. Jumlah poster yang ditempel
pembelajaran di SD Negeri Sabdodadi
dalam kelas tersebut hanya ada satu sehingga
khususnya pada siswa kelas V masih belum
sering membuat siswa harus berebut dan
optimal.
berdesak-desakan saat diminta melihatnya.
digunakan
Metode dan media pembelajaran yang telah
ekstrakurikuler tambahan. Guru kelas V
diuraikan di atas yang kemudian menjadi
menyatakan
penyebab rendahnya minat dan perhatian
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
siswa dalam belajar aksara Jawa. Siswa
komputer pada mata pelajaran lainnya,
merasa
menarik
terutama bahasa Jawa. Padahal, komputer
sehingga menjalani proses pembelajaran
dapat digunakan sebagai sarana belajar siswa
tersebut dengan tidak antusias.
demi
pembelajaran
kurang
Salah satu bentuk inovasi yang dapat dilakukan
untuk
menyelesaikan
permasalahan pembelajaran aksara Jawa di atas
adalah
perkembangan
dengan ilmu
memanfaatkan
pengetahuan
dan
komputer
dalam
Namun komputer
Selama saat
ini
menunjang
demikian, dalam
proses
komputer
pelajaran
belum
proses
TIK
pernah
hanya dan
dilakukan
ketercapaian
tujuan
pembelajaran, contohnya dengan multimedia interaktif. Hofsteder (Deni Darmawan, 2012: 32) menyatakan multimedia pembelajaran dapat dipandang
sebagai
suatu
pemanfaatan
teknologi. Kemajuan teknologi yang dari
komputer
tahun ke tahun semakin pesat dan canggih
menggabungkan teks, grafik, audio, gambar
untuk
membuat
dan
Pengembangan Multimedia Interaktif... (Kasilah Prihatin) 5
bergerak
(video
dengan
mandiri. Siswa dapat belajar menggunakan
yang
laboratorium komputer di sekolah maupun
memungkinkan pemakai untuk melakukan
komputer di rumah tanpa bimbingan guru
navigasi,
dan
atau orang lain. Alasan lain dipilihnya
berkomunikasi. Berdasarkan hal tersebut,
multimedia ini karena penyimpanannya yang
maka
dalam
relatif gampang dan fleksibel, yaitu dapat
pembelajaran dapat memberikan kelebihan
disimpan di CD maupun flashdisk. Aalsan
yang belum dimiliki media lain sehingga
terakhir yaitu tersedianya sarana dan prasana
dapat
yang memadai di SD Negeri Sabdodadi
menggabungkan
dan
animasi) dan
link
berinteraksi, pemakaian
tool
berkreasi,
multimedia
menunjang
tercapainya
tujuan
pembelajaran.
Keyongan
Ada beberapa alasan yang melandasi dipilihnya
pengembangan
Bantul
yaitu
sebuah
ruang
laboratorium dengan 22 unit komputer.
multimedia
Berdasarkan
uraian
di
atas
serta
interaktif sebagai media untuk pembelajaran
melihat permasalahan yang muncul, maka
aksara
perlu
Jawa
di
kelas
V
SD
Negeri
dilakukan
suatu
upaya
untuk
Sabdodadi, diantaranya karena multimedia
mengembangkan
interaktif
aksara Jawa untuk siswa kelas V SD N
merupakan
multimedia
yang
multimedia
interaktif
berbasis komputer sehingga lebih menarik
Sabdodadi
minat dan perhatian siswa. Seperti diketahui
Pengembangan multimedia interaktif ini
sebelumnya, siswa kelas V belum pernah
disesuaikan dengan kurikulum, kompetensi
belajar
pada
dasar, tujuan pembelajaran, dan karakteristik
pembelajaran aksara Jawa sehingga minat
siswa. Dengan adanya multimedia interaktif
dan perhatian siswa akan sangat besar pada
ini diharapkan siswa dapat lebih termotivasi
pembelajaran tersebut karena merupakan hal
dan mampu memahami materi dengan
yang baru bagi siswa. Alasan selanjutnya
mudah.
menggunakan
multimedia
Keyongan
Bantul.
adalah karena multimedia memiliki lebih dari satu media yang konvergen sehingga dapat
METODE PENELITIAN
mencakup beberapa aspek penyampaian
Jenis Penelitian
materi
sekaligus
seperti
visual
Penelitian
untuk
ini
menggunakan
desain
menunjukkan bentuk huruf aksara Jawa serta
penelitian dan pengembangan (Research and
audio untuk membantu siswa mendengarkan
Development). Penelitian dan pengembangan
cara membaca dan pengucapan huruf aksara
ini
Jawa dengan benar. Sistem pembelajaran
menyempurnakan produk.
menggunakan
multimedia
dapat
memungkinkan siswa untuk berlatih secara
bertujuan
untuk
menguji
dan
6 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke IV April 2015
Angket dalam penelitian ini ditujukan kepada
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
ahli media, ahli materi, dan siswa kelas V SD
Desember 2014 di SD Negeri Sabdodadi,
Negeri Sabdodadi.
Keyongan, Bantul.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian
Subjek Penelitian Subjek uji coba dalam penelitian ini
ini
adalah
teknik
analisis
deskriptif
Negeri
kuantitatif.Data kuantitatif yang diperoleh
Sabdodaditahun ajaran 2013/2014 yang terdiri
melalui angket penilaian dikonversikan ke data
dari 29 siswa.Subjek uji coba lapangan awal
kualitatif dengan skala 5 untuk mengetahui
berjumlah 3siswa, uji coba lapangan utama
kualitas produk.Pengubahan skor skala lima
berjumlah
mengacu pada pengkategorisasian berikut.
adalah
siswa
6
kelas
siswa,
V
SD
dan
uji
lapangan
operasional berjumlah 20 siswa.
Tabel 1.Konversi data kuantitatif menjadi
Prosedur
kualitatif.
Prosedur penelitian
yang
digunakan
pengembangan
ini
dalam
No Rentang
merupakan
prosedur dari Borg and Gall.Punaji Setyosari
(i) 1
(2012: 228-229) menyatakan bahwa dalam prosedur pengembangan dari Borg and Gall terdapat
X > Sangat
1,8 SBi
4,2 Layak
Xi +
2,6 < Layak
0,60 SBi
X≤
langkah yang ada, penelitian ini hanya
< X ≤ Mi
3,4
dilakukan sampai pada langkah kesembilan
+ 1,8
saja, kegiatan diseminasi tidak dilakukan
SBi
keterbatasan
kemampuan
kegiatan.Dari
2
X ≥ Mi +
sepuluh
karena
sepuluh
Skor Kategori
sumber
daya
peneliti.Kesembilan
dan
3
Xi – 0,60
2,6 < Cukup
langkah
SBi < X
X≤
tersebut yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan
≤ Mi +
3,4
informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan
0,60 SBi
format produk awal, (4) uji coba awal, (5)
4
Xi – 1,8
1,8 < Kurang
revisi produk, (6) uji coba lapangan, (7) revisi
SBi < X
X≤
produk, (8) uji lapangan operasional, dan (9)
≤ - 0,60
2,6
revisi produk akhir.
SBi 5
Teknik Pengumpulan Data Penghimpunan data dalam penelitian pengembangan
ini
menggunakan
angket.
X ≤ Mi –
≤ 1,8 Sangat
1,8 SBi
Kurang
Pengembangan Multimedia Interaktif... (Kasilah Prihatin) 7
Media yang dikembangkan dikatakan
coba lapangan utama dan uji lapangan
layak apabila mendapatkan penilaian dari ahli
operasional
materi, ahli media, dan siswa minimal “baik”.
NegeriSabdodadi dengan perolehan skor rata-
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengembangan
multimedia
interaktif
pada
siswa
kelas
V
SD
rata berikut.
aksara Jawa ini menggunakan prosedur dari
Tabel 2.Rata-rata perolehan nilai uji coba terhadap siswa.
Borg dan Gall, yaitu.
No
Uji Coba
Aspek Penilaian Isi Kualitas Pedagogi Teknis 66 213 49
1. Pengumpulan informasi yang meliputi kegiatan studi pendahuluan dan studi pustaka. 2. Perencanaan
pengembangan
produk
multimedia pembelajaran interaktif aksara Jawa
meliputi:
menentukan
tujuan
pembelajaran,
menentukan
langkah
pengembangan,
menentukan
peralatan
yang
diperlukan,
dan
kegiatan
yang
dilakukan dalam pengembangan media.
1
Lapangan Permulaan 2 Lapangan Utama 3 Lapangan Operasional Total/Aspek Rata-rata/Aspek Kategori/Aspek Total Rata-rata total Kategori
119
279
112
432
990
380
617 1482 4,25 4,64 SB SB 2640 4,41 SANGAT BAIK
Berdasarkah
3. Validasi para ahli dan revisi. a. Validasi ahli materi menyatakan bahwa
tabel
541 4,67 SB
diatas
dapat
diketahui bahwa hasil rata-rata total perolehan
Jawa
nilai uji coba terhadap siswa yang dilakukan
sudah layak dan mendapat skor rata-
sebanyak tiga tahap adalah 4,41 dan termasuk
rata 4,33 dengan kriteria sangat baik.
kategori sangat baik.
multimedia
interaktif
aksara
b. Validasi ahli media menyatakan bahwa multimedia
interaktif
aksara
Jawa
sudah layak dengan perolehan skor rata-rata 4,24 dengan kriteria sangat baik. 4. Uji coba lapangan awal dilakukan setelah produk multimedia melalui tahap validadi dan revisi..
PENUTUP Simpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Pengembangan
multimedia
interaktif
aksara Jawa untuk siswa kelas V SD
Kelayakan multimedia interaktif aksara
Negeri Sabdodadi ini menggunakan model
Jawa untuk siswa kelas V ini diukur
pengembangan Borg & Gall dengan 9
berdasarkan hasil uji coba lapangan awal, uji
langkah berikut: 1) melakukan penelitian
8 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke IV April 2015
pendahuluan dan pengumpulan informasi,
penilaian sebagai berikut: a) uji coba
2)
lapangan permulaan memperoleh skor rata-
perencanaan,
produk
awal,
4)
3)
mengembangkan
uji
coba
lapangan
rata 4,37 dengan kategori sangat baik, b)
permulaan, 5) melakukan revisi produk
uji coba lapangan utama memperoleh skor
awal, 6) uji coba lapangan utama, 7)
rata-rata 4,33 dengan kategori sangat baik,
melakukan revisi, 8) uji coba lapangan
dan c) uji coba lapangan operasional
operasional, dan 9) revisi produk akhir.
dengan hasil perolehan skor rata-rata 4,51
2. Hasil validasi produk multimedia interaktif aksara Jawa untuk siswa kelas V SDN
dengan kategori sangat baik. 3. Penelitian
dan
pengembangan
ini
Sabdodadi dari segi materi dilakukan
menghasilkan produk multimedia interaktif
sebanyak empat tahap dengan perolehan
aksara Jawa yang dapat digunakan dalam
nilai sebagai berikut: 1) validasi tahap I
pembelajaran Bahasa Jawa di kelas V SDN
memperoleh nilai rata-rata 3,47 dengan
Sabdodadi
kriteria
II
multimedia interaktif ini berisi materi
memperoleh nilai rata-rata 4,12 dengan
tentang membaca kata beraksara Jawa
kriteria
III
yang menggunakan pasangan. Terdapat
memperoleh nilai rata-rata 4,75 dengan
beberapa pilihan menu yang ditampilkan
kriteria sangat baik, dan 4) validasi tahap
dalam multimedia tersebut, yaitu menu
IV memperoleh nilai rata-rata sebesar 5,0
panuntun, kompetensi, materi, rangkuman,
dengan kriteria sangat baik. Validasi
serta
produk multimedia interaktif aksara Jawa
menjadi dua, yaitu materi aksara legena
dari segi media dilakukan sebanyak dua
lan pasangane dan materi sandhangan.
tahap dengan perolehan nilai sebagai
Menu evaluasi meliputi gladhen atau
berikut: 1) validasi tahap I memperoleh
latihan
nilai rata-rata 4,04 dengan kriteria baik dan
multimedia interaktif aksara Jawa dikemas
2) validasi tahap II memperoleh nilai rata-
dalam satu keping CD.
baik, baik,
2) 3)
validasi
tahap
validasi
tahap
rata sebesar 4,45 dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil uji coba kepada siswa
diketahui
interaktif
aksara
bahwa Jawa
multimedia ini
mampu
mempermudah pemahaman siswa terhadap
Keyongan
evaluasi.
soal
Bantul.
Menu
serta
materi
dolanan.
Produk
terbagi
Produk
A. Saran Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pengembangan yang diperoleh, maka saran yang diberikan adalah. 1. Bagi guru
materi membaca kata beraksara Jawa yang
a. Memanfaatkan multimedia interaktif
menggunakan pasangan. Uji coba tersebut
aksara Jawa ini sebagai media belajar
terbagi dalam tiga tahapan dengan hasil
Pengembangan Multimedia Interaktif... (Kasilah Prihatin) 9
membaca
aksara
Jawa
khususnya
siswa
dalam
materi pasangan. b. Mendampingi menggunakan
multimedia
pembelajaran interaktif aksara Jawa ini. 2. Bagi sekolah Memberi kesempatan bagi siswa untuk belajar menggunakan multimedia interaktif di laboratorium komputer di luar jam pembelajaran Bahasa Jawa.
DAFTAR PUSTAKA Deni
Darmawan. (2012). Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sutirman.(2013). Media dan model-model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Uzer
Usman. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Punaji Setyosari. (2012). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.