Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang
Volume 8 – ISSN: 2085-2347
PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM INTERAKTIF PADA PEMROGRAMAN BERBASIS WEB Mukhamad Angga Gumilang1, Syaad Patmanthara2, Didik Dwi Prasetya3 1,2,3
1
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang
[email protected] , 2
[email protected], 3
[email protected]
Abstract To do a practicum in web-based programming course, the student minimally needs three software, that is text-editor, ebook-reader, and browser. So that existing learning media can be developed further in interactive practicum module by providing training and evaluation features in one file. This study aims: (1) to Design, (2) to Develop and (3) to Test the validity of interactive practicum module on web-based programming courses. The study model is being used is a research model of 4D by Thiagarajan. The subject of this study were students year 2013 of undergraduate of informatic engineering that already finished web-based programming course. The technique of collecting data using questionnaires. To test the validity, evaluation conducted by a team of experts, limited-scale test, and wide scale test. The result of the study are follows: The review score from the expert learning materials is 88.64%, the review score from the expert instructional media is 94.27%. the score from limited-scale test is 80.88%, And the review score from wide scale test is 87.14%. From the results, it is concluded that the development product is eligible to being use in web-based programming course. The product has advantages included: Module has interactive features such as live-editor that can show the results of staticweb programming scripts. Keywords: developing, practicum module, interactive, web-based programming.
1.Pendahuluan Pemrograman Berbasis Web merupakan salah satu mata kuliah wajib penunjang kompetensi keahlian di program studi S1 Pendidikan Teknik Informatika Universitas Negeri Malang. Mata kuliah ini disajikan dalam pembelajaran teori dan praktikum. Tujuan dari mata kuliah ini yang terdapat dalam katalog Fakultas Teknik edisi tahun 2015/2016 adalah untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang HTML, CSS, Javascript, bahasa pemrograman PHP, Pemrosesan Form dan Validasinya, Cookie and Session, XML, AJAX, Akses dan Manipulasi Data serta implementasinya pada basis data MySQL melalui Web. Dari tujuan mata kuliah yang disajikan dengan materi yang disajikan di dalam modul yang sebelumnya terdapat ketidaksesuaian materi sehingga materi modul praktikum perlu dikembangkan agar tujuan mata kuliah dapat tercapai. Keberadaan media pembelajaran yang mutakhir sangat mendukung terjadinya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran mata kuliah praktikum pemrograman berbasis web mahasiswa membutuhkan berbagai aplikasi yang harus dijalankan di saat yang bersamaan seperti text editor untuk menulis kode pemrograman, browser untuk melihat hasil halaman web, Apache server digunakan untuk memproses baris
kode php, dan aplikasi reader untuk memperlihatkan modul digital yang sedang dipraktikkan. Modul dapat dikembangkan dalam bentuk kemasan praktis yang mengakomodasi seluruh kebutuhan praktikan. Menurut Majid (2011:176) Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Sehingga modul merupakan salah satu bahan ajar yang harus memuat: (1) Tujuan pembelajaran yang akan dicapai, (2) Topik yang akan dijadikan pangkal proses belajar mengajar, (3) Pokokpokok materi yang akan dipelajari, (4) Kedudukan dan fungsi modul dalam kesatuan program yang lebih luas, (5) Alat-alat dan sumber yang akan digunakan, (6) Kegiatan-kegiatan belajar yang harus dihayati secara berurutan, (7) Lembaran kerja yang harus dikerjakan, dan (8) Program evaluasi yang akan digunakan Suryosubroto (1983:17). Modul juga dapat digunakan dalam proses pembelajaran praktikum karena modul mempunyai prinsip: (1) Goal Oriented, (2) Self Instruction, dan (3) Self Contained. Modul juga dapat dikembangkan dalam bentuk digital interaktif, diharapkan modul interaktif dapat meningkatkan kreatifitas siswa dan mempunyai daya coba tinggi melalui stimulus dan respon dalam kemasan modul interaktif.
A-213
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang
Dalam pengembangan modul yang bertujuan untuk belajar mandiri di dalam praktikum, tentu sangat tepat jika dilengkapi dengan fitur interaktif. Berikut merupakan kriteria modul interaktif menurut Riyana (2003:23): (a) Daya coba tinggi, (b) Menumbuhkan kreatifitas siswa, (c) Visualisasi informasi yang besifat abstrak (tidak kasat mata), (d) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, (e) Ada stimulus-respon, (f) Meningkatkan motivasi belajar peserta diklat, (g) Visualisasi relevan dengan materi, dan (h) Kemasan modul interaktif. Penelitian ini bertujuan untuk merancang, mengembangkan, dan menguji kelayakan modul praktikum interaktif untuk matakuliah Pemrograman Berbasis Web di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang yang sesuai dengan katalog tahun akademik 2015/2016. Sehingga hasil dari penelitian ini berupa modul praktikum interaktif untuk mata kuliah pemrograman berbasis web selama satu semester beserta dengan rencana perkuliah satu semester dan rencana pelaksanaan tiap pertemuan. 2.Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan di dalam pembuatan prototipe modul digital interaktif ini adalah model 4D. Model 4D merupakan singkatan dari Define, Design, Development, and Dissemination yang dikembangkan oleh Thiagarajan. Menurut Thiagarajan dalam Patmanthara (2014: 102) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahap pengembangan dapat dijelaskan pada Gambar 1.
Volume 8 – ISSN: 2085-2347
Dalam tahap analisis karakteristik peserta didik dilakukan dengan memahami kebutuhan peserta didik/mahasiswa di dalam matakuliah praktikum. Dimana terdapat asumsi bahwa mahasiswa telah mendapatkan kemampuan kognitif di perkuliahan teori dan di dalam praktikum hanya meningkatkan kemampuan psikomotor khusunya dalam Pemrograman Berbasis Web. 2.1.3. Analisis materi Dalam tahap analisis merupakan kelanjutan dari tahap analisis kurikulum, yaitu dalam peta materi yang telah di dapatkan kemudian dirumuskan tujuan untuk tiap bab modul. 2.1.4. Merumuskan tujuan Tahap define yang terakhir adalah merumuskan tujuan dan kompetensi dasar pada setiap bab modul, setelah itu dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator pada setiap subbab atau latihan modul. Dimana indikator tersebut akan berguna untuk penulisan naskah. 2.2. Design (Perancangan) Di dalam tahap perancangan, dilakukan dengan memilih bentuk media pembelajaran beserta bentuk penyajiannya ke dalam bentuk produk awal (protoype). Sebelum rancangan produk dilanjutkan ke tahap berikutnya diperlukan validasi oleh ahli materi di bidang yang sesuai untuk dilakukan pemyempurnaan berdasarkan saran validator. 2.3. Develop (Pengembangan)
Gambar 1. Skema Tahapan Pengembangan Model 4D 2.1. Define (Pendefinisan) Kegiatan pada tahap pendefinisian dilakukan untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pengembangan. Dalam konteks pengembangan modul tahap ini dilakukan dengan cara: 2.1.1. Analisis Kurikulum Analisis kurikulum dilakukan dengan menelaah tujuan matakuliah dan menjabarkan kompetensi yang akan diberikan ke dalam bab-bab modul yang akan dikembangkan. Hasil analisis kurikulum dapat dilihat dalam peta materi. 2.1.2. Analisis Karakteristik Peserta Didik
Tahap pengembangan dilakukan dengan menyusun modul yang sudah direncakan dan sudah melewati validasi dan revisi dari ahli. Selanjutnya dilakukan uji coba terbatas untuk aspek isi dan penggunaan modul dalam pembelajaran di kelas. Dan dilakukan revisi kembali terhadap hasil uji coba untuk kemudian diimplementasikan untuk skala yang lebih luas. 2.4. Disseminate (Penyebarluasan) Setelah produk melalui tahap validasi dan testing akan diimplementasikan bersamaan dengan dilakukan pengukuran ketercapaian tujuan. Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan efektivitas produk. Setelah dapat memenuhi hasil yang diharapkan kemudian produk disebarluaskan untuk dimanfaatkan oleh dosen ataupun mahasiswa. 3.Hasil dan Pembahasan Hasil pengembangan berupa rancangan modul, modul yang sudah dikembangkan berdasarkan rancangan, dan hasil uji kelayakan yang sudah
A-214
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang
dilakukan. Hasil-hasil dari pengembangan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 3.1. Hasil Rancangan Materi Pembelajaran
perancangan produk media pembelajaran yang menghasilkan desain storyboard konten dan desain tampilan setiap bagian modul. Hasil rancangan desain storyboard dapat dilihat dalam Tabel 2.
Hasil rancangan materi pembelajaran merupakan proses penjabaran materi ke dalam kompetensi dasar tiap materi yang akan dipraktikan dalam berbagai pertemuan, sehingga didapatkan kompetensi dasar yang telah dikaji dan dianalisis dalam bentuk peta materi yang disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 2. Desain Storyboard Konten No.
Tabel 1. Peta materi modul No
Waktu
Judul Bab
1
4 JS x 2 pertemuan
HTML
2
4 JS x 2 pertemuan
CSS
3
4 JS x 2 pertemuan
Desain Web
4
4 JS x 1 pertemuan
PHP
5
4 JS x 1 pertemuan
Form dan Validasi
6
4 JS x 2 pertemuan
Interaksi Database
7
4 JS x 1 pertemuan
User Authentication
8
4 JS x 2 pertemuan
Framework
Volume 8 – ISSN: 2085-2347
Bagian
1.
Tujuan Pembelajaran
2.
Alokasi Waktu
3.
Petunjuk
4.
Dasar teori
5.
Pre-test
6.
Tugas Praktikum
7.
Tugas Proyek
8.
Evaluasi
9.
Daftar Pustaka
Storyboard konten yang terdapat di dalam Tabel 2. merupakan acuan bagian-bagian modul yang akan dikembangkan disetiap babnya.
Di dalam Tabel 1. Didapatkan setiap alokasi waktu masing-masing bab materi yang akan diajarkan selama satu semester. 3.2. Hasil Rancangan Desain Pembelajaran. Perkuliahan Semester (RPS) selama satu semester dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tiap pertemuan. RPS dibuat mengacu pada peta materi yang telah dibuat dalam bagian rancangan materi pembelajaran sebelumnya, sehingga materi-materi yang telah direncanakan akan dialokasikan pada setiap pertemuan/tiap minggu selama satu semester atau 16 kali pertemuan. Dalam pengembangan modul praktikum interaktif di dalam penelitian ini terlebih dahulu dikembangan RPP untuk dosen/asisten pada setiap pertemuan dalam satu semester. RPP digunakan sebagai acuan penggunaan modul dalam desain pembelajaran praktikum di laboratorium. Model pembelajaran yang digunakan dalam RPP adalah project-based learning. Hasil pengembangan RPP dapat diakses melalui tautan: http://bit.ly/RPPweb.
3.4. Hasil Pengembangan Modul Pembelajaran Hasil dari kegiatan penelitian ini adalah sebuah modul praktikum berformat buku digital Epub yang digunakan dalam satu semester dengan delapan pokok materi. Bagian-bagian modul yang merupakan keunggulan dari modul yang sudah dikembangkan antara lain: 3.4.1. Hasil Pengembangan Halaman Sampul Modul Halaman Sampul terdiri dari logo Universitas Negeri Malang, icon dari setiap bab materi yang akan dipelajari, Materi modul direpresentasikan sebagai icon yang paling besar, judul modul, spesifikasi modul, dan nama penulis. Halaman sampul seperti ditunjukan pada Gambar 2.
3.3. Hasil Rancangan Storyboard Modul Pembelajaran Sebelum melakukan produksi/pengembangan media pembelajaran, terlebih dahulu dilakukan
A-215
Gambar 2. Halaman Sampul Modul Praktikum Interaktif
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang
Di dalam Gambar 2 menurut respon dari mahasiswa sampul sudah menggambarkan materi yang akan dipelajari dalam satu semester. Untuk mahasiswa yang memiliki latar belakang pendidikan sebelumnya dari SMA akan lebih mudah mendapatkan gambaran awal tentang perkuliahan pemrograman berbasis web dari sampul awal modul.
Volume 8 – ISSN: 2085-2347
aplikasi yang praktis. Live Editor dapat disajikan pada Gambar 4 dan Gambar 5.
3.4.2. Hasil Pengembangan Pre-test Modul Bagian ini menampilkan soal test pilihan ganda dari materi yang disajikan di dasar teori, pada pre-test juga menampilkan umpan balik yang diberikan yang bertujuan agar mahasiswa lebih memahami teori sebelum dipraktikkan. Bagian pre-test dapat ditunjukan pada Gambar 3.
Gambar 4. Tabulasi Code dalam Live Editor Modul Praktikum Interaktif Tabulasi code berfungsi menghubungkan agar tampilan menampilkan textbox untuk menampilkan script kode pemrograman. Sedangkan Live Preview akan menunjukan tampilan hasil kode pemrograman. Kedua menu tabulasi tersebut akan menghubungkan tampilan sebagai controller.
Gambar 3. Pre-Test Modul Praktikum Interaktif Menurut respon dari mahasiswa pre-test modul yang ditampilkan seperti pada Gambar 3 akan membuat responden membaca kembali materi yang disajikan di dalam modul maupun di perkuliahan teori. Sehingga dalam pelaksanaan praktikum mahasiswa akan lebih mudah mempraktikan soal latihan di dalam modul karena pemahaman konsep teori sudah diukur di dalam pre-test. 3.4.3. Hasil Pengembangan Live Editor Bagian ini merupakan salah satu keunggulan modul yang menyediakan pengkoden pemrograman web statis terdiri dari tabulasi code yang menampilkan halaman untuk mahasiswa menulis kode pemrograman dan tabulasi live-preview yang menampilkan hasil dari pengkodean pemrograman. Live Editor akan menerima kode pemrograman web statis dengan bahasa HTML, CSS dan Javascript. Selain dari tiga bahasa tersebut maka script dianggap sebagai teks biasa. Live Editor ini dibuat bertujuan untuk memudahkan mahasiswa dalam melakukan praktikum pemrograman web statis. Live editor dapat membuat suatu kemasan modul interaktif yang menangani kebutuhan software text editor, ebook reader, dan browser ke dalam satu paket
Gambar 5. Tabulasi Live Preview dari Live Editor Modul Praktikum Interaktif Live editor merupakan keunggulan dari produk pengembangan di dalam penelitian ini, sama dengan penelitian yang dilakukan Rosa (2015), penelitian ini melengkapi live-editor secara offline yang terintegrasi di dalam bahan ajar. Sehingga penggunaannya lebih praktis untuk digunakan. 3.5. Hasil Uji Kelayakan Modul Pembelajaran Dalam melakukan uji coba kelayakan produk dibagi menjadi dua tahap yaitu: (1) Expert Aprraisal/uji coba ahli media dan ahli materi. dan (2) Uji coba lapangan yang diawali dengan uji coba skala terbatas dan uji coba dengan skala yang lebih luas. Untuk aspek dan kriteria di dala instrumen penilaian dalam penelitian ini merujuk pada Wahono (2006) yang terdiri dari tiga aspek antara lain: (1) Rekayasa perangkat lunak, (2) Desain pembelajaran, dan (3) Komunikasi Visual. Uji coba tahap pertama dilakukan kepada tim ahli yang terdiri dari ahli materi dan ahli media. Jika hasil
A-216
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang
uji coba dari tim ahli menyatakan valid maka akan dilanjutkan pada uji coba lapangan sebagai tahap kedua. Berikut merupakan paparan hasil uji coba tim ahli/expert appraisal: 3.5.1. Hasil Uji Coba Modul Kepada Tim Ahli Hasil uji coba ahli materi dilakukan oleh dua dosen pengampu mata kuliah Pemrograman Berbasis Web di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang. Data hasil uji coba masing-masing aspek dapat disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3. Hasil Uji Coba kepada Ahli Materi No.
Aspek Penilaian
X
Xi
%
1.
Desain Pembelajaran
136
152
89,5
2.
Komunikasi Visual
20
24
83,4
Rata-rata
Dalam hasil uji coba ahli materi yang disajikan pada Tabel 3. Didapatkan persentase sebesar 88,64 % menurut Akbar (2013:41) hasil tersebut tergolong sangat valid. Sehingga dapat dilanjutkan pada uji coba ahli media. Hasil uji coba review ahli media dilakukan oleh dua dosen yang berkompeten mengenai media pembelajaran di Universitas Negeri Malang. Data hasil uji coba kepada ahli media dapat disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Uji Coba kepada Ahli Media Aspek Penilaian
X
Xi
%
1.
Rekayasa Perangkat Lunak
70
72
97,22
2.
Desain Pembelajaran
46
48
95,83
3.
Komunikasi Visual
65
72
90,28
Rata-rata
Tabel 5. Hasil Uji Coba Skala Terbatas No.
Aspek Penilaian
X
Xi
%
1.
Rekayasa Perangkat Lunak
136
160
85
2.
Desain Pembelajaran
381
480
79,38
3.
Komunikasi Visual
130
160
81,25 80,88
Dari proses uji coba skala terbatas yang disajikan dalam Tabel 5 didapatkan data akumulasi persentase kelayakan modul sebesar 80,88%. Merujuk pada kriteria validitas presentase menurut Akbar (2013:41), hasil tersebut tergolong cukup valid. Namun diperlukan revisi berdasarkan saran yang telah diberikan oleh mahasiswa. Uji coba skala luas dilakukan dengan memberikan modul dan angket kuisioner kepada 155 mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Informatika angkatan 2013 untuk membaca dan menggunakan modul praktikum interaktif. Data hasil uji coba skala luas disajikan di dala Tabel 6. Tabel 6. Hasil Uji Coba Skala Luas
94,27
Data hasil akumulasi secara kesuluruhan dari uji coba ahli media dalam Tabel 4. didapatkan persentase kelayakan 94,27%. Merujuk pada kriteria validitas presentase menurut Akbar (2013:41) hasil tersebut tergolong sangat valid. Sehingga uji coba dapat dilanjutkan ke tahap uji coba lapangan. 3.5.2. Hasil Uji Coba Lapangan
Uji coba skala terbatas dilakukan dengan mengambil sampel secara acak dengan 10 mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Informatika angkatan 2013 untuk membaca dan menggunakan modul praktikum interaktif. Data hasil uji coba skala terbatas dapat disajikan dalam Tabel 5.
Rata-rata
88,64
No.
Volume 8 – ISSN: 2085-2347
No.
Aspek Penilaian
X
Xi
%
1.
Rekayasa Perangkat Lunak
2251
2480
90,77
2.
Desain Pembelajaran
6466
7440
86,91
3.
Komunikasi Visual
2088
2480
84,19
Rata-rata
87,14
Dari hasil uji coba skala luas yang disajikan dalam Tabel 6 didapatkan data akumulasi persentase kelayakan sebesar 87,88%. Merujuk pada kriteria validitas presentase menurut Akbar (2013:41), hasil tersebut tergolong sangat valid dan modul layak untuk digunakan dalam pembelajaran matakuliah
A-217
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang
Pemrograman Berbasis Web dengan sedikit revisi dari saran mahasiswa sebagai responden. Berdasarkan analisis data hasil uji coba yang diperoleh persentase akhir 94,27% pada uji review ahli materi, 94,5% pada uji review ahli media, 80,88% pada uji coba skala terbatas, dan 87,88% pada uji coba skala luas. Hasil akhir tersebut disajikan ke dalam diagram persentase yang ditunjukan pada Gambar 6. 100 95 90 85 80 75 70
94,27 88,64
87,14 80,88
AHLI MATERI
AHLI MEDIA
SKALA TERBATAS
Volume 8 – ISSN: 2085-2347
skala terbatas sebesar 80,88%, dan (4) Uji coba skala luas sebesar 87,14%. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan layak digunakan dalam pembelajaran dalam pembelajaran mata kuliah Pemrograman Berbasis Web. Berdasarkan simpulan, maka saran pemanfaatan produk adalah mahasiswa diharapkan dapat menggunakan modul secara mandiri sesuai arahan dosen. Setelah menyelesaikan latihan, mahasiswa diharapkan mengerjakan tugas yang ada di akhir modul untuk meningkatkan keterampilan. Sedangkan saran pengembangan produk adalah Live editor perlu dikembangkan untuk pemrograman web dinamis dan terdapat fitur untuk mengecek kebenaran kode pemrograman agar mahasiswa lebih mudah untuk belajar mandiri.
SKALA LUAS
Daftar Pustaka:
Persentase
Akbar, Sakdun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Rosda Karya.
Gambar 6. Hasil Uji Coba
Majid, A. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Dalam paparan data hasil uji coba di dalam Bandung: Rosda Karya. Gambar 6 menurut kriteria validitas analisis persentase secara deskriptif menurut Akbar (2013:41) secara Patmanthara, Syaad. 2014. Pembelajaran umum modul tergolong valid/layak digunakan. Namun Berbantuan Komputer. Jember: Cerdas masih ada nilai uji coba skala terbatas yang tergolong cukup valid. Jadi perlu direvisi sesuai dengan saran Ulet Kreatif yang diberikan responden. Sehingga nilai uji coba dalam skala luas dapat meningkat menjadi sangat valid. Prasetya, Didik Dwi. 2010. Modul Praktikum 4.
Pemrograman Berbasis Web. Dokumen
Kesimpulan dan Saran Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan,
tidak diterbitkan. Malang: Jurusan Teknik
peneliti dapat menarik kesimpulan diantaranya:
Elektro UM
a. Hasil rancangan produk berupa: (1) Hasil rancangan materi pembelajaran, (2) Hasil rancangan desain pembelajaran, dan (3) Hasil rancangan storyboard konten. b. Modul Praktikum Interaktif Pemrograman Berbasis web untuk mahasiswa program studi S1 Pendidikan Teknik Informatika UM berupa softfile dengan ekstensi .epub dan terdiri dari delapan bab. Di dalam modul terdapat fasilitas pre-test, video tutorial, dan live editor yang akan memudahkan mahasiswa dalam melakukan praktik pemrograman web statis. c. Produk berupa modul praktikum interaktif telah melalui tahapan uji coba yang dilaksanakan di program studi S1 Pendidikan Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Dengan hasil uji pada masing-masing tahapan yaitu (1) Review ahli materi sebesar 88,64%, (2) Review ahli media sebesar 94,27%, (3) Uji coba
Riyana, Cepi. 2007. Pedoman Pengembangan Modul Multimedia Interaktif. Bandung. Program P3AI Universitas Pendidikan Indonesia. Rosa, Dinar F. 2015. Pengembangan Modul Ajar dan Simulasi Mobile Web untuk Mata Kuliah Mobile Learning Program Studi S1 Pendidikan Teknik Informatika UM. Skripsi tidak diterbitkan. Malang:Jurusan Teknik Elektro Teknik Elektro. 2015. Katalog Fakultas Teknik
A-218
Prosiding SENTIA 2016 – Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang. Dokumen tidak diterbitkan.
090725.pdf diakses 3 Mei 2016 Wahono, Romi Satria. 2006. Aspek dan Kriteria
Malang: Universitas Negeri Malang.
Media Pembelajaran. (Online). Diakses
Thiagarajan, Sivasailes. 1974. Instructional
melalui: http://romisatriawahono.net/2006/06/21 diakses 1 April 2015
Development for Training Teachers of Exceptional Childern. (Online). Diakses
Volume 8 – ISSN: 2085-2347
Suryosubroto, B. 1983. Sistem Pengajaran dengan
melalui:http://files.eric.ed.gov/fulltext/ED
Modul.
A-219
Jakarta:
Bina
Aksara.