PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP NEGERI 1 BANJAR UNTUK SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP Ni Luh Ayu Indra Astiti1, Ketut Pudjawan2, I Nyoman Wirya3 1,2,3
Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected], Nyoman.
[email protected]} Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan kurang tersedianya sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan desain pengembangan modul pembelajaran Matematika, menguji validitas hasil pengembangan modul pembelajaran Matematika untuk siswa kelas VIII SMP, dan mengetahui efektivitas penggunaan pengembangan modul pembelajaran terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas VIII SMP. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, dengan model ADDIE. Penelitian ini melibatkan siswa kelas VIII B dan VIII C SMP Negeri 1 Banjar masing-masing sebanyak 32 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode pencatatan dokumen, kuesioner dan tes. Data yang didapatkan dari metode pencatatan dokumen, dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Data dari metode kuesioner, dianalisis dengan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Sedangkan data yang didapat dari metode tes dianalisis dengan statistik inferensial. Hasil evaluasi ahli isi sebesar 98,8% berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil evaluasi ahli desain sebesar 82,8% berada pada kualifikasi baik. Hasil evaluasi ahli media sebesar 80% berada pada kualifikasi baik. Hasil uji perorangan sebesar 90% berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil uji kelompok kecil sebesar 89,4% berada pada kualifikasi baik. Hasil uji lapangan sebesar 89,3% berada pada kualifikasi baik. Penghitungan hasil belajar secara manual diperoleh hasil t hitung sebesar 15,06. Harga t tabel taraf signifikansi 5% adalah 2,000. Jadi harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Maka terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar Matematika siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan modul pembelajaran Matematika. Nilai rata-rata setelah menggunakan media (83,63) lebih tinggi dibandingkan sebelum menggunakan media (65,66). Kata kunci: modul pembelajaran, Matematika, dan hasil belajar Abstract
This research is motivated by the limitation about the availability of learning resources according to the characteristics of the students. The pusposes of this research are to describe the design development of mathematics learning modules, test the validity of the results of the development of learning modules Mathematics for Junior High School eighth-grade students, and examine the effectiveness of the use of the development of learning modules on mathematics learning outcomes eighth grade students junior high school.
This type of research is the development of research, ADDIE model. The study involved students of class VIII B and VIII C SMP Negeri 1 Banjar each 32 people. Collecting data in this study conducted by the method of recording documents, questionnaires and tests. The datas obtained from the method of recording documents, analyzed by descriptive qualitative. The datas from the questionnaires, were analyzed with descriptive qualitative and quantitative descriptive. While the data obtained from the test method were analyzed by inferential statistics. The results of the expert evaluation of the content of 98.8% at a very good qualification. The results of the expert evaluation of the design of 82.8% at a good qualification. The results of the expert evaluation of media by 80% at both qualifications. Individual test results by 90% at a very good qualification. Small group of test results was 89.4% in both qualifications. The results of the field test was 89.3% at both qualifications. Calculation results obtained manually learning outcomes t count of 15.06. Price t table significance level of 5% is 2.000. So the price of t is greater than the price of the t table so that H0 is rejected and H1 is accepted. So there are significant differences between the students' mathematics learning outcomes before and after the use of mathematics learning modules. The average value after using the media (83.63) was higher than before using the media (65,66). Keywords: earning modules, Math, and learning outcomes
PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada semua peserta didik mulai sekolah dasar hingga sekolah menengah atas yang bertujuan untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kereatif serta kemampuan bekerja sama. Mata pelajaran Matematika ditujukan untuk menumbuh kembangkan kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi serta dapat menjadi panduan dalam perkembangan IPTEK. Dimana Matematika memiliki ciriciri yakni memiliki objek kejadian yang abstrak serta berpola pikir deduktif konsisten. Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, pembelajaran Matematika perlu diupayakan untuk terlihat lebih menarik dan mudah dipahami. Dalam membelajarkan Matematika kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan
pembelajaran yang direncanakan akan tercapai secara maksimal. Seperti yang dikemukakan oleh James dan James (dalam Suherman ,dkk 2003:17) menyatakan bahwa Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsepkonsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. Pernyataan tersebut didukung oleh Johnson dan Rising (dalam Suherman, dkk 2003:17) menyatakan bahwa Matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logika, Matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi. Dari definisi-definisi tersebut, maka kita sudah memiliki sedikit gambaran mengenai Matematika, sehingga dapat kita simpulkan bahwa mempelajari Matematika tidak cukup hanya dengan menghafalkan rumus-rumus saja,
melainkan perlu pemahaman dari dasardasar materi itu sendiri. Karena Matematika dapat ditinjau dari segala sudut, dan Matematika itu sendiri bisa memasuki seluruh segi kehidupan manusia dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Untuk mengantisifasi hal tersebut, dalam menyajikan materi pelajaran Matematika saat proses pembelajaran dibutuhkan sumber atau bahan pembelajaran yang relevan. Penggunaan sumber pembelajaran diharapkan dapat membantu efektivitas proses pembelajaran serta penyampaian pesan dari isi pelajaran, sehingga guru hanya berperan sebagai fasilitator yang menjembatani siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan proses dan hasil belajar. Berdasarkan hasil observasi awal dan pengalaman yang didapat selama mengikuti kuliah Program Pengalaman Lapangan (PPL) Real di SMP Negeri 1 Banjar tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 bulan, pembelajaran Matematika masih kurang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yakni 75. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah sebagai berikut. (1) Kurang adanya sumber belajar yang sesuai dengan kondisi siswa, proses pembelajaran yang diterapkan disekolah yang cenderung berpusat pada guru, dan belum tersedianya sumber belajar seperti modul bagi siswa sehingga siswa cenderung menunggu penjelasan materi dari guru. Kondisi tersebut mengakibatkan siswa kesulitan dalam menjawab berbagai permasalahan dan persoalan yang ditemukan dalam proses pembelajaran, (2) Kelas VIII yang terdiri dari 6 kelas, yaitu kelas VIIIA sampai dengan kelas VIIIF dipegang oleh satu guru, sedangkan jumlah siswa pada masing-masing kelas mencapai 32 – 40 siswa sehingga jumlah siswa yang berlebih juga menyebabkan kondisi di dalam kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung menjadi tidak kondusif, (3) Belum terpenuhinya hasil belajar siswa di SMP Negeri 1 Banjar. Ditemukan nilai rata-rata murni (sebelum
diadakan remidial) pada pelajaran Matematika khususnya kelas VIII yang masih belum memuaskan yaitu 69. Selain itu, hasil wawancara dengan Bapak Made Suganda.S.Pd. selaku guru mata pelajaran Matematika kelas VIII di SMP Negeri 1 Banjar pada Kamis, 5 Desember 2013 menyampaikan kondisi proses pembelajaran Matematika sebagai berikut. (1) Kurangnya pemahaman siswa terhadap rumus-rumus dasar Matematika yang akhirnya mempersulit pemahaman siswa terhadap materi yang dipaparkan oleh pendidik, (2) Sumber belajar siswa berupa LKS (Lembar Kerja Siswa) dan buku paket yang didapat dari perpustakaan sekolah. Dari kedua sumber belajar tersebut kurang membantu proses belajar siswa karena jika tidak dibimbing terlebih dahulu oleh pendidik maka siswa tidak akan dapat mengerti dengan baik materi yang dipelajari, (3) Selama ini dalam proses pembelajaran belum didukung oleh sumber-sumber belajar yang lebih relevan misalkan penggunaan modul sebagai sumber belajar siswa. Pendekatan pembelajaran dengan modul memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara mandiri sesuai dengan percepatan pembelajaran masing-masing. Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. “Modul juga merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara sistematis, yang di dalamnya memuat seperangkat pengalaman yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik” (Suryatri, 2013:9). Modul minimal memuat tujuan pembelajaran, materi/subtansi belajar dan evaluasi. Dengan mencermati hal-hal tersebut, maka dipandang perlu untuk mengembangkan Modul Pembelajaran Matematika Di SMP Negeri 1 Banjar Untuk Siswa Kelas VIII Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka adapun permasalahan yang muncul untuk dijadikan dasar pada penelitian
pengembangan ini adalah sebagai berikut. (1) Bagaimanakah tahap-tahap pengembangan Modul Pembelajaran Matematika untuk siswa Kelas VIII Semester Genap di SMP Negeri 1 Banjar?, (2) Bagaimanakah validitas hasil pengembangan modul pembelajaran Matematika dengan model ADDIE untuk siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri 1 Banjar, menurut hasil evaluasi para ahli, uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan?, (3) Bagaimanakah efektivitas pengembangan modul pembelajaran terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri 1 Banjar?. Tujuan yang diharapkan dari penelitian pengembangan ini adalah untuk (1) Mendeskripsikan desain pengembangan modul pembelajaran Matematika dengan model ADDIE untuk siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri 1 Banjar, (2) Menguji validitas hasil pengembangan modul pembelajaran Matematika dengan model ADDIE untuk siswa VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri 1 Banjar, menurut hasil evaluasi para ahli, uji coba perseorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan, (3) Mengetahui efektivitas penggunaan pengembangan modul pembelajaran terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri 1 Banjar. METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan modul pembelajaran Matematika ini adalah model ADDIE. Model ADDIE merupakan salah satu model desain pembelajaran sistematik. Model ADDIE terdiri dari lima tahapan yaitu analyze, design, development, implementation, evaluation. Pengembangan modul pembelajaran dilakukan sesuai dengan penelitian dan pengembangan (R & D). Adapun tahapan
penelitian dan pengembangannya, yaitu (1) menentukan mata pelajaran yang akan menjadi objek pengembangan, (2) menganalisis kebutuhan, (3) memilih model pengembangan produk, dan (4) melakukan uji coba. Penelitian ini menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu (1) metode pencatatan dokumen, (2) metode kuesioner dan (3) metode tes. Menurut Agung (2012) metode pencatatan dokumen adalah metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan segala macam dokumen dan melakukan pencatatan secara sistematis. Pada penelitian ini pencatatan dokumen dilakukan dengan membuat laporan tentang tahap-tahap yang telah dilakukan dalam mengembangkan produk modul pembelajaran Matematika. Hasil dari metode pencatatan dokumen adalah dalam bentuk laporan pengembangan produk. Metode kuesioner merupakan cara memperoleh atau mengumpulkan data dengan mengirimkan suatu daftar pertanyaan/pertanyaan kepada responden/subyek penelitian. Metode kuesioner ini digunakan untuk mengukur kelayakan produk yang telah dibuat baik itu pada evaluasi (Expert Judgement) dari para ahli isi bidang studi atau mata pelajaran, ahli desain pembelajaran, ahli media pembelajaran dan siswa saat uji coba perorangan, kelompok dan lapangan. Efektivitas penggunaan modul pembelajaran Matematika dapat diukur dengan menggunakan metode tes. Metode tes tertulis merupakan cara untuk mengetahui pengetahuan, ketrampilan, intelegensi atau kemampuan yang dimiliki oleh siswa dengan menggunakan serentetan pertanyaan yang berupa tes objektif. Metode tes tertulis ini dilakukan dilakukan dengan cara pre-test dan posttest untuk mengukur pengetahuan siswa sebelum dan sesudah menggunakan modul pembelajaran Matematika dengan menggunakan soal-soal pilihan ganda. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian pengembangan ini berupa (1) laporan
pengembangan produk, (2) lembar kuesioner dan (3) soal tes pilihan ganda. Laporan pencatatan dokumen dalam bentuk atau format perkembangan produk, digunakan untuk mengumpulkan data tentang desain pengembangan produk mulai dari tahap analisis hingga desain. Lembar kuesioner (angket), digunakan untuk mengumpulkan data hasil evaluasi (expert judgement) dari ahli isi bidang studi atau mata pelajaran, ahli desain dan ahli media pembelajaran, siswa saat uji coba perorangan, kelompok, dan lapangan. Soal tes pilihan ganda digunakan untuk mengumpulkan data nilai hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan modul pembelajaran Matematika. Tujuan mengumpulkan data nilai siswa, agar dapat mengetahui tingkat efektivitas penggunaan produk modul pembelajaran Matematika terhadap peningkatan hasil belajar yang dilakukan dengan cara menggunakan uji t untuk sampel berkorelasi. Dalam penelitian pengembangan ini digunakan tiga teknik analisis data, yaitu (1) teknik analisis deskriptif kualitatif, (2) teknik analisis deskriptif kuantitatif dan (3) teknik analisis statistik inferensial. Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengolah data yang diperoleh melalui angket dalam bentuk skor. Analisis deskriptif kualitatif dilakukan dengan mengelompokkan informasi dari data kualitatif yang berupa masukan, tanggapan, kritik dan saran perbaikan yang terdapat pada angket. Hasil analisis ini kemudian digunakan untuk merevisi produk yang dikembangkan. Analisis statistik inferensial digunakan untuk mengetahui tingkat keefektivan produk terhadap hasil belajar Matematika pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Banjar, sebelum dan sesudah menggunakan produk pengembangan modul pembelajaran Matematika. Data uji coba kelompok sasaran dikumpulkan dengan menggunakan pre-test dan posttest terhadap materi pokok yang diuji cobakan. Hasil pre-test dan post-test kemudian dianalisis menggunakan uji t untuk
mengetahui perbedan antara hasil pre-test dan post-test. Pengujian hipotesis digunakan uji t berkorelasi dengan penghitungan manual. Sebelum melakukan uji hipotesis (uji t berkorelasi) dilakukan uji prasyarat (normalitas dan homogenitas). HASIL DAN PEMBAHASAN Desain pengembangan modul pembelajaran Matematika telah dilakukan dengan metode pencatatan dokumen. Pencatatan dokumen dilakukan dengan mencatat tahap-tahap yang telah dilakukan sesuai dengan model ADDIE. Tahap 1 Analisis (Analyze), Dari hasil wawancara dengan guru Matematika kelas VIII SMP Negeri 1 Banjar yaitu Made Suganda yang dilakukan pada hari Kamis, 5 Desember 2013. Diketahui sumber belajar yang digunakan oleh para siswa masih kurang membantu proses belajar siswa, dimana sumber belajar yang digunakan masih berupa LKS dan buku paket saja. Sumber-sumber belajar lainnya seperti modul masih belum digunakan. Sehingga siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran. Dengan demikian, maka peneliti berinisiatif untuk membuat sebuah produk berupa modul pembelajaran untuk mata pelajaran Matematika. Berdasarkan hasil analisis kurikulum di SMP Negeri 1 Banjar, maka dapat diidentifikasi kompetensi dasar mata pelajaran Matematika kelas VIII semester genap sesuai dengan silabus dan RPP. Tahap 2 Perancangan (Design) adalah tahap membuat desain modul pembelajaran yang akan dikembangkan. Pada tahap ini memuat gambaran isi dari modul pembelajaran yang akan dibuat. Tahap 3 Pengembangan (Development), Kegiatan memproduksi modul pembelajaran. Kegiatan ini merupakan perakitan media atau penggabungan seluruh bahan seperti materi pelajaran, gambar, pengetikan dengan berbantuan software Microsoft Word 2010. CorelDraw X4 dan Adobe Photoshop, yang dikembangkan yakni modul pembelajaran menjadi modul yang utuh.
Tahap 4 Implementasi (implementation), Pada tahap ini, modul pembelajaran Matematika diterapkan pada siswa kelas VIII B untuk uji validasi produk dan pada siswa kelas VIII C untuk uji efektivitas produk di SMP Negeri 1 Banjar. Tahap 5 Evaluasi (Evaluation), Pada tahap evaluasi telah dilakukan penilaian media berdasarkan evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dilakukan untuk memperbaiki produk yang dihasilkan dengan uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Sedangkan evaluasi sumatif dilakukan untuk mengetahui efektivitas produk terhadap hasil belajar siswa dengan cara memberikan pretest dan posttest. Produk ini telah melewati tahap uji ahli yaitu (1) uji ahli isi mata pelajaran yang memperoleh skor 98,8% yang berada pada kualifikasi sangat baik, (2)uji ahli desain pembelajaran yang memperoleh skor 82,8% yang berada pada kualifikasi baik, dan uji ahli media pembelajaran yang memperoleh skor 80% yang berada pada kualifikasi baik. Setelah produk tersebut direvisi sesuai saran dan masukan dari para ahli, maka produk tersebut dapat diuji cobakan ke siswa. Uji coba yang dilakukan yaitu (1) uji coba perorangan, (2) uji coba kelompok kecil, (3) uji coba lapangan. Uji coba yang dilakukan pertama yaitu uji coba perorangan dengan jumlah responden sebanyak 3 orang dengan 1 siswa berprestasi belajar tinggi, 1 siswa berprestasi belajar sedang, dan 1 siswa berprestasi belajar rendah. Dari analisis data dan analisis komentar yang diberikan responden saat uji coba perorangan, diperoleh persentase jawaban siswa untuk tiap komponen penilaian adalah 90% dan berada pada kualifikasi sangat baik. Pada uji coba kelompok kecil, subjek coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Banjar sebanyak 12 (dua belas) siswa. Siswa tersebut terdiri dari empat orang siswa dengan prestasi belajar tinggi, empat orang siswa dengan prestasi belajar sedang dan empat orang siswa dengan prestasi belajar rendah. Dari data yang diperoleh, persentase tingkat pencapaian
modul pembelajaran Matematika pada saat uji coba kelompok kecil memperoleh nilai sebesar 89,4% dan berada pada kualifikasi baik. Modul pembelajaran Matematika ini dibagikan kepada 32 orang siswa kelas VIII B dan langsung memberikan penilaian melalui angket yang sudah disediakan. Dari data yang diperoleh, persentase tingkat pencapaian multimedia pembelajaran mandiri pada saat uji coba lapangan memperoleh nilai sebesar 89,3% dan berada pada kualifikasi baik. Efektivitas pengembangan modul pembelajaran Matematika telah dilakukan dengan metode tes. Dalam penelitian ini di ukur dengan memberikan lembar soal pilihan ganda terhadap 32 orang peserta didik kelas VIII C SMP Negeri 1 Banjar melalui pretest dan posttest. Nilai rata-rata pretest sebesar 65,66 dan nilai rata-rata posttest sebesar 83,63. Berdasarkan nilai pretest dan posttest 32 siswa tersebut, maka dilakukan uji-t untuk sampel berkolerasi secara manual. Sebelum pengujian hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas sebaran data dan homogenitas varians. Setelah dilakukan penghitungan secara manual diperoleh hasil t hitung sebesar 15,6. Kemudian harga t hitung dibandingkan dengan harga t pada tabel dengan db = n1 + n2 – 2 = 32 + 32 – 2 = 62. Harga t tabel untuk db 62 dan dengan taraf signifikansi 5% (α = 0,05) adalah 2,000. Dengan demikian, harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti, terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar Matematika siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan modul pembelajaran Matematika. Pembahasan dalam penelitian pengembangan ini jelas membahas hasilhasil pengembangan untuk menjawab pertanyaan dalam pengembangan modul pembelajaran Matematika untuk siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri 1 Banjar. Secara umum ada 3 pertanyaan ilmiah yang harus dijawab dalam penelitian pengembangan modul pembelajaran Matematika, yaitu 1) Bagaimanakah
desain pengembangan modul pembelajaran Matematika dengan model ADDIE untuk siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri 1 Banjar?, 2) Bagaimanakah validitas hasil pengembangan modul pembelajaran Matematika dengan model ADDIE untuk siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri 1 Banjar, menurut hasil evaluasi para ahli, uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan?, 3) Bagaimanakah efektivitas pengembangan modul pembelajaran terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri 1 Banjar? Pembahasan pertama, Desain pengembangan modul pembelajaran Matematika telah dilakukan dengan metode pencatatan dokumen. Berdasarkan pencatatan dokumen yang telah dilakukan, menghasilkan laporan pengembangan produk. Laporan pengembangan produk didesain sesuai tahapan-tahapan model ADDIE. Desain pengembangan tersebut dikembangkan guna menghasilkan bahan ajar sesuai tingkat kebutuhan dan kompetensi yang diharapkan. Komponen modul pembelajaran disusun secara sistematis, dirancang dalam bentuk yang menarik sehingga pada akhirnya modul pembelajaran Matematika ini mampu meningkatkan pembahaman siswa. Pembahasan kedua, Validitas hasil pengembangan modul pembelajaran Matematika telah dilakukan dengan metode kuesioner. Berdasarkan uji validasi yang telah dilakukan, menghasilkan instrumen berupa angket hasil evaluasi ahli isi, hasil evaluasi ahli desain pembelajaran, hasil evaluasi ahli media pembelajaran, uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Berdasarkan evaluasi (expert judgement) ahli isi melalui instrumen berupa angket, hasil yang diperoleh yaitu 98,8% dan berada pada kualifikasi sangat baik. Setelah selesai melaksanakan uji ahli isi, evaluasi yang kedua adalah uji coba ahli desain pembelajaran. Persentase tingkat pencapaian dari ahli
desain pembelajaran untuk modul pembelajaran Matematika memperoleh nilai sebesar 82,8% dengan kualifikasi baik. Ahli desain juga memberikan saran perbaikan sebagai berikut: (1) Pada halaman “ i ” sebaiknya ada prakarta sebelum daftar isi, (2) Pada halaman “ i ” pada desain instruksional “Menentukan Unsur-Unsur Dan Bagian-Bagian Lingkaran” huruf “ d ” pada kata “Dan” diganti menjadi “dan” berlaku juga untuk kegiatan belajar 2 dan 3, (3) Pada beberapa halaman, judul gambar jangan hanya menggunakan nomor, tetapi beri judul, (4) Pada beberapa halaman, penulisan judul atau subjudul pakai huruf kapital. Setelah selesai melaksanakan uji ahli isi serta merevisi produk sesuai dengan masukan dari ahli desain, evaluasi yang ketiga adalah uji ahli media pembelajaran. Uji coba produk kepada ahli media pembelajaran ditujukan untuk mengetahui kelayakan produk dilihat dari segi media pembelajaran. Persentase tingkat pencapaian dari ahli media pembelajaran untuk modul pembelajaran Matematika memperoleh nilai sebesar 80% dengan kualifikasi baik. Ahli media juga memberikan saran perbaikan sebagai berikut: (1) Tinjauan mata pelajaran dipisahkan dengan petunjuk belajar, (2) Halaman “iv” istilah instrusional diganti dengan Instruksional, (3) Dalam pendahuluan harus kelihatan Standar Kompetensi, Kompetensi Inti (Kurikulum 2013), Kompetensi Dasar, (4) Halaman 1.11 satu kata sebaiknya menggunakan satu warna. Jangan setiap huruf diberikan warna yang berbeda. Uji coba yang dilakukan pertama yaitu uji coba perorangan dengan jumlah responden sebanyak 3 orang dengan dengan 1 siswa berprestasi belajar tinggi, 1 siswa berprestasi belajar sedang, dan 1 siswa berprestasi belajar rendah. Dari analisis data dan analisis komentar yang diberikan responden saat uji coba perorangan, diperoleh persentase jawaban siswa untuk jawaban “Ya” untuk setiap komponen adalah 90% dan berada pada kualifikasi sangat baik. Uji coba yang kedua adalah uji coba kelompok kecil. Uji coba kelompok
kecil dilakukan kepada 12 orang siswa SMP Negeri 1 Banjar dengan 4 siswa berprestasi belajar tinggi, 4 siswa berprestasi belajar sedang dan 4 siswa berprestasi belajar rendah. Dari data yang diperoleh, persentase tingkat pencapaian modul pembelajaran Matematika pada saat uji coba kelompok kecil memperoleh nilai sebesar 89,4% dan berada pada kualifikasi baik. Uji coba yang terakhir yakni uji coba lapangan yang diberikan kepada 32 orang siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Banjar. Modul pembelajaran Matematika ini dibagikan secara langsung kepada 32 siswa di kelas VIII C. Masing-masing siswa membaca, mencermati dan memberikan penilaian melalui angket yang sudah disediakan. Dari data yang diperoleh, persentase tingkat pencapaian modul pembelajaran Matematika pada saat uji coba lapangan memperoleh nilai sebesar 89,3% dan berada pada kualifikasi baik. Efektivitas pengembangan modul pembelajaran Matematika telah dilakukan dengan metode tes. Dalam penelitian ini diukur dengen memberikan instrument berupa lembar soal pilihan ganda terhadap 32 orang peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Banjar melalui pretest dan posttest. Rata-rata nilai pretest adalah 65,66 dan rata-rata nilai posttest adalah 83,63. Setelah dilakukan penghitungan secara manual diperoleh t hitung sebesar 15,6. Kemudian harga t hitung dibandingkan dengan harga t pada tabel dengan db = n1 + n2 – 2 = 32 + 32 – 2 = 62. Harga t tabel untuk db 62 dan dengan taraf signifikasi 5% (α = 0,05) adalah 2,000. Dengan demikian, harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar Matematika siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan modul pembelajaran Matematika. SIMPULAN DAN SARAN Desain pengembangan modul pembelajaran Matematika dikembangkan dengan menggunakan model ADDIE yang terdiri dari beberapa langkah, yakni: : (1)
analisis (analyze), (2) perencanaan (design), (3) pengembangan (development), (4) implementasi (implementasi), dan (5) evaluasi (evaluation). Dalam prosedur pengembangan modul pembelajaran, dilakukan sesuai dengan penelitian dan pengembangan (R & D). Adapun tahapan penelitian dan pengembangannya, yaitu (1) menentukan mata pelajaran yang akan menjadi objek pengembangan, (2) menganalisis kebutuhan, (3) memilih model pengembangan produk, dan (4) melakukan uji coba. Validitas hasil pengembangan modul pembelajaran Matematika telah dilakukan dengan metode kuesioner. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan, menghasilkan instrument berupa: (1) angket hasil evaluasi ahli isi yang berada pada kualifikasi sangat baik yaitu 98,8%, (2) angket hasil evaluasi ahli desain pembelajaran yang berada pada kualifikasi baik yaitu 82,8%, (3) angket hasil evaluasi ahli media pembelajaran yang berada pada kualifikasi baik yaitu 80%, (4) angket hasil uji coba perseorangan yang berada pada kualifikasi sangat baik yaitu 90%, (5) angket hasil uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi baik yaitu 89,4%, (6) angket uji coba lapangan berada pada kualifikasi baik yaitu 89,3%. Dengan demikian modul pembelajaran Matematika ini tidak perlu direvisi dan digunakan untuk penelitian lebih lanjut. Efektivitas pengembangan modul pembelajaran Matematika telah dilakukan dengan metode tes. Dalam penelitian ini diukur dengen memberikan instrument berupa lembar soal pilihan ganda terhadap 32 orang peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Banjar melalui pretest dan posttest. Rata-rata nilai pretest adalah 65,66 dan rata-rata nilai posttest adalah 83,63. Setelah dilakukan penghitungan secara manual diperoleh t hitung sebesar 15,6. Kemudian harga t hitung dibandingkan dengan harga t pada tabel dengan db = n1 + n2 – 2 = 32 + 32 – 2 = 62. Harga t tabel untuk db 62 dan dengan taraf signifikasi 5% (α = 0,05) adalah 2,000. Dengan demikian, harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar Matematika siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan modul pembelajaran Matematika. Berdasarkan simpulan, adapun saran yang disampaikan berkaitan dengan pengembangan modul pembelajaran Matematika adalah sebagai berikut. Bagi Siswa, Modul pembelajaran Matematika ini telah tervalidasi dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka disarankan bagi siswa untuk menggunakan modul pembelajaran Matematika ini secara mandiri, sehingga siswa dapat mempelajarinya kapan pun dan dimana pun. Saran bagi guru adalah agar modul pembelajaran Matematika ini diterapkan lebih lanjut dalam proses pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efesien. Saran bagi kepala sekolah adalah agar menyimpan modul pembelajaran Matematika ini dengan baik, sehingga salah satu koleksi sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh guru maupun siswa. Penelitian ini telah menghasilkan modul pembelajaran dengan model ADDIE dengan kategori baik dan efektif dalam meningkatkan hasil belajar Matematika siswa. Disarankan bagi teknolog pembelajaran agar menggunakan model ADDIE, dalam mengembangkan sumber belajar dan produksi media pembelajaran sehingga mampu memenuhi tugas pokok jabatan fungsional pengembang Teknologi Pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dan dilewati dengan lancar, sehingga disarankan bagi peneliti lain agar menggunakan model ADDIE dalam mengembangkan produk sejenis. Modul pembelajaran Matematika ini telah teruji validitas dan efektivitasnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa, maka diharapkan bagi peneliti lain untuk melanjutkan penelitian ini dengan ruang lingkup yang lebih luas dan mendalam. UCAPAN TERUMAKASIH Dalam proses pembuatan skripsi ini, sangat banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini diucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan setulustulusnya kepada yang terhormat : 1) Drs. Ketut Pudjawan, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha dan Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, petunjuk dan saran dalam penyelesaian skripsi ini. 2) Drs. I Dewa Kade Tastra, M.Pd., Ketua Jurusan Teknologi Pendidikan yang telah memberikan motivasi petunjuk dalam pembuatan skripsi ini. 3) Drs. Nyoman Wirya, M.Pd., Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan sarannya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 4) Para dosen di Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha yang telah banyak memberikan motivasi dan saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini. 5) Dr. I Made Tegeh, M.Pd., ahli desain yang telah membantu validasi Media Pembelajaran. 6) I Kadek Suartama, S.Pd.,M.Pd., ahli media yang telah membantu validasi Media Pembelajaran. 7) Ida Bagus Adi Parwata, S.Pd. M.Pd., ahli isi yang telah membantu validasi Media Pembelajaran. 8) Ida Bagus Adi Parwata, S.Pd. M.Pd., Kepala SMP Negeri 1 Banjar yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian mengenai uji coba media pembelajaran. 9) Made Suganda.S.Pd., guru mata pelajaran Matematika yang telah membantu saya dalam melakukan penelitian dan membantu pelaksanaan uji coba media pembelajaran. 10) Semua siswa kelas VIII B dan C SMP Negeri 1 Banjar yang telah menjadi subyek dalam penelitian ini. 11) Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuannya dalam pelaksanaan penelitian ini.
12)
Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian skripsi ini.
DAFTAR PUSTAKA Agung, A. A. Gede. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Undiksha. Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangakan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta. Candiasa, I M. 2010. Statistik Univariat dan Bivariat Disertai Aplikasi SPSS. Singaraja: Undiksha Press. Darmaitun, Suryatri. 2013. Menyusun Modul Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam Mengajar. Yogyakarta: Penerbit Gava Media. Daryanto, Rahardjo. 2012. Model Pemebelajaran Inovatif. Yogyakarta: Penerbit Gava Media. Istiqomah, Nisa Ul. 2012. “Pengembangan Modul Matematika Materi Ruang Dimenasi Tiga Berbasis Pendidikan Karakter Dengan Pendekatan Kontekstual Untuk SMA Kelas X” http://contohmodulmatematika.pdf (diakses pada tanggal 8 April 2014). Koyan, I W. 2011. Statistik Asesmen Dalam Pendidikan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. -------. 2012. Statistik Pendidikan : Teknik Analisis Data Kuantitatif. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Nasution. 2011. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Pt Bumi Aksara. Nuraini, Latifah. 2012. “Pengembangan Modul Matematika Dengan Pendekatan Pemecahan Masalah Sebagai Sumber Belajar Siswa Kelas VII SMP” Tersedia pada
http://contohmodulmatematika.pdf (diakses pada tanggal 8 April 2014) Puslitjaknov. 2008. “Metode Penelitian Pengembangan”. Tersedia pada www.infokursus.net (diakses pada tanggal 10 November 2013). Rahmawati, Eni. 2013. “Pengembangan Bahan Ajar Modul Matematika Berbasis Pendekatan Konstruktivisme dan Pemecahan Masalah Sebagai Media Pembelajaran Pada Materi Pokok Segitiga” Tersedia pada http://contohmodulmatematika.pdf (diakses pada tanggal 8 April 2014) Santyasa, I W. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha Setyosari. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Prenada Media Group. Somayasa, Wayan, dkk. 2013. “Pengembangan Modul Matematika Realistik Disertai Asesmen Otentik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas X Di SMK Negeri 3 Singaraja” Tersedia pada http://contohmodulmatematika.pdf (diakses pada tanggal 8 April 2014) Suherman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontenporer. Universitas Pendidikan Indonesia. Suzana, Andriani. 2012. “pengembangan modul matematika program bilingual pada materi segiempat dengan pendekatan PMRI untuk siswa SMP kelas VII semester genap” Tersedia pada http://contohmodulmatematika.pdf (diakses pada tanggal 8 April 2014). Tegeh, I M dan I M Kirna. 2010. Metode Penelitian Pengembangan Pendidikan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha
Undiksha. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir. Singaraja:
Universitas Pendidikan Ganesha.