Available online at : http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/gjik Gladi Jurnal Ilmu Keolahragaan 08 (01) 2017, 37 - 48 Permalink/DOI: https://doi.org/10.21009/GJIK.081.03 PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN LARI CEPAT BERBASIS MULTILATERAL UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR Rizky Nurulfa1
Abstrak, Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan dan menerapkan model latihan lari cepat berbasis multilateral untuk anak Sekolah Dasar. Memperoleh data empiris tentang efektivitas dan hasil penerapan pengembangan model latihan lari cepat. Penelitian dan pengembangan model ini menggunakan model dari Borg and Gall. Hasil analisis kebutuhan menunjukan bahwa model latihan lari cepat untuk anak sekolah dasar sangan dibutuhkan oleh pelatih dan guru pendidikan jasmani. Hasil uji coba kelompok kecil ditelaah dan dikonsultasikan kepada ahli dan dinyatakan layak dan dapat dipergunakan dalam uji coba kelompok besar . Hasil uji coba kelompok besar dievaluasi oleh para expert sehingga 25 model latihan lari cepat berbasis multilateral ini layak dan digunakan untuk melatih anak Sekolah Dasar Model yang dikembangkan dinyatakan efektif dan dapat digunakan . Berdasarkan dari hasil perbandingan antara pre test dan post test yang diberikan kepada siswa diperoleh t hitung sebesar 7,79 dan t tabel = 1,695 Sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan hasil antara sebelum dan sesudah diterapkan model pengembangan lari cepat berbasis multilateral untuk anak Sekolah Dasar Kata Kunci : Model Pengembangan, Atletik anak, lari cepat dan multilateral
1
Rizky Nurulfa adalah mahasiswi pascasarjana Pendidikan Olahraga UNJ 37
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017
38
aktivitas olahraga baru akan cenderung
PENDAHULUAN Olahraga merupakan hal yang
fokus mengikuti latihan hingga anak
sangat penting dalam perkembangan
tersebut mencapai kemampuan yang
anak, dengan olahraga yang teratur
diharapkan, akan tetapi untuk anak
dapat
yang
mendukung
kemampuan
mengikuti
kegiatan
berkonsentrasi anak terhadap pelajaran
ekstrakurikuler olahraga dengan tujuan
lain di sekolah. Dengan berdasar
memenuhi kebutuhan gerak saja, akan
pengetahuan ini sudah seharusnya
mengikuti
sekolah
menyenangkan saja.
yang
mengembangkan
kegiatan olahraga secara teratur dan
latihan
yang
Anak-anak
dianggap
bukan
hanya
berkesinambungan, idealnya 2 kali
sekedar bentuk lebih kecil orang
dalam
melakukan
dewasa. Anak memiliki kemampuan
aktivitas olahraga bukan hanya dalam
dan kebutuhan yang sangat khusus.
kegiatan pembelajan tetapi juga dalam
Salah satu persoalan utama dalam
kegiatan-kegiatan diluar jam pelajaran
olahraga
seperti kegiatan ekstrakurikuler.
pengetahuan pada pihak pelatih dan
satu
minggu
Keterbatasan
anak
adalah
kurangnya
waktu
dalam
orangtua tentang bagaimana anak-anak
fisik
dalam
tumbuh dan berkembang. Mengerti
pelajaran pendidikan jasmani akan
akan tahap-tahap tumbuh kembang
mendorong
adalah sangat berguna bagi pelatih.
melakukan
aktivitas
anak-anak
untuk
menambah aktivitas fisik baik itu
Anak-anak dapat
melalui program latihan tambahan
yang disuguhkan sebagai permainan
pribadi atau mengikuti ekstrakurikuler
dan mereka belajar lebih banyak lagi.
di sekolah. Dengan tujuan untuk
Permainan dapat menjadi alat yang
mempelajari aktivitas olahraga yang
berguna bagi pelatih untuk digunakan
baru
demi kepentingannya.
ataupun
untuk
memenuhi
kebutuhan akan gerak. Tujuan ini yang
menikmati hal-hal
Meraih prestasi dan perjuangan
akan mempengaruhi cara berlatih anak,
untuk
mencapai
sukses,
yang
anak-anak yang ingin mempelajari
dipancarkan dalam kompetisi adalah
Rizki Nurulfa.. Pengembangan Model Latihan Lari Cepat.......................
tujuan utama olahraga. Akan tetapi
Berlari
39
merupakan
aktivitas
kompetisi bagi anak-anak berbeda
fisik yang sering dilakukan anak.
dengan atlet dewasa, kompetisi ini
Merupakan salah satu gerak dasar yang
bertujuan untuk merangsang anak
dipelajari anak bersama dengan gerak
dapat menampilkan ketangkasan atau
dasar lainnya yang penting untuk
skill dan belajar untuk mendapatkan
perkembangan
pengalaman mensikapi kemenangan
apabila anak mempelajari gerak lari
dan
Untuk
secara lebih intensif anak- ank akan
kemampuan
merasa bosan dan kelelahan. Untuk itu
berkompetisi dalam atletik berarti
Pelatih harus mengkreasikan bentuk
merubah peraturan kompetisi
yang
latihan lari ke dalam gabungan gerak
sesungguhnya menjadi lebih menarik
yang beraneka ragam (multilateral)
dan
anak.
ataupun mengemas permainan dengan
pertandingan
alat-alat yang menarik agar anak
menjadi bentuk festival olahraga anak
tertantang untuk mengikuti latihan lari
yang
cepat sesuai dengan karakter usia dan
kekalahan.
mengembangkan
menyenangkan
Mengemas
bentuk
dimodifikasi
untuk
dan
dikresikan
sesuai dengan kebutuhan anak. Bentuk
permainan
anak.
Akantetapi
kemampuan fisik anak tersebut. adalah
Tujuan
dari
penelitian
ini
bagian utama dalam pembelajaran
mengembangkan model latihan atletik
gerak
yang
di
sekolah
dasar.
Untuk
diadopsi
serta
membuat pembelajaran yang menarik,
penyesuaian
pelatih
yang dilombakan pada lomba atletik
harus
pembelajaran
membuat yang
design
menyenangkan,
untuk
anak
dengan
lakukan
yang
nomor-nomor
dibuat
pembelajaran harus dibuat agar setiap
IAAF(International
siswa dapat mengembangkan percaya
Athletics Federation) , khususnya pada
diri dan kompetensi yang dimilikinya.
nomor lari. Disamping itu penelitian
Permainan
dalam
yang
dan pengembangan model latihan lari
menantang
dan
memberikan
cepat ini untuk memperoleh informasi
latihan
pengalaman baru sangat disukai anak
Association
oleh of
secara mendalam tentang efektivitas
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017
40
dan antusias anak dengan penerapan
pengembangan yang digunakan dalam
model latihan lari cepat berbasis
penelitian ini.
multilateral Penelitian
yang dan
peneliti
buat.
pengembangan
Borg
and
Gall
ini
mengemukakan bahwa research and
menggunakan model pengembangan
development / (R&D) is an industry-
Borg and Gall.
based development model in which the
Pengembangan model saat ini menjadi
penelitian
yang
sering
dikembangkan di dunia pendidikan, baik itu untuk membuat produk baru ataupun
memperbaiki
dan
mengevaluasi produk yang telah ada. Model merupakan suatu gambaran dari pada kenyataan yang dimaksud untuk menerangkan perilaku dari pada apa yang digambarkan tersebut. Model dirancang untuk menjelaskan aspekaspek suatu persoalan atau lingkup persoalan
dan
dapat
hubungan-hubungan
menjelaskan
yang
penting.
Menurut Seels dan Glasgow yang dikutif
Punaji
model
adalah
permujudan visual atau verbal dari suatu proses rancangan pembelajaran yang
digunakan
mengarahkandan rancangan
dalam
untuk melengkapi
berbagai
latar
pendidikan dan pelatihan (2010:224). Berikut
beberapa
model
findings of research are used to design new products and procedures, which then are systematically field- tested, evaluated, and refined until they meet specified
criteria
quality
or
of
effectiveness,
similar
(2007:598).Yang
standars
artinya
Model
penelitian pengembangan industri-
dimana
berbasis
temuan
dari
penelitian digunakan untuk merancang produk baru dan prosedur,
yang
kemudian
diuji
secara
lapangan,
dievaluasi,
disempurnakan kriteria
sistematis
tertentu
dan
sampai
memenuhi
dari
efektivitas,
kualitas atau standars serupa. Menurut Borg & Gall seperti sebagai berikut (1) Research and information collecting (2) Planning, (3) Develop preliminary form of product, (4), Preliminary field testing (5) Main product revision, (6) Main field testing (7) Operasional product revision (8) Operasional field
Rizki Nurulfa.. Pengembangan Model Latihan Lari Cepat.......................
41
testing, (9)Final product revision (10)
(5)Tahap operasional (6) Tahap IV
Dissemination
merupakan aplikasi konsep dalam
and
implemenation
(2007:169-170).
bentuk desiminasi terbatas (7) Tahap V
Menurut Richey dan Klein
praktisi
and
research
desertai konsep yang telah dikaji,
seeks to create knowledge grounded in
difusi media. (8) Langkah operasional
data
from
produksi dan difusi luas (9) Tahap VI
Yang berarti
penggunaan luas, konsep dan model
desain dan penelitian pengembangan
harus dikomunikasikan secara efektif
bertujuan
dalam penggunaan produk ( 2011:123-
design
development
systematically
practice (2011:124).
derived
untuk
menciptakan
pengetahuan didasarkan pada data
dengan
lima
dikemukakan
langkah
Model pengembangan yang dikembangkan oleh S. Thagarajan, Dorothy S, Semmel, dan Melvyn I. Semmel yang dikutif oleh Hamdani
dikutif oleh Nusa Putra bahwa terdiri
Hamid adalah model pengembangan 4-
dari enam tahan material stages yang
D terdiri atas empat tahap utama,
berkait
yaitu:
(1)
Rothman
kebijakan,
yang
:
oleh
operasional
outcome
124)
yang sistematis berasal dari praktek. Tahapan model selanjutnya
dan
Tahap
I
adalah
Define,
design,
develop,
pengamatan tertentu terhadap masalah
disseminate (2013:193-195) dengan
pendidikan (2) Langkah operesional
penjelasan
adalah umpan balik, kodifikasi dan
Model
pengembangan
generalisasi (3)Tahap II adalah temuan
pembelajaran menurut Dick dan Carey
konsensus, generalisasi dan proposisi
yang dikutif oleh Hamdani Hamid
didasarkan pada hukum dan prinsip
bahwa model yang didasarkan pada
dari kajian dan teori menggunakan
penggunaan
metodologi atau subjek lain yang
terhadap komponen- komponen dasar
disintesiskan. (4)Tahap III Konsep
dari
aplikatif ini merupakan output dari
Dengan tahapan sebegai berikut: (1)
siklus translation coversion design.
Identifikasi
desain
pendekatan
sistem
tujuan
sistem
pembelajaran.
(
identify
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017
instuctional
goals),
(2)Melakukan
terhadap
latihan
42
lari
cepat
yang
analisis instruksional (conducting a
dikemas dalam sesi latihan yang
goal analysis), (3) Mengidentifikasi
monoton dan tidak menarik, tahapan
tingkah laku awal/ karakteristik siswa
ke dua yaitu mengumpulkan informasi
(identify
behaviours,
tentang
Merumuskan
kegiatan
entry
characteristic), tujuan kinerja objectives),
(4)
(write performance
(5)Pengembangan
tes
tujuan
anak
aktivitas
mengikuti fisik
dan
karakteristik gerak anak, kemudian peneliti mendesain
acuan patokan (developing criterian-
anak
referenced
(6)Pengembangan
karekteristik usia 6- 10 tahun, dan
strategi
pengajaran(develop
proses selanjutnya akan di validasi,
instructional
strategy),
(7)
perbaikan desain, uji coba produk,
memilih
revisi produk, uji coba pemakaian,
test),
Pengembangan pengajaran
atau
(develop
instructional
and
select
materials),
(8)
yang
program latihan
disesuikan
dengan
revisi produk dan produksi massal. Pengembangan model latihan
Merancang dan melaksanakan evaluasi
adalah
formatif (design and conduct formative
panjang secara kontinu dan berubah
evaluation), (9) Menulis perangkat
secara
(design
summative
pengembangan model latihan berkaitan
evaluation, (10) Revisi pengajaran
dengan pengembangan atletnya, Model
(instructional revitions) (2013:4)
tersebut
and
conduct
merupakan
terus
harus
proses
menerus,
dievalusi
jangka
karena
dan
Dari kelima rancangan model
dimodifikasi secara kontinu dalam
pengembangan ini yang akan peneliti
melihat respon ilmu pengetahuan, level
gunakan
mengembangkan
perkembangan atlet dan pengukuran
model latihan lari cepat adalan desain
kemajuan atlet. Pengembangan model
dari Borg & Gall karena tahapan jelas
latihan diawali dengan menganalisis
serta melelui proses validasi ahli.
secara detail literatur keilmuan cabang
Bermula dari penemuan potensi dan
olahraga dengan karakteristik fisik
masalah mengenai kejenuhan anak
atlet.
dalam
Rizki Nurulfa.. Pengembangan Model Latihan Lari Cepat.......................
Pengembangan
model
yang
prestasinya
semaksimal
43
mungkin.
dikembangkan dalam penelitian ini
Akan tetapi perlu di ingat pula bahwa
adalah
latihan
latihan
berbasis
lari
pada
cepat
dengan
pengembangan
anak
ini
harus
bersifat
menyenangkan karena apabila mereka
multilateral. Pengertian Multilateral
sudah
dikemukakan oleh Johansyah Lubis
mereka anak mengulangnya kembali,
sebagai pengembangan fisik secara
hal ini seperti dikemukakan oleh
keseluruhan
Melalui
Stephen J. Virgilio bahwa ‘Young
anak-anak
children are naturally active. They
(2013:20)
pengembangan melalukan
ini
gerakan
.
dengan
demikian
serta
love to play and express themselve
seperti
through movement.Take advantage of
kelincahan,
this to promote fitness fun. Keep in
koordinasi serta keseluruhan aspek
mind that if children think an activity
kebugaran secara umum. Hal serupa
is fun and enjoyable, they will repeat it
dikemukakan oleh James Tangkudung
over and over again (2012:26)
pengembangan kecepatan,
bahwa penting
alami
nyaman
biomotorik
flexibilitas,
pengembangan bagi
multilateral
anak-anak
Setiap
proses
latihan
yang
untuk
dilakukan memerlukan tujuan dan
berbagai
sasaran yang hendak dicapai. Sasaran
dapat
latihan diperlukan sebagai pedoman
membantu anak menjadi atlet dalam
dan arah yang menjadi acuan oleh
memenuhi latihan cabang olahraga
pelatih
khusus (2012:8). Latihan dasar yang
menjalankan progam latihan. Adapun
dikembangkan diantaranya adalah lari/
sasaran latihan tahap awal menurut
jalan,
Dwi
mengembangkan keterampilan
dasar
melompat,
yang
melempar,
maupun
Hatmisari
atlet
Ambarukmi
dalam
yaitu
menangkap, berguling dan menjaga
Perkembangan multilateral yaitu atlet
keseimbangan
memerlukan
pengembangan
fisik
Tujuan serta sasaran utama dari
secara menyeluruh berupa kebugaran
latihan adalah untuk membantu atlet
(fitnes) sebagai dasar pengembangan
meningkatkan
keterampilan
dan
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017
aspek lainnya yang diperlukan untuk
(Yudha
mendukung prestasinya.
Khususnya nomor lari. Untuk itu
Bompa
berpendapat
M.
44
Saputra,
2001:4).
bahwa
materi latihan lari haruslah dikreasikan
Latihan untuk pengembangan fisik
dengan bentuk yang menarik dan
umum
untuk
menantang untuk anak.
dengan
Nomor
meletakkan
pelatihan
lebih
dasar lanjut
lari
jarak
pendek
meningkatkan kualitas gerak dasar
merupakan nomor yang membutuhkan
yang merupakan komponen utama dari
kekuatan dan kecepatan maksimal dari
program
garis
multilateral
(2009:26).
start
hingga
garis
finish.
Dengan demikian dapat disimpulkan
Pengertian mengenai lari jarak pendek
bahwa program latihan multilateral
adalah
merupakan pondasi dasar dari latihan
dilakukan dengan kecepatan
pengembangan fisik umum sehingga
sepanjang jarak yang harus ditempuh”(
harus di berikan pada anak.
Kementerian
Menurut
penjelasan
diatas
“Semua
Kebudayaan,
nomor
lari
penuh,
Pendidikan 2014:29).
yang
dan Pendapat
sasaran latihan anak pada tingkat
serupa Ben Dunville, Lioyd Howey
sekolah
dasar
terletak
pada
dan Ron Parker bahwa sprinting is
perkembangan
multilateral
yaitu
beginning in a stationary position, the
pengembangan
fisik
secara
objective of sprinting is to move from
secara
the starting position to the finish line
bertahap untuk pengembangan atlet
as quiclky as possible ( 2006:8). Yang
dengan prinsip multilateral menuju
artinya adalah Lari cepat dimulai dari
latihan
dengan
posisi yang stabil (seimbang) tujuan
kematangan merupakan syarat dalam
berlari cepat adalah bergerak dari
memaksimalkan penampilan atlet.
posisi
keseluruhan.
Pendekatan
spesialisasi
Atletik
dapat
sesuai
meningkatkan
awal
hingga
akhir
yang
memungkinkan.
kualitas fisik siswa sehingga lebih
Pada konsep pengembangan
bugar, namun tidak jarang atletik
lari cepat ini peneliti bertujuan untuk
menjadi kegiatan yang membosankan
meningkatkan minat anak terhadap
Rizki Nurulfa.. Pengembangan Model Latihan Lari Cepat.......................
olahraga
atletik,
melalui
cepat pada anak tingkat sekolah dasar.
program latihan yang menarik, kreatif
Secara khusus yang akan digunakan
dan
disesuaikan
peneliti dalam memberikan materi
dengan kemampuan gerak, anak akan
latihan Kids athletics di sekolah-
antusias mengikuti latihan lari cepat
sekolah internasional dan nasional plus
serta
menantang
merasa
karena
45
yang
tertantang
untuk
di Jakarta, khususnya di Singapore
rintangan
yang
Internasional School Kelapa Gading
pengembangan
Jakarta Utara, Singapore Internasional
model ini pula peneliti berharap agar
School Pantai Indah Kapuk Jakarta
meningkatkan
karena
Barat dan Sekolah Academy College
model pengembangan latihan ini pula
Goverment Jakarta Selatan. Adapun
mencakup
tujuan lebih rinci dari penelitian ini
menyelesaikan menarik.
Dengan
kemampuan,
materi
pengembangan
gerak multilateral anak, dan khususnya
adalah :
sebagai penunjang dalam melakukan
1.
lari cepat.
pengembangan lari
Konsep Pengembangan model
Mengembangkan
model
cepat berbasis
multilateral untuk anak usia sekolah
yang disusun oleh peneliti dalam
dasar.
melatih lari cepat pada anak dengan
2. Meningkatan hasil lari cepat siswa
berbasis latihan multilateral berisi
untuk anak sekolah dasar.
latihan
gerak
dasar
yang
Tujuan akhir dari penelitian ini
dikombinasikan dengan gerakan dasar,
adalah untuk menghasilkan model
lompar,lempar,
tangkap,
latihan yang dapat digunakan dalam
komponen
proses latihan kids athletics ataupun
biomotorik lainnya sebanyak 25 model
pembelajaran atletik khususnya pada
latihan lari cepat berbasis multilateral
materi lari cepat.
keseimbangan,dan
lari
untuk anak sekolah dasar.
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model latihan lari
dan pengembangan ( research and development / (R&D) yaitu yang
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017
bertujuan
menghasilkan
produk
digunakan
tertentu yang dianggap andal karena
perencanaan.
telah
3.
mengalami
pengkajian
yang
46
sebagai
bahan
untuk
Pengembangan produk, Peneliti
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
mendesain
Rancangan atau desain model yang
model
peneliti kembangkan adalah rancangan
disesuaikan dengan kebutuhan gerak
pengembangan
dan karakteristik pada usia 6-10 tahun.
yang
dikemukakan
Borg and Gall
produk
latihan
pengembangan
lari
cepat
yang
4. Uji lapangan produk awal, uji coba lapangan awal dilakukan di Singapore International Kapuk
School
Jakarta
Pantai
Barat
Indah
kelas
1-2
sebanyak 10 anak. 5. Berdasarkan hasil analisis produk awal Gambar 1 : Rancangan Design R& D Borg & Gall Dengan penjelasan sebagai berikut 1.
Riset dan pengumpulan informasi,
R&D dapat berangkat dari adanya potensi dan masalah. Masalah yang terdapat
ditemukan
pendahuluan. observasi,
dipenelitian
Peneliti
angket
melakukan
dan
wawancara
tentang kebutuhan gerak siswa dan permasalahan yang dihadapi pelatih. 2.
Perencanaan, setelah potensi dan
masalah
dapat
ditunjukan
secara
faktual, selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai
informasi
yang
dapat
tersebut
direvisi
sehingga
menjadi produk yang lebih baik, diperbaikai
atau
direvisi
setelah
diketahui kelemahannya. 6. Uji lapangan terhadap produk yang diperbaiki dalam skala yang luas Tahap uji coba yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji coba terbatas. ini akan diberikan kepada Siswa yang mengikuti Ekstakurikuler Atletik di Singapore International School Pantai Indah Kapuk Jakarta Barat pada kelas 3-5 berjumlah 22 anak 7. Revisi produk berdasarkan hasil uji produk pada kelompok besar tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
Rizki Nurulfa.. Pengembangan Model Latihan Lari Cepat.......................
47
apakah pengembangan model latihan
Dari total antara hasil pre test
lari cepat ini efektif atau dapat
dan post test yang diperoleh pada uji
meningkatkan kemampuan gerak dasar
kelompok besar dengan melakukan tes
lari cepat.
lari 40 meter, yang sebelum diberikan
8. Uji coba kelompok besar di
penerapan model latihan lari cepat
Singapore International School Kelapa
berbasis
Gading Jakarta Utara pada kelas 1-4
waktu 353,44 detik kemudian setelah
berjumlah
penerapan model menjadi lebih cepat
21
anak
dan
di
SD
Academy College Goverment Jakarta
multilateral
dengan
total
menjadi 317,14 detik.
Selatan berjumlah 10 anak dengan
Data
tes
awal
sebelum
total dikedua sekolah tersebut 31 anak
penerapan model latihan lari cepat
9.
Revisi akhir produk berdasarkan
berbasis multilateral diperoleh skor
hasil analisi data uji lapangan terakhir
terendah 17,54 detik dan skor tertinggi
Revisi produk, apabila ada kekurangan
9,09 detik dengan rata-rata = 11,40
dalam penggunaan dalam kondisi yang
detik.
sesungguhnya,
maka
produk
diperbaiki. 10. Desiminasi
Data
tes
akhir
setelah
penerapan model latihan lari cepat dan
melaporkan
berbasis multilateral diperoleh skor
produk akhir hasil penelitian dan
terendah 16,87 detik dan skor tertinggi
pengembangan setelah diperbaiki hasil
7,06 detik dengan rata-rata = 10,33
akhirnya.
detik. Dari data di atas dapat dilihat
HASIL DAN PEMBAHASAN
bahwa t hitung = 7,79 dan t tabel =
Peneliti melakukan tes awal
1,695 maka disimpulkan bahwa t
sebelum pemberian model latihan lari
hitung lebih besar dari t tabel sehingga
cepat dan setelah pemberian model
pengembangan model latihan lari cepat
latihan sebanyak 25 model dengan
berbasis multilateral ini efektif dan
menggunakan tes akhir lari cepat 40
dapat meningkatkan kemampuan lari
meter
cepat pada anak usia sekolah dasar.
GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017
KESIMPULAN Berdasarkan pada data yang diperoleh
dari
hasil
pembahasan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa 1. Pengembangan model latihan lari cepat ini membantu pelatih peleksanaan
latihan
secara
efektif
dan
2. Melalui model pembelajaran diberikan
menghasilkan
Putra,
Nusa. 2011. Researh and Development. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Richey dan Klein. 2011 Design and Development Research. London : Lawrence Erlbaum Associates.
proses
efisien
yang
Lumintuarso, Ria. 2011 Peralatan Olahraga Anak Yogyakarta :UNY Press.
ujicoba
kelompok kecil, uji lapangan serta
dalam
48
dapat
peningkatan
hasil lari cepat pada siswa usia 6-10 tahun.
DAFTAR PUSTAKA Dunville, Ben Lioyd Howey dan Ron Parker. 2006. Run Jump Throw. Canada : Athletics Canada. Hamid, Hamdani. 2013. Pengembangan Sistem Pendidikan di Indonesia Bandung : Pustaka Setia. Lubis, Johansyah. 2013. Panduan Praktis Penyusunan Program Latihan. Jakarta : Kharisma Putra Utama.
Saputra, M. Yudha. 2001. Konsep Dasar Atletik. Jakarta :Direktorat Jendral Olah raga. Tangkudung, James dan Wahyuningtias Puspitorini. 2012. Kepelatihan Olahraga Pembinaan Prestasi Olahraga, Jakarta : Cerdas Jaya. Virgilio, Stephen J. 2012. Fitness Education for Children. United State of America : Human Kinetic.