Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012
PENGEMBANGAN MODEL KEBERHASILAN AKADEMIK SISWA SMP KATOLIK SANTA AGNES SURABAYA DENGAN PENDEKATAN STRUCTURAL EQUATION MODELING Ludffi Hadi Wijaya dan Joko Lianto Buliali Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Email:
[email protected]
ABSTRAK Salah satu alat ukur keberhasilan akademik siswa adalah melalui Ulangan Semester, Ujian Akhir Sekolah (UAS), dan Ujian Akhir Nasional (UAN). Kondisi fisik dan mental siswa saat menghadapi ujian sangatlah mempengaruhi hasil akhir yang diperolehnya. Hambatan belajar yang dialami siswa tidak terlepas dari beberapa faktor antara lain faktor permasalahan siswa, faktor peran guru dalam proses belajar mengajar dan memotivasi siswa, dan faktor kemampuan inteligensi siswa. Penanganan sejak dini terhadap siswa yang memiliki hambatan dalam belajar sangatlah diperlukan supaya terhindar dari ketidakberhasilan dalam ujian. Penelitian ini akan mencari besar pengaruh faktor permasalahan siswa, peran guru dan kemampuan inteligensi siswa terhadap prestasi akademik siswa pada empat mata pelajaran (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam). Metode analisis yang digunakan adalah metode Structural Equation Modeling (SEM). Setelah diketahui besar pengaruh variabel-variabel tersebut akan dibuat suatu model keberhasilan akademik siswa. Model ini akan terlebih dahulu dilakukan uji coba pada siswa SMP Katolik Santa Agnes, Surabaya. Variabel permasalahan siswa yang paling mempengaruhi prestasi akademik siswa sebesar 52 % dengan dimensi jasmani dan kesehatan yang sangat berpengaruh untuk indikator kondisi siswa sering merasa pusing. Variabel peran guru mempengaruhi prestasi akademik siswa sebesar 32 % dengan dimensi kerjasama dengan siswa yang sangat berpengaruh. Variabel kemampuan inteligensi mempengaruhi prestasi akademik siswa sebesar 16%. Kata kunci:Prestasi Belajar, Permasalahan Siswa, Structural Equation Modeling (SEM)
PENDAHULUAN Salah satu cara untuk mengukur kualitas pendidikan sekarang adalah dengan melakukan ujian akademik siswa melalui alat ukur Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan Ujian Akhir Nasional (UAN). Hasil dari ujian akhir sekolah dan ujian akhir nasional inilah yang akan menjadi tolak ukur keberhasilan akademik seorang siswa. Keberhasilan akademik seorang siswa hanya dilihat dari hasil akhir berupa nilai ujian beberapa mata pelajaran tanpa melihat proses dan latar belakang pembelajaran yang terjadi pada diri siswa. Menurut Prof. Dr. Imam Barnadib, pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik. Pendidikan dapat diterapkan melalui suatu proses pembelajaran yang terstruktur dan terarah. Menurut Hamalik ISBN : 978-602-97491-4-4 C-39-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012
(2001), belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya, yang secara ideal harus mengacu pada tiga aspek yaitu kognitif (perubahan pengetahuan), psikomotorik (perubahan ketrampilan) dan afektif (perubahan nilai dan sikap). SMP Katolik Santa Agnes merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama di bawah naungan Yayasan Yoseph Freinademetz Surabaya.Visi dan misi sekolah adalah berusaha membina siswa untuk berhasil dalam belajar sebagai modal sukses dalam kehidupan dimasa mendatang baik dalam aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Tujuan tersebut dapat tercapai jika dilakukan pendampingan terhadap proses belajar siswa sejak dini dan secara terstruktur dan teratur. Pengamatan proses belajar siswa sejak dini dan melakukan evaluasi merupakan cara antisipasi untuk ketidakberhasilnya tercapainya keberhasilan belajar siswa. Sejalan dengan itu, banyak muncul tantangan pada faktor eksternal maupun faktor internal dalam sekolah maupun pada diri siswa sendiri. Faktor ekternal seperti menjamurnya sarana tempat bermain dan hiburan serta perkembangan teknologi menjadi faktor yang dapat mempengaruhi tercapainya keberhasilan akademik siswa. Bentuk tindakan guru dalam proses pembelajaran juga menjadi faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan akademik siswa. Faktor internal yang dimiliki siswa yaitu keanekaragaman tingkat kemampuan akdemik (kemampuan inteligensi) dan latar belakang kehidupan siswa juga menjadi tantangan selama proses belajar yang dapat mempengaruhi keberhasilan akademik siswa. Kondisi ini diperparah lagi dengan lemahnya pihak sekolah dalam melakukan penanganan masalah belajar pada diri siswa sejak dini. Kondisi ini tampak jelas pada sekolah favorit yang memiliki jumlah siswa yang tidak sebanding dengan jumlah guru bimbingan konseling. Menurut Adam dan Decey (dalam Usman, 2003) mengemukakan peranan guru dalam proses belajar mengajar yang bertujuan untuk meningkatkan akademik siswa adalah sebagai berikut: (a) guru sebagai demonstrator, (b) guru sebagai pengelola kelas, (c) guru sebagai mediator dan fasilitator dan (d) guru sebagai evaluator. Keberhasilan akademik siswa akan tercapai apabila proses belajar mengajar yang diselenggarakan benar-benar efektif dan berguna untuk mencapai kemampuan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diharapkan. Oleh karena itu bagaimana tindakan guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif akan lebih mampu menciptakan belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Setiap siswa memiliki jenis permasalahan yang berbeda (kompleks dan multi variabel) dengan tingkat kualitas permasalahan yang berbeda pula. Keanekaragaman permasalahan yang dialami siswa ini dapat mempengaruhi proses belajar yang pada akhirnya dapat menjadi hambatan dalam mencapai keberhasilan akademik. Pemantauan dan evaluasi perlu dilakukan sejak dini kepada setiap siswa guna melihat perkembangan akademik. Proses pemantauan dan evaluasi ini sangatlah membantu sekolah terutama kerja guru bimbingan konseling dalam membantu tercapainya standart kualitas akademik yang diharapkan. Menurut Prof. Dr. Prayitno, M.Sc.Ed, jenis-jenis permasalahan siswa tingkat SMP yang dapat berdampak pada proses keberhasilan akademik adalah faktor jasmani dan kesehatan (JDK), kondisi diri pribadi (DPI), hubungan sosial (HSO), ekonomi dan keuangan (EKD), karier dan pekerjaan (KDP), pendidikan dan pelajaran (PDP), agama, nilai dan moral (ANM), hubungan muda mudi (HMM), keadaan dan hubungan dalam keluarga (KHK), dan waktu senggang (WSG). Faktor-faktor tersebut merupakan
ISBN : 978-602-97491-4-4 C-39-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012
karakteristik dasar yang dimiliki oleh tiap siswa sehingga dapat diketahui kekurangan dan kelebihan siswa dalam proses belajar. Menurut Aini dalam penelitiannya “Strategi Pengolahan Kelas Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”, mengatakan bahwa peranan guru merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru sebagai tenaga professional, dituntut tidak hanya mampu mengelola pembelajaran saja melainkan mampu: (1) Membuat perencanaan pembelajaran, (2) Membangun kerjasama dalam pembelajaran, (3) Pemberian motivasi belajar siswa, (4) Menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, (5) Meningkatkan disiplin siswa dan (6) Evaluasi proses belajar mengajar. METODE Penelitian ini merupakan suatu proses untuk memecahkan suatu model permasalahan akademik melalui pengumpulan data dan analisa data. Model penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian (Gambar 1).
Gambar 1. Model Penelitian
Berdasarkan gambar di atas, prestasi akademik seorang siswa dipengaruhi oleh tiga variabel eksogen yaitu permasalahan siswa, peran guru, dan kemampuan inteligensi siswa. Setiap variabel baik variabel eksogen maupun endogen memiliki beberapa indikator yang mempunyai pengaruh terhadap variabel tersebut. Indikator-indikator yang mempengaruhi variabel eksogen dan endogen dijelaskan pada tabel di bawah ini.
ISBN : 978-602-97491-4-4 C-39-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012
Tabel 1. Indikator Variabel Prestasi Akademik Siswa Jenis Variabel X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6
Dimensi / Indikator Jasmani dan Kesehatan Data Pribadi Hubungan Sosial Ekonomi dan Keuangan Karier dan Pekerjaan Pendidikan dan Pengajaran Agama, Nilai, dan Moral Hubungan Muda-Mudi Keadaan dan Hubungan dalam Keluarga Waktu Senggang dan Hobby Rencana Pembelajaran Kerjasama dengan Siswa Memotivasi Belajar Siswa Iklim Pembelajaran Disiplin Belajar Siswa Evaluasi Belajar Mengajar
Inteligensi & Kemampuan Khusus (X3)
X3.1
Inteligensi Verbal
Prestasi Akademik (Y)
Y1 Y2 Y3 Y4
Nilai Mapel Bahasa Indonesia Nilai Mapel Bahsa Inggris Nilai Mapel Matematika Nilai Mapel IPA
Permasalahan Siswa (X1)
Variabel Eksogen
Peran Guru (X2)
Variabel Endogen
Model Persamaan Struktural Prestasi Akademik (Y) : Prestasi Akademik = 1 Permasalahan Siswa + 2 Peran Guru + 3 Kemampuan Inteligensi Siswa + Z4 Permasalahan seorang siswa dipengaruhi oleh sepuluh dimensi variabel eksogen (menurut Prof. Dr. Prayitno, M.Sc.Ed.) yaitu Jasmani dna Kesehatan; Data Pribadi; Hubungan Sosial; Ekonomi dan Keuangan; Karier dan Pekerjaan;Pendidikan dan Pengajaran; Agama, Nilai dan Moral; Hubungan Muda-Mudi; Keadaan dan Hubungan dalam Keluarga; serta Waktu Senggan dan Hobby. Setiap variabel memiliki beberapa indikator yang mempunyai pengaruh terhadap variabel tersebut. Model Persamaan Struktural Variabel Permasalahan Siswa (X1) Permasalahan Siswa = 1 Jasmani dan Kesehatan + 2 Data Pribadi + 3 Hubungan Sosial + 4 Ekonomi dan Keuangan + 5 Karier dan Pekerjaan + 6 Pendidikan dan Pengajaran + 7 Agama, Nilai dan Moral + 8 Hubungan Muda-Mudi + 9 Keadaan dan Hubungan dalam Kelurga + 10 Waktu Senggang dan Hobby + Z1 Peran guru dipengaruhi oleh enam variabel eksogen (menurut Wiwik Ida Kurotul Aini) yaitu Peran guru dalam menyusun rencana pembelajaran; Peran guru dalam membangun kerjasama dengan siswa dalam proses belajar mengajar; Peran guru dalam memberikan motivasi terhadap Siswa; Peran guru dalam menciptakan iklim pembelajaran; Peran Guru sebagai upaya dalam meningkatkan disiplin belajar siswa; dan Peran guru dalam melaksanakan evaluasi proses belajar mengajar. Setiap variabel memiliki beberapa indikator yang mempunyai pengaruh terhadap variabel tersebut.
ISBN : 978-602-97491-4-4 C-39-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012
Model Persamaan Struktural Peran Guru (X2) Peran Guru = 1 Rencana Pembelajaran + 2 Kerjasama dengan Siswa + 3 Memotivasi Belajar Siswa + 4 Iklim Pembelajaran + 5 Disiplin Belajar Siswa + 6 Evaluasi Belajar Mengajar + Z2 HASIL DAN DISKUSI Data diperoleh melalui kuesioner kepada 268 siswa dan 120 guru. Hasil data dilakukan uji validitas dan reliabilitas mengetahui apakah alat ukur dan hasil pengukuran valid dan reliabel. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Tabel 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Alpha Cronbach’s Jasmani dan Kesehatan 0.800 Data Pribadi 0.815 Hubungan Sosial 0.825 Ekonomi dan Keuangan 0.805 Karier dan Pekerjaan 0.843 Pendidikan dan Pengajaran 0.920 Agama, Nilai, dan Moral 0.847 Hubungan Muda-Mudi 0.812 Keadaan dan Hubungan dalam Keluarga 0.860 Waktu Senggang dan Hobby 0.790 Rencana Pembelajaran 0.603 Kerjasama dengan Siswa 0.613 Memotivasi Belajar Siswa 0.724 Iklim Pembelajaran 0.846 Disiplin Belajar Siswa 0.814 Evaluasi Belajar Mengajar 0.896
Keterangan Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable Reliable
Pengukuran Confirmatory Factor Analysis digunakan untuk menguji kesesuaian perumusan model pada teori. Hasil analisa CFA dan nilai standardized loading untuk variabel Permasalahan Siswa untuk setiap dimensi ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
ISBN : 978-602-97491-4-4 C-39-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012
Gambar 2. Standardized Loading Factor untuk Variabel Permasalahan Siswa (X1)
Nilai-nilai standardized loading dalam tabel di atas dapat dituliskan menjadi persamaan sebagai berikut : Permasalahan Siswa = 0.841 X1.1 + 0.748 X1.2 + 0.512 X1.3 + 0.647 X1.4 + 0.712 X1.5 + 0.688 X1.6 + 0.537 X1.7 + 0.510 X1.8 + 0.572 X1.9 + 0.484 X1.10 + e Dari variabel permasalahan siswa diatas, dapat diketahui bahwa semua dimensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap permasalahan siswa. Dilihat dari nilai standardized loadingnya, dapat diketahui bahwa dimensi yang paling besar kontribusinya terhadap permasalahan siswa adalah Jasmani dan Kesehatan (X1.1), sedangkan dimensi yang paling lemah kontribusinya terhadap permasalahan siswa adalah Waktu Senggang dan Hobby (X1.10). Hal ini membuktikan bahwa dimensi Jasmani dan Kesehatan (X1.1) merupakan aspek terpenting yang mempengaruhi variabel Permasalahan Siswa sedangkan dimensi Waktu Senggang dan Hobby (X1.10) belum memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel Permasalahan Siswa. Pengukuran Confirmatory Factor Analysis digunakan untuk menguji kesesuaian perumusan model pada teori. Hasil analisa CFA dan nilai standardized loading untuk variabel Peran Guru untuk setiap dimensi ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
ISBN : 978-602-97491-4-4 C-39-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012
Gambar 3. Standardized Loading Factor untuk Variabel Peran Guru (X2)
Nilai-nilai standardized loading dalam tabel di atas dapat dituliskan menjadi persamaa sebagai berikut : Peran Guru = 0.784 X2.1 + 0.886 X2.2 + 0.660 X2.3 + 0.814 X2.4 + 0.748 X2.5 + 0.826 X2.6 + e Dari variabel peran guru diatas, dapat diketahui bahwa semua dimensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap peran guru. Dilihat dari nilai standardized loadingnya, dapat diketahui bahwa dimensi yang paling besar kontribusinya terhadap peran guru adalah Kerjasama dengan Siswa (X2.2), sedangkan dimensi yang paling lemah kontribusinya terhadap peran guru adalah Memotivasi Belajar Siswa (X2.3). Hal ini membuktikan bahwa dimensi Kerjasama dengan Siswa (X2.2) merupakan aspek terpenting yang mempengaruhi variabel peran guru sedangkan dimensi Memotivasi Belajar Siswa (X2.3) belum memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel Peran Guru. Pengukuran Confirmatory Factor Analysis digunakan untuk menguji kesesuaian perumusan model pada teori. Hasil analisa CFA dan nilai standardized loading untuk variabel Prestasi Akademik Siswa untuk setiap dimensi ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Gambar 4. Standardized Loading Factor untuk Variabel Prestasi Akademik Siswa (Y) ISBN : 978-602-97491-4-4 C-39-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012
Nilai-nilai standardized loading dapat dituliskan menjadi persamaan sebagai berikut : Prestasi Akademik Siswa = 0.158 X1 + 0.096 X2 + 0.049 X3 + 0.856 Y1 + 0.767 Y2 + 0.907 Y3 + 0.916 Y4 + e Dari model prestasi akademik siswa diatas, dapat diketahui bahwa semua dimensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi akademik siswa. Dilihat dari nilai standardized loadingnya, dapat diketahui bahwa variabel eksogen yang paling besar kontribusinya terhadap Prestasi Akademik Siswa adalah Permasalahan Siswa (X1), sedangkan variabel eksogen Peran Guru (X2) yang paling rendah kontribusinya terhadap Prestasi Akademik Siswa. Dilihat dari nilai standardized loading yang lain, dapat diketahui bahwa variabel endogen Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Y4) yang paling besar kontribusinya terhadap Prestasi Akademik Siswa, sedangkan variabel endogen Mata Pelajaran Bahasa Inggris (Y2) yang paling rendah kontribusinya terhadap Prestasi Akademik Siswa. Hal ini membuktikan bahwa variabel Permasalahan Siswa (X1) dan Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Y4) merupakan aspek terpenting yang mempengaruhi Prestasi Akademik Siswa sedangkan variabel Peran Guru (X2) dan Mata Pelajaran Bahasa Inggris (Y3) belum memberikan kontribusi yang besar terhadap Prestasi Akademik Siswa. KESIMPULAN 1. Faktor jasmani dan kesehatan, faktor kondisi diri pribadi, faktor hubungan sosial, faktor ekonomi dan keuangan, faktor karier dan pekerjaan, faktor pendidikan dan pelajaran, dan faktor agama, nilai dan moral, faktor hubungan muda-mudi, faktor keadaan dan hubungan dalam keluarga, dan faktor waktu senggang dan hobby memiliki nilai standardized loading positif yang berarti berpengaruh terhadap variabel permasalahan siswa di SMP Katolik Santa Agnes. 2. Faktor jasmani dan kesehatan merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi variabel permasalahan siswa dalam menunjang prestasi akademik siswa SMP Katolik Santa Agnes sebesar 13 % dengan nilai standardized loading sebesar 0,841. 3. Faktor rencana pembelajaran, faktor kerjasama dengan siswa, faktor memotivasi belajar siswa, faktor iklim pembelajaran, faktor disiplin belajar siswa, dan faktor evaluasi belajar mengajar memiliki nilai standardized loading positif yang berarti berpengaruh terhadap variabel peran guru di SMP Katolik Santa Agnes. 4. Faktor kejasama dengan siswa merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi variabel peran guru dalam menunjang prestasi akademik siswa SMP Katolik Santa Agnes sebesar 19 % dengan nilai standardized loading sebesar 0,886. 5. Variabel permasalahan siswa, variabel peran guru, dan variabel kemampuan inteligensi siswa memiliki nilai standardized loading positif yang berarti berpengaruh terhadap variabel prestasi akademik siswa di SMP Katolik Santa Agnes. 6. Variabel permasalahan siswa merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi variabel prestasi akademik siswa SMP Katolik Santa Agnes sebesar 52 % dengan nilai standardized loading sebesar 0,158.
ISBN : 978-602-97491-4-4 C-39-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012
DAFTAR PUSTAKA Aini, Wiwik Ida K. (2008). Strategi Pengelolaan Kelas Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Arbuckle, J. (1997), Amos User Guide Version 3.6, Chicago IL : Smallwaters Corporation. Efferin, S. et al. (2008), Metode Penelitian Akuntansi (Mengungkap Fenomena dengan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif), Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta. Ghozali, Imam. (2008), Konsep dan Aplikasi dengan Program Amos 16.0, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Handayani, R. (2007), Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi, SNA X. Hoe, S. L. (2008), Issues And Procedures In Adopting Structural Equation Modeling Technique, Journal of Applied Quantitative Methods (JAQM), Vol. 3, No. 1, Spring. Hox, J.J dan Bechger, T.M. (1998), An Introduction to Structural Equation Modeling Modeling, Family Science Review, 11, 354-373. Johnson, A. M. (2005), The Technology Aceptance Model And The Decision Invest In Information Security, Proceedings of the 2005 Southern Association of Information System Conference. Prayitno dan Erman Anti, (1995), Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta : P2LPTK Depdikbud Ridings, C. M., Gefen, D., dan Arinze, B. (2002), Some Antecedents and Effect of Trust in Virtual Communities Journal of Strategic Informastion System, 11 : 271-295. Santoso, Singgih (2011), Structural Equation Modeling (SEM) Konsep dan Aplikasi dengan AMOS 18, PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, Jakarta Sumarto, (2009). Structural Equation Modeling, Kursus Structural Equation Modeling dengan AMOS, UPN “Veteran” Jakarta. Widarjono, Agus (2010), Analisa Statistika Multivariat Terapan, Cetakan Pertama, UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Wibowo, A. (2006), Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (Tam), Universitas Budi Luhur, Jakarta. Widodo, P. P. (2006), Structural Equation Modeling, Universitas Budi Luhur Jakarta. Wijanto, S. H., Structural Equation Modeling dengan LISREL 8,8 (Konsep dan Tutorial), Cetaka Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008.
ISBN : 978-602-97491-4-4 C-39-9