Pengembangan Model Intelligence Transpoftation System (ITS) untuk Solusi Kemacetan di Indonesia Fflenry Pandia Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Advent Indonesia
Abstrak Kemacetan telah menjadi masalah besar bagi banyak kota-kota di dunia termasuk di Indonesia. Di Indonesia terutama di Jakarta, kemacetan telah mencapai titik nadir dan jika tidak ditangani dapat menyebabkan kelumpuhan total dari sistem
transportasi
yang ada. Sebagai bentuk penanggulangan, selain
dengan
pengembangan moda tranportasi publik, penggunaan Inteligence Transportation System (ITS) juga perlu diterapkan untuk mengurangi tingkat kemacetan di jalan raya.
Penggunaan ITS merupakan salah satu cara untuk membangun sistem tranportasi yang baik yang dapat memberikan pengelolaan sistem tranportasi yang ada dan penanganan permasalahan yang muncul. ITS dibangun dengan memanfaatkan perangkat dan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi yang tersedia. Ada banyak model ITS yang dapat dikembangkan sesuai dengan ketersediaan perangkat dan aplikasi teknologi yang ada dan kebutuhan penerapaannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model-model ITS yang mungkin dapat diterapkan di Indonesia. Model ITS ini dikembangkan dengan memanfaatkan perangkat dan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi yang tersedia saat ini. Model ITS ini diharapkan dapat diimplementasikan sehingga diperoleh sebuah sistem tranportasi yang dapat menjaga dan meningkatkan martabat penggunanya.
Model Development of Intelligence Transpoftation System (ITS) for Indonesia Traffic Solution Abstract
Congestion has become a major problem for many cities in the World, including in Indonesia. In Indonesia especially in Jakarta, congestion has reached its nadir and if left untreated can cause total paralysis of the existing transportation system. As a control, in addition to the development of public transpoft modes, the use of Intelligence Transpoftation System (ITS) should be applied also to reduce the level of congestion on the road. The usage of ITS is one way to build a good transpott system that can provide the management of existing transportation systems and handling problems that arise. ITS will be built with the use of devices and applications of information and communication technology. There are many models that ITS can be developed in
Jurnal
TeI[r, Volume 5 Nomor
1, April 2013
accordance with the availability of devices and applications of existing technologies and the need of its implementation. This research aims to develop ITS models that may be applied in Indonesia.
ITS Model was developed by utilizing the device and the application of information and communication technology available today. ITS model is expected to be implemented in order to obtain a transport system that can maintain and enhance the dignity of its users.
Latar belakang titik nadir. Setiap hari antrian panjang kendaraan menjadi pemandangan yang biasa. Kejadian ini seringkali tidak hanya di Kemacetan di Jakarta sudah mencapai
jalan-jalan utama dan jalan arteri, tetapi juga di jalan-jalan bebas hambatan. Menurut data di Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya jumlah kendaraan yang ada di Jakafta saat ini mencapai 13.346.802 unit. Jumlah tersebut terdiri dari 9.861.451 unit kendaraan roda dua, 2.54L.351 unit mobil pribadi, 581.290 unit mobil beban, dan 363.710 unit [www.merdeka.com, diakses 12 Juli 20L2]. Angka itu belum ditambah
dengan jumlah angkutan yang melintas dalam satu trayek yang menurut data Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya mencapai 859.692 armada. Masih menurut sumber yang sama pertumbuhan kendaraan di Ibukota mencapai llo/o pertahun, sedangkan pertumbuhan sarana jalan hanya 0,01o/o per tahun. Akibat pertumbuhan yang tidak seimbang ini, maka tingkat kemacetan di Jakarta akan terus semakin parah. Jika tidak ditangani, beberapa pengamat transportasi memperkirakan, semua kendaraan di Jakarta akan terjebak kemacetan sesaat setelah keluar dari rumah pada tahun 2014 [www.merdeka.com, diakses 12 Juli 2012].
Gambar 1 Kemacetan di salah satu
ruas jalan utama di Jakarta
Kemacetan di Jakarta menimbulkan kerugian material yang sangat besar. Menurut Dinas perhubungan provinsi DKI Jakafta, berdasarkan hasil studi evaluasi biaya kemacetan lalu lintas pada tahun 2010, mencatat kerugian akibat kemacetan lalu lintas di Jakarta mencapai lebih dari Rp. 45 triliun dan diperkirakan akan meningkat menjadi Rp 65 trillun di tahun 2020. Kerugian tersebut mencakup kerugian karena pemborosan bahan bakar dan kerugian akibat waktu yang terbung dan belum 10
Pengembangan Model Intelligence Transportation System (ITS)
termasuk kerugian kesehatan dan kerusakan lingkungan karena polusi IDirjen HubDar, 20051. Kemacetan di Jakarta tidak saja menyebabkan kerugian material, tetapi juga kerugisn non-material. Hilangnya waktu orang tua dengan anak-anak karena lamanya waktu perjalanan, dan meningkatnya tingkat stress pengguna jalan merupakan
beberapa contoh kerugian non-material dari kemacetan. Kerugian non-material ini jauh lebih sulit dihitung. Moda kendaraan publik merupakan salah satu solusi bagi kemacetan Jakarta. Menurut data yang dikeluarkan oleh Pemda DKI. Pada tahun 2002 ada 7,3 juta perjalanan setiap harinya di Jakafta. lumlah ini meningkat menjadi 9,9 juta perjalanan per hari di tahun 2010. Di tahun 2020 diperkirakan akan ada 13 Juta perjalanan per harinya. Perjalanan ini dilakukan dengan menggunaan kendaraan umum dan pribadi dengan proporsi kendaraan pribadi 98o/o dan kendaraan umum 2olo. Kontribusi kendaraan pribadi untuk mengangkut jumlah penumpang hanya 44o/o dan sisanya 56% merupakan bagian dari kendaraan umum. Bila dilihat dari data di atas, maka dapat disimpulkan, 44o/o pengguna jalan yang menggunakan kendaraan pribadi menjadi penyumbang 98o/o kemacetan di Jakarta. Jika pengguna 44o/o tersebut dapat dikurangi dengan menyediakan kendaraan umum yang baik, maka kemacetan di Jakarta akan turun dengan signifikan. Solusi lain untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kota-kota besar seperti di
Jakafta adalah dengan membangun sistem transpoftasi cerdas (Intelligence Transpoftation System atau ITS) berbasis teknologi informasi dan komunikasi. ITS dapat menjadi solusi kemacetan dengan cara memperbesar dan memaksimalkan kapasitas sistem jalan raya yang ada. Di beberapa negara, ITS telah berhasil menjadi solusi dari masalah-masalah transpoftasi. Di Indonesia, ITS sudah mulai dipergunakan di beberapa kota sepefti Jakarta, Solo, Surabaya, Jogjakarta dan kota-kota lain. Namun ITS yang sudah ada masih perlu dikembangkan baik dari sisi jangkauan maupun aplikasi-aplikasi yang dimanfaatkan. Agar memberikan manfaat yang maksimal dengan cost yang efisien dan cfektif, maka perlu sebuah strategi pengembangan dan implementasi yang terencana dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model-model ITS yang sesuai untuk diterapkan di Indonesia.
Misi, Tujuan dan Sasaran ITS Misi dari ITS Indonesia adalah menyediakan layanan yang transportasi yang aman, nyaman, efisien, dan bermartabat bagi penduduk, wisatawan dan pelaku bisnis yang diserhi dengan kemampuan untuk merespon dengan cepat berbagai perubahan yang terjadi yang berhubungan dan berdampak pada sistem transportasi. Tujuan ITS merupakan penjelasan langkah-langkah penting untuk mencapai visi ITS. Sedangkan sasaran ITS menjelaskan langkah-langkah aksi terukur yang
dilakukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Tabel
1
menunjukkan
tujuan dan sasaran dan pengukuran kinerja dari ITS.
11
Jurnal TeIKa, Volume 5 lrl.,.mor
1
Table 1 Tuiuan dan Sasaran Tui:rran Transpoftasi
ITS
Sasaran
Meningkatkan keamanan pengguna lalu lintas
1. Menurunkan frekuensi terjadinya kecelakaan 2. Menurunkan atau meminimalisasi dampak kecelakaan
Menurunkan dampak polusi dan kerusakan lingkungan di sekitar sistem transportasi
1. Menurunkan level polusi udara 2. Menurunkan emisi gas rumah kaca 3. Menurunkan tingkat polusi suara 4. Menurunkan konsumsi energi 5. Menurunkan kebutuhan konstruksi dari
lalu lintas.
lvleni
ngkatkan efi siensi sistem
lranspoftasi darat
Meningkatkan produKivitas ekonomi oan daya saing internasional
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3.
fasilitas transDortasi Menurunnya tingkat kemacetan lalu lintas Meningkatkan kapasitas sistem transportasi Menurunkan biaya operasi sistem transpoftasi Meninqkatkan kepuasan penqquna sistem transpoftasi Menurunkan waktu perjalanan Meningkatkan nilai produk dari industri yang berhubungan dengan ITS. Meninqkatkan kesempatan kerja
Ketersediaan Teknologi Pendukung Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang ada saat
ini
memungkinkan ada banyak perangkat dan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi
yang dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk membangun aplikasi-aplikasi ITS. Beberapa perangkat dan teknologi yang tersedia adalah sebagai berikut:
Dedicated-Short Range Communications (DSRC).
DSRC adalah teknologi komunikasi nirkabel dengan jangkauan pendek sampai
menengah yang didesain khusus untuk kendaraan. DSRC memungkinkan komunikasi
dua aral antara kendaraan dengan perangkat yang ada di pinggir jalan.
DSRC
merupakan teknologi kunci bagi banyak sistem ITS termasuk integrasi infrastruktur dengan kendaraan, komunikasi kendaraan dengan kendaraan yang lain/ pengaturan waktu lampu lalu lintas yang mampu beradaptasi, pembayaran toll secara elektronik, congestion charging, electronic road pricing, penyediaan informasi dan lain-lain. DSRC merupakan bagian dari teknologi radio frequency identification (RFID).
Global Positioning System (GPS). Teknologi penerima GPS dapat ditanamkan secara on-board di unit-unit kendaraan dan digunakan untuk mendeteksi posisi kendaraan. Teknologi GPS dapat digunakan untuk sistem navigasi kendaraan dan panduan rute kendaraan. Beberapa negara seperti Belanda dan Jerman menggunakan teknologi ini sebagai alat untuk merekam jarak tempuh perjalanan dari kendaraan yang bersangkutan dan digunakan sebagai dasar untuk membiayai sisteir transportasi mereka. Sistem pencatatan jarak tempuh ini juga dapat digunakan oleh perusahaan asuransi untuk menentukan besar premi asuransi yang dibayar oleh pemilik kendaraan,
72
Pengem ba ngan Model Intel ligence Tra
nsportation System (ITS)
Wireless Networks Sama halnya dengan teknologi yang biasa digunakan di akses internet nirkabel, jaringan nirkabel memungkinkan komunikasi yang cepat antara kendaraankendaraan dengan perangkat di sisi jalan, tetapi mempunyai jarak yang terbatas hanya beberapa ratus meter saja. Jangkauan ini dapat diperluas dengan menempakan node-node atau menggunakan kendaraan lain sebagai node. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan mencontoh Korea Selatan yang menggunakan
teknologi WinBro berbasis teknologi WiMax sebagai infrastruktur komunikasi untuk mentransmisikan informasi lalu lintas dan transpoftasi publik melalui jaringan transpoftasinya.
Mobile Telephony Aplikasi-aplikasi ITS dapat mentransimiskan informasi melaluijaringan telepon mobile generasi ketiga (3G) atau keempat (4G). Keuntungan penggunaan jaringan ini
mencakup jangkauan yang luas
di
dalam kota dan sepanjang jalan
raya.
Bagaimanapun, kapasitas jaringan tambahan mungkin dibutuhkan jika kendaraan dilengkapi dengan teknologi ini dan operator mungkin juga perlu menutupi biaya kapasitas jaringan tambahan tersebut. Untuk beberapa aplikasi ITS yang bersifat safety-critical, jaringan telepon mobile mungkin tidak cocok karena terlalu lambat.
Pemancar Gelombang Radio atau Infrared Teknologi pemancar gelombang radio atau infrared ini dapat digunakan untuk menginformasikan kondisi lalu lintas di jalan tol, utama dan afteri secara real time. Teknologi ini telah digunakan oleh Japan's Vehicle Information Communications System (VICS) untuk mengkomunikasikan informasi lalu lintas secara real-time. Roadside Camera Recognition. Kamera ditempatkan di sisi jalan dan digunakan sebagai bagian dari sistem penar,ganan kemacetan atau untuk mengawasi jalan tertentu. Kamera-kamera dilengkapi dengan teknologi Automatic License Plate Recognition (ALPR), yang dilengkapi dengan teknologi Optical Character Recognition (OCR) yang dapat mengidentifikasi nomor kendaraan secara otomatis apabila ada dari kendaraan yang melintas melanggar rambu lalu lintas. Probe Vehicles Beberapa negara menggunakan teknologi yang disebut dengan "probe vehicles" yang biasanya ditempatkan di kendaraan-kendaraan pemerintah dan melaporkan kecepatan lokasi mereka. Management center kemudian mengidentifikasi kondisi aliran lalu lintas dan kemacetan berdasarkan laporan dari kendaraan tersebut. Penelitian lain juga telah dilakukan dengan cara menggunakan handpone yang dibawa oleh pengemudi dan digunakan sebagai alat bantu untuk mengenerate informasi lalu lintas secara real-time. Handphone dilengkapi dengan GPS yang digunakan utuk mendeteksi lokasi kendaraan yang bergerak bersama handpone tersebut.
Pengembangan ITS di Indonesia Saat ini, beberapa kota di Indonesia telah mengembangkan sistem ITS secara
mandiri. Karena terpisah dengan kota-kota yang lain
di sekitarnya,
maka
pengembangan ITS tersebut belum terintegrasi dan belum terstandarkan. Akibatnya
Jurnal TeIKa, Volume 5 Nomor 1,
manfaat dari pengembangan ITS tersebut belum maksimal. Beberapa aplikasi ITS yang sudah ada di beberapa kota di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Area Traffic Control System Area traffic control system digunakan untuk memantau kondisi lalu lintas di jalanjalan tertentu. ATCS memungkinkan kondisi di jalan raya dapat diamati secara real time dan memungkinkan dilakukannya pengaturan lampu lalu lintas di simpang-simpang sehingga kemacetan lalu lintas dapat diminimalisasi. Di Indonesia, aplikasi ATCS telah banyak dibangun, antara lain: . 1994-1998: Jakarta, Surabaya dan Bandung . .J06: Batam dan Surakarta . 2007: Tegal . 2008: Bukittinggi, Balikpapan, Manado, Pontianak . 2009: Si'agen , Samarinda . 2010: Bogor
2.
CCTV Kamera
Kamera CCTV digunakan untuk memantau kondisi jalan raya secara real time. Kamera CCTV digunakan untuk memantau kecepatan, panjang antrian kendaraan, kecelakaan yang terjadi, pelanggaran aturan lalu lintas dan lain sebagainya. Penggunaan kamera CCTV telah banyak digunakan di kota-kota di Indonesia seperti Jakarta, Solo, Surabaya dan kota-kota lainnya.
3.
Gambar 2 Hasil pantauan ATCS di Bukit Tinggi
VMS (Variable Message Sign)
VMS digunakan untuk memberikan berbagai informasi kepada pengguna jalan raya seperti informasi kecepatan arus lalu lintas rata-rata di jalan tertentu,
informasi rute dan informasi lalu-lintas lainnya. Salah satu kota yang sudah menggunakan sistem VMS adalah Solo. VMS ini bermanfaat bagi pengendara untuk mengetahui informasi yang penting seperti kondisi lalu lintas di depan yang mana akan bergunakan untuk memilih rute yang akan dipilih, serta informasiinformasi yang lain.
t4
Pengem ba ngan Model Intel I igence
Transportation System (ITS)
Gambar 3 Variable Message Sign di Solo
4.
5.
6.
7.
Sistem Informasi Parkir. Sistem informasi parkir digunakan memantau area parkir yang ada dan memberikan informasi ke pengguna dimana lokasi parkir yang masih tersedia. Sistem informasi parkir telah digunakan di beberapa tempat di berbagai kota seperti di Terminal Bratang Surabaya, beberapa mall di Jakarta dan kota-kota lain. E-Enforcement Sistem pendeteksian pelanggaran aturan dan rambu lalu lintas yang dilakukan dengan menggunakan kamera CCTV. Pada saat kamera CCW mendeteksi adanya
pelanggaran, maka petugas akan mencatat nomor polisi kendaraan ke sistem dan kemudian akan dikenakan denda yang harus dibayar pada saat pelaku membayar pajak kendaraan atau memperpanjang STNK kendaraan. Sistem e-enforcement telah digunakan di beberapa tempat di Jakarta. E-Toll
Sistem pembayaran menggunakan kartu E-Toll. Sistem pembayaran toll ini telah digunakan di Jakafta dan Bandung. Meskipun penggunaan kartu e-toll dapat mengurangi waktu layanan, namun belum semua pengguna toll mau menggunakan kartu ini. Sistem Transportasi Public Terintegrasi
Sistem transportasi public terintegrasi adalah sistem transportasi
yang
mengintegrasikan satu mode transportasi dengan moda transpoftasi yang lain. Sistem transpoftasi publik terintegrasi ini telah dijalankan di Solo dan Jogyakarta dimana penumpang dapat naik bus Batik Solo Trans, KA Prameks dan Trans Jogja
menggunakan kaftu pembayaran yang sama. Selain mengintegrasikan sistem pembayaran, sistem transportasi tersebut juga mengintegrasikan jadwal keberangkatan.
Pengembangan Model ITS Implementasi ITS di Indonesia dapat dilakukan dengan memaksimalkan peranan teknologi yang ada untuk mendapatkan sebuah sistem ITS yang terbaik. Namun dalam mendesain model ITS yang sesuai, harus memperhatikan aspek teknologi, kebutuhan, kondisi lingkungan, ekonomi, sefta aspek efektivitas dan efisiensi. Beberapa model ITS yang dapat dikembangkan di Indonesia adalah sebagai berikut: 15
Jurnal TeIKa, Volume 5 Nomor
1.
1
April 2013
Advanced Traffic Management System Advanced Traffic Management System adalah sistem yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas sepanjang jalan-jalan arteri. Sistem tersebut menggunakan detektor lalu lintas, sinyal lalu lintas dan berbagai sarana komunikasi informasi untuk pengguna jalan raya. Sistem ini memanfaatkan informasi yang dikumpulkan oleh perangkat pengawasan lalu lintas untuk kelancaran arus lalu lintas di sepanjang koridor perjalanan. Sistem juga menyebarkan informasi penting tentang kondisi perjalanan kepada pengguna jalan melalui teknologi seperti dynamic message signs (DMS) atau highway advisory radio (HAR). Advanced Public Transportation System Sistem informasi untuk manajemen transportasi publik. Sistem ini memungkinkan
pengguna memperoleh informasi yang rinci dan akurat tentang jadwal keberangkatan dan rute dari berbagai moda transpoftasi publik yang tersedia. Sistem ini juga memungkinkan integrasi penggunaan tiket dan penjadwalan dari berbagai moda transportasi yang tersedia. Selain itu, APTS memungkinkan
3.
manajemen operasional yang lebih baik (pengaturan jadwal dan ketepatan jadwal) sehi,,gga dapat memberikan layanan kepada pengguna transpoftasi. Road Weather Management
Sistem
ini meliputi
sistem informasi cuaca jalan termasuk temperatur
dan
kelembaban udara. Sistem ini digunakan untuk mengatur batas kecepatan yang aman. Pada jalan-jalan yang rawan terhadap banjir sistem ini juga mengukur tinggi genangan air di jalan dan menginformasikannya kepada pengguna jalan sehingga pengguna dapat memilih jalan alternatif lain bila diperlukan. Model ITS ini cocok diterapkan di jalan-jalan tol untuk memberikan bantuan kepada pengguna jalan apakah masih berkendara dalam batas kecepatan yang aman. Selain itu, sistem ini juga akan sangat bermanfaat bila digunakan di kota-kota yang rawan terhadap
4.
banjir.
Nomor Polisi Digital
Nomor polisi digital adalah nomor polisi yang diberikan kepada setiap kendaraan yan5 ada dalam bentuk digital, No:ror polisi digital memungkinkan semua kendaraan dapat di deteksi secara otomatis ketika melalui sensor yang dipasang di pinggir jalan. Nomor polisi digital memungkinkan pergerakan sebuah kendaraan di jalan raya dapat diikuti. Nomor polisi digital tersebut kemudian dapat digunakan untuk: . Mendeteksi sebuah kendaraan yang menjadi korban pencurian. . Mendeteksi sebuah kendaraan yang digunakan sebagai alat kejahatan (perampokan, terorisme dan lain-lain). . Mendeteksi kendaraan yang lewat di jalan toll atau jalan berbayar, sehingga dapat dilakukan sistem pembayaran otomatis. . Mendeteksi kendaraan yang menggunakan nomor kendaraan palsu. . Mendeteksi kendaraan yang melakukan pelanggaran aturan dan rambu lalu
5.
lintas. Electronic Payment System
Sistem yang menggunakan berrbagai teknologi untuk memfasilitasi sistem penioayaran antara pengguna jalan dengan penyedia jasa jalan toll dan juga jalan ERP. Sistem ini memungkinkan diberlakukannya tarif variabel bergantung pada hari, waktu, berat kendaraan dan jumlah penumpang.
16
Prediksi Harga Valuta Asing Berdasarkan Analisis Fundamental Menqqunakan Informasi di Internet
6.
Traveller Information Aplikasi ini memungkinkan pengguna jalan dapat menggunakan berbagai teknologi seperti internet, mobile phone, hotline telepon, serta televlsi dan radio untuk membuat keputusan tentang jadwal keberangkatan, rute dan moda perjalanan. Dengan teknologi ini para pengguna transportasi akan dapat mengakses informasi seputar perjalanan dengan lebih mudah.
7. Advanced Vehicle Control and Safety System
Untuk meningkatkan kemampuan pengemudi menghindari kecelakaan, teknologi vehicle-mounted collision warning systems (OMS) terus diuji dan dikembangkan.
8.
Aplikasi ini menggunakan berbagai sensor untuk memantau kondisi di sekitar kendaraan dan memperingatkan pengemudl akan kondisi dimana dapat terjadi sebuah tabrakan. Sistem ini mencakup peringatan tabrakan di depan dan sistem deteksi hambatan. Collision Notification
Adalah sistem yang digunaan untuk meningkatkan waktu respon jika terjadi kecelakaan. Sistem pemberitahuan kecelakaan didesain untuk mendeteksi dan melaporkan lokasi dan tingkat keparahan insiden kepada lembaga dan layanan yang beftanggung jawab untuk mengkoordinasikan tindakan-tindakan tanggap darurat yang tepat. Sistem ini dapat diaktifkan secara manual (mayday), atau secara otomatis dengan pemberitahuan tabrakan otomatis (Automatic Collision Notlfication),
dan sistem yang canggih akan dapat mengirimkan informasi jenis kecelakaan, jumlah penumpang, dan kemungkinan cedera. Sistem ini dibuat agar dampak kecelakaan terhadap korban dapat diminimalisasi. Selain itu, sistem ini akan memungkinkan kemacetan akibat kecelakaan yang terjadi dapat ditanggulangi dengan cepat.
9. Advanced Driver Information
System
Advanced Driver Information System teknologi kendaraan cerdas yang digunakan untuk membantu pengemudi dalam mengoperasikan kendaraan dengan aman.
Sistem dibuat untuk membantu navigasi kendaraan dan juga meningkatkan penglihatan dan slstem kontrol kecepatan, yang dimaksudkan untuk memudahkan berkendara dengan aman pada kondisi cuaca buruk. Driver Assisten juga dapat digunakan untuk membantu tugas-tugas mengemudi sulit seperti pada saat transit dan docking kendaraan komersial. 10. Commercial Vehicle Operations
Merupakan aplikasi ITS yang digunakan untuk manajemen operasi kendaraan komersial. Aplikasi ini dapat meningkatkan komunikasi antara pengguna dengan lemLraga regulator yang terkait mencakup pendaftaran secara elektronik, perizinan, pertukaran data inspeksi secara elektronik antar lembaga-lembaga regulator yang dapat meningkatkan sistem inspeksi, sistem screening dan berbagai aplikasi lain yang membantu operator dalam operasi dan keamanan. Aplikasi ini juga memungkinkan operator dapat memantau pergerakan dari material yang dibawa dan meningkatkan waktu respon jika terjadi insiden yang tidak diharapkan. 11. Deteksi Pelanggaran
Sistem deteksi pelanggaran adalah aplikasi yang digunakan untuk mendeteksi pelanggaran aturan dan rambu lalu lintas yang dilakukan oleh pengguna jalan. Sistem ini memungkinkan berkurangnya pelanggaran aturan dan rambu lalu lintas yang terjadi yang saat ini seringkali menjadi sumber kemacetan lalu lintas.
17
Jurnal TeIKa, Volume 5 Nomor
1
April 2013
Analisa Model tTS Model-model ITS yang dijelaskan di atas tentu saja tidak serta merta dapat diterapkan secara langsung dan sekaligus di kota-kota besar di Indonesia. Perlu ada kajian strategi penerapan yang mendalam agar pengembangan ITS di Indonesia dapat
dilakukan secara efesien, ekonomis dan mendapatkan manfaat yang maksimal. Pengembangan ITS harus dilakukan secara terencana dan terstruKur sehingga sistem ITS yang akan diperoleh merupakan sistem ITS yang terintegrasi diantara satu model dengan model yang lain.
Lari aspek ekonomis, perlu dikaji sumber-sumber dana investasi yang dapat digunakan untuk mendanai proyek pengembangan ITS. Kemudian dilakukan perhitungan benefit yang diperoleh sehingga ITS yang dikembangkan harus layak dari sudut pandang cost dan benefit-nya. Selain aspek ekonomis, perlu juga dilakukan kajian aspek ekonomi dan sosial bagi masyarakat sehingga pengembangan ITS ini tidak akan mendapat reaKi negatif dari masyarakat sebagai penggunanya. Selain itu, perlu ada kerjasama dari lembaga-lembaga pemerintah yang terkalt
seperti Departemen Perhubungan, Dinas Lalu-lintas, Jasa Marga dan
lain-lain.
Selanjutnya kerjasama ini harus meluas pada para pelaku industri, perbankan, industri
pendukung
dan lain
sebagainya. Kerjasama tersebut akan membuat proses
pengembangan ITS tersebut dapat berjalan dengan baik dan juga ekonomi dalam negeri.
ikut
membangun
Kesim; ulan dan Saran Pengembangan ITS dapat digunakan sebagai salah satu solusi bagi kemacetan di
kota-kota besar. Dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang ada saat ini memungkinkan ada banyak model ITS yang dapat dikembangkan. Setiap model ITS akan memberikan benefit tersendiri bagi para pengguna sistem transportasi yang ada. Dalam penerapannya, perlu dilakukan kajian yang mendalam akan model-model ITS yang ada termasuk kajian cost-benefit, dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat dan lain sebagainya. Karena itu, perlu dilakukan penelitian yang mengkaji dampakdampak tersebut.
Referensi
1.
2. 3.
4. 5.
Deployment Status in Chinese Taipei, 21" TMIISPORTATION WORKING GPOUP MEETING, BT|SbANC, AUSITAI|A, 23 APEC,
ITS Development
APEC
_ 27
September 2002. Kim, J. H., Strategies for Developing an Intelligent Transportation Systems Industrial Base in South Korea, MIT, 2003. TEI Engineers & Planners and Gannett Fleming, Inc., Hillsborough Area Intelligent
Transportation $ystem Master Plan, Technical Memorandum One, March 2004, Hillsborough.
Departement
of Transportation
State
of
Florida USA
0,
First Coast
Regional
Intelligent Transportation Systems Master Plan, April 2006, Jacksonville, USA. SRF CONSULNNG GROUP ITS MASTER PI.AN FOR INTEGRATION STMTEGIES,
Rapid City Metropolltan Planning Organization, November 2003, Minneapolis, Minnesota
18
&
Prediksi Harga Valuta Asing Berdasarkan Analisis Fundamental Menggunakan Informasi di Internet
6. 7. B.
Kimley-Horn and Associates, City
of
Laredo ITS Master Plan, 31 Januari 2005,
Laredo, Texas.
of Rochester Intelligent Transportation System (ITS) Project Architecture Case Study - Final Repoft and Concept Plan, Rochester, Oktober 2003. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 2005, Master Plan Transportasi Darat, Depeftemen Perhubungan, Jakarta.
Genesee Transportation Council, Port
19