PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS WEB (E-LEARNING) PADA MATERI HIMPUNAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 PADANG Februl Defila*, Delsi K**, Rahima** *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected] **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT The study was backed by the learning resources that are used by students during the learning process is still limited to a single math textbook and LKS. Efforts to resolve the issue can be done by developing learning media in the form of elearning. This research aims to develop e-learning at a valid and practical set of material for students of Class VII. This type of research is research development with model 4-d. stage 4-D include define, design, develop, and dessiminate. The stage is done only to develop at this stage. Stages of develop is done also was restricted to the validity and practicalities. The validation is done by three people, consisting of a lecturer Lecturer mathematics, Media Studies, and Professor of language Indonesia. The practicalities of data gathered through the interview and question form to the teachers and students who are then analyzed qualitatively da quantitative. The results showed that e-learning is very valid review of material/content, presentation, literary, and graphics. Results of the practicalities with the teachers and students shows that e-learning is very practical in terms of ease of use, ease of menu user guide, the use of e-learning, ease in assessing learning media excess, e-learning, and the use of it in learning opportunities, work practice, evaluation of workmanship quizzes, ease of communication, students learning motivation, and the effect on the mastery of the material. Key word: Learning media, web, e-learning, set PENDAHULUAN Berdasarkan hasil observasi
proses pembelajaran. Diketahui juga bahwa sekolah telah memiliki falisitas
dan wawancara dengan guru dan siswa
labor
di SMP Negeri 10 Padang, diketahui
umumnya sudah memiliki komputer
bahwa sumber belajar siswa yang
ataupun laptop (netbook) yang dapat
tersedia umumnya hanya terbatas pada
terhubung dengan jaringan internet.
satu buku paket, LKS, dan apa yang
komputer
Mengikuti
dan
siswa
pun
perkembangan
disampaikan oleh guru dalam kelas,
teknologi dalam hal ini teknologi
serta masih dominannya guru dalam
komputer
dan
internet,
dapat
dikembangkan
salah
satu
Menurut Rashty[1], model e-
media
pembelajaran yaitu e-learning. E-
learning dilihat
learning adalah penggunaan teknologi
penyampaiannya
komputer dan jaringan komputer yang
berikut.
disertai
a. Model Adjunct; b. Model Mixed/Blended; c. Model Online Penuh (Fully Online). Ketiga model penyelenggaraan e-
oleh
penerapan
model
pembelajaran inovatif dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang akan memberikan akses luas kepada
siswa
pengetahuan
terhadap
agar
ilmu
mereka
bisa
memperoleh keterampilan baru. Elearning yang dikembangkan adalah pada materi pokok himpunan untuk
konteks
pendidikan jarak jauh merupakan suatu keharusan sebagai konsekuensi logis
dari
pendidikan terpisahnya
karakeristik jarak jarak
utama
jauh,
yaitu
maupun
waktu
antara siswa dan guru. Dengan kata lain, berbicara tentang pendidikan jarak jauh tidak akan terlepas dari elearning. Pendidikan jarak jauh e-learning Online learning, web-based learning, dll
Gambar
1.
E-learning dalam Konteks Pendidikan Jarak Jauh
sebagai
merupakan suatu kontinum, bukan merupakan
suatu
yang
diskrit,
sehingga sulit sekali mengatakan tradisional penuh atau online penuh. Menurut
dalam
adalah
learning menurut Rashty tersebut
kelas VII SMP. E-learning
dari sisi sistem
kelebihan menggunakan
Tasri[4],
e-learning jaringan
beberapa dengan internet
adalah: a. Informasi yang disajikan real time. b. Interaksi terjadi secara langsung walau tanpa tatap muka. c. Terdapat forum diskusi online. d. Flesksibilitas, dapat diakses kapan saja dan dimana saja. e. Independent learning. f. Biaya. Biaya di sini tidak hanya dari segi finansial tetapi juga dari segi non-finansial. g. Penyampaian dan pengumpulan tugas dapat dilakukan secara online. h. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran.
wawancara. Data yang diperoleh dari
METODE PENELITIAN Jenis
penelitian
digunakan
adalah
pengembangan
penelitian
(research
development). pengembangan
yang
kuantitatif.
diperoleh
Penelitian
mengenai
bertujuan
digunakan
dan
and
untuk
menciptakan sebuah produk untuk dapat
instrumen dianalisis secara kualitatif
dari
hasil
yang
wawancara
praktikalitas
media
dianalisis
secara
pembelajaran kualitatif.
proses
Data hasil tanggapan validator
yang
yang terkumpul, kemudian ditabulasi.
dikembangkan adalah e-learning pada
Hasil tabulasi setiap item dicari
materi himpunan.
persentasenya, dengan rumus:
pembelajaran.
dalam
Informasi
Produk
Penelitian ini menggunakan
P
model pengembangan 4-D rancangan Thiagarajan Trianto[5].
dan Model
Semmel
dalam
pengembangan
terdiri atas 4 tahap yang meliputi: define,
design,
develop,
dan
desseminate. Penelitian ini dilakukan hanya sampai pada tahap develop. Pada tahap define, dilakukan analisis silabus, analisis buku teks, meriview literatur media pembelajaran, analisis karaktersitik siswa, serta wawancara dengan guru dan siswa. Pada tahap
f 100% N
P nilai akhir
Dengan; f perolehan skor N skor maksimum
Hasil yang diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut. Tabel 1. Kriteria Validitas Perangkat Penilaian Nilai (%) Kategori Sangat Valid 75 < 𝑃 ≤ 100 Valid 50 < 𝑃 ≤ 75 Kurang Valid 25 < 𝑃 ≤ 50 Tidak Valid 𝑃 ≤ 25 Sumber: Dimodifikasi dari Riduwan[2]
design, dilakukan perancangan e-
Data hasil tanggapan siswa dan
learning sesuai dengan kebutuhan.
guru melalui angket yang terkumpul,
Pada Tahap develop, validitas dan
kemudian ditabulasi. Hasil tabulasi
praktikalitas.
setiap
Instrumen
yang
digunakan
dalam penelitian ini adalah lembar validasi,
angket,
dan
pedoman
item
dicari
persentasenya
dengan rumus: P
f 100% N
P nilai akhir
domain yang disediakan oleh http://e-
Dengan; f perolehan skor
padi.com.
N skor maksimum
Hasil yang diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria sebagai
E-learning
pada
materi
himpunan yang dikembangkan untuk siswa kelas VII SMP meliputi: 1)
berikut. Tabel 2. Kriteria Praktikalitas Perangkat Penilaian Nilai (%) Kriteria Sangat Praktis 75 < 𝑃 ≤ 100 Praktis 50 < 𝑃 ≤ 75 Kurang Praktis 25 < 𝑃 ≤ 50 Tidak Praktis 𝑃 ≤ 25 Sumber: Dimodifikasi dari Riduwan[2]
menghasilkan
pengembangan
produk
berupa
Himpunan,
2)
Relasi
Himpunan, dan 3) Operasi Himpunan. E-learning
dirancang
memuat
kompetensi dasar, materi, contoh soal, tugas, kuis, download, referensi, news, chat, forum, serta petunjuk. Tampilan
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian
Konsep
e-learning
dapat
dilihat dari beberapa gambar berikut.
e-
learning pada materi himpunan, yang dapat
diakses
pada
http://februldefila.net browser
mozilla
alamat
menggunakan
firefox,
internet
explorer, google crome, dan lain sebagainya. Selain itu, e-learning yang
Gambar 2. Halaman Login e-Learning
dirancang juga dapat diakses melalui smartphone dan tablet. E-learning yang dikembangkan menggunakan software moodle versi 2.7 yang dapat diperoleh
secara
gratis
dengan
mendownload di situs resminya, yaitu http://moodle.org.
Dalam
instalasi paket moodle
proses
ke server
internet, peneliti menggunakan pihak ketiga, yaitu dengan memanfaatkan layanan
penyediaan
hosting
dan
Gambar 3. Home e-learning setelah login
dapat diketahui bahwa e-learning yang dikembangkan
memperoleh
skor
validasi 91,5%. Merujuk pada kriteria, e-learning dapat dikatakan sangat valid,
baik
penyajian,
dari
segi
materi/isi,
kebahasaan,
maupun
kegrafisan. Praktikalitas Gambar 4. Menu yang Terdapat pada Setiap Pokok Materi
dilihat
dari
menggunakan
dengan
guru
segi
kemudahan
menu,
kemudahan
panduan pengguna, penggunaan elearning, kemudahan dalam menilai, kelebihan e-learning, serta peluang penggunaan
dalam
pembelajaran.
Sedangkan dengan siswa dilihat dari Gambar 5. Materi Pada e-learning
segi kemudahan dalam penggunaan menu, kemudahan penduan pengguna, penggunaan e-learning, pengerjaan latihan, pengerjaan evaluasi berupa kuis, kemudahan dalam komunikasi, motivasi belajar siswa, serta pengaruh terhadap
penguasaan
materi.
Rekapitulasi data yang diperoleh dari angket yang diisi oleh guru dan siswa diperoleh persentase sebesar 91,5%. Berdasarkan persentase yang didapat dari hasil ujicoba dapat disimpulkan Gambar 6. Referensi pada e-learning
Setelah dirancang,
e-learning
selanjutnya
bahwa e-learning telah sangat praktis
selesai
digunakan oleh guru sebagai praktisi
dilakukan
dan siswa sebagai pengguna dalam
validasi. Berdasarkan hasil validasi
proses pembelajaran.
KESIMPULAN DAN SARAN [3]
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa
media
pembelajaran
matematika berupa e-learning yang pada materi himpunan untuk siswa
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Tasri, Lu’mu. 2011. Pengembangan bahan ajar berbasis web. Jurnal Medtek, volume 3, nomor 2.
[4]
kelas VII memiliki validitas yang [5]
sangat valid dan menunjukkan bahwa e-learning sudah sangat praktis. Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian pengembangan media pembelajaran berbasis web (elearning) adalah sebagai berikut. 1. E-learning ini juga bisa dijadikan sebagai
salah
satu
media
pembelajaran oleh guru dan sumber belajar oleh siswa. 2. Pelaksanaan pembelajaran dengan media
pembelajaran
menggunakan strategi
dan
ini
bisa
bermacam-macam metoda
untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik.
KEPUSTAKAAN [1]
Prawiradilaga, Dewi S., dkk. 2013. Mozaik Teknologi Pendidikan: e-learning. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group
[2]
Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta
Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Konsep, Strategi, Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat (KTSP). Jakarta:Bumi Aksara