PENGEMBANGAN KECERDASAN MORAL DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN DI SDN ANYELIR 1 DEPOK
Nina Nurhasanah
Abstrak, Dalam pembelajaran di sekolah dasar seringkali guru hanya mampu mengembangkan kecerdasan intelektual siswa, dan tidak mampu mengembangkan kecerdasan lainnya yang salah satunya adalah kecerdasan moral.
Dengan pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki guru
mengenai berbagai potensi/kecerdasan
yang dimiliki siswanya,
maka suasana kelas yang
cenderung monoton dan membosankan dikarenakan guru hanya bertumpu pada satu atau dua jenis kecerdasan dalam mengajar dapat menjadi berubah menjadi kelas yang hidup. Salah satu alternatifnya adalah Pengembangan Kecerdasan Moral dan Iplementasinya dalam pembelajaran di sekolah dasar yang diharapkan mampu mengembangkan kecerdasan moral selain kecerdasan intelektual siswa. Siswa memiliki suatu kebebasan berpikir, berpendapat, aktif dan kreatif. Cara menumbuhkan kecerdasan moral (karakter) yang baik dalam diri anak usia sekolah dasar adalah melalui tujuh kebajikan utama yakni: empati, hati nurani, kontrol diri, rasa hormat, kebaikan hati, toleransi, dan keadilan. Kebajikan-kebajikan itulah yang membuat manusia berkualitas, yang diperlukan bagi seluruh umat manusia di mana saja. Ketujuh unsur dalam kecerdasan moral itu dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran di sekolah dengan berbagai aktivitas yang dapat mengembangkan keseluruhan unsur tersebut. Tujuan pelaksanaan kegiatan workshop/pelatihan ini adalah untuk memberikan informasi tentang berbagai pengetahuan dan keterampilan kepada guru dalam upaya mengembangkan kecerdasan moral sebagai bagian dari kecerdasan jamak yang ada pada diri siswa serta implementasinya dalam proses pembelajaran di sekolah dasar ?. Kegiatan waorkshop/pelatihan ini diselenggarakan pada tanggal 2 Desember 2009 di SDN Anyelir 1 Depok Baru Kecamatan Pancoranmas Kota Depok.
Kata Kunci : Kecerdasan Moral, PKn, Pembelajaran di SD
PENDAHULUAN Manusia sebagai sasaran utama dari
dengan melalui berbagai proses pendidikan, baik di rumah, sekolah atau di masyarakat.
pembangunan, perlu diupayakan ke arah
Pendidikan sebagaimana yang diatur
pengembangan sumber daya manusia yang
dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang
seoptimal mungkin. Dengan upaya demikian
Sistem
diharapkan potensi-potensi yang dimilikinya
sebagai usaha sadar dan terencana untuk
dapat berkembang. Hal ini dapat dilakukan
mewujudkan suasana belajar dan proses
Pendidikan
Nasional
dinyatakan
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
Jurnal PGSD FIP UNJ Vol. II No. 1 Januari 2010
48
mengembangkan
untuk
seperti muatan tatanan nilai yang dapat
keagamaan,
diinternalisasikan pada diri siswa. Hal ini
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
berkaitan dengan kritik masyarakat terhadap
akhlak
pembelajaran di sekolah dasar yang lebih
memiliki
potensi
kekuatan
mulia,
dirinya
spiritual
serta
keterampilan
yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
banyak
negara.
intelektual siswa tanpa menyeimbangkannya
Dengan melihat ketentuan yang ada di dalam
peraturan
perundang-undangan
mengembangkan
kecerdasan
dengan pengembangan kecerdasan lainnya seperti
kecerdasan
moral.
Metode
tersebut maka upaya peningkatan pendidikan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar
terus dilakukan pemerintah, salah satunya
terkesan
adalah di tingkat sekolah dasar. Upaya
kurang demokratis, dan guru cenderung lebih
peningkatan pendidikan di sekolah dasar
dominan.
merupakan salah satu aspek di dalam
mengejar target yang berorientasi pada nilai
pembangunan
ujian akhir, di samping masih menggunakan
pendidikan
di
Indonesia
dewasa ini. Salah satu usaha pemecahan masalah
guna
pendidikan
peningkatan
adalah
dengan
sangat
kaku,
Guru
kurang
mengajar
fleksibel,
lebih
banyak
model konvensional yang monoton.
kualitas
Di dalam pembelajaran aktifitas guru
memperbaiki
lebih dominan dari siswa, sehingga guru
sistem pembelajaran yang antara lain tidak
sering
lagi menggunakan sistem pembelajaran yang
tatanan nilai, sikap, tindakan pada setiap
konvensional
mata pelajaran. Pembelajaran menjadi jenuh
melainkan
menggunakan
berbagai inovasi dalam pembelajaran. Pendidikan
di
proses
pembinaan
dan membosankan. Untuk menghadapi kritik ini
masyarakat tersebut diperlukan suatu inovasi
menerapkan kelas yang tidak produktif.
pembelajaran yang efektif dan efesien. Salah
Sehari-hari
ceramah
satu alternatifnya adalah Pengembangan
sementara siswa dipaksa menerima dan
Kecerdasan Moral dan Iplementasinya dalam
menghafal. Jarang sekali guru melaksanakan
pembelajaran
kegiatan
dengan
diharapkan
mampu
penemuan.
kecerdasan
moral
kelas
Indonesia
mengabaikan
diisi
selama
dengan
pembelajaran
mengutamakan
kegiatan
di
dasar
yang
mengembangkan selain
intelektual
dan
kebebasan berpikir, berpendapat, aktif dan
pembelajaran
dengan
yang
lebih
pilihan
strategi
berpihak
dan
memberdayakan siswa.
Siswa
kecerdasan
Pembelajaran seperti itu sebaiknya dirubah digantikan
siswa.
sekolah
memiliki
suatu
kreatif. Kecamatan
Pancoranmas
berada
di
Masalah utama dalam pembelajaran di
wilayah kota Depok Jawa Barat. Di wilayah
sekolah dasar adalah penggunaan metode
kecamatan Pancoranmas terdapat beberapa
atau model pembelajaran belum secara
sekolah dasar baik negeri dan swasta. Tidak
tepat, sehingga belum memenuhi harapan
dapat
49
dipungkiri
bahwa
sekolah-sekolah
Jurnal PGSD FIP UNJ Vol. II No. 1 Januari 2010
dasar yang berada di wilayah pinggiran kota DKI
Jakarta
masih
memiliki
Sebagaimana diketahui bahwa dalam
berbagai
UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
permasalahan dalam bidang pendidikan dan
Dosen pasal 20 dikatakan bahwa dalam
pengajaran, khususnya menyangkut masalah
melaksanakan profesinya, guru berkewajiban
dalam mengembangkan kecerdasan jamak
merencanakan pembelajaran, melaksanakan
(Multiple Intelligences) dalam pembelajaran
proses pembelajaran yang bermutu serta
terutama
menilai
dalam
mengembangkan
dan
mengevaluasi
hasil
kecerdasan moral. Kecerdasan moral itu
pembelajaran. Dengan demikian guru perlu
sendiri merupakan bagian dari kecerdasan
memiliki pengetahuan dan pemahaman serta
intrapersonal dalam pembagian kecerdasan
keterampilan
jamak itu sendiri. Multiple Intelligences suatu
pembelajaran yang dapat mencapai tujuan
paradigma baru yang mengajak para guru
pembelajaran secara optimal. Guru perlu
untuk berpikir positif bahwa tidak ada siswa
memiliki
yang bodoh, setiap guru akan memandang
bagaimana
semua siswanya sebagai manusia yang
kemampuan/potensi yang dimiliki siswanya
memiliki potensi untuk berprestasi. Setiap
dengan berbagai karakteritik yang dimilikinya,
guru akan berusaha keras membangun
sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan
sugesti positif di dalam kelas, dan kemudian
Nasional RI No. 16 Tahun 2007 tentang
memunculkan minimal suatu kecerdasan
Standar
yang dimiliki setiap siswanya.
Kompetensi Guru SD dijelaskan bahwa
tentang
kompetensi
pendekatan
dalam
mengetahui
mengembangkan
Kualifikasi
segala
Akademik
dan
Pada kenyataannya masih banyak guru
kompetensi inti guru salah satunya adalah
yang belum memahami tentang berbagai
kompetensi pedagogik dimana guru harus
potensi
serta
menguasai karakteristik peserta didik dari
mengembangkannya.
aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional
yang
dimiliki
bagaimana
siswanya
Kecenderungan di sekolah guru melihat bahwa semua siswanya memiliki potensi
dan intelektual. Dengan pengetahuan dan pemahaman
yang sama antara yang satu dengan yang
yang
lain.
potensi/kecerdasan
Pendekatan
digunakan
pembelajaran
cenderung
bersifat
yang klasikal,
maka
dimiliki
suasana
guru
mengenai
berbagai
yang dimiliki siswanya,
kelas
yang
cenderung
padahal hasil dan tujuan pembelajaran lebih
monoton dan membosankan dikarenakan
bisa tercapai secara optimal jika guru tahu
guru hanya bertumpu pada satu atau dua
bagaimana membelajarkan siswanya sesuai
jenis kecerdasan dalam mengajar dapat
kemampuan
individu,
menjadi berubah menjadi kelas yang hidup.
seperti gaya belajar atau potensi yang
Guru yang menguasai teori kecerdasan
dimilikinya.
jamak (multiple intellgences)
siswanya
secara
tidak akan
kehabisan ide dan akan terus bersemangat
Jurnal PGSD FIP UNJ Vol. II No. 1 Januari 2010
50
untuk menciptakan hal-hal yang baru di
kecerdasan
kelas.
menjadi
karena merekalah orang-orang yang paling
diberi
dapat mempengaruhi sikap dan perilaku
Suasana
menyenangkan
kelas
sebab
siswa
kesempatan seluas-luasnya untuk mencari
moral
siswa
sekolah
dasar
mereka.
cara belajar yang sangat cocok dengan
Di sekolah dasar ada banyak faktor
dirinya walaupun dengan berbagai mata
yang mempengaruhi kualitas pembelajaran,
pelajaran yang mereka pelajari.
salah satunya adalah guru dalam melakukan
Di sisi lain adanya krisis moral yang
proses
pendidikan.
Agar
dapat
stake
holder,
terjadi di masyarakat Indonesia secara makro
memenuhi
tuntutan
saat ini yang melibatkan anak usia sekolah
sekolah
memerlukan
dasar. Semua orang menghadapai masalah
terutama untuk pengembangan kompetensi
ini, dari mulai orang tua, pendidik di sekolah,
guru mengarah ke guru yang profesional
pemuka
pemerintah.
melalui berbagai pelatihan tentang berbagai
Semuanya menyuarakan kekhawatiran yang
materi pengetahuan yang dibutuhkan oleh
sama dan berusaha mencari jawaban atas
para guru. Tujuan diadakan pelatihan agar
masalah tersebut.
para guru sebagai ujung tombak keberhasilan
agama
Sejauh
ini
maupun
kekhawatiran
terbesar
pendidikan
para
sekolah
di
pengembangan
sekolah
mampu
pembelajaran
secara
adalah tindak kekerasan yang dilakukan
mengembangkan
anak-anak muda khususnya yang sudah
optimal sehingga menghasilkan siswa yang
mulai merambah di sekolah dasar dan sudah
dapat
merupakan
perlu
mengembangkan berbagai kemampuan yang
segera diatasi, seperti penggunaan narkoba,
dimilikinya sesuai karakteristiknya. Pelatihan
bullying, pemerkosaan dan lain-lain. Selain
ini menjadi sangat perlu untuk dilaksanakan
itu juga ditemukan gejala dimana siswa
guna
sekolah dasar yang sudah mulai menurun
kegiatan pengembangan dunia pendidikan di
rasa hormatnya pada orang tua dan guru,
sekolah dasar, yang dampak akhirnya dapat
kurang adanya penghargaan terhadap teman
meningkatkan prestasi dan mutu pendidikan
dan
dapat
di Kecamatan Pancoranmas Kota Depok
mengontrol diri/pengendalian diri. Semuanya
Jawa Barat. Mengingat hal ini, maka realisasi
itu akan sudah merupakan peringatan bagi
kegiatan pengabdian kepada masyarakat
kita
tentang
orang
semua
keadaan
lain,
gawat
serta
untuk
yang
kurang
mulai
memikirkan
memiliki
kebanggaan
mendukung
dan
“Pelatihan
memperlancar
Pengembangan
bagaimana upaya kita mengembalikan moral
Kecerdasan
siswa sekolah dasar ke arah yang lebih baik.
Mengembangkan
Oleh karena itu perlunya pengetahuan dan
(Multiple Intelligences) & Implementasinya
pemahaman
dalam Pembelajaran di SD bagi Guru-Guru di
khususnya
51
bagi guru dan orang tua dalam
pengembangan
Moral
dalam
dalam Kecerdasan
Upaya Jamak
SDN Anyelir 1 Depok Baru Kecamatan Jurnal PGSD FIP UNJ Vol. II No. 1 Januari 2010
Jawa Barat”
Pancoranmas Kota Depok sangat perlu diwujudkan.
kepala
sekolah,
kesemuanya
Berdasarkan latar belakang masalah di
Diantara
guru
itu
unsur
dan
siswa
sangat
yang
menentukan.
tersebut
yang
cukup
atas, maka dapat diidentifikasikan berbagai
menentukan adalah faktor guru. Namun
permasalahan
(1)
dalam kenyataannya masih banyak kendala
kecerdasan
dan kelemahan yang dihadapi guru, dimana
Bagaimana
yang
konsep
ada, tentang
yaitu:
jamak dari segi teoritis dan praktis serta
salah
bagaimana
optimalnya dalam mengemas pembelajaran
implementasinya
pembelajaran Bagaimana
di
sekolah
konsep
dalam
dasar
tentang
?,
(2)
kecerdasan
satunya
adalah
masih
yang menyenangkan, dan mengembangkan seluruh
potensi/kecerdasan
moral sebagai bagian dari kecerdasan jamak
siswanya
dari segi teoritis dan praktis serta bagaimana
karakteristik yang dimilikinya.
implementasinya
dalam
pembelajaran
belum
di
dengan
yang
melihat
dimiliki
perbedaan
Dalam proses pembelajaran di sekolah
sekolah dasar ?, (3) Bagaimana caranya agar
dasar
guru dapat mengembangkan kecerdasan
tentang tahap perkembangan siswa. Salah
moral siswa dalam proses pembelajaran di
satu hal yang penting adalah bahwa pada
sekolah
perlu
tahap perkembangan yang dialami siswa
dan
melibatkan semua aspek, seperti fisik, sosial-
implementasi dari kecerdasan moral sebagai
emosi, dan kognitif secara utuh dan terpadu.
bagian dari kecerdasan jamak
Perkembangan
dasar
pemahaman
?,
guru
(4)
Mengapa
tentang
teori
(multiple
intelligences) ?
ini
sangat
dibutuhkan pemahaman
salah
satu
aspek
mempengaruhi
dan
Tujuan pelaksanaan kegiatan pelatihan
perkembangan
aspek
adalah
perkembangan bahasa siswa dipengaruhi
tentang
untuk
memberikan
berbagai
informasi
pengetahuan
dan
dan
dipengaruhi lainnya,
mempengaruhi
misal:
perkembangan
keterampilan kepada guru dalam upaya
kognitifnya.
mengembangkan kecerdasan moral siswa
perkembangan yang terjadi pada diri siswa
serta
bukan merupakan bagian yang terpisah-pisah
implementasinya
dalam
proses
pembelajaran di sekolah dasar ?
Jadi
oleh
pertumbuhan
dan
melainkan sesuatu yang utuh. Oleh karena itu
dalam
pembelajaranpun
sebaiknya
melihat itu semua, artinya pembelajaran
TINJAUAN PUSTAKA
sebaiknya dapat mengembangkan secara
1. Hakikat Kecerdasan Moral Keberhasilan pelaksanaan pendidikan di
utuh seluruh aspek kemampuan yang dimiliki
sekolah dasar mencakup berbagai unsur
oleh siswa dengan optimal. Tujuan itu dapat
yang terkait, antara lain kurikulum, sistem
dicapai
pembelajaran,
pembelajaran
sarana
dan
prasarana,
keikutsertaan masyarakat dan orang tua,
Jurnal PGSD FIP UNJ Vol. II No. 1 Januari 2010
dengan yang
melalui
pendekatan
berbasis
kecerdasan
jamak (multiple intelligences).
52
Setiap
siswa
memiliki
keunikan
penglihatan. (4). Inteligensi Musikal, yaitu
beragam yang juga termasuk di dalamnya
kemampuan untuk megkomposisikan musik,
uniknya
menyanyi dan menghargai musik, memiliki
kecerdasan
yang
dimilikinya,
sehingga pembelajaran sebaiknya melihat
kepekaan
dan
Kinestetis badan, yaitu kemampuan untuk
memperhatikan
kecerdasan demikian
yang guru
berbagai
bentuk
dimilikinya. akan
Dengan
lebih
untuk
menggunakan
irama.
badan
(5)
Inteligensi
secara
terampil,
mudah
mengatasi masalahan, dan menghasilkan
berbagai
prestasi. (6). Inteligensi Interpersonal Sosial,
dimiliki
yaitu kemampuan untuk bekerja sama secara
siswanya. Untuk itu maka guru perlu memiliki
efektif dengan orang lain, memiliki empati
pengetahuan
dan pengertian, menghayati motivasi dan
mengembangkan kemampuan/kecerdasan
jamak
yang
tentang
(multiple
teori
keceradasan
intelligences),
dan
tujuan
seseorang.
implementasi dalam pembelajaran di sekolah
Intrapersonal,
dasar.
menganalisa
diri
kemampuan
untuk
Howard Gardner telah mengemukakan teorinya tentang inteligensi jamak (multiple intelligence)
yang
menjadi
dimensi
8
semula
7
kemudian
inteligensi.
Gardner
(7).
yaitu
Inteligensi
kemampuan dan
untuk
refleksi,
menilai
serta
keberhasilan
orang lain. Pada
tahun
menambahkan
1996,
inteligensi
ke
yaitu
Inteligensi
kecerdasan, tidak hanya satu tetapi beberapa
mengenal kembali flora dan fauna serta
kecerdasan
mencintai
dalam
tingkatan
alam.
yaitu
8
menyatakan bahwa setiap manusia memiliki
(inteligensi)
Natural,
Gardner
Kedelapan
kemampuan
kemampuan
yang berbeda-beda. Beberapa inteligensi itu
tersebut dimiliki oleh semua orang dengan
disebut sebagai kecerdasan berganda atau
kemampuan
“Multiple Inteligence”.
masing-masing
Dalam
bukunya
“Frame
berbeda-beda.
orang
memiliki
Jadi profil
Mind”,
inteligensi yang berbeda satu dengan yang
Gardner memaparkan 7 jenis inteligensi yang
lainnya. Perbedaan tersebut menyebabkan
menunjukan
kemampuan seorang
kompetensi
of
yang
intelektual
yang
siswa untuk mata
berbeda-beda yaitu: (1). Inteligensi Linguistik,
pelajaran tertentu berbeda dengan siswa
yaitu kemampuan untuk membaca, menulis
yang
dan berkomunikasi. (2). Inteligensi Logis-
perbedaan tersebut agar dapat menciptakan
Matematis, yaitu kemampuan untuk berpikir
proses belajar yang bervariasi, sehingga
logis,
menyenangkan siswa.
sistematis,
dan
menghitung.
(3).
Inteligensi Visual-Spatial, yaitu kemampuan untuk
berpikir
memvisualisasi mengimajinasikan
53
melalui hasil
masa
sesuatu
lainnya.
Guru
perlu
memahami
Kajian tentang moral yang merupakan
gambar,
bagian dari karakter pada diri manusia
depan,
memerlukan pemahaman yang integral. Dari
dengan
asal katanya, maka moral berasal dari kata Jurnal PGSD FIP UNJ Vol. II No. 1 Januari 2010
“Morus”, yg bermakna norma aturan atau
motivasi kebaikan dalam setiap sikap
dan
keharusan, dan menjadi moralitas yang
tindakan
juga
bersifat keadaan atau kualifikasi/karakteristik.
memberikan wawasan masa depan baik
Menurut “New Webster^s Dictionary”, moral
konsekuensi
dan
sebagai kata benda mengandung makna:(1).
kehidupan
di
Prinsip-prinsip benar dan salah mengenai
dipertimbangkan
tingkah laku dan (2). Pendidikan tentang
memberikan
ukuran tingkah laku. Menurut “The New
bertahan terhadap segala dorongan naluri
Oxford Illustrated Dictionary”, sebagai kata
dan keinginan (nafsu); memberikan daya
sifat
tahan
berarti:
(1).
Berhubungan
dengan
manusia.
Selain
sanksi dunia
dalam
sosial
dalam
yang
selalu
sebelum
landasan
itu
bertindak,
kesabaran,
menunda
menolak
karakter, tentang benar dan salah dan (2).
dorongan-dorongan
Tingkah laku yg baik, mulia, dan
mengancam harkat martabat manusia.
benar.
yang
atau
untuk
rendah
yang
Istilah moral mengandung makna integritas
Kecerdasan moral merupakan bagian
pribadi manusia, yakni harkat dan martabat
dari kecerdasan jamak yang dikenal dengan
seseorang
kepribadian
kecerdasan Inteligensi Interpersonal Sosial,
seseorang manusia amat ditentukan oleh
yaitu kemampuan untuk bekerja sama secara
moralnya. Bila moral dari luar yang bersifat
efektif dengan orang lain, memiliki empati
keharusan (must to) ini mampu kita terima
dan pengertian, menghayati motivasi dan
mempribadi
tujuan
pribadi.
Derajat
(personalized)
menjadi
seseorang
(Armstrong,2000:4).
keyakinan yang kita anut dan disetujui, maka
Sementara
kecerdasan
moral
menurut
dia menjadi suara hati dan tidak lagi bersifat
Michele Borba (2008: vii) dalam bukunya
keharusan atau tuntutan dari luar, melainkan
“Membangun Kecerdasan Moral” dinamakan
sudah menjadi keharusan yg datang dari
karakter, dan dikatakan cara menumbuhkan
dalam diri serta menjadi kelayakan dan
karakter yang baik dalam diri anak melalui
bahkan dirasakan sebagai kewajiban dan
tujuh kebajikan utama yakni: empati, hati
kebutuhan moral serta tampil sebagai kiprah
nurani, kontrol diri, rasa hormat, kebaikan
diri atau kepribadian.
hati, toleransi, dan keadilan. Kebajikan-
Adapun tujuan dan fungsi moral bagi
kebajikan itulah yang membuat manusia
manusia adalah menjamin tegaknya harkat
berkualitas, yang diperlukan bagi seluruh
dan
dan
umat manusia di mana saja. Aristoteles
kemanusiaan, menjamin kebahagiaan rohani
mengajarkan bahwa manusia tidak menjadi
dan jasmani manusia karena penunaian
bermoral
fungsi moral tidak menimbulkan konflik batin,
Kalaupun akhirnya mereka bermoral dan
rasa menyesal, perasaan
atau
bijak, itu berkat usaha sepanjang yang
kekecewaan, menjamin keharmonisan antar
dilakukan mereka sendiri dan masyarakat.
hubungan
Jadi kecerdasan moral itu sebenarnya harus
martabat
pribadi
sosial
seseorang
pribadi,
berdosa
memberikan
Jurnal PGSD FIP UNJ Vol. II No. 1 Januari 2010
dan
bijak
dengan
sendirinya.
54
dikembangkan
oleh
manusia
melalui
melalui permainan yang menyenangkan dan
berbagai upaya yang dilakukannya bukan
menantang.
karena terbentuk dengan sendirinya.
memberikan kesempatan pada anak-anak
Kecerdasan moral juga berkaitan erat dengan
kecerdasan
kecerdasan
emosional.
emosional
Istilah
pertama
kali
Melalui
permainan,
dapat
untuk mempelajari dan mempraktekkan caracara baru dalam berpikir, merasakan, serta bertindak.
dilontarkan oleh psikolog Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari
2. Hakikat Pembelajaran di SD
University
Pembelajaran
of
menerangkan
New
Hampshire
kualitas-kualitas
untuk
emosional
di
diselenggarakan
sekolah
melalui
dasar
kegiatan
dari
yang penting bagi keberhasilan seseorang,
berbagai mata pelajaran yang diberikan di
yang terdiri dari: empati, mengungkapkan
sekolah dasar, seperti lima mata pelajaran
dan memahami perasaan, mengendalikan
pokok (Bahasa Indonesia, PKn, Matematika,
amarah,
IPA, IPS) dan beberapa mata pelajaran
kemandirian,
memecahkan ketekunan,
masalah
kemampuan antar
kesetia-kawanan,
pribadi,
lainnya
(Agama,
Seni
Budaya
dan
keramahan,
Keterampilan, Penjaskes, Bahasa Inggris).
dan sikap hormat (Shapiro, , 2001: 5).
Dalam pengembangan kecerdasan moral
Keterampilan emosional dan sosial yang
untuk kegiatan workshop/pelatihan ini hanya
dewasa ini oleh
disebut
dipilih dua macam mata pelajaran yaitu PKn
kecerdasan emosional atau EQ (Emotional
dan IPA dikarenakan keterbatasan waktu
Intelligences) sama pentingnya dengan IQ
penyelenggaraan dan dana yang tersedia.
para
psikolog
(Intelligence Quotion). Berbagai penelitian menunjukkan
bahwa
anak-anak
dengan
a. Pembelajaran PKn SD
keterampilan emosional lebih bahagia, lebih
Dalam kurikulum SD tahun 2006 (KTSP)
percaya diri, dan lebih sukses di sekolah.
khususnya untuk terdapat berbagai macam
Yang juga penting, keterampilan ini menjadi
mata
pondasi bagi anak-anak untuk menjadi orang
Pendidikan
dewasa yang bertanggung jawab, peduli
pelajaran
kepada orang lain, dan produktif.
(PKn) bertujuan agar peserta didik memiliki
Keterampilan emosional dan sosial dapat diajarkan pada siswa di sekolah dasar.
pelajaran,
salah
satunya
Kewarganegaraan. Pendidikan
kemampuan sebagai berikut:
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif
dipelajari dan harus dipraktekkan, tetapi
kewarganegaraan.
dikuasai,
keterampilan
tersebut
Mata
Kewarganegaraan
Keterampilan ini memerlukan waktu untuk
begitu
adalah
dalam
Berpartisipasi
menanggapi
secara
aktif
isu
dan
menjadi kebiasaan yang alami. Keterampilan
bertanggung jawab, dan bertindak
emosional sosial pada siswa dikembangkan
secara
55
cerdas
dalam
kegiatan
Jurnal PGSD FIP UNJ Vol. II No. 1 Januari 2010
bermasyarakat,
berbangsa,
dan
bernegara, serta anti korupsi.
sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Pembelajaran PKn dilakukan melalui praktek
dan
belajar kewarganegaraan yang dirancang
demokratis untuk membentuk diri
untuk membantu siswa memahami teori
berdasarkan
secara
Berkembang
secara
positif
karakter-karakter
mendalam
melalui
pengalaman
masyarakat Indonesia agar dapat
belajar praktik empirik, seperti permainan dan
hidup
simulasi, membuat karangan, menganalisis
bersama
dengan
bangsa-
bangsa lainnya.
isu/kasus tertentu, atau metode pemecahan
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa
masalah. Hasil akhir dari praktek belajar
lain dalam percaturan dunia secara
kewarganegaraan
langsung
hasil
langsung
belajar yang mencerminkan pemahaman,
memanfaatkan
teknologi
penghayatan serta penerapan hasil belajar dari setiap individu atau kelompok.
informasi dan komunikasi. Melalui
portofolio
tidak
atau
dengan
adalah
mata
pelajaran
PKn,
siswa
diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk
b. Pembelajaran IPA di SD
menjadi warga negara Indonesia dan warga
Alam ini penuh dengan keragaman,
dunia yang efektif. Menjadi warga negara
tetapi juga penuh dengan tatanan. Ilmu
Indonesia dan warga dunia yang efektif
Pengetahuan Alam (IPA) menawarkan cara-
merupakan
tantangan
cara
masyarakat
global
berat
karena
manusia
agar
dapat
memahami
mengalami
kejadian-kejadian di alam dan dapat hidup di
perubahan setiap saat. Untuk itulah, PKn
alam ini. IPA adalah penyelidikan yang
dirancang
terorganisir
untuk
merefleksikan kehidupan berubah
selalu
membangun
dan
untuk
mencari
pola
atau
keteraturan dalam alam.
kemampuan
siswa
dalam
bermasyarakat
yang
selalu
Kata IPA merupakan singkatan dari kata
terus
Ilmu Pengetahuan Alam, yang merupakan
dan
berkembang
secara
terjemahan dari kata-kata bahasa Inggris
menerus. Pendidikan
Kewarganegaraan
”Natural Science”. Natural artinya alamiah,
pada
berhubungan dengan alam atau bersangkut
pembentukan diri yang beragam dari segi
paut dengan alam. Science artinya ilmu
agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan
pengetahuan. Jadi IPA (Ilmu Pengetahuan
suku bangsa untuk menjadi warga negara
Alam) adalah sebagai ilmu tentang alam, ilmu
Indonesia yang bersatu, cerdas, terampil, dan
yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang
berkarakter
terjadi di alam.
(Citizenship)
memfokuskan
sesuai
dengan
nilai-nilai
Pancasila dan Konstitusi Negara Kesatuan Republik
Indonesia
mempertimbangkan
atau
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai
dengan
produk tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya
memanfaatkan
sebagai proses. Produk IPA adalah fakta-
Jurnal PGSD FIP UNJ Vol. II No. 1 Januari 2010
56
fakta, konsep-konsep dan prinsip-prinsip,
artinya tidak dicampuri
serta teori-teori. Prosedur yang digunakan
senang atau tidak senang terhadap sesuatu.
oleh para ilmuwan untuk mempelajari alam ini
Jika fakta menunjukkan bahwa sesuatu itu
adalah prosedur empirik dan analistis.
hitam, maka ia menyatakan hitam meskipun
Dalam
prosedur
empirik
ilmuwan
mengumpulkan
informasi,
mengorganisasikan
menurut pendapatnya seharusnya putih, (2) Tidak
tergesa-gesa
dalam
megambil
untuk
kesimpulan bila belum cukup data yang
selanjutnya dianalisis. Proses empirik dalam
mendukung, (3) Berhati terbuka dalam arti
IPA
(pengamatan),
bersedia mempetimbangkan pendapat atau
klasifikasi dan pengukuran. Untuk prosedur
penemuan orang lain sekalipun bertentangan
analitik
dengan
mencakup
informasi
oleh perasaan
observasi
ilmuwan
menginterpretasikan
penemuannya,
(4)
Tidak
penemuan mereka dengan mempergunakan
mencampuradukan fakta dengan pendapat,
proses-proses
seperti
(5)
eksperimentasi
terkontrol,
kesimpulan,
dan
hipotesa,
Bersifat
hati-hati,
dan
(6)
Ingin
menarik
menyelidiki. Melalui pengembangan sikap
Untuk
ilmiah dalam pembelajaran IPA inilah jika
memprediksi.
menjalankan suatu penelitian tentang alam
guru
diperlukan
dilakukan dalam proses pembelajaran, maka
pengetahuan
terpadu
tentang
benar-benar
dapat
siswa
diselidiki.
kecerdasan moralnya secara optimal juga.
unsur
yaitu
hasil
IPA
dan
cara
kerja
Apalagi
jika
bervariasi
fakta-fakta seperti hukum-hukum, prinsip-
eksperimen,
prinsip,
bersama
struktur
dan
lain
guru
mengembangkan
mampu
mengemas
pembelajaran melalaui berbagai metode yang
memperoleh hasil tersebut. Hasil IPA berupa
klasifikasi,
dapat
optimal
proses dan materi dalam topik yang akan
IPA dapat dikatakan terjadi dari dua
akan
secara
seperti
diskusi
problem maka
kelompok,
solving,
akan
lebih
proyek dapat
sebagainya. Hasil IPA ini penting bagi
mengembangkan kecerdasan moral siswa
kemajuan manusia. Cara kerja memperoleh
seperti tujuh kebajikan utama yakni: empati,
hasil hasil itu sering disebut proses IPA.
hati nurani, kontrol diri, rasa hormat, kebaikan
Dalam proses IPA terkandung cara kerja,
hati, toleransi, dan keadilan.
sikap dan cara berpikir kemajuan IPA yang
IPA untuk siswa di sekolah dasar harus
pesat disebabkan oleh proses ini. Dalam
dimodifikasi
memecahkan
seorang
mempelejarinya. Ide-ide dan konsep-konsep
ilmuwan sering berusaha mengambil sikap
harus disederhanakan agar sesuai dengan
tertentu
usaha
kemampuan siswa untuk memahaminya. IPA
mencapai hasil yang diharapkan. Sikap itu
untuk anak-anak didefenisikan oleh paolo
dikenal dengan nama sikap ilmiah. Beberapa
dan Marten (dalam Carin: 1993: 5) adalah
ciri sikap ilmiah itu adalah: (1). Obyektif,
dengan kegiatan: (1) Mengamati apa yang
57
yang
suatu
masalah
memungkinkan
agar
siswa
dapat
Jurnal PGSD FIP UNJ Vol. II No. 1 Januari 2010
terjadi, (2) Mencoba memahami apa yang
kecamatan Pancoranmas Depok dengan
diamati, (3) Mempergunakan pengetahuan
pertimbangan bahwa di wilayah kecamatan
baru untuk meramalkan apa yang akan
Pancoranmas
terjadi, dan (4) Menguji ramalan-ramalan di
dasar yang berada di wilayah pinggiran kota
bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah
DKI Jakarta yang masih memiliki berbagai
ramalan tersebut benar.
permasalahan dalam bidang pendidikan dan
terdapat
sekolah-sekolah
Bila diajarkan dengan menurut cara yang
pengajaran, khususnya menyangkut masalah
tepat, IPA merupakan suatu mata pelajaran
dalam mengembangkan kecerdasan jamak
di
(Multiple Intelligences) dalam pembelajaran
sekolah
dasar
yang
memberikan
kesempatan latihan berfikir kristis, misalnya
terutama
dengan
kecerdasan moral dalam pembelajaran.
mengikuti
metode
menemukan
sendiri. Dengan metode ini siswa dihadapkan kepada
suatu
masalah,
mencari
dalam
mengembangkan
Inovasi pembelajaran jarang digunakan
cara
dalam pembelajaran di SD khususnya untuk
menyelidiki, dituntun merancang percobaan
PKn, masih ditemukan kelemahan dalam
(eksperimen) sederhana sampai memperoleh
beberapa penyajian materi PKn pada siswa
kesimpulan.
di sekolah dasar. Hal ini menimbulkan kurang optimalnya lebih
METODOLOGI Kegiatan
pengabdian
kepada
pembelajaran PKn disebabkan
seringnya
hanya
mengembangkan
kecerdasan intelektual siswa saja tanpa
masyarakat ini merupakan pengembangan
diimbangi
metode dan strategi pembelajaran yang
kecerdasan lainnya treutama kecerdasan
dilakukan melalui kegiatan workshop tentang
moralnya. Berdasarkan hal ini, jika di sekolah
pengembangan
dasar
implementasinya
kecerdasan dalam
moral
serta
pembelajaran
di
sekolah dasar. Pengabdian
dengan
siswa
mengembangkan
pengembangan
dibiasakan kecerdasan
dengan moral
disamping kecerdasan intelektualnya dalam kepada
masyarakat
pembelajaran, maka di masa yang akan
dilaksanakan di SDN Anyelir Depok pada
datang siswa akan lebih meningkatkan hasil
beberapa guru di sekolah tersebut ditambah
belajarnya.
juga beberapa guru dari sekolah lain yang
pembelajaran PKn dan IPA di SD.
merupakan binaan SDN Anyelir 1 Depok.
Adapun
dan
khususnya
tahap-tahap
dalam
untuk
kegiatan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
pengabdian kepada masyarakat ini adalah
diadakan selama 1 hari (dari mulai jam 08.00-
sebagai berikut:
16.00) tepatnya pada hari Selasa tanggal 2 Desember 2009. Subyek kegiatan ini adalah SDN Anyelir 1 Depok sebuah sekolah inti di wilayah
Jurnal PGSD FIP UNJ Vol. II No. 1 Januari 2010
1. Menyusun rencana kegiatan melalui penyusunan proposal. 2. Melakukan
koordinasi
dengan
anggota Tim Pengabdi.
58
3. Mengadakan
koordinasi
dengan
25 orang peserta yang terdiri dari guru dari
instansi terkait, yakni Kasi Dikdas
guru SDN Anyelir 1 Depok dan dari sekolah
Kecamatan
Kota
lain sebagai sekolah binaan dari SDN Anyelir
Depok Jawa Barat dan Kepala SDN
1 Depok seperti SDN Anyelir 2, SDN Depok
Anyelir 1 Depok I Jawa Barat,
Jaya 7, SDN Depok Jaya 2 SDN Panmas 1
dimana kegiatan pengabdian ini akan
dan SDN Depok Jaya 1. Kegiatan ini
dilaksanakan.
dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 2
Pancoranmas
4. Menghubungi nara sumber 5. Penyusunan
materi
Desember 2009.
dan
jadwal
pelatihan
Berdasarkan
evaluasi tertulis yang
dilakukan setelah peserta pelatihan diberi
6. Pelaksanaan kegiatan dan evaluasi kegiatan
penyegaran
materi,
kelima
pertanyaan
berhasil dijawab oleh para peserta pelatihan
7. Pemberian sertifikat pada peserta dan Tim Pengabdi.
dengan
baik.
Adapun
evaluasi
kebermanfaatan adanya pelatihan adalah sangat bermanfaat bagi para guru sekolah dasar. Kepala Sekolah dan semua peserta
HASIL KEGIATAN Hasil yang nampak terlihat bahwa selama
kegiatan
pengabdian
kepada
meminta
untuk
diadakan
macam
pelatihan
lagi
berbagai
lain
dalam
upaya
pengetahuan
dalam
rangka
masyrakat ini berlangsung semua aktifitas
menambah
berjalan dengan baik. Kegiatan dilaksanakan
meningkatkan profesionalitas mereka.
tepat waktu sesuai agenda acara yaitu jam 08.00 dan diakhiri juga tepat pada jam 16.00. Selain itu juga semua nara sumber yang
PENUTUP
terlibat
dalam
Kesimpulan
datang
tepat
penyampaian pada
mater
waktunya,
juga
sehingga
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan
menambah antusias para guru SDN Anyelir 1
pengabdian kepada masyarakat yang telah
Depok yang hadir. Seluruh peserta sangat
terselenggara, maka dapat disimpulkan hal
serius dan bersemangat mengikuti kegiatan
sebagai berikut:
penyampain materi karena merasa sangat
1. Respon dan sambutan dari proses
bermanfaat dan tidak ada satupun peserta
kerja sama dari seluruh elemen dari
yang ijin meninggalkan ruangan sampai akhir
SDN Anyelir 1 Depok sangatlah
kegiatan.
menggembirakan dan baik.
Kegiatan dilaksanakan di ruang kerja
2. Keseriusan dan semangat/antusian
guru yang dapat menampung sekitar 30
dari seluruh peserta yang mengikuti
orang dan berada di lantai 2 SDN Anyelir 1
kegiatan
Depok. Pelaksanaan kegiatan ini diikuti oleh
sangatlah baik.
59
workshop/pelatihan
Jurnal PGSD FIP UNJ Vol. II No. 1 Januari 2010
ini
3. Terjadinya peningkatan pengetahuan
dapat
merasakan
imbasnya
dan keterampilan peserta tentang
kemajuan
pengembangan
khususnya di bidang ilmu pendidikan
kecerdasan
moral
ilmu
sekolah
pengetahuan
dalam pembelajaran di sekolah dasar
di
akan diaplikasikan dalam tugas dan
tersebut
profesinya.
memberikan manfaat untuk semua pihak
dasar.
maka
dalam
Dengan
hasilnya
rangka
cara dapat
tugas
dan
profesinya.
Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Workshop/pelatihan perlu
dilakukan
kepada pinggiran
workshop/pelatihan
semacam secara
seluruh
guru
DKI
Jakarta,
2. Perlu adanya keberlanjutan kegiatan
ini
periodik
ini
dengan
harapan dapat memberikan manfaat dan dapat lebih berdaya guna.
di wilayah sehingga
DAFTAR PUSTAKA Armstrong, Thomas. Menerapkan Multiple Intelligences di Sekolah. Terjemahan Virginia: ASCD, 2000. Borba, Michele. Membangun Kecerdasan Moral, Terjemahan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008. Darmodiharjo, Darji. Nilai, Norma dan Moral. Jakarta: Aries Lima, 1986 Gardner, Howard. Multiple Intelligences: Theory in Practice. USA: BasicBooks, 1993. Iskandar, Srini M. Pendidikan Ilmu Pendidikan Alam. Jakarta: Depdiknas, 1996/1997. Mahjuddin. Pendidikan Hati. Jakarta: Kalam Mulia, 2001. --------------. Konsep Dasar Pendidikan Akhlak. Jakarta: Kalam Mulia, 2000. PERMENT DIKNAS No. 16 Tahun 2006 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru SD. Semiawan, Conny R. Landasan Pembelajaran dalam Perkembangan Manusia. Jakarta: CHCD, 2007. Shapiro, Lawrence E, Mengajarkan Emotional Intelligence pada Anak. Terjemahan Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001. UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan D
Keterangan Penulis Nina Nurhasanah adalah Dosen PGSD FIP UNJ Pada mata Kuliah PKN
Jurnal PGSD FIP UNJ Vol. II No. 1 Januari 2010
60