Presentasi Tugas Akhir
PENGEMBANGAN KAMERA NON-METRIK UNTUK KEPERLUAN PEMODELAN BANGUNAN
Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2013
Oleh: Muhammad Iftahul Jannah 3508100028
LATAR BELAKANG 1.
Penggunaan Kamera untuk penentuan posisi
2.
Harga kamera non-metrik pada umumnya murah, memiliki resolusi tinggi dan kualitas geometriknya rendah
3.
Ketelitian hasil pemotretan dapat ditingkatkan dengan metode dan analisis
4.
Penggunaan kamera non-metrik untuk pemodelan suatu bangunan
RUMUSAN MASALAH Perumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan ketelitian dari kamera non-metrik dengan melakukan analisis pada distorsi Radial dan Tangensial menggunakan metode self calibration. Membandingkan ketelitian tiga lensa kamera SLR Nikon D700 (kamera non-metrik), sehingga dari hal tersebut akan dilakukan pemodelan terhadap suatu bangunan.
BATASAN MASALAH 1.
Melakukan analisis distorsi tangensial dan radial dengan menggunakan metode self calibration untuk meningkatkan ketelitian kamera SLR non-metrik Nikon D700.
2.
Objek penelitian berupa bidang kalibrasi untuk keperluan kalibrasi kamera, kemudian objek untuk pemodelan suatu bangunan adalah bangunan gedung baru Teknik Geomatika ITS Surabaya.
3.
Kamera yang digunakan adalah kamera SLR non-metrik Nikon D700 dengan tiga lensa yaitu lensa fix nikkon 35 mm, 50 mm dan 85 mm.
4.
Penelitian ini hanya menggunakan satu foto untuk proses kalibrasi dan pemodelan bangunan
TUJUAN 1.
Untuk melakukan analisis distorsi radial dan distorsi tangensial dalam meningkatkan ketelitian kamera SLR non-metrik Nikon D700.
2.
Melakukan pengujian kamera SLR non-metrik Nikon D700 untuk pemodelan suatu objek atau bangunan.
3.
Melakukan pengujian ketelitian antara lensa fix nikkon 35 mm, 50 mm dan 85 mm kamera SLR non-metrik Nikon D700.
MANFAAT 1.
Dapat mengetahui ketelitian kamera SLR non-metrik Nikon D700 dari hasil anilisis distorsi radial dan tangensial.
2.
Mengetahui seberapa jauh pemanfatan kamera SLR non-metrik Nikon D700 untuk pemodelan suatu objek/bangunan.
3.
Mengetahui perbandingan ketelitian antara lensa fix nikkon 35 mm, 50 mm dan 85 mm pada kamera SLR non-metrik Nikon D700.
LOKASI PENELITIAN Penelitian untuk melakukan kalibrasi kamera dilakukan di Teknik Geomatika ITS dengan bidang kalibrasi, seperti pada gambar di bawah ini. Sedangkan objek untuk pemodelan bangunan adalah gedung baru Teknik Geomatika ITS
Gambar bidang kalibrasi
Gambar gedung baru Teknik Geomatika ITS Surabaya
DATA 1.
Data foto CRP yang diambil dari tiga jenis lensa, yaitu lensa fix nikkon 35 mm, 50 mm dan 85 mm kamera SLR non-metrik Nikon D700 dari bidang kolimator
2.
Data spesifikasi kamera SLR non-metrik Nikon D700
3.
Data foto bangunan gedung baru Teknik geomatika ITS Surabaya
4.
Data ukuran GCP bangunan
PERALATAN 1.
Kamera SLR non-metrik Nikon D700 dengan spesifikasi sebagai berikut: Model : FX-Format Digital SLR Resolusi maksimal : 12.1 Mega pixel Sensor : 23.9 x 36.0mm CMOS, 12.1 million pixels
2.
Ukuran gambar : FX-format (L) 4,256 x 2,832 (M) 3,184 x 2,120 (S) 2,128 x 1,416 dan DX-format (L) 2,784 x 1,848 (M) 2,080 x 1,384 (S) 1,392 x 920 Lensa fix nikkon 35 mm, 50 mm dan 85 mm
3.
Software Matlab R2010a untuk pengolahan data Land Desktop 2006 untuk pemodelan bangunan Microsoft office untuk penyajian dan pelaporan hasil penelitian
4. 5.
Pita ukur atau penggaris untuk mengukur objek Theodolit dan kelengkapannya untuk pengukuran objek
TAHAPAN PENELITIAN
Tahapan pengolahan data
INTERNAL ORIENTATION PARAMETER (IOP)
Gambar bidang Kalibrasi dengan titik GCP
a
b
d
No
X (mm)
Y (mm)
No
X (mm)
Y (mm)
1
0
0
1
-12.2722
8.2945
2
74
-100
2
-9.0402
3.9468
3
148
0
3
-5.7405
8.2439
4
222
-100
4
-2.517
3.8961
5
296
0
5
0.7488
8.151
6
370
-100
6
3.8877
3.8286
7
444
0
7
7.0942
8.0159
8
518
-100
8
10.157
3.7441
9
592
0
9
13.2536
7.8555
10
0
-200
10
-12.3398
-0.3504
11
74
-300
11
-9.0571
-4.6643
12
148
-200
12
-5.7913
-0.3757
13
222
-300
13
-2.5593
-4.6559
14
296
-200
14
0.6726
-0.401
15
370
-300
15
3.82
-4.6306
16
444
-200
16
7.0181
-0.4263
17
518
-300
17
10.0639
-4.6137
18
592
-200
18
13.1859
-0.4601
19
0
-450
19
-12.2129
-10.9791
20
74
-400
20
-9.0233
-8.9023
21
148
-450
21
-5.7828
-10.9791
22
222
-400
22
-2.5763
-8.8517
23
296
-450
23
0.5965
-10.9032
24
370
-400
24
3.7692
-8.8095
25
444
-450
25
6.8658
-10.8441
26
518
-400
26
9.9878
-8.7419
27
592
-450
27
12.9405
-10.709
K1 iterasi
xo (mm)
yo (mm)
f (mm)
(mm2)
K2 (mm-
K3 (mm-
P1 (mm-
4)
6)
1)
xo (mm)
yo (mm)
f (mm)
K1
K2
K3
(mm-2)
(mm-4)
(mm-6)
P1 (mm1)
(mm-1)
P2
0
0
35
0
0
0
0
0
(mm1)
1
-5.4110
-1.2324
21.7612
-0,000966
6,502 x
-1,244 x
3,814 x
5,448 x
2
-3.5335
-2.8151
25.6415
-0,001909
1,283 x
-2,458 x
7,357 x
0,000111
3
-3.2225
-6.9039
25.7343
-0,002856
1,92 1 x
-3,679 x
0,000109
0,000167
4
-3.2237
-6.9364
25.6772
-0,003806
2,562 x
-4,903 x
0,000145
0,000224
5
-3.2052
-6.9483
25.5964
-0,004757
3,206 x
-6,128 x
0,000180
0,000280
6
-3.2321
-6.9541
25.5148
-0,005708
3,848 x
-7,352 x
0,000216
0,000336
7
-3.1927
-6.9580
25.4336
-0,006658
4,485 x
-8,577 x
0,000252
0,000392
8
-3.1935
-6.9613
25.3526
-0,007609
5,126 x
-9,802 x
0,000288
0,000449
9
-3.1923
-6.9645
25.2717
-0,008560
5,765 x
-1,102 x
0,000324
0,000505
10
-3.1932
-6.9675
25.1908
-0,009511
6,403 x
-1,225 x
0,000360
0,000561
Tabel (a) dan (b) koordinat GCP; (c) input parameter awal; (d) hasil perhitungan IOP lensa fix nikkon 35 mm
c
P2
a No
X (mm)
Y (mm)
1
-11.9168
8.0666
2
-8.8625
3.9299
3
-5.7152
8.0328
4
-2.6439
3.8877
5
0.4949
7.9653
6
3.5323
3.9045
7
6.6289
7.8555
8
9.5901
3.7357
9
12.6021
7.712
10
-11.976
-0.1646
11
-8.8879
-4.2844
12
-5.7828
-0.2068
13
-2.7116
-4.3182
14
0.4103
-0.249
15
3.4223
-4.3267
16
6.5189
-0.2828
17
9.4463
18
12.4837
19
-11.9168
-10.3038
20
-8.8794
-8.3367
21
-5.8082
-10.346
22
-2.737
-8.3536
23
0.3088
-10.3375
24
3.3716
-8.3452
25
6.3497
-10.3038
26
9.3617
-8.3029
27
12.2214
-10.2193
Tabel (a) koordinat GCP; (b) input parameter awal; (c) hasil perhitungan IOP lensa fix nikkon 50 mm
c
iterasi
xo (mm)
yo (mm)
f (mm)
K1
(mm-2)
K2
(mm-4)
K3 (mm-6)
P1
(mm-1)
P2
(mm-1)
1
3,7038
7,7207
57,8858
4,75 x
1,431 x
-3,872 x
-1,326 x
2,083 x
-4.3267
2
6,4810
7,2463
58,1518
9,89 x
2,639 x
-7,314 x
-2,813 x
4,124 x
-0.325
3
6,4981
7,1869
58,1860
0,000151
3,817 x
-1,072 x
-4,310 x
6,162 x
4
6,4966
7,1868
58,1816
0,000202
4,996 x
-1,412 x
-5,806 x
8,200 x
5
6,4968
7,1869
58,1779
0,000254
6,178 x
-1,753 x
-7,302 x
0,000102
6
6,4966
7,1871
58,1739
0,000306
0,00030580
-2,094 x
-8,798 x
0,000122
7
6,4965
7,1872
58,1700
0,000358
8,538 x
-2,435 x
-0,000102
0,000143
8
6,4963
7,1874
58,1661
0,000409
9,719 x
-2,780 x
-0,000117
0,000163
9
6,4962
7,1876
58,1622
0,000461
1,090 x
-3,120 x
-0,000132
0,000183
10
6,4960
7,1878
58,1582
0,000513
1,208 x
-3,460 x
-0,000147
0,000204
b xo (mm)
yo (mm)
f (mm)
K1
K2
K3
(mm-2)
(mm-4)
(mm-6)
P1 (mm-1)
(mm-1)
P2
0
0
50
0
0
0
0
0
a No
X (mm)
Y (mm)
1
-12.0183
9.4764
2
-9.0148
5.3313
3
-5.8505
9.3667
4
-2.847
5.2215
5
0.3088
9.2485
6
3.3123
5.1118
7
6.4512
9.1303
8
9.4463
4.9936
9
12.5598
8.9952
10
-12.1875
1.2959
11
-9.1671
-2.8577
12
-6.0028
1.1861
13
-2.9908
-2.959
14
0.165
1.0848
15
3.1685
-3.0434
16
6.2989
0.9751
17
9.2855
-3.1447
18
12.4244
0.8738
19
-12.3568
-8.9446
20
-9.2348
-6.9522
21
-6.1805
-9.0374
22
-3.0585
-7.0366
23
-0.0212
-9.1218
24
3.0924
-7.1295
25
6.1213
-9.2147
26
9.2179
-7.2139
27
12.2214
-9.2823
Tabel (a) koordinat GCP; (b) input parameter awal; (c) hasil perhitungan IOP lensa fix nikkon 85 mm c iterasi
xo (mm)
yo (mm)
f (mm)
K1
K2
K3
(mm-2)
(mm-4)
(mm-6)
P1
(mm-1)
P2
(mm-1)
1
38,0847
10,7205
104,5218
-1,99 x
3,760 x
1,901 x
1,975 x
1,624 x
2
36,6723
7,2084
108,2349
-3,59 x
4,879 x
4,349 x
-4,067 x
3,232 x
3
35,0517
8,9614
105,6487
- 5,25 x
6,369 x
6,723 x
-6,180 x
4,824 x
4
35,4043
9,0997
103,4850
- 6,90 x
7,749 x
9,121 x
-8,274 x
6,427 x
5
35,4507
7,6065
104,5764
- 8,54 x
9,164 x
1,150 x
-0,000103
8,026 x
6
35,5453
7,8443
99,0830
-0,00101
1,057 x
1,389 x
-0,000124
9,628 x
7
35,5985
7,7280
103,8358
-0,00118
1,198 x
1,628 x
-0,000145
0,000112
8
35,6660
7,7859
103,8978
-0,00034
1,339 x
1,867 x
-0,000166
0,000128
9
35,7248
7,7536
103,3080
-0,00151
1,480 x
2,106 x
-0,000187
0,000144
10
35,7886
7,7691
104,5167
-0,00167
1,620 x
2,345 x
-0,000208
0,000160
b xo (mm)
yo (mm)
f (mm)
K1
K2
K3
(mm-2)
(mm-4)
(mm-6)
P1 (mm1)
(mm-1)
P2
0
0
85
0
0
0
0
0
ENTERNAL ORIENTATION PARAMETER (EOP) a
b
Omega (rad)
0
Phi (rad)
0
Kappa (rad)
0.0041
Xl (mm)
282.7000
Yl (mm)
-191.8000
Zl (mm)
803.7000
Tabel (a) nilai parameter awal; (b) hasil perhitungan lensa fix nikkon 35 mm
a
b
Omega (rad)
0
Phi (rad)
0
Kappa (rad)
0.007
Xl (mm)
287.6000
Yl (mm)
-195.3000
Zl (mm)
1209.7000
Tabel (a) nilai parameter awal; (b) hasil perhitungan lensa fix nikkon 50 mm
a
b
Omega (rad)
0
Phi (rad)
0
Kappa (rad)
0.0172
Xl (mm)
293.0000
Yl (mm)
-226.7000
Zl (mm)
2065.7000
Tabel (a) nilai parameter awal; (b) hasil perhitungan lensa fix nikkon 85 mm
Analisis IOP lensa fix nikkon 35, 50 dan 85 mm Nilai IOP lensa fix nikkon 35 mulai stabil pada iterasi ke-3, dimana nilai xo, yo dan f terlihat mulai konstan. Nilai xo dan yo tertinggi adalah -3,1923 mm dan -1,2324 mm. Nilai xo dan yo terendah adalah -5,4110 mm dan -6,9675. Sedangkan nilai f tertinggi dan terendah masingmasing adalah 21,7612 mm dan 25,7343 mm. Nilai IOP lensa fix nikkon 50 mulai stabil pada iterasi ke-3, Nilai xo dan yo tertinggi adalah 6,4981 mm dan 7,7207 mm. Nilai xo dan yo terendah adalah 3,7038 mm dan 7,1868 mm. Sedangkan nilai f tertinggi dan terendah masing-masing adalah 57,8858 mm dan 58,1860 mm Nilai IOP lensa fix nikkon 85 mulai stabil pada iterasi ke-5, dimana nilai xo, yo dan f terlihat mulai konstan. Nilai xo dan yo tertinggi adalah 38,0847 mm dan 10,7205 mm. Nilai xo dan yo terendah adalah 35,0517 mm dan 7,2084 mm. Sedangkan nilai f tertinggi dan terendah masing-masing adalah 108,2349 mm dan 99,0830 mm. .
Tabel Perubahan nilai jarak fokus Nilai jarak fokus (f) Iterasi Lensa 35 mm
Lensa 50 mm
1
21.7612
57,8858
Lensa 85 mm 104,5218
2
25.6415
58,1518
108,2349
3
25.7343
58,1860
105,6487
4
25.6772
58,1816
103,4850
5
25.5964
58,1779
104,5764
6
25.5148
58,1739
99,0830
7
25.4336
58,1700
103,8358
8
25.3526
58,1661
103,8978
9
25.2717
58,1622
103,3080
10
25.1908
58,1582
104,5167
Mean
25,1174
58.1414
104.1108
Min
21.7612
57.8858
99.0830
Max
25.7343
58.1860
108.2349
Rata-rata perubahan (%)
30.7824
16.2827
22.4833
Dapat dilihat bahwa perubahan jarak fokus paling signifikan adalah pada lensa fix Nikon 35 mm yaitu 30,7824 %, sedangkan yang paling kecil adalah pada lensa fix Nikon 50 mm sebesar 16,2827%.
a Titik
X (mm)
b Y (mm)
Titik
X (mm)
c Y (mm)
Titik
X (mm)
Y (mm)
1
1.2341
-0.5507
1
10.5124
6.5971
1
20.8899
-19.5281
2
3.1435
-2.6314
2
9.9111
4.4147
2
21.2176
-18.8037
3
-2.6581
-1.3171
3
-3.1224
1.3413
3
10.5094
-2.1417
4
-6.4324
-3.4912
4
10.5113
5.1119
4
22.1283
16.1197
5
2.3722
1.5185
5
4.9199
12.2111
5
21.0691
6.4110
6
-3.1478
6.6767
6
-2.6389
12.7117
6
21.8020
5.1211
7
2.1099
3.4511
7
4.9012
8.2211
7
15.1309
18.1120
8
2.3735
5.0205
8
3.7187
6.2860
8
16.2445
11.0023
9
-2.8937
2.9201
9
-1.4107
11.3125
9
17.0278
19.1028
10
1.2341
-0.5507
10
10.5932
5.5971
10
21.8102
-12.5341
11
3.1435
-2.6314
11
11.9146
4.4832
11
11.2286
-8.8037
12
-2.6581
-1.3171
12
-2.1594
7.3482
12
3.9094
-5.1417
13
0.3115
0.0211
13
2.5587
2.1549
13
7.9083
7.8417
14
2.3722
1.5185
14
2.9141
1.2134
14
4.0691
9.4001
15
-3.1478
6.6767
15
-2.2206
7.7209
15
7.8638
8.6010
16
2.3735
5.0205
16
5.7910
6.9140
16
11.4545
12.6523
17
1.2341
-0.5507
17
-1.4107
9.3278
17
13.4778
11.5018
18
3.1435
-2.6314
18
11.5932
5.5971
18
11.8899
-13.5341
19
-6.6581
-1.4171
19
2.1246
3.1132
19
14.2200
-13.8197
20
0.3217
-1.1112
20
-2.1594
6.1382
20
12.9094
-2.1990
21
2.3712
0.5112
21
13.5587
5.4889
21
18.2083
16.2411
22
-1.1423
4.6712
22
6.9101
11.2134
22
21.0610
11.4022
23
2.3735
2.0215
23
-2.2206
11.7209
23
17.2138
16.6147
24
-3.4324
-3.4912
24
5.0010
12.9140
24
18.4120
4.6110
25
0.1722
2.5185
25
-11.1073
8.3278
25
12.4778
18.5019
26
-1.1412
6.6722
26
5.1308
12.1389
26
16.4545
21.6402
27
-7.43240
-3.4912
27
-4.4111
13.3278
27
16.4228
9.0092
Tabel Nilai reprojection eror
Nilai reprojection eror pada penggunaan kamera DSLR non-metrik Nikon D700 lensa fix Nikon 35 mm memiliki selisih paling besar pada titik ke-27, dimana nilai reprojection eror X sebesar -7.4324 mm dan nilai reprojection eror Y sebesar -3.4912 mm. Sedangkan untuk nilai reprojection eror paling kecil terdapat pada titik ke-13, dimana nilai reprojection eror X sebesar 0.3115 mm dan nilai reprojection eror Y sebesar 0.0211 mm.
Nilai reprojection eror pada penggunaan kamera DSLR non-metrik Nikon D700 lensa fix Nikon 50 mm memiliki selisih paling besar pada titik ke-25, dimana nilai reprojection eror X sebesar -11.1073 mm dan nilai reprojection eror Y sebesar 8.3278 mm. Sedangkan untuk nilai reprojection eror paling kecil terdapat pada titik ke-14, dimana nilai reprojection eror X sebesar 2.9141 mm dan nilai reprojection eror Y sebesar 1.2134 mm.
Nilai reprojection eror pada penggunaan kamera DSLR non-metrik Nikon D700 lensa fix Nikon 50 mm memiliki selisih paling besar pada titik ke-2, dimana nilai reprojection eror X sebesar 21.2176 mm dan nilai reprojection eror Y sebesar -18.8037 mm. Sedangkan untuk nilai reprojection eror paling kecil terdapat pada titik ke-12, dimana nilai reprojection eror X sebesar 3.9094 mm dan nilai reprojection eror Y sebesar -5.1417 mm.
Analisis EOP lensa fix nikkon 35, 50 dan 85 mm Apabila ditinjau dari kekuatan jaring (strength of figure) dari titik kontrol yang ada pada bidang kalibrasi, dimana rumusnya adalah:
Strength of figure (SOF) Dimana: B = matrik desain u = jumlah parameter Hasil yang didapatkan dari (SOF) adalah 9.8907 x 10-4 mm. hal ini membuktikan bahwa kekuatan jaring dari kontrol point yang ada pada bidang kalibrasi sudah baik.
Distorsi arah sumbu x lensa fix nikkon 35 mm
Distorsi arah sumbu y lensa fix nikkon 35 mm
Distorsi arah sumbu x lensa fix nikkon 50 mm
Distorsi arah sumbu y lensa fix nikkon 50 mm
Nilai distorsi radial lensa fix nikkon 35 mm dan 50 mm dan 85 mm Lensa 35 mm
Lensa 50 mm
Nilai distorsi tangensial lensa fix nikkon 35 mm dan 50 mm dan 85 mm
Lensa 85 mm
Lensa 35 mm
Lensa 50 mm
lensa 85 mm
No titik
No titik X (mm)
Y (mm)
X (mm)
Y (mm)
X (mm)
X (mm)
Y (mm)
1
13.1145
-2.9920
0.7224
0.2313
-12.5121
13.8857
2
1.2315
-2.2334
-1.0002
-0.4113
-13.1920
18.9057
3
-1.2419
-2.9187
0.0412
-0.1215
-16.1272
1.6778
4
11.3596
8.5013
11.1091
7.1088
-9.2113
-14.7469
5
2.3123
4.6212
-1.1009
-1.0121
-13.5401
-19.8727
6
-2.1766
1.7106
1.2110
-1.0288
-11.6266
-17.4451
7
1.0925
8.1299
3.1098
8.1761
-9.2575
-10.1182
Y (mm)
X (mm)
Y (mm)
X (mm)
Y (mm)
1
0.2419
0.1680
-0.1020
0.0575
-2.0306
0.4412
2
0.0133
0.0122
-0.0131
0.0167
-1.0025
0.4213
3
0.0781
0.0327
-0.0135
0.0158
-0.9174
0.1179
4
0.5156
0.3219
-0.1258
0.1245
-1.3128
0.4116
5
0.0743
0.1117
-0.0164
0.1015
-1.0091
0.2999
6
0.0119
0.0568
-0.0364
0.1401
-0.7370
0.1296
7
0.1973
0.5953
-0.0416
0.0403
-1.3910
0.1185
8
0.0318
0.3257
-0.1151
0.2101
-0.5576
0.1027
9
0.3419
0.1798
-0.2110
0.0575
-2.1831
0.6512
8
-2.1109
10.1114
-0.0113
2.7030
-12.1318
-26.5551
9
12.0935
-2.1782
0.6582
0.1603
-12.5189
11.1757
10
0.0233
0.0178
-0.0301
0.0167
-1.0025
0.4187
10
1.2978
-0.6183
-1.0261
-0.5621
-11.6227
11.9057
11
0.0681
0.0427
-0.0111
0.0216
-0.8174
0.2379
11
-2.3369
-0.6483
0.0513
-0.1505
-10.7024
1.6124
12
0.5456
0.3619
-0.1402
0.1145
-1.0028
0.4663
12
13.3596
9.5449
13.7191
8.3008
-9.5893
-9.8347
13
0.0943
0.1167
-0.0104
0.0105
-1.0114
0.2769
13
2.3738
2.6263
-1.9444
-2.6121
-13.9540
-19.9927
14
0.0159
0.0658
-0.0364
0.0445
-0.1170
0.1396
14
-2.9187
2.7781
0.2726
-2.0280
-29.6627
-11.8451
15
0.2573
0.5865
-0.0398
0.3103
-1.2110
0.1885
15
3.2858
9.5099
5.3215
9.2541
-26.2538
-21.9498
16
0.0248
0.2574
-0.2471
0.3101
-0.6756
0.1337
16
-3.7364
9.5671
-0.2103
2.1190
-18.1349
-23.6512
17
0.3219
0.1898
-0.3005
0.0675
-2.4431
0.6612
17
12.1735
-1.2121
0.0124
0.1613
-25.5999
22.1757
18
0.0133
0.0298
-0.0311
0.0267
-1.1225
0.2087
18
1.1308
-0.1023
-1.1078
-0.5621
-21.1227
18.9057
19
0.0291
0.0327
-0.0131
0.0286
-0.9174
0.2179
19
-2.1679
-1.1211
0.1199
-0.1915
-23.7632
1.6778
20
0.5558
0.2819
-0.1458
0.1454
-2.3428
0.2163
20
1.5530
5.1200
1.1033
6.0008
-21.5893
-14.8169
21
2.3738
2.0893
-1.1927
-1.9821
-13.1401
-21.8927
21
0.0843
0.1567
-0.0194
0.1095
-1.3514
0.2459
22
-2.1094
1.9911
0.5526
-2.1990
-19.6627
-21.9451
22
0.0109
0.0446
-0.0464
0.1445
-0.8370
0.1301
23
0.2173
0.0965
-0.0352
0.3403
-1.3910
0.1999
23
2.1902
10.5099
4.0917
9.0141
-26.2538
-12.4582
24
0.0218
0.5174
-0.1147
0.3101
-0.7756
0.1002
24
-2.9012
6.2098
-0.1098
2.7030
-13.1358
-20.1207
25
-3.0913
1.7109
0.2726
-2.0182
-19.7266
-17.0012
25
0.0142
0.0476
-0.0464
0.1018
-0.8370
0.1196
26
3.0025
1.0919
5.1110
8.2541
-21.2175
-10.1082
26
0.2173
0.5165
-0.0352
0.2403
-1.3910
0.1985
27
-4.7924
7.5611
-2.0833
2.1120
-11.1249
-18.0035
27
0.0881
0.3055
-0.1271
0.4101
-0.6666
0.1001
Mean
2.0134
3.3096
1.3960
1.9044
-16.5324
-7.7939
Mean
0.1521
0.2026
-0.0779
0.1302
-1.1501
0.2575
Min
-4.7924
-2.9920
-2.0833
-2.6121
-29.6627
-26.5551
Min
0.0109
0.0121
-0.3005
0.0104
-2.4430
0.1001
Max
13.3596
10.5099
13.7191
9.2541
-9.2113
22.1757
Max
0.5557
0.5953
-0.0103
0.4101
-0.1169
0.6611
Dari proses perhitungan BASC pada objek pemodelan bangunan didapatkan nilai parameter internal yang stabil, akan tetapi memiliki kesalahan yang sangat besar. Perubahan jarak fokus maupun distorsi radial dan tangensialnya sangat besar, sehingga penulis tidak memasukkan hasil perhitungannya pada bab ini. Nilai Root Mean Square Eror (RMSe) yang digunakan sebagai acuan besarnya kesalahan dari titik GCP pada perhitungan ini mencapai satuan sentimeter yaitu RMSe rata-rata X sebesar = 84.2319 mm dan RMSe rata-rata Y sebesar = 51.1902 mm. Dari nilai ini dapat diketahui bahwa pemodelan terhadap bangunan yang direncanakan di awal tidak dapat dilakukan karena memiliki kesalahan yang sangat besar. Hal ini sangat dipengaruhi oleh jumlah foto, pengambilan foto, penentuan titik GCP pada bangunan dan pada hasil foto, variasi ketinggian dari bidang kalibrasi, terlebih lagi objek bangunan yang berwarna keabu-abuan sehingga susah dilakukan penafsiran terhadap titik yang digunakan sebagai GCP.
KESIMPULAN 1. Nilai rata-rata distorsi radial dan tangensial terkecil terdapat pada penggunaan kamera DSLR non-metrik Nikon D700 dengan lensa fix Nikon 50 mm, dimana nilai distorsi radialnya adalah 1.3960 mm untuk sumbu-X dan 1.9044 mm untuk sumbu-Y sedangkan nilai distorsi tangensialnya adalah 0.0779 mm untuk sumbu-X dan 0.1302 mm untuk sumbu-Y. 2. Dikarenakan foto yang digunakan dalam penelitian ini hanya 1 foto, maka untuk nilai reprojection eror maupun nilai RMSedari penggunaan kamera DSLR non-metrik Nikon D700 dengan ke-3 lensa tersebut terlampau jauh, maka hal tersebut tidak sangat efektif untuk dilakukanya pemodelan terhadap suatu bangunan. 3. Penggunaan kamera DSLR non-metrik Nikon D700 dengan lensa fix nikkon 35 mm, 50 mm dan 85 mm, didapatkan perbandingan ketelitian dimana lensa fix nikkon 50 mm lebih memiliki nilai distorsi radial dan tangensial yang kecil dibanding dengan dua lensa yang lainnya. Hal ini bisa dilihat dari perubahan jarak fokus dari lensa fix Nikon 35 mm sebesar 30.7824%, lensa fix Nikon 50 mm sebesar 16.2827% dan lensa fix Nikon 85 mm sebesar 22.4833%.
SARAN 1. Dalam penggunaan metode perhitungan Bundle Adjustment Self Calibration (BASC) untuk meningkatkan ketelitian kamera non-metrik harus menggunakan lebih dari satu foto dengan ketinggian objek foto yang bervariasi. 2. Perlunya diadakan studi lebih lanjut terkait Close Range Photogrametry, khususnya dilingkungan Jurusan Teknik Geomatika ITS dengan menggunaan metode perhitungan BASC, sehingga nantinya didapatkan hasil yang maksimal untuk dimanfaatkan pada pemodelan suatu bangunan. 3. Dalam metode BASC, harus diperhatikan posisi kamera dan jumlah foto yang lebih dari satu kali eksposur, karena memiliki korelasi yang erat terhadap ketelitian jarak fokus, parameter internal dan nilai reprojection eror hasil dari perhitaungan.
DAFTAR PUSTAKA Atkinson. 1996. Close Range Photogrammetry and Machine Vision. Whittles Publishing. Scotland, UK. Atkinson. 2000. Theory of Close Range Photogrammetry, Ch.2 Coordinate Transformations. http://www.lems.brown.edu/vision/people/leymarie/Refs/Photogrammetry/General. Cipolla, R. dan Robertson, D. P. 2009. Practical Image Processing and Computer Vision. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. Djojomartono. N.P, 1997, Penentuan Deformasi Geometrik Hasil Pemotretan Kamera Non-Metrik, Forum Teknik Jilid 20. No.1 Effendi, Fauzi. 2000. Teknik Close Range Photogrammetry Untuk Pemantauan Deformasi. Skripsi Sarjana Departemen Teknik Geodesi ITB. Bandung. Fraser, C.S, Kenneth L.E. 2000. Design and Implementation of a Computational Processing System for Off-line Digital Close Range Photogrammetry. ISPRS Journal of Photogrammetry and Remote Sensing, 55(2): 94-104. Hanifa Rahma Nuraini.2007. Studi Penggunaan Kamera Digital Low-Cost Non-Metrik Auto-Focus Untuk Pemantauan Deformasi. Tesis Sarjana Departemen Teknik Geodesi ITB. Bandung Harintaka, 2003, Penggunaan Persamaan Kolinier Untuk Rektifikasi Citra Satelit SPOT Secara Parsial, Media T eknik, Edisi Mei, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA
Muhammad Iftahul Jannah 082132448428
[email protected] @muhammadiftahul