PENGEMBANGAN ISI PROGRAM PESBUKERS DI ANTV DALAM MENYAJIKAN TAYANGAN YANG MEMATUHI REGULASI PENYIARAN SHANDY ARISAPUTRA – 1401081936 Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk – Jakarta Barat, Telp: (+62 21) 53 69 69 69/ Fax: (+62 21) 535 0655
BUGI SATRIO ADIWIBOWO, S.E
Abstrak
TUJUAN PENELITIAN mengetahui bagaimana pengembangan isi program Pesbukers di ANTV dalam menyajikan tayangan yang mematuhi regulasi penyiaran, dan apa saja yang dilakukan tim produksi program Pesbukers untuk memperbaiki teguran KPI atas pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). METODE PENELITIAN yang digunakan dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam (in-depth interview) dan observasi. Permasalahan dibahas dengan metode analisa deskriptif. Teknik analisis daya yang digunakan adalah open coding, axial coding, dan selective coding. HASIL YANG DICAPAI menemukan bahwa program Pesbukers mengembangkan isi programnya mulai dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi karena sudah beberapa kali mendapatkan teguran dari KPI. SIMPULAN program pesbukers berusaha untuk memberikan hiburan kepada penontonnya, dan masih banyak yang harus diperbaiki oleh tim produksi Pesbukers untuk mematuhi regulasi penyiaran. Kata Kunci : Program, Pesbukers, P3SPS, Regulasi penyiaran
PENDAHULUAN Program “Pesbukers” di ANTV merupakan program variety show yang banyak digemari oleh masyarakat. Pada awalnya Pesbukers tayang hanya selama bulan puasa, yang hanya menjadi acara unggulan selama menunggu berbuka puasa. Kemudian melihat rating dan sharenya tinggi, pihak ANTV melanjutkan program ini menjadi program unggulan di ANTV. Pesbukers sudah ada sejak 25 Juli 2011, tayang setiap hari senin sampai jumat jam 16.00-17.30 WIB dan ditayangkan secara live atau siaran langsung. Program Pesbukers sudah mendapatkan 3 kali penghargaan Panasonic Gobel Awards yaitu pada tahun 2013, 2014, dan 2015 dalam kategori komedi terbaik. Program televisi variety show pada belakangan ini banyak digemari oleh masyarakat luas. Stasiun televisi diindonesia khususnya pada televisi swasta membuat program variety show, karena program ini banyak menarik perhatian dan menghibur para pemirsanya. Maka dari itu stasiun televisi berlomba-lomba untuk menjadikan program variety show menarik. Program yang disiarkan oleh seluruh televisi di Indonesia beragam, mulai dari talk show, variety show, reality show, infotainment, berita, sinetron. Dengan banyaknya program-program yang disiarkan oleh stasiun televisi variety show banyak mengambil perhatian pemirsanya. Salah satu program Variety show adalah Pesbukers. Pesbukers mencampurkan konten-konten kedalam program tersebut, mulai dari Talk Show, Games, dan Comedy. Ada segmen Ruming ( Rumah Miring ) panggung di set dengan miring disini para pemain harus menyeimbangkan badannya supaya tidak terjatuh kebawah. Dan ada juga segmen Talk Show yaitu Oscar ( Obrolan Seru Jessica Iskandar ) pada segmen ini dibawakan oleh Jessica Iskandar dan mengundang bintang tamu yang sedang di bicarakan di media. Pesbukers sering mendapatkan teguran dari KPI ( Komisi Penyiaran Indonesia ) karena program yang ditayangkan tidak mendidik dan melanggar regulasi penyiaran yang ada dalam Undang – Undang No.32 tahun 2002. Dalam Undang–Undang no.32 tahun 2002 yang sudah di tetapkan oleh pemerintah yaitu, isi siaran wajib mengandung informasi, pendidikan, hiburan, dan manfaat untuk intelektualitas, watak, moral, kemajuan, kekuatan bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan, serta mengamalkan nilai– nilai agama dan budaya Indonesia. Kemudian isi siaran dilarang memperolokkan, merendahkan, melecehkan, dan mengabaikan nilai–nilai agama, martabat manusia Indonesia, atau merusak hubungan internasional. Pesbukers yang sudah menjalankan programnya selama kurang lebih 4 tahun ini, telah mendapat peringatan oleh KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) sebanyak 3 kali teguran tertulis melalui surat teguran tertulis pertama No.582/K/KPI/02/11 tanggal 18 Agustus 2011, surat keputusan KPI pusat tentang teguran tertulis kedua No. 62/K/KPI/02/14 tanggal 8 Februari 2012, dan surat teguran tertulis ketiga No.300/K/KPI/02/14 tanggal 19 Februari 2014. Dan 2 kali menerima sanksi berupa pengurang durasi dan penghentian sementara melalui surat keputusan KPI pusat No.424/K/KPI/07/12 tanggal 3 Juli 2012 dan No.91/K/KPI/01/14 tanggal 23 januari 2014.
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena metode tersebut dianggap relevan untuk menjelaskan secara terperinci mengenai pengembangan isi program Pesbukers dalam mematuhi regulasi penyiaran. Dimana permasalahan yang akan di bahas membutuhkan metode pengumpulan data jenis wawancara untuk mendapatkan data (kode) untuk di analisis dan dikembangkan . Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Jelas bahwa pengertian ini mempertentangkan penelitian kualitatif dengan penelitian yang bernuansa kuantitatif yaitu dengan menonjolkan bahwa usaha kuantifikasi apapun tidak perlu digunakan pada penelitian kualitatif. (Moleong, 2013 : 6)
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Ada 3 macam teknik pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara, dokumentasi. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi partisipasi. 1. Observasi Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatanya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya. Di dalam pembahasan ini kata observasi dan pengamatan tidak selamanya menggunakan pancaindra mata saja, tetapi selalu mengaitkan apa yang dilihatnya dengan apa yang dihasilkan oleh pancaindra lainnya : seperti apa yang didengar, apa yang ia cicipi, apa yang ia cium dari penciumannya, bahkan dari apa yang ia rasakan dari sentuhan-sentuhan kulitnya. (Bungin, 2008 : 118-119) 2. Wawancara Metode wawancara mendalam (In-depth interview) adalah sama seperti metode wawancara lainnya, hanya peran pewawancara, tujuan wawancara, peran informan, dan cara melakukan wawancara yang berbeda dengan wawancara pada umumnya. Sesuatu yang amat berbeda dengan metode wawancara lainnya adalah bahwa wawancara mendalam dilakukan berkali-kali dan membutuhkan waktu yang lama bersama informan di lokasi penelitian, hal mana kondisi ini tidak penah terjadi pada wawancara pada umumnya. (Bungin, 2008 : 111) HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikaitkan dengan teori mengenai pengembangan isi program Pebukers di ANTV dalam menyajikan tayangan yang mematuhi regulasi penyiaran :
1. Proses produksi Pesbukers mulai dari pra produksi adalah brainstorming ide, pembuatan naskah, pemilihan bintang tamu yang akan di undang, dan property yang akan digunakan aman saat shooting berlangsung untuk tidak melanggar regulasi penyiaran. Pada saat produksi produser sangat menjaga pengambilan gambar supaya tidak melanggar regulasi penyiaran dan evaluasi saat iklan. Dan pasca produksi hanya evaluasi keseluruhan saat produksi berjalan apa yang salah saat produksi supaya tidak terjadi pada episode berikutnya. 2. Pengembangan isi yang di lakukan adalah mengakali apa saja yang sudah di tegur oleh KPI dan tim produksi segera mencari ide untuk konten – konten berikutnya. Seperti menggunakan tepung dan sekarang menggunakan foam atau busa.
SARAN Setelah melakukan penelitian pengembangan isi program Pesbukers di ANTV dalam menyajikan tayangan yang mematuhi regulasi penyiaran, maka disarankan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Saran Akademis Penelitian ini dapat berguna dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa lainnya jurusan Broadcasting untuk mengetahui bagaimana pentingnya regulasi penyiaran yang ada dalam Undang – Undang No.32 tahun 2002. Dan untuk penelitian penyajian berita olahraga lokal berikutnya, diharapkan agar mahasiswa ikut berperan atau terlibat langsung dalam kegiatan yang akan diteliti agar mahasiswa yang melakukan penelitian lebih mengerti proses penyajian berita olahraga lokal kepada masyarakat. 2. Saran Praktis Untuk tim produksi pesbukers harus bisa lebih lebih baik lagi dalam mematuhi regulasi penyiaran untuk menjadikan program yang menghibur tapi bisa menjadi tontonan sehat untuk masyarakat yang menonton. 3. Saran Umum Dengan adanya regulasi penyiaran program Pesbukers bisa menjadi tayangan yang sehat bagi masyarakat yang menonton.
REFERENSI Ardianto, E. (2007) Komunikasi Massa. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Bungin, B. (2008) Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Djamal, H. (2013) Dasar – Dasar Penyiaran. Jakarta : PT Kharisma Putra Utama Effendy, O. U. (2003) Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Gunawan, I. (2013) Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Bumi Aksara.
Hidayat, N. D. (2003) Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik. Jakarta : Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia. Kriyantono, R. (2010) Teknik Praktis : Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Predana Media Group. Lamintang, F. T. (2013) Pengantar Ilmu Broadcasting dan Cinematography. Jakarta : In Media. Moleong, L. J. (2005) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mufid, M. (2007) Komunikasi dan Regulasi Penyiaran. Jakarta : Prenada Media Morissan. (2005) Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang : Ramdina Prakasa. (2008) Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang. : Ramdina Prakasa. Neuman, W.L. (2003) Social Research Methods : Qualitative And Quantitative Approach. Pearsom Education. Naratama. (2004) Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: Grasindo. (2006) Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: Grasindo. Nurudin. (2007) Pengantar Komunikasi Massa. Depok : Raja Grafindo Persaja. Patton, M, Q. (1987) Qualitative Education Methods. Beverly Hills : Sage Publication Patton, M, Q. (2002) Qualitative Research And Evaluation Methods. California : Sage Publication. Pembayun, E. L. (2013) One Stop Qualitative Research Methodology In Comunication. Jakarta : Lentera Ilmu Cendekia Sukmadinata , N, S. (2006) Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Wibowo, F. (2007). Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book Publisher. Zettle, H. (2005). Television Production Handbook. USA : Thomson Wadsworth.
JURNAL Rachmat
Kriyantono
Keterampilan
Media
(2007)
Pemberdayaan
Literacy
dan
Konsumen
Penegakan
Televisi
Regulasi
Melalui Penyiaran
http://rachmatkriyantono.lecture.ub.ac.id/files/2013/01/Rachmat-Jurnal-ttg-MediaLiteracy.pdf Pacey C Foster (2011) Film and Television Production in Massachusetts: http://scholarworks.umb.edu/econ_faculty_pubs/16/
INTERNET http://www.kpi.go.id/ http://www.an.tv/ http://erpandsima.blogspot.com/2015/05/lemahnya-regulasi-penyiaran-dalam.html http://lppm.trunojoyo.ac.id/upload/penelitian/penerbitan_jurnal/fix%206%20surokim %20Kualifikasi%20Kekerasan%20dalam%20Siaran%20TV.pdf http://www.kpi.go.id/download/regulasi/P3SPS_2012_Final.pdf
DOKUMEN UU No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran