PENGEMBANGAN BUKU CERITA ANAK BERBASIS KARAKTER ISLAMI DI MI AL-HIDAYAH TARIK SIDOARJO Nuril Nuzulia UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Email:
[email protected] Abstrak: Pendidikan karakter sendiri merupakan usaha untuk mendidik anak agar mereka dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan seharihari sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya. Lemahnya karakter bangsa Indonesia dapat disaksikan di lingkungan sekitar. Budaya korupsi, nepotisme, kolusi, hilangnya rasa malu, maraknya ketidak jujuran, dan pelemahan potensi anak bangsa. Salah satu strategi pendidik dalam hal ini orang tua, guru, dan orang dewasa disekitar anak, untuk menanamkan nilai moral yang sesuai dengan nilai sosial yaitu dengan menggunakan cerita. Dalam pengembangan buku cerita ini, pengembang menggunakan model desain pengembangan Borg & Gall. Pengembangan ini menghasilkan buku cerita untuk siswa kelas 1 MI Al-Hidayah Sidoarjo. Produk pengembangan ini diujicobakan melalui beberapa tahap secara berurutan yakni (1) validasi ahli materi, (2) validasi ahli media, (3) validasi menurut guru, (4) uji coba lapangan. Tanggapan penilaian ahli materi terhadap buku cerita berbasis karakter islami adalah 82 % dengan kualifikasi baik. Tanggapan penilaian ahli media terhadap buku cerita berbasis karakter islami adalah 86 % dengan kualifikasi sangat baik. Tanggapan penilaian ahli pembelajaran terhadap buku cerita berbasis karakter islami adalah 98 % dengan kualifikasi sangat baik. Tanggapan penilaian uji coba lapangan terhadap buku cerita berbasis karakter islami adalah 88 % dengan kualifikasi sangat baik. Dengan demikian, penggunaan buku cerita ini dapat membantu meningkatkan keefektifan dan kemenarikan pembelajaran dan membantu mempermudah siswa dalam membentuk karakter islami. Abstract: Character education itself is an attempt to educate children so that they can make decisions wisely and put it into practice in daily life so that they can make a positive contribution to the environment. Weak character of the Indonesian nation can be seen in the neighborhood. Culture of corruption, nepotism, collusion, the loss of a sense of shame, rampant dishonesty, and a potential weakening of the nation. One educator strategy in this case the parents, teachers, and adults around children, to instill moral values in accordance with social value by using stories. In the development of this story books, developers use development design models Borg & Gall. This development resulted in a story book for grade 1 MI Al-Hidayah Sidoarjo. Product development was demonstrated through several stages in sequence: (1) validation of subject matter experts, (2) media expert validation, (3) validation by the teacher, (4) the trial court. Feedback ratings matter expert on Islamic character-based story book is 82% with good qualifications. The response of the media expert assessment of a character-based story book is 86% islami with excellent qualifications. Feedback ratings learning experts on a character-based story book is 98% islami with excellent qualifications. Judged response field trials against Islamic character-based story book is 88%, with excellent qualifications. Thus, the use of that story can help improve the effectiveness and attractiveness of learning and help facilitate students in shaping the Islamic character. Kata Kunci: pengembangan; buku cerita anak; pendidikan karakter islami
65
Jurnal Penelitian Keislaman, Vol. 12, No. 1, Januari 2016: 65-82
PENDAHULUAN Bangsa Indonesia sangat menaruh harapan terhadap dunia pendidikan, karena dari pendidikan inilah diharapkan masa depan bangsa dibangun dalam landasan yang kuat. Landasan yang berpijak pada norma-norma moral agama. Landasan yang mampu memandirikan anak bangsa dengan berbagai potensi yang dimilikinya.1 Ada empat pilar yang menopang pembangunan bangsa, antara lain pilar ekonomi, pilar politik, pilar kesehatan, dan pilar pendidikan. Dari keempat pilar tersebut, pendidikan merupakan pilar yang paling utama di antara tiga pilar lainnya. Kuatnya pilar pendidikan akan menguatkan pilar ekonomi, pilar politik, dan pilar kesehatan. Pendidikan merupakan persoalan penting bagi semua umat. Pendidikan selalu menjadi tumpuan harapan untuk mengembangkan individu dan masyarakat. Pendidikan merupakan alat untuk memajukan peradaban, mengembangkan masyarakat, dan membuat generasi mampu berbuat banyak bagi kepentingan mereka. Jadi jika stabilitas suatu bangsa terguncang atau kemajuannya terhambat, maka yang pertama-tama ditinjau ulang ialah sistem pendidikan.2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan,3 bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.4 Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang. 1
Najib Sulhan, Pendidikan Berbasis Karakter, (Surabaya, PT. Jepe Press Media Utama, 2010), Cet. 1, hlm. 53. 2 Hery noer aly, Watak Pendidikan Islam, (Jakarta, Friska Agung Insani, 2003), Cet 2, hlm 2. 3 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 4 Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010), hlm.2
66
Pengembangan Buku Cerita (Nuzulia)
Pendidikan beberapa tahun terakhir tidak hanya mengutamakan nilai secara akademis (kognitif) namun juga ranah afektif. Negara terdesak untuk menghasilkan generasi yang memiliki karakter mulia. Hal ini disebabkan karena salah satu kunci keberhasilan bangsa terletak pada kualitas sumber daya manusia. Jika SDM suatu negara baik maka negara tersebut akan baik. Pembentukan SDM dimulai sejak usia dini. Semakin dini anak mengenal nilai-nilai baik maka semakin kuat fondasi karakternya dimasa yang akan datang. Dengan demikian, pendidikan karakter perlu dikenalkan sedini mungkin pada anak agar menjadi kebiasaan yang menetap. Pendidikan karakter menjadi sangat potensial untuk dikembangkan sejak dini karena masa peka yang terjadi pada usia tersebut. Kemampuan anak untuk menyerap berbagai informasi disekitarnya sangat luar biasa. Anak usia dini pada masa ini diibaratkan sebagai sebuah sponge. Sponge akan menyerap air yang ada disekitarnya. Dalam kiasan ini, air adalah segala sesuatu yang diterima anak dan yang kemudian diolah sebagai informasi. Segala sesuatu tersebut dapat berisi hal yang positif atau sebaliknya. Untuk membentuk karakter mulia pada diri anak maka segala sesuatu disekitar anak harus mulia dan positif. Dengan demikian, penerapan nilai-nilai moral yang baik membentuk karakter anak sebaiknya dikenalkan sejak usia dini dan melibatkan lingkungan. Salah satu strategi pendidik dalam hal ini orang tua, guru, dan orang dewasa disekitar anak, untuk menanamkan nilai moral yang sesuai dengan nilai sosial yaitu dengan menggunakan cerita. Akan tetapi pada kenyataannya, masih terdapat masalahmasalah dalam penerapan pendidikan karakter, antara lain:5 1.
Saat ini buku-buku cerita yang sering ditemui dipasaran kebanyakan diadaptasi dari cerita-cerita dongeng negara Barat. Guru dan orang tua mengalami kesulitan untuk mencari cerita-cerita yang bernuansa budaya Indonesia karena seringkali yang tersedia adalah buku-buku impor yang mengandung nilai moral sedikit.
2.
Belum adanya buku cerita anak yang menyajikan secara lengkap 18 karakter yang mampu membangun karakter anak.
3.
Belum adanya buku cerita anak berbasiskan Al Quran dan As Sunnah.
Lemahnya karakter bangsa Indonesia dapat disaksikan di lingkungan sekitar. Budaya korupsi, nepotisme, kolusi, hilangnya rasa malu, maraknya ketidak jujuran, dan pelemahan potensi anak bangsa. Kondisi ini menjadi aib bagi pendidikan di Indonesia. Sebagaimana dikemukakan oleh Kemendiknas bahwa semua perilaku negatif tersebut salah satunya disebabkan oleh tidak optimalnya pendidikan karakter di lembaga pendidikan dan juga karena kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan daya pola pikir anak. Pembentukan karakter anak berkaitan dengan penanaman nilai-nilai didaktik, sosial dan agama. Seorang anak akan tumbuh dengan karakter yang sesuai dengan apa yang ia pelajari dari lingkungannya. Dari sinilah peran orang tua harus lebih ditingkatkan. 5
Hasil surve peneliti pada tanggal 4 Januari 2016
67
Jurnal Penelitian Keislaman, Vol. 12, No. 1, Januari 2016: 65-82
Memberi pelajaran moral kepada anak sejak usia dini menjadi modal untuk perkembangan karakternya kelak. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membacakan buku cerita anak yang memuat delapan belas nilai-nilai karakter islami di dalamnya. Sebagaimana yang termaktub dalam Al-Qur’an, manusia adalah makhluk dengan berbagai karakter. Dalam kerangka besar, manusia mempunyai dua karakter yang berlawanan, yaitu karakter baik dan buruk.
Artinya: “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”. (Q.S.Asy-Syam: 8-10). Pendidikan diseluruh dunia kini sedang mengkaji kembali perlunya pendidikan karakter dibangkitkan kembali. Hal ini bukan hanya dirasakan oleh bangsa dan masyarakat Indonesia, tetapi juga oleh Negara-negara maju. Bahkan di Negara-negara industri dimana ikatan moral menjadi longgar, ,masyarakatnya mulai merasakan perlunya revival dari pendidikan karakter yang pada akhir-akhir ini mulai ditelantarkan.6 Melalui pendidikan secara bertahap dan berkelanjutan akan dapat dilahirkan generasi yang sadar dan terdidik. Pendidikan dimaksud mengarah pada dua aspek. Pertama, pendidikan untuk memberi bekal pengetahuan dan pengalaman akademis, ketrampilan profesioanl, ketajaman dan kedalaman intelektual, kepatuhan pada nilai-nilai atau kaidah-kaidah ilmu. Kedua, pendidikan untuk membentuk kepribadian atau jati diri menjadi sarjana atau ilmuwan yang selalu komited kepada kepentingan bangsa. Menurut Endang 7 secara psikologis, anak usia sekolah dasar adalah kondisi yang memungkinkan untuk penanaman nilai-nilai. Hal tersebut dikarenakan usia anak yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan, baik secara kognisi, fisik, maupun psikologisnya. Membacakan sebuah cerita kepada anak sebelum ia tertidur, sangatlah banyak memberikan manfaat. Sebelum tidur, biasanya anak berada dalam kondisi yang sangat rileks dan suasana yang santai. Hal tersebut sangatlah mendukung anak dalam membayangkan latar cerita yang dibacakan pada mereka. Anak kemudian membebaskan imajinasinya seluas mungkin sehingga kemampuan dalam membayangkan sesuatu semakin baik. Sejalan dengan itu, kreativitas anak pun berkembang. Dalam cerita, anak diberi kebebasan dalam membayangkan cerita. Alur cerita anak biasanya naik turun, alur seperti ini dapat mengembangkan emosi anak secara alamiah, seperti empati, rasa prihatin, sedih, bahagia, ceria, peduli, dan lain sebagainya. 6
Nurul Zuriah, Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara 2008). Cet. 2, hlm 10. 7 Subagyo, Pendidikan Kewarganegaraan, (Semarang: UPT Unnes Press, 2006), Cet. 6, hlm. 1
68
Pengembangan Buku Cerita (Nuzulia)
Ada banyak nilai moral yang bisa dipetik dari cerita, misalnya kejujuran, religius, toleransi, disiplin, dan nilai-nilai karakter yang lainnya. Orang tua yang membacakan cerita bisa menjelaskan dan mengajak anak untuk meneladani sifat baik sang tokoh utama, serta nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya, sejalan dengan pembentukan karakter seorang anak. Sumber utama penentuan karakter dalam Islam, sebagaimana keseluruhan ajaran Islam lainnya, adalah al-Quran dan sunnah Nabi Muhammad saw. Ukuran baik dan buruk dalam karakter Islam berpedoman pada kedua sumber itu, bukan baik dan buruk menurut ukuran manusia. Sebab jika ukurannya adalah manusia, baik dan buruk akan berbedabeda. Seseorang mengatakan bahwa sesuatu itu baik, tetapi orang lain belum tentu menganggapnya baik. Begitu juga sebaliknya, seseorang menyebut sesuatu itu buruk, padahal yang lain bisa saja menyebutnya baik. Kedua sumber pokok tersebut (al-Quran dan As-sunnah) diakui oleh semua umat Islam sebagai dalil naqli yang tidak diragukan otoritasnya. Mengkaji dan mendalami konsep akhlak bukanlah yang terpenting, tetapi merupakan sarana yang dapat mengantarkan seseorang dapat bersikap dan berperilaku mulia seperti yang dipesankan oleh Nabi saw. Dengan pemahaman yang jelas dan benar tentang konsep akhlak, seseorang akan memiliki pijakan dan pedoman untuk mengarahkannya pada tingkah laku sehari-hari, sehingga dapat dipahami apakah yang dilakukannya benar atau tidak, termasuk karakter mulia (akhlaq mahmudah) atau karakter tercela (akhlaq madzmumah). Dalam al-Quran ditemukan banyak sekali pokok-pokok keutamaan karakter atau akhlak yang dapat digunakan untuk membedakan perilaku seorang Muslim, seperti perintah berbuat kebaikan (ihsan) dan kebajikan (al-birr), menepati janji (al-wafa), sabar, jujur, takut pada Allah Swt., bersedekah di jalan Allah, berbuat adil, dan pemaaf (QS. alQashash [28]: 77; QS. al-Baqarah [2]: 177; QS. al-Muminun (23): 1–11; QS. al-Nur [24]: 37; QS. al-Furqan [25]: 35–37; QS. al-Fath [48]: 39; dan QS. Ali ‘Imran [3]: 134). Ayatayat ini merupakan ketentuan yang mewajibkan pada setiap Muslim melaksanakan nilai karakter mulia dalam berbagai aktivitasnya. Pemilihan topik pengembangan dalam penelitian ini, ditujukan pada wali murid satuan pendidikan MI Al- Hidayah Tarik Sidoarjo pada kelas 1 berupa buku bacaan anak dalam kesehariannya di lingkungan rumah dan sekolah. Penelitian pengembangan ini dipilih agar anak-anak di lingkungan MI Al-Hidayah Tarik Sidoarjo menerapkan nilainilai karakter dalam kehidupan sehari-harinya. Serta belum adanya buku bacaan tentang cerita anak berbasis karakter islami di lingkungan MI Al-Hidayah Tarik Sidoarjo. Hal ini tepat menurut peneliti ketika mengembangkan buku cerita anak berbasis nilai karakter islami, supaya anak-anak mudah menangkap hal-hal positif melalui cerita dan untuk mengajarkan moral serta etika pada anak-anak.
69
Jurnal Penelitian Keislaman, Vol. 12, No. 1, Januari 2016: 65-82
METODE PENELITIAN Metode penelitian dalam pengembangan lagu sebagai media pendidikan karakter ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ RND) karena RND merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.8 Pengembangan lagu ini merupakan suatu produk yang dihasilkan untuk dunia pendidikan. keabsahan produk tersebut harus diuji keefektifannya agar mencapai tujuan pembelajaran dalam kurikulum. Menurut Sugiyono untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya berfungsi di masyarakat, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. penelitian yang digunakan untuk menguji keefektifan produk tersebut adalah Research and Development. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan model pengembangan Borg and Gall. Siklus R&D tersusun dalam beberapa langkah penelitian sebagai berikut: (1) Penelitian dan pengumpulan informasi (research and information collecting) (2) Perencanaan (planning) (3) Pengembangan produk pendahuluan (develop preliminary from of product) (4) Uji coba pendahuluan (preliminary field testing) (5) Perbaikan produk utama (main product revision) (6) Uji coba utama (main field testing) (7) Perbaikan produk operasional (operational product revision) (8) Uji coba operasional (operation field testing) (9) Perbaikan produk akhir (final product revision) (10) Diseminasi dan pendistribusian (dissemination and distribution) Sugiyono9membagi langkah-langkah penelitian dan pengembangan kedalam sepuluh tahap sebagai berikut (1) identifikasi masalah, (2) pengumpulan informasi, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) perbaikan desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk tahap akhir, dan (10) produksi massal. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ini dapat di gambarkan sebagai berikut:
8 9
70
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm 407 Sugiyono, op,cit, hlm. 409
Pengembangan Buku Cerita (Nuzulia)
Potensi dan Masalah
Uji coba pemakaian
Pengumpulan data
Revisi produk
Revisi produk
Desain produk
Uji coba produk
Validasi desain
Revisi desain
Produksi massal
Jenis data pada penelitian pengembangan ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari ahli materi, ahli media, guru kelas, siswa, hasil statistik sebelum dan sesudah penggunaan buku cerita berbasis kararkter islami. Sedangkan data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dan wawancara, masukan, tanggapan, dan saran perbaikan berdasarkan hasil penilaian ahli yang diperoleh melalui wawancara dan konsultasi ahli materi, ahli media, dan guru kelas. Data tersebut digunakan untuk mengukur kualitas dari masing-masing komponen pengembangan buku cerita agar nantinya dapat digunakan dalam proses pendidikan karakter islami. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Ahli Materi Penyajian Data Berikut ini akan disajikan tabel hasil jawaban yang diberikan dari ahli materi Tabel 1 No. 1. 2. 3. 4. 5.
Kriteria Konsep relevan dengan pendidikan karakter islami Konsep/ materi yang tersaji dalam buku cerita berbasis karakter islami mampu mempermudah siswa memahami isi materi Konsep materi buku cerita ditulis secara ilmiah dan akurat (benar) Kesesuaian jenis-jenis dan bentuk penilaian aspek sikap dalam buku cerita Kesesuaian antara isi buku cerita dengan tujuan dalam peningkatan karakter islami
Skor 5 4 4 4 4 71
Jurnal Penelitian Keislaman, Vol. 12, No. 1, Januari 2016: 65-82
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Kesesuaian antara isi balikan dengan tujuan pembelajaran Apakah komponen yang ada sudah memadai sebagai buku cerita berbasis karakter islami Kesesuaian isi cerita dengan karakteristik anak Ketepatan bahasa yang mudah dipahami anak Kejelasan uraian materi dengan berbasiskan karakter islami Materi yang tersaji dalam buku cerita berbasis karakter islami mampu menambah wawasan pengetahuan siswa Materi yang tersaji dalam buku cerita berbasis karakter islami mampu merangsang keingintahuan siswa serta berpikir kritis Tampilan materi dalalm buku cerita menarik Kesesuaian/ ketepatan integrasi sains dan agama dengan materi Ketepatan penggunaan ilustrasi Kesesuaian referensi yang digunakan sesuai dengan bidang ilmu Keluasan dan kedalaman isi buku cerita Keruntutan penyajian materi Konsistensi format buku ajar Ketercernaan uraian materi
4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4
Berdasarkan hasil penilaian ahli materi terhadap buku cerita berbasis karakter islami, maka dapat dihitung prosentase tingkat pencapaian buku cerita tersebut: Persentase = 82 x 1 x 100 % = 82 x 100 % = 82 % 20 x 5 100 Karena bobot setiap pilhan adalah 1, maka prosentase 82 %. Setelah dikonversikan dengan tabel konversi skala 5, prosentase tingkat pencapaian 82 % berada pada kualifikasi baik, sehingga buku ajar tidak perlu di revisi Tabel 2. Ikhtisar Data Penilaian dan Riview Ahli Materi No. 1. 2.
Saran/ Komentar Redaksi penulisan perlu diperbaiki, agar lebih sistematis dengan apik Pesan moralnya kemas dengan bahasa yang lebih sederhana,sehingga dapat dicerna oleh anak-anak
Semua data hasil review, penilaian dan diskusi ahli imateri dijadikan landasan untuk merevisi penyempurnaan isi buku cerita sebelum diuji cobakan kepada peserta didik. Revisi Produk Pengembangan Berdasarkan hasil penilaian atau tanggapan ahli materi yang terdapat pada angket tidak perlu mendapat revisi. Akan tetapi masukan, saran, dan komentar yang disampaikan oleh ahli materi dalam angket pertanyaan terbuka, berusaha diwujudkan dengan sebaikbaiknya agar pengembangan buku ajar ini semakin baik. Revisi pengembangan buku cerita siswa disajikan sebagai berikut: 1) Istilah kata pengantar diganti dengan muqadimah 72
Pengembangan Buku Cerita (Nuzulia)
2) Pesan moral harus lebih ditarik kesimpulan yang menghubungkan dengan al Qur’an dan A-Sunnah
Uji Ahli Media Penyajian Data Berikut ini akan disajikan tabel hasil jawaban yang diberikan dari ahli media Tabel 3 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Kriteria Kemenarikan pengemasan desain cover Ketepatan pemakaian jenis huruf yang digunakan dalam cover Ketepatan layout pengetikan Konsistensi penggunaan spasi, judul, dan pengetikan materi Kejelasan tulisan atau pengetikan Ketepatan penempatan gambar Kesesuaian penggunaan variasi jenis, ukuran dan bentuk huruf Ketepatan penggunaan kolom dalam ‘pesan moral’ Ketepatan penggunaan ilustrasi Konsistensi penggunaan penomoran Kesesuaian pengorganisasian isi buku cerita dengan berbasis karakter islami Ketepatan penempatan tujuan pembelajaran Konsistensi penggunaan jenis huruf, ukuran huruf Ketepatan teks rumusan karakter islami Ketepatan penataan paragraf Kesesuaian antara isi dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian gambar dengan isi Ketepatan jenis huruf yang digunakan untuk ke 18 karakter Ketepatan warna Kemenarikan warna
Skor 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4
Berdasarkan hasil penilaian ahli media terhadap buku cerita berbasis karakter islami, maka dapat dihitung prosentase tingkat pencapaian buku cerita tersebut: Persentase = 86 x 1 x 100 % = 86 x 100 % = 86 % 20 x 5 100 Karena bobot setiap pilhan adalah 1, maka prosentase 86 %. Setelah dikonversikan dengan tabel konversi skala 5, prosentase tingkat pencapaian 86 % berada pada kualifikasi sangat baik, sehingga buku ajar tidak perlu di revisi. 73
Jurnal Penelitian Keislaman, Vol. 12, No. 1, Januari 2016: 65-82
Adapun data kualitatif yang dihimpun dari masukan, saran dan komentar ahli media dalam pertanyaan terbuka yang berkenaan dengan buku cerita dipaparkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 4. Ikhtisar Data Penilaian dan Review Ahli Media No 1.
Saran/ Komentar Layout dan warna cover ditata ulang agar menarik bagi pembacanya
Semua data hasil review, penilaian dan diskusi ahli media dijadikan landasan untuk merevisi penyempurnaan desain buku cerita sebelum diuji cobakan kepada peserta didik. Revisi Produk Pengembangan Berdasarkan hasil penilaian atau tanggapan ahli media yang terdapat pada angket tidak perlu mendapat revisi. Akan tetapi masukan, saran, dan komentar yang disampaikan oleh ahli media dalam angket pertanyaan terbuka, berusaha diwujudkan dengan sebaikbaiknya agar pengembangan buku ajar ini semakin baik. Revisi pengembangan buku cerita siswa disajikan sebagai berikut: 1) Cover buku yang semulanya berwarna biru di ganti dengan warna yang lebih cerah seperti warna hijau 2) Tulisan ‘karakter’ yang semulanya kecil diperbesar 3) Pada setiap karakter diberi gambar yang mencerminkan karakter yang dimaksud
Uji Ahli Pembelajaran (Guru) Penyajian Data Berikut ini akan disajikan tabel hasil jawaban yang diberikan dari guru Tabel 5 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 74
Kriteria Apakah buku cerita ini memudahkan Bapak/Ibu dalam menerapkan karakter islami? Apakah buku cerita ini dapat membuat siswa aktif dalam mencerna pendidikan karakter Apakah buku cerita ini tepat digunakan Apakah ukuran dan jenis huruf yang digunakan dalam buku cerita mudah dibaca Bagaimana kejelasan tujuan pembelajaran Bagaimanakah kejelasan paparan materi pada tiap karakter dalam buku cerita Bagaimanakah tingkat kesesuaian antara gambar dan materi dalam buku cerita
Skor 5 5 5 5 5 5 5
Pengembangan Buku Cerita (Nuzulia)
8.
Apakah contoh-contoh yang diberikan membantu anda memahami materi Bagaimanakah kejelasan materi dengan berbasiskan karakter islami Apakah dengan berbasiskan karakter islami dalam buku cerita membantu meningkatkan pemahaman anda terhadap materi Bagaimanakah tingkat kejelasan pesan moral pada bagian akhir tiap-tiap karakter Bagaimanakah kejelasan urutan penyajian materi pada tiap unit buku cerita ini Apakah buku cerita ini dapat dipahami uraian materinya dengan mudah
9. 10. 11. 12. 13.
5 5 5 4 5 5
Berdasarkan hasil penilaian ahli media terhadap buku cerita berbasis karakter islami, maka dapat dihitung prosentase tingkat pencapaian buku cerita tersebut: Persentase = 64 x 1 x 100 % = 64 x 100 % = 98 % 13 x 5 65 Karena bobot setiap pilhan adalah 1, maka prosentase 98 %. Setelah dikonversikan dengan tabel konversi skala 5, prosentase tingkat pencapaian 98 % berada pada kualifikasi sangat baik, sehingga buku ajar tidak perlu di revisi. Adapun data kualitatif yang dihimpun dari masukan, saran dan komentar guru dalam pertanyaan terbuka yang berkenaan dengan buku cerita dipaparkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 6. Ikhtisar Data Penilaian dan Review Guru No 1.
Saran/ Komentar Ukuran fontnya diperbesar lagi
Semua data hasil review, penilaian dan diskusi guru dijadikan landasan untuk merevisi penyempurnaan desain buku cerita sebelum diuji cobakan kepada peserta didik. Revisi Produk Pengembangan Berdasarkan hasil penilaian atau tanggapan guru yang terdapat pada angket tidak perlu mendapat revisi. Akan tetapi masukan, saran, dan komentar yang disampaikan oleh guru dalam angket pertanyaan terbuka, berusaha diwujudkan dengan sebaik-baiknya agar pengembangan buku cerita ini semakin baik. Revisi pengembangan buku ajar siswa disajikan sebagai berikut: 1) Ukuran fontnya yang semula arial 12, diganti dengan arial 16 Uji Lapangan Penyajian Data 75
Jurnal Penelitian Keislaman, Vol. 12, No. 1, Januari 2016: 65-82
Produk pengembangan yang diserahkan kepada uji coba lapangan yang diwakili oleh satu kelas yakni kelas 1 yang berjumlah 30 siswa. Adapun data kuantitatif dari hasil penilaian uji coba lapangan sebanyak 30 orang adalah sebagaimana dipaparkan dalam tabel berikut: Berdasarkan hasil penilaian uji coba lapangan terhadap buku cerita berbasis karakter islami, maka dapat dihitung prosentase tingkat pencapaian buku cerita tersebut: Persentase = 1712 x 1 x 100 % = 88 % 13 x (30) x 5 Karena bobot setiap pilhan adalah 1, maka prosentase 88 %. Setelah dikonversikan dengan tabel konversi skala 5, prosentase tingkat pencapaian 88 % berada pada kualifikasi sangat baik, sehingga buku cerita tidak perlu di revisi. Revisi Produk Pengembangan Berdasarkan hasil penilaian uji coba lapangan dengan tingkat pencapaian rata-rata 88 %, maka pada dasarnya buku cerita produk pengembangan tidak perlu mendapat revisi. Akan tetapi masukan, saran dan komentar yang telah disampaikan oleh responden uji coba lapangan, berusaha diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga akan lebih menyempurnakan buku cerita. Tabel 7
No
Kriteria
1.
Tampilan fisik buku cerita
2.
Dengan gambar di tiap unit membantu siswa memahami isi bacaan
3.
Tingkat kejelasan pesan moral pada tiap awal unit
4. 76
Ukuran dan jenis
-X 30 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 4, 4, 5, 4, 4, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 4, 3, 3, 3, 5, 4, 4, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 4, 3, 3, 4, 5, 5, 5, 4, 4, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 4, 4, 4, 4, 4 4, 4, 4, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 3, 3, 4, 5, 5, 4, 5, 5, 5, 5, 4, 4, 4, 4, 4, 3, 3, 4, 4, 4 5, 5, 4, 4, 4, 5,
P (%)
Kriteria validitas
Keterangan
137
150
91 %
Sangat valid
Tidak revisi
137
150
91 %
Sangat valid
Tidak revisi
129
150
86 %
Sangat valid
Tidak revisi
137
150
91 %
Sangat
Tidak
Pengembangan Buku Cerita (Nuzulia)
5.
huruf yang digunakan dalam buku cerita mudah dibaca Kejelasan tujuan pembelajaran
6.
Kejelasan paparan materi pada tiap unit dalam buku cerita
7.
Tingkat kesesuaian antara gambar dan materi dalam buku cerita
8.
Contoh-contoh gambar pembelajaran dengan materi buku cerita
9.
Kejelasan cerita yang berbasisikan karakter islami
10. Cerita sangatlah mudah dipahami siswa 11. Kejelasan buku cerita berbasiskan karakter islami 12. Kejelasan urutan materi
13
Kesesuaian warna buku cerita
5, 5, 5, 4, 5, 5, 5, 4, 4, 5, 4, 5, 5, 5, 4, 5, 5, 5, 5, 4, 4, 4, 4, 4 4, 4, 4, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 3, 3, 4, 5, 5, 4, 5, 5, 5, 5, 4, 4, 4, 4, 4, 3, 3, 4, 4, 4 5, 5, 5, 5, 4, 3, 3, 3, 5, 4, 5, 4, 4, 4, 4, 5, 4, 5, 4, 5, 4, 4, 4, 4, 4, 5, 5, 5, 4, 4 4, 4, 4, 4, 5, 5, 4, 4, 5, 5, 4, 5, 5, 5, 3, 3, 4, 4, 5, 5, 5, 5, 5, 4, 4, 4, 4, 4, 4, 4 3, 3, 4, 4, 5, 5, 4, 4, 5, 5, 4, 4, 4, 4, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 3, 3, 4, 4, 4 5, 5, 5, 4, 4, 5, 4, 4, 4, 5, 4, 4, 4, 4, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 5, 4, 4, 4, 4, 5, 5, 5, 5, 5 5, 5, 5, 5,5 , 4, 4, 4, 3, 3, 5, 4, 4, 4, 3, 5, 5, 5, 4, 4, 4, 4, 4, 5, 5, 3, 3, 3, 3, 4 5, 5, 5, 5, 5, 4, 4, 3, 3, 3, 4, 4, 4, 4, 5, 5,5 , 5, 5, 5,5, 5, 5, 5, 4, 4, 4, 4, 4, 4 4, 4, 4,5 , 5, 5, 5, 3, 3, 3, 4, 5, 5, 5, 4, 4, 4, 5, 5, 4, 4, 5, 5, 4, 3, 5, 5, 5, 5, 5 4, 4, 5, 4, 3, 3, 4, 5, 4, 4, 4, 4, 5, 5, 5, 5, 5, 5,
valid
revisi
129
150
86 %
Sangat valid
Tidak revisi
127
150
85 %
Valid
Tidak revisi
130
150
87 %
Sangat valid
Tidak revisi
131
150
87 %
Sangat valid
Tidak revisi
137
150
91 %
Sangat valid
Tidak revisi
124
150
83 %
Valid
Tidak revisi
132
150
88 %
Sangat valid
Tidak revisi
132
150
88 %
Sangat valid
Tidak revisi
130
150
86 %
Sangat valid
Tidak revisi 77
Jurnal Penelitian Keislaman, Vol. 12, No. 1, Januari 2016: 65-82
4, 4, 5, 4, 5, 5, 5, 4, 4, 4, 4, 4 Adapun revisi produk pengembangan berupa buku cerita, disajikan dengan mempertimbangkan saran responden yaitu dengan memberikan gambar ilustrasi yang banyak Penyajian Data Pre-Test dan Post-Test Tabel nilai pre test dan post test yang di dapat dari siswa kelas 1 pada saat uji coba lapangan adalah sebagai berikut: Tabel 8. Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan Pada Pre- Test dan Post Test No. Urut Responden 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
78
Nama Siswa Boy Santoso Muhammad Fery Novia Nur Fadillah Wahyu Bitasari Ulul Albab Dwi Yanto Nova Erlina Nur Izzati Ilmi Diar Anjarwati Aminatuz Zuhriyyah Fifi Rimelda Siti Fatimah Nur Maysaroh Muhammad Dayat Citra Efendi Muhammad Musa Muhammad Gadafi Taufiq Firman Muhammad Heras Nanda Dwi Islami Muhammad Dicky Muhammad Kalijaga Novi Masruroh Hermato Prayitno Erfin Saleh Heri Supriyanto Aris aprillio Anissaturohmah Aida Nur Hasannah Guntur Budi Utomo
Nilai
Pre test
Post test
70 70 65 75 60 65 75 65 75 60 60 75 75 70 70 70 60 70 65 65 65 60 60 75 65 75 70 65 70 70
85 85 85 90 90 80 90 85 85 80 85 95 90 90 95 95 85 90 90 85 85 90 85 85 85 95 95 90 85 90
Pengembangan Buku Cerita (Nuzulia)
Data nilai pre test (test awal) dan post test (tes akhir) tersebut selanjutnya dianalisis melalui uji t dua sampel berpasangan (paired sample t.test) dengan bantuan program komputer SPSS 17. Hasil analisis uji t dua sample berpasangan adalah sebagai berikut: Paired Samples Statistics Mean
Std. Deviation
N
Std. Error Mean
Pair 1 sebelu 67.83 m
30
5.363
.979
sesuda 88.00 h
30
4.275
.781
Paired Samples Correlations N
Correlation Sig.
Pair 1 sebelum & sesudah 30
.444
.014
Paired Samples Test Paired Differences Std. Mean Deviatio n Pair 1 sebelum -20.167 5.167 - sesudah
Std. Error Mean .943
95% Confidence Interval of the Difference Lower -22.096
t
Sig. df (2tailed)
Upper -18.237
-21.378
29
.000
Dalam mengambil keputusan, dapat dilihat dari signifikansi (2-tailed). Apabila 0,000 ≤ 0,01 = sangat signifikan. Hal ini berarti bahwa hasil penerapan pendidikan karakter islami sesudah menggunakan buku cerita hasil pengembangan lebih baik daripada sebelum. Hal ini bisa dilihat dari hasil signifikansi 0,000 yang diperoleh dalam hasil uji t-test yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil siswa sesudah menggunakan buku cerita berbasis pendidikan karakter islami dibandingkan dengan sebelum menggunakan produk pengembnagan. Analisis Pengembangan Buku Cerita Pengembangan buku ccerita berbasis karakter islami di MI Al-Hidayah kelas 1 ini didasarkan pada kenyataan belum tersedianya buku cerita yang berbasiskan nilai-nilai karakter islami. Sejauh ini penerapan pendidikan karakter di MI Al-Hidayah masih menggunakan cerita-cerita dari Barat, tidak terdapat unsur integrasi dengan agama, hal ini dibuktikan dengan belum pernah pengembang menemui satupun buku cerita yang didalamnya terdapat integrasi dengan ayat-ayat al Qur’an dan hadist. Oleh karena itu 79
Jurnal Penelitian Keislaman, Vol. 12, No. 1, Januari 2016: 65-82
pengembangan ini dimaksudkan untuk dapat memenuhi tersedianya buku cerita yang dapat meningkatkan keefektifan dan kemenarikan dalam penerapan pendidikan karakter islami. Prosedur pengembangan buku cerita ini ditempuh melalui beberapa tahap yaitu: 1) tahap studi pendahuluan dengan melakukan penilaian kebutuhan, 2) tahap pengembangan buku cerita berbasis karakter islami yang menggunakan model Borg & Gall dan tahap uji coba atau validasi produk. Produk pengembangan buku cerita telah dilakukan penyempurnaan secara bertahap melalui review, penilaian dan uji coba ahli materi, penilaian dan uji coba ahli media, pennilaian dan ahli pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas dan siswa MI AlHidayah kelas 1 di Sidoarjo. Aspek yang diungkap untuk melakukan revisi meliputi unsur-unsur kelengkapan dan kelayakan komponen, ketepatan isi, keefektifan pembelajaran dan kemenarikan pembelajaran. Hasil review dan uji coba menjadi bahan penyempurna produk pengembangan untuk di uji cobakan di lapangan. Analisis Tingkat Efektifitas, Efisien, dan Kemenarikan Buku Cerita Berdasarkan hasil penilaian ahli materi terhadap buku cerita menunjukkan tingkat pencapaian buku cerita 82 %. Hal ini membuktikan bahwa buku cerita ini sudah baik digunakan menurut ahli materi. Menurut ahli media menunjukkan tingkat pencapaian buku cerita 86 %, maka hal ini membuktikan bahwa buku cerita ini baik digunakan menurut ahli media. Menurut guru menunjukkan tingkat pencapaian buku cerita 98 %. Menurut hasil uji coba lapangan menunjukkan tingkat pencapaian buku cerita 88 %. Berdasarkan skor penilaian beberapa ahli dan uji coba lapangan , maka secara umum produk buku cerita ini telah memiliki kelayakan. KESIMPULAN Berdasarkan proses pengembangan dan hasil uji coba terakhir terhadap buku cerita berbasis karakter islami untuk kelas 1 ini dipaparkan sebagai berikut: 1.
Pengembangan buku ajar ini menghasilkan produk berupa buku cerita untuk siswa.
2.
Hasil uji coba pegembangan buku cerita memiliki tingkat keefektifan dan kemenarikan yang tinggi berdasarkan hasil tanggapan dan penilaian guru dan uji coba di lapangan yakni siswa kelas 1 MI Al-Hidayah Sidoarjo a. Tanggapan penilaian ahli materi terhadap buku cerita berbasis karakter islami adalah 82 % dengan kualifikasi baik b. Tanggapan penilaian ahli media terhadap buku cerita berbasis karakter islami adalah 86 % dengan kualifikasi sangat baik. c. Tanggapan penilaian ahli pembelajaran terhadap buku cerita berbasis karakter islami adalah 98 % dengan kualifikasi sangat baik.
80
Pengembangan Buku Cerita (Nuzulia)
d. Tanggapan penilaian uji coba lapangan terhadap buku cerita berbasis karakter islami adalah 88 % dengan kualifikasi sangat baik. 3.
Perolehan hasil belajar berdasarkan uji coba lapangan yang diukur menggunakan SPSS yaitu dengan merujuk Sign (2-tailed) sebesar 0,000, maka ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor tes awal (pre-test) dengan tes akhir (post-test) setelah menggunakan buku cerita hasil pengembangan.
Dengan demikian, buku buku cerita berbasis karakter islami bagi siswa kelas 1 ini dapat dikatakan mempunyai kualitas baik. Hal ini dikarenakan penggunaan buku cerita ini dapat membantu meningkatkan keefektifan dan kemenarikan pembelajaran dan membantu mempermudah siswa dalam membentuk karakter islami.
DAFTAR PUSTAKA Sulhan, Najib . 2010. Pendidikan Berbasis Karakter. Surabaya: PT. Jepe Press Media Utama. Noer, Hery. 2003. Watak Pendidikan Islam. Jakarta: Friska Agung Insani. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Trianto. 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Zuriah, Nurul. 2008. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Subagyo. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Semarang: UPT Unnes Press. Muhaimin, 2008. Modul Wawasan tentang Pengembangan Bahan Ajar. Bab V. Malang LKP2-1,. Bahan perkuliahan Pengembangan Bahan Ajar, PPS PGMI UIN Malang. Ningsih, 2012. Pengembangan Bahan Ajar Membaca Berbasis Cerita Anak untuk Siswa SMP Kelas VII, Skripsi, Program Studi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Malang. Pramika Wardani, 2012. Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Konservasi Lingkungan Untuk Pembelajaran Membaca Siswa SD Kelas Rendah, Skripsi, Program Studi Bahasa dan sastra Indonesia, Universitas Negeri Semarang. Agus Wismanto.2011.Pengembangan Bahan Ajar Bermuatan Budi Pekerti Pada Pembelajaran Menulis Cerpen, Dosen IKIP PGRI Semarang. Supriyadi, dkk.1992. Pendidikan Bahasa Indonesia 2: Modul UT. Jakarta:Depdikbud. Effendi, dan Mien Rumini. 1998. Materi Pokok Pengajaran Apresiasi Sastra Modul UT.Jakarta: Depdikbud 81
Jurnal Penelitian Keislaman, Vol. 12, No. 1, Januari 2016: 65-82
Djuanda. 1998. Pembelajaran Apresiaisi Bacaan Cerita Melalui Lokakarya di kelas V SD,Tesis, IKIP Malang. Tarigan, Dj., dkk.1998. Kependidikan Keterampilan Berbahasa: Modul UT. Jakarta : Universitas Terbuka. Echols, John dan Hassan Shadily. 1993.Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia. Naim, Ngainum. 2012. Character Building. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Koesoema, Doni. 2010. Pendidikan Karakter, Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo, 2010. Hamid, Abdul Mursi. 1997. SDM yang Produktif: Pendekatan Al Quran dan Sains. Jakarta: Gema Insani Press. Madjid, Nurcholish. 2010. Masyarakat Religius. Jakarta: Dian Rakyat. Ali, Muhamad. 2003. Teologi Pluralis-Multikultural: Menghargai Kemajemukan, Menjalin Kebersamaan. Jakarta: Kompas. Baidhawy, Zakiyuddin. 2002. Ambivalensi Agama: konflik dan Nirkekerasan. Yogyakarta:Lesfi Semiawan, Conny. 2008. Penerapan Pembelajaran pada Anak. Jakrta: PT Indeks. Rowe, Alan . 2005. Creative Intelence. Membangkitkan Potensi Inovasi dalam Diri dan Organisasi, terj. Sita Astari.Bandung: Kaifa. Sholeh, Munawar. 2006. Cita-Cita Realita Pendidikan, Pemikiran dan Aksi Pendidikan di Indonesia, Jakarta:IPE Djohar. 2003. Pendidikan Strategi, Alternatif untuk Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta:Lesfi. Supriadi, Dedi. 2004. Rosdakarya
Membangun Bangsa Melalui pendidikan. Bandung: Remaja
Pasiak, Taufik.2007. Manajemen Kecerdasan, emberdayakan IQ, EQ, dan SQ untuk Kesuksesan Hidup. Bandung: Mizan Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Walter Dick and Lou Carey.1978. The Systematic Design of Instruction.USA: Scott, Foresman and Company. Wahid Murni dan Nur Ali.2008. Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama dan Umum Dari Teori Menuju Disertai Contoh Hasil Penelitian.2008.Malang:UM Press. Furchan, Arief. 2007. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan.Yogyakarta :Pustaka Pelajar.
82