PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL TUTORIAL OPENOFFICE.ORG WRITER SISWA KELAS VIII DI LAMPUNG UTARA Oleh: Alviana Cahyani, Budi Koestoro, Abdurrahman FKIP Unila, Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung e-mail :
[email protected] 081222322202 Absract: Development of Teaching Materials in Form of Tutorial Module in Word Processor OpenOffoce.org Writer for Students in Grade VIII in North Lampung. The aims of this study were (1) to describe the use of teaching materials in use today and the school potential to the product developed, (2) to produced word processor teaching material by using the OpenOffoce.org Writer as a self-learning media for junior high school students, (3) to analyze the effectiveness of word processor teaching material by using OpenOffoce.org Writer, (4) to analyze the efficiency of the use of word processor teaching material by using the OpenOffoce.org Writer, and (5) to analyze the attractiveness of word processor teaching material using the OpenOffoce.org Writer.This study used research and development approach which was conducted in SMPN 2 South Abung, SMPN 1 Anak Ratu Aji, and SMP PGRI Trimodadi. The conclusions of this study were: (1) the development of teaching material was school potential, (2) the result of this development was in from of a product of teaching materials OpenOffoce.org Writer module validated by media, material, and instructional design expert, (3) teaching material OpenOffoce.org Writer module was effectively used as a learning media which was shown by the average value of the posttest for treatment class for cognitive was 8,25 and psychomotor was 8,31, which were bigger than the control class average value of posttest 6,77 for cognitive and 7,44 in psychomotor, (4) the use of teaching material OpenOffoce.org Writer module as learning media was efficient which was proven by the learning efficiency ratio of 1,44, (5) teaching material OpenOffoce.org Writer modyle was attractive and it was proven by the average score of attractiveness of the trials 4,381 which was attractive on the rating scale. Keywords: teaching material, module, OpenOffice.org Writer Abstrak: Pengembangan Bahan Ajar Modul Tutorial Pengolah Kata OpenOffice.org Writer Siswa Kelas VIII di Lampung Utara. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan pemanfaatan bahan ajar yang digunakan saat ini dan potensi sekolah terhadap produk yang dikembangkan, (2) menghasilkan bahan ajar pengolah kata OpenOffice.org Writer sebagai media belajar mandiri bagi siswa SMP, (3) menganalisis efektifitas bahan ajar pengolah kata OpenOffice.org Writer, (4) menganalisis efisiensi penggunaan bahan ajar pengolah kata OpenOffice.org Writer, dan (5) menganalisis daya tarik bahan ajar pengolah kata OpenOffice.org Writer. Penelitian menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan, dilakukan di SMPN 2 Abung Selatan, SMPN 1 Anak Ratu Aji dan SMP PGRI Trimodadi. Pengumpulan data menggunakan tes
1
dan angket, selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Kesimpulan penelitian adalah: (1) bahan ajar yang dikembangkan menjadi potensi sekolah, (2) hasil dari pengembangan ini berupa bahan ajar modul tutorial OpenOffice.org Writer yang divalidasi oleh ahli media, ahli materi dan ahli desain pembelajaran, (3) bahan ajar modul OpenOffice.org Writer efektif digunakan sebagai media pembelajaran dengan nilai rata-rata posttest untuk kelas perlakuan untuk kognitif yaitu 8,25 dan psikomotor 8,31 lebih besar dari kelas kontrol yang nilai rata-rata posttest kognitif adalah 6,77 dan aspek psikomotor 7,44, (4) penggunaan bahan ajar modul OpenOffice.org Writer efisien dengan nilai rasio efisiensi pembelajaran 1,14, (5) bahan ajar modul OpenOffice.org Writer menarik dengan rata-rata skor 4,381 masuk dalam kriteria menarik pada rating scale. Kata kunci: bahan ajar, modul, OpenOffoce.org Writer Menengah Pertama, 1 jam mata
PENDAHULUAN
pelajaran
Program aplikasi pengolah kata
siswa
menit.
menyelesaikan tugas yang berkaitan
kompetensi
ini sangat penting untuk dipelajari.
didapatkan dari Bantuan Operasional
Pembelajaran TIK seharusnya lebih
dapat
meningkatkan
akan
keterampilan
Sekolah
kemampuan
siswa
teori.
kenyataannya, Teknologi Komunikasi
Namun saat
ini
Informasi (TIK)
(BOS),
dan
guru
melengkapinya dengan jobsheet yang digunakan untuk satu kali pertemuan. Buku paket bantuan BOS tidak
jika
optimal
pembelajaran praktik lebih banyak daripada
direncanakan,
saat ini adalah bahan ajar yang
bangku Sekolah Menengah Pertama.
TIK
yang
Bahan ajar yang digunakan
saja, namun setelah siswa lulus dari
pembelajaran
yang
pembelajaran TIK.
digunakan saat siswa bersekolah
karena
pembelajaran
menjadi kendala tersendiri dalam
Karena ketrampilan ini tidak hanya
psikomotor,
Jam
terbatas, dengan tuntutan pencapaian
dengan kata-kata. Sehingga materi
kepada
menit.
untuk mata pelajaran TIK hanya 80
dalam
menekankan
40
Sehingga, satu minggu pertemuan
merupakan sebuah materi yang dapat digunakan
merupakan
digunakan
untuk
pembelajaran karena isi materi tidak
pada
sesuai dengan kondisi komputer
mata
sekolah. Materi pada buku paket,
dan
isinya mengenai aplikasi pengolah
hanya
kata dengan sistem operasi windows
mendapatkan porsi 2 jam mata
dari microsoft, sedangankan kondisi
pelajaran per minggu. Untuk Sekolah 2
komputer
yang
terdapat
pada
konsep-konsep
utama,
(3)
Laboratorium komputer SMPN 2
Menghargai pandangan siswa, (4)
Abung Selatan menggunakan sistem
Materi pembelajaran menyesuaikan
operasi
terhadap
Linux
UBUNTU
versi
kebutuhan
KOALA yang menggunakan aplikasi
Menilai
pengolah
kontekstual.
kata
OpenOffice.org
Writer 3.1. Sistem operasi yang
pembelajaran
TIK
bantuan
dapat
kegiatan
dalam
teori.
digunakan
tidak
optimal
(5)
secara
Karakteristik mata pelajaran
berbeda menyebabkan buku-buku tersebut
siswa,
lebih banyak mengacu kepada praktikum
Hal
ini
dibandingkan
bertujuan
agar
pembelajaran, karena tutorial pada
pemahaman
buku panduan tidak sama dengan
pembelajaran
komputer yang dipakai oleh siswa
Menurut
dalam
pembelajaran adalah bahan ajar yang
pembelajaran
di
Laboratorium.
disusun
Piaget (dalam Cahyo, 2011) menjelasakan
penerapan
belajar konstruktivis yang
aktif
TIK
Anwar
secara
dalam
lebih
efektif.
(2010)
Modul
sistematis
dan
menarik yang mencakup isi materi,
model
metode dan evaluasi yang dapat
yaitu siswa
menciptakan
siswa
digunakan secara mandiri
struktur
mencapai
kompetensi
yang
kognitf dalam interaksinya dengan
diharapkan.
lingkungan belajar. Dengan bantuan
(dalam
struktur
siswa
pembelajaran sebagai sejenis satuan
realitasnya.
kegiatan belajar yang terencana, di
kognitif
menyusun
pengertian
ini,
Menurut
untuk
Riadi,
Siswa dapat berpikir aktif serta
desain
bertanggung
menyelesaikan
pembelajaran
jawab
atas
proses
dirinya. Sehingga
paket
lima prinsip dasar yang melandasi
belajar.
kelas konstruktivistik, yaitu : (1) permasalahan
2013),
modul
membantu
siswa
tujuan-tujuan
tertentu. Modul adalah semacam
menurut Rusman (2011) terdapat
Meletakkan
guna
Goldschmid
program
untuk
keperluan
Smaldino (2011) menjelaskan
yang
model ASSURE
adalah jembatan
relevan dengan kebutuhan siswa, (2)
antara peserta didik, materi, dan
Menyusun pembelajaran di sekitar
semua bentuk media. Model ini
3
memastikan
pengembangan
menjadi target; (2) State Objective,
pembelajaran
dimaksudkan
untuk
Langkah
selanjutnya
membantu
pendidik
dalam
menyatakan
tujuan
pengembangan
instruksi
yang
yang
harus
adalah
pembelajaran
difokuskan
kepada
sistematis dan efektif. Penelitian
pengetahuan, kemahiran, dan sikap
pengembangan
menggunakan
yang baru untuk dipelajari; (3)
desain pembelajaran ASSURE yang
Select, Method, or Design Materials,
merupakan
yang
Selanjutnya pada langkah ini, ada
berdasarkan pada asumsi Gagne,
tiga hal penting dalam pemilihan
bahwa proses belajar mengajar itu
metode, bahan dan media. Yaitu
melalui beberapa tahap yang disebut
menetukan
”events of instruction”. Untuk itu,
dengan
pembelajaran yang telah didesain
dilanjutkan dengan memilih media
dengan
dengan
yang sesuai untuk melaksanakan
membangkitkan minat siswa yang
media yang dipilih dan yang terakhir
kemudian
dengan
adalah memilih dan atau mendesain
akan
media yang telah ditentukan; (4)
ini
pengembangan
baik
disusul
menyiapkan digunakan, melibatkan
dimulai
media
yang
yang umpan
kemudian balik
tugas
Utilize
siswa,
metode
Media
Langkah
yang
sesuai
pembelajaran,
and
Materials,
selanjutnya
mengukur pemahaman mereka dan
menggunakan
kemudian
adalah
media, ada lima
dilanjutkan
dengan
langkah bagi penggunaan media
aktifitas
selanjutnya.
Model
yang
ASSURE
dapat
Analyze
Learner
diuraikan
(1)
baik,
yaitu
sediakan
Characteristic,
previewbahan,
bahan,
sediakan
persekitaran, pelajar dan pengalaman
Pada tahapan ini, dimulai dengan
belajar;
mendeskripsikan karakteristik umum
response, Setelah penggunaan media,
siswa mulai dari usia, tingkat kelas,
langkah
posisi tugas, kemampuan intelektual,
melibatkan siswa dalam aktivitas
faktor kebudayaan dan kondisi sosial
pembelajaran seperti memecahkan
ekonomi. Kemampuan dasar yang
masalah,
telah dimiliki siswa sangat penting
presentasi sebelum dinilai secara
untuk menentukan kemampuan yang
formal; (6) Evaluate and Revise,
4
(5)
Require
selanjutnya
simulasi,
learner
adalah
kuis
atau
Langkah terakhir dari pengembangan
dan
ini adalah menilai pencapaian siswa,
merupakan subjek uji coba lapangan
pembelajaran
untuk menguji kemenarikan bahan
yang
dihasilkan,
memilih metode dan media, kualitas media,
penggunaan
guru
dan ini,
disimpulkan
Trimodadi
Dengan metode pengembangan
Setelah menganalisa keadaan, dapat
PGRI
ajar modul yang dikembangkan.
penggunaan siswa
maka
SMP
bahwa
peneliti
berusaha
untuk
menghasilkan
sebuah
perangkat
pembelajaran
atau
media
siswa perlu memiliki bahan ajar
pembelajaran dalam mempermudah
berupa modul yang sesuai dengan
siswa memahami mata pelajaran
kondisi fasilitas yang disediakan
Teknologi
sekolah.
dapat
Komunikasi (TIK). Hal ini dilakukan
melakukan praktikum dengan baik
karena rendahnya penguasaan siswa
karena teori dan praktikum sesuai.
dalam mata pelajaran TIK di SMPN
Sehingga
siswa
Informasi
dan
2 Abung Selatan Lampung Utara. Desain
METODE PENELITIAN Pendekatan adalah
penelitian
penelitian
ini
digunakan
pengembangan.
ASSURE dalam
juga
pengembangan
bahan ajar modul ini. Pengembangan
Desain yang digunakan dalam tahap
ini
ini adalah bentuk desain Quasi
untuk
eksprimental (Nonequvalent Control
diajukan kepada ahli media, materi
Group Desain) yaitu desain yang
dan
kelompok
maupun
penilaian digunakan untuk melihat
kelompok kontrolnya tidak dipilih
apakah pengembangan bahan ajar
secara
penelitian
modul ini baik atau tidak dalam
pengembangan ini dilakukan pada
pengembangannya dimana total dari
tiga sekolah dengan dua kelas yaitu
skor penilaian diaplikasikan kedalam
kelas A (VIII-D) dan kelas B (VIII-
skala likert. Untuk skor penilaian
E) pada SMPN 2 Abung Selatan dan
yang
siswa dari SMPN 1 Anak Ratu Aji
berikut:
eksperimen
random,
pada
5
menggunakan skor penilaian menilai
desain
instrumen
pembelajaran.
digunakan
adalah
yang
Skor
sebagai
Tabel 3.2. Skor Penilaian Terhadap Pilihan Jawaban No.
Pilihan Jawaban
Skor
1.
Sangat Baik
4
2. 3. 4.
Baik Kurang Baik Tidak Baik
3 2 1
Sumber: Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D; Sugiyono (2010) program aplikasi pengolah kata yang
HASIL DAN PEMBAHASAN Pembelajaran
ini
beredar luas untuk membantu dan
berlangsung dengan menggunakan
memudahkan siswa dalam mengolah
buku paket yang disediakan sekolah.
kata menjadi sebuah surat, dokumen,
Buku paket tersebut dibagikan satu
bahkan
buku untuk dua orang siswa. Buku
mewujudkan tujuan tersebut, maka
paket
yang
selama
naskah.
Untuk
dapat
disediakan
sekolah
dibutuhkan bahan ajar yang dapat
program
aplikasi
memberikan panduan kepada siswa
pengolah kata Microsoft Word 2003
bagaimana cara penggunaan program
(Ms. Word 2003) produksi dari
aplikasi
pengolah
Microsoft yang tidak sama dengan
membuat
sebuah
program aplikasi pengolah kata yang
dokumen
tersedia pada laboratorium komputer
utama yang digunakan saat ini adalah
di SMP Negeri 2 Abung Selatan.
jobsheet atau lembar kerja yang
Komputer pada laboratorium SMP
dibuat oleh guru yang dibagikan ke
Negeri
siswa pada tiap pertemuan, hal ini
merupakan
2
Abung
Selatan
sederhana.
menggunakan Sistem Operasi Linux
menjadi
Ubuntu-Karmic
pembelajaran.
program
Koala
aplikasi
dengan
pengolah
kata
Teknologi
mata
(TIK)
pelajaran
sub
siswa
dan
menggunakan
sistematis Mengatasi
ajar
dalam kendala
dalam
pembelajaran,
mempraktikkan materi pembelajaran
menu
dalam susunan yang sistematis.
Aplikasi Pengolah Kata agar siswa mampu
Bahan
atau
bahan ajar yang dapat menuntun
Informasi
Komunikasi
naskah
yang ada, maka dibutuhkan suatu
OpenOffice.org Writer 3.1. Tujuan
tidak
katadalam
Bahan ajar yang dikembangkan
beberapa
merupakan bahan ajar cetak dalam
6
bentuk modul, dikarenakan siswa
Perencanaan
pengembangan
SMP Negeri 2 Abung Selatan dari
bahan ajar modul
latar
yang
validasi angket yang menggunakan
sederhana. Dari semua responden
penilaian skala likert untuk menilai
yang mengisi kuisioner pada angket
angket yang disebarkan kepada siswa
kebutuhan, hanya satu siswa yang
dan ahli media, ahli materi dan ahli
memiliki
desain
belakang
keluarga
komputer
dirumah,
menggunakan
pembelajaran.
Dari
sehingga siswa tidak bisa mengulang
perhitungan angket yang disebarkan
materi praktik dirumah. Dari masalah
akan didapat sebuah total skor yang
yang dihadapi, maka pengembangan
dapat dilihat pada skala likert yang
bahan ajar cetak berupa modul
digunakan,
praktikum merupakan solusi yang
dilakukan masuk kedalam kategori
dapat digunakan, agar siswa dapat
tidak baik, kurang baik, baik dan
mempelajari terlebih dahulu langkah-
sangat baik.
pengembangan
yang
langkah praktik sebelum melakukan
Perhitungan angket yang telah
praktik di laboratorium komputer
disebarkan kepada ahli media, ahli
yang ada di sekolah dan dapat
adalah 49+46+46 = 141, skor 141
membuka kembali untuk dipelajari
termasuk
dirumah tanpa harus mempraktikkan
sehingga dapat disimpulkan bahwa
langsung, sehingga pada pertemuan
modul layak digunakan dan dapat
selanjutnya untuk praktikum siswa
ditindak lanjuti dengan uji coba
mengetahui materi apa yang akan
selanjutnya.
pada
kriteria
“Baik”,
dipraktikkan. 45
90
135
180
Tidak Baik
Kurang Baik
Baik
Sangat Baik
Gambar 4.8 Skala Likert ValidasiAhli
Setelah validasi ahli dilakukan dalam
ajar yang dikembangkan. Uji coba
pengembangan
satu-satu kepada siswa dilakukan
bahan
ajar,
dilanjutkan dengan perbaikan bahan
dengan
7
memberikan
modul
praktikum kepada siswa mengenai
satu-satu adalah 6 orang siswa yang
satu materi yang akan dipraktikkan
diambil dari 2 kelas yang berbeda
dan
mewakili kelompok siswa dengan
kemudian
siswa
pertanyaan-pertanyaan
menjawab yang
ada
nilai tinggi, sedang dan rendah.
pada angket, penilaian menggunakan
Dengan jumlah skor angket adalah
skala Likert dengan skor maksimum
307 dan masuk kedalam kategori
adalah 4. Jumlah responden pada uji
baik.
90
180
270
360
Tidak Baik
Kurang Baik
Baik
Sangat Baik
Gambar 4.9 Uji Coba Satu Lawan Satu
Seperti halnya dengan uji satu lawan
jumlah pertanyaan 15 soal, dan skor
satu, dilakukan dengan subjek uji
maksimum 4. Hasil dari penilaian uji
coba yang mewakili kelompok siswa.
kelompok kecil skor yang didapatkan
Dilakukan dengan subjek uji coba
adalah 621 dan masuk kedalam
lebih banyak yaitu 12 orang, dengan
kategori
baik.
180
360
540
720
Tidak Baik
Kurang Baik
Baik
Sangat Baik
Gambar 4.10 Uji Coba Kelompok Kecil
Uji kelas terbatas dilakukan sebelum
SMPN 2 Abung Selatan, dengan
dilakukannya uji kelompok besar,
jumlah siswa 37 orang. Hasil dari
dilakukan pada kelas yang berbeda
penilaian uji kelompok kecil skor
dari
yang didapatkan adalah 1.795 dan
uji
satu
lawan
satu
dan
kelompok kecil. Subjek uji coba
masuk
dilakukan pada kelas VIII C siswa
8
kedalam
kategori
baik.
555
1.110
1.665
2.220
Tidak Baik
Kurang Baik
Baik
Sangat Baik
Gambar 4.11 Uji Coba Kelas Terbatas
Uji efektifitas dilakukan dengan
8,25
lebih
besar
dibandingkan
membandingkan hasil posttest kelas
dengan kelas kontrol yang nilai nya
perlakuan dan kelas control. Dari
adalah 6,77.
nilai posttest kelas perlakuan sebesar
Tabel 4.3. Hasil Tes Kelas Perlakuan Dan Kelas Kontrol No Jenis Tes 1 Pre Test 2 Post test
Kelas Perlakuan 5,09 8,25
Kelas kontrol 5,33 6,77
Penilaian tidak hanya terbatas pada
daripada
kelas
kontrol,
aspek kognitif saja namun aspek
menunjukkan
psikomotor yang dapat dinilai dari
modul dapat membuat siswa lebih
unjuk kerja, siswa diberi tugas untuk
mudah untuk mempraktikkan apa
menyelesaikan tugas praktik per
yang
kelompok. Nilai hasil unjuk kerja
belajar
bahwa
dipelajari. siswa
penggunaan
Sehingga dapat
pada kelas perlakuan lebih besar Tabel 4.4. Nilai Hasil Unjuk Kerja Kelas Perlakuan No Kelompok K.1 K.2 K.3 1 8,00 2 8,00 3 8,50 4 8,00 5 8,00 6 8,50 7 8,50 Rata-rata Total
8,50 8,00 8,50 8,00 8,50 8,00 8,50
8,50 8,50 9,00 8,50 8,50 8,50 8,00
Kelas Kontrol RataRata 8,30 8,16 8,67 8,16 8,30 8,30 8,30 8,31
K.1
K.2
K.3
7,50 7,80 7,80 7,00 7,50 7,80 7,00 7,50 7,50 7,50 7,30 7,80 7,50 7,50 7,50 7,00 7,30 7,50 7,00 7,50 7,50 Rata-rata Total
9
ini
RataRata 7,70 7,43 7,33 7,53 7,50 7,26 7,33 7,44
hasil
meningkat
Efisiensi
penghematan
waktu yang direncanakan dengan
pembelajaran
waktu yang digunakan oleh siswa
terutama kemampuan bahan ajar
dalam mem-pelajari materi dan
modul mereduksi rutinitas yang
mencapai kompetensi. Pengujian
menjadi
waktu
pada dalam
beban
kerja
guru
dilakukan pada salah satu KD,
sebagaimana
terjadi
yaitu membuat dokumen pengolah
pembelajaran-pembelajaran
kata sederhana. Direncanakan KD
(workload) pada
konvensional
seperti
mencatat
ini
tuntas
selama
4
kali
materi pelajaran ke papan tulis,
pertemuan, dengan waktu setiap
mempersiapkan
pertemuannya adalah 2x40 menit.
bahan
ajar,
mendiktekan soal, dan sebagainya.
Waktu
Penghematan waktu dapat dilihat
melakukan tugas yang diberikan
dengan
dapat
cara
membandingkan
rata-rata
dilihat
siswa
pada
table
Tabel 4.5. Tabel Waktu yang Digunakan Pada Saat Pembelajaran
Materi
Waktu yang digunakan Kelas Kelas Perlakuan Kontrol
Membuat dokumen baru, 80 Menit Format teks Format teks, 80 Menit Edit teks Format paragraf, 80 Menit Penyisipan objek Penyisipan objek, 40 Menit Format halaman Total pertemuan 280 Menit
80 Menit 80 Menit 80 Menit 80 Menit 320 Menit
Perhitungan rasio dapat dilakukan dengan menggunakan cara berikut ini:
Sumber: Degeng dalam Miarso, 2007.
10
dapat
4.5.
Dari
perhitungan
rasio
yang
Hasil
uji
kemenarikan
dilakukan, kelas perlakuan memiliki
diperoleh dari sebaran angket kepada
rasio 1,14 sedangkan rasio kelas
96 orang siswa kelas VIII dari SMP
control
Sehingga
Negeri 2 Abung Selatan, SMP
disimpulkan bahwa bahan ajar yang
Negeri Anak Ratu Aji, dan SMP
adalah
dikembangkan
mereduksi
1,00.
efisien
waktu
untuk
PGRI
Abung
pem-
dilakukan
Selatan.
dengan
Penilaian
menggunakan
belajaran, serta mempercepat
angket dengan skala likert, skor
siswa
maksimum
dalam
kompetensi
mencapai
yang
adalah
pertanyaan
telah
4.
adalah
Jumlah 15.
direncanakan. Tabel 4.6. Hasil Angket Uji Kemenarikan No Nama Sekolah 1 SMP N 2 Abung Selatan 2 SMP N Anak Ratu Aji 3 SMP PGRI Jumlah Total
Hasil
perhitungan
disebarkan
Jumlah 1.497 1.581 1.303 4.381
angket
yang
nilai
4.381
adalah
bahan ajar modul telah memenuhi salah
satu
unsur
dimasukkan pada rating scale maka
media
berada
kemenarikan.
pada
kriteria
“Menarik”.
pengembangan
pembelajaran,
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
1.440
2.880
4.320
5.760
Tidak Menarik
Kurang Menarik
Menarik
Sangat Menarik
Gambar 4.12 Uji Kemenarikan
11
yaitu
3. Pengamatan efektifitas dilakukan
KESIMPULAN Berdasarkan hasil
pada siswa kelas VIII SMPN 2
pembahasan
penelitian,
Abung Selatan, melalui quasi-
peneliti
eksperimental
menyimpulkan bahwa:
non-parametrik K-S, uji beda data
berpotensi untuk pengembangan
menggunakan paired sample t-test
bahan ajar modul, berdasarkan
dan
hasil penelitian pendahuluan yang
masih
saat
ini
untuk kelas kontrol nilai rata-rata
materinya
posttest sebesar 6,77, sedangkan untuk aspek psikomotor nilai hasil
yang terdapat di sekolah. Materi buku
unjuk kerja pada kelas perlakuan
menggunakan
8,31 dan untuk kelas kontrol
pengolah kata dari sistem operasi Windows
yaitu
Ms.Word,
sedangkan
fasilitas
komputer
yang
terdapat
menggunakan
sebesar 7,44, dengan nilai ratarata posttest pada kelas perlakuan lebih besar daripada kelas kontrol,
disekolah
sistem
maka dapat disimpulkan bahan
operasi
ajar efektif untuk meningkatkan
Linux dengan aplikasi pengolah
hasil pembelajaran. Analisis ini
kata Openoffice.org. 2. Pengembangan
bahan
menunjukkan tingkat efektifitas
ajar
penggunaan bahan ajar modul
modul menggunakan langkah pengembangan
berada dalam klasifikasi efektif.
dengan
Sehingga hipotesa awal (Ho)
menggunakan metode Borg and
ditolak dan hipotesa alternatif
Gall. Hasil pengembangannya berupa
produk
bahan
(Ha) diterima.
ajar
4. Pengujian efisiensi dilaksanakan
modul yang terdiri dari 1)
dengan
judul; 2)petunjuk penggunaan; 3)
materi;
4)
latihan;
Uji
rata posttest sebesar 8,25 dan
berbeda dengan fasilitas komputer
pada
homogenitas.
perlakuan menunjukan nilai rata-
belum
optimal karena buku paket yang digunakan
uji
efektifitas aspek kognitif kelas
proses
pembelajaran
Analisis
untuk uji normalitas melalui uji
1. SMP Negeri 2 Abung Selatan
mengindikasikan
design.
pembelajaran
5)
melihat
waktu
yang
dilakukan,
dilihat dari perbandingan waktu
rangkuman; dan 6) tes formatif.
12
yang disediakan dan waktu yang
didasarkan pada hasil analisis
digunakan
kebutuhan sehingga produk
siswa
dalam
pembelajaran hingga tuntas. Pada
yang
kelas perlakuan didapatkan rasio
benar-benar relevan dengan
perbandingan waktu sebesar 1,14,
tujuan
sedangkan pada kelas kontrol
ditetapkan. Produk bahan ajar
rasionya adalah 1. Sehingga dapat
modul
disimpulkan bahwa penggunaan
komplemen bagi siswa, agar
bahan ajar LKS IPA efisien untuk
siswa dapat belajar mandiri
siswa mampu memahami materi
diluar dari pembelajaran di
interaksi makhluk hidup dengan
kelas. Juga agar siswa dapat
lingkungannya.
mengkontruksi
sendiri
pengetahuannya
sesuai
5. Pengujian kemenarikan bahan ajar
akan
dikembangkan
pembelajaran
ini
yang
merupakan
modul dilakukan pada tiga (3)
dengan karakteristik belajar
sekolah yaitu SMP N 2 Abung
masing-masing sampai siswa
Selatan, SMPN Anak Ratu Aji
menguasai kompetensi yang
dan SMP PGRI, dilakukan dengan
harus dicapai.
pengisian kuesioner. Dari hasil perhitungan
untuk
2.
aspek
Bahan ajar modul ini dapat dijadikan
sumber
kemenarikan didapatkan jumlah
yang
skor total adalah 4.381 termasuk
pengetahuan
pada
siswa terhadap materi yang
klasifikasi
Sehingga
produk
“menarik”. bahan
ajar
dalam
menambah dan
wawasan
sedang dipelajari.
modul ini sangat layak untuk digunakan
dapat
belajar,
3.
proses
Bagi guru bahan ajar modul ini dapat dijadikan sebagai salah
pembelajaran.
satu sumber belajar tambahan yang diberikan kepada siswa, selain itu evaluasi yang terdapat
REKOMENDASI Rekomendasi
dari
penelitian
pada bahan ajar modul ini
ini
mempermudah
adalah: 1.
menilai
Pengembangan suatu produk pembelajaran
apakah
guru siswa
untuk telah
mencapai tujuan pembelajaran
harus
13
yang telah direncanakan ataukah
Jakarta: Kencana Media Group.
perlu pendalaman. 4.
Bahan ajar modul ini dapat
Riadi, Muchlisin.2013. Pengertian, Kelebihan, dan Kelemahan Modul Pembelajaran. Artikel. Diambil dari http://www.kajianpustaka.com/ 2013/03/pengertian-kelebihankelemahan-modulpembelajaran.html pada 10 Juni 2013
digunakan bagi siswa untuk sumber belajar madiri dapat
digunakan
yang diluar
pembelajaran di kelas, sehingga mempercepat mencapai
siswa
kompetensi
Prenada
dalam yang
diharapkan
Rusman, dkk. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta PT Rajagrafindo Persada
DAFTAR PUSTAKA Anwar, Ilham. 2010. Pengembangan Bahan Ajar. Bahan Kuliah Online. Bandung.Direktori UPI.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cet.10. Bandung: Alfabeta.
Cahyo, Jea Mukti. 2011. Implementasi Teori Pembelajaran Piaget pada Fisika. Artikel, diambil dari http://studifisika.blogspot.com/ 2011/02/implementasi-teoripembelajaran-piaget.html pada 12 Januari 2013
Smaldino Sharon E etc. 20011. Instructional Tecnologi dan media for learning. Teknologi Pembelajaran dan Media UntukBelajar.Jakarta.Kencana:
Miarso, Yusufhadi. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.
14