KODE JUDUL: X-130
“ PENGEMBANGAN ALSINTAN PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL KENTANG” KEMENTERIAN PERTANIAN Perekayasa/ Peneliti: Dr. Ir. Teguh Wikan Widodo, MSc Ir. M. Hidayat Ir. D.A.Budiman, MP Ir. Joko Pitoyo, MSi Ir. Sri Olyndriana Dewi
INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI 2012
LATAR BELAKANG Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran penting di Indonesia. Produksi kentang telah berkembang dengan pesat selama dekade terakhir dan Indonesia telah menjadi negara penghasil kentang terbesar di Asia Tenggara.
Tujuan Kegiatan:
(1) Melakukan pengembangan mesin penanam, pemanen dan grading umbi kentang yang berkualitas di sentra produksi kentang. (2) Melakukan pengembangan dan sosialisasi mesin penanam dan sortasi umbi kentang di lokasi sentra produksikentang
PERMASALAHAN Dalam usahatani kentang (Solanum tuberosum L.) masih ditemui beberapa kendala seperti varietas, benih, cara budidayanya, termasuk teknik pengendalian hama dan penyakit serta perlakuan pasca panennya. Beberapa kendala yang juga harus mendapat perhatian adalah kelangkaan tenaga kerja dan waktu penanaman yang relatif singkat (pada akhir musim hujan atau April - Juni untuk lahan tanpa pengairan). Dalam produksi sayuran, hal ini merupakan faktor yang sangat menentukan. Oleh karena itu, diperlukan mesin penanam, mesin pemenen dan grading kentang untuk meningkatkan efisiensi waktu, penggunaan bibit, tenaga kerja sehingga dapat menekan biaya usahatani dan pasca panen. Selain itu, karena kentang mudah rusak maka pekerjaan grading disarankan sesegera mungkin agar tahapan penanganan kentang dapat dilakukan dengan baik.
METODOLOGI Koordinasi dengan Pemangku Kepentingan
Desk study
Baseline Survey
Kondisi fisik wilayah Kondisi Sosial Ekonomi Sistem Budidaya Calon Lokasi Demplot
Seleksi Teknologi Alsin Spesifik Lokasi
Sosialisasi Penerapan Alsin Pendukung Budidaya Kentang
Penerapan Alsin Pendukung Budidaya Kentang di Lokasi Demplot
Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Alsin Pendukung Budidaya Kentang Modifikasi Pengujian Lab dan Lapang
Gambar.
Tahapan Kegiatan Litbangyasa
Analisis Teknis dan Ekonomis
Rekomendasi Teknis dan Ekonomis Penerapan Alsin Pendukung Budidaya Kentang
SINERGI KOORDINASI BALITBANGDA
Gambar:
Sinergi Koordinasi
PEMANFAATAN HASIL Pemanfaatan hasil litbangyasa adalah adalah dalam bentuk pinjam pakai / hibah mesin tanam, pemanen dan grading kentang. Kelompok tani yang ditunjuk sebagai lokasi percontohan untuk melakukan uji adaptasi dan pelatihan bagi petani anggota kelompok dan kelompok lain yang berminat. Dalam pelaksanaannya, masih dilakukan pendampingan teknis dan kelembagaan pengelolaan UPJA kepada kelompok tani sampai benar-benar mandiri. Pemanfaatan hasil litbangyasa ini, masih dalam bersifat adaptasi dan pengkajian sehingga monitoring, evaluasi serta supervisi oleh instansi terkait.
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN RENCANA Pengembangan pemanfaatan hasil litbangyasa kedepan adalah meliputi: (1) bekerjasama dengan mitra pebrikan alsintan dalam upaya komersialisasi dan pengembangan secara luas, (2) melakukan pembinaan dan pelatihan kepada bengkel-bengkel lokal (3) berkerjasama dengan pemangku kepentingan serta lembaga riset daerah untuk monitoring, evaluasi dan supervisi dalam rangka upaya untuk mendapatkan umpan balik dalam perbaikan prototipe dan pengembangan secara lebih luas. STRATEGI Hasil evaluasi model pengembangan yang telah dilaksanakan untuk rekomendasi dan saran perbaikannya. Dan selanjutnya, dapat dilakukan pengembangan dengan cara replikasi dan scaling up model didaerah sentra produksi kentang lainnya.
FOTO KEGIATAN
Mesin Penanam Kentang (Kapasitas kerja: 9,53 jam/ha ( 0,1 ha/jam)
Mesin Pemanen Kentang (Kapasitaskerja : 6,85 jam/ha ( 0,15 ha/jam)
Mesin Grading Kentang (Kapasitas kerja: 530 – 1200 kg/jam
PENUTUP KESIMPULAN • Tahapan pelaksanaan dan anggaran sudah sinkron, hal ini ditandai kesesuaian antara penggunaan dana dan realisasi fisiknya. • Metode pencapaian target kegiatan dilakukan dengan metode beberapa pendekatan: team work anggota peneliti yang bagus, didukung pendanaan sesuai tahapan kegiatan, serta pendekatan ke pemangku kepentingan melalui diskusi, konsultasi dan bekerja secara efisien dan terkoordinasi. • Hasil evaluasi model pengembangan yang telah dilaksanakan untuk rekomendasi dan saran perbaikannya. Dan selanjutnya, dapat dilakukan pengembangan dengan cara replikasi dan scaling up model didaerah sentra produksi kentang lainnya untuk meningkatkan efisiensi, kualitas dan daya saing produk komoditas sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan petani kentang.
SARAN Peran lembaga penelitian adalah selalu memperkenalkan inovasi baru untuk menjawab kebutuhan pengguna. Sedangkan, pelaku usaha/ swasta diharapkan juga berperan aktif dalam partisipasinya untuk pendanaan kegiatan serta mengadopsi model-model pengembangan yang telah diperkenalkan kepada petani/ masyarakat tersebut. Kebijakan pemerintah dalam hal pengembangan kawasan pengembangan sentra produksi kentang harus didukung infrastruktur dan sinergi pemangku kepentingan secara teroganisir dan terpadu, pendampingan dan penyuluhan serta kebijakan politik harga komoditas yang memberikan kepastian usaha agar petani mendapat keuntungan.