Pemberdayaan Masyarakat
Pengelolaan Sampah Terpadu
Berbasis Masyarakat Kelurahan Karang Anyar
Pesatnya pembangunan perkotaan tidak hanya menimbulkan dampak positif bagi berkembangnya kota tersebut tetapi juga menimbulkan dampak negatif yang dapat mengganggu kesehatan dan lingkungan. Kebersihan kota merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dan kemajuan suatu pembangunan kota. Salah satu permasalahan tersebut yang tidak kunjung selesai adalah permasalahan persampahan. Hal ini diakibatkan oleh suatu metode pengelolaan sampah yang masih didominasi sistem kumpul sampah, diangkut, lalu dibuang ke lahan tertentu. Secara singkat sering disebut sistem kumpul-angkut buang.
Di kota Makassar dengan jumlah penduduk sekitar 1,3 Juta Jiwa timbulan sampah per hari pada tahun 2005 sebesar 3.546,21 M 3 /hari.(Makassar Dalam Angka, 2006:183). Sedangkan untuk sampah terangkut menurut informasi dari data di lapangan oleh Tim ADIPURA dari Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) Regional Sumapapua – Kementerian Negara Lingkungan Hidup hanya mencapai sekitar 40% dari total timbulan sampah yang dihasilkan.
Dihadapkan pada kondisi tersebut serta dalam rangka mendukung pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development), Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional Sulawesi, Maluku dan Papua Kementerian Negara Lingkungan Hidup pada tahun 2007 mulai merintis Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Mamajang Kota Makassar sebagai lokasi percontohan Pengelolaan Sampah Terpadu dengan meminimisasi sampah serta maksimasi kegiatan daur ulang dan pengomposan yang berbasis Masyarakkat.
Kelurahan Karang Anyar merupakan wilayah Kecamatan Mamajang dengan luas sekitar 0,20 Km2, terdiri dari 4 RW, 17 RT serta 2.164 KK dan ± 5.000 Jiwa yang mendiami Kelurahan tersebut. Lokasi yang menjadi model binaan dari PPLH Regional Sumapapua berada pada RW 03 dan RW 04 dimana mata pencaharian utama pada kedua RW tersebut adalah buruh harian
1/6
Pemberdayaan Masyarakat
dan tukang becak. Sedangkan untuk RW 01 dan RW 02, mata pencaharian utama didominasi oleh Penjula Tempe dan Tahu, PNS dan Karyawan Swasta.
Penetapan Kelurahan Karang Anyar sebagai lokasi binaan permukiman perkotaan yang diharapkan dapat menjadi model untuk percontohan Pengelolaan Sampah Terpadu (PST) pada Kelurahan lainnya khususnya perkotaan didasarkan pada beberapa faktor :
· Lokasi yang strategis, berada di pusat kota, di pinggir jalan raya Cendrawasih.
· Kesadaran pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat sudah mulai tumbuh.
· Karakteristik warga yang berbudaya gotong royong (rasa kebersamaan yang kuat) dan kerjasama yang terpelihara dengan baik.
· Adanya penggerak/Motivator yang sangat berperan dalam proses partisipasi pelibatan masyarakat.
Sistem pengelolaan sampah terpadu yang dimaksud mesti merupakan sistem manajemen yang berbasis pada masyarakat yang diawali dengan pendidikan lingkungan, disiplin dan itikad baik untuk mengurangi jumlah sampah yang diproduksi setiap hari serta dimulai dari tingkat rumah tangga. Setiap rumah tangga melakukan pemilahan sampah yaitu dengan memisahkan sampah organik dan anorganik yang dapat didaur ulang (seperti gelas, plastik, besi, kertas dan sebagainya).
Sampah plastik dapat dikumpulkan lalu dikirim ke industri yang mengolah sampah plastik. Begitupun dengan sampah kertas yang juga dikumpulkan dan dikirim ke industri pengolah kertas. Adapun untuk sampah organik (sisa-sisa potongan sayur, kulit buah, dedaunan) dapat disatukan untuk kemudian dikomposkan. Peranan dan partisipasi masyarakat dalam
2/6
Pemberdayaan Masyarakat
pengelolaan sampah merupakan aspek yang terpenting untuk diperhatikan dalam sistem pengelolaan sampah secara terpadu.
Setelah Program Pengelolaan Sampah Terpadu ini berjalan, beberapa perubahan mulai terlihat dimana rumah-rumah dan jalan-jalan yang ada di lingkungan perumahan Karang Anyar mulai terlihat lebih bersih dan hijau dan masyarakat juga mulai menerapkan prinsip 4 R (Reduce, Reuse, Recyle, dan Replant) yang menjadi sendi dari PST.
Masyarakat juga mulai memisahkan sampah antara yang dapat dikomposkan dan yang tidak dan melakukan kegiatan pengomposan dan menggunakannya pada tanaman yang mereka tanam. Barang-barang bekas seperti botol dan gelas bekas air minum kemasan mulai dikreasikan sebagai wadah tanaman.
Program PST berbasis masyarakat di Kelurahan Karang Anyar telah berhasil mendorong inspirasi berbagai pihak dengan latar belakang yang berbeda bahwa pengelolaan sampah terpadu merupakan langkah yang tepat dalam pengelolaan sampah di perkotaan.
Disamping kondisi fisik yang telah mengalami banyak perubahan, Kelurahan Karang Anyar juga telah dikunjungi berbagai lapisan baik dari instansi Pemerintah dalam dan luar Kota Makassar, warga masyarakat dari kelurahan lain di dalam dan luar Kota Makassar, Dunia Usaha serta lapisan masyarakat lainnya dan telah diliput oleh media massa dan elektronik.
Penghargaan yang telah diraih oleh Kelurahan Karang Anyar adalah RW 04 sebagai Juara Utama dan RW 03 sebagai Runner up 1 dalam Lomba Kampungku Bersih Makassar Green and Clean (MGC Award 2008) pada 23 Agustus 2008. (*)
Kegiatan yang telah dilakukan dalam proses pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Karang Anyar
3/6
Pemberdayaan Masyarakat
Baseline
Sebelum melakukan kegiatan baseline pada kelurahan Karang Anyar dilakukan Survey pada beberap Kelurahan di Kota Makassara ataKegiatan Baseline merupakan kegiatan awal yang dilakukan pada tanggal 9 Mei 2007. Secara umum kondisi lingkungan pada RW 03 dan RW 04 sebagai berikut:
· Untuk persampahan,cukup bersih walaupun masyarakat belum pemilahan sampah. Tempat sampah terbuat dari Karung dan potongan bambu berbentuk persegi panjang.
· Untuk kondisi drainase juga cukup baik air selokan mengalir walaupun terdapat sedikit sampah, tetapi tidak menyumbat.
· ¾ lokasi pada kedua RW tersebut melakukan penghijauan dengan menggunakankaleng-kaleng bekas cat, botol minuman yang difungsikan sebagai pot.
· Terdapat beberapa motivator yang dapat dijadikan kader dalam melakukan PST.
Lokakarya Pemberdayaan Masyarakat
· Penyelenggaraan lokakarya ini bertujuan agar masyarakat dapat lebih mengenal, menggali lebih dalam potensi dan permasalahan di lingkungannya, memacu dan mendorong kesadaran dan partisipasi masyarakat, serta berperan dalam pengelolaan sampah untuk mengurangi sampah mulai dari sumbernya sehingga dapat mewujudkan permukiman yang ramah lingkungan (bersih, hijau dan indah).
· Hasil dari penyelenggaraan lokakarya ini adalah implementasi dari 4 R (Reduce, Reuse, Recycle, Replant )
4/6
Pemberdayaan Masyarakat
dan adanya pusat daur ulang melalui pemanfaatan sampah yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dimana masyarakat mengharapkan adanya peningkatan kapasitas melalui pelatihan ketrampilan pemanfaatan sampah dalam membuat produk kerajinan (daur ulang plastic dan Koran), pengomposan dan pembibitan.
· Pada Lokakarya ini juga telah terbentuk 3 pokja : Pokja Penataan Lingkungan, Pokja Penyadaran Masyarakat serta Pokja Pemberdayaan Ekonomi.
Pelatihan Ketrampilan Pemanfaatan Sampah pada tanggal
Pada kegiatan ini, kelompok masyarakat diberikan peningkatan kapasitas dalam pengomposan, pembibitan tanaman hias dan TOGA serta ketrampilan pemanfaatan sampah dengan melakukan daur ulang Koran dan daur ulang plastik. Dari pelatihan ini masyarakat telah dapat membuat produk kerajinan berupa tas, tempat tissue dan beberapa produk lainnya dari pemanfaatan sampah plastik dan Koran.
Workshop Peningkatan Kualitas Pengelolaan Sampah Skala Permukiman Kelurahan Karang Anyar
Maksud dan tujuan dari workshop ini adalah meningkatkan kualitas hasil kerajinan dari masyarakat Kelurahan Karang Anyar sehingga memiliki daya saing dan daya jual yang tinggi, mekanisme produksi dan pemasaran hasil produk kerajinan daur ulang sampah serta penataan pengelolaan lingkungan permukiman yang bersih, indah dan sejuk.
Peningkatan Kapasitas kepada Warga Kelurahan Lain/Transfer ilmu dalam PST serta pelestarian tanaman
Kegiatan ini selain bertujuan untuk transfer ilmu yang telah didapatkan, juga memotivasi masyarakat bahwa masyarakat juga mempunyai kapasitas dalam melakukan pengelolaan lingkungan sehingga dapat memotivasi untuk lebih meningkatkan peran dan partisipasinya sebagai pelaku utama dan menjadi pelopor dalam pengelolaan lingkungan. Pada kegiatan ini warga Kelurahan Karang Anyar memberikan materi bagaimana melakukan pemilahan sampah,
5/6
Pemberdayaan Masyarakat
pembibitan, pembuatan kompos takakura, pembuatan bingkai foto dari Koran, produk kerajinan dari daur ulang Koran dan plastic serta berbagi pengalaman dalam melakukan PST.
Pengadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang telah diberikan dalam mendukung kegiatan PST berbasis Masyarakat antara lain : komposter, tempat sampah, kompos, pengadaan bibit tanaman hias, gerobak sampah,plat beton, mesin jahit dan material lainnya dalam pembuatan produk kerajinan daur ulang sampah dan Koran. (*)
6/6