ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 377 – 388, Desember 2013
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SD NEGERI 4 PURWODADI Widarti1 Sri Yutmini2 Samsi Haryanto3 1
Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS Dosen Pembimbing I Prodi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS 3 Dosen Pembimbing II Prodi Teknoogi Pendidikan Pascasarjana UNS e-mail :
[email protected] 2
ABSTRACT Widarti. S811108056. Mathematics Learning Implementation of 6th grade SD Negeri 4 Purwodadi. Surakarta: Magister program of Surakarta Sebelas Maret University, January 2012 The research is to (1) describe Mathematics learning model for 6th grade Primary School students of state school SD Negeri 4 Purwodadi (2) describe Mathematics learning of 6th grade students in SD Negeri 4 Purwodadi (3) describe obstacle in Mathematics learning of 6th grade students in SD Negeri 4 Purwodadi. It’s a qualitative research that makes use of ethnography design. The responders are the principal, teachers, and students. Data is collected with brief interview, observation, and documentation. Data is analyzed with interactive analysis. The result shows that (1) Mathematics learning model for 6th grade of SD Negeri 4 Purwodadi implements diagnostic learning approach. Teacher analyzes student learning problem and in return gives enrichment and remedial programs. The diagnostic approach, enrichment and remedial programs is a kind of Mathematics clinic in which smarter student will become Mathematics physician for other students. The Mathematics learning makes use of CTL approach in which the Mathematics material is matched with students environment and also with outdoor learning activity such as it is taken place at the grand park of Alun-alun where students count the circle of the round-shape of the park. Evaluation is done in the form of test and non test. (2) The result of Mathematics learning of 6th grade in SD Negeri 4 Purwodadi is not only measured from student academic performance but also from the value of nation character which is integrated in Mathematics learning. Student is able to get the value of KKM, the minimal competency criteria, which is stated by school 75. And the student is able to get the highest result of national examination in Purwodadi. Students of 6th grade SD Negeri 4 Purwodadi also get prizes in competitions of regency and national levels. (3) The obstacle found in Mathematics learning of 6th grade SD Negeri 4 Purwodadi is not significant. Individual problem of the student is to be taken special care by teacher through individual approach given at school and at student home in order that teacher is able to set coordination with the parents. And more, in the beginning of learning activity, student is not completely ready for the lesson and therefore teacher give brainstorming activities to draw student interest Key words: Mathematics, model, result, obstacle. 377
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 377 – 388, Desember 2013
PENDAHULUAN Salah
satu
SD
usaha
dalam
bidang
Negeri
merupakan
SD
4
Purwodadi
yang
mempunyai
pendidikan adalah melalui pengelolaan
prestasi
pembelajaran pada peserta didik. Proses
kecamatan. Sekolah ini memiliki alat
pembelajaran dianggap penting dalam
dan media pembelajaran yang cukup
pendidikan
karena
pembelajaran
lengkap sehingga mendukung proses
merupakan
komponen
yang
paling
pembelajaran, selain itu sekolah ini juga
pembelajaran
telah menghasilkan output yang baik,
merupakan aspek yang sangat penting,
terbukti dari prestasi kejuaraan siswa
maka dalam prosesnya perlu dilakukan
pada bidang matematika, serta rata-rata
pengelolaan
dengan
baik.
Proses
siswa memperoleh hasil yang baik pada
pembelajaran
sendiri
sangat
terkait
pelajaran tersebut
utama.
Mengingat
matematika
yang
baik
di
dengan berbagai komponen yang sangat
Berdasarkan latar belakang diatas
komplek. Antara komponen yang satu
maka Penelitian ini difokuskan pada
dengan yang lain memiliki hubungan
pembahasan “Pengelolaan Pembelajaran
yang bersifat sistemik, artinya masing-
Matematika Kelas 6 di SD Negeri 4
masing komponen memiliki peranan
Purwodadi”. Fokus tersebut dijabarkan
sendiri-sendiri
menjadi tiga rumusan masalah yaitu : 1)
tetapi
memiliki
hubungan yang saling terkait (Suwardi,
Bagaimana
2007 : 1). Masing-masing komponen
Matematika Kelas 6 di SD Negeri 4
dalam
perlu
Purwodadi?, 2) Bagaimana hasil yang
dikelola dengan baik. Tujuannya agar
dicapai pembelajaran Matematika Kelas
masing-masing
6 SD Negeri 4 Purwodadi?, 3) Bagaimana
proses
pembelajaran
komponen
tersebut
model
pembelajaran
dapat dimanfaatkan secara optimal. Hal
Kendala
ini akan terwujud, jika guru sebagai
pembelajaran Matematika Kelas 6 SD
desainer
Negeri 4 Purwodadi?
pembelajaran
memiliki
kompetensi manajemen pembelajaran. Secara
sederhana
pembelajaran
dapat
Secara
manajemen diartikan
yang
bertujuan
usaha
khusus
untuk
di
digunakan
mendeskripsikan
sehingga dicapai
tujuan secara
pembelajaran,
pembelajaran efektif
dan
dalam
penelitian
ini
mendeskripsikan
model pembelajaran Matematika Kelas 6
untuk mengelola sumber daya yang dalam
dialami
dapat
SD
Negeri
4
hasil
Purwodadi, yang
dicapai
pembelajaran Matematika Kelas 6 di SD
efisien
Negeri
(Suwardi, 2007 : 1).
4
Purwodadi,
dan
mendeskripsikan kendala yang dialami
378
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 377 – 388, Desember 2013
dalam pembelajaran Matematika Kelas 6
pengalaman.
Pengertian
di SD Negeri 4 Purwodadi.
dikemukakan
oleh
belajar
Slameto
juga
(2003:2)
yakni belajar adalah suatu proses usaha Kajian Pustaka
yang
1. Konsep Manajemen
memperoleh suatu perubahan tingkah
Manajemen berasal dari bahasa Inggris
laku yang baru secara keseluruhan,
to
sebagai hasil pengalamannya sendiri
manage
yang
berarti
mengurus,
mengatur, melaksanakan dan mengelola
Salah
TIM FKIP UMS,
untuk
satu
aspek
dalam
pembelajaran adalah interaksi belajar
manajemen adalah proses perencanaan,
mengajar
pengorganisasian,
diperlukan
pengarahan,
seseorang
dalam interaksi dengan lingkungannya.
(Muhroji dkk, 2004 :1). Definisi yang menurut Stoner dalam
dilakukan
dan
di
dalam
usaha
kelas,
dalam
sehingga mengelola
pengawasan usaha-usaha para anggota
kelas. Menurut Suharsimi dalam Suwardi
organisasi dan penggunaan sumberdaya
(2007: 107) pengelolaan kelas berarti
organisasi lainnya agar mencapai tujuan
suatu
organisasi yang telah ditetapkan. Ini
penanggung
berarti bahwa manajer atau pemimpin
mengajar
organisasi apapun berusaha agar tujuan
dengan maksud agar tercapai suatu
yang telah ditetapkan organisasi dapat
kondisi
tercapai.
kegiatan belajar mengajar dapat dicapai
Pengelolaan
atau
usaha
yang
jawab
atau
optimal
dilaksanakan
kegiatan
yang
belajar
membantunya
sehingga
terlaksana
manajemen
seperti yang diharapkan. Agar proses
adalah suatu rangkaian kegiatan yang
pembelajaran dapat berjalan dengan
berintikan
baik, maka guru perlu menghindari
perencanaan,
pengorganisasian,
penggerakan
dan
timbulnya gangguan atau masalah di
pengawasan yang bertujuan menggali
dalam kelas
dan memanfaatkan sumber daya alam
3.
yang
Seiring
dimiliki
secara
efektif
untuk
Hakikat Pembelajaran Matematika berkembangnya
ilmu
mencapai tujuan organisasi yang telah
pengetahuan dan teknologi, dewasa ini
ditentukan.
matematika sebagai salah satu ilmu
2. Konsep Pembelajaran
dasar dan telah berkembang sangat
Fontana seperti yang dikutip oleh
pesat,
Udin
S.
Winataputra
(1995:2)
baik
materi-materi
maupun
kegunaannya. Dalam kurikulum tingkat
mekemukakan bahwa learning (belajar)
satuan
mengandung
proses
matematika sekolah adalah matematika
perubahan yang relatif tetap dalam
yang diajarkan di Pendidikan Dasar dan
perilaku
Pendidikan Menengah, sehingga dalam
pengertian
individu sebagai hasil dari 379
pendidikan
pembelajaran
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 377 – 388, Desember 2013
hal
ini
matematika
SD
sepenuhnya ada di tangan guru (Dewin,
adalah
2009: 1).
matematika sekolah yang diajarkan di
2) Model Pembelajaran Diagnostik
tingkat SD, matematika SMP adalah matematika sedang
yang
diajarkan
matematika
matematika
yang
di
SMA
diajarkan
Model pembelajara diagnostik adalah
SMP
model
adalah di
pembelajaran
yang
dilakukan
dengan mengevaluasi dan menganalisis
SMA
(Mulyono, 2006 : 87).
pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
4. Pengelolaan Pembelajaran
Dalam pembelajaran diagnostik guru dituntut
Matematika
pembelajaran
adalah
selalu
mendiagnosa
kesulitan belajar siswa baik melalui
a. Model Pembelajaran Matematika Model
untuk
pengamatan,
pola
tanya
jawab
maupun
interaksi siswa dengan guru di dalam
dengan pemberian test dan akhirnya
kelas
dapat
yang
pendekatan,
menyangkut metode,
strategi,
dan
memberikan
remedial yang sesuai dengan kelemahan
teknik
siswa (Mujono, 2008: 1).
pembelajaran yang diterapkan dalam
3) Model Pembelajaran Remedial
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
Pembelajaran
di
Model
layanan
pendidikan
pembelajaran matematika yang lazim
kepada
peserta
diterapkan
memperbaiki
kelas
(Jupri,
2010:
antara
pembelajaran
4).
lain
klasikal,
model
remedial
sehari-hari.
yang Pada
biasa model
maka
model
kita
lihat
ini,
guru
untuk belajarnya
rumusan
masalah
dan kajian pustaka yang telah diuraikan
1) Model Pembelajaran Klasikal
pembelajaran
diberikan
didik
prestasi
Berdasarkan
adalah
yang
yang ditetapkan (Sudrajat, 2008: 1).
modul.
klasikal
merupakan
sehingga mencapai kriteria ketuntasan
individual,
diagnostik, remidial, terprogram, dan
Pengajaran
pembelajaran
peneliti
mengembangkan
kerangka berfikir sebagai berikut : 1) Model pembelajaran matematika
biasanya
kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi adalah
antara 30 sampai dengan 40 orang siswa
pola interaksi siswa dengan guru di
di
dalam kelas yang menyangkut strategi,
mengajar
sejumlah
dalam
sebuah
siswa,
ruangan.
Guru
tampaknya sangat mendominasi dalam
pendekatan,
menentukan
pembelajaran
semua
kegiatan
metode,
dan
teknik
matematika
yang
pembelajaran. Banyaknya materi yang
diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan
akan diajarkan, urutan materi pelajaran,
belajar mengajar matematika di kelas 6
kecepatan guru mengajar dan lain-lain
SD
Negeri
pembelajaran 380
4
Purwodadi. matematika
Model yang
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 377 – 388, Desember 2013
dimaksud
menyangkut
masalah
dicapai dalm pemebelajaran matematika
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
kelas 6 di di SD Negeri 4 Purwodadi, 3)
pembelajaran yang diterapkan di kelas 6
Kendala
SD Negeri 4 Purwodadi.
pemebelajaran matematika kelas 6 di di
2) Model Pembelajaran matematika
yang
dialami
dalm
SD Negeri 4 Purwodadi
yang diterapkan di kelas 6 SD Negeri 4
Sumber data pada penelitian ini
Purwodadi akan mempengaruhi hasil
terdiri
dari
pembelajaran matematika kelas 6 SD
dokumen.
informan,
aktifitas,
dan
Teknik pengumpulan data dalam
Negeri 4 Purwodadi. 3) Dalam pelaksanaan
penelitian
ini
dilakukan
dengan
pembelajaran matematika kelas 6 SD
beberapa metode yaitu: 1).wawancara
Negeri 4 Purwodadi ditemui kendala
mendalam, 2) observasi
yang
dokumentasi.
dirasakan
mengatasi
dan
kendala
diupayakan
yang
triangulasi data kinerja
METODE PENELITIAN ini
guru
Menurut
merupakan
3)
Keabsahan data dilakukan melalui
ditemui
tersebut.
Penelitian
, dan
penelitian
melalui dan
pengamatan
kegiatan
Harsono
(2011:
siswa.
36),
cara
menguji apakah data itu valid atau
kualitatif dengan mengambil lokasi di
tidak,
SD Negeri 4 Purwodadi dengan alasan
triangulasi yang meliputi berbagai cara
karena sekolah ini telah menghasilkan
triangulasi.
biasanya
kita
memakai
cara
output yang baik dalam mata pelajaran
Triangulasi yang digunakan dalam
matematikanya sehingga peneliti ingin
penelitian ini adalah triangulasi dengan
mengetahui
sumber,
bagaimana
prosedur
yaitu
membandingkan
dan
pengelolaan pembelajaran matematika
mengecek
di SD Negeri 4 Purwodadi dari tahap
suatu informasi yang diperoleh melalui
perencanaan sampai tahap evaluasinya.
waktu dan alat yang berbeda dalam
Adapun strategi penelitian yang dipergunakan adalah
dalam
penelitian
dengan
balik
derajat
kepercayaan
penelitian kualitatif.
ini
Dalam penelitian ini data yang
wawncara
berhasil
mendalam,obervasi,dan
dikumpulkan
melalui
wwancara, observasi, dan dokumentasi
dokumentasi.strategi
tersebut
dicatat
dalam
bentuk
dipergunakan untuk menmperoleh data
lapangan.
yang
Model
dengan memilih hal-hal pokok yang
pemebelajaran matematika kelas 6 di SD
sesuai dengan penelitian ini. Data yang
Negeri
telah
berkaitan
dengan
:
1)
4 Purwodadi, 2) Hasil yang 381
Reduksi
direduksi
data
catatan
akan
dilakukan
memberikan
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 377 – 388, Desember 2013
gambaran yang lebih tajam, tentang
Pembelajaran
objek
Pembelajaran dimulai dari kegiatan
pengamatan
yang
telah
Harian.
dilakukan dalam penelitian. Data yang
awal,
sudah direduksi tersebut selanjutnya
penutup. Pada kegiatan awal terdiri
disajikan dalam bentuk tabel atau
dari kegiatan motivasi dengan yel-yel
gambar, tulisan yang telah tersusun
dan kegiatan apersepsi. Kegiatan inti
sistematis.
Dengan
tersebut
mudah
kegiatan
inti,
Pelaksanaan
dan
kegiatan
demikian
data
terdiri dari 3 kegiatan yaitu kegiatan
dikuasai
dan
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
memudahkan pula dalam penarikan
Pada
kegiatan
kesimpulan.
evaluasi.
penutup
Setelah
satu
dilakukan kompetensi
dasar selesai dibahas diadakan uji HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
kompetensi
yang
biasa
disebut
Dari penelitian di lapangan mulai dari
ulangan harian. Dari hasil ulangan
wawancara
informan,
harian itu dianalisis kesulitan siswa
dokumen,
kemudian
dengan
observasi,
dan
study
peneliti memperoleh data sbb : VI
di
SD
program
tindak lanjut berupa kegiatan remedial
1. Model Pembelajaran matematika kelas
dilaksanakan
Negeri
dan pengayaan sesuai dengan letak
4
kesulitan siswa. Kegitan evaluasi tidak
Purwoadadi.
hanya dilaksanakan melalui ulangan
Model Pembelajaran matematika
harian saja tetapi juga ulangan tengah
kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi
semester
mengikuti
Pendekatan
prosedur
pembelajaran
dan
ulangan
yang
semester.
dipakai
dalam
yang sesuai perpendiknas no 41 tahun
menyampaikan materi pembelajaran
2007 tentang standar proses. Dalam
adalah pendekatan kontekstual yaitu
standar
dengan mengkaitkan materi pelajaran
proses
dijelaskan
bahwa
prosedur pembelajaran terdiri dari perencanaan
dengan situasi dunia nyata siswa.
pembelajaran,
Sesuai
hasil
penelitian
dan
pelaksanaan pembelajaran, Evaluasi,
dikaitkan dengan kajian pustaka yang
Analisa dan tindak lanjut. Demikian
telah
juga model pembelajaran matematika
berpendapat
kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi
pembelajaran matematika kelas 6 SD
mengikuti
Negeri 4 Purwodadi adalah model
seperti
prosedur yang
pembelajaran
tersurat
dalam
diuraikan
di
atas,
bahwa
peneliti model
pembelajaran diagnostik dan model
Permendiknas tersebut. Perencanaan
pembelajaran
Pembelajaran terdiri dari penyusunan
pendekatan pembelajaran kontekstual
silabus,
yang ditindak lanjuti dengan kegiatan
RPP,
dan
rencana 382
remedial
dengan
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 377 – 388, Desember 2013
klinik matematika dengan sistem tutor
pembelajaran matematika kelas 6 di
sebaya.
SD
2. Hasil Pembelajaran Matematika
Negeri
4
Purwodadi
terbentuknya
kela 6 diSD Negeri 4 Purwodadi.
nilai-nilai
adalah karakter
bangsa pada diri siswa. Misalnya siswa
Pembelajaran matematika untuk
terbiasa
bekerja
keras
untuk
sebagian siswa merupakan momok
menyelesaikan masalah yang ditemui,
bagi
siswa
siswa
karena
pembelajaran Untuk
dianggap
yang
menghilangkan
negeri
4
hal
SD
lebih menarik adalah siswa terbiasa
Visi
mengakui keunggulan dan menghargai
kreatif,
itu
matematika pembelajaran
yang
dan
dituangkan
jawab
dengan apa yang dilakukan, dan yang
pembelajaran
matematika
bertanggung
menakutkan.
mencanagkan
“menyelenggarakan
terbiasa
menyenangkan,
bermakna” dalam
keberhasilan
teman.
siswa
6
kelas
pembelajaran
yang
memuaskan.
Hasil
belajar
khususnya
dalam
matematika Siswa
cukup
sudah
mampu
rumusan
mencapai nilai KKM yang ditentukan
pembelajaran matematika “Bagaimana
oleh pihak sekolah. Rata-rata kelas
menciptakan
juga
matematika adalah
pembelajaran yang
wujud
menyenangkan?”
dari
mencapai
nilai
KKM
sehingga pihak SD Negeri 4 Purwodadi
untuk
dapat menentukan KKM yang tinggi
bahwa
untuk pembelajaran matematika. Nilai
matematika adalah momok bagi siswa
KKM untuk pembelajaran Matematika
karena pelajaran matematika itu sulit,
yang ditentukan oleh pihak sekolah
guru
adalah
menghilangkan
upaya
mampu
kesan
matematika
itu
galak,
dan
matematika itu membuat pusing. Berdasarkan dan
observasi
hasil
di
matematika
wawancara
lapangan
75.
Dari kela
daftar
6
SD
nilai
Negeri
4
Purwodadi dapat dilihat bahwa dari 3
dapat
kali ulangan harian nilai rata-rata kelas
diketahui bahwa hasil pembelajaran
mencapai 79,40 ; 78,88; dan 79,88.
matematika yang diselenggarakan oleh
Kemudian nilai rata-rata kelas pada
SD Negeri 4 Purwodadi adalah mampu
ulangan tengah semester mencapai
menciptakan
yang
80,15. Berdasarkan data nilai tersebut
menyenangkan, kreatif, dan bermakna.
peneliti berpendapat bahwa prestasi
Penciptaan
pembelajaran matematika kelas 6 SD
pembelajaran
suasana
pembelajaran
tersebut membuktikan bahwa visi dan
Negeri
misi pembelajaran matematika SDN 4
hasil yang memuaskan karena nilai
Purwodadi
dapat
rata-rata
dampak
pengiring
tercapai. dari
Sebagai hasil
4
Purwodadi
kelas
melampaui 383
yang
KKM.
menunjukkan
dicapai Dari
telah
program
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 377 – 388, Desember 2013
remedial
dan
pengayaan,
dalam menerima materi pembelajaran
terlihat
bahwa jumlah siswa yang mengikuti
matematika.
program remedial dari ulanag harian
signifikan
ke 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah
dirasakan oleh guru SD Negeri 4
5,5, dan 8 dari 57 siswa di kelas 6 A
Purwodadi. Jika ada hambatan dalam
dan 3, 5, dan 6 dari 52 siswa di kelas 6
pembelajaran matematika khususnya
B.
di kelas 6 adalah menghadapi siswa
Sisanya
pengayaan
mengikuti dan
juga
program
aktif
Hambatan memang
secara
tidak
yang malas, atau takut
dalam
begitu
mengikuti
pembelajaran
matematika.
akhir prestasi matematika kelas 6 SD
diselesaikan
dengan
Negeri 4 Purwodadi dari tahu ke tahun
pendekatan terhadap siswa itu sendiri
juga
dan
kegiatan
klinik
matematika.
menunjukkan
Hasil
adanya
konsultasi
Hal
ini
melakukan
dengan
orang
tua
peningkatan, hal ini dapat dilihat dari
siswa. Sering guru kelas berkunjung ke
hasil nilai ujian matematika kelas 6
rumah siswa atau sebaliknya orang tua
untuk 4 tahun terakhir adalah 8,11;
yang berkunjung ke sekolah atau ke
8,88; 8,81; dan 8,98. Selain nilai rata-
rumah
rata ujian yang tinggi, peringkat 10
tentang kesulitan
besar
oleh putra putrinya.
niali
ujian
matematika
di
guru
untuk
membicarakan
yang dihadapinya
kabupaten Grobogan juga banyak yang SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
berasal dari SD Negeri 4 Purwodadi,
A. Simpulan
bahkan 2 tahun terakhir nilai tertinggi ujian matematika juga diraih oleh
Berdasarkan
temuan-temuan
di
siswa SD Negeri 4 Purwodadi.
lapangan serta analisis terhadap teoriteori yang telah dungkapkan di bagian awal
3. Kendala yang Dialami Dalam
atas
rumusan
masalah
yang
Pembelajaran Matematika Kelas
diangkat dalam penelitian ini, maka
6 SD Negeri 4 Purwodadi
pengelolaan pembelajaran matematika
Meskipun pembelajaran matematika
kelas
kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi sudah
dapat disimpulkan sebagai berikut:
berjalan dengan lancar dimana sudah
VI di SD Negeri 4 Purwodadi
1. Model
Pembelajaran
Matematika
Kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi
tersedia berbagai sarana pendukung,
Model pembelajaran matematika
namun ada beberapa kendala yang
SD
Negeri
dihadapi guru adalah mental siswa
menggunakan
model
yang tidak sama. Ada kalanya siswa
diagnosis. Guru melakukan analisis
merasa malas sehingga tidak fokus
kesulitan
dihadapi.
Kendala
utama
kelas
yang
384
6
4
Purwodadi
pembelajaran
pembelajaran
melalui
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 377 – 388, Desember 2013
kegiatan analisis ulangan harian. Hasil
Disamping itu, siswa kelas 6 SD Negeri
analisis
tersebut
4 Purwodadi
dengan
program
ditindaklanjuti
juga mampu mencapai
dan
nilai tertinggi pada ujian nasional
pendukung
matematika se Kabupaten Grobogan
tindak lanjut dari model diagnosis
pada dua tahun terakhir. Hasil yang
adalah
klinik
dicapai
tersebut koordinasi
pengayaan
.
remedial
Program
penyelenggaraaan
tidak
lepas
mana
siswa
yang
wujud
memilki
kemampuan
lebih
akan
sekolah, guru dan juga orang tua
menjadi
dokter
matematika
di
siswa-siswa
matematika
lainnya.
Pembelajaran menggunakan mana
mengkaitkan
pembelajaran
matematika
yang
CTL
diberikan
dengan
Guru
Pendekatan
pendekatan
materi
siswa.
bagi
dalam
kepala
mengelola
menciptakan
menyenangkan,
suasana
kreatif
dan
bermakna sehingga siswa paham akan
di
materi
dengan
situasi
antara
dari
yang
disampaikan.
Melalui
nilai-nilai
karakter
pengintegrasian
dunia
nyata siswa. Evaluasi dilakukan secara
bangsa
dalam
rutin baik dalam bentuk tes maupun
matematika
non tes.
karakter bangsa seperti jujur, kerja keras,
2. Hasil yang Dicapai Pembelajaran
pula
maka
tanggung
kreatif,
kerja
pembelajaran nilai-nilai
jawab, sama,
mandiri,
menghargai
Matematika Kelas 6 SD Negeri 4
prestasi, dsb dapat tertanam dalam
Purwodadi
dalam diri siswa. Melalui kegiatan
Hasil
yang
dicapai
dalam
menyanyikan
lagu
wajib
di
awal
pembelajaran matematika kelas 6 SD
kegiatan pembelajaran juga tertanam
Negeri 4 Purwodadi dapat dilihat dari
nilai-nilai
tercapainya
patriotisme
visi
dan
rumusan
nasionalisme seperti
dan semangat
pembelajaran matematika yang telah
berjuang,
ditetapkan. Melalui model
berkorban, dan rasa cinta tanah air.
diagnosis
tersebut ternyata siswa kelas 6 SD
pantang
3. Kendala
yang
menyerah,
Dialami
rela
Dalam
Negeri 4 Purwodadi mampu mencapai
Pembelajaran Matematika Kelas 6
menciptakan
SD Negeri 4 Purwodadi
matematika
pembelajaran yang
Kendala
menyenangkan,
yang
dialami
kreatif, dan bermakna. Melalui model
pembelajaran
diagnosis pula siswa kelas 6 SD Negeri
SDN
4 Purwodadi mampu meraih nilai rata-
signifikan dirasakan. Hanya kendala
rata kelas yang tinggi melampaui KKM
dalam
yang
tantangan
ditentukan
yaitu
yaitu
75. 385
4
matematika
dalam
Purwodadi
diri
siswa bagi
kelas
tidak
yang
guru
VI
begitu
menjadi
untuk
bisa
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 377 – 388, Desember 2013
mengatasinya. Masih ada siswa yang
C. Saran
terkesan malas belajar matematika,
1. Bagi kepala sekolah
oleh
karena
itu
guru
Kepala sekolah diharapkan melakukan
melakukan
pendekatan individual baik di sekolah
kegiatan
maupun
perencanaan,
mendatangi
rumah
siswa
evaluasi
mulai
dari
penggunaan
model
untuk melakukan koordinasi dengan
pembelajaran, hingga hasil yang sudah
orang tua siswa. Selain itu, di awal
dicapai
kegiatan
dilakukan
matematika. evaluasi tersebut nantinya
berbagai kegiatan untuk memotivasi
dapat dilakukan pertimbangan untuk
dan
melakukan
kegiatan
matematika
di
pembelajaran
menarik perhatian siswa untuk
mengikuti pembelajaran matematika.
dalam
pembelajaran
pembelajaran
periode
berikutnya
dengan memperbaiki kesalahan yang terjadi.
B. Implikasi
2. Bagi guru
1. Jika model pembelajaran direncanakan berbagai
secara
persiapan
matang dan
Guru diharapkan selalu meningkatkan
melalui
kompetensinya
dirancang
sehingga
dengan menggunakan pendekatan siswa
mengelola
aktif sebagi subyek belajar yang sesuai
menyenangkan, kreatif, dan bermakna.
dengan lingkungan, maka siswa akan
Selain hal tersebut guru juga dituntut
lebih
materi
lebih peka terhadap diri siswa, sehingga
secara
kesulitan belajar yang dialami siswa
mudah
pembelajaran
menerima matematika
pembelajaran
mampu yang
lebih
segera dapat diatasi.
optimal.
3. Bagi siswa
2. Dari hasil pembelajaran matematika dapat ditunjukkan siswa
Untuk mencapai hasil yang optimal
dalam bidang akademik maupun non
maka siswa lebih baik selalu aktif dalam
akademik, bahwa model pembelajaran
kegiatan pembelajaran dan juga aktif
matematika yang dilakukan efektif dan
dalam program yang diselenggarakan
efisien
pihak
untuk
mencapai
hasil
yang
sekolah
baik
di
dalam
jam
pelajaran maupun di luar jam pelajaran.
diharapkan.
4. Bagi orang tua siswa
3. Jika kendala dalam pembelajaran matematika dapat diatasi,
Agar terjadi hubungan timbal balik
maka pembelajaran berjalan lancar dan
antara guru dan orang tua siswa, maka
suasana
orang tua diharapkan selalu koordinasi
pembelajaran
akan
lebih
dan bersikap kooperatif kepada pihak
kondusif.
sekolah guna memberikan dukungan
386
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 377 – 388, Desember 2013
atas
berlangsungnya
pembelajaran
Sagala, S. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah &Masyarakat. Jakarta: PT Nimas Multima Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sudrajat. 2008. Pembelajaran Remedial. http://akhmadsudrajat.wordpres s.com/2008/08/13/pembelajaran -remedial-dalam-ktsp/. Diakses apda tanggal 10 September 2012. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta. Suharjo. 2005. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Soal Cerita Metematika SD melalui penggunaan bahan manipulatif. Jurnal sekolah dasar, tahun 14, nomor 2. Sukmadinata,N. S. 2005. Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Supinah. 2008. Pembelajaran Matematika SD Dengan Pendekatan Kontekstual Dalam Melaksanakan KTSP. Yogyakarta : Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Matematika. Suryosubroto, B. 2004. Manajmen Pendidikan di Sekolah. Jakarta : PT Rineka Cipta. Suwardi. 2007. Manajemen Pembelajaran. Surabaya : PT temprina Media Grafika. Suyitno. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I. Semarang Terry McLaughlin, Assistant Superintendent, Student Services San Bernardino County Superintendent of Schools (http://www.fcoe.k12.ca.us/edusc rvc/spec_ed_docs%5CEffective%2 0Schools%2010-04.ppt). Terry, George. R. 2006. Asas-asas Manajemen. (Terjemahan Winardi). Bandung: Alumni.
matematika.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. Pelaksanaan Pembelajaran. www.doc.com. Diakses apda tanggal 10 September 2012. Boeree. G. 2008. Metode Pembelajaran dan Pengajaran. Jogjakarta: ArRuzz Media. Dewin. 2009. Pembelajaran Klasikal. http://dewin221106.blogspot.co m/2009/12/pembelajaranklasikal.html. Diakses apda tanggal 10 September 2012. Harsoyo, B. 1977. Pengelolaan Air Irigasi. Dinas Pertanian Jawa Timur. Jupri. 2010. Model Model--model model Pembelajaran Pembelajaran Matematika. http://pdf.com. Diakses apda tanggal 10 September 2012. Kartono, Kartini. 2004. Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Pemimpin Abnormal. Rajawali. Jakarta . Miles, M.B., & Huberman. A.M. 1994. Qualitative data analisys: an expanded sourcebook. London: Sage Publications. Moleong, L.J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muhroji, dkk. 2004. Manajemen Pendidikan : Pedoman bagi Kepala Sekolah Dan Guru. Surakarta : University Muhammadiyah Press. Mujono. 2008. Pembelajaran Diagnostik Dalam Matematika. http://jurnal.upi.edu/md/view/7 10/pembelajarandiagnostikdalammatematika.html. Diakses apda tanggal 10 September 2012. Pidarta, M. 2004. Manajemen pendidikan Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta. Sagala, S. 2005. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta. 387
ISSN: 2354-6441 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol.1, No.3, hal 377 – 388, Desember 2013
Tilaar,
H.A.R. 2008. Manajemen Pendidikan Dasar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia.1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Uno, B. H. 2008. Model Pembelajran : Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : PT bumi Aksara. Yushau, Mji and Wessels. 2003. Creativity and Computer in the Teaching and Learning of Mathematics. Departmen of Mathematical Sciences : King Fahd Universty. Wahjosumidjo. 2000. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Widiarni. 2008. Metode Pengajaran. http://www.google.co.id/url?sa=t &rct=j&q=model%20pembelajaran %20terprogram&source=web&cd= 2&cad=rja&ved=0CCQQFjAB&url= http%3A%2F%2Fakta408.files.wor dpress.com%2F2008%2F09%2F31dyah-metodepengajaran.doc&ei=9F1NULzPI4yrAfp4CwCQ&usg=AFQjCNF0okgNgWO
L58z9rxAFt6vyBoaSmQ. Diakses apda tanggal 10 September 2012. Winataputra. 1995. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Waterhouse. Wood, N.L. 2008. Learning Excellence and Development Team LEADing Change in Learning and Teaching. Asian Social Science : Vol 4, No 3. Mergler, A., Spencer, F.,Patton, W. 2008. Personal responsibility: the creation, implementation and evaluation of a school-based program. Journal of Student Wellbeing. Vol. 2(1), 35-51. Har, B.L. and Alison, W.S.Y. Online Learning on Instructional Strategies as a Substantial Support to Education Reform "Active Classroom" in the Context of Hong Kong. Department of Curriculum and Instruction Hong Kong Institute of Education 10 Lo Ping Road, Tai Po, N.T. Hall, P.O. 2008. Learning Support Systems for Management Education: Screening for Success. MERLOT Journal of Online Learning and Teaching Vol. 4, No. 3
388