PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELAS BAWAH DI SDII AL ABIDIN SURAKARTA
Ol
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Oleh:
SHODIQIN NIM: Q 100 140 126
PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELAS BAWAH DI SDII AL ABIDIN SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Oleh: SHODIQIN Q 100 140 126
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :
Pembimbing I
Dr. Sabar Narimo,M.Pd, M.M
Pembimbing II
Dr. Maryadi,M.A.
HALAMAN PENGESAHAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELAS BAWAH DI SDII AL ABIDIN SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Oleh: SHODIQIN Q 100 140 126 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada Hari Selasa, 17 Januari 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat. Dewan Penguji : 1. Dr. Sabar Narimo, M.Pd,M.M.
(
)
(
)
(
)
(Ketua Dewan Penguji) 2. Dr. Maryadi,M.A. (Anggota I Dewan Penguji) 3. Dr. Wafrotur Rohmah,M.M. (Anggota II Dewan Penguji)
Universitas Muhammadiyah Surakarta Sekolah Pasca Sarjana Direktur,
Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Magister Administrasi Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 7 Januari 2017 Penulis
Shodiqin NIM: Q100140126
iii
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELAS BAWAH DI SDII AL ABIDIN SURAKARTA Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan proses perencanaan pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter pada kelas bawah di SDII Al Abidin Surakarta, 2) Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran bermuatan nilainilai karakter pada kelas di SDII Al Abidin Surakarta, 3) Mendeskripsikan evaluasi kurikulum bermuatan nilai-nilai karakter pada kelas bawah di SDII Al Abidin Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang dilakukan di SDII Al Abidin Surakarta. Subyek utama dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis yaitu pengumpulan data, reduksi data dan penyajian data serta kesimpulan. Keabsahan data dalam penilitan dengan triangulasi data. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Perencanaan pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter disusun melalui workshop di awal semester dengan hasil berupa perangkat pembelajaran berupa Silabus,Program Semester,Program Tahunan, RPP dan Program penanaman karakter (2) Pelaksanaan pembelajaran bermuatan nilai karakter dilaksanakan berdasarkan RPP yang dibuat dengan memperhatikan tujuan, materi, metode,media dan penilaian serta pembiasaan penanaman karakter agar nilai-nilai karakter tercapai (3) Evaluasi kurikulum dilaksanakan oleh kepala sekolah melalui kegiatan supervisi untuk mengetahui ketercapaian kurikulum serta sebagai acuan dalam melakukan tindak lanjut perbaikan. Kata kunci : pengelolaan, pembelajaran, nilai-nilai karakter. Abstract This study aims to (1) Describe the process of lesson planning laden character values in the lower classes in SDII Al Abidin Surakarta, (2) Describe the process of learning implementation charged character values in the class in SDII Al Abidin Surakarta, (3) Describe the evaluation curriculum charged character values in the lower classes in SDII Al Abidin Surakarta. This study uses qualitative research conducted in SDII Al Abidin Surakarta. The main subjects in this study were principals and teachers. Data collection techniques used in this study is observation, interview and documentation. Data analysis techniques in this study using a model of analysis, data collection, data reduction and data presentation and conclusion. The validity of the data in research by triangulation data. The results of this study show that: (1) Planning instructional charged character values developed through a workshop at the beginning of the semester results in a learning device in the form of the Syllabus, Annual Program, Program Semester, RPP and planting program code (2) Implementation of the learning-charged 1
character values held by RPP are made with regard to objectives, materials, methods, media and ratings as well as habituation cultivation of character to character values achieved (3) evaluation of the curriculum implemented by principals through supervision activities to determine the achievement of the curriculum as well as a reference in the follow-up repairs. Keywords: management, learning, character values.
1. PENDAHULUAN Pendidikan karakter sejatinya merupakan bagian esensial tugas sekolah dalam hal ini sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan nilai-nilai luhur dalam lingkungan satuan pendidikan, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Hadi, R (2015) mengungkapkan bahwa pendidikan karakter sangat penting untuk sistem pendidikan di Indonesia saat ini. Untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter saat mengajar konten materi pelajaran adalah salah satu peran seorang guru, maka guru harus melakukan peningkatan dalam kualitas bangunan dan sumber daya manusia terbesar. Untuk meningkatkan efektivitas integrasi nilainilai ke dalam pengajaran guru harus memiliki tambahan pengetahuan tentang pendidikan karakter. Dibutuhkan improvisasi bagian dari guru untuk dapat menyampaikan pendidikan karakter melalui mata pelajaran mereka sendiri sehingga pesan berdasarkan nilai siswa. Untuk memastikan bahwa improvisasi ini tidak membuang-buang banyak waktu, disarankan bahwa improvisasi guru harus di dokumentasikan sebagai lampiran dalam rencana pelajaran atau setidaknya harus dikumpulkan oleh guru untuk berkontribusi berdasarkan nilai pendidikan. SDII Al Abidin Surakarta adalah salah satu sekolah yang ditunjuk pemerintah sebagai salah satu pilot project pelaksanaan kurikulum 2013 yang mana pemerintah mempunyai cita-cita dalam pelaksanaan kurikulum ini tidak hanya mengedepankan capaian kognitif saja akan tetapi lebih menekankan pada capaian afektif maupun psikomotorik. Capaian afektif ataupun sikap salah satunya dengan ditananamkanya nilai-nilai karakter dalam kegiatan pembelajaran dan pembiasaan baik di sekolah, rumah maupun lingkungan tempat tinggal mereka.
2
Maka dalam pengelolaan pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter kurang optimal akan dapat menimbulkan beberapa kendala dalam ketercapaian hasil yang diinginkan .permasalahan tersebut antara lain: 1) perencanaan pembelajaran yang dilakukan belum memuat nilai-nilai karakter yang akan di ajarakan, 2) pelaksanaan pembelajaran yang kurang mengacu pada perencanaan yang telah dibuaat serta kurang jelinya guru dalam menginternalisasi nilai-nilai karakter saat berlangsunya proses pembelajaran, 3) program-program pembiasaan yang dilakukan oleh sekolah yang dapat memperkuat tercapainya penanaman nilai-nilai karakter pada anak, 4) evaluasi kurikulum yang terrncana mulai dari persiapan, pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut sehinggga dapat melihat ketercapaian dari pelaksanaan kurikulum yang sedang dilaksanakan. Dari uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengelolaan Pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter pada kelas bawah di SDII Al Abidin Surakarta”. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan proses perencanaan pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter pada kelas bawah di SDII Al Abidin Surakarta; 2) Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter pada kelas bawah di SDII Al Abidin Surakarta; 3) Mendeskripsikan proses evaluasi kurikulum bermuatan nilai-nilai karakter pada kelas bawah di SDII Al Abidin Surakarta.
2. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan desain etnografi. Desain etnografi pada dasarnya adalah hasil dari kegiatankegiatan peneliti guna pemahaman cara masyarakat melakukan interaksi lewat gejala kehidupanya setiap hari yang diobservasi. Pada umumnya, etnografi memiliki tujuan guna mendeskripsikan sebuah kebudayaan secara menyeluruh yang mencakup seluruh aspek kebudayaan, baik yang memiliki sifat ragawi maupun system nilai hidup pada suatu masyarakat. (sutama, 2012:120-121). Penelitian ini dilaksanakan di SDII Al Abidin Surakarta yang beralamat di Jalan Adi Sumarmo Gang Bone Timur III, Banyuanyar,Banjarsari, Surakarta.
3
Subyek utama dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dalam penilitan dengan triangulasi data. Penelitian ini menggunakan teknik analisis Miles dan Huberman (Sugiyono, 2013:334) yang meliputi data, reduksi data dan penyajian data serta kesimpulan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Perencanaan Pembelajaran Bermuatan Nilai-Nilai Karakter Pada Kelas Bawah Di SDII Al Abidin Surakarta. Kegiatan pembelajaran di SDII Al Abidin Surakarta diawali dengan perencanaan
pembelajaran
melalui
workshop
penyiapan
perangkat
pembelajaran berupa Silabus, Program Tahnan, Program Semester, RPP, Program Bulan Karakter. Dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran bermuatan nilainilai karakter di SDII Al Abidin Surakarta melibatkan kepala sekolah dan semua guru, seperti penelitian Meirawan (2010) yang menyatakan untuk mewujudkan atau mendarah dagingkan budaya yang menjadi karakter manusia
bermartabat yaitu damai (yang menjadi etika), mandiri (yang
menjadi logika) dan adil (yang menjadi estetika) yang dapat diteruskan kepada orang
lain
dan
generasi
selanjutnya
perlu
waktu
yang
cukup
berkesinambungan dengan keikutsertaan berbagai pihak melalui transformasi budaya dan pendidikan sepanjang hayat bagi semua. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Rahmat Raharjo (2010) penerapan kegiatan perencanaan dalam proses pembelajaran merupakan suatu upaya untuk menentukan berbagai kegiatan yang akan dilakukan di ruang kelas dalan kaitannya dengan upaya untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Dalam konteks pendidikan berbasis kompetensi, maka tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut adalah
kompetensi
yang
harus
dimiliki
siswa,
sehingga
rencana
pembelajaran merupakan suatu upaya untuk menentukan kegiatan yang
4
akan dilakukan dalam kaitannya dengan upaya mencapai kompetensi yang diharapkan, yakni
kompetensi
kongitif,
afektif,
dan
kompentensi
psikomotor. Perencanaan nilai-nilai karakter yang dibuat oleh kepala sekolah dan guru belum bisa dilaksanakan secara utuh dan menyeluruh dikarenakan keterbatasan waktu dan banyaknya nilai-nilai karakter yang diajarkan di kelas. Perencanaan yang telah dibuat ternyata tidak semuamya dapat dilaksanakan
sesuai
dengan
harapan
dikarenakan
ada
faktor-faktor
penghambat yang kurang diperhatikan saat membuat perencanaan hal ini bertentangan dengan pendapat Rahmat (2011) bahwa perencanaan adalah hubungan antara apa yang ada sekarang (what is), dengan bagaimana seharusnya (what should be), bertalian dengan kebutuhan penentuan tujuan, prioritas, program dan alokasi sumber. Bagaimana seharusnya dalam definisi ini mengacu pada masa yang akan datang. Perencanaan disini menekankan pada usaha mengisi kesenjangan antara keadaan sekarang dengan keadaan yang akan datang yang disesuaikan dengan apa yang dicita-citakan maksudnya menghilangkan jarak antara keadaan sekarang dengan keadaan mendatang yang diinginkan 3.2 Pelaksanaan Pembelajaran Bermuatan Nilai-Nilai Karakter Pada Kelas Bawah Di SDII Al Abidin Surakarta. Tujuan pembelajaran yang dicantumkan dalam RPP sesuai dengan KI, KD dan Indikator. Tujuan pembelajaran dibuat untuk memudahkan guru menuju hasil yang akan dituju dalam pembelajaran serta melakukan internalisasi pengetahuan tentang nilai-nilai karakter, hal ini sejalan dengan temuan Hadi, R (2015) mengungkapkan bahwa pendidikan karakter sangat penting
untuk
sistem
pendidikan
di
Indonesia
saat
ini.
Untuk
mengintegrasikan nilai-nilai karakter saat mengajar konten materi pelajaran adalah salah satu peran seorang guru, maka guru harus melakukan peningkatan dalam kualitas bangunan dan sumber daya manusia terbesar. Untuk meningkatkan efektivitas integrasi nilai-nilai ke dalam pengajaran guru harus memiliki tambahan pengetahuan tentang pendidikan karakter.
5
Dibutuhkan improvisasi bagian dari guru untuk dapat menyampaikan pendidikan karakter melalui mata pelajaran mereka sendiri sehingga pesan berdasarkan nilai siswa. Untuk memastikan bahwa improvisasi ini tidak membuang-buang banyak waktu, disarankan bahwa improvisasi guru harus di dokumentasikan sebagai lampiran dalam rencana pelajaran atau setidaknya harus dikumpulkan oleh guru untuk berkontribusi berdasarkan nilai pendidikan. Materi pembelajaran yang dicantumkan dalam RPP mengacu kepada tujuan pembelajaran. Berdasarkan pendapat Hadi, R (2015) mengungkapkan bahwa pendidikan karakter sangat penting untuk sistem pendidikan di Indonesia saat ini. Untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter saat mengajar konten materi pelajaran adalah salah satu peran seorang guru, maka guru harus melakukan peningkatan dalam kualitas bangunan dan sumber daya manusia terbesar. Penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam menentukan materi yang akan diajarakan dan mampu menintegrasikan nilainilai karakter akan mampu menghasilkan peserta didik yang hebat. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran adalah cermah, tanya jawab,diskusi dan penugasan. Penggunaan berbagai metode dalam
pembelajaran
maupun
penanaman
nilai-nilai
karakter
akan
mempengaruhi ketercapaian usaha tersebut hal ini selaras dengan penelitian Fethi Turan (2016) mengungkapkan bahwa pendidikan karakter adalah penting bagi guru, guru menggunakan buku cerita gambar yang mendukung pendidikan karakter, namun mereka menemukan diri mereka kompeten dalam memberikan pendidikan karakter dengan buku cerita bergambar, dan berpikir buku cerita yang berguna dan efektif dalam hal pendidikan karakter, percaya bahwa guru harus menjadi teladan dalam pendidikan karakter, dan metode seperti drama, tanya jawab, dan curah pendapat yang banyak disukai untuk pendidikan karakter yang efektif. Setelah hasil ini, peningkatan buku yang mendukung pendidikan karakter dalam sastra anak-anak dan kursusditujukan untuk pendidikan karakter di departemen pengajaran prasekolah dapat disarankan.
6
Media pembelajaran yang digunakan adalah gambar siklus hujan, LCD, alat peraga perubahan wujud benda. Media pembelajaran juga mempunyai pean dalam memudahkan seorang guru daam menyampaikan materi maupun dalam menanamkan karakter kepada anak hail ini sesuai dengan penelitian dari Fethi Turan (2016) yang mengungkapkan bahwa pendidikan karakter adalah penting bagi guru, guru menggunakan buku cerita gambar yang mendukung pendidikan karakter, namun mereka menemukan diri mereka kompeten dalam memberikan pendidikan karakter dengan buku cerita bergambar, dan berpikir buku cerita yang berguna dan efektif dalam hal pendidikan karakter, percaya bahwa guru harus menjadi teladan dalam pendidikan karakter, dan metodeseperti drama, tanya jawab, dan curah pendapat yang banyak disukai untuk pendidikan karakter yang efektif. Penilaian pembelajaran yang dipakai adalah penilaian sikap spiritual, penilaian pengetahuan dan ketrampilan. Bahwa penilaian pembelajaran harus utuh dalam menilai kemampuan anak yang mencakup aspek afektif,kognitif dan psikomotorik. Penilaia sikap dan terbentuknya karakter seseorang berpengaruh terhadap peningkatan capaian akademik maupun psikomotorik hal ini sesuai dengan temuan Cheng, Chao-Shun (2007) hasil penelitian ini menunjukkan pendidikan karakter telah terbukti memiliki hubungan yang signifikan, penelitian ini menemukan bahwa (1) Pendidikan karakter harus dimulai dengan pendidikan keluarga; pendidikan karakter yang sistematis harus
diberikan
mempromosikan
dari
tingkat
SD
pengembangan
hingga
perguruan
"karakter."(2)
tinggi
Pendidikan
untuk
Karakter
membantu siswa berbakat untuk mengembangkan "diri potensial" dan ekspresi karakter seperti "peduli interpersonal,""pengembangan sosial,""etika kerja," dan "kualitas kerja."(3) Pelaksanaan pendidikan karakter menunjukkan hasil yang signifikan dalam peningkatan "karakter" dari siswa berbakat. Ekspresi "karakter" hubungan dengan kognisi keseluruhan karakter, sikap, dan perilaku.(4) Mengadopsi pendidikan karakter yang berbeda: pendidikan karakter yang berbeda memiliki berbagai tingkat pengaruh pada siswa berbakat. "Metode pengajaran terintegrasi" digunakan untuk para pemimpin
7
kelompok mahasiswa terbukti memiliki hasil yang lebih baik daripada "metode pengayaan topik" digunakan di ruang kelas, tetapi dua metode pengajaran ini membantu meningkatkan "karakter" dari siswa berbakat. (5) Semua jenis siswa berbakat yang terbukti membuat kemajuan yang signifikan dalam "kerja keras,""misi,""optimisme," dan "cinta dan peduli" dalam percobaan: belum ada perbedaan yang signifikan dalam pembelajaran antara semua berbakat siswa.(6) Gender dan perbedaan individu tidak memiliki dampak pada "pendidikan karakter." (7) Ekspresi "karakter" dari siswa harus dilihat hanya melalui karakter diamati "sikap dan perilaku." Pembiasaan penanaman karakter yang dilakukan diantaranya adalah dengan bulan karakter lewat lagu dan mutabaah bulanan. Penanaman karakter dengan pembiasaan atau budaya sekolah, pengarahan, didikan melalui nasehat atau tausiyah, teladan atau contoh-contoh dari guru, reflektif yaitu memasukkan atau mengkaitkan materi atau pokok bahasan ke dalam nilainilai karakter dan pengembangan diri sangat efektif dalam pembentukan karakter siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian Heni (2014) menyatakan karakter sangat penting di dalam kehidupan kita. Orang tua atau orang dewasa mempunyai peran wajib untuk mengajarkan kepada yang muda rasa hormat, tanggungjawab, kepercayaan, keadilan, kepedulian, dan kebajikan baik secara langsung maupun tidak langsung. 3.3 Evaluasi Kurikulum Bermuatan Nilai-Nilai Karakter Pada Kelas Bawah di SDII Al Abidin Surakarta. Kepala
sekolah
menyiapkan
instrumen
supervisi
kemudian
melaksanakan supervisi untuk melihat sejauh mana tingkat keberhasilan guru dalam menanamkan karakter di kelas dan melakukan pembinaan terhadap hasil supervisi. Perencanaan dan pelaksanaan supervisi dimaksutkan untuk mengukur tingkat ketercapaian antara apa yang direncanakan dan yang dihasilkan hal ini sesuai dengan Teori Tyler (1949) evaluasi kurikulum adalah upaya untuk menentukan tingkat perubahan yang terjadi pada hasil belajar (behavior). Sedangkan Cronbach (1980) memberikan definisi evaluasi kurikulum adalah proses pemeriksaan sistematis terhadap peristiwa yang
8
terjadi pada waktu suatu kurikulum dilaksanakan dan akibat dari pelaksanaan pengembangan kurikulum tersebut. Salah satu usaha yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas adalah melakukan pelatihan berdasarkan analisis hasil supervisi dan berdasarkan kebutuhan hal ini sesuai dengan penelitian Chi-Min (2009) menyatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas proyek Character-Based School Culture (CBSC) dalam hal kuantitatif kualitatif. Beberapa rekomendasi yang dibuat untuk sekolah dan peneliti tentang bagaimana menggunakan proyek CBSC sebagai dasar untuk menanamkan, berkualitas tinggi, budaya sekolah berbasis karakter yang efektif di sekolah-sekolah Taiwan dan juga di sekolahsekolah di tempat lain.(1) Kepala Sekolah dan staf membiasakan diri secara mendalam dengan filosofi dan proses proyek dalam rangka meningkatkan laju pengembangan profesional mereka.(2) Guru membutuhkan bantuan dari akademisi atau penerbit untuk mengembangkan suara, konsentrasi dan paket kegiatan dan RPP yang terintegrasi,cocok pengembangan kurikulum berbasis sekolah.(3) Proyek CBSC menekankan prinsip-prinsip keadilan, peduli dan perkembangan disiplin, yang juga merupakan dasar untuk prosedur melalui mana proyek dilaksanakan. Oleh karena itu, semua peserta dalam proyek yang dibutuhkan untuk menjadi anjuran untuk mengikuti tiga prinsip-prinsip ini membimbing dalam rangka mempertahankandemokrasi partisipatif, hubungan yang baik dan disiplin diri.(4) Proyek CBSC berfokus pada teori dan praktek dan proses dan hasil implementasi. Selain itu, seluruh budaya sekolah dan pengembangan profesional dari staf yang sama pentingnya dengan karakter siswa.(5) Proyek CBSC difokuskan pada disengaja dan moral yang komprehensif dan program pendidikan karakter tapi itu terbatas dalam waktu.
4. PENUTUP Setelah
melaksanakan
penelitian
yang
terdiri
dari
observasi,
pengumpulan data, analisis data serta melakukan perbandingan dengan hasil penelitian yang terdahulu, maka peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian
9
sebagai berikut: 1) Perencanaan pembelajaran bermuatan nilai-nilai karakter disusun melalui workshop di awal semester dengan hasil berupa perangkat pembelajaran berupa Silabus,Program Semester, Program Tahunan, RPP dan Program bulan karakter. 2) Pelaksankan pembelajaran bermuatan nilai karakter dilaksanakan berdasarkan RPP yang dibuat dengan memperhatikan tujuan, materi,metode,media dan penilaian serta pembiasaan penanaman karakter agar nilai-nilai karakter tercapai. 3) Evaluasi kurikulum dilaksanakan oleh kepala sekolah melalui kegiatan supervisi untuk mengetahui ketercapaian kurikulum serta sebagai acuan dalam melakukan tindak lanjut perbaikan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka beberapa saran yang disampaikan dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Bagi Kepala Sekolah, perlu mengoptimalkan pelatihan guru supaya dapat membuat perencanaan dengan baik, mampu melaksanakan pembelajaran dan menjadi teladan bagi siswa-siswanya dalam kebaikan. 2) Bagi Guru supaya meningkatkan kemampuan dalam membuat perencanaan dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran
serta
menjadi
teladan
bagi
siswa-siswanya.3)
Memberikan kesempatan bagi peneliti lain untuk meneliti lebih dalam tentang bagaimana penanaman karakter pada siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah. DAFTAR PUSTAKA Cheng, Chao-Shun. 2007. Character Education and Character-trait Development Enrichment for College Students. Paper presented at the 2007 seminar of Kao Yuan University for General Education May 25, 2007 at Kao Yuan University Kaohsiung County, ROC. Chi-Ming. 2009. 'The planning, implementation and evaluation of a characterbased school culture project in Taiwan', Journal of Moral Education, 38: 2, 165 — 184. Çubukçua, Z. 2012. The Effect of Hidden Curriculum on Character Education Process of Primary School Students. Educational Sciences: Theory & Practice – 12 (2) [Supplementary Special Issue] • Spring • 1526-1534
10
©2012 Educational www.edam.com.tr/estp
Consultancy
and
Research
Center
Darcia Narvaez and Daniel K. Lapsley. 2008. Teaching For Moral Character Teaching Moral Character: Two Strategies for Teacher Education. Journal Center for Ethical Education University of Notre Dame Notre Dame, IN 46556; Email:
[email protected] Faridi, A. 2014. The Difficulties Of English Teachers In Instilling Character Building Through Narrative Stories At Elementary Schools In Central Java, Indonesia. International Journal of Contemporary Applied Sciences Vol. 1 No. 2 October 2014 (ISSN: 2308-1365) www.ijcas.net Hadi, R. 2015. The Integration of Character Values in the Teaching of Economics: A Case of Selected High Schools in Banjarmasin. International Education Studies; Vol. 8, No. 7; 2015 ISSN 1913-9020 EISSN 1913-9039 Published by Canadian Center of Science and Education. Kamaruddin SA. (2012). Character Education and Students Social Behavior. Journal of Education and Learning. Vol.6 (4) pp. 223-230. Veteran University at Makassar City. Koesoema, Doni A. 2010. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak Di Zaman Global. Jakarta: Grasindo. Kusdi, 2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Jakarta: Salemba Humanika. Medihaa, S. 2016. The Character Educators of Future: What Do They Know? What Do They Need. 2nd International Conference on Higher Education Advances, HEAd' 16 Universitat Politecnica de Valencia, Valensia. Minoru N, Kouichi Mutsuura and Hiroh Yamamoto 2014. “Impact of Learner's Characteristics and Learning Behaviour on Learning Performance during a Fully Online Course”.The Electronic Journal of e-Learning Volume 12 Issue 4 2014, (pp394-408) available online at www.ejel.org Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara. Niemiec, R. M. (2013. VIA character strengths: Research and Practice (The first 10 years). In H. H. Knoop & A. Delle Fave (Eds.), Well-being and
11
cultures: Perspectives on positive psychology (pp. 11-30). New York: Springer. Skinner, G.S.. 2013.First Grade Teacher Perceptions of a Character Education Program. Liberty University, Lynchburg, VA. Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sutama. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif, Kuantitatif, PTK R & D. Surakarta: Fairuz Media Tannir, A. 2013. Effects Of Character Education On The Self-Esteem Of Intellectually Able And Less Able Elementary Students In Kuwait. International Journal Of Special Education Vol 28, No: 1. Turan, F. 2016. Using Storybooks as a Character Education Tools . Journal of Education and Practice ISSN 2222-1735 (Paper) Vol.7, No.15, 2016 ISSN 2222-288X (Online) www.iiste.org
12