PENGELOLAAN JURNAL DI PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh : Agus Pramono 208025000007
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435H./2014 M.
ABSTRAK AGUS PRAMONO Pengelolaan Jurnal di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pada zaman sekarang ini kebutuhan masyarakat akan informasi sangatlah banyak dan kompleks, masyarakat tidak cukup hanya mengandalkan buku-buku saja dari beberapa koleksi yang ada di perpustakaan. Salah satunya adalah koleksi terbitan berkala yang merupakan salah satu sumber referensi yang dapat dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan informasi yang terbaru. Begitu juga di Perpustakan Kemendikbud, kebutuhan informasi penggunanya sangatlah kompleks. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis mengangkat tema tentang pengelolaan jurnal di Perpustakaan Kemendikbud. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengadaan, pengolahan, pemeliharaan jurnal, kendala yang dihadapi dalam proses pengelolaan jurnal serta bagaimana cara mengatasinya di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Hasil analisis kualitatif pada penelitian ini menunjukan bahwa untuk pengadaan jurnal selalu dilakukan setiap tahun karena sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Untuk pengolahan, Perpustakaan Kemendikbud melakukannya dengan baik walaupun tidak ada pedoman khusus tapi dilaksanakan dengan kontinyu, untuk pemeliharaannya, Perpustakaan Kemendikbud belum maksimal karena jurnal yang sudah satu tahun atau jurnal yang sudah tidak didisplay lagi, belum dirapihkan dan masih menumpuk.
KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan kita nikmat iman, islam dan ihsan serta nikmat yang lainnya yang tidakbisa kita hitung satu-persatu kenikmatan tersebut sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) di jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan bagi baginda Nabi Muhmmad SAW dan keluarganya, para sahabatnya serta pengikutnyaa hingga akhir zaman. Skripsi ini membahas tentang pengelolaan jurnal di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu penulis mohon arahan berupa masukan, kritik dan saran guna menambah pengetahuan penulis. Penulis menyadari terbatasnya kemampuan yang dimiliki, oleh karena itu melalui tulisan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada pihakpihak yang telah membantu dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurrahman, M.Hum selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. IbuSiti Maryam, M.Hum sebagai pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbingdan mengarahkan penulis. 3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Ibu Srie Indriyani, selaku Kepala Pepustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 6. Bapak Chaidir Amir, Bapak Ridho dan Ibu Syafnelly selaku staf Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 7. Kedua orang tuaku tercinta Maman (Alm) dan Masirah yang selalu mendoakan penulis dalam menjalani hidup ini, semoga Allah SWT selalu melindungi dan menjaga beliau dimanapun beliau berada 8. Teman-teman IP angkatan 2008, Jihan, Dewi, Dias, Neni, arfan, sukses selalu buat kalian Akhirnya, hanya pada Allah SWT, penulis serahkan semuanya, semoga bantuan yang diberikan kepada penulis dicatat sebagai amal sholeh yang bernilai ibadah. Dengan selesainya skrips iini semoga dapat memberikan manfaaat bagi penulis maupun bagi pembaca. Amin…
DAFTAR ISI ABSTRAK ......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ....................................................................................
ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
vii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................
1
B. PembatasandanPerumusanMasalah.............................................
3
C. TujuanPenelitian .........................................................................
4
D. ManfaatPenelitian .......................................................................
4
E. MetodePenelitian.........................................................................
5
F. SistematikaPenulisan ..................................................................
6
G. PenelitianSerupa..........................................................................
7
BAB II TINJAUAN LITERATUR .............................................................
8
A. Terbitan Berkala ..........................................................................
8
1.Pengertian Terbitan Berkala .....................................................
8
2.Sejarah Terbitan Berkala ..........................................................
10
3.Karakteristik Terbitan Berkala .................................................
11
4.Jenis-jenis Terbitan Berkala .....................................................
13
5.Pentingnya Terbitan Berkala ....................................................
16
Pengelolaan Jurnal............................................................... ....
18
1. Pengadaan Jurnal ....................................................................
18
2. Pengolahan Jurnal ...................................................................
23
3. Pemeliharaan Jurnal ................................................................
32
B.
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN KEMENDIKBUD A. Sejarah Perpustakaan Kemendikbud ...........................................
33
B. Visi dan Misi Perpustakaan Kemendikbud .................................
34
C. StrukturOrganisasi Perpustakaan Kemendikbud.........................
35
D. SumberDayaManusia (SDM) ......................................................
36
E. Layanan Perpustakaan Kemendikbud .........................................
37
F. Fasilitas Perpustakaan Kemendikbud .........................................
42
G. Koleksi Perpustakaan Kemendikbud ..........................................
44
H. Tata Tertib Perpustakaan Kemendikbud .....................................
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................
55
A. Pelaksanaan Pengelolaan jurnal di Perpustakaan Kemendikbud
55
1. Pelaksanaan Pengadaan Jurnal..............................................
55
2. Pelaksanaan Pengolahan Jurnal.............................................
56
3. Pelaksanaan Pemeliharaan Jurnal..........................................
60
B. Kendala yang dihadapi Perpustakaan Kemendikbud dalam
C.
Pelaksanaan Pengelolaan Jurnal................................................
61
1. Kendala Pengadaan............................................................
61
2. Kendala Pengolahan...........................................................
62
3. Kendala Pemeliharaan........................................................
62
Upaya Perpustakaan Kemendikbud dalam mengatasi Kendala Pengelolaan Jurnal....................................................................
63
1. Solusi dalam Mengatasi Kendala Pengadaan Jurnal.........
63
2. Solusi dalam Mengatasi Kendala Pemeliharaan Jurnal.....
63
BAB V PENUTUP ........................................................................................
65
A. Kesimpulan .................................................................................
65
B. Saran ............................................................................................
67
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
68
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................................
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Jumlah Koleksi Berdasarkan Media............................................
54
Tabel 2.
Jumlah Koleksi Berdasarkan Jenis Koleksi ................................
55
Tabel 3.
Jumlah Koleksi Buku Persubyek ................................................
56
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.
Struktur Organisasi Pusat Informasi dan humas kemendikbud
45
Gambar 2.
Pembagian Tugas di Perpustakaan Kemendikbud ...................
46
Gambar 3.
Form Lembar Kerja Penginputan Data Jurnal Elektronik........
68
Gambar 4.
Form Pengisian Nama Pengarang........ ....................................
69
Gambar 5.
Form Pengisian Nomor Induk ..................................................
70
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perpustakaan
merupakan
suatu
unit
kerja
yang
berupa
tempat
mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara sistematis sengan cara tertentu1. Perpustakaan harus dipertahankan terus keberadaannya dan diselenggarakan dengan baik agar selalu bisa memberikan informasi yang tepat dan cepat kepada masyarakat disekitarnya. Perpustakaan Khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang dibentuk oleh lembaga atau asosiasi yang menangani atau mempunyai bidang tertentu dengan
tujuan
umtuk
memenuhi
kebutuhan
bahan
pustaka
informasi
dilingkungan-lingkungannya dalam rangka mendukung pengembangan dan peningkatan lembaga maupun kemampuan sumber daya manusia2. Dengan demikian Perpustakaan Khusus merupakan salah satu jenis perpustakaan yang menyimpan berbagai macam informasi bagi masyarakat dan peneliti untuk menambah pengetahuan sebanyak-banyaknya dan memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan yang dibutuhkannya sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pada zaman sekarang ini kebutuhan masyarakat akan informasi sangatlah banyak dan kompleks, masyarakat tidak cukup hanya mengandalkan buku-buku 1
Muljan A. Nurhadi. Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia (Yogyakarta: Andi Offset, 1983) h. 74 2 http;www.pnri.go.id, diakses pada 1 Mei 2012
saja dari beberapa koleksi yang ada di perpustakaan. Salah satunya adalah koleksi terbitan berkala yang merupakan salah satu sumber referensi yang dapat dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan informasi yang terbaru. Terbitan berkala merupakan terbitan yang dipublikasikan secara berturut-turut dengan tenggang waktu tertentu, koleksi terbitan berkala mempunyai peranan yang penting dalam penyebaran informasi.Terbitan berkala merupakan salah satu koleksi yang sangat penting didalam sebuah perpustakaan, karena terbitan berkala memuat berita-berita mengenai berbagai peristiwa yang terbaru dalam kehidupan sehari-hari sehingga terbitan berkala ini menjadi media penyebaran informasi baru yang efektif.Menyediakan informasi yang mutakhir merupakan bagian yang penting dalam layanan perpustakaan, dan ini juga tergantung pada seberapa besar kebijakan dari pengembangan koleksi di sebuah perpustakaan agar upaya pengadaan tersebut dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan pemakai perpustakaan. Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah salah satu perpustakaan yang mempunyai koleksi terbitan berkala jurnal. Perpustakaan ini mempunyai banyak koleksi jurnal seperti jurnal pendidikan karena memang perpustakaan ini dibawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jurnal merupakan informasi yang terbit secara berkala. Ciri khas dari bahan pustaka ini adalah memiliki judul seri yang mencolok, juga memiliki volume, nomor, dan tahun terbit. Lazimnya terbit secara teratur seperti mingguan, bulanan, dwi bulanan, empat bulanan, semesteran, tahunan dan lain-lain. Sebagai sumber informasi, jurnal memuat berbagai macam informasi ilmiah yang menggambarkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, sudah selayaknya perpustakaan memberikan perhatian yang lebih terhadap jenis koleksi perpustakaan yang satu ini. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mendalami penelitian dalam pembuatan skripsi dengan judul “Pengelolaan Jurnal di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI”. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan yang penulis ambil, maka dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti tentang pengelolaan jurnal tercetak di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, yang meliputi pengadaan, pengolahan, pemeliharaan dan apa saja kendala yang di hadapi Perpustakaan Kemendikbud serta bagaimana upaya Perpustakaan Kemendikbud dalam mengatasi kendala tersebut. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : a. Bagaimana pelaksanaan pengelolaan jurnal tercetak di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI? b. Kendala apa saja yang dihadapi Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam pelaksanaan pengelolaan jurnal tercetak?
c. Bagaimana
upaya
Perpustakaan
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan RI dalam mengatasi kendala pengelolaan jurnal tercetak? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan dan menganalisa lebih detail mengenai pengelolaan jurnal di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, sebagaimana yang ingin diketahui sebagai berikut : 1. Mengetahui pelaksanaan pengelolaan jurnal tercetak di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2. Mengetahui
kendala
yang
dihadapi
Perpustakaan
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam pelaksanaan pengelolaan jurnal tercetak.. 3. Mengetahui
upaya
Perpustakaan
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan RI dalam mengatasi kendala pengelolaan jurnal tercetak. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang dilakukan penulis tentang pengelolaan jurnal di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI adalah : 1. Sebagai
masukan
informasi
terhadap
mahasiswa
yang
sedang
mengadakan perkuliahan, yang dapat dijadikan sumber informasi dalam menyelesaikan tugas-tugas dosen mengenai pengelolaan jurnal tercetak. 2. Sebagai pengalaman penulis ketika nanti terjun langsung ke lapangan yang selama ini hanya mempelajari teori dari dunia perkuliahan.
3. Memberikan
sumbangsih,
buah
pikiran
dan
masukan
kepada
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam hal pengelolaan jurnal tercetak.
E. Metode Penelitian Penulis menggunakan penelitian yang didasarkan pada pengumpulan data menggunakan beberapa teknik, diantaranya : 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Selain itu penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian3. Sedangkan untuk memperoleh data secara langsung, penulis mengadakan pendekatan langsung dengan cara meninjau obyek penelitian yaitu Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan melibatkan pustakawan serta bagian pengelolaan jurnal.
3
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) h. 3
2. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara, penulis mengadakan tanya jawab dengan pengelola Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan pihak terkait lainnya untuk mendapatkan data yang dianggap akurat4. b. Riset Perpustakaan, penelitian ini dengan mempelajari buku-buku literatur, dokumen, artikel, dengan maksud untuk mendapatkan gambaran tinjauan literatur sesua dengan pembahasan skripsi ini. F. Sistematika Penulisan Dalam sistematika ini akan dijelaskan satu persatu bab-bab yang terdapat pada skripsi ini, yaitu: BAB I
PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
Berisi tentang pengertian Perpustakaan Khusus, ciri-ciri Perpustakaan Khusus, fungsi dan tujuan Perpustakaan Khusus, pengertian terbitan berkala, sejarah terbitan berkala, karakteristik terbitan berkala, jenis terbitan berkala, pengertian jurnal, pengadaan jurnal, pengolahan jurnal, pemeliharaan jurnal. 4
Putu Laxman Pendit. Merajut Makna Penelitian Kualitatif Bidang Perpustakaan dan Informasi. (Jakarta: Citra Karya Karsa Mandiri, 2009) h. 73
BAB III TINJAUAN UMUM PERPUSTAKAAN KEMENDIKBUD Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, sejarah singkat perpustakaan, visi, misi, tugas dan fungsi perpustakaan, struktur organisasi, jenis layanan, koleksi dan fasilitas perpustakaan, sumber daya manusia, pengguna perpustakaan dan tata tertib Perpustakaan Kemendikbud RI. BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Berisi penjelasan dan pemaparan tentang pengelolaan jurnal, kendalakendala
dalam
pengelolaan
jurnal,
serta
upaya
Perpustakaan
Kemendikbud dalam dalam mengatasi kendala pengelolaan jurnal. BAB V
PENUTUP Pada bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan skripsi ini dan penulis memberikan saran-saran yang merupakan masukan dan sumbangan pemikiran penulis.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Terbitan Berkala 1. Pengertian Terbitan Berkala Terbitan berkala yang dimaksud disini mencakup pengertian sebagai yang dimaksud dalam bahasa inggris: periodicals, serials, magazines, bulletine, daily, newspaper, annual report dan lain sebagainya. Oleh karena itu yang dapat dikategorikan ke dalam kelompok terbitan berkala ini antara lain terbitan berseri, terbitan berkala, laporan tahunan, majalah, buletin, mingguan, surat kabar, jurnal, prosiding, review dan majalah dinding5. Sulistyo-Basuki mengatakan bahwa “Jurnal (majalah ilmiah) adalah terbitan yang muncul dalam frekuensi teratur untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, berisi artikel atau penjelasan sebuah teori, atau hasil penelitian atau penerapan sebuah teori, dan setiap kali terbit paling sedikit memuat tiga artikel ilmiah. Isi jurnal tergantung pada sifat masing-masing majalah contohnya adalah majalah yang diterbitkan oleh ikatan ilmu perpustakaan……”6 Dalam Kamus Istilah Perpustakaan disebutkan bahwa kata “periodicals” diartikan sebagai majalah, terbitan berkala, berisi banyak artikel yang ditulis beberapa orang, diterbitkan oleh lembaga, instansi, yayasan maupun perkumpulan yang membentuk susunan redaksi sebagai penanggung jawab penerbitan ini, terbit
5 6
Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala (Yogyakarta: Kanisius, 1994), h. 13 Sulistyo-Basuki, Dasar-Dasar Dokumentasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 38
dalam frekuensi tertentu: mingguan, bulanan, dwibulanan, triwulan maupun semesteran7. Jadi serial (berkala) itu adalah suatu terbitan dalam media apa saja, yang terbitnya berturut-turut dalam beberapa bagian biasanya mempunyai nomor atau secara berturut-turut dan dengan maksud untuk dilanjutkan dengan ketetapan tanpa batas (akhir)8. Menurut Lasa HS.“Jurnal adalah terbitan dalam bidang tertentu oleh instansi, badan, organisasi profesi maupun lembaga keilmuan. Terbit secara berkala dan teratur berisi informasi ilmiah, hasil penelitian, prosiding seminar maupun pertemuan ilmiah lain….”9 Sedangkan definisi yang diambil dari Ensiklopedi Nasional Indonesia tentang majalah ilmiah “majalah ilmiah adalah suatu penerbitan khusus berisi artikel mengenai ilmu pengetahuan berdasarkan hasil penelitian, dan biasanya dikelola dan diterbitkan oleh lembaga-lembaga ilmiah, perguruan tinggi dan organisasi profesi. Contoh ekonomi dan keuangan, majalah obstetri dan ginekologi Indonesia….10 Pada umumnya majalah sering disebut terbitan berkala karena terbitannya secara berkala (periodik)…11 Jadi dapat disimpulkan bahwa terbitan berkala adalah suatu terbitan yang terbit secara berkelanjutan dengan waktu yang ditentukan. Terbitan berkala ini berisi artikel mengenai ilmu pengetahuan berdasarkan hasil penelitian perorangan maupun instansi dengan bahasa ilmiah. Terbitan berkala terbit secara terus 7
Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala (Yogyakarta: Kanisius, 1994), h. 14 Kosam Rimbarawa, Manajemen Terbitan Berkala, (Jakarta: Hakaesar, 2008), h. 2-3 9 Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala (Yogyakarta: Kanisius, 1994), h. 16 10 Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: Delta Pamungkas, 2004), h. 43 11 Soeatimah, Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan, h. 24 8
menerus dalam jangka waktu yang tidak terbatas, dikelola oleh sekelompok orang yang disebut redaksi.Redaksi inilah yang bertanggung jawab atas penerbitannya dan yang menentukan apakah suatu tulisan itu layak dimuat atau tidak. 2. Sejarah Terbitan Berkala Keberadaan terbitan berkala sangat dominan dalam suatu perpustakaan maupun dunia pendidikan pada umumnya.Banyak yang beranggapan bahwa terbitan berkala merupakan media komunikasi yang memegang peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan, karena terbitan berkala merupakan sumber informasi dan pengetahuan yang paling up to date.Tentu saja menduduki tempat yang penting dalam seluruh lapisan masyarakat pembaca terbitan berkala. Beberapa ahli informasi dan perpustakaan berpendapat bahwa majalah maupun terbitan berkala lainnya merupakan awal perubahan pemikiran manusia.Oleh karena itu terdapat majalah yang pertama terbit yaitu majalah “Mercurius Gallobelgicus” yang terbit di Cologne. Dalam perkembangannya pada tahun 1665 M di Perancis terbitlah majalah “Journals des Scavans” yang kemudian berubah judul menjadi “Journals des Sarvant”. Pada tahun yang sama juga terbit majalah “Transaction of the Royal Society” yang terbit di London. Majalah ini merupakan majalah yang tertua yang sampai saat ini masih terbit. Dengan berjalannya waktu pemikiran serta peradaban manusia semakin berkembang, mereka saling bertukar informasi, sehingga penerbitan berkala ini disusul dengan munculnya majalah baru dibeberapa negara. Diantaranya Amerika.Amerika pertama kali menerbitkan majalah “The General Magazine and
Historical Chronicle” pada tahun 1741 yang dicetak dan diedarkan oleh B. Franklin di Philadelphia.Pada tahun 1779 Indonesia juga menerbitkan majalah “Verbandelingen
van
het
Bataviaasch
Genootschaap
van
Kunsten
en
Wetenschapen” di Jakarta. Kemudian pada abad ke-8 Cina menerbitkan surat kabar dengan judul “Tching Pao” atau “New of the Palace” yang terbit di Peking. Pada tahun 1621 inggris juga menerbitkan “London Weekly”, selanjutnya pada tahun 1631 perancis menerbitkan surat kabar berbahasa perancis pertama dengan judul “La Gazette”12. Dari sejarah diatas bisa dikatakan bahwa majalah ternyata memberikan suatu kontribusi penyebaran informasi dan pengetahuan yang sangat besar bagi kehidupan manusia.
3. Karakteristik Terbitan Berkala Terbitan berkala merupakan publikasi yang terbit secara terus menerus dengan waktu yang ditentukan. Terbitan berkala tentunya memiliki perbedaan dengan publikasi lain, terbitan berkala mempunyai karakteristik atau ciri khas antara lain: a. Dalam satu kali terbit memuat beberapa karangan yang ditulis oleh beberapa orang dengan topik yang berbeda dan dengan gaya bahasa yang berlainan.
12
Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala(Yogyakarta: Kanisius, 1994), h. 16-17
b. Artikel, tulisan maupun karangan pada umumnya tidak terlalu panjang sebagaimana pada buku teks, sehingga pembaca akan lebih mudah menangkap ide pokok yang ada di dalam artikel tersebut. c. Menyampaikan berita, peristiwa, penemuan dan ide baru atau sesuatu yang dianggap menarik perhatian masyarakat pada umumnya. d. Dikelola
oleh
sekelompok
orang,
yang
kemudian
membentuk
perkumpulan, organisasi maupun susunan redaksi. Redaksi inilah yang mengelola dan bertanggung jawab apakah suatu tulisan itu layak dimuat atau tidak. e. Merupakan bentuk arsip ilmiah yang telah diketahui oleh masyarakat umum, karena biasanya tulisan yang dimuat dalam terbitan berkala telah diketahui oleh banyak orang atau masyarakat awam, berbeda dengan buku teks misalnya yang hanya diketahui oleh kalangan terbatas. f. Terbit terus menerus dengan memiliki kala, waktu, frekuensi terbit tertentu. Adapun kala, frekuensi, terbit itu sangat bervariasi antara lain harian, mingguan, dwimingguan, tengah bulanan, bulanan, triwulan, serta tahunan. g. Memiliki sistem kontrol internasional, pada setiap judul terbitan berkala terdapat nomor seri yang disebut dengan ISSN (International Standard Serial Number) yang salah satu manfaatnya adalah untuk memudahkan pemesanan terbitan terutama untuk majalah ke luar negeri, sebab
kenyataannya tidak sedikit judul majalah, jurnal yang sama yang diterbitkan oleh negara yang berbeda13.
4. Jenis-Jenis Terbitan Berkala 1) Terbitan Berkala Tercetak Terbitan berkala merupakan suatu publikasi yang mempunyai banyak ragam karena memang pembacanya sangat heterogen tingkat pendidikan dan minat baca . Berikut ini beberapa jenis dari terbitan berkala: a. Majalah Ilmiah/Jurnal Majalah ilmiah atau jurnal adalah suatu terbitan khusus berisikan artikel mengenai ilmu pengetahuan berdasarkan hasil penelitian yang tidak jarang mengandung uraian bersifat teknis, biasanya dikelola dan diterbitkan oleh lembaga-lembaga ilmiah, perguruan tinggi, dan organisasi profesi14. Contoh majalah ilmiah/jurnal: Jurnal Al-Maktabah. b. Prosiding Prosiding adalah catatan-catatan hasil dari pertemuan suatu organisasi profesi atau sebuah instansi, biasanya prosiding dilengkapi dengan makalah atau abstrak atau laporan yang dibacakan hasilnya pada pertemuan tersebut. Contoh prosiding: laporan rapat, laporan konferensi.
13 14
Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala(Yogyakarta: Kanisius, 1994), h.17-20 Kosam Rimbarawa, Manajemen Terbitan Berkala, (Jakarta: Hakaesar, 2008), h.7
c. Surat Kabar/Koran Surat kabar merupakan terbitan berseri yang biasanya diterbitkan harian, surat kabar lebih banyak menyajikan informasi dalam bentuk berita misalnya berita tentang politik, sosial, budaya, fashion, olahraga, dll. Contoh surat kabar/koran: republika, kompas, suara merdeka. d. Majalah Komersil Majalah komersil adalah majalah yang mempunyai tujuan mencari keuntungan ekonomi yaitu dengan berusaha agar majalah yang diterbitkan dilanggan oleh orang banyak.Biasanya majalah ini juga mencari keuntungan lewat iklan yang ada didalam majalah tersebut. Semakin up to date isi dari majalah ini maka majalah ini akan semakin banyak diminati pembaca, dan tentunya akan mendapat keuntungan yang banyak. Contoh majalah komersil: femina, kartini. e. Majalah Lokal Majalah ini diterbitkan dengan tujuan sebagai komunikasi dalam lingkungan sendiri, misalnya lingkungan perusahaan atau instansi.Fungsi dari majalah ini adalah untuk komunikasi antara perusahaan dan staf, pemegang saham ataupun dengan pihak luar atau kombinasi dari semuanya, biasanya berisi kemajuan-kemajuan yang telah dicapai perusahaannya. Contoh majalah lokal: Bulletin American Cultural Center.
f. Buku Tahunan Buku tahunan ini diterbitkan secara berseri dengan kala terbit tahunan.Menurut Harrod buku tahunan didefinisikan sebagai suatu terbitan yang berisi informasi mutakhir dalam bentuk deskriptif atau statistik yang diterbitkan sekali dalam setahun.Biasanya buku tahunan ini berisi informasi mengenai kejadian-kejadian dalam satu tahun. g. Seri Monograf Monograf adalah suatu risalah pada satu subjek atau bagian dari subjek atau risalah seseorang, biasanya sangat terinci tetapi dalam ruang lingkup yang tidak terlalu luas.Harrod menjelaskan seri monograf sebagai terbitan yang dipublikasikan secara berseri dan diberi judul seri dan judul setiap nomor (judul individu). Contoh seri monograf: Studies in Begoniaceae III. h. Transaction dan Memoar Transaction adalah suatu terbitan berseri dimana makalah-makalah tersebut sebelumnya telah dibacakan atau dipresentasikan dalam suatu pertemuan ilmiah dari suatu organisasi profesi atau masyarakat ilmiah.Perbedaan antara prosiding dengan transaction hanya terletak dimana
transaction
berisi
makalah-makalah
yang
telah
dipresentasikan.Sedangkan prosiding selain berisi makalah yang telah dipresentasikan juga memuat laporan atau catatan-catatan mengenai suatu pertemuan ilmiah yang merupakan isi pokok dari prosiding.Memoar adalah suatu kumpulan laporan penelitian, percobaan-percobaan, yang
diterbitkan suatu masyarakat ilmiah. Contoh dari terbitan ini seperti: Transaction of The American Fisheries Society. 2) Terbitan Berkala Elektronik a) Pengertian Terbitan Berkala Elektronik Terbitan berkala elektronik atau jurnal elektronik adalah jurnal atau majalah yang diterbitkan dalam format elektronik. Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa jurnal elektronik adalah adalah jurnal yang berbentuk elektronik atau digital yang tersedia agar mudah diakses dari manapun. Seperti yang berkembang saat ini terdapat pada format web dan CDROM. Dalam format web biasanya dapat ditelusur dengan komputer yang terhubung dengan internet. Adapun yang menggunakan
format
CD-ROM
pengguna
bisa
langsung
membuka tanpa mesti ada jaringan internet. b) Pentingnya Terbitan Berkala Elektronik Pada saat ini banyak lembaga penelitian ataupun perguruan tinggi yang melakukan penelitian diantaranya adalah mahasiswa, dosen atau civitas akademika lainnya. Hasil dari penelitian tersebut bisa berupa skripsi, tesis, disertasi. Jurnal sangatlah penting karena informasi yang terkandung dalam jurnal tersebut selalu update. Apalagi pada zaman sekarang ini informasi harus selalu update, informasi sangatlah penting, karena informasi diperlukan untuk:
a.
Mempersiapkan dan mendefinisikan maslaah-masalah
b.
Memformulasikan suatu solusi ilmiah dan teknis
c.
Menempatkan pekerjaan dalam konteks yang tepat dengan pekerjaan yang telah terselesaikan
d.
Menemukan desain atau strategi dalam pengumpulan data
e.
Menemukan teknik pengumpulan data
f.
Mediasi peralatan dan perangkat
g.
Memilih suatu teknik analisa data terkumpul
h.
Mengintegrasikan
penemuan
ke
dalam
gambaran
pengetahuan mutahir dalam suatu kajian
5. Pentingnya Terbitan Berkala Terbitan berkala merupakan sumber informasi penting dalam kegiatan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terbitan berkala mempunyai peran, antara lain : a. Memberikan ruang untuk menampung ide, gagasan, pengalaman seseorang. Pemikiran tersebut dituangkan dalam bentuk karangan ataupun ulasan yang dimuat dalam lembaran-lembaran terbitan ini. b. Sebagai media untuk menyampaikan gagasan dan penemuan baru dalam bidang tertentu. Gagasan, ide dan penemuan tersebut dapat menyabar kepada para ilmuwan lain15.
15
Abdul Rahman Saleh, Yuyu Yulia Toha, Pengelolaan Terbitan Berseri (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h.23
Informasi yang ada dalam terbitan berkala merupakan informasi pertama dari para peneliti, oleh karena itu pencari informasi akan mendapatkan informasi yang jelas tentang penemuan-penemuan baru yang ada dalam terbitan berkala tersebut. Informasi tersebut akan memberikan jawaban tentang persoalan-persoalan yang mungkin selama ini belum terdapat jawabannya B. Pengelolaan Jurnal 1. Pengadaan Jurnal Pengadaan terbitan berkala atau jurnal memiliki prinsip yang sama seperti pengadaan koleksi lainnya. Pengadaaan terbitan berkala atau jurnal dapat dilakukan dengan cara: a. Membeli b. Melanggan c. Hadiah d. Tukar Menukar e. Deposit
a. Membeli Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan terlebih dahulu ketika akan membeli terbitan berkala atau jurnal seperti tersedianya anggaran, mengetahui bidang-bidang yang dicakup perpustakaan itu, mengetahui minat bidang calon
pengguna, memperhatikan dan mencek lebih dahulu judul-judul majalah yang telah dimiliki, dilanggan oleh perpustakaan16. Dalam pembelian terbitan berkala atau jurnal ada dua hal yang mendasar yang perlu diperhatikan. Yaitu: a) Langkah yang pertama dalam pembelian adalah mempersiapkan kartu pemesanan. Setiap pesanan dibuat dua rangkap, 1 dikirim ke penerbit serta yang satunya disimpan untuk arsip perpustakaan atau instansi. Ada beberapa hal yang harus ditulis dalam surat pemesanan. Yaitu: 1) Judul majalah/jurnal 2) No. ISSN 3) Nama penerbit 4) Periode penerbit 5) Harga 6) Nomor serta volume awal mulai dilanggan 7) Setelah lengkap 1 (satu) tahun majalah harus dibuat katalognya diproses seperti buku dan majalah tersebut harus dijilid17. b) Pemesanan Pemesanan terbitan berkala dikirimkan secara langsung ke penerbit, baik penerbit dalam negeri maupun penerbit luar negeri. Dalam pengiriman pemesanan ini harus disertakan surat pernyataan tentang pembayaran, apakah pembayarannya
16 17
satu
tahun penuh baru dibayar dengan
Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala(Yogyakarta: Kanisius, 1994), h. 25 Kosam Rimbarawa, Manajemen Terbitan Berkala, (Jakarta: Hakaesar, 2008), h. 27-28
menggunakan uang muka atau satu tahun penuh dibayar dibelakang. Maksudnya setelah satu tahun majalah atau jurnal didapat, baru dilakukan pembayaran. b. Melanggan Langsung ke Penerbit Dalam melanggan terbitan berkala atau jurnal ada beberapa kendala yang harus dihadapi oleh perpustakaan atau pihak pelanggan.Diantaranya adalah bahwa penerbit memiliki konsumen yang banyak, sehingga kemungkinan ada keterlambatan atau bahkan pesanan tidak dikirim.Oleh karena itu perpustakaan harus melakukan konfirmasi ulang apabila terjadi hal tersebut.Antisipasi harus dilakukan sejak awal dalam sebuah perjanjian, sehingga ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak pelanggan bisa melakukan upaya klaim kepada penerbit.
c. Hadiah Perpustakaan bisa mendapatkan koleksi terbitan berkala atau jurnal melalui hadiah atau sumbangan dari individu maupun lembaga.Untuk mendapatkan hadiah atau sumbangan ini tentunya perpustakaan tersebut harus dikenal terlebih dahulu. Untuk membuat perpustakaan dapat dikenal, perpustakaan harus mengenalkan diri dengan aktif serta mengajukan surat permohonan ke lembaga atau instansi yang menerbitkan majalah tertentu. Antara lembaga yang satu dengan lembaga yang lainnya pasti mempunyai perbedaan-perbedaan , ada kalanya yang memberikan majalah atau jurnal tersebut secara cuma-cuma tanpa perpustakaan mengeluarkan uang, ada
juga yang meminta diganti ongkos kirimnya. Ada beberapa lembaga yang menerbitkan majalah serta dapat diminta gratis, antara lain: 1) Instansi Pemerintah: Badan Penelitian dan Pengembangan, BULOG, Balai Informasi Pertanian, Depdikbud. 2) Perguruan Tinggi 3) Badan Profesi: IDI, IPI, BKKBN 4) Badan Sosial: Rumah Sakit, Panti Sosial, LSM 5) Badan Keagamaan: Pesantren, YAKKUM, NU, Muhammadiyah18 Akan tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai metode hadiah atau sumbangan ini, antara lain: 1. Perolehan majalah ilmiah atau jurnal dengan cara hadiah atas permintaan a. Perlu menyusun daftar pustaka yang diperlukan b. Mengirim surat permohonan hadiah c. Apabila bahan pustaka diterima lakukan pemeriksaan dengan mencocokan daftar kiriman d. Dilanjutkan mengirim kembali surat pengantar disertai ucapan terima kasih19 2. Perolehan majalah ilmiah atau jurnal dengan cara hadiah tidak atas permintaan
18
Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala(Yogyakarta: Kanisius, 1994), h. 37 Yuyu Yulia, Materi Pokok Pengembangan Koleksi (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h. 6.41 19
a. Meneliti kiriman majalah ilmiah dan mencocokannya dengan surat pengantarnya b. Memilih hadiah yang dibutuhkannya c. Menyisihkan hadiah yang tidak diperlukan. Dan mengirim surat ucapan terima kasih20
d. Tukar Menukar Tukar menukar koleksi merupakan bagian dalam kegiatan pengadaan bahan pustaka di perpustakaan.Namun saat ini kegiatan ini masih jarang dilakukan oleh perpustakaan, karena masih banyak perpustakaan yang belum mengetahui manfaat dari tukar menukar koleksi ini. Berikut beberapa manfaat dari tukar menukar koleksi antar perpustakaan: 1. Pemerataan dalam penyebaran informasi 2. Memupuk kerja sama antar perpustakaan dalam pelayanan informasi 3. Saling membantu diantara sesame pusat informasi21 Ada beberapa tata cara dalam tukar menukar majalah ilmiah atau jurnal: a. Sebaiknya daftar majalah yang akan ditukarkan harus disediakan a) Majalah yang akandipertukarkan harus sudah melalui proses yang dinyatakan sudah tidak lagi sebagai data koleksi perpustakaan bersangkutan.
20
Yuyu Yulia, Materi Pokok Pengembangan Koleksi (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h.6.42 21
Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala(Yogyakarta: Kanisius, 1994), h. 37
b) Pencatatan judul majalah, nomor terbit, dan tahun terbit c) Diperlukan penjelasan mengenai subjek yang akan dipertukarkan sehingga akan mempermudah dalam proses pertukaran. b. Penawaran sebaiknya dikirimkan dan disebutkan rincian apa saja yang akan ditukarkan dengan menjelaskan ongkos kirim dan waktu yang diproses. c. Komparasikan dengan peraturan yang berlaku dengan pihak yang akan melakukan pertukaran. d. Daftar dari penukar sebaiknya diterima lalu dipelajari apa saja yang akan ditukarkan. e. Pengiriman daftar yang akan ditukarkan sebaiknya sampai tidak terlewat waktu agar pihak penukar dapat memilih bahan-bahan yang akan ditukar. f. Setelah ada kesepakatan antar perpustakaan maka dapat dilakukan pertukaran dan selanjutnya bahan dapat diolah22 e. Deposit Sebuah perpustakaan sebaiknya dijadikan tempat depository dari seluruh terbitan lembaganya.Selain itu perpustakaan juga dapat dipercaya sebagai penyalur dari mitra lembaga yang menerbitkan. Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan hasil karya dari karyawan yang ada di sebuah lembaga baik itu karya hasil penelitian atau penulisan buku,
22
Yuyu Yulia, Materi Pokok Pengembangan Koleksi (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h. 6.39
karyawan akan memberikan satu copy kepada lembaga mereka bekerja untuk dijadikan koleksi.
2. Pengolahan Jurnal Semua jenis terbitan berkala yang diterima oleh perpustakaan harus segera diproses. Karena informasi-informasi yang terkandung dalam terbitan berkala berupa masalah-masalah yang actual, apabila terlambat dalam pemrosesan berarti menghambat perkembangan ilmu pengetahuan. Ada beberapa langkah dalam proses pengolahan terbitan berkala23 : a. Pemeriksaan Judul terbitan berkala yang diterima hendaknya kemudian diperiksa terlebih
dahulu
dari
mana
asalnya,
apakah
hasil
dari
hadiah/sumbangan, langganan, atau tukar menukar. Dalam pemeriksaan ini harus diberi keterangan yang lengkap, misalnya hasil dari sumbangan, sumbangan itu dari mana asalnya. b. Pemberian Cap atau Tanda Pemberian stempel atau cap ini diletakan pada halaman paling depanyaitu halaman sampul/cover, halaman tengah, dan halaman paling akhir. Stempel ini adalah merupakan tanda dari pemilik buku atau terbitan berkala tersebut. Jenis dari stempel ini bias berbentuk bundar, segi empat besar, dan segi empat kecil.
23
Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala (Yogyakarta: Kanisius, 1994), h.39
c. Pembuatan Kartu Katalog Terbitan berkala yang diterima oleh perpustakaan harus dibuatkan daftar/katalog. Katalog ini dapat berbentuk buku maupun kartu. Katalog ini sangat membantu pencari informasi atau pemustaka dalam pengenalan judul majalah yang dimiliki oleh suatu perpustakaan. Dengan katalog yang lengkap mereka akan mengetahui nomor-nomor maupun judul terbitan berkala apa saja yang dimiliki oleh perpustakaan. Ada beberapa data yang perlu dicantumkan dalam pembuatan katalog ini, antara lain : a) Judul terbitan berkala, judul paralel, anak judul b)Nomor, volume dan tahun terbit. Apabila tidak diketahui, maka cukup dicantumkan nomor, bulan yang paling lama dimiliki. c) Frekuensi, kala terbit. d) ISSN (International Standard Serial Number) e) Kota terbit f) Nama lembaga, organisasi penerbit, redaksi. g) Tahun, volume, nomor maupun bulan majalah yang dimiliki perpustakaan. h) Nama pimpinan redaksi/editor i) Ukuran tinggi majalah. j) Edisi yang dapat diartikan sebagai:
Geografi : Asia, Indonesia
Bahasa
: Inggris, Perancis, Arab
Bentuk
: Mikrofis, dll
k) Catatan-catatan lain yang diperlukan d. Pembuatan Indeks Untuk memudahkan pencarian suatu topik yang terdapat dalam suatu atau beberapa terbitan berkala perlu dibuatkan petunjuk.Petunjuk ini sering disebut dengan indeks24. a) Pengertian Indeks Dalam kamus istilah perpustakaan (1990) dinyatakan bahwa indeks berarti daftar yang disusun alfabetis, yang biasanya ditempatkan dibagian akhir suatu buku, berupa nama orang, subjek dan lain sebagainya. Penyajian indeks sangat beragam, yakni ada yang disusun alfabetis pada akhir buku, indeks pada buku yang berjilid seperti ensiklopedia, pada majalah serta indeks artikel. Indeks juga dapat diartikan sebagai petunjuk yang berupa angka atau huruf maupun tanda lain untuk memberikan pengarahan pada pencari informasi bahwa informasi yang lebih lengkap dapat ditemukan pada sumber yang ditunjuk tanda itu. b) Fungsi Indeks Ada beberapa fungsi indeks, antara lain :
24
Lasa, HS, Pengelolaan Terbitan Berkala (Yogyakarta: Kanisius, 1994), h 62
1) Sebagai petunjuk yang memberikan pengarahan kepada pembaca bahwa informasi yang lebih lengkap dapat ditemukan pada sumber yang ditunjuk itu. Dengan indeks, suatu subjek, nama orang, nama tempat, dapat dengan cepat ditemukan. 2) Dengan indeks kita bisa mengungkapkan suatu masalah secara lengkap dan detail. Dengan petunjuk yang disiapkan itu dapat diketahui suatu persoalan secara lengkap. c) Macam Indeks Indeks dalam sebuah terbitan berkala sangatlah penting.Indeks itu tidak mesti terdapat pada bagian akhir buku, oleh karena itu, ada beberapa jenis indeks. Antara lain : 1) Yang ditunjuk dan yang menunjuk masih dalam satu kesatuan fisik, buku, majalah. Indeks ini memberikan keterangan tentang segala sesuatu misalnya subyek, nama orang, nama tempat, nama peristiwa yang tertulis dalam buku atau terbitan berkala saja. Indeks ini biasanya terdapat pada bagian akhir buku. Contoh : Caldwell, 38 Cangkul, 105 2) Yang ditunjuk dan yang menunjuk dalam satu kesatuan, tetapi lain tempat, lain fisik, atau lain buku. Indeks ini biasanya terdapat pada ensiklopedi yang terdiri dari beberapa volume/jilid.
Contoh : Cytology
3 653
Cell
2 587
Cell division
2 602
Cell inclusions
2 603
Keterangan : Angka yang dicetak tebal menunjukan jilid/volume, sedangkan angka yang
dicetak
tipis
atau
angka
yang
belakang
menunjukan
halaman.Jadi, majalah sitologi terdapat pada jilid 3 halaman 653 dalam McGraw-Hill Encyclopedia of science and Technology. d) Peraturan mengindeks Ada beberapa pengaturan dalam mengindeks, diantaranya adalah : 1) Memilih tajuk yang spesifik dan populer 2) Entri disusun alfabetis 3) Sesuatu yang diindeks adalah sesuatu yang akan dimanfaatkan oleh peminat informasi 4) Penggunaan ejaan, bentuk tunggal maupun jamak harus konsisten/taat azas 5) Apabila diperlukan dapat menggunakan tajuk gabungan seperti bank and banking 6) Penulisan nama orang hendaknya selengkap mungkin, misalnya: Gandhi, Rajiv Habibi, Burhanudin Jusuf
7) Membuat rujukan dari subyek utama ke subyek atau bagian-bagian yang berkaitan 8) Pembuatan indeks dibidang sejarah dan biografi sebaiknya dengan sistem kronologis e) Syarat Pengindeks Pekerjaan mengindeks ini merupakan tugas spesifik, oleh karena itu pengindeks harus : 1)
Berpengetahuan luas, memahami beberapa bidang
2)
Mampu berikir logis, tekun dan teliti
3)
Memahami materi, subyek yang akan diindeks
4)
Untuk specialist indexer harus orang yang betul-betul ahli dalam bidangnya.
e. Pemajangan atau Display Setelah melakukan beberapa tahapan proses, kemudian majalah-majalah itu dipajang di rak khusus untuk majalah baru. Oleh karena itu setiap perpustakaan menerima majalah baru, hendaknya segera memproses majalah itu dan di proses agar informasi yang dikandungnya segera diketahui oleh pembaca atau pencari informasi. Ada beberapa cara pemajangan majalah, antara lain: 1)
Judul majalah disusun alfabetis. Karena memang ada orang yang mencari majalah itu lebih menitik beratkan pada judulnya. Sistem ini sangat bagus untuk perpustakaan atau lembaga yang hanya memiliki judul-judul majalah terbatas
2)
Disusun per kelompok bidang. Dalam sistem ini dititikberatkan pada bidang, dengan demikian orang akan mencari judul majalah sesuai dengan minat, bidang masing-masing. Cara ini bagus untuk perpustakaan yang menerima majalah dalam jumlah banyak
3)
Disusun kronologis penerimaan. Majalah yang diterima tanggal tertentu diletakan pada rak pertama dengan diberi petunjuk misalnya MAJALAH HARI INI. Kemudian majalah-majalah itu esoknya dipindah rak berikutnya. Sedangkan rak pertama diisi dengan majalah yang baru diterima. Dengan demikian diperlukan 6 almari atau rak, karena masing-masing almari berisi majalah yang diterima sesuai dengan urutan hari. Penyusunan ini berdasarkan alasan untuk menyajikan sesuatu yang paling baru kepada para pembaca.
f. Penyimpanan dan Penyortiran Judul-judul terbitan berkala yang dianggap telah banyak dibaca oleh pemustaka atau pencari informasi karena telah cukup waktu panjang, maka hendaknya segera dimbil.Terbitan berkala atau majalah itu untuk sementara waktu disimpan terlebih dahulu dalam almari, gudang atau tempat lainnya dan diurutkan judulnya. Untuk penyusunannya adalah tahun dan bulan yang lama diletakan dibawah, kemudian diikuti dengan tahun dan bulan yang lebih muda. Dengan cara seperti ini, maka nomor dan volume kecil akan terletak
dibawah. Sedangkan nomor dan volume yang besar atau majalah baru akan terletak diatas. Sistem seperti ini dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa sebagian pemustaka atau pencari informasi akan mencari terbitan yang terbaru. Dengan demikian akan memudahkan pencarian kembali judul majalah yang diinginkan.
g. Penjilidan Terbitan berkala atau majalah merupakan media cetak yang mengandung informasi baru dan akurat, oleh karena itu sangat perlu diprhatikan keutuhan
nomor-nomornya.Penjilidan
merupakan
bentuk
usaha
mengumpulkan tulisan-tulisan yang pernah dimuat dalam terbitan berkala tersebut. Dalam proses penjilidan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah: 1)
Diperiksa kelengkapan nomor, halaman, volume, indeks maupun sisipan, bonus.
2)
Halaman judul hendaknya diletakan pada permulaan jilidan.
3)
Indeks dapat diletakan pada bagian depan atau belakang.
4)
Halaman iklan yang tidak relevan dapat dibuang selama pembuangan ini tidak menganggu tulisan lain.
5)
Kulit majalah dapat dilepas kecuali apabila memuat daftar isi atau daftar artikel penting.
6)
Penyusunannya dengan cara meletakan nomor, volume yang paling lama diatas lalu diikuti dengan nomor yang baru dibawahnya dan seterusnya.
7)
Pada setiap jilidan hendaknya diberi petunjuk tentang nomor, volume, atau bulan apa saja yang dijilid itu.
3. Pemeliharaan Jurnal Pemeliharaan jurnal merupakan suatu kegiatan yang mengusahakan agar jurnal tersebut tidak cepat mengalami kerusakan, karena mengingat harga dan nilai informasinya yang begitu mahal, maka jurnal harus tetap terpelihara dan diusahakan dalam kondisi fisik yang baik, tidak rusak bila dimanfaatkan, disamping informasi yang terkandung tetap mutakhir. Salah satu cara pemeliharaan jurnal adalah penjilidan. Ada beberapa langkah dalam mempersiapkan proses penjilidan, diantaranya adalah : a) Mengumpulkan majalah yang akan dijilid b) Memeriksa majalah dan disusun berdasarkan urutan tanggal terbit yaitu yang paling tua disusun paling atas. c) Mengikat majalah yang disusun dan dimasukan kedalam tas plastik d) Mengisi sip blinding, formulir ini harud diisi sebagai instruksi penjilidan.
Sedangkan
keterangan
yang
perlu
diperhatikan
diantaranya adalah judul, informasi pada punggung terbitan yang terdiri dari volume, nomor, dan tanggal. Daftar isi biasanya dijilid
dibagian depan dan indeks pada bagian akhir, instruksi khusus apabila terdapat lampiran seperti peta atau brosur sebaiknya dimasukan jenis penjilidan dipilih yang paling memungkinkan, dilakukan pemotongan atau tidak bagi ukuran yang tidak standar, warna jilidan sangat bermanfaat bagi pengelompokan majalah25
25
http://ciwin humaira.blogspot.com/2012/04/rangkuman modul 5 pengelolaan terbitan, diakses pada tanggal 23 September 2013
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
A. Sejarah Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 20 Juli 2004, melalui Memorandum Saling Pengertian antara British Council untuk Indonesia dengan Kemendikbud, menerima hibah koleksi buku dan sistem manajemen dari British Council. Kerja sama hibah koleksi perpustakaan ini tentunya melengkapi koleksi perpustakaan yang sudah ada di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Perpustakaan hasil kerja sama tersebut akhirnya dikenal dengan nama Perpustakaan Departemen Pendidikan Nasional yang diresmikan pada tanggal 29 November 2004 oleh Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia26.
Setelah diresmikan pada tanggal 29 November 2004, Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan Perpustakaan Khusus yang bernaung di bawah Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Meskipun dikategorikan sebagai Perpustakaan
Khusus,
Perpustakaan
Kemendikbud
memperbolehkan
masyarakat umum untuk meminjam koleksi yang ada di perpustakaan
26
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dengan syarat harus melengkapi dan memenuhi persyaratan yang berlaku serta harus terverifikasi.
Perpustakaan Kemendikbud yang bertempat di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Gedung A Lantai 1 di Jl. Jenderal Sudirman, Senayan – Jakarta Selatan. Perpustakaan ini telah mengalami perluasan dari 800 m2 menjadi ±1500 m2.Peresmian perluasan Perpustakaan Kemendikbud pada tanggal 8 Oktober 2009. Perluasan Perpustakaan Kemendikbud ini selain untuk kenyamanan pengunjung perpustakaan, juga untuk ruang jurnal online, koleksi terbitan berkala, seperti jurnal, koran, dan majalah dan untuk ruangan kelas dan ruang untuk melaksanakan kegiatan yang diadakan perpustakaan.
B. Visi & Misi Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Setiap lembaga atau departemen (pemerintah atau swasta) memiliki visi dan misi, begitu juga dengan Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Perpustakaan ini termasuk dalam jenis Perpustakaan Khusus yangtujuannya
untuk
memenuhi
kebutuhan
pemakai
dilingkungannya.Perpustakaan ini berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Perpustakaan ini memiliki visi dan misi sebagai berikut :
1.
Visi Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Menjadi Perpustakaan Referensi Pendidikan Nasional yang Berorientasi kepada Pemustaka serta Menunjang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mewujudkan insan Indonesia cerdas komprehensif.
2.
Misi Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
a.
Menjadikan Perpustakaan Kemendikbud sebagai model acuan bagi pengembangan perpustakaan pendidikan
b.
Mendorong kegiatan pembelajaran seumur hidup dengan menyediakan akses informasi termutakhir bagi pemustaka
c.
Mewujudkan sistem manajemen perpustakaan yang efisien, efektif, dan profesional
d.
Menyediakan koleksi, fasilitas, dan layanan perpustakaan yang berorientasi pada pemustaka
e.
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kualitas layanan perpustakaan yang lebih baik dan beragam
f.
Menjadikan perpustakaan sebagai agen perubahan budaya dan sosial masyarakat
C. Struktur Organisasi Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan secara struktural berada di bawah Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut :
Pusat Informasi dan Humas
Bagian Tata Usaha
Subbag Rumah Tangga
Subbag Tatalaksana dan Kepegawaian
Bidang Informasi
Bidang Pegembangan Kemitraan
Bidang Pencitraan
Subbid Integrasi Informasi
Subbid Kemitraan dengan Lembaga Negara
Subbid Aspirasi Masyarakat
Subbid Kearsipan Dokumentasi
Subbid Kemitraan dengan Medis
Subbid Konten Media
Subbid Perpustakaan
Subbid Kemitraan dengan Lembaga Masyarakat
Subbid Publikasi
Subbag Keuangan
Gambar. 1 Struktur Organisasi Pusat Informasi dan Hubungan Masyakarat Kemendikbud
D. Sumber Daya Manusia
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dikelola oleh Pustakawan dan staf perpustakaan, disetiap pustakawan dan staf perpustakaan
mempunyai tugas masing-masing dalam kinerjannya.Untuk lebih jelasnya berikut ini merupakan gambar dari pembagian tugas di Perpustakaan Kemendikbud.
STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN KEMDIKBUD
Kepala Sub Bidang Perpustakaan Srie Indriyani
Staf Referensi dan Promosi
Staf Koleksi Buku dan Audiovisual
Ari Sulistiani
Chaidir Amir
Staf Koleksi Terbitan Berkala Syafnelly
Staf Koleksi Lokal Kemdikbud
Staf Umum dan Teknis
Staf Layanan Sirkulasi dan Keanggotaan
Staf Layanan Pendukung
Agus Pramono & Zakiyah
Wira & Iman
Taufik Asep M. Rasyid Ridho
Gambar. 2 Pembagian Tugas di Perpustakaan Kemendikbud
E. Layanan Perpustakaan Kemendikbud a. Sistem Layanan Perpustakaan Kemendikbud memberikan layanan dengan sistem terbuka (open access), artinya pemustaka dapat mengakses langsung
menemukan koleksi perpustakaan ke jajaran rak atau pengunjung dapat mengakses
langsung
koleksi
yang
diinginkan.
Perpustakaan
Kemendikbud membuka layanan kepada masyarakat pada hari Senin Jumat
jam 09.00 - 17.00 WIB. Hari Sabtu jam 09.00 -14.00
WIB.Sedangkan pada hari Minggu dan hari libur tutup.Untuk memanfaatkan koleksi Perpustakaan Kemendikbud pemustaka dapat langsung menggunakan fasilitas yang ada tanpa harus menjadi anggota, sedangkan untuk melakukan peminjaman koleksi, penggunaan layanan internet dan audiovisual, pemustaka harus menjadi anggota perpustakaan. b.
Jenis Layanan
Layanan Perpustakaan Kemendikbud diantaranya, yaitu : 1. Sirkulasi Perpustakaan Kemendikbud memberikan layanan peminjaman, pengembalian dan pemesanan koleksi yang sedang dipinjam oleh anggota lain (reservasi koleksi) bagi para anggota perpustakaan. Dan perpanjangan peminjaman baik koleksi buku dan AV bisa dilakukan melalui Telephone dan E-mail dan begitu juga pengembalian koleksi bisa di Wakilkan danVia Pos. 2. Referensi Perpustakaan Kemendikbud menyediakan layanan referensi baik referensi umum dan lokal referensi.Yang dimaksud lokal referensi adalah buku-buku yang diterbitkan oleh lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).Layanan referensi hanya bisa di baca di Perpustakaan Kemendikbud atau di fotokopi, tidak bisa di pinjamkan oleh anggota perpustakaan. 3. Bimbingan Perpustakaan Yang
dimaksud
layanan
bimbingan
Perpustakaan
Kemendikbud ialah layanan yang berdasarkan permintaan atau hanya diberikan kepada kelompok orang yang memang sengaja memintanya seperti dari instansi-instansi baik pemerintah maupun swasta, sekolahsekolah, perguruan-perguruan tinggi dan lain-lain. 4. Layanan Audio Visual Pemustaka yang akan menggunakan layanan audio visual harus menjadi member atau anggota Perpustakaan Kemendikbud, karena nantinya ketika akan menonton atau meminjam koleksi audio visual pemustaka harus meninggalkan kartu anggota di bagian layanan audio visual.
Koleksi
yang
ada
didalam
layanan
ini
meliputi
CD,VCD,DVD,CD-ROOM, BLU-RAY baik dalam negeri maupun luar negeri. 5. Layanan Internet Dalam
penggunaan layanan internet ada dua cara yaitu,
pemustaka yang menjadi anggota bisa meminta langsung password wifi ke bagian pelayanan, dan begitu juga bisa menggunakan fasilitas internet yang ada di Perpustakaan Kemendikbud. Bagi yang belum menjadi anggota atau member perpustakaan bisa melalui hotspot (Wi-
Fi) free akan tetapi jaringan tersebut kurang baik, lambat dalam pengaksesannya. 6. Layanan Keanggotaan (Membership) Perpustakaan
Kemendikbud
merupakan
perpustakaan
khusus
lembaga pemerintah, yang diperuntukkan secara terbatas bagi pemustaka di lingkungan Kemendikbud. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan yang menyatakan bahwa perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diperuntukkan secara terbatas bagi pemustaka di lingkungan lembaga pemerintah, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan keagamaan, rumah ibadah, atau organisasi lain. Meskipun
dikategorikan
sebagai
perpustakaan
khusus,
Perpustakaan Kemendikbud membuka layanan kepada masyakarat umum seperti layanan baca, layanan internet, layanan fotokopi, layanan audio visual, dan layanan keanggotaan.Layanan keanggotan yang dimaksud adalah memperbolehkan masyarakat umum di luar lingkungan Kemendikbud untuk meminjam koleksi yang ada di perpustakaan dengan syarat harus melengkapi dan memenuhi persyaratan yang berlaku serta harus terverifikasi. Adapun Persyaratan Menjadi Anggota adalah sebagai berikut: 1. Fotokopi Identitas (KTP/SIM) JABODETABEK ( 1 Lembar) 2. Pas Foto 2 x 3 Berwarna (1 Lembar)
3. Mengisi formulir keanggotaan dan formulir verifikasi 4. Untuk PNS Kemendikbud Fotokopi Kartu Pegawai atau NIP 5. Keanggotaan bebas biaya, akan tetapi biaya pengiriman surat verifikasi lewat pos dikenakan biaya Rp 5000 6. Keanggotaan berlaku selama 1(satu) tahun
Proses Verifikasi : 1. Verifikasi dilakukan melalui telepon kerabat yang tinggal satu rumah 2. Petugas verifikasi akan menanyakan serta melakukan verifikasi informasi berupa alamat lengkap, nomor telepon, serta hubungan keluarga 3. Apabila dinyatakan valid dan sesuai
dengan
isian formulir
keanggotaan yang telah diisi oleh calon anggota, petugas akan mengirimkan formulir verifikasi melalui pos ke alamat rumah calon anggota 4. Apabila formulir verifikasi tersebut telah sampai kepada calon anggota, maka calon anggota harus membawa formulir tersebut untuk mengambil kartu anggota perpustakaan ke bagian sirkulasi atau bagian pelayanan.
5. Biodata keanggotaan tersebut akan dientri ke sistem otomasi Senayan (Membership) sesuai dengan formulir keanggotaan27. 6.
Layanan Fotokopi PerpustakaanKemendikbud memberikan layanan fotokopi kepada pemustaka dengan ketentuan
maksimal 10 % dari jumlah
halaman buku, baik itu jurnal atau koleksi biasa. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan perpustakaan dalam melindungi hak cipta seseorang. Setiap lembarnya Rp 500.-/ lembar. 7. Layanan Penitipan Barang Pemustaka juga diberikan tempat menitipkan barang bawaan mereka pada tempat yang telah di sediakan. F. Fasilitas Perpustakaan Kemendikbud 1. Sistem Otomasi Perpustakaan Sistem otomasi perpustakaan merupakan program aplikasi komputer yang digunakan untuk membantu proses peminjaman dan pengembalian koleksi serta keanggotaan di Perpustakaan Kemendikbud. Program tersebut dikenal dengan sebutan Senayan yang dikembang oleh Perpustakaan Kemendikbud yang saat ini terus dikembangkan oleh komunitas pengembangan software Senayan.
27
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Katalog Daring (Online) Pemustaka dapat dengan mudah mencari koleksi yang diinginkan dengan menggunakan komputer katalog yang disiapkan di Perpustakaan Kemendikbud. Selain itu pemustaka dapat mengakses katalog
online
Pemustaka
perpustakaan
jugadapat
http://perpustakaan.kemdiknas.go.id.
mendownload
digital
(e-book)
http://perpustakaan.kemdiknas.go.id/digilib. 3. Ruang Baca Buku Untuk membaca koleksi buku, pemustaka dapat menggunakan ruang baca yang nyaman yang disediakan oleh Perpustakaan Kemendikbud.
4. Ruang Audiovisual Untuk
menonton
dan
mendengar
koleksi
audiovisual,
pemustaka dapat menggunakan ruang audiovisual yang nyaman yang dilengkapi dengan alat pemutar untuk media cassette, vhs, cd, vcd, dvd, dan blu-ray. 5. Ruang Kelas Fasilitas ruang kelas dapat digunakan pemustaka untuk diskusi
dan
belajar bersama dengan kapasitas sampai dengan 50 orang. 6. Ruang Jurnal Untuk membaca koleksi jurnal, pemustaka dapat menggunakan ruang jurnal yang nyaman yang disediakan oleh Perpustakaan Kemendikbud. Selain itu pemustaka yang menjadi anggota perpustakaan Kemendikbud
dapat
mengakses
online
jurnal
(e-journal)
melalui
http://online.sagepub.com/ dan bisa meminta langsung password ID tersebut ke bagian pelayanan. 7. Ruang Baca Khusus Koleksi Anak Untuk membaca koleksi Anak, pemustaka dapat menggunakan ruang baca khusus koleksi anak yang nyaman yang dilengkapi dengan koleksi anak, permainan, dll. 8.
Ruang Serbaguna Ruang serbaguna merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh pemustaka untuk kegiatan diskusi dan pameran secara terbuka dengan kapasitas 50 orang
9.
Saluran TV Internasional Fasilitas ini untuk memperkaya atau menambah wawasan para pemustaka melalui media televisi , yaitu saluran TV Internasional yang dapat dinikmati oleh pemustaka.
10. Fasilitas Internet Pemustaka dapat mengakses jaringan internet dengan mudah, dikarenakan Perpustakaan Kemendikbud mempunyai atau memfasilitasi 4 unit komputer khusus untuk internet.Pemustaka yang menjadi anggota perpustakaan kemendikbud bisa menggunakan fasilitas internet yang ada di Perpustakaan Kemendikbud.
G. Koleksi Perpustakaan Kemendikbud Perpustakaan
Kemendikbud
sampai
saat
ini
telah
tersedia
koleksinnya lebih dari 27.000 eksemplar/ kopi dan 22.000 judul diantarannya yaitu :
Tabel 1 Jumlah Koleksi Berdasarkan Media No
Jenis Koleksi Berdasarkan Media
Judul
Eksemplar
1.
Text
19934
22430
2.
VHS (Video Home System)
2133
2457
3.
DVD (Digital Versatile Disc )
568
848
4.
VCD (Video Compact Disc )
411
531
5.
Book + Cassette
355
444
6.
Book + Audio CD
316
425
7.
Cassette
299
772
8.
Audio CD
270
569
9.
CDROM
239
295
10.
Book + CD-ROM
85
107
11.
Book + VHS
53
64
12.
Book + VCD
32
64
13.
Book + DVD
6
7
14.
Blu Ray
10
14
Tabel 2 Jumlah Koleksi Berdasarkan Jenis Koleksi No
Jenis Koleksi Berdasarkan Koleksi
Judul
Eksemplar
1.
LEN
16781
18550
2.
REF
2636
2908
3.
AV
4686
6378
4.
AVR
249
311
5.
LR
554
883
6.
AVLR
15
19
7.
Fiksi
2772
3500
8.
Fiksi Anak
508
599
Keterangan : LEN :
Lending (Koleksi umum berupa buku yang dapat dipinjam oleh anggota).
REF : Reference (Koleksi umum berupa buku yang tidak dapat dipinjam oleh
anggota, koleksi tersebut hanya dapat dibaca ditempat).
AV : Audio Visual (Koleksi umum berupa audio visual seperti CD, DVD, VCD, kaset, VHS dan Blu-Ray yang dapat dipinjam oleh anggota. LR
: Local Reference (Koleksi terbitan Kemendikbud berupa buku yang hanya dapat
dibaca ditempat, tidak untuk dipinjamkan kepada
anggota). AVR : Audio Visual Reference (Koleksi umum berupa audio visual seperti CD, DVD,VCD, Kaset VHS, dan Blu-Ray yang tidak dapat dipinjam oleh anggota, koleksi tersebut hanya dapat didengar ataupun ditonton di perpustakaan. AVLR : Audio
Visual
Local
Reference
(Koleksi
audio
visual
terbitan/produksi Kemendikbud yang hanya dapat didengar atau ditonton di perpustakaan).
Tabel 3 Jumlah Koleksi Buku Persubjek No. Klasifikasi
Disiplin Ilmu
Judul
Eksemplar
000
Karya Umum
1133
1284
100
Filsafat
384
403
200
Agama
168
183
300
Ilmu-ilmu Sosial
6046
6616
400
Bahasa
3768
5643
500
Ilmu-ilmu Murni
1070
1159
600
Teknologi (Terapan)
2781
2908
700
Kesenian (Olahraga)
1433
1518
800
Kesusasteraan
1969
2136
900
Sejarah dan Geografi
2133
2336
H. Tata Tertib Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tata tertib atau peraturan pengguna perpustakaan dibuat untuk mengatur kegiatan pelayanan perpustakaan, agar segala unsur pelaksanaan
kegiatan pelayanan perpustakaan dapat berjalan secara efektif. Adapun tata tertib yang ditetapkan diantaranya : 1. TataTertib Pengunjung Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan a. Perpustakaan Kemendikbud merupakan Perpustakaan Khusus yang memiliki funsi utama mendukung, menunjang dan melayani organisasi induk ( Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). b. Perpustakaan Kemendikbud juga membuka layanan kepada masyarakat umum dengan persyaratan khusus. c. Layanan perpustakaan buka setiap hari Senin- Jumat pukul 09.00 17.00 dan Sabtu, pukul 09.00 – 14.00 ( Minggu dan hari libur nasional tutup). d. Pengunjung Perpustakaan (pemustaka) diwajibkan menitipkan barang bawaannya yang berupa tas, kantong plastik, jaket, dan sejenisnya di tempat penitipan serta mengisi buku tamu yang disediakan. e. Barang-barang berharga seperti telepon genggam (HP), uang, perhiasan, laptop, berkas penting dan semacamnya agar tidak dititipkan. Kehilangan barang-barang tersebut di luar tanggung jawab Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jika perlu mintalah tas transparan pada petugas penitipan tas untuk membawa barang-barang tersebut.
f. Tidak diperkenankan melakukan tindakan/ perbuatan yang dapat menggangu pemustaka lainnya. g. Memelihara kebersihan dan keutuhan koleksi yang digunakan baik di dalam maupun di luar perpustakaan. Merobek dan merusak koleksi dianggap sebagai tindakan pencurian. h. Tidak membuat coretan di meja, dinding, dan koleksi perpustakaan. i. Memelihara kebersihan lingkungan dan tas-tas perpustakaan serta membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. j. Membawa peralatan tulis sendiri dan tidak mengganggu staf perpustakaan untuk kebutuhan/ kegiatan yang tidak berkaitan dengan kegiatan staf perpustakaan. k. Meletakkan koleksi yang telah dibaca/ digunakan di atas meja baca, dan tidak sekali-kali menyusun koleksi di rak. l. Merokok, makan, dan minum di ruang koleksi dan ruang baca tidak diperkenankan. m. Penggunaan
telepon
genggam
di
area
perpustakaan
tidak
diperkenankan. n. Pemustaka dapat meminjam koleksi sesuai dengan ketentuan keanggotaan yang berlaku di Perpustakaan Kemendikbud. o. Petugas perpustakaan berhak untuk memeriksa buku/barang bawaan sebelum meninggalkan perpustakaan28
28
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2.
Pengguna
Layanan
Pendaftaran
Keanggotaan
Perpustakaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan a. Perpustakaan Kemendikbud memperbolehkan masyarakat umum atau di luar Kemendikbud menjadi anggota perpustakaan dengan syarat harus melengkapi dan memenuhi persyaratan yang berlaku serta harus terverifikasi. b. Calon anggota Perpustakaan Kemendikbud harus berdomisili dilingkungan JABODETABEK (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) yang dibuktikan dengan kartu identitas (KTP/SIM). c. Mengisi formulir keanggotaan dan formulir verifikasi dan menyerahkannya kepada bagian sirkulasi beserta fotokopi kartu identitas dan pas foto 2 x 3 Berwarna sebanyak 1 Lembar. d. Untuk
Karyawan
Kemendikbud
harap
menunjukan
kartu
pegawai/SK pegawai dan mencantumkan NIP pada kolom Nomor Identitas di formulir keanggotaan. e. Formulir Keanggotaan selanjutnya akan di verifikasi. Verifikasi dilakukan melalui telepon dan mengirimkan formulir verifikasi via Pos. Biaya pengiriman akan dibebankan kepada calon anggota sebesar Rp 5000. f. Keanggotaan yang telah dinyatakan valid dapat segera mengambil kartu keanggotaan dilayanan sirkulasi. g. Keanggotaan berlaku selama 1 (satu) tahun.
Koleksi yang Jenis Keanggotaan dapat dipinjam
Lama peminjaman
Perpanjangan
BASIC
1 Buku & 1Audio < 14 hari Visual ( 2 Minggu)
1 kali
REGULER
2 Buku & 1 Audio < 14 hari Visual ( 2 Minggu)
1 kali
PREMIUM
3 Buku & 2 audio < 14 hari Visual ( 2 Minggu)
1 kali
h.
Jenis keanggotaan akan di upgrade setiap tahunnya selama anggota
aktif
menggunakan
perpustakaan
(sesuai
dengan
ketentuan), dengan jenis keanggotaan paling pertama Basic dan tertinggi Premium. i. Mulai tanggal 1 Februari 2012 kepada para anggota perpustakaan baik anggota baru dan perpanjangan kartu yang bukan PNS dilingkungan Kemendikbud (Umum) mendapatkan peraturan terbaru, yaitu wajib meninggalkan kartu identitas diri berupa KTP/ SIM yang asli bukan fotokopi dalam peminjaman koleksi baik berupa koleksi buku dan audiovisual. 29
29
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3.
Tata Tertib Anggota Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan a. Keanggotaan tidak dapat digunakan/dipindahtangankan kepada orang lain. b. Kerusakan atau kehilangan koleksi yang dipinjam, menjadi tanggung jawab peminjam. c. Pemustaka atau pengguna hanya bisa meminjam koleksi sesuai dengan ketentuan keanggotaan yang berlaku di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. d. Mengembalikan pinjaman tepat pada waktunya dan mematuhi peraturan peminjaman koleksi yang berlaku.
4. Pengguna Layanan Audio Visual a. layanan audio visual harus menjadi member atau anggota Perpustakaan
Kemendikbud,
karena
pemustaka
yang
akan
menggunakan layanan ini harus meninggalkan kartu anggota, kecuali saluran TV Internasional boleh dipakai oleh pengguna perpustakaan dan tidak harus menjadi keanggotaan perpustakaan. b. layanan audio visual diberikan bagi pemustaka yang ingin menikmati koleksi audio visual Perpustakaan Kemendikbud. c. Pilihlah koleksi audiovisual yang anda inginkan, lalu serahkan pada petugas layanan audiovisual beserta kartu keanggotaan perpustakaan.
d. Selanjutnya petugas akan memberitahu di mana koleksi tersebut dapat didengar dan atau dilihat. e. Pemutaran film berupa CD, VCD, DVD, Blue ray, dan Video Cassette hanya di perbolehkan maksimal 2 kali. f. Beritahukan kepada petugas layanan bila telah selesai dan minta kembali kartu keanggotaan Anda. g. Penggunaan perangkat audio visual untuk memutar koleksi dari luar perpustakaan tidak di perkenankan. h. Mintalah bantuan pada staf perpustakaan jika Anda memerlukan bantuan dalam penggunaan layanan audio visual30
5.
Sanksi Terhadap Pelanggaran Sanksi diberikan terhadap para pengguna perpustakaan dengan
tujuan
jawab.Pelanggaran
untuk berupa
menanamkan
disiplin
keterlambatan
dan
pengembalian
tanggung koleksi
peminjaman, cukup diberi denda sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perpustakaan tersebut.Adapaun Sanksi yang diberikan kepada pemustaka yang terlambat mengembalikan koleksi perpustakaan hanya diberi denda waktu, misalnya pemustaka telat mengembalikkan buku seminggu, maka selama seminggu kedepan pemustaka tersebut tidak dapat meminjam buku atau koleksi lainnya. Sedangkan untuk
30
Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
pemustaka yang lebih dari sebulan tidak mengembalikan koleksi yang dipinjamnya, maka pihak perpustakaan meminta pemustaka untuk membuat surat pernyataan bahwa yang bersangkutan bersedia untuk menerima hukuman percobaan selama 2 bulan berupa pengurangan jumlah peminjaman koleksi hanya bisa menjadi 1 satu buku. Apabila dalam masa percobaan tersebut pemustaka masih melanggar, maka pemustaka dianggap menggundurkan diri dengan suka rela. Sedangkan yang menghilangkan koleksi perpustakaan harus menggantinnya dengan koleksi yang sama atau dengan koleksi yang sejenis.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Pengelolaan Jurnal di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI 1. Pelaksanaan Pengadaan Jurnal Pengadaan koleksi jurnal memiliki prinsip yang sama seperti pengadaan koleksi lainnya. Pengadaan jurnal dapat dilakukan dengan cara membeli, melanggan, hadiah, tukar menukar dan deposit.
Pengadaan
jurnal
di
Perpustakaan
Kemendikbud
menggunakan dua metode yaitu dengan pembelian dan deposit. Akan tetapi untuk pembelian di sini pihak perpustakaan tidak membeli secara langsung, akan tetapi dengan menunjuk langsung perusahaan yang memang sudah menjadi langganan Perpustakaan Kemendikbud. Dalam cara ini perpustakaan melaksanakan berdasarkan sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah. Kalau dibawah 200 juta, perpustakaan melakukan penunjukan langsung ke perusahaan. Sedangkan dalam pengadaan jurnal di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan biasanya menggunakan cara penunjukan langsung, karena anggaran untuk jurnal biasanya hanya sekitar 50 juta.
Sebelum proses pembelian, Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
selalu memperhatikan mengenai
anggaran, mengetahui bidang-bidang yang dicakup perpustakaan, mengetahui minat bidang calon pemustaka, serta memperhatikan dan mencek terlebih dahulu judul-judul jurnal yang telah dimiliki perpustakaan dan yang dilanggan perpustakaan. Perpustakaan juga mempertimbangkan
visi
dan
misi
perpustakaan,
pedoman
pengembangan koleksi, tingkat penggunaan oleh pemustaka serta masukan dari pemustaka. Hal ini penting agar pemustaka dapat menemukan informasi yang dibutuhkan.
Kemudian metode yang kedua adalah metode deposit, yaitu perpustakaan mengumpulkan hasil karya dari masing-masing departemen
di
lingkungan
Kemendikbud,
misalnya
dari
departemen pendidikan dasar, departemen pendidikan menengah, serta departemen pendidikan tinggi. Metode deposit sangatlah penting karena perpustakaan dapat menyalurkan informasiinformasi hasil karya dari karyawan di lingkungan Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Pelaksanaan Pengolahan Jurnal Setelah proses pengadaan jurnal selesai selanjutnya adalah melakukan proses pengolahan jurnal. Pengolahan jurnal hampir sama dengan pengolahan bahan pustaka biasa. Dalam pembahasan ini akan dibahas tentang pengolahan jurnal. Berikut ini akan dibahas tentang langkah-langkah pengolahan koleksi jurnal di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. a) Pemeriksaan Jurnal Pemeriksaan jurnal di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dilakukan oleh bagian pengolahan jurnal, dimana jurnal yang baru datang diperiksa terlebih dahulu apakah sesuai dengan pesanan. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik jurnal yaitu dengan memeriksa halaman jurnal. b) Inventarisasi Setelah pemeriksaan jurnal, langkah selanjutnya adalah proses inventarisasi.
Proses
inventarisasi
di
Perpustakaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu dengan mencatat judul dari jurnal yang sudah ada, nomor, volume, tahun terbit, frekuensi, ISSN, kota terbit serta penerbit. Setelah semuanya dicatat kemudian jurnal diberi cap Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diletakan pada
dua tempat, yaitu pada halaman awal jurnal dan halaman akhir jurnal. Untuk lebih jelasnya berikut ini merupakan gambar lembar kerja untuk penginputan data jurnal elektronik,
Gambar.3 FormLembar kerja Penginputan Data jurnal Elektronik
Gambar.4 Form Pengisian Nama Pengarang
Form diatas merupakan lanjutan dari form sebelumnya, untuk pengisian nama pengarang terlebih dahulu harus mengklik kolom “Add Author(s)” maka akan tampil form diatas. Selanjutnya mengetik nama pengarang pada kolom “Author Name” dan setelah itu klik kolom “Insert to Bibliography”. Selanjutnya untuk menampilkan form pengisian nomor induk terlebih dahulu kita harus mengklik “Edit” pada pojok kanan atas kemudian klik pada kolom “Item Data”, maka akan muncul tampilan seperti diatas. Selanjutnya kita harus mengisi pada kolom-kolom yang telah disediakan kemudian klik kolom “Save”. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.
Gambar.5 Form Pengisian Nomor Induk
a) Klasifikasi Proses klasifikasi merupakan proses yang sangat penting karena untuk temu kembali suatu informasi dalam hal ini jurnal
di
Perpustakaan
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan. Proses klasifikasi jurnal di Perpustakaan Kemendikbud sangat sederhana yaitu hanya bersifat umum saja, misalnya jurnal tentang pendidikan, ekonomi, pendidikan dasar.
b) Shelving Proses selanjutnya dari pengolahan yaitu shelving. Shelving merupakan kegiatan penjajaran koleksi ke dalam rak atau tempat koleksi berdasarkan sistem tertentu. kegiatan ini merupakan langkah terakhir dari proses pengolahan jurnal. Untuk
shelving
jurnal
di
Perpustakaan
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan disusun berdasarkan jenis jurnal, misalnya
jurnal
pendidikan
dasar,
jurnal
pendidikan
menengah.
3. Pelaksanaan Pemeliharaan Jurnal Pemeliharaan bertujuan untuk mengusahakan agar jurnal tidak cepat mengalami kerusakan, karena harga dan nilai
informasinya sangatlah mahal, maka kita harus selalu memelihara jurnal tersebut. Ada beberapa cara dalam proses pemeliharaan jurnal, seperti penjilidan. Proses penjilidan digunakan khusus untuk pemeliharaan jurnal yang bersifat tercetak. Ada beberapa tujuan terkait dengan kegiatan pemeliharaan jurnal di perpustakaan, yaitu menyelamatkan nilai informasi yang terkandung dalam setiap jurnal atau informasi, menyelamatkan bentuk fisik jurnal, menjaga keindahan dan kerapian jurnal serta mencegah koleksi perpustakaan dari kerusakan akibat penggunaan yang keliru oleh pemustaka. Proses pemeliharaan jurnal di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hampir sama dengan koleksi biasa,ada beberapa usaha pencegahan yang dilakukan pustakawan dalam mengatasi kerusakan koleksi jurnal, yaitu setiap pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman ke ruang jurnal, diupayakan ruangan tetap selalu bersih, susunan jurnal dalam rak ditata secara rapi, sehingga ada sirkulasi udara, rak harus diberikan bahan yang berbau, agar tidak disukai oleh serangga, penyuntikan dengan bahan anti serangga, mengatur suhu udara dalam ruangan jurnal, serta koleksi jurnal dihindarkan dari sinar ultra violet.
B. Kendala Yang dihadapi Perpustakaan Kemendikbud Dalam Pelaksanaan Pengelolaan Jurnal 1. Kendala Pengadaan Kendala yang dihadapi oleh Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam proses pengadaan adalah mengenai anggaran. Yaitu perbedaan waktu antara perpustakaan mulai
melanggan
jurnal
dengan
waktu
turunnya
anggaran.Perpustakaan mulai melanggan jurnal yaitu pada awal tahun sekitar Bulan Januari atau Februari, sedangkan untuk turunnya anggaran yaitu sekitar Bulan April atau Mei. Jadi ada perbedaan waktu beberapa bulan.
2. Kendala Pengolahan Pada dasarnya proses pengolahan adalah mempersiapkan bahan pustaka baik itu koleksi buku atau koleksi jurnal sehingga bahan pustaka tersebut dengan mudah dapat ditemukan apabila dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan. Proses pengolahan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak ada kendala karena memang system yang digunakan oleh pustakawan sangatlah sederhana. Misalnya dalam kegiatan klasifikasi yang digunakan pustakawan adalah klasifikasi sederhana atau garis besarnya saja.
3. Kendala Pemeliharaan Proses pemeliharaan adalah proses yang penting agar koleksi perpustakaan khususnya jurnal dapat terhindar dari hal-hal yang dapat merusak jurnal itu sendiri. Akan tetapi masih banyak yang
belum
memperhatikan
pentingnya
masalah
proses
pemeliharaan ini, seperti yang dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jurnal yang sudah tidak di display lagi justru hanya di tumpuk saja, padahal jurnal merupakan bahan pustaka yang memuat informasi penting dan selalu up to date. Ini sangatlah ironi karena jurnal yang sudah tidak di display lagi yang harusnya dipelihara seperti di jilid agar keadaannya selalu baik, justru malah hanya dibiarkan saja menumpuk. Hal ini disebabkan karena pustakawan di Perpustakaan Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan
belum
sempat
menjilidnya, karena memang SDM di Perpustakaan Kemendikbud kurang. Mungkin apabila SDM di Perpustakaan Kemendikbud ditambah, proses pemeliharaan jurnal akan lebih baik lagi.
C. Upaya Perpustakaan Kemendikbud Dalam Mengatasi Kendala Pengelolaan Jurnal. a. Solusi Dalam Mengatasi Jurnal Kendala Pengadaan Perpustakaan Kemendikbud memiliki kendala dalam proses pengadaan, yaitu bedanya waktu antara pihak perpustakaan mulai melanggan dengan pihak pemerintah dalam proses pencairan anggaran. Untuk mulai melanggan, perpustakaan memulainya dari awal tahun, sedangkan anggaran pemerintah baru turun sekitar bulan april atau mei. Dalam mengatasi kendala pengadaan jurnal Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pihak perpustakaan biasanya memberikan dana terlebih dahulu kemudian setelah anggaran turun baru diganti dengan dana anggaran tersebut.
b. Solusi Dalam Mengatasi Kendala Pemeliharaan Jurnal Kendala dalam proses pemeliharaan jurnal di Perpustakaan Kemendikbud adalah jurnal yang sudah melampaui dari satu tahun atau sudah tidak didisplay lagi, jurnal tersebut belum dijilid atau dibendel, Sampai sekarang hanya ditumpuk saja. Kerusakan koleksi jurnal bisa disebabkan oleh gangguan serangga atau disebabkan oleh manusia itu sendiri. Kendala yang dihadapi pihak perpustakaan dalam proses pemeliharaan yaitu, jurnal yang sudah tidak di display lagi hanya di tumpuk saja, hal ini dapat menyebabkan jurnal akan cepat rusak dan jurnal akan sulit
detemukan kembali apabila dibutuhkan oleh pemustaka. Untuk mengatasi masalah ini pihak Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukannya dengan membendel jurnal yang sudah tidak di display lagi agar tidak cepat rusak serta mudah di temukan kembali apabila dibutuhkan serta menambah SDM untuk bisa memaksimalkan pemeliharaan jurnal tersebut agar bisa terawat dengan baik karena jurnal mengandung informasi-informasi yang sangat berharga.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian dan penjelasan penulis pada bab sebelumnya, maka penulis memberikan beberapa kesimpulan yang diambil dari penelitian tentang pengelolaan jurnal di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta. Diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Pengadaan Jurnal a. Pelaksanaan Pengadaan Jurnal Pelaksanaan pengadaan jurnal di Perpustakaan Kemendikbud menggunakan dua metode yaitu pembelian dan deposit. Pembelian disini tidak secara langsung akan tetapi melalui perusahaan. Untuk deposit yaitu perpustakaan mengumpulkan hasil
karya
dari
departemen
yang
ada
di
lingkungan
Kemendikbud. b. Pelaksanaan Pengolahan Jurnal Proses pengolahan jurnal di Perpustakaan Kemendikbud cukup sederhana. Ketika jurnal datang di perpustakaan, kemudian dicatat judulnya, nomor, volume, tahun terbit, frekuensi, ISSN, kota terbit, serta penerbit, Kemudian langsung dikeluarkan. Untuk klasifikasinya hanya bersifat umum, misalnya tentang pendidikan, Ekonomi, kesehatan.
c. Pelaksanaan Pemeliharaan Jurnal Pemeliharaan jurnal di Perpustakaan Kemendikbud sama seperti koleksi lainnya, tidak ada yang khusus. Sedangkan untuk jurnal elektronik, pemeliharaannya hanya pada pangkalan datanya saja. 2. Kendala dalam Pelaksanaan Pengelolaan Jurnal a. Kendala Pengadaan Kendala pengadaannya adalah perbedaan waktu, yaitu waktu antara mulai melanggan dan waktu dimana anggaran pemerintah turun. b. Kendala Pengolahan Kendala pengolahan jurnal di Perpustakaan Kemendikbud hampir tidak ada. c. Kendala Pemeliharaan Jurnal yang sudah tidak didisplay lagi atau jurnal yang sudah satu tahun hanya ditumpuk saja di gudang, hal ini karena kekurangan SDM di Perpustakaan Kemendikbud. 3. Upaya dalam Mengatasi Kendala Pengelolaan Jurnal a. Solusi dalam Mengatasi Kendala Pengadaan Jurnal Untuk mengatasi kendala pengadaan jurnal, pihak perpustakaan membiayai terlebih dahulu dalam hal biaya, kalau anggaran pemerintah sudah turun baru diganti. Sedangkan untuk yang tender, pihak perusahaanlah yang membiayai terlebih dahulu biaya tersebut.
b. Solusi dalam Mengatasi Kendala Pemeliharaan Jurnal Untuk solusinya adalah dengan cara dibendel agar rapi dan tidak amburadul serta menambah SDM untuk memaksimalkan proses pemeliharaan jurnal tersebut.
B. Saran Sesuai dengan pembahasan diatas, penulis melihat ada beberapa hal yang masih perlu mendapat perhatian dari para pengelola Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, adalah sebagai berikut : 1. Dalam proses pengolahan jurnal akan lebih baik apabila menggunakan pedoman khusus untuk jurnal agar proses pengolahan bisa seragam dan lebih mudah dala proses penemuan kembali. 2. Untuk jurnal yang sudah tidak didisplay atau sudah satu tahun sebaiknya langsung dibendel agar bisa tetap rapi dan terjaga serta menambah SDM agar pemeliharaan jurnal dapat dilakukan dengan maksiamal. 3. Dalam proses penginputan, jurnal dimasukan ke database senayan, seperti halnya dengan koleksi biasa, agar jurnal ini bisa diakses dengan mudah oleh pemustaka.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2010 A. Nurhadi, Muljan. Sejarah Perpustakaan dan Perkembangannya di Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset, 1989. Asmarani, Terbitan Berseri, http://asmarani cinta baca. blogspot.com/2012/11/ terbitan-berseri4.html, diakses pada tanggal 2 Januari 2014 Bambang Sutiaro, Upaya Memberdayakan Forum Perpustakaan Khusus dimasa Mendatang, http://www.pnri.go.id, diakses pada tanggal 1 Mei 2012 Ciwin
Humaira,
Pengelolaan
Terbitan,
http://ciwin
humaira.
blogspot.com/2012/04/rangkuman modul 5 pengelolaan terbitan, diakses pada tanggal 23 September 2013 Lasa HS. Pengelolaan Terbitan Berkala. Yogyakarta: Kanisius, 1994. Lasa HS. Kamus Istilah Perpustakaan. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas, 1998. Martoatmojo, Karmidi. Manajemen Pepustakaan Khusus. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999. Nabih Bawazir, Apa itu Jurnal Ilmiah, http://nabihbawazir.com/apa itu jurnal ilmiah, diakses pada tanggal 2 Januari 2014
Nerissya, Pengelolaan Terbitan Berseri, http://nerissya. blogspot.com/2013/05/ pengelolaan-terbitan-berseri.html, diakses pada tanggal 7 Januari 2014 Pendit, Putu Laxman. Merajut Makna Penelitian Kualitatif Bidang Perpustakaan dan Informasi. Jakarta: Citra Karya Karsa, 2009. Rimbarawa, Kosam. Manajemen Terbitan Berkala. Jakarta: Hakaeser, 2008. Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003. Terbitan
Berkala,
http://www.docstoc.com/docs/109601498/terbitan-berkala,
diakses pada tanggal 10 Januari 2014 Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI