Pengaruh Variasi Sambungan Satu Ruas dan Dua Ruas Bambu Terhadap Kekuatan Balok Laminasi Bambu Tali
MUJAHID
DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Pengaruh Variasi Penyusunan Jarak Buku Bambu Terhadap Karakteristik Balok Laminasi Bambu Tali
MUJAHID E24103079
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan
DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN MUJAHID. Pengaruh Variasi Sambungan Satu Ruas dan Dua Ruas Bambu Terhadap Kekuatan Balok Laminasi Bambu Tali. Dibimbing oleh Ir. T.R Mardikanto, MS dan Dr.Ir Naresworo Nugroho, MS Secara umum masyarakat Indonesia telah mengenal bambu, untuk dipakai sebagai bahan bangunan, perabot rumah tangga dan bahan makanan. Komponen bangunan dari bambu utuh yang biasa dijumpai adalah dalam bentuk tiang, balok, lantai, dinding atau sekat. Sedangkan sebagai perabot rumah tangga bambu banyak dipakai untuk meja, kursi, dipan, dekorasi serta peralatan dapur, hal tersebut dapat menjadikan bambu sebagai alternatif subtitusi bagi produk yang berbahan kayu. Namun belum optimalnya pemanfaatan bambu menunjukkan perlu adanya pengembangan teknologi pengolahan bambu. Dalam hal ini teknologi yang potensial dilakukan adalah laminasi bambu, dengan penyusunan batang bambu dengan ruas yang bervariasi menggunakan perekat epoxy. Bambu yang dipakai adalah bambu tali (Giganthocloa apus Bl. Ex (Schult. F) Kurz). Pembuatan balok laminasi bambu diawali dengan pemotongan batang bambu menjadi ukuran panjang dengan menyertakan bukunya. Kemudian potongan bambu dibelah menjadi bilah yang siku untuk bagian atas dan bawah balok laminasi sedangkan bagian tengah adalah bambu yang dipotong sehingga membentuk 3 sisi yang lurus dan satu sisi lengkung. Bilah-bilah mentah tersebut dikeringkan dengan oven selama 3-4 hari dengan suhu maksimal 40°C. Setelah kering masing-masing sisi diratakan dengan mesin penyerut (planner). Perekat yang digunakan adalah perekat Epoxy dengan berat labur 175 2 gr/m . Untuk penggunaan perekat Epoxy, pencampuran antara resin dan hardener dilakukan dengan perbandingan 1:1. Pelaburan perekat dilakukan dengan metode double spread (dua permukaan). Setelah dilakukan perekatan maka dilakukan pengkleman selama ±16 jam. Setelah proses pengkleman, balok laminasi yang dihasilkan dikondisikan untuk menyeragamkan kadar air dan melepaskan tegangan yang terjadi pada saat pengempaan dilakukan. Ukuran balok laminasi yang akan di buat adalah 6 cm (tebal) x12 cm (lebar) x 140 cm (panjang). Hasil pengujian menunjukan bahwa sifat fisis bambu tali bagian ruas memiliki nilai tertinggi yaitu 15.37% (kadar air), 0.63 g/cm3 (kerapatan), 0.55 (berat jenis). Untuk sifat fisis balok laminasi bambu tali bagian ruas juga memiliki nilai tertinggi yaitu 13.04% (kadar air), 0.51 g/cm3 (kerapatan), 0.45 (berat jenis). Kemudian untuk sifat mekanis, balok laminasi bambu tali variasi dua ruas bambu memiliki nilai tertinggi yaitu 6672.67 kg/cm2 untuk nilai kekakuan (MOE) dan 227.99 kg/cm2 untuk nilai keteguhan lentur (MOR). Sedangkan nilai keteguhan geser rekat balok laminasi bambu tali adalah 25.56 kg/cm2. Berdasarkan perbandingan kelas kuat kayu utuh menurut PKKI (Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia), maka dilihat dari berat jenisnya, balok laminasi bambu termasuk dalam kelas kuat III. Sedangkan dari keteguhan lentur mutlaknya, balok laminasi bambu termasuk kelas kuat V. Dikarenakan keteguhan lentur mutlak balok laminasi bambu yang masuk dalam kelas kuat V maka balok laminasi bambu tali dengan variasi ruas bambu belum dapat digunakan untuk keperluan struktural. Kata kunci: balok laminasi bambu, variasi ruas bambu, balok structural
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Variasi Sambungan Satu Ruas dan Dua Ruas Bambu Terhadap Kekuatan Balok Laminasi Bambu adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Maret 2008
MUJAHID NRP E24103079
Judul Penelitian
: Pengaruh Variasi Sambungan Satu Ruas dan Dua Ruas Bambu Terhadap Kekuatan Balok Laminasi Bambu Tali
Nama
: Mujahid
Nrp
: E24103079
Departemen
: Hasil Hutan
Fakultas
: Kehutanan
Menyetujui Dosen Pembimbing
Ketua,
Anggota,
Ir. T.R. Mardikanto, MS NIP. 130 422 174
Dr.Ir. Naresworo Nugroho, MS NIP. 131 849 385
Mengetahui, Dekan Fakultas Kehutanan IPB,
Dr. Ir. Hendrayanto, M.Agr NIP. 131 578 788
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 14 November 1984 sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Zainuddin Saifulloh Nainggolan dan Dedah Suhedah. Pada tahun 2003 penulis lulus dari SMU PU Al Bayan Sukabumi dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Penulis memilih Program Studi Teknologi Hasil Hutan, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan. Selama menuntut ilmu di IPB, penulis pernah menjadi staf Kewirausahaan DKM Ibadurrahman, Fakultas Kehutanan, IPB tahun 2003-2004, Kepala Biro Kemahasiswaan, Badan Eksekutif Mahasiswa, Fakultas Kehutanan, IPB tahun 2004-2005 dan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Hutan, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, IPB tahun 2006-2007. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum program sarjana untuk mata kuliah Inventarisasi Sumberdaya Hutan tahun ajaran 2006-2007. Selain itu penulis juga melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) di CV. Rimba Sentosa, Sukoharjo, Jawa Tengah. Untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Variasi Sambungan Satu Ruas dan Dua Ruas Bambu Terhadap Kekuatan Balok Laminasi Bambu Tali dibimbing oleh Ir.T.R. Mardikanto, MS dan Dr.Ir. Naresworo Nugroho, MS.
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat, karunia, dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada: 1. Ayah tercinta Prof. Dr. Zainuddin Saifulloh Nainggolan, MA, Ibu tersayang Dedah Suhedah, Kakak tercinta Ayatullah Nainggolan, SPd dan dr. Nurul Wahdah Nainggolan serta keluarga besar di Jakarta atas kasih sayang, doa, dukungan dan bantuan baik spiritual maupun material. 2. Ir. T.R Mardikanto, MS dan Dr. Ir. Naresworo Nugroho, MS selaku dosen pembimbing yang telah memberi arahan, bimbingan, dan dukungan selama penelitian sampai penulisan skripsi ini selesai. 3. Bapak Amin dan Mas Irfan di Laboratorium Keteknikan Kayu, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, IPB atas bantuannya selama penelitian. 4. Adam Bahtiar, Abdullah Fauzi Assegaf dan Dedi Sulaiman Rambe, serta teman-teman THH 40 atas bantuan dan semangat yang telah diberikan. 5. Sahabat-sahabat Vilbad terbaik dan terhebat yang selalu memberi semangat serta bantuan. 6. Teman-teman Badan Eksekutif Mahasiswa, Fakultas Kehutanan, IPB dan Himpunan Mahasiswa Hasil Hutan, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, IPB atas kerja samanya. 7. Keluarga besar Fakultas Kehutanan IPB serta pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Bogor, Maret 2008 Penulis
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI ................................................................................................... i DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iii DAFTAR TABEL ........................................................................................... iv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... v I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1 1.2 Tujuan .............................................................................................. 2 1.3 Manfaat............................................................................................. 2 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Balok Laminasi ................................................................................. 3 2.2 Sifat-Sifat Umum Bambu .................................................................. 3 2.3 Sifat-Sifat Bambu Tali ...................................................................... 4 2.4 Perekat dan Perekatan ....................................................................... 5 2.5 Sifat Fisis dan Mekanis ..................................................................... 6 2.5.1 Sifat Fisis .................................................................................... 6 2.5.2 Sifat Mekanis .............................................................................. 8 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan waktu Penelitian ............................................................ 10 3.2 Bahan dan Alat ................................................................................. 10 3.3 Pembuatan Contoh Uji ..................................................................... 11 3.3.1 Pembuatan dan Pengeringan Bilah Bambu .................................. 11 3.3.2 Pembuatan Balok Laminasi Bambu ............................................. 13 3.3.3 Pengempaan ................................................................................ 13 3.3.4 Pengkondisian ............................................................................. 15 3.4 Prosedur Pengujian Sifat Fisis dan Mekanis ...................................... 15 3.4.1 Pengujian Sifat Fisis .................................................................... 16 3.4.2 Pengujian Sifat Mekanis .............................................................. 16 3.5 Analisis Data dan Rancangan Percobaan ........................................... 18 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat Fisis Balok Laminasi Bambu Tali ............................................. 20
4.2 Sifat Mekanis Balok Laminasi Bambu Tali ....................................... 21 4.2.1 Keteguhan Lentur Statis .............................................................. 21 4.2.2 Pola Kerusakan Balok Laminasi Bambu ...................................... 25 4.2.2 Keteguhan Geser Rekat ............................................................... 26 4.3 Klasifikasi Kekuatan Balok Laminasi Bambu.................................... 27 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 29 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 30 LAMPIRAN .................................................................................................... 31
DAFTAR GAMBAR
No.
Halaman
1. Ikatan yang terjadi antara perekat dalam bilah bambu ............................... 5 2. Pembuatan bilah-bilah bambu dengan dua ruas bambu .............................. 11 3. Pembuatan bilah-bilah bambu dengan satu ruas bambu ............................. 12 4. Penyusunan dua ruas bambu menjadi balok laminasi bambu ..................... 13 5. Penyusunan satu ruas bambu menjadi balok laminasi bambu..................... 13 6. Proses Pengempaan ................................................................................... 14 7. Pengujian MOE dan MOR pada UTM merk Balwin.................................. 16 8. Diagram MOE Balok Laminasi Bambu Tali .............................................. 22 9. Balok laminasi bambu dengan variasi sambungan satu ruas bambu ........... 23 10. Balok laminasi bambu dengan variasi sambungan dua ruas bambu .......... 23 11. Diagram MOR Balok Laminasi Bambu Tali............................................ 24 12. Diagram Keteguhan Geser Rekat............................................................. 26 13. Contoh uji geser rekat yang dibuat khusus ............................................... 27 14. Contoh uji geser rekat yang diambil dari balok laminasi sebelum pengujian MOE dan MOR....................................................................... 27