PENGARUH URBANISASI TERHADAP TUMBUHNYA RUMAH BEDENG DI SEMARANG Debagus Nandang Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Sultan Fatah No. 83 Demak Telpon (0291) 681024 Abstract: Urbanization is a global phenomenon, which is a lame one ofimpact the provision of urban services , speciallyhousing and settlements . Not one city in the world who escaped from the clutter. In developed and developing countries, the city has been broken due to urbanization. Berduyunnya people to the city all of a sudden, especially since the era of industrialization, are the main cause that makes the city not ready to face reality. Urbanization in cities of developing countries the problem is more complicated, because population growth is happening faster than in developed countries. The growth of cities that are not predictable cause various problems Development of the city, such as high levels of density of buildings, insufficient availability of infrastructure and urban facilities (urban facilities), rapid growth and development of slums in the center city and also uncontrolled physical changes of the city. Those who are less fortunate get jobs and decent incomes, quite content to be in town though it must be domiciled metropolitan area of settlements that lack infrastructure as in most of those found in urban areas. They generally live around the factory / industry in a relatively close radius to save on transportation costs. Another form of settlement between the houses plot with rental fees are relatively inexpensive, because workers are generally hired by industrial plants with minimal income. Key words: Urbanization, slums, no permanent home
Abstrak : Urbanisasi merupakan fenomena global, yang salah satu dampaknya adalah timpangnya penyediaan layanan perkotaan, terutama perumahan dan permukiman. Tidak satu pun kota di dunia yang lolos dari kesemrawutan. Di negara maju dan berkembang, kota telah berantakan akibat urbanisasi. Berduyunnya orang ke kota secara tiba-tiba, terutama sejak era industrialisasi, merupakan penyebab utama yang membuat kota tidak siap menghadapi kenyataan. Urbanisasi di kota negaranegara berkembang masalahnya lebih pelik, karena pertumbuhan penduduk yang terjadi lebih cepat dibandingkan di negaranegara maju. Pertumbuhan kota yang tidak terprediksi menimbulkan berbagai persoalan pembanguan kota, seperti tingginya tingkat kepadatan bangunan, tidak cukup tersedianya infrastruktur dan fasilitas kota (urban facilities), cepat tumbuh dan berkembangnya permukiman kumuh dipusat kota dan juga tidak terkontrolnya perubahan fisik kota. Mereka yang kurang beruntung mendapatkan pekerjaan dan pendapatan yang layak, cukup puas berada di kota metropolitan meskipun harus berdomisili dikawasan permukiman yang minim prasarana seperti kebanyakan yang ditemukan pada daerah kota. Mereka umumnya bermukim disekitar pabrik/ industri dalam radius relatif dekat untuk menghemat biaya transportasi. Permukimannya antara lain berwujud rumah-rumah bedeng dengan ongkos sewa yang relatif murah, sebab umumnya disewa oleh pekerja pabrik/industri dengan pendapatan minim.. Kata kunci : Urbanisasi, permukiman kumuh, rumah bedeng
PENDAHULUAN
dampaknya adalah tumbuh suburnya
Latar Belakang
permukiman
Peningkatan secara
terus
diimbangi sekalipun
79
JURNAL
jumlah
menerus
penduduk tidak
penyediaan dalam
bentuk
dapat
perumahan,
informal.
Ciri-ciri
permukiman ini biasanya padat, kumuh, jorok, tidak ada layanan perkotaan dan mayoritas penghuninya miskin.
sederhana
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 2, Maret 2011 Hal 79-88
79
Rumah-rumah ini didirikan diatas lahan-lahan bencana
yang
rentan
perkotaan
kebakaran
dan
rendahnya kemampuan untuk memiliki
terhadap
rumah, terutama bagi para pendatang
banjir,
dan juga penduduk kota yang status
seperti
penggusuran.
Kota
ekonominya
lemah.
Dampak
yang
menjadi alternatif terakhir untuk mencari
terjadi selanjutnya adalah terjadinya
nafkah
lapangan
kepadatan bangunan permukiman dan ini
pekerjaan. Daya tarik kota besar tidak
berakibat pada menurunnya kualitas
bisa dimungkiri. Orang desa yang di
permukiman.
kampungnya hanya bisa menjadi buruh
daerah perkotaan akan timbul daerah-
tani, di kota bisa menjadi satpam,
daerah permukiman kurang layak huni
petugas kebersihan, dan banyak lagi
yang sangat padat, dan hal ini akan
pekerjaan informal lainnya.
membawa suatu akibat pada kondisi
karena
minimnya
Peningkatan kebutuhan akan lahan,
Dengan
demikian
di
lingkungan permukiman yang buruk,
khususnya di daerah perkotaan semakin
yang selanjutnya disebut sebagai daerah
nampak terutama lahan sebagai wadah
kumuh (slums area).
penampung
dan
Permukiman kumuh di Indonesia
bermukim. Pesatnya perkembangan kota
hingga tahun 2000 mencapai luasan 47
menjadi salah satu daya tarik bagi
ribu hektar Permukiman kumuh di kota-
penduduk di daerah untuk berbondong-
kota besar pada tahun 2002 meliputi:
bondong ke perkotaan. Hal ini akan
Jakarta seluas 4.481,6 hektar dihuni 2,4
berakibat terkonsentrasinya penduduk di
juta jiwa, atau sekitar 20 % dari seluruh
sekitar zona inti kota (core zone).
penduduknya
Seiring pertumbuhan penduduk yang
permukiman keseluruhan, di Bandung
disebabkan oleh faktor alamiah maupun
seluas 402 hektar dihuni oleh 205.465
perpindahan
jiwa, di Surabaya seluas 2.196 hektar
perkotaan,
kegiatan
penduduk permintaan
manusia
ke
daerah
lahan
untuk
dihuni
4,296
oleh
dari
900.870
permukiman juga semakin meningkat,
(http:\www.Kimpraswil.go.id/
sementara
infoterkini/ppw 091002.htm).
administratif
luas
lahan tetap.
kota
secara
Konsekuensi
Perkembangan
Kota
luas
jiwa humas/
Semarang
ekonomis yang harus disandang adalah
bermula dari sekitar pelabuhan yang
harga lahan semakin meningkat dan
diikuti pertumbuhan industri di sekitar
Pengaruh Urbanisasi Terhadap Tumbuhnya Rumah Bedeng di Semarang 80 TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 2, Maret 2011 Hal 79-88 JURNAL Nandang – Debagus
80 80
Genuk
dan
Kaligawe.
Sementara
membangun
rumah
ditanah-tanah
perdagangan dan jasa berada di sekitar
kosong atau tanah negara. Salah satu
Johar. Perkembangan yang begitu pesat
yang menjadi favorit untuk mendirikan
di pusat perdagangan, industri, dan jasa
bangunan rumah liar adalah PT KAI
mengakibatkan kebutuhan akan lahan
yaitu
semakin meningkat. Sementara pada
difungsikan, atau di atas rel kereta yang
bagian lain, para pendatang seringkali
mati atau di pinggir-pinggir daerah
tidak memiliki keterampilan dan bekal
aliran sungai.
yang cukup dari kampung halaman. Mereka
kemudian
rel
kereta
yang
masih
Pada dasa warsa belakangan ini
tempat
urbanisasi telah merubah dunia secara
tinggal seadanya di dekat pabrik atau
fundamental. Tidak seperti di negara
pantai, sedikit demi sedikit permukiman
industri pengaruh urbanisasi di negara
kumuh
Kondisi
berkembang hampir dirasakan pada
permukiman kumuh itu berbeda dengan
semua aspek kehidupan masyarakat.
standar permukiman yang ada di kota.
Proses
pun
mencari
kiri
terbentuk.
Permukiman kumuh inilah yang banyak bedeng
menghasilkan yang
rumah-rumah
dibangun
tanpa
menggunakan sebuah perencanaan yang
konsentrasi
mengumpulnya
penduduk
penduduk
di
dan kota
metropolitan dan kota besar adalah merupakan permasalahan tersendiri bagi pemerintah.
baik, menurut Turner (1976) rumah
Urbanisasi dapat diartikan sebagai
bukan apa wujudnya, tetapi fungsinya di
suatu proses perpindahan penduduk dari
dalam kehidupan manusia, dengan kata
desa
lain bahwa kepuasan penghuni tidak
permasalahan yang cukup serius bagi
harus sama kaitannya dengan aturan
kita semua. Adanya arus urbanisasi yang
pembakuan. Untuk memenuhi salah satu
terjadi secara besar-besaran dari suatu
kebutuhan pokok berupa rumah tinggal,
wilayah ke wilayah lainnya yang pada
maka beragam langkah mereka tempuh.
umumnya dari desa ke kota merupakan
Sebagian mencoba bertahan dengan
salah
kontrak,
permukiman kumuh di kota Semarang.
kost,
menggelandang,
dan
ke
kota.
satu
Urbanisasi
penyebab
menjadi
keberadaan
tinggal dibedeng sementara. Sebagian
Pembangunan yang dilakukan oleh
lain yang sedikit mampu mencoba
negara guna mensejahterakan rakyatnya,
81
JURNAL
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 2, Maret 2011 Hal 79-88
81
ternyata malah mengakibatkan hal lain
anak
yang bertentangan dengan konsep yang
(rumah
ada.
seperti kapsul), rumah kapal (rumah di
Dimana pada kenyataannya, dengan
proses
seiring
pembangunan
yang
gelandangan), yang
rumah
eksteriornya
kapsul terkesan
Jepara yang bentuknya seperti kapal), rumah tangga dan lainnya.
dilakukan, justru malah mengakibatkan
Dalam arti umum, rumah adalah
timbulnya urbanisasi besar-besaran yang
bangunan yang dijadikan tempat tinggal
berakibat pada menjamurnya rumah
selama jangka waktu tertentu. Rumah
bedeng di wilayah perkotaan. Selain itu
bisa menjadi tempat tinggal manusia
pula
maupun hewan, namun tempat tinggal
dipercaya
kumuh
sering
bahwa
permukiman
diidentikkan
dengan
yang khusus bagi hewan biasa disebut
permukiman yang semrawut dan tidak
sangkar, sarang, atau kandang. Dalam
tertata dengan baik.
arti
khusus,
rumah
mengacu
pada
konsep-konsep sosial kemasyarakatan TINJAUAN PUSTAKA
yang terjalin di dalam bangunan tempat
Rumah Bedeng
tinggal,
seperti
keluarga,
tempat
Menurut Prof. Roesmanto (2010)
bertumbuh, makan, tidur, beraktivitas,
Rumah merupakan tempat bermukim
dll. Sebagai bangunan, rumah berbentuk
untuk sebuah keluarga (bisa seorang,
ruangan yang dibatasi oleh dinding dan
atau beberapa orang) ataupun beberapa
atap, biasanya memiliki jalan masuk
keluarga (pada lantai yang sama ataupun
berupa pintu, bisa berjendela ataupun
berbeda) di dalam sebuah bangunan.
tidak. Lantainya bisa berupa tanah, ubin,
Kata rumah kemudian juga digunakan
babut, keramik, atau bahan lainnya.
untuk menamai fungsi yang berbeda,
Rumah
seperti rumah tahanan (penjara, bui,
memiliki unsur-unsur ini, dan ruangan di
prison, jail), rumah sakit (hospital),
dalamnya terbagi-bagi menjadi beberapa
rumah boneka, rumah gadai, rumah jaga/
kamar yang berfungsi spesifik, seperti
rumah
kancing
kamar tidur, kamar mandi, WC, ruang
(buttonhole), rumah potong (abatoir),
makan, ruang keluarga, ruang tamu,
rumah bola (club house), rumah singgah
garasi, gudang, teras, dan pekarangan.
(tempat penampungan sementara anak-
Dalam
monyet,
rumah
modern
kegiatan
Pengaruh Urbanisasi Terhadap Tumbuhnya Rumah Bedeng di Semarang 82 TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 2, Maret 2011 Hal 79-88 JURNAL – Debagus Nandang
biasanya
sehari-hari,
lengkap
orang
82 82
biasanya berada di luar rumah untuk
jumlah penghuni rata-rata lebih dari satu
bekerja bersekolah, atau
orang,
melakukan
bahkan
penghuninya
merasa
aktivitas lain, tetapi paling sedikit rumah
cukup nyaman dengan kondisi yang ada.
berfungsi sebagai tempat untuk tidur
Asalkan pada musim kemarau tidak
bagi
perorangan.
kepanasan dan ketika musim hujan tidak
digunakan
kehujanan. Bahkan di rumah-rumah
keluarga
Selebihnya, sebagai
ataupun
rumah
tempat
juga
beraktivitas
antara
bedeng hampir tidak ada kamar mandi/
anggota keluarga atau teman, baik di
WC, biasanya penghuni menggunakan
dalam maupun di luar rumah pekarangan
MCK umum untuk kegiatan sehari-
(http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah).
harinya.
Dari beberapa kajian tentang rumah di atas, rumah bedeng sendiri dapat
Keberadaan
diartikan sebagai rumah sementara (dari
Semarang
fisik bangunannya lebih kepada rumah
Dalam
Rumah
Bedeng
perkembangannya
di
daerah
tidak
Semarang bagian utara menjadi daya
permanen) umumnya rumah bedeng ini
tarik tersendiri bagi para pendatang,
dindingnya berkonstruksi dari jenis kayu
kawasan
papan, bambu, seng atau dari material
Bandarharjo dan Mangunharjo menjadi
bukan batu bata atau batako dan mudah
pusat perdagangan dan industri yang
rusak. Biasanya atap dari rumah bedeng
menarik orang untuk datang dan bekerja.
juga terbuat dari seng atau asbes dengan
Proses
konstruksi atap tidak permanen berupa
bedeng, terjadi karena para pekerja
konstruksi dari bambu atau usuk dari
memilih tinggal di dekat tempat kerja.
kayu yang berkualitas rendah, dan pada
Perkembangan Kota Semarang bermula
ruang dalamnya terutama pada lantai
dari sekitar pelabuhan yang diikuti
hampir tidak menggunakan keramik atau
pertumbuhan industri di sekitar Genuk
ubin biasanya hanya dengan cukup
dan Kaligawe. Sementara perdagangan
dengan plesteran saja bahkan ada yang
dan jasa berada di sekitar Johar.
yang
bersifat
darurat
dan
berlantaikan tanah.
dekat
terbentuknya
pantai
seperti
rumah-rumah
Perkembangan yang begitu pesat di
Rumah bedeng berfungsi sebagai
pusat perdagangan, industri, dan jasa
rumah hunian yang ditempati dengan
mengakibatkan kebutuhan akan lahan
83
JURNAL
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 2, Maret 2011 Hal 79-88
83
semakin meningkat. Mereka kemudian
yang amat terbatas agar dapat bertahan
mencari tempat tinggal seadanya di
di tengah himpitan kerasnya kehidupan
dekat pabrik atau pantai, sedikit demi
kota modern, dan kebanyakan diantara
sedikit
yang
mereka mampu mendaur ulang bahan-
pun
bahan yang tidak terpakai menjadi
menjamur. Bahkan yang ada di jalan
sesuatu yang berguna bagi diri mereka
Mpu Tantular (Semarang Utara) mereka
sendiri. Secara swadaya mereka mampu
banyak yang menggunakan ruang di
memenuhi
kolong
mereka. Secara ekonomi permukiman ini
permukiman
berbentuk
kumuh
bedeng-bedeng
jembatan
untuk
beraktifitas
kebutuhan
akan
rumah
sehari-hari.
juga memasok barang dan tenaga kerja
Rumah bedeng selain tersebar di daerah
murah
semarang bagian utara banyak juga
perekonomian kota, terutama dalam
terdapat di Semarang bagian timur,
sektor informal.
terutama para kaum miskin ini banyak
Dibawah ini merupakan bentuk-bentuk
yang mendirikan bangunan bedengnya di
rumah bedeng di sekitar kota Semarang :
yang
ikut
memutar
roda
pinggir-pinggir kali banjir kanal timur sepanjang jalan Unta Raya, tidak sedikit yang
para
penghuninya
melakukan
aktifitas bekerja di rumahnya, seperti membuka warung makan, warung bakso, bengkel panti pijat dan bahkan sebagai tempat mengumpulkan barang-barang rongsokan yang akan dijual kembali ke
Sumber: Survey lapangan, Lokasi: Jln. Unta Raya, Semarang Timur
pengepul. Rumah
bedeng
memberikan
jawaban hidup bagi orang yang tinggal di dalamnya, tanpa bantuan sedikitpun dari
pemerintah
orang-orang
yang
tinggal di permukiman ini mampu membangun perekonomian keluarganya. Mereka memanfaatkan sumber daya
Sumber: Survey lapangan, Lokasi: Jln. Unta Raya, Semarang Timur
Pengaruh Urbanisasi Terhadap Tumbuhnya Rumah Bedeng di Semarang 84 TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 2, Maret 2011 Hal 79-88 JURNAL – Debagus Nandang
84 84
Sumber: Survey lapangan, Lokasi: Jln. Unta Raya, Semarang Timur
Sumber: Survey Lapangan, Lokasi: Jln. Unta Raya, Semarang Timur
Sumber: Survey lapangan, Lokasi: Jl. Indragiri Raya, Kawasan Citarum
85
JURNAL
Sumber: Survey lapangan, Lokasi: Jl. Empu Tantular, Semarang Utara
Sumber: Survey lapangan, Lokasi: Jl. Empu Tantular, Semarang Utara
Sumber: Survey lapangan, Lokasi: Jl. Empu Tantular, Semarang Utara
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 2, Maret 2011 Hal 79-88
85
pemerintah kota Semarang dalam masalah lahan. 3) Rumah tinggal bagi kaum miskin di kota
Semarang
tidak
menjadi
perhatian yang mendasar, bentuk dan kualitas bangunan tidak perlu terlalu baik, tetapi cukup untuk
Sumber: Survey lapangan, Lokasi: Pinggiran Rel Kereta (Stasiun Poncol)
KESIMPULAN Dari kajian diatas, ada beberapa hal yang
dapat
disimpulkan
berkaitan
dengan pengaruh urbanisasi terhadap menjamurnya
rumah-rumah
bedeng
memenuhi
fungsi
diperlukan
penghuninya.
harga
atau
dasar
biaya
yang Karena
pembangunan
rumah sering lebih besar dari tingkat pendapatan mereka. 4) Pembangunan yang telah dilakukan
yang ada di kota Semarang, antara lain
di
kota
Semarang
selama
ini
1) Sejumlah faktor arsitektural sudah
ternyata tidak menjangkau seluruh
tak
lapisan dari masyarakat, dimana
kunjung pecah. Malah yang muncul
pembangunan hanya dinikmati oleh
rimba beton lewat bangunan yang
segelintir orang saja. Hal ini tidak
menjulang.
sesuai dengan konsep pembangunan
dikaji, tetapi
kesemrawutan
2) Lahan di perkotaan khususnya untuk
yang
ada
yakni
membangun
perumahan semakin sulit didapat
manusia Indonesia seutuhnya dan
dan semakin mahal, hal ini tentu
seluruh masyarakat indonesia. Hal
saja di luar keterjangkaun sebagian
ini dapat dilihat dari berkembangnya
besar anggota masyarakat. Sulitnya
permukiman kumuh yang menghiasi
akses untuk memperoleh lahan bagi
daerah kota Semarang.
masyarakat berpenghasilan rendah antara
lain
disebabkan
oleh
5) Salah satu sebab berkembangnya rumah bedeng adalah adanya arus
spekulasi lahan, kepemilikan lahan
urbanisasi
ke
yang berlebihan oleh pihak-pihak
Dimana daya tarik dari metropolitan
tertentu, aspek hukum kepemilikan,
kota
dan ketidakjelasan kebijaksanaan
mengundang setiap orang untuk
Semarang
Pengaruh Urbanisasi Terhadap Tumbuhnya Rumah Bedeng di Semarang 86 TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 2, Maret 2011 Hal 79-88 JURNAL – Debagus Nandang
kota
yang
Semarang.
memikat
86 86
mengadu nasib disana. Dikarenakan
mereka yang tinggal disana telah cukup
mereka yang kebanyakan datang ke
lama bisa beberapa generasi. Untuk
kota
memiliki
itulah, diperlukan suatu penanganan
keahlian yang memadai, akhirnya
yang bijak dari pihak pemerintah dalam
mereka
penanganannya agar tidak menggunakan
Semarang
tidak
terpaksa
beralih
pada
pekerjaan disektor informal.
cara yang represif. Hal ini mengingat
6) Faktor lain dari tumbuhnya rumah bedeng
juga
terjadi
bahwa permukiman kumuh terjadi akibat
karena
ekses dari proses pembangunan dan juga
keterbatasan
lahan
yang
permukiman kumuh merupakan korban
dipergunakan
sebagai
tempat
dari pembangunan yang dilaksanakan
bermukim karena banyak lahan
sendiri oleh pemerintah.
yang digunakan sebagai aktivitas ekonomi seperti untuk industri dan
DAFTAR PUSTAKA
perkantoran,
Drakakis-Smith,
pusat
perbelanjaan,
David
(1980),
pertokoan sehingga lahan yang ada
(Terjemahan ) Perencanaan Kota,
semakin sempit.
Erlangga, Jakarta
7) Pemerinath kota Semarang harus
Pranadji, T. dan E. Pasandaran, (2006).
mulai memikirkan cara-cara baru
Disfungsi
dalam
Kelembagaan Usaha
menangani
rumah-rumah
Transformasi Pertanian
bedeng yang selama ini terabaikan,
dan Ekonomi Pedesaan. Makalah
kaum yang tidak beruntung ini
Loka
(kaum marginal) di perkotaan tetap
Penelitian
membutuhkan perhatian yang lebih,
Pertanian” pada Badan Penelitian
terutama
dan Pengembangan Pertanian, 19
untuk
meningkatkan
mereka terhadap perbaikan kualitas
Juli
hidupnya.
Indonesia
Keberadaan permukiman kumuh dengan rumah-rumah
bedengya
“Revitalisasi
dan
Pengembangan
2006,
Cisarua-Bogor-
Turner, J.F.C., (1976), Housing By
dapat
People, Towards Autonomy in
dipandang sebelah mata, karena biar
Building Environment, Morions
bagaimanapun
Boyars Publiser Ltd, London
mereka
tidak
Karya
merupakan
bagian dari masyarakat kota. Dimana
87
JURNAL
TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 2, Maret 2011 Hal 79-88
87
Makalah Roesmanto,
Totok,
(2010),
Rumah
Islami Di Indonesia, Makalah Nominator Aga Khan Award for Architecture
2008-2010
di
Indonesia Surat Kabar Suara Merdeka, (2005) Edisi Senin 07 Februari 2005
Makalah dan Artikel dalam Website http://ciptakarya.pu.go.id/kumuh/main.p hp?module=detil_artikel&id=33 http://www.gebyok.com/search/arti+rum ah+tinggal http:\www.Kimpraswil.go.id/
humas/
infoterkini/ppw 091002.htm http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah http://organisasi.org/pengertian_definisi _ciri_daerah_slum_daerah_kumuh _area_wil ayah_lingkungan_kota_belajar_geografi _sosiologi
Pengaruh Urbanisasi Terhadap Tumbuhnya Rumah Bedeng di Semarang 88 TEKNIK - UNISFAT, Vol. 6, No. 2, Maret 2011 Hal 79-88 JURNAL – Debagus Nandang
88 88