PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER DAN PROFIT MARGIN TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2010 (The Influence of Total Assets Turnover and Profit Margin to Return On Assets of Pharmacy Company that Listing on The Indonesian Stock Exchange in 2006-2010) Desfita Sari 1); Muchtar Mariso 2); Sjahruddin 3) 1) Komp. Delima Puri Blok M No.14, Panam, Pekanbaru; E-mail :
[email protected] 2) Jl. Betet No.15 Sukajadi, Pekanbaru 3) Jl. Hibrida Bukit Raya, Pekanbaru Abstract The purpose of this research is to get evidence empirically about the influence of Total Assets Turnover and Profit Margin to Return On Assets of Pharmacy Company that listing on The Indonesian Stock Exchange in 2006-2010. This research uses the object of research as many as 9 companies that have the financial statement data completely during period 2006-2010. The source of data used is external data that released by Institute for Economic and Financial Research in the form of Indonesian Capital Market Directory (ICMD). The technique of collecting data in this research is the documentation technique. The analysis techniques are analysis of multiple linear regression and hyphotesis test uses ciefficient test of determination, simultan F-test by level of significance 5%, and t-test partiallyby using SPSS ver.17.0. Based on result of multiple linear regression, stimulatingly both variable of Total Assets Turnover (X1) and Profit Margin (X2) influence significantly to variable of Return On Assets (Y) pharmacy company on the Indonesian Stock Exchange in 2006-2010 at level less than 5% that is 0,000%. For a while partially, Total Assets Turnover and Profit Margin influence positive significance to Return On Assets pharmacy company on the Indonesian Stock Exchange in 20062010 at the level of significance less then 5% (each of 0,000%). Level of influence generated adjusted R square by both this variable tied of equal to 96,2%, while the rest equal to 3,8% influenced by the other variable that is not checked in this research. Key Words : Total Assets Turnover, Profit Margin and Return On Assets.
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam menjalankan aktivitas pengelolaan usahanya mempunyai tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah bagaimana perusahaan tersebut dapat mendapatkan laba (profit) dari hasil operasinya, serta bagaimana dana yang diinvestasikan oleh
perusahaan tersebut dapat kembali dalam waktu yang singkat. Sedangkan tujuan jangka panjang adalah bagaimana strategi yang cocok untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Pada zaman sekarang keunggulan kompetitif harus dimiliki oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat
dari kinerja keuangan perusahaan tersebut. Salah satu indikator untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah dengan melihat Return On Assets (ROA). Return On Assets (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektivitas atau kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aktiva yang dimilikinya. Pada tabel berikut ini, kita akan mendapatkan gambaran tentang besarnya Return On Assets berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang telah dipublikasikan dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2008 dan 2011. Tabel 1 : Return On Assets Perusahaan Farmasi Periode Tahun 2006-2010 di Bursa Efek Indonesia Kode Perusahaan SQBI DVLA INAF KLBF KAEF MERK PYFA SCPI TSPC
2006 20,84 9,42 2,22 14,63 3,49 30,61 2,08 -2,52 10,99
Return On Assets (%) 2007 2008 2009 22,94 31,99 41,16 8,9 11,11 9,22 1,1 0,52 0,29 13,73 12,39 14,33 3,76 3,83 3,99 27,03 26,29 33,8 1,83 2,34 3,78 2 3,32 5,23 10,04 10,81 11,03
2010 28,95 12,98 1,71 18,29 8,37 27,32 4,17 -3,44 13,61
Sumber : ICMD 2008 & ICMD 2011
Berdasarkan pada tabel 1 dapat dilihat bahwa kemampuan dari masingmasing perusahaan dalam menghasilkan pendapatan atau imbal hasil berdasarkan total aktiva yang dimilikinya (return on assets) sangat bervariasi. Pada tahun 2006, ROA terendah diperoleh oleh PT ScheringPlough Indonesia sebesar -2,52% dan ROA tertinggi diperoleh oleh PT Merck sebesar 30,61%. Pada tahun 2007, ROA terendah diperoleh oleh PT Indofarma sebesar 1,10% dan ROA tertinggi masih diperoleh oleh PT Merck sebesar 27,03%. Pada tahun 2008, ROA terendah masih diperoleh oleh PT Indofarma sebesar 0,52% dan ROA tertinggi diperoleh oleh PT Bristol-Myers Squibb Indonesia sebesar 31,99%. Pada tahun
2009, ROA terendah masih diperoleh oleh PT Indofarma sebesar 0,29% dan ROA tertinggi masih diperoleh oleh PT BristolMyers Squibb Indonesia sebesar 41,16%. Pada tahun 2010, ROA terendah diperoleh oleh PT Schering-Plough Indonesia sebesar 3,44% dan ROA tertinggi masih diperoleh oleh PT Bristol-Myers Squibb Indonesia sebesar 28,95%. Jarak antara ROA terendah dengan ROA tertinggi pada setiap tahunnya sangat timpang. Besar dan kecil serta perubahan ROA tersebut dipengaruhi oleh total assets turnover dan profit margin (Munawir, 2001:89). Besarnya ROA akan berubah kalau ada perubahan total assets turnover atau profit margin, baik masing-masing atau kedua-duanya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa total assets turnover dimaksudkan untuk mengetahui efesiensi perusahaan dengan melihat kepada kecepatan perputaran total aset dalam suatu periode tertentu, sedangkan profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efesiensi perusahaan dengan melihat kepada besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya dengan sales. Hasil akhir dari percampuran total assets turnover dan profit margin menentukan tinggi rendahnya return on assets. Oleh karena itu, makin tingginya tingkat total assets turnover atau profit margin masing-masing atau kedua-duanya akan mengakibatkan naiknya return on assets. Perusahaan yang dipilih untuk menjadi objek penelitian ini adalah Perusahaan Farmasi. Dipilihnya perusahaan Farmasi sebagai objek penelitian karena perusahaan Farmasi memiliki persaingan bisnis yang kuat, yang akan berpengaruh terhadap laba perusahaan. Perusahaan Farmasi juga mempunyai peran cukup besar dalam rangka memenuhi obat-obatan untuk masyarakat luas. Industri farmasi dapat dikatakan merupakan salah satu industri strategi sebagai penunjang pembangunan
nasional Indonesia diberbagai terutama dalam bidang industri.
bidang,
Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. ”Bagaimana Total Assets Turnover dan Profit Margin berpengaruh terhadap Return On Assets pada Perusahaan Farmasi yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2008?” 2. ”Variabel manakah yang mempunyai pengaruh paling kuat terhadap Return On Assets pada Perusahaan Farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010?” Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1. ”Menganalisis apakah Total Assets Turnover dan Profit Margin berpengaruh terhadap Return On Assets pada Perusahaan Farmasi yang listing di Bursa efek Indonesia Tahun 20062010.” 2. ”Untuk menguji variabel mana yang paling kuat berpengaruh terhadap Retun On Assets pada Perusahaan Farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010.”
LANDASAN TEORI Return On Assets (ROA) Rasio profitabilits yang biasa digunakan adalah Return On Assets (ROA), yaitu perbandingan antara laba bersih dengan total aktiva. Return On Assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Return On Assets juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas
manajemen dalam mengelola investasinya. Semakin kecil rasio ini, semakin kurang baik, demikian pula sebaliknya. Artinya, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan laba operasi (Kasmir, 2008:202). Return On Assets sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai Rentabilitas Ekonomi. Rentabilitas Ekonomi ialah perbandingan antara laba usaha dengan modl sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dn dinyatakan dalam persentase (Riyanto, 2001:36). Dalam beberapa literatur, Return On Assets sering juga disebut sebagai Return On Investment (www.google.com). Adapun formula untuk menghitung Return On Assets adalah sebagai berikut : ROA =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖 ℎ (𝐸𝐴𝑇) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
x 100%
Total Assets Turnover (TATO) Total Assets Turnover merupakan rasio antara penjualan dengan total aktiva yang mengukur efesiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan. Apabila rasio rendah itu merupakan indikasi bahwa perusahaan tidak beroperasi pada volume yang memadai bagi kapasitas investasinya. Rasio ini menunjukan efektivitas penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan. Kalau perputarannya lambat, menunjukan bahwa aktiva yang dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan untuk menjual (Sawir, 2000:17). Rasio putaran aktiva (assets turnover ratio) mengukur efesiensi sebuah perusahaan dalam memakai aktivanya untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini
ditentukan dengan membagi penjulan bersih dengan aktiva rata-rata selama periode tertentu (Simamora, 2003:227). Sedangkan pada pengertian lainnya, total assets turnover merupakan ukuran keseluruhan perputaran seluruh aset. Rasio ini cukup sering digunakan karena cakupannya yang menyeluruh. Tanpa memandang jenis usaha, rasio ini dapat menggambarkan sampai seberapa baik dukungan seluruh aset untuk memperoleh penjualan (Prihadi, 2011:127-128). Rasio ini dihitung dengan formula : TATO =
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
Profit Margin (PM) Dalam laba ada istilah profit margin (margin keuntungan) yaitu tingkat keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan dalam suatu periode. Profit margin menggambarkan tingkat pendapatan atau penjualan yang diperoleh dari operasi perusahaan. Rasio marjin laba (profit margin ratio) merupakan suatu ukuran persentase setiap rupiah penjualan yang menghasilkan laba bersih (Simamora, 2003:227). Profit margin ratio atau net profit margin ratio (laba bersih) mengukur kemampuan perusahaan dalam rangka memberikan return kepada pemegang saham (Prihadi, 2011:147). Adapun formula untuk menghitung Profit Margin adalah sebagai berikut : PM =
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖 ℎ (𝐸𝐴𝑇) 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
x 100%
METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap Perusahaan Farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian 2006-2010 (5 tahun) dengan memperoleh
data dari lokasi penelitian di Gedung PIPM (Pusat Informasi Pasar Modal) Riau yang beralamat di Jl. Jend. Sudirman No. 73 Pekanbaru. Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaanperusahaan farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2006-2010 dengan syarat memiliki data laporan keuangan yang lengkap selama periode penelitian, yaitu tahun 2006-2010. Berdasarkan kriteria tersebut, perusahaan yang dijadikan objek penelitian ini adalah sebanyak 9 perusahaan. Perusahaanperusahan yang dijadikan objek penelitian dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2 : Nama dan Kode Perusahaan yang Menjadi Objek Penelitian No.
Nama Perusahaan Farmasi
Kode Perusahaan
2
PT Bristol-Myers Squibb Indonesia, Tbk PT Darya-Varia Laboratoria, Tbk
DVLA
3
PT Indofarma (Persero), Tbk
INAF
4
PT Kalbe Farma, Tbk
KLBF
5
PT Kimia Farma (persero), Tbk
KAEF
6
PT Merck, Tbk
MERK
7
PT Pyridam Farma, Tbk
PYFA
8
PT Schering-Plough Indonesia, Tbk
SCPI
9
PT Tempo Scan Pasific, Tbk
TSPC
1
SQBI
Sumber : www.idx.co.id, 2010 (diolah)
Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data dokumenter (documentary data) yaitu berupa literatur pendukung, penelitian terdahulu, dan laporan keuangan Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data dokumenter adalah jenis data penelitian yang memuat informasi mengenai subjek, objek, atau kejadian masa lalu yang dikumpulkan, dicatat dan disusun dalam arsip (Indiantoro dan Supomo, 2002:146).
Sumber data yang digunakan yaitu data eksternal yang dikeluarkan oleh Institute for Economic and Financial Research berupa Indonesian Capital Market Directory (ICMD), serta dipublikasikan melalui internet dengan alamat website www.idx.co.id, literatur pendukung, penelitian terdahulu. Metode Pengumpulan data Sesuai dengan data yang diperlukan maka metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi yang berdasarkan laporan keuangan periode 2006, 2007, 2008, 2009, dan 2010 yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia melalui Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2008 dan 2011 dan download di internet (www.idx.co.id), mengambil dari artikel, literatur pendukung, dan penelitian terdahulu.
METODE ANALISIS DATA Analisis Regresi Linier Berganda Untuk melihat pengaruh variabel Total Assets Turnover dan Profit Margin terhadap Return On Assets maka dilakukan uji regresi. Karena dalam penelitian ini terdapat lebih dari satu variabel independen (X), maka digunakan persamaan regresi berganda. Persamaan regresi berganda merupakan persaman matematik yang menyatakan hubungan antara sebuah variabel tak bebas dengan beberapa variabel bebas, yang diformulasikan sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 Dimana : Y = Return On Assets a = Koefisien konstanta b(1,2) = Koefisien regresi variabel indepen den X1 = Total Assets Turnover X2 = Profit Margin
Uji Normalitas Data Normalitas data merupakan asumsi yang sangat mendasar dalam analisis multivariat. Jika variasi yang dihasilkan dari distribusi data yng tidak normal, maka tes statistik yang dihasilkan tidak valid. Selanjutnya normalitas data dibutuhkan dalam melakukan uji statistik F dan t. Dan kedua pengujian ini akan dilakukan pada penelitian ini. Pengujian normalitas menggunakan analisis grafik digunakan dengan menggunakan histogram dengan menggambarkan variabel dependent sebagai sumbu vertikal sedangkan nilai residual terstandarisasi digambarkan sebagai sumbu horizontal. Jika Histogram Standardized Regression Residual membentuk kurva seperti lonceng maka nilai tersebut dinyatakan normal. Cara lain untuk menguji normalitas dengan pendekatan grafik adalah menggunakan Normal Probability Plot (Plot Peluang Normal), yaitu dengan membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal digambarkan dengan sebuah garis diagonal lurus dari kiri bawah ke kanan atas. Distribusi kumulatif dari data sesungguhnya digambarkan dengan ploting. Jika data normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti atau merapat kegaris diagonalnya (Suliyanto, 2011:69). Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan apabila tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan selain mengunakan uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametik KolmogorovSmirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis (Sarjono, 2011:64) :
H0 : Data residual berdistribusi normal apabila nilai signifikan > 5% (0,05). HA: Data residual tidak berdistribusi normal apabila nilai signifikan < 5%(0,05). Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna diantara variabel bebas atau tidak. Jika dalam model regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna diantara variabel bebas maka model regresi tersebut dinyatakan mengandung gejala multikolinier (Suliyanto, 2011:81). Uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai TOL (Tolerance) dan VIF (Variance Inflation Factor) dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinieritas (Suliyanto, 2011:90). Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model regresi yang tidak sama (konstan). Sebaliknya, jika varian variabel pada model regresi memiliki nilai yang sama (konstan) maka disebut dengan homoskedastisitas (Suliyanto, 2011:95). Model regresi yang baik adalah terbebas dari heteroskedastisitas. Untuk mengetahui gejala heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati scatterplot di mana sumbu horizontal menggambarkan nilai Predicted Standarlized sedangkan sumbu vertikal menggambarkan nilai Residual Studentized. Jika scatterplot membentuk pola tertentu, hal itu menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk. Sedangkan jika scatterplot menyebar secara acak maka hal itu menunjukkan tidak terjadinya masalah
heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk. Uji Outokorelasi Uji outokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (time-series) atau ruang (cross section) (Suliyanto, 2011:125). Masalah outolorelasi yang sering terjadi pada penelitian yang menggunakan data time-series. Dalam penelitian ini keberadaan outokorelasi diuji dengan menggunakan Durbin Watson (DW) Test. Kriteria pengambilan keputusan ada atau tidaknya outokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3 Kriteria Pengambilan keputusan Uji Outokorelasi Hipotesis Nol Tidak ada outokorelasi positif Tidak ada outokorelasi positif Tidak ada outokorelasi negatif Tidak ada outokorelasi negatif Tidak ada outokorelasi, positif atau negatif
Keputusan
Jika
Tolak
0 < DW < dL
No decision
dL ≤ DW ≤ dU
Tolak
4–dL < DW < 4
No decesion
4–dU ≤ DW ≤ 4–dL
Tidak ditolak
dU < DW < 4–dU
Sumber : Ghozali (2009)
Keterangan : DW = Durbin Watson hitung dL = Durbin Watson–Lower dU = Durbin Watson–Upper
Pengujian Hipotesis Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang digunkan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Terdapat 2 nilai ekstrim dari koefisien determinasi, yaitu : Jika koefisien determinasi (R2) = 0; artinya variabel bebas tidak mempunyai
pengaruh sama sekali (0%) terhadap variabel terikat. Jika koefisien determinasi (R2) = 1; artinya variabel bebas mempunyai pengaruh (100%) terhadap variabel terikat atau variabel terikat 100% dipengaruhi oleh variabel bebas. Oleh karena nilai ekstrim di atas, maka koefisien determinasi nilainya berada dalam interval 0 dan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Uji Signifikan Simultan (Uji F statistik) Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh Total Assets Turnover dan Profit Margin terhadap Return On Assets perusahaan farmasi secara simultan. Dalam penelitian ini tingkat signifikansi yaitu sebesar 0.05 (α = 0,05). Kriteria Uji F sebagai berikut : Bila F hitung < F tabel, variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Bila F hitung > F tabel, variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Dengan menggunakan nilai probabilitas, Ha akan diterima jika probabilitas kurang dari 0,05. Uji Secara Parsial (Uji-t) Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel indepeden yang digunakan dalam penelitian ini terhadap variabel dependen secara parsial (Ghozali dalam Aminatuzzahra, 2010). Kemudian dengan uji-t akan dapat diketahui variabel mana yang berpengaruh paling dominan terhadap variabel dependen (return on assets). Menentukan tingkat signifikansi, taraf signifikansi adalah 95% atau α = 5%. Kriteria Uji-t sebagai berikut :
Ho ditolak apabila thitung ≥ ttabel atau thitung ≤ -ttabel. Ho diterima apabila -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel. Berdasarkan probabilitas, yaitu Ho ditolak apabila P < 0,05 dan Ho diterima apabila P > 0,05.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Variabel Penelitian Total Assets Turnover Total Assets Turnover (TATO) menunjukan kemampuan aktiva menghasilkan penjualan selama suatu priode tertentu. Rasio ini ditentukan dengan membagi penjualan bersih dengan aktiva rata-rata selama periode tertentu. Total Assets Turnover ini merupakan variabel independen yang pertama (X1) dalam penelitian ini. Tabel 4 : Total Assets Turnover Perusahaan Farmasi Periode Tahun 2006-2010 di Bursa Efek Indonesia Kode Perusahaan SQBI DVLA INAF KLBF KAEF MERK PYFA SCPI TSPC Rata-rata
2006 1,17 1,03 1,49 1,31 1,74 1,72 0,74 1,25 1,1 1,28
Total Asset Turnover 2007 2008 2009 1,2 1,37 1,37 0,91 0,96 1,22 1,5 1,5 1,33 1,44 1,45 1,49 1,79 1,91 1,9 1,78 1,8 1,86 0,97 1,23 1,33 1,5 1,24 1,4 1,19 1,27 1,44 1,36 1,41 1,48
2010 0,96 1,13 1,43 1,51 1,98 1,83 1,4 1,18 1,5 1,44
Sumber : Data Olahan Excel
Berdasarkan pada tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata total assets turnover yang dimiliki perusahaan farmasi setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Ratarata total asset turnover tertinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 1,48 dan mengalami penurunan pada tahun 2010 menjadi sebesar 1,44.
Profit Margin Profit Margin (PM) adalah tingkat keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan dalam suatu periode. Rasio ini dapat diukur dengan membandingkan antara laba bersih (EAT) dengan penjualan. Profit Margin ini merupakan variabel independen yang ke dua (X2) dalam penelitian ini. Tabel 5 : Profit Margin Perusahaan Farmasi Periode Tahun 2006-2010 di Bursa Efek Indonesia Kode Perusahaan SQBI DVLA INAF KLBF KAEF MERK PYFA SCPI TSPC Rata-rata
2006 17,75 9,11 1,48 11,14 2,01 17,75 2,82 - 2,01 9,99 7,78
Profit Margin (%) 2007 2008 2009 20,05 26,26 31,27 9,80 12,26 8,32 0,87 0,3 0,19 10,07 8,97 10,22 2,21 2,05 2,19 16,35 15,48 19,52 2,01 1,93 2,86 1,51 3,25 3,79 8,91 8,82 8,00 7,98 8,82 9,60
2010 10,35 11,93 1,20 12,58 4,36 14,93 2,98 -3,09 9,52 7,20
distribusi data. Distribusi yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Cara untuk menguji normalitas data adalah dengan menggunakan histogram dengan menggambarkan variabel dependent sebagai sumbu vertikal sedangkan nilai residual terstandarisasi digambarkan sebagai sumbu horizontal. Jika Histogram Standardized Regression Residual membentuk kurva seperti lonceng maka nilai tersebut dinyatakan normal. Berikut ini disajikan histogram dari model analisis penelitian ini :
Sumber : Data Olahan Excel
Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata profit margin yang dimiliki oleh perusahaan farmasi setiap tahunnya mengalami fluktuasi. Rata-rata profit margin tertinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 9,60% dan mengalami penurunan pada tahun 2010 menjadi sebesar 7,20%. Analisis Data Sebelum melakukan analisis data dengan regresi linier berganda, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi-asumsi perkiraan parametrik dan koefisien regresi agar tidak bias dan mendekati kebenaran yang sesungguhnya. Sehubungan dengan itu, maka sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian terlebih dahulu dilakukan pengujian pendahuluan sebagai berikut : Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu
Sumber : Output SPSS Ver 17.0 Gambar 1 : Histogram Standardized Regression Residual
Berdasarkan tampilan histogram di atas, terlihat bahwa kurva dependent dan regression standardized residual membentuk gambar seperti lonceng. Oleh karena itu berdasarkan uji normalitas, analisis regresi layak digunakan meskipun sedikit terdapat kemiringan. Selain dengan melihat grafik histogram, uji normalitas dapat juga dilakukan melalui grafik normal p-p plot of regression standardized residual seperti yang disajikan gambar berikut ini :
Tabel 6 Uji Statistik Non-Parametrik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Standardized Residual N Normal Parametersa,,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
45 .0000000 .97700842 .144 .144 -.113 .965 .309
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Output SPSS Ver 17.0
Sumber : Output SPSS Ver 17.0 Gambar 2 : Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Berdasarkan tampilan Normal P-P Plot Regression Standardized terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal. Oleh karena itu berdasarkan uji normalitas, analisis regresi layak digunakan meskipun terdapat sedikit plot yang menyimpang dari garis diagonal. Dalam uji normalitas dengan grafik baik dengan menggunakan histogram maupun Normal Probability Plot dapat menyesatkan apabila tidak hati-hati secara visual kelihatan normal pada hal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan selain menggunakan uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik KolmogorovSmirnov (K-S) yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Berdasarkan tabel 6 di atas terlihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,965 dan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,309 > 0,05. Oleh sebab itu Ho tidak dapat ditolak. Hal itu berarti nilai residual terstandarisasi dinyatakan menyebar secara normal.
Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna diantara variabel bebas atau tidak. Uji ini dilakukan dengan melihat nilai TOL (Tolerance) dan VIF (Variance Inflation Factor) dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10, maka model dinyatakan tidak mengandung gejala multikolinieritas. Hasil perhitungan nilai TOL dan VIF dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7 Hasil Uji Multikolinieritas Collinearity Statistics Model 1
TOL
Keterangan
VIF
(Constant) TATO
.998
1.002 Bebas Multikolinieritas
PM
.998
1.002 Bebas Multikolinieritas
a. Dependent Variable: ROA Sumber : Output SPSS Ver 17.0
Berdasarkan tabel 7 diatas terlihat bahwa nilai TOL (Tolerance) variabel TATO dan PM sebesar 0,998, sedangkan nilai VIF (Variance Inflation Factor) variabel TATO dan PM sebesar 1,002. Kedua variabel tersebut memiliki nilai VIF < 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi ini.
Uji Heteroskedastisitas Diagnosa adanya heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan scatterplot yang diperoleh dengan bantuan software SPSS versi 17.0. Jika scatterplot membentuk pola tertentu, hal itu menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk. Sedangkan jika scatterplot menyebar secara acak maka hal itu menunjukkan tidak terjadinya masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk. Berikut ini disajikan scatterplot dari model analisis penelitian ini :
Sumber : Output SPSS Ver 17.0 Gambar 3 : Scatterplot
Berdasarkan tampilan pada scatterplot di atas, terlihat bahwa plot menyebar secara acak di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Regression Studentized Residual. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak mengalami gejala heteroskedastisitas. Uji Outokorelasi Uji outokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (time-series) atau ruang (cross section). Jika nilai DW berada diantara interval nilai dU dan 4 – dU maka tidak terdapat outokorelasi, sebaliknya jika nilai DW berada di luar interval nilai dU dan 4 – dU maka terdapat penyimpangan dari asumsi ini. Berikut ini adalah hasil dari Uji outokorelasi :
Tabel 8 Hasil Uji Outokorelasi Model
R
1
.981a
R Adjusted Std. Error of DurbinSquare R Square the Estimate Watson
ROA = -11,433 + 8,409 TATO + 1,291 PM .962
.960
2.17861
2.200
Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda di atas dapat diartikan sebagai berikut :
a. Predictors: (Constant), PM, TATO b. Dependent Variable: ROA Sumber : Output SPSS Ver 17.0
Berdasarkan tabel 8 di atas, nilai Durbin Watson (DW) yaitu sebesar 2,200; sedangkan dalam tabel DW untuk k = 2 dan n = 42 mempunyai nilai DW-tabel sebesar dL = 1,430 dan dU = 1,615 serta nilai 4 – dU = 2,385. Karena nilai DW (2,200) terletak antara dU dengan 4 – dU, maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi dalam penelitian ini tidak mengandung masalah outokorelasi. Oleh karena itu, model persamaan regresi dalam penelitian ini dinyatakan layak untuk dipakai.
Hasil Pengujian Model Analisis Penelitian ini menggunakan metode enter dengan bantuan program SPSS Ver 17.0 dimana semua variabel independen digunakan untuk menjelaskan variabel dependen. Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan program SPSS Ver 17.0 yang dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 9 Coefficientsa
Model 1
Sehingga persamaan regresi linier berganda yang terbentuk adalah sebagai berikut :
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
(Constant) -11.433
1.640
-6.971 .000
TATO
8.409
1.111
.227 7.569 .000
PM
1.291
.040
.965 32.132 .000
a. Dependent Variable: ROA Sumber : Output SPSS Ver 17.0
a.
b.
c.
Dari persamaan regresi linier berganda di atas dapat dilihat nilai konstanta sebesar -11,433. Hal ini menyatakan bahwa jika variabel bebas dianggap konstan maka retrun on assets perusahaan farmasi sebesar -11,433. Variabel total assets turnover mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 8,409. Hal ini menunjukkan bahwa jika total assets turnover bertambah sebesar 1x dan profit margin tetap, maka return on assets akan naik sebesar 8,049%. Variabel profit margin mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 1,291. Hal ini menunjukkan bahwa jika profit margin bertambah sebesar 1% dan total assets turnover tetap, maka return on assets akan naik sebesar 1,291%.
Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui apakah masingmasing variabel independen berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap variabel dependen, maka perlu dilakukan uji hipotesis yang meliputi : koefisien determinasi (R2), uji pengaruh simultan (F-test), dan uji parsial (t-test). Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang digunkan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika koefisien determinasi (R2) = 0; artinya variabel bebas tidak mempunyai pengaruh sama sekali (0%) terhadap variabel terikat.
Sebaliknya, jika koefisien determinasi (R2) = 1; artinya variabel bebas mempunyai pengaruh (100%) terhadap variabel terikat atau variabel terikat 100% dipengaruhi oleh variabel bebas. Berikut hasil R square pada data koefisien determinasi :
perhitungan Fhitung dapat dilihat dari tabel berikut ini : Tabel 11 ANOVAb
1
Tabel 10 Model Summaryb
Sum of Squares
Model Regression Residual Total
Model 1
R .981a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
Mean Square
df
5072.590
F
2 2536.295 534.369
199.346
42
5271.936
44
4.746
a. Predictors: (Constant), PM, TATO b. Dependent Variable: ROA Sumber : Output SPSS Ver 17.0
.962
.960
2.17861
a. Predictors: (Constant), PM, TATO b. Dependent Variable: ROA Sumber : Output SPSS Ver 17.0
Pada tabel 10 di atas dapat dilihat bahwa hasil R square adalah 0,962 yang berarti bahwa variasi return on assets dapat dijelaskan oleh variasi total assets turnoever dan profit margin sebesar 96,2% atau variabel total assets turnover dan profit margin mampu memengaruhi return on assets sebesar 96,2%. Sedangkan 3,8% sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Koefisien determinasi sebesar 0,962 merupakan kuadrat dari multiple R (0,981 x 0,981 = 0.962). Uji Signifikan Simultan (Uji F Statistik) Uji F ini juga sering disebut sebagai uji simultan, untuk menguji apakah variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan perubahan nilai variabel tergantung atau tidak. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah apabila Fhitung < Ftabel, variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Ho diterima dan Ha ditolak). Dan apabila Fhitung > Ftabel, variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (Ho ditolak dan Ha diterima). Hasil
Pada tabel 11 di atas dapat dilihat bahwa hasil Fhitung sebesar 534,369 sedangkan nilai Ftabel sebesar 3,220 yang berarti bahwa nilai Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikannya sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 (5%) sehingga diputuskan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, variabel independen (total assets turnover dan profit margin) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (return on assets). Uji Secara Parsial (Uji-t) Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel indepeden yang digunakan dalam penelitian ini terhadap variabel dependen secara parsial. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah apabila -ttabel < thitung < ttabel, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial (Ho diterima dan Ha ditolak). Dan apabila thitung > ttabel atau thitung < -ttabel, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial (Ho ditolak dan Ha diterima). Hasil perhitungan thitung dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Sig. .000a
Tabel 12 Hasil Perhitungan Uji Secara Parsial (Uji-t) Var.
thitung
ttabel
Perbandingan thitung dengan ttabel
TATO 7.569 2.018 7.569 > 2.018 PM 32.132 2.018 32.132 >2.018
Sig. Kesimpulan .000 Signifikan .000 Signifikan
Sumber : Output SPSS Ver 17.0
1) Variabel Total Assets Turnover Dari hasil perhitungan Uji t untuk variabel Total Aseets Turnover terbukti bahwa nilai thitung 7,569 > nilai ttabel 2,018 atau karena nilai Sig. variabel Total Assets Turnover sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05; dan arah koefisien positif maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel Total Assets Turnover berpengaruh signifikan positif terhadap Return On Assets. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmayani (2009) yang menyatakan bahwa Total Assets Turnover memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Rentabilitas Ekonomi. 2) Variabel Profit Margin Dari hasil perhitungan Uji t untuk variabel Profit Margin terbukti bahwa nilai thitung 32,132 > nilai ttabel 2,018 atau karena nilai Sig. variabel Profit Margin sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05; dan arah koefisien positif maka disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel Profit Margin berpengaruh signifikan positif terhadap Return On Assets. Pada penelitian ini diperoleh hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Saputra (2007) yang menyatakan bahwa Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap Rentabilitas Ekonomi.
3) Variabel yang mempunyai pengaruh paling kuat terhadap Return On Assets Dari hasil perhitungan Uji t dapat dilihat bahwa variabel Profit Margin memiliki nilai thitung sebesar 32,132 yang lebih tinggi dari nilai thitung variabel Total Assets Turnover yaitu sebesar 7,569; maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel Total Assets Turnover tidak mempunyai pengaruh paling kuat terhadap Return On Assets. Dengan kata lain, variabel yang mempunyai pengaruh paling kuat terhadap Return On Assets adalah variabel Profit Margin.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Total Assets Turnover dan Profit Margin terhadap Return On Assets. Yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2006-2010. Dari hasil penelitian ini, peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1.
2.
Persamaan regresi linier berganda yang terbentuk adalah sebagai berikut : ROA = -11,433+8,409TATO+1,291PM Normalitas data penelitian ini dapat dilihat dari histogram dan Normal Probability Plot, serta uji statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Histogram pada penelitian ini menunjukkan kurva seperti lonceng dan berdasarkan Normal Probability Plot terlihat data menyebar disekitar garis diagonal, serta memiliki nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,965 dan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,309 > 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini terdistribusi normal.
3.
4.
5.
6.
7.
Uji asumsi klasik yang dilakukan terhadap model regresi membuktikan bahwa model penelitian ini bebas dari masalah Multikolinieritas, Heteroskedastisitas, dan Outokorelasi, sehingga layak digunakan sebagai model pada penelitian ini. Nilai koefisien determinasi (R2) dari model regresi antara Total Assets Turnover dan Profit Margin dengan Return On Assets pada perusahaan farmasi yang listing di Bursa Efek Indonesia selama tahun pengamatan 2006-2010 adalah sebesar 0,962 yang berarti bahwa variabel total assets turnoever dan profit margin mampu memengaruhi return on assets sebesar 96,2%, sedangkan 3,8% sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil Uji signifikan simultan (Uji F Statistik) menunjukkan bahwa Total Assets Turnover dan Profit Margin secara bersama-sama atau secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets. Dimana dari hasil Uji F yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS Ver 17.0 diperoleh hasil Fhitung (534,369) > Ftabel (3,220). Berdasarkan hasil perhitungan Uji t menunjukkan bahwa Total Aseets Turnover secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap Return On Assets. Dimana dari hasil Uji t terbukti bahwa nilai thitung (7,569) > nilai ttabel (2,018) serta nilai Sig. Total Assets Turnover sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05; dan arah koefisien positif. Berdasarkan hasil perhitungan Uji t menunjukkan bahwa Profit Margin secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap Return On Assets. Dimana dari hasil Uji t terbukti bahwa nilai thitung (32,132) > nilai ttabel (2,018) serta nilai Sig. Profit Margin sebesar
8.
0,000 lebih kecil dari 0,05; dan arah koefisien positif. Hasil analisis pengolahan data menunjukkan bahwa varibel yang paling kuat memiliki pengaruh terhadap Return On Assets adalah Profit Margin.
Saran Setelah mengkaji hasil penelitian ini maka implikasi manajerial yang dapat penulis ajukan sebagai berikut : 1.
2.
3.
Bagi para manajer perusahaan, agar lebih memperhatikan faktor fundamental (Total Assets Turnover dan Profit Margin) perusahaan yang pada penelitian ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return On Assets. Karena perubahan perubahan Total Assets Turnover dan Profit Margin mempunyai pengaruh yang positif terhadap Return On Assets. Bagi investor sebaiknya memperhatikan faktor-faktor lain yang berpengruh terhadap perubahan kinerja perusahaan sebelum mengambil keputusan investasi. Sehingga tidak hanya rasio keuangan seperti Total Assets Turnover dan Profit Margin, tetapi juga dapat menggunakan rasio-rasio lainnya yang dapat mempengaruhi perubahan kinerja perusahaan seperti Current Ratio, Deb To Equity Ratio, kepemilikan manajerial, tingkat suku bunga. Bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Return On Assets, disarankan: a. Memperpanjang rentang waktu pengamatan dan memperbesar ruang lingkup penelitian tidak hanya pada sektor industri farmasi tetapi pada sektor-sektor lainnya seperti perbankan, properti dan lainnya agar dapat memperoleh gambaran yang lebih luas lagi.
b. Menambah variabel independen untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Aminatuzzahra. 2010. Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin Terhadap ROE pada Perusahaan Manufactur Go-Public di Bursa Efek Indonesia Periode 20052009. Semarang : Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Universitas Diponegoro.
Rahmayani. 2009. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rentabilitas Ekonomi pada PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. Pekanbaru : Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Riau. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasr Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE. Saputra, Surya. 2007. Analisis Pengaruh Operating Assets Turnover dan Profit Margin Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Pekanbaru : Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Riau.
Indiantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE.
Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita. 2011. SPSS vs LISREL ”Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset”. Jakarta : Salemba Empat.
Institute for Economic and Financial Research. 2008. Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Jakarta : PT Bursa Efek Indonesia.
Sawir, Agnes. 2000. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
____________________. 2011. Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Jakarta : PT Bursa Efek Indonesia.
Simamora, Henry. 2003. Akuntansi ”Basis Pengambilan Keputusan Bisnis”. Edisi II. Jakarta : UPP AMP YKPN.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan ”Teori & Aplikasi Dengan SPSS”. Yogyakarta : Andi Offset.
Munawir, S. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta : Liberty. Prihadi, Toto. 2011. Analisis Laporan Keuangan ”Teori dan Aplikasi”. Jakarta : PPM Manajemen.
www.idx.co.id www.google.com