“PENGARUH TINGKAT RISIKO DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL, Tbk”
Yusti Fitri Kana Jalan Kawasen Timur No. 54 Banjarsari, Ciamis (
[email protected]) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No. 24 Tasikmalaya ABSTRACT “THE INFLUENCE OF LEVEL OF RISK AND PROFITABILITY TOWARD CAPITAL STRUCTURE ON PT. ASTRA INTERNATIONAL, Tbk”
By: YUSTI FITRI KANA NPM. 113402046
Guidance of Deden Mulyana Dedeh Sri Sudaryanti
The aims of this research was to know and analyze the factors that affect of capital structure On PT.Astra International Tbk. is through the level of risk and profitability. The research method use is descriftif method and correlation method. Data in this research was obtained from the financial statements of the acquired ASII corner Siliwangi University Economic Faculty exchanges. Multiple linear regresion was use as the method of analyzing the data. Based on the research result it can be concluded that as partial level of Risk and profitability no significant effect of the capital structure. For simultaneous testing can be concluded that there are significant level of risk and profitability simultaneously to the capital structure and the influence is not significant.
Keywords: capital structure, level of risk, profitability, return on asset (ROA)
ABSTRAK “PENGARUH TINGKAT RISIKO DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL, Tbk”
Oleh: YUSTI FITRI KANA NPM. 113402046
Dibawah Bimbingan: Deden Mulyana Dedeh Sri Sudaryanti
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi struktur modal PT. Astra International Tbk yaitu melalui Tingkat Risiko dan Profitabilitas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptip dan metode korelasional. Data-data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan yang di dapat dari Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Metode analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara parsial Tingkat Risiko
dan
Profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap Struktur modal. Untuk pengujian secara simultan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh dari Tingkat Risiko dan Profitabilitas secara simultan terhadap Struktur Modal PT. Astra International Tbk dan pengaruhnya adalah tidak signifikan.
Kata kunci: tingkat risiko, profitabilitas, beta, return on asset (ROA), struktur modal PENDAHULUAN Dalam menghadapi persaingan dan terbatasnya sumber daya yang dimiliki maka perusahaan dituntut untuk melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang ada di dalam perusahaan secara efektif dan efisien. Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan (profit oriented) akan mengutamakan keuntungan bagi pemilik perusahaan
atau sering disebut dengan pemegang saham. Tujuan investor dengan melakukan pembelian saham yaitu mengharapkan return yang optimal dan lebih kompetittif dibandingkan dengan return yang didapatkan di pasar uang. Seiring dengan makin berkembangnya teknologi dan juga banyaknya perusahaan-perusahaan yang berkembang pesat, maka faktor produksi modal mempunyai arti penting bagi perusahaan. Permasalahan modal dalam perusahaan merupakan persoalan yang tak akan berakhir, mengingat bahwa modal mengandung begitu banyak dan berbagai macam aspek. Modal perusahaan tersebut dapat berasal dari dua sumber, yaitu modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri, misalnya dengan menerbitkan saham. Sedangkan modal asing adalah modal yang berasal dari kreditur atau pendanaan dengan utang dapat dilakukan dengan menerbitkan obligasi atau berutang ke bank, bahkan ke mitra bisnis. Perbandingan antara kedua golongan modal tersebut dalam suatu perusahaan akan menentukan struktur finansial perusahaan tersebut. Dalam menjalankan perusahaan biasanya pemilik perusahaan melimpahkan pada pihak lain yaitu manajer. Salah satu keputusan penting yang harus dihadapi
oleh
manajer keuangan dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan struktur finansial dan keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal. Keputusan pendanaan secara langsung akan berpengaruh terhadap risiko yang ditanggung pemegang saham beserta tingkat pengembalian atau tingkat keuntungan yang diharapkan. Salah satu faktor yang membuat suatu perusahaan memiliki daya saing dalam jangka panjang karena faktor kuatnya struktur modal yang dimilikinya. Sehingga keputusan sumber-sumber dana yang dipakai untuk memperkuat struktur modal suatu perusahaan tidak dapat dilihat sebagai keputusan yang sederhana namun memiliki implikasi kuat terhadap apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Irham (2011) struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi finansial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang jangka panjang dan modal sendiri Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal, menurut Farah (2011) faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal diantaranya, risiko
bisnis, tax position dan manajerial yang konservatif. Andi (2009) dalam jurnalna merumuskan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal ialah risiko bisnis,struktur aktiva, profitabilitas, dan ukuran perusahaan Dalam penelitian ini faktorfaktor yang akan diteliti pengaruhnya terhadap struktur modal yaitu risiko dan profitabilitas. Risiko adalah tingkat potensi kerugian yang timbul karena perolehan hasil investasi yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan. Investor saham sangat menyadari adanya potensi risiko dari investasi. Bentuk risiko investasi bisa bermacammacam, baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Risiko investasi terbagi atas dua kelompok, yaitu risiko sitematis dan risiko tidak sistematis. Risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industri tertentu. Penelitian mengenai pengaruh risiko terhadap struktur modal dilakukan oleh Bram dan Christian (2010). Penelitian tersebut dilakukan terhadap perusahaan pertambangan. Dalam penelitian tersebut struktur modal sebagai variabel dependen sedangkan risiko sebagai variabel independen. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa risiko sistematik berpengaruh positif terhadap struktur modal Faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal lainnya adalah profitabilitas. Menurut Agus (2001) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dalam penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, yaitu
PT. Astra International Tbk. Industri otomotif merupakan
industri yang berbasis teknologi. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat di seluruh dunia, industri otomotif pun semakin berkembang. Gambaran return on asset dan struktur modal pada PT. Astra International Tbk. selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. 1 Return On Asset dan struktur modal PT. Astra International Tbk. pada tahun 2009 – 2013. Tahun
Return On Asset (ROA)
Tahun
Struktur modal
2008
11,38 %
2009
33,20 %
2009
11,28 %
2010
34,56 %
2010
12,72 %
2011
30,07 %
2011
18,59 %
2012
42,62 %
2012
12,47 %
2013
34,53 %
Sumber : www.astra.co.id (data diolah kembali).
Berdasarkan tabel diatas, indikator ROA dan struktur modal menunjukkan bahwa semakin tinggi ROA maka struktur modal akan semakin rendah atau menurun, begitupun sebaliknya. Maka dapat dikatakan bahwa kemungkinan terdapat hubungan negatif antara ROA terhadap struktur modal. Ini terlihat dari data pada tahun 2008– 2010, namun pada tahun 2011 dan 2012 data menunjukkan sebaliknya. Dari hasil penelitian Palupi (2010) menunjukkan bahwa dari ke-enam variabel yang ditelitinya tingkat risiko dan profitabilitas memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif analisis dan metode korelasional. Metode deskriptif, yaitu dengan menginterpretasikan data yang diperoleh berdasarkan fakta-fakta yang tampak dalam jangka waktu penelitian sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti. Selanjutnya, penelitian dilakukan dengan analisis verifikatif, dengan melakukan uji hipotesis melalui pengolahan data dan melakukan pengujian secara statistik.
PEMBAHASAN Untuk lebih jelasnya, variabel-variabel penelitian dapat dioperasionalkan sebagai berikut:
Tabel. 2 Operasional Variabel Variabel
Konsep Variabel
Indikator
Skala
Satuan
Rmt = Return Pasar periode ke-t. Rit = Return Sekuritas periode ke-t
Rasio
%
ROA (Return On Asset) EAT (Earning After Tax) Total Asset
Rasio
%
Long-Term Debt Total Ekuitas
Rasio
%
Penelitian Tingkat (β) (X1)
risiko
Profitabilitas (ROA) (X2),
Struktur modal (Y),
ukuran risiko relatif yang mencerminkan risiko relatif saham individual terhadap portofolio pasar saham secara keseluruhan pada PT.Astra International, Tbk.
-
-
rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan yaitu PT. Astra International Tbk untuk menghasilkan laba dari total aktiva yang dimilikinya pada periode 2004 s/d 2013.
-
Perimbangan jumlah utang jangka panjang dengan modal sendiri pada PT.Astra International, Tbk periode tahun 2004 2013.
-
-
-
Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui data skunder yaitu penelitian melalui buku-buku literatur, sumber data dan informasi lainnya yang ada hubungannya, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan masalah yang diteliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam angka-angka, menunjukan nilai terhadap besaran variabel yang diwakilinya. Teknik
pengumpulan
data
pada
penelitian
ini
menggunakan
metode
dokumentasi yaitu salah satu metode pengumpulan data dengan cara melakukan analisis terhadap semua catatan dan dokumen yang dimiliki oleh organisasi atau instansi terkait sebagai objek penelititan, diantaranya sebagai berikut: 1. Data Neraca perusahaan selama 10 tahun (tahun 2004 – tahun 2013).
2. Laporan keuangan perusahaan selama 10 tahun (tahun 2004 – tahun 2013) dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) BEI. 3. Laporan laba rugi perusahaan selama 10 tahun (tahun 2004 – tahun 2013).
Model Penelitian
Tingkat risiko (β) Struktur Modal
Profitabilitas (ROA) Gambar. 1 Paradigma Penelitian
Teknik Analisis Data Untuk mempermudah dalam menganalisis data, penulis menggunakan software SPSS 14.0 for Windows. Alat analisis statistik yang digunakan antara lain: Analisis Tingkat Risiko Beta adalah ukuran risiko relatif yang mencerminkan risiko relatif saham individual terhadap portofolio pasar saham secara keseluruhan. Risiko ini diproksi dengan menggunakan beta koreksi tahunan dengan menggunakan metode indeks tunggal. Suad (2009) jika kita melakukan pengamatan maka akan nampak bahwa pada saat “pasar” membaik harga saham-saham individual juga meningkat. demikian pula sebaliknya pada saat pasar memburuk maka harga saham-sahamakan turun harganya. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keuntungan suatu saham nampaknya berkorelasi dengan perubahan pasar. Perhitungan tingkat keuntungan suatu saham dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut : Rit = ai + βiRmt dalam hal ini, ai = adalah bagian dari tingkat keuntungan saham i yang tidak dipengaruhi oleh perubahan pasar. variabel ini merupakan variabel yang acak.
Rmt = tingkat keuntungan indeks pasar βi = beta, merupakan parameter yang mengukur risiko sistematis. Sehingga rumus mencari beta dengan metode indeks tunggal adalah sebagai berikut:
dimana: β = beta n = periode/ jumlah data Rmt = Return Pasar Rit = Return Sekuritas
Analisis Profitabilitas Profitabilitas di-proxy dengan ROA, yaitu dengan membandingkan laba bersih dengan total aktiva perusahaan. Ali (2009) perusahaan dengan tingkat return on assets yang tinggi, umumnya menggunakan hutang dalam jumlah yang relatif sedikit. Hal ini disebabkan dengan return on assets yang tinggi tersebut, memungkinkan bagi perusahaan melakukan permodalan dengan laba ditahan saja. Menurut Irham Fahmi (2011: 116) rasio probabilitas bermanfaat untuk menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan. Sedangkan ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas aktiva yang dipergunakan.
ROA
EAT Total Aset
Farah (2011)
Analisis Struktur Modal Struktur modal menggambarkan pembiayaan permanen perusahaan yang terdiri dari utang jangka panjang dan modal sendiri. Jika utang sesungguhnya (realisasi) berada dibawah target, pinjaman perlu ditambah. Jika rasio utang melampaui target maka saham dijual.
Struktur modal perusahaan berdasarkan pecking order theory terbentuk dari penggunaan pendanaan internal serta kebijakan dividen perusahaan. Pendanaan internal
perusahaan identik dengan profitabilitas perusahaan. Perusahaan dengan profitabilitas tinggi akan menggunakan dana internal yang berwujud laba ditahan setelah itu hutang bila memang perlu untuk memenuhi keputusan pendanaan perusahaan. Tabel. 3 Hasil perhitungan tingkat risiko (β), Profitabilitas (ROA), dan Struktur modal Tahun
Beta (%)
2004
0,57946
Return On Assets (%)
Struktur Modal (%) 42,32
13,81 2005
1,63181
73,53 11,61
2006
1,60263
51,07 6,41
2007
1,57227
37,71 10,26
2008
1,32443
40,15 11,38
2009
1,29918
33,27 11,29
2010
1,56191
34,56 12,73
2011
1,08619
38,65 13,90
2012
0,09168
42,62 12,32
2013
0,76462
34,53
11,08 Sumber: Pojok Bursa Fakultas Ekonomi UNSIL (data diolah kembali)
Penetapan Hipotesis Operasional Hipotesis Parsial. 1. Pengaruh variabel Perubahan tingkat risiko secara parsial terhadap struktur modal Astra International. Uji Hipotesis: H01 : ρ1 = 0
Tidak ada pengaruh dari variabel Perubahan tingkat risiko secara parsial terhadap struktur modal pada PT. Astra International Tbk
Ha1 : ρ1 ≠ 0
Ada pengaruh dari variabel Perubahan tingkat risiko secara parsial terhadap struktur modal pada PT. Astra International Tbk
.
2. Pengaruh variabel Perubahan profitabilitas secara parsial terhadap struktur modal Astra International. Uji Hipotesis: H01 : ρ2 = 0
Tidak ada pengaruh dari variabel Perubahan profitabilitas secara parsial terhadap struktur modal pada PT. Astra International Tbk
Ha1 : ρ2 ≠ 0
Ada pengaruh dari variabel Perubahan profitabilitas secara parsial
terhadap
struktur
modal
pada
PT.
Astra
International Tbk Hipotesis Simultan 1.
Pengaruh variabel tingkat risiko dan profitabilitas secara simultan terhadap struktur modal Astra International Tbk.
2.
Uji Hipotesis: H03 : ρ1 = ρ2 = 0 Tidak ada pengaruh dari variabel tingkat risiko dan profitabilitas secara simultan terhadap struktur modal Astra International Tbk.Ha3 : ρ1 ≠ 0 atau ρ2 ≠ 0 Ada pengaruh dari variabel tingkat risiko dan profitabilitas secara simultan terhadap struktur modal Astra International Tbk.
Uji Asumsi Klasik Tabel.4 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Unstandardize d Residual 10 ,0000000 11,47423145 ,212 ,212 -,182 ,670 ,761
Berdasarkan output di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0, 761 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang kita uji berdistribusi normal. Tabel. 5 Uji Autokorelasi Model Summary(b) R Model 1
R Square
,286(a)
Adjusted R Square
,082
Std. Error of the Estimate
-,181
Durbin-Watson
13,01056
1,438
a Predictors: (Constant), ReturnOnAsset_ASII, TingkatRisiko_ASII b Dependent Variable: StrukturModal_ASII.
Dari perhitungan diperoleh nilai d-hitung = 1,438 yang memenuhi syarat Durbin Watson yaitu -2 ≤ DW ≤ 2. Hal itu berarti dalam model tidak terjadi autokorelasi. Tabel. 6 Uji Multikolinearitas Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
Standardized Coefficients
B Std. Error Beta (Constant) 44,141 32,682 TingkatRisi 5,032 9,336 ,219 ko_ASII ReturnOnA -,618 2,276 -,110 sset_ASII a Dependent Variable: StrukturModal_ASII
1
t
Sig.
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
1,351
,219
,539
,607
,797
1,254
-,272
,794
,797
1,254
Dari hasil uji Multikolinearitas diketahui bahwa nilai VIF untuk variabel Tingkat risiko sebesar 1,254; dan untuk variabel ROA sebesar 1,254. hal ini menunjukkan bahwa kedua variabel memiliki nilai VIF lebih kecil dari 5 atau VIF < 5 yang berarti tidak terdapat multikolinearitas antara variabel independen yang meliputi Tingkat Risiko dan Return On Asset (ROA). Tabel. 7 Uji Heteroskedastisitas Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
B 1
(Constant) Lnx1 Lnx2
a Dependent Variable: Lnei2
,193 ,411 1,433
Std. Error 6,222 ,639 2,567
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta ,246 ,213
,031 ,644 ,558
,976 ,540 ,594
Dari hasil uji heteroskedastisitas dengan uji park diketahui bahwa nilai t-hitung untuk tingkat risiko adalah sebesar 0,644; dan untuk ROA adalah sebesar 0,558; sedangkan nilai t-tabel pada pengujian 2 sisi (signifikansi 0.025) di dapat nilai sebesar 2,306. Karena nilai t-hitung < t-tabel, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan masalah heteroskedastisitas pada pengujian regresi antara Lnei dengan Tingkat risiko dan ROA terhadap struktur modal. B. Analisis Regresi Linear Berganda Tabel. 8 Uji Regresi Linear Berganda Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
B Std. Error 44,141 32,682 5,032 9,336 -,618 2,276 a Dependent Variable: StrukturModal_ASII 1
(Constant) TingkatRisiko_ASII ReturnOnAsset_ASII
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta ,219 -,110
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel coefficients
1,351 ,539 -,272
,219 ,607 ,794
dapat menghasilkan
bentuk persamaan regresi sebagai berikut: Y = α + β1 X1 + β2 X2 = 44,141+ 5,032X1 – 0,618X2 1. Konstanta ( ) sebesar 44,141 menyatakan bahwa jika variabel Tingkat risiko dan ROA = 0 maka Struktur modal adalah 44,141% , artinya ketika struktur modal tidak dipengaruhi oleh variabel tingkat risiko dan ROA maka struktur modal sebesar 44,141%. 2. Koefisien regresi tingkat risiko sebesar 5,032 menunjukkan pengaruh positif (searah) antara variabel tingkat risiko dengan variabel dependennya yaitu struktur modal. Hal ini berarti setiap penambahan 1% tingkat risiko, akan menaikkan struktur modal sebesar 5,032% dengan asumsi variabel-variabel yang lain konstan. Dengan naiknya risiko sistematik (β) akan meningkatkan jumlah pembiayaan dengan hutang, sehingga hal ini akhirnya akan menurunkan profit, ketika profit turun maka struktur modalnya akan meningkat. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Bram dan Christian (2010) bahwa risiko sistematik berpengaruh positif terhadap struktur modal. Ketika perusahaan memiliki risiko tinggi maka akan meningkatkan
penggunaan hutang. Hal ini bisa dikarenakan ketika risiko pasar tinggi maka harga saham akan rendah, saat harga saham rendah keuntungan akan rendah pula, maka dari itu ketika keuntungan rendah perusahaan cenderung akan menggunakan hutang lebih tinggi dibandingkan modal sendiri. 3. Koefisien regresi ROA sebesar -0,618 menunjukkan pengaruh negatif antara variabel Return On Asset (ROA) dengan variabel dependennya yaitu struktur modal. Hal ini berarti setiap penambahan 1%, Return On Asset (ROA) akan menurunkan struktur modal sebesar 0,618% dengan asumsi variabel-variabel yang lain konstan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan yang profitable cenderung untuk memiliki hutang yang lebih kecil. Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh, berarti semakin rendah kebutuhan dana eksternal (hutang), sehingga semakin rendah pula struktur modalnya. Hasil pengujian ini sesuai dengan teori Pecking Order yang berargumentasi bahwa semakin tinggi profitabilitas semakin banyak laba yang ditahan sehingga struktur modal semakin rendah. Tabel. 9 Uji Koefisien Determinasi Model Summary Adjusted R Std. Error of R R Square Square the Estimate ,286(a) ,082 -,181 13,01056 a Predictors: (Constant), ReturnOnAsset_ASII, TingkatRisiko_ASI Model 1
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel Model Summary (lampiran 8,Uji Koefisien Determinasi), dapat diketahui bahwa koefisien determinasi R-Square (R2) yaitu sebesar 0.082 atau 8,2% yang menunjukkan bahwa pengaruh variable tingkat risiko dan ROA terhadap struktur modal sebesar 8,2% dan sisanya 91,8% dipengaruhi faktor lain selain tingkat risiko dan ROA. Pengaruh ini rendah dikarenakan risiko pasar merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Faktorfaktor lain yang pengaruhnya mungkin lebih besar dibandingkan risiko dan profitabilitas misalnya struktur aktiva, ukuran perusahaan dan tingkat pertumbuhan perusahaan. Uji t (Pengujian secara Parsial) Tingkat risiko terhadap Struktur Modal Dari hasil uji parsial diketahui bahwa nilai sig 0,607 > 0,05; maka menerima H01 dan menolak Ha1. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
tidak signifikan tingkat risiko secara parsial terhadap struktur modal. Tingkat risiko memiliki pengaruh positif terhadap struktur modal. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Palupi (2008) bahwa risiko berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal. Profitabilitas terhadap Struktur Modal Dari hasil uji parsial diketahui bahwa nilai sig 0,794 > 0,05; maka menerima H01 dan menolak Ha1. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh tidak signifikan profitabilitas secara parsial terhadap struktur modal. Profitabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap struktur modal. Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh, berarti semakin rendah kebutuhan dana eksternal (hutang), sehingga semakin rendah pula struktur modalnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Bambang dan Rista (2008) yang menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap struktur modal. Uji F (Pengujian Secara Simultan) Tabel. 10 Uji F ANOVA(b) Sum of Squares df Mean Square Regression 105,314 2 52,657 Residual 1184,922 7 169,275 Total 1290,236 9 a Predictors: (Constant), ReturnOnAsset_ASII, TingkatRisiko_ASII b Dependent Variable: StrukturModal_ASII Model 1
F ,311
Sig. ,742(a)
Pengujian dilakukan dengan membandingkan antara nilai F-hitung dari hasil regresi dengan F-tabel menurut tingkat signifikansi yang telah ditetapkan yaitu 5%. Nilai F-tabel yang diperoleh pada signifikansi 5% dengan df (2,7) = 4,737. Dari regresi diperoleh F-hitung sebesar 0,311 sehingga nilai F-hitung < F-tabel atau 0,311 < 4,737. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H03 diterima dan menolak Ha3 yang berarti terdapat pengaruh yang tidak signifikan dari tingkat risiko dan ROA secara simultan terhadap Struktur Modal (Sig. = 0,742 > 0.005). Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Palupi (2008) yang menyatakan bahwa dari enam variabel yang ditelitinya, hanya dua variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal. Empat
variabel lainnya termasuk didalamnya risiko dan profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal.
PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Tingkat risiko (beta) mengalami perubahan secara fluktuatif setiap tahunnya. Di tahun 2005 merupakan beta tertinggi sedangkan beta terendah terjadi pada tahun 2012. Perubahan tertinggi terjadi pada tahun 2012. Tingkat profitabilitas (ROA) periode 2004-2013 cenderung mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Peningkatan ROA tertinggi terjadi pada tahun 2007 meningkat dari tahun sebelumnya. Dan penurunan terendah terjadi pada tahun 2006 sangat menurun dibandingkan tahun sebelumnya. 2. Struktur modal PT. Astra International Tbk. (ASII) periode 2004-2013 cenderung mengalami fluktuasi setiap tahun. Peningkatan struktur modal tertinggi terjadi pada tahun 2005. Dan penurunan tertinggi terjadi pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2006. Sedangkan untuk struktur modal dengan nilai terendah adalah pada tahun 2009. 3. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui
bahwa
variabel
tingkat
risiko
berpengaruh positif terhadap struktur modal, sedangkan profitabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap struktur modal. Baik secara parsial maupun secara simultan Tingkat Risiko dan Profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap Struktur Modal PT. Astra International Tbk. (ASII). Saran Berdasarkan simpulan mengenai pengaruh tingkat risiko dan profitabilitas terhadap struktur modal pada PT. Astra International, Tbk maka penulis menyarankan sebagai berikut: Memperluas penelitian dengan cara memperpanjang periode penelitian dengan menambah tahun penelitian dan juga memperbanyak jumlah sampel di penelitian yang akan datang.
Menganalisis lebih banyak variabel yang dianggap dapat berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Baik itu variabel internal maupun eksternal perusahaan. Sehingga akan lebih menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Beberapa variabel yang tidak terbukti pada penelitian ini sebaiknya pada penelitian selanjutnya digunakan rumus lain dari variabel tersebut. Misalnya variabel profitabilitas dapat juga dihitung dengan menggunakan Net Profit Margin (NPM) yaitu laba setelah pajak dibagi dengan penjualan bersih. Menambah dasar teori struktur modal yang telah digunakan dalam penelitian ini sehingga akan menambah kesempurnaan analisis. Bagi manajemen perusahaan hendaknya memperhatikan dan memahami faktorfaktor yang mempengaruhi struktur modal baik secara simultan maupun secara parsial untuk digunakan dalam menyusun struktur modal. Profitabilitas merupakan ukuran kinerja perusahaan. Tanpa adanya laba, tidak mungkin perusahaan memperoleh dana pinjaman. Untuk tetap dapat memiliki citra atau reputasi yang baik di mata kreditur, maka perusahaan harus dapat melakukan efisiensi biaya sehingga laba yang tersedia cukup untuk membayar bunga sebagai balas jasa atas dana yang dipinjamnya. Investor diharapkan untuk mengetahui bagaimana perkembangan struktur modal untuk melakukan suatu investasi.
DAFTAR PUSTAKA Agus, Sartono. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi Empat. Yogyakarta: BPFE. Alexandri, Moh Benny. 2009. Manajemen Keuangan Bisnis (Teori dan Soal), Bandung : Alfabeta. Ali, Kesuma. 2009. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Ana, Mufidah. 2012. Struktur Modal Perusahaan Properti dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen. 45-54.
Andi, Kartika. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI. Dinamika Keuangan dan Perbankan, Agustus 2009. 105-122. Bambang, sudiyanto., Rista, Bagus Santika. 2011. Menentukan Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Bram Hadiyanto, Christian Tayana. 2010. Pengaruh Risiko Sistematik, Struktur Aktiva, profitabilitas dan jenis perusahaan terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Pertambangan: pengujian hipotesis static – trade off. Duwi, Priyanto. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom _______. 2014. Pengolahan Data Terpraktis, Edisi 1, Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Farah, Margaretha. 2011. Manajemen Keuangan untuk Manajer Non Keuangan, Jakarta : Erlangga. Imam, Ghozali.2005. Aplikasi analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro. Irham, Fahmi. 2010. Manajemen Risiko (Teori, kasus dan solusi).Bandung: Alfabeta. _______. 2011. Analisis Laporan keuangan, Bandung : Alfabeta. Joni, Lina. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Kodrat, David Sukardi.,Christian, Herdinata. 2009. Manajemen Keuangan Based On Empirical Research, Yogyakarta: Graha Ilmu. Michell, Suharli. 2005. Studi Empiris terhadap Dua Faktor yang Mempengaruhi Return Saham pada Industri Food and Beverages di Bursa Efek Jakarta. Ni Putu, Ayu Pudak Sari. 2014. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012. Palupi. 2010. Pengaruh Risiko Bisnis, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, dan Likuiditas terhadap Struktur Modal (Kajian Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2007). Rossy Nurfauzy. Profil PT. Astra International Tbk.htm
Suad, Husnan. 2009. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Subramanyam, Wild, J. John. 2011. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 10. Dewiyanti. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta. Sumani,
Lia.
2012.
Analisis
Struktur
Modal
dan
Beberapa
Faktor
yang
Mempengaruhinya pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Sriati. Memahami Struktur Modal. Blog.stie-mce.ac.id weblog. Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi (teori dan aplikasi), Edisi Pertama. Yogyakarta : Kanisius. www.astra.co.id
www.britama.com, britama - Saham, Berita Ekonomi & Keuangan, Investasi. Yulinda, Rachmawardani. 2007. Analisis Pengaruh Aspek Likuiditas, Risiko Bisnis, Profitabilitas, dan Pertumbuhan penjualan terhadap Struktur Modal Perusahaan (Studi empiris pada sektor keuangan dan perbankan di BEJ Tahun 2000-2005). Universitas Diponegoro Semarang.