PENGARUH TINGKAT PERKEMBANGAN DANA PIHAK KETIGA (DPK) TERHADAP PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TAHUN 2005-2010 PADA BANK SYARIAH MANDIRI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E Sy)
Disusun Oleh:
Rianda NIM : 204046102978
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1432H
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai degnan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta,
September 2011 M Syawal 1432 H
Rianda
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan kebesaran-Nya hanya milik Allah SWT, dengan limpahan nikmat-Nya segala amal shalih menjadi sempurna, segala tindakkan menjadi mudah. Penulis tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini jika bukan karena izin Allah SWT. Atas izin dan petunjuk Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan riset yang sangat sederhana ini dengan baik sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Ekonomi
Syariah
dengan
judul
PENGARUH
TINGKAT
PERKEMBANGAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PEMBIAYAAN MUSYARAKAH TAHUN 2005-2010 PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI.Tbk Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan secara terus menerus kepada Nabi Muhammad SAW, berkat perjuangan dan kesabaran beliau kita dapat merasakan cahaya kebenaran, wawasan pengetahuan hingga menjadi manusia yang penuh dengan peradaban. Menyadari bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis tidak berdiri sendiri dan begitu banyak pihak-pihak yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, dukungan serta bantuan baik moril mau pun materi kepada penulis. Penulis mengaturkan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam proses skripsi yaitu: 1.
Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Summa, SH, MA, MM, selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
ii
iii
2.
Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, selaku Kepala Jurusan dan Sekretaris Jurusan Muamalah Bapak Mu’min Rauf, MA
3.
Bapak Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag, SH, MA, Koordinator Teknis Non Reguler
4.
Bapak Fahmi Muhammad Ahmadi, MSI selaku Dosen Pembimbing Penulis. Ucapan terima kasih yang tulus atas bimbingan dan arahan bapak dalam proses bimbingan
5.
Bapak Djaka Badranaya, SE., MM, sebagai Dosen Pembimbing Penulis dalam proses penyelesaian penulisan skripsi. Tiada yang dapat penulis ucapkan selain terima kasih yang sangat dalam atas arahan, bimbingan, kesabaran serta kekeluargaan bapak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6.
Ayahanda Sumantri, penulis tak dapat membalas jasa dan bimbingan ayahanda selama ini, hanya dengan doa dan amal yang sholih anak ayahanda sembahkan semoga Ayahanda diberikan kenikmatan dan ridho-Nya.
7.
Ibunda tercinta Roshayati, tiada yang dapat penulis berikan kepada ibunda tercinta hanya doa dan usaha yang tiada henti agar ibunda dapat bahagia baik dunia maupun akhirat
8.
Untuk adik-adik ku yang setia menemani dan memberikan dukungan baik moril dan motivasi yaitu, Rully oktavian, Restiana Dara Aisyah, Sari Rahmawati, dan terima kasih yang tulus kakak mu persembahkan.
9.
Ibu Nuriya Thahir, MM dan Keluarga, tiada yang dapat diberikan selain ucapan terima kasih yang dalam atas dukungan, motivasi dan bantuan materi yang selama ini diberikan.
iv
10.
Sahabat, teman-teman penulis yakni Abdul Malik, Fida, Bang Ian, Didi Pujihadi, Hari Ndut, Eka candra dinata, Muhammad Hafid, Maja serta temanteman kelas PS A angkatan 2004 atas kebersamaan kalian yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan yang tulus dan ikhlas baik moril maupun material.
11.
Istri ku tercinta Sri Rahayu Nengsih, tiada yang dapat diberikan selain ucapan terima kasih yang dalam atas dukungan, motivasi dan bantuan materi yang selama ini diberikan
12.
Anak ku tercinta Nesia Riani pratiwi, tiada yang dapat diberikan selain ucapan terima kasih yang dalam, semoga menjadi anak yang sholehah dan berbakti dan Berguna bagi Nusa dan bangsa
13.
Kepada seluruh staff pengajar Fakultas Syariah dan Hukum, yang telah banyak memberikan banyak ilmu, wawasan, serta kesabarannya dalam mendidik selama dibangku perkulihan. Semoga akan menjadi manfaat dan berkah untuk penulis.
14.
Segenap staff Perpustakaan Syariah dan Hukum maupun Perpustakaan Utama UIN yang telah memfasilitasi untuk melengkapi referensi dalam penyusunan skripsi ini. Tiada dapat penulis membalas jasa-jasa pihak-pihak yang telah membantu kecuali untaian doa dan ketulusan hati semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan tersebut dengan pahala dan kebajikan yang berlipat ganda serta keberkahan hidup baik di dunia maupun di akhirat.
v
Semoga karya ilmiah yang sederhana ini dapat bermanfaat adanya khususnya bagi penulis dan dapat memberikan sumbangan karya untuk perkembangan dunia perbankan syariah dan lembaga-lembaga keuangan syariah lainnya. Amin..
Jakarta,
Agustus 2011 M Ramadhan 1432 H
Penulis,
(Rianda)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii DAFTAR ISI.................................................................................................... v
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1 B. Pembatasan dan perumusan Masalah .................................. 6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 6 D. Studi Review Terdahulu ..................................................... 8
BAB II
LANDASAN TEORI A. Pengertian Dana Pihak Ketiga .......................................... 10 B. Jenis-Jenis Dana Pihak Ketiga ........................................... 12 C. Penghimpunan Dana .......................................................... 15 D. Pengertian Pembiayaan Musyarakah................................. 20 E. Proses Musyarakah di Bank Syariah ................................ 22
BAB III
METODE PENELITIAN A. Metode Penentuan Sampel ................................................ 27 B. Jenis Penelitian .................................................................. 27 C. Metode Pengumpulan Data ............................................... 28 D. Hipotesa ............................................................................. 30 E. Metode Analisis ................................................................. 30 F. Pedoman Penulisan Skripsi ............................................... 35 G. Sistematika Penulisan ........................................................ 35
v
vi
BAB IV
HASIL PENELITIAN PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK) TERHADAP PEMBIAYAAN MUSYARAKAH
A. Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) tahun 2005-2010 pada Bank Syariah Mandiri. ............................................. 38 B. Perkembangan Pembiayaan Musyarakah Bank Syariah Mandiri .............................................................................. 42 C. Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Pembiayaan Musyarakah di Bank Syariah Mandiri. ............................. 44
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................... 65 B. Saran ................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 68 LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perkembangan bank syariah merupakan fenomena yang sangat hangat dalam industri perbankan di Indonesia. Perkembangan perbankan syariah di era reformasi ditandai dengan disetujuinya UU. No. 10 Tahun 1998. Peluang tersebut ternyata disambut antusias oleh masyarakat perbankan. Semua bank mulai memberikan pelatihan dalam bidang perbankan syariah bagi para staffnya, bahkan sebagian bank tersebut berencana untuk mengkonversi diri sepenuhnya menjadi bank syariah. Di Indonesia, pertumbuhan perbankan syariah cukup mengembirakan terbukti per Desember 2008, tercatat ada lima bank yang beroperasikan dengan prinsip syariah diantaranya: Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega Indonesia, Bank Syariah BRI, dan bank Syariah Bukopin 28 Unit Usaha Usaha Syariah (UUS) dan 31 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).1 Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.2 Sedangkan Bank Syariah merupakan
1
Riawan Amin, Menata Perbankan Syariah di Indonesia (Jakarta: UIN Pres, 2009 ) ,h.101
2
Cristopher Pass, Bryan Lowes, Collins, Kamus Lengkap Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 1994), Ed. Kedua, h.38.
1
2
lembaga intermediasi keuangan yang kegiatan pokoknya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, giro dan deposito. Dana yang telah terkumpul akan disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan.3 Fungsi bank sendiri melakukan kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat dan penyaluran dana kepada masyarakat. Dalam hal ini bank selalu berhadapan dengan masyarakat sebagai pihak yang diberi kepercayaan oleh bank untuk memanfaatkan fasilitas pembiayaan yang ditawarkan oleh bank. Ketika fungsi bank sebagai penyalur dana kepada masyarakat tidak berjalan normal dan optimal, tentu akan mempengaruhi pendapatan usaha bank, karena pemberian pembiayaan.4 Market share bank syariah di Indonesia saat ini, relatif masih kecil, belum mencapai 2 % dari total asset bank secara nasional. Menurut Siti Fajriyah5, salah seorang Deputi Gubernur Bank Indonesia, jumlah nasabah bank syariah saat ini, baru sekitar 3 juta orang. Padahal jumlah umat Islam potensial untuk menjadi konsumen bank syariah lebih dari 100 juta orang. Dengan demikian, mayoritas umat Islam belum berhubungan dengan bank syari’ah. Banyak faktor yang menyebabkan mengapa umat Islam belum berhubungan dengan bank- syariah,
3
Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah (Jakarta: Rasindo, 2005) Cet.I, h.18. 4
Wiroso, Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah, h.18
5
Siti Fajriah, 10 Pilar Pengembangan Bank Syariah, artikel diakses pada 11 Januari 2011 dari http://kasei-unri.org/index.php?option=com.
3
antara lain : tingkat pemahaman dan pengetahuan umat tentang bank syariah masih sangat rendah, Masih banyak yang belum mengerti dan salah memahami tentang bank syariah dan menggangapnya sama saja dengan bank konvensional. Bahkan sebagian ustadz yang tidak memiliki ilmu yang memadai tentang ekonomi Islam (ilmu ekonomi makro, moneter dan teknis perbankan) masih berpandangan miring tentang bank syariah, karena kurang informasi keilmuan tentang bank syariah.6 Selain itu, belum ada gerakan bersama dalam skala besar untuk mempromosikan bank syariah dan terbatasnya pakar dan SDM ekonomi syariah. Serta peran pemerintah masih kecil dalam mendukung dan mengembangkan ekonomi syariah. Dana pihak ketiga atau yang sering disebut DPK adalah merupakan salah satu sumber dana yang dimiliki oleh bank dari masyarakat. Untuk meraih kepercayaan masyarakat hal yang paling dibutuhkan adalah tingkat kualitas informasi yang diberikan kepada masyarakat, dimana bank syariah harus meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan memiliki kemampuan dan kapasitas di dalam mencapai tujuan-tujuan yang sesuai dengan syariat Islam. Data yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) sampai dengan akhir tahun 2008 menunjukkan bahwa penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah di Indonesia semakin merosot. Nilai dana masyarakat di bank syariah pada akhir Juli 2008 sebesar Rp 32,90 triliun, nilai tersebut lebih kecil Rp 150 miliar dibandingkan dengan dana masyarakat per akhir Juni, yang sebesar Rp 6
Artikel diakses pada tanggal 25 Juli 2011 dari situs http:// www.republika.co.id
4
33,05 triliun. Penurunan tersebut diindikasikan karena persaingan antara bank syariah dengan bank konvensional yang semakin ketat, dalam bentuk agresifitas bank umum dalam menawarkan bunga. Diantara kunci kesuksesan suatu bank syariah untuk mencapai dana pihak ketiga sangat ditentukan kepercayaan publik terhadap kekuatan finansial yang bersangkutan, dan kepercayaan terhadap kesesuaian operasional bank maupun dengan sistem syariat islam. Kepercayaan ini terutama kepercayaan yang diberikan oleh para depositor dan investor, dimana keduanya termasuk stakholder utama sistem perbankan yang ada saat ini. Berbagai produk dan jasa dalam perbankan syariah harus dikaji dan dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Bank Syariah dituntut untuk inovatif yaitu tidak boleh terpaku hanya pada produk konvensional. Untuk itu tidak mesti produk dan jasa yang ada di konvensional ada di bank syariah. Bank syariah juga harus konsisten terhadap prinsip syariah, kegagalan bank syariah dapat terjadi karena ketidak konsistenan dalam menjalankan prinsip syariah. Sesuai labelnya, bank syariah adalah institusi keuangan yang berbasis syariah Islam.7 Hal ini berarti bahwa secara makro bank syariah adalah institusi keuangan yang memposisikan dirinya sebagai pemain aktif dalam mendukung dan memainkan kegiatan investasi di masyarakat sekitarnya. Di satu sisi (sisi pasiva atau liability) bank syariah adalah lembaga keuangan yang mendorong dan mengajak masyarakat untuk ikut aktif berinvestasi melalui berbagai 7
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h.7
5
produknya, sedangkan di sisi lain (sisi aktiva atau asset) bank syariah aktif untuk melakukan investasi di masyarakat. Produk-produk yang ditawarkan bank syariah tidak jauh berbeda dengan bank konvensional. Menurut ketentuan Revisi Undang-Undang No.21 tahun 2008, pada sisi pengerahan dana masyarakat terdapat 3 bentuk simpanan yaitu giro, tabungan, dan deposito. Maka bank syariah juga mengikuti 3 bentuk simpanan tersebut, namun tetap disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah bahwa simpanan giro mengikuti prinsip al-wadi’ah/ titipan, tabungan mengikuti prinsip al-wadi’ah atau mudharabah dan deposito mengikuti prinsip almudharabah. Kegiatan pengalokasian dana pihak ketiga yang ada untuk membiayai pemberian pembiayaan akan berdampak terhadap pendapatan bank. Oleh karena itu dengan bertambahnya pihak ketiga yang berhasil dihimpun bank, diharapkan dapat meningkatkan volume pemberian pembiayaan yang nantinya akan dapat berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan bank. Salah satu produk penyaluran dana dalam bank syariah adalah pembiayaan musyarakah. Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Konsep dari pembiayaan ini berbeda dengan pemberian pinjaman dalam bank konvensional. Pada bank konvensional pemberian pinjaman dengan
6
pembayaran modal pokok beserta bunga (bunga terus berbunga), hal ini sangat berkaitan dengan praktek riba yang jelas-jelas di larang syariat islam. Oleh karena itu, diperlukan tata cara operasional bank syariah agar terhindar dari praktek pengkreditan yang mengandung unsur riba yang diharamkan. Bertitik tolak dari hal di atas, penulis menganggap penting permasalahan tersebut dikaji dan ditelaah secara mendalam dalam sebuah skripsi yang berjudul “Pengaruh Tingkat Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Pembiayaan Musyarakah Tahun 2005-2010 Pada PT. Bank Syariah Mandiri.Tbk”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Agar permasalahan tidak terlalu meluas maka penulis merasa perlu untuk membatasi masalah terhadap objek yang akan diteliti adapun pembatasan masalah dari penulisan skripsi ini adalah analisis dana pihak ketiga dan pengaruhnya terhadap penyaluran pembiayaan musyarakah
2. Perumusan Masalah a. Bagaimana perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) Tahun 20052010 pada PT. Bank Syariah Mandiri. Tbk? b. Bagaimana perkembangan dan profil pembiayaan musyarakah pada PT. Bank Syariah Mandiri. Tbk?
7
c. Berapa besar pengaruh dana pihak ketiga terhadap pembiayaan musyarakah pada PT. Bank Syariah Mandiri. Tbk.?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk Mengetahui Bagaimana Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) tahun 2005-2010 pada PT Bank Syariah Mandiri.Tbk. 2. Mengetahui perkembangan pembiayaan musyarakah pada PT. Bank Syariah Mandiri. Tbk. 3. Mengetahui berapa besar pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap pembiayaan musyarakah pada PT. Bank Syariah Mandiri.Tbk. 4. Untuk Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam menyalurkan pembiayaan musyarakah. Manfaaat dari hasil penelitian dan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Teoritis: penelitian ini berguna untuk memberikan informasi dan kontribusi bagi kalangan intelektual, pelajar, praktisi, akademisi institusi dan masyarakat umum yang ingin mengetahui lebih jauh tentang pengaruh tingkat perkembangan dana pihak ketiga terhadap pembiayaan musyarakah pada Bank Syariah Mandiri.
8
2. Praktis: Penulisan skripsi ini diharapkan menjadi input bagi perbankan di Indonesia baik syariah pada umumnya dan Bank Syariah Mandiri. pada khususnya. 3. Kebijakan: Penulisan skripsi ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pengambilan keputusan oleh bank syariah khususnya PT Bank Syariah Mandiri. Tbk. 4. Umum : Memberikan gambaran secara jelas bagaimana proses pembiayaan musyarakah dapat mempengaruhi dana nasabah tersebut.
D. Studi Review Terdahulux Dari beberapa literature skripsi yang berada di perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum maupun perpustakaan utama UIN Jakarta
penulis menemukan
beberapa literature yang sejenis dengan penelitian yang penulis lakukan diantaranya sebagaimana skripsi berikut: 1. Analisa Perbandingan Kerja Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana Masyarakat pada PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) Sebelum dan Sesudah Kebijakan Perbankan ditulis oleh Teddy Sumirat Bassar pada tahun 2004. Penelitian ini menganalisi perbandingan kinerja penghimpun dan penyaluran dana masyarakat pada PT Bank Muamalat Indonesia sebelum dan sesudah kebijakan perbankan. 2. Pada tahun 2008, Nuryamah menulis dan meneliti tentang Pengaruh Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Penyaluran Pembiayaan
9
pada BTN Syariah, fokus dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan penghimpunan dana pihak ketiga terhadap penyaluran pembiayaan dan mengetahui besarnya pengaruh dana pihak ketiga terhadap pembiayaan. Penelitian ini menggunakan kuantitatif diskriptif dengan teknik pengolahan data regresi sederhana dan korelasi. 3. Pada tahun 2009, Ahmad Azmy menulis skripsi tentang Pengaruh NPL. ROA, DPK, Profit, dam Suku Bunga terhadap Pembiayaan bagi Hasil (Studi kasus Bank Syariah Mandiri. Fokus penelitian adalah menganalisa pengaruh variabel NPL, ROA, DPK, Profit, dan Suku Bunga terhadap pembiayaan bagi hasil (murabahah) di Bank Syariah Mandiri. Berdasarkan review terhadap studi-studi sebelumnya dimana didapatkan bahwa para peneliti sebelumnya tidak membahas mengenai pengaruh tingkat perkembangan dana pihak ketiga terhadap pemberian pembiayaan musyarakah pada PT. Bank Syariah Mandiri. Tbk., maka penulis mendapatkan loop hole (celah) untuk melakukan penelitian ini.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Dana Pihak Ketiga Dana bank adalah uang tunai yang dimiliki bank atau pun aktiva lancar yang dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan.1 Dana yang dimiliki atau yang dikuasai bank tidak berasal dari milik bank sendiri, tapi juga ada dari pihak lain. Dana yang dikuasai bank bersumber dari : a) Dana modal sendiri, dana yang bersumber dari modal bank sendiri atau berasal dari para pemegang saham. Dana ini disebut dana pihak kedua. b) Dana pinjam dari pihak luar ini disebut dana pihak kedua. c) Dana dari masyarakat. Dana ini disebut dengan dana pihak ketiga.2 Dana dari pihak luar atau dana dari pihak ketiga adalah dana yang dimiliki bank secara tidak permanen. Dana tersebut yang sewaktu-waktu ditarik kembali. Berdasarkan data empiris selama ini, dana yang berasal dari pemilik bank itu sendiri di tambah dengan cadangan modal yang berasal dari akumulasi keuntungan yang ditanam kembali pada bank baru mencapai 7% dari total aktiva 8%.3 Jadi dana pihak ketiga adalah sejumlah uang yang
1
Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank Edisi Kedua, (Jakarta: Bumi Aksara,1997),
h. 84 2
Ibid.,h. 87 3
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah Edisi Refisi, (Jakarta: Alfabeta, 2006), h. 50
10
11
dimiliki bank dan berasal dari pihak luar yang menyimpan uangnya. Dengan kata lain uang yang dimiliki bukan milik bank sendiri tapi titipan dari pihak luar. Bank hanya sebatas lembaga yang menghimpun kemudian akan disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan. Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya. Mudah dikarenakan asal dapat memberikan bunga yang relatif lebih tinggi dan dapat memberikan fasilitas menarik lainnya seperti hadiah dan pelayanan yang memuaskan menarik dana dari sumber ini tidak terlalu sulit. Kemudian keuntungan lainnya dana yang tersedia di masyarakat tidak terbatas. Kerugiannya adalah sumber dana dari sumber ini relatif lebih mahal jika dibandingkan dari dana sendiri baik untuk biaya bunga maupun biaya promosi. Untuk memperoleh dana dari masyarakat luas dapat menggunakan tiga macam jenis simpanan (rekening). Masing-masing jenis simpanan memiliki keunggulan tersendiri, sehingga bank harus pandai dalam menyiasati
12
pemilihan sumber dana. Sumber dana yang dimaksud adalah: Simpanan Giro, Simpanan Tabungan dan Simpanan Deposito.4
B. Jenis- Jenis Dana Pihak Ketiga Bank syariah dalam menghimpun dana nasabah menawarkan berbagai macam kemudahan dan jenis simpanan yang dapat dipiih oleh nasabah. Masyarakat dapat menyimpan uangnya dalam bentuk giro, tabungan, atau pun deposito.5 Unsur-unsur dana pihak ketiga atau jenis-jenis dana pihak ketiga adalah sebagai berikut: a. Simpanan Giro Dalam bahasa sehari-hari kata simpanan sering disebut dengan nama rekening atau account, di mana artinya sama. Dengan memiliki simpanan atau rekening berarti memiliki sejumlah uang yang disimpan di bank tertentu atau dengan kata lain simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat untuk dititipkan di bank. Dana kemudian dikelola oleh bank dalam bentuk simpanan seperti rekening giro, rekening tabungan dan rekening deposito untuk kemudian diusahakan kembali dengan cara disalurkan ke masyarakat.
4
Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2007), ed.1-7, h. 47-
48. 5
Adiwarman Karim, Bank Islam Analisa Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h.107
13
Pengertian giro menurut undang-undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 adalah6 Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Sedangkan giro wadiah adalah7 dana nasabah yang dititipkan di bank. Setiap saat nasabah berhak mengambilnya dan berhak mendapatkan bonus dari keuntungan pemanfaatan dana giro oleh bank. Besarnya bonus tidak ditetapkan dimuka tetapi benar-benar merupakan “kebijaksanaan” bank, sungguh pun demikian nominalnya diupayakan sedemikian rupa untuk senantiasa kompetitif. b. Simpanan Tabungan Berbeda dengan simpanan giro, simpanan tabungan memiliki ciri khas tersendiri. Jika simpanan giro digunakan oleh para pengusaha atau para pedagang dalam bertransaksi maka simpanan tabungan digunakan untuk umum dan lebih banyak digunakan oleh perorangan baik pegawai, mahasiswa atau ibu rumah tangga. Kemudian bank dalam menetapkan suku bunga juga berbeda dalam arti rata-rata suku bunga simpanan tabungan lebih tinggi dari jasa giro yang diberikan kepada nasabah. Begitu 6
Kasmir, Manajemen Perbanka, h. 50.
7
Syafi’I Antonio, Bank Syariah: analisa kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman (Yogyakarta: Ekonisia, 2006), h. 19.
14
pula metode perhitungan bunga serta berbagai keuntungan lainnya seperti hadiah atau cendera mata. Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 adalah8 Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yangd isepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Sedangkan tabungan mudharabah adalah9 dana yang disimpan akan dikelola bank untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan akan diberikan kepada nasabah berdasarkan kesepakatan bersama. c. Simpanan Deposito Sumber dana dari masyarakat luas yang ketiga adalah simpanan deposito dan pemilik deposito disebut deposan. Berbeda dengan dua jenis simpanan sebelumnya, di mana simpanan deposito mengandung unsur jangka waktu (jatuh tempo) lebih panjang dan dapat ditarik atau dicairkan setelah jatuh tempo. Begitu juga dengan suku bunga yang relatif lebih tinggi dari kedua jenis simpanan sebelumnya. Pengertian Deposito menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 adalah10 simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan dengan bank. 8
Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 57.
9
Syafi’i, Bank Syariah: analisa kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman,h. 19.
15
Dan Deposito Investasi Mudharabah adalah11 dana yang disimpan nasabah hanya bisa ditarik berdasarkan jangka waktu yang telah ditentukan dengan bagi hasil keuntungan berdasarkan kesepakatan bersama. C. Penghimpunan Dana 1. Pengertian Penghimpunan Dana Secara etimologi, penghimpunan dana terdiri dari dua kata yaitu penghimpunan dan dana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penghimpunan berarti proses, cara, perbuatan mengumpulkan, penghimpunan, pengumpulan dan pengerahan.12 Sedangkan dana adalah uang yang disediakan untuk suatu keperluan, biaya kesejahteraan, atau bisa juga disebut dengan pemberian hadiah atau derma.13 Dengan demikian, penghimpunan dana merupakan usaha mengumpulkan uang untuk suatu keperluan tertentu demi tercapainya kesejahteraan masyarakat, dalam hal ini adalah kesejahteraan nasabah. Produk dana simpanan dibuat untuk nasabah dengan motif sebagai simpanan saja, tanpa memiliki niat untuk memperoleh hasil investasi tertentu.
10
Kasmir, Manajemen Perbankan, h. 63.
11
Syafi’i, Bank Syariah: analisa kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman,h. 19.
12
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 612
13
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 234
16
Sedangkan produk dan investasi ditujukkan bagi nasabah untuk melakukan kegiatan investasi dengan mengharapkan hasil investasi tertentu.14 2. Fungsi dan Tujuan Penghimpunan Dana Pertumbuhan setiap bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan kemampuannya dalam menghimpun dana masyarakat baik skala kecil maupun besar dengan masa pengendapan yang memadai. Tanpa adanya dana yang cukup, maka operasional bank akan terhambat dan pada akhirnya eksistensi bank akan kehilangan fungsinya. Bank
menghimpun
dana
dari
masyarakat
berfungsi
untuk
penyimpanan harta atau aset yang berharga, pengelolaan investasi dengan baik, pemenuhan kebutuhan cash out bank dalam memberikan pembiayaan, meningkatkan kemampuan likuiditas bank, melakukan perluasan usaha atau ekspansi usaha, penambahan sarana dan prasarana baru serta biaya kegiatan operasional bank.15 Sedangkan tujuan penghimpunan dana yang dilakukan oleh bank adalah untuk mencapai tingkat profitabilitas yang cukup dan tingkat resiko yang rendah serta mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan cara menjaga agar posisi likuiditas tetap aman.16
14
Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syari’ah, (Jakarta: Zikrul Hikam, 2003), h. 94 15
Zainal Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari’ah, (Jakarta: Pustaka Al-Fabet,
2005), h. 46 16
Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syari’ah, h. 51
17
3. Konsep Produk Penghimpunan Dana Secara garis besar, bank syari’ah memiliki dua konsep produk dalam penghimpunan dana yang salah satunya adalah menggunakan prinsip wadi’ah. Al-Wadi’ah dapat dipahami sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak yang lain baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja jika si penitip menghendakinya.17 Aplikasinya dalam produk perbankan, pihak bank sebagai penerima simpanan dapat memanfaatkan prinsip wadi’ah ini yang dalam bank konvensional dikenal dengan produk giro. Sebagai konsekuensinya, semua keuntungan yang dihasilkan dari dana titipan tersebut menjadi milik bank. Sebagai imbalannya, pihak penyimpan mendapat jaminan keamanan bagi hartanya itu dan juga fasilitas-fasilitas giro lainnya. Prinsip-prinsip di atas dikembangkan berdasarkan ketentuan sebagai berikut :18 a. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi hak milik atau ditanggung bank, sedang pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak menanggung kerugian. Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada pemilik dana sebagai suatu insentif.
17
PSAK 59, Akuntansi Perbankan Syari’ah, Paragraf 134
18
Adiwarman Karim, Bank Islam; Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), h. 108
18
b. Bank harus membuat aqad pembuatan rekening yang isinya mencakup izin penyaluran dana yang disimpan dan persyaratan-persyaratan lain yang disepakati selama tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah. c. Dalam pembukaan rekening ini, pihak bank dapat mengenakan pengganti biaya administrasi untuk sekedar menutupi biaya yang benar-benar terjadi. d. Ketentuan lain yang berkaitan dengan rekening giro dan tabungan tetap berlaku selama tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah. Selain produk wadi’ah, konsep penghimpunan dana dalam bank syari’ah juga dapat dilakukan melalui prinsip mudharabah. Al-Mudharabah adalah aqad kerja sama antara dua pihak. Pihak pertama menyediakan modal 100%, sedangkan pihak kedua menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. Jika mengalami kerugian, maka hal ini menjadi tanggungan pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kelalaian si pengelola, maka pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Pola transaksi mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk pembiayaan dan pendanaan. Pada sisi penghimpunan dana, mudharabah diterapkan pada tabungan dan deposito. Sedangkan pada sisi pembiayaan, mudharabah diterapkan bagi pembiayaan modal kerja. Dengan menempatkan dana pada prinsip mudharabah, pemilik dana tidak mendapatkan bunga
19
seperti halnya yang berlaku pada bank konvensional, melainkan nisbah bagi keuntungan. Dalam prakteknya, nisbah untuk tabungan berkisar antara 55 – 56% dari hasil investasi yang dilakukan oleh bank. Pada bank konvensional, angka tersebut kira-kira setara dengan 11 – 12%. Sedangkan dalam sisi pembiayaan, bila seorang pedagang membutuhkan modal, maka dapat mengajukan permohonan untuk pembiayaan bagi hasil seperti mudharabah. Penerapan mudharabah dapat berupa tabungan dan deposito, sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Berdasarkan prinsip ini tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. Hal ini didasarkan pada ketentuan umum sebagai berikut :19 a. Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai tata cara pemberitahuan keuntungan dan atau pembagian kerugian secara resiko yang ditimbulkan dari penyimpanan dana yang tercantum pada aqad. b. Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan buku tabungan sebagai bukti penyimpanan untuk deposito mudharabah bank wajib memberikan sertifikat atau tanda penyimpanan deposito kepada deposan. c. Tabungan mudharabah dapat diambil setiap saat oleh penabung sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati, namun tidak diperkenankan mengambil saldo negatif.
19
Himpunan Ketentuan Perbankan Syari’ah Indonesia Pebruari 2005 – April 2006 Bank Indonesia No. 7/46/PBI/2005 Bab II Pasal 5, (Jakarta: Direktorat Perbankan Syari’ah, 2005), h. 15
20
d. Deposito mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati. Deposito yang diperpanjang, setelah jatuh tempo akan diperlakukan sama seperti deposito baru, tetapi bila aqad sudah dicantumkan perpanjangan, maka otomatis tidak perlu dibuat aqad baru. e. Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan deposito atau tabungan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah.
D. Pengertian Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan musyarakah adalah perjanjian diantara para pemilik dana/ modal untuk mencampurkan dana/ modal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan diantara pemilik dana/ modal berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Musyarakah merupakan istilah yang sering dipakai dalam konteks skim pembiayaan syariah. Istilah ini berkonotasi lebih terbatas dari pada istilah syirkah yang lebih umum digunakan dalam fikih Islam (Usmani, 1999). Syirkah berarti sharing (berbagi) dan di dalam terminology fikih Islam dibagi dalam dua jenis.20 a) Syirkah al-milk atau syirkah amlak atau Syirkah kepemilikkan, yaitu kepemilikan bersama dua pihak atau lebih dari suatu properti
20
Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT Raja Garfindo Persada,2007), h. 49
21
b) Syirkah al-aqd atau Syirkah ukud atau Syirkah akad, yang berarti kemitraan yang terjadi karena adanya kontrak bersama atau usaha komersial bersama. Syirkah al-aqd sendiri ada empat (Mazhab Hambali memasukkannya syirkah mudharabah sebagai syirkah al-aqd yang kelima), satu yang disepakati dan tiga yag diperselisihkan. Musyarakah merupakan akad bagi hasil ketika dua atau lebih pengusaha pemilk dana/ modal bekerja sama sebagai mitra usaha, membiayai investasi usaha baru atau yang sudah berjalan.21 Mitra usaha pemilik modal berhak ikut serta dalam manajemen perusahaan, tetapi itu tidak merupakan keharusan. Para pihak dapat membagi pekerjaan mengelola usaha sesuai kesepakatan dan mereka juga dapat meminta gaji/ upah untuk tenaga da keahlian yang mereka curahkan untuk usaha tersebut.. Proporsi keuntungan di bagi di antara mereka menurut kesepakatan yang ditentukan sebelumnya dalam akad sesuai dengan proporsi modal yang disertakan (pendapat Imam Malik dan Imam Syafii), atau dapat pula berbeda dari proporsi modal yang mereka sertakan (pendapat Imam Ahmad). Sementara itu, Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa proporsi keuntungan dapat berbeda dari proporsi modal pada kondisi normal. Namun demikian, mitra yang memutuskan menjadi sleeping partner, proporsi keuntungannya tidak boleh melebihi proporsi modalnya.
21
Ibid., h. 50
22
E. Proses Musyarakah di Bank Syariah Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah musyarakah (syirkah atau syarikah). Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara bersama-sama. Semua bentuk usaha yang melibatkan dua pihak atau lebih di mana mereka secara bersama-sama memadukan seluruh bentuk sumber daya baik yang berwujud maupun tidak berwujud.22 Secara spesifik bentuk kontribusi dari pihak yang bekerja sama dapat berupa
dana,
barang
perdagangan
(trading
asset),
kewiraswastaan
(entrepreneurship), kepandaian (skill), kepemilikkan (property), peralatan (equitment), atau intangible asset (seperti hak paten atau goodwill), kepercayaan/ reputasi (credit worthines) dan barang-barang lainnya yang dapat dinilai dengan uang. Dengan merangkum seluruh kombinasi dari bentuk kontribusi masing-masing pihak dengan atau tanpa batasan waktu menjadikan produk ini sangat fleksibel.23 Musyarakah dalam kenyataannya, perbankan syariah di Indonesia mempraktikkan pembiayaan musyarakah musyarakah yang tidak sama persis
22
A Karim, Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 102 23
Ibid.,
23
dengan konsep klasik musyarakah.24 Pada dasarnya praktik musyarakah di Bank Syariah di Indonesia dapat digambarkan sebagai berikut: a.
Pada
setiap
permohonan
pembiayaan
musyarakah
baru,
bank
berketentuan internal diwajibkan untuk menerangkan esensi dari pembiayaan musyarakah serta kondisi penerapannya. Hal yang wajib dijelaskan antara lain meliputi : esensi pembiayaan musyarakah sebagai bentuk kerja sama investasi bank ke nasabah, definisi dan terminologi, profit sharing atau revenue sharing, keikutsertaan dalam skema penjaminan, terms and conditions dan tata cara perhitungan bagi hasil b.
Bank wajib meminta nasabah utntuk mengisi formulir permohonan pembiayaan musyarakah dan formulir tersebut wajib diinformasikan mengenai; 1) Usaha yang ditawarkan untuk dibiayai 2) Jumlah kebutuhan dana investasi dan 3) Jangka waktu investasi
c.
Dalam proses permohonan pembiayaan musyarakah dimaksud, bank wajib melakukan analisis mengenai; 1) Kelengkapan administrasi yang diisyaratkan 2) Aspek hukum 3) Aspek personal
24
Ascarya, Akad & Produk, h, 217
24
4) Aspek usaha yang meliputi pengelolaan (manajemen), produksi, pemasaran, dan keuangan. d.
Bank menyampaikan tanggapan atas permohonan dimaksud sebagai tanda adanya tahapan penawaran dan penerimaan
e.
Pada waktu penandatanganan akad antara para nasabah dan bank pada kontrak akad tersebut wajib diinformasikan: 1)
Tanggal dan tempat melakukan akad
2)
Definisi dan esensi pembiayaan musyarakah
3)
Usaha yang dibiayai
4)
Posisi para nasabah dan bank adalah sebagai pemilik modal
5)
Penentuan pihak yang akan mengelola usaha.
6)
Hak dan kewajiban bank dan para pihak/ pengelola
7)
Investasi yang ditanamkan di jamin atau tidak
8)
Jumlah uang yang akan disetorkan / diinvestasikan oleh para pihak
9)
Jangka waktu pembiayaan
10)
Pembagian keuntungan adalah sesuai nisbah bagi hasil yang disepakati, sedangkan pembagian kerugian adalah proporsional sesuai sharing modal masing-masing dan tidak berubah sepanjang jangka waktu investasi yang disepakati.
11)
Metode penghitungan: profit sharing atau revenue sharing
12)
Status penjaminan pembiayaan revenue sharing.
25
13)
Rumus penghitungan dan faktor-faktor yang mengurangi nilai pendapatan yang akan dibagi.
14)
Contoh perhitungan bagi hasil
15)
Tata cara pembayaran baik penarikkan maupun pengembalian dana
16)
Kondisi-kondisi tertentu yang akan memengaruhi keberadaan investasi tersebut (terms and condition) antara lain: Biaya pembuatan akad seperti biaya notaries dan pihak yang menanggung Biaya operasional menjadi beban modal bersama Para pihak dilarang mencairkan dana modal untuk kepentingan sendiri maupun pihak III Pengelolaan harus tunduk pada hukum syariah maupun hukum positif yang berlaku
17)
Definisi atas kondisi force majeur force majeur yang dapat dijadikan sebagai dasar acuan bahwa bank tidak akan mengalami kerugian (dirugikan) oleh faktor-faktor yang bersifat spesifik dan
18)
Lembaga yang akan berfungsi untuk menyelesaikan persengketaan antara bank dengan para nasabah apabila terjadi sengketa.
f.
Bank dan para pihak wajib menyetorkan dana sebesar nominal yang dituliskan dalam formulir permohonan dimaksud sebagai bukti investasi
26
tunai bukan utang serta menegaskan jumlah investasi yang sesuai dengan proporsi yang disepakati. g.
Dengan asumsi bank adalah sebagai sleeping partner, maka bank wajib melakukan pengawasan atas pengelolaan usaha dimaksd.
h.
Bank wajib meminta pengelola untuk melaporkan angka basis bagi hasil (share base) berdasarkan laporan keuagan yang tervalidasi dengan baik, termasuk didalamnya penentuan komponen-komponen biaya yang mengacu kepada standar yang baku, terutama untuk skema profit and loss sharing, untuk menghindari ketidakpastian dalam kontrak yang berpotensi merugikan salah satu pihak.
i.
Bank wajib memiliki standar prosedur untuk menerapkan tindakan yang diambil dalam rangka rescheduling kewajiban yang belum terselesaikan, dalam hal pembiayaan bersifat revenue sharing.
BAB III METODE PENELITIAN A.
Metode Penentuan Sampel Metode penentuan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan purposive sampling method purposive sampling method yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (umumnya disesuaikan dengan tujuan dan masalah penelitian),1yaitu Bank Syariah Mandiri dianggap bank yang mampu menjaga stabilitas dan memiliki kinerja yang baik.
B.
Jenis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif ialah penelitian yang menggunakan data yang berbentuk angka. Penelitian deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat.2 Tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
1
Eti Rochoety, dkk, Metodelogi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007), ed. Pertama, h.66 2
Nazir, Moh, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia,2003), h.89
27
28
C.
Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya data yang dikumpulkan digunakan kecuali untuk penelitian eksploratif, untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.3 Data yang dikumpulkan harus cukup valid untuk digunakan. Validitas data dapat ditingkatkan jika alat pengukur serta kualitas dari pengambilan datanya sendiri cukup valid. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitia yang ingin dipecahkan. a)
Data Primer (Primery Data) Data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya.4 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data wawancara, yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara penanya atau
3
Nazir, Moh, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), h. 175
4
Sumardi Suryabrata, Metode Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), ed. Kedua, ce. Keenam belas, h. 39
29
pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).5
b)
Data Sekunder Data sekunder yaitu data-data yang biasanya tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen.6 Data sekunder dalam penelitian ini terdiri darri : 1) Data yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, ikhtisar keuangan bank syariah mandiri yang terkait dalam penelitian ini periode 2005-2010. 2) Dokumentasi (library research) dengan cara mengumpulkan informasi melalui buku-buku perbankan syariah, manajemen keuangan dan metode penelitian, literature bank syariah dan website dan buku dikta bank syariah mandiri yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dengan maksud untuk mendapatkan data yang bersifat ilmiah dan teoritis. Data yang diperoleh tersebut dijadikan landasan teori yang digunakan.
5
Ibid., h. 193
6
Ibid., h. 39
30
D.
Hipotesa Hipotesa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: X ( Pengaruh Dana Pihak Ketiga)
Y (Pembiayaan
Musyarakah) H0 : r = 0, tidak terdapat hubungan positif dan kuat antara variabel pengaruh Dana Pihak Ketiga dengan jumlah penyaluran pembiayaan musyarakah H1 : r ≠ 0, terdapat hubungan positif dan kuat antara variabel pengaruh Dana Pihak Ketiha dengan jumlah Pembiayaan Musyarakah
E.
Metode Analisis Data yang telah tersedia akan diolah dengan menggunakan SPSS for windows versi 15.0 yang didalamnya sudah terdapat hal-hal sebagai berikut: a. Uji Literalis Dalam
suatu
penelitian,
ada
kecendrungan
dalam
pengelompokkan dan sejenis data linier. Padahal, mungkin saja sebaran data tersebut tidak linier atau berbentuk kurva sehingga harus digunakan parameter lain, bukan dengan regresi, kepastian linier atau tidaknya suatu data, tidak dapat didasarkan pada asumsi-asumsi, melainkan harus dengan suatu uji linieritas.
31
b. Uji Normalitas Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel
dependent,
variabel
indepent
atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Data-data bersekala interval sebagai hasil pengukuran pada umumnya mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, tidak tertutup kemungkinan data tersebut tidak mengikuti asumsi, untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh, harus mengikuti uji normalitas. Berbagai rumus statistik inferensial yang dipergunakan untuk menguji hipotesis penelitian berdasarkan pada asumsi bahwa data yang bersangkutan memenuhi ciri sebaran normal. Dengan kata lain, keadaan data distribusi normal merupakan sebuah data persyaratan yang harus terpenuhi. Sebuah data yang berdistribusi tidak normal tidak dapat di garap dengan rumus statistik tersebut. Dengan demikian, sebelum dianalisa dengan rumus tertentu, normalitas sebaran suatu data harus sudah diketahui. Jadi, uji normalitas data harus sudah dilakukan sebelum penerapan suatu rumus statistik untuk pengujian hipotesis.7
7
h.111.
Burhan Nugroho dkk, Statistik Terapan, (Yogyakarta: Gajahmada Universitas Press, 2004),
32
Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji kolmogrov-smirnov untuk menguji kesesuian (goodness of fit). Uji kolmogrov merupakan uji kecocokan antara data hasil pengamatan dengan hipotesa. Uji ini mengukur apakah data dari sampel yang dipilih berasal dari suatu sumber teoritis. Uji ini membandingkan antara frekuensi kumulatif sebaran data hipotesis.8 c. Regresi Sederhana Regresi Sederhana digunakan untuk mengethui sejauh mana suatu variabel berpengaruh terhadap variabel yang lainnya. Rumus regresi adalah: Y = a+bx
Y : Variabel terkait x : Variabel Bebas a : Konstanta (harga Y Jika x=0) b : koefisien regresi
(∑y) (∑x2) - (∑x) (∑xy) a= n ∑x2 – (∑x)2 8
Widayat, Riset Bisnis, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002), h.155.
33
n∑xy - (∑x) (∑y) b= n ∑x2 – (∑x)2
d. Korelasi Digunakan untuk mengetahui hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio. Dan sumber data dari dua variabel adalah sama. Untuk menghitung korelasi, rumus yang digunakan adalah r-product moment, yaitu : n∑ xy – (∑ x) (∑ y) rxy = √{n∑x2 – (∑x)2} {n∑y2 – (∑ y)2}
e. Koefisien Determinasi Digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sebuah variabel terhadap variabel yang lainnya. Rumusnya adalah r. Nilai dari r didapat dari rumus r-product moment.9 Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran mengenai variabelvariabel yang diteliti, maka vertifikasi variabelnya adalah sebagai berikut:
9
Sugiono, Statistik untuk penelitian, (Bandung: Bandung 2007), h.250.
34
X= Tingkat Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Y= Penyaluran Pembiayaan Musyarakah Pada penelitan ini, ada dua variabel yang akan diketahui hubungannya satu sama lainnya. Variabel dibagi menjadi dua, yaitu Variabel bebas (Independent Variable) adalah tingkat penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan sedangkan variabel terikat (Dependent Variable) adalah jumlah penyaluran pembiayaan.
f. Uji Signifikan Uji signifikan adalah sebuah uji untuk mengetahui nyata dan tidak nyata atau yakin dan tidak meyakinkannya nilai hubungan antara dua variabel atau lebih. Kegunaan uji signifikan adalah untuk mengeneralisasi
populasi, artinya apa yang terjadi pada sampel
terdapat hubungan positif, maka sudah diberlakukan uji signifikan ternyata terdapat hubungan positif pula, maka hubungan positif berlaku pula pada populasi. Apabila pada sampel terdapat hubungan negatif dan setelah dilakukan uji signifikan terdapat hubungan negatif juga, maka hubungan negatif tersebut dapat diberlakukan pada populasi.
35
Akan tetapi bila pada sampel ada hubungan positif dan negatif. Setelah dilakukan uji signifikan ternyata tidak ada hubungan (menerima Ho). Maka hubungan positif atau negatif yang terdapat pada sampel tidak signifikan, artinya hubungan positif atau negatif yang terjadi pada sampel tidak dapat diberlakukan pada populasi.10 Uji signifikan yang dilakukan adalah t-test, dengan rumus:
r √n - 2 t =t = 1√ – r2
n = Jumlah sampel r = Koefisien korelasi product moment F.
Pedoman PenulisanSkripsi Penulis menggunakan buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007.11
10
Ali Mauludi, Statistik I, (Jakarta: Prima Heza Lestari, 2006), h.102.
11
Pedoman Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005
36
G.
Sistematika Penulisan Secara garis besar skripsi ini terdiri dari lima bab dengan beberapa sub bab. Agar mendapat arah dan gambaran yang jelas mengenai hal yang tertulis, berikut ini sistematika penulisannya secara lengkap: BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu
BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan mengenai pengertian dana pihak ketiga, jenis-jenis dana pihak ketiga, pengertian musyarakah, proses musyarakah di bank syariah. BAB III METODELOGI PENELITIAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang metode penelitian terdiri dari metode penentuan sampel, jenis penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis.
37
BAB IV HASIL PENELITIAN PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK) TERHADAP PEMBIAYAAN MUSYARAKAH Penulis akan membahas mengenai hasil penemuan pada Bank Syariah Mandiri. Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) tahun 2005-2010 pada PT. Bank Syariah Mandiri. Perkembangan Pembiayaan Musyarakah PT. Bank Syariah Mandiri. Pengaruh dana pihak ketiga terhadap pembiayaan musyarakah pada PT. Bank Syariah Mandiri dan Kendala Pembiayaan Musyarakah Pada PT. Bank Syariah Mandiri BAB V PENUTUP Pada bab ini berisikan mengenai kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Perkembangan Dana Pihak Ketiga ( DPK ) Tahun 2005 – 2010 pada Bank Syariah
Bank Syariah Mandiri hingga akhir tahun 2010, untuk memenuhi harapan nasabah menawarkan produk-produk inovatif yang terus berkembang. BSM memiliki beberapa kelompok produk yaitu:1
1.
Produk Dana meliputi Tabungan, Deposito, dan Giro
2.
Pembiayaan meliputi pembiayaan konsumer.
3.
Produk jasa meliputi jasa produk, jasa operasional dan jasa investasi
4.
Layanan meliputi syariah mandiri priority
Total penghimpunan dana pihak ketiga dari sampai dengan akhir desember 2010 mencapai Rp29,00 triliun tahun, tumbuh sebesar Rp9,66 triliun atau 49,95 % terhadap total DPK tahun 2009 sebesar Rp19,34 triliun. Komposisi dana pihak ketiga pada tahun 2010 meliputi tabungan sebesar
1
Laporan Tahunan 2010 BSM,Jakarta
38
39
34,03%, deposito sebesar 52,10% dan giro sebesarr 13,87% dari total dana pihak ketiga.
Pertumbuhan dana pihak ketiga dan pembiayaan BSM melampaui pertumbuhan pasar perbankan syariah. Sehingga pangsa pasar dana pihak ketiga dan pembiayaan BSM terhadap perbankan syariah meningkat.
Dana pihak ketiga perbankan syariah tumbuh 45,48% dari Rp52,27 triliun tahun 2009 ke Rp76,04 triliun tahun 2010. Pertumbuhan dana pihak ketiga BSM yang melampaui pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan syariah tersebut mendorong kenaikkan pangsa pasar dana pihak ketiga BSM terhadap perbankan syariah dari 37,00% pada tahun 2009 ke 38,14 % pada tahun 2010.2. Pada tahun 2005 di bulan januari 2005, Bank Syariah Mandiri Pembiayaan Musyarakah 784,052,077. pada bulan februari 2005 terhitung pembiayaan 926,409,000.
2
Ibid.,
yang
disalurkan
melalui
musyarakah
terhitung
sebesar
40
Bank Syariah Mandiri sebagai salah satu bank syariah terbesar di Indonesia menghimpun dana dari nasabah atau yang disebut dengan dana pihak ketiga (DPK) terdiri atas tabungan, giro, dan deposito dengan rincian sebagai berikut:
a) Tabungan
Sampai dengan akhir
tahun 2010 pencapaian penghimpunan dana
masyarakat dalam bentuk tabungan adalah sebesar Rp9,87 triliun, meningkat sebesar 37,83% atau Rp2,71 triliun dari Rp7,16% triliun di tahun 2009. Tabungan Simpatik BSM, Tabungan Mabrur BSM, Tabungan BSM Dolllar, Tabungan Korban BSM dan Tabungan BSM Investa Cendikia. Pertumbuhan terbesar disumbang oleh Tabungan BSM yaitu sebesar Rp2,05 triliun. Jumlah NoA Tabungan sampai dengan akhir tahun 2010 mencapai 2.108.940 rekening
b) Deposito
Deposito BSM Sampai akhir tahun 2010 mencapai penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk deposito adalah sebesar Rp15,11 triliun, tumbuh sebesar 57,66% atau Rp5,53 triliun dari sebesarRp9,58 triliun di tahun 2009. Deposito BSM memiliki dua jenis mata uang yakni rupiah
41
dan dollar. Pertumbuhan deposito BSM tersebut didukung oleh tingkat kepercayaan nasabah yang meningkat dan meningkatnya dana institusi di akhir tahun. Jumlah NoA deposito sampai dengan akhir desember 2010 mencapai 68.565 rekening.
Uraian mengenai produk Deposito BSM adalah sebagai berikut:
1) BSM Deposito Rupiah
Selama 2010, kinerja BSM Deposito mencapai sebesar Rp14.70 triliun. Jumlah NoA BSM Deposito sampai akhir bulan desember 2010 sebanyak 65.470 rekening.
2) BSM Deposito Valas
Selama 2010, kinerja BSM Deposito Valas mencapai sebesar Rp410 miliar. Jumlah NoA BSM Deposito Valas sampai akhir bulan desember 2010 sebanyak 3.095 rekening.
c) Giro
BSM sampai akhir tahun 2010 pencapaian penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk giro adalah sebesarRp4,02 triliun, tumbuh sebesar Rp1,43 triliun atau 54,96% dari sebesar Rp2,59 triliun di tahun
42
2009. Giro BSM ini terdiri dari Giro BSM Eur, Giro BSM Valas dan Giro BSM Singapore Dollar. Pertumbuhan giro BSM tersebut mencerminkan meningkatnya aktivitas bisnis nasabah BSM.
Giro BSM selama tahun 2010 mengalami pertumbuhan sebesar Rp1,43 triliun. Pertumbuhan giro tersebut didominasi oleh growth giro ritel sebesar Rp273 miliar, sedangka growth giro korporasi tumbuh sebesar Rp1,15 triliun. Pertumbuhan tersebut juga disebabkan adanya beberapa nasabah pembiayaan yang fasilitasnya sudah dicarikan oleh bank belum ditarik seluruhnya
(100%) oleh nasabah. Jumlah NoA Giro sampai
dengan akhir tahun 2010 mencapai 32,537 rekening.
B. Perkembangan Pembiayaan Musyarakah Bank Syariah Mandiri
BSM menjaga komitmennya untuk mendukung pengembangan sektor industri kecil dan menengah di tahun 2010, terbukti dengan porsi penyaluran pembiayaan di sektor UMKM sebesar 66,62% dari total pembiayaan. Hingga tahun 2010, BSM telah menyalurkan pembiayaan untuk semua segmen usaha sebesar Rp23,97 triliun, meningkat sebesar Rp7,91 triliun atau tumbuh 49,21% disbanding total pembiayaan Rp16,06 triliun di tahun 2009.
43
Komposisi pembiayaan per segmen usaha selama tahun 2010 adalah Rp8.00 triliun untuk pembiayaan korporasi dengan porsi 33,38%. Porsi tersebut menurun jika dibandingkan dengan porsi pembiayaan korporasi tahun 2009 sebesar 34,99%. Pembiayaan komersial di tahun 2010 sebesar Rp5,07 triliun dengan porsi 21,17%, menurun dibandingkan porsi pembiayaan komersial tahun 2009 sebesar 31,10%. Pembiayaan usaha mikro dan kecil di tahun 2010 sebesar Rp4,08 triliun dengan porsi 17,03% meningkat dibandingkan prosi pembiayaan.
Portofolio pembiayaan per akhir tahun 2010 didominasi pembiayaan denga skim murabahah (jual-beli berbasis margin) sebesar 52,91%, meningkat dibandingkan porsi pembiayaan dengan skim murabahah pada akhir tahun 2009 sebesar 50,52%. Komposisi pembiayaan dengan skim mudharabah dan musyarakah (investasi berbasis bagi hasil) mengalam penurunan sebesar 20,79% dan 20,27% pada kahir tahun 2009 menjadi sebesar 17,69% dan 19,15% pada akhir tahun 2010
44
Tabel Pembiayaan BSM NO
2009 Nominal Share % 8.114.527 50,52
2010 Pertumbuhan Nominal Shared Nominal % % 12.681.133 52,91 4.566.606 56,28
1
Murabahah
2
Mudharabah 3.338.843
20,79
4.240.923
17,69
902.080
3
Musyarakah
3.256.613
20,27
4.590.191
19,15
1.333.578 40,95
4
Lainnya
1.353.391
8,42
2.456.223
10,25
1.102.832 81,49
TOTAL
27,02
16.063.374 100,00 23.968,469 100,00 7.905.095 49,21
C. Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Pembiayaan Musyarakah di Bank Syariah Mandiri
Sumber daya yang diperlukan dalam penelitian ini adalah neraca laba rugi dari Bank Syariah Mandiri yang dimulai dari januari 2005 sampai desember 2010. Data yang telah tersedia kemudian akan diolah dengan menggunakan program SPSS for Windows vesi 15.
Sebelum proses uji penelitian dilakukan, akan dikemukakan terlebih dahulu jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Syariah Mandiri yang terdiri
45
dari : giro wad’iah, tabungan wadi’ah, tabungan mudharabah, dan deposito mudharabah.3 Tabel Dana Pihak Ketiga (DPK) 2005-2010 dalam miliar (Rp) No Uraian
2005
2006
2007
2008
2009
2010
%
a
Giro
1.261
2.054
1.846
1.812
2.591
4.015
54,96
b
Tabungan
1.958
2.668
3.872
5.284
7.163
9.873
37,83
c
Deposito
3.818
3.818
5.388
7.802
15.110 15.110 57,66
7.037
8.220
11.106 14.898 28.998 28.998 49,95
Jumlah
Dilihat dari data tabel di atas, untuk tahun 2005-2010 jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Syariah Mandiri mengalami fluktuatif pada tiap tahunnya,
namun
secara
umum
terjadi
peningkatan
dari
jumlah
Rp.7.037.000.000 menjadi 28.998.000.000 juta rupiah.
Dari jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terkumpul antara 20052010 di atas, berikutnya akan dikemukakan jumlah pembiayaan musyarakah
3
Bank Syariah Mandiri, Neraca Laba Rugi 2005-2010
46
pada tahun yang sama dan terdiri dari : murabahah, salam, istisna, pembiayaan mudharabah pembiayaan musyarakah. Berikut rinciannya:4 Tabel Jumlah pembiayaan Musyarakah Bank Syariah Mandiri periode 2006-2008 N BULAN NO
4
PEMBIAYAAN MUSYARAKAH 2006 2007 2008
1Januari
1,042,387,447
1,042,387,447
2,152,221,804
2Februari
1,554,196,401
1,503,706,260
2,099,951,804
3Maret
1,271,007,658
1,595,660,868
2,273,234,319
4April
1,315,239,520
1,656,788,380
2,524,082,617
5Mei
1,604,281,055
1,723,587,635
2,524,082,617
6Juni
1,362,741,136
1,811,668,168
2,625,582,499
7Juli
1,455,424,161
1,715,413,223
2,636,529,469
8Agustus
1,508,684,158
1,907,999,004
2,689,686,146
9September
1,536,816,279
2,010,239,704
2,665,066,043
1Oktober
1,591,211,335
2,006,786,980
2,641,869,858
1November
1,604,281,055
2,015,528,326
2,692,628,589
1Desember
1,554,196,401
1,872,935957
2,613,729,398
Bank Syariah Mandiri, Neraca 2006-2008
47
Tabel Dana Pihak Ketiga (DPK)
Dalam pembiayaan ini, pasangan data antara variabel x (DPK) dan y (pembiayaan musyarakah) tidak sesuai dengan urutan bulan. Dana Pihak Ketiga (DPK) pada bulan januari 2006 berpasangan dengan pembiayaan musyarakah pada bulan februari 2006. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada bulan maret 2006, begitu seterusnya. Hal ini dikarenakan Dana Pihak Ketiga (DPK) dihitung setiap akhir bulan, sehingga akan disalurkan pada pembiayaan bulan berikutnya. Sehingga penyaluran pembiayaan musyarakah dipengaruhi oleh Dana Pihak Ketiga (DPK) pada bulan sebelumnya.
48
1.
Uji Asumsi Klasik
Setelah diketahui data yang akan dijadikan referensi dalam penelitian ini, langkah selanjutnya adalah dengan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu yang bertujuan untuk memastikan kualitas data yang aka digunakan dalam penelitian, sehingga output dari pengelolahan data berkualitas baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Uji asumsi yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji normalitas, uji linearitas. 5Uji klasik yang pertama adalah uji linier, berikut penjelasannya:
Uji Linier
Analisis statustik yang pertama harus digunakan dalam rangka analisis data adalah uji linearitaas digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dan variabel terikat terdapat hubungan linier atau tidak. Berdasarkan hasil uji linearitas yang dilakukan melalui program SPSS versi 15 melalui diagram pencar (scatter plot) dengan sub menu Curve Estimation diperoleh hasil sebagai berikut :
5
Sugiono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Bandung Press, 2007), h.55
49
Uji linearitas antara Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan penyaluran pembiayaan Model Summary and Parameter Estimates6
Dependent Variabel Pembiayaan Musyarakah Equation
Linier
6
Model Summary R Square
F
df1 df2
289
10.950 1
27
Parameter Estimates Sig.
Constant
b1
003
22.301
3.20E-012
Burhan Nugroho, dkk, Statistik Terapan, (yogyakarta: Gadjah Mada Universitas
Press, 2004), h. 111
50
Dari tabel model summary, hasil penghitungan uji linieritas menunjukkan bahwa nilai sig 0.003. Oleh karena 0,003<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linier antara kedua variabel yaitu terdapat hubungan yang positif antara perkembangan dana pihak ketiga terhadap penyaluran pembiayaan musyarakah.
Hubungan linier menunjukkan bahwa variabel independen (Dana Pihak Ketiga) dengan variabel dependennya (penyaluran pembiayaan musyarakah) berbanding lurus. Hal tersebut mengakibatkan semakin meningkat nilai/ berkembang Dana Pihak Ketiga maka semakin besar penyaluran pembiayaan musyarakah.
Dari grafik di atas, terlihat bahwa titik-titik data (observed) cenderung mengikuti arah dari garis linier, yaitu dari kiri bawah ke kanan atas dengan kemiringan tertentu, meski pun tidak secara sempurna. Oleh karena itu, hasil analisis grafik ini bisa dijadikan data pendukung yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang liniear antara kedua variabel.
51
1) Uji Normalitas
Analisis statistik selanjutnya adalah uji normalitas. Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji kolmogorov-smirnov untuk menguji kesesuaian antara distribusi nilai sampel (observasi) dengan distribusi teoritis tertentu. Jadi hipotesis statistiknya adalah bahwa distiribusi frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan distribusi frekuesnsi harapan (teoritis).
Berikut adalah hipotesisnya :
a)
Ho ; F (x) = Fo(x), dengan F(x) adalah fungsi distribusi
frekuensi hasil pengamatan, dan Fo(x) adalah distribusi frekuensi harapan (teoritis) dalam artian populasi berdistribusi normal. H1 : F(x) ≠Fo(x) atau distribusi populasi tidak normal
b)
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0,05 : a. b.
7
Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas <0,05, maka H1 ditolak7
Widadyat, Riset Bisnis, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002), h.159
52
Variabel Y yang tidak normal, ditransformasi menggunakan fungsi logaritma, berikut adalah hasilnya : One – Sample Kolmogorov –Smirnov Test Dana Pihak Ketiga
Dana Penyaluran Pembiayaan Musyarakah
N
30
30
Normal Parameters a.b Mean
1.72E+001
11362742223
1.49E+011
9423226536
-209
-290
-204
-290
-209
-290
1.143
1.590
147
-469
147
013
Std Deviation Most Extreme Different
Absolute Positive Negatif
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp Sig (2tailed)
a. Test distribution is normal b. Calculated from data
Hasil uji normalitas setelah di transformasi
53
Variabel Y yang tidak normal, di transformasi menggunakan fungsi logaritma, berikut adalah hasilnya: One – Sample Kolmogorov –Smirnov Test Dana Pihak Ketiga
Dana Penyaluran Pembiayaan
N
30
30
Normal Parameters a.b Mean
1.72E+001
22.7945
1.49E+011
91817
209
-155
204
-155
209
-139
1.143
-847
147
-469
Std Deviation Most Extreme Different
Absolute Positive Negatif
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp Sig (2tailed) Hasil uji normalitas pada data
penyaluran pembiayaan
musyarakah, berdasarkan uji kolmogorov-smirnov diperoleh angka probabilitas sebesar 0.469 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5% atau (0,05), maka diketahui nilai probabilitas 0,469 lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
54
Berdasarkan uji kolmogorov-smirnov diperoleh angka probabilitas sebesar 0,147 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5% atau (0,05), maka diketahui nilai probabilitas 0,147 juga lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Demikian hasil uji normalitas terhadap pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK).
2) Uji Hipotesa
Setelah melalui tahapan uji linieritas dan normalitas, hasil uji menunjukkan data yang telah tersedia memenuhi standar kelayakan. Untuk selanjutnya akan dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan dan pengaruh penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) terhadap pembiayaan dengan menggunakan uji hipotesa.
Uji hipotesa ini dilakukan dengan beberapa cara: uji korelasi, uji regresi, koefisien determinasi dan uji f (annova)
1. Uji Korelasi
Rumusan statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini, menggunakan rumus korelasi Produck Moment. Dalam penghitungannya, menggunakan program SPSS versi 15.0. Adapun
55
hasil uji hipotesis yang didapatkan maka diperoleh nilai koefisien korelasi antara penyaluran pembiayaan musyarakah dengan dana pihak ketiga (DPK) adalah 0,537 korelasi tersebut dapat dilihat pada tabel d ibawah :
Tabel Product moment Correlations Dana
Dana Pihak
Penyaluran
Ketiga
Pembiayaan Pearson Correlation
Dana Penyaluran
1.000
537
537
1.000
Pembiayaan Dana Pihak Ketiga Siq (1-tailed)
Dana Penyaluran
001
Pembiayaan Dana Pihak Ketiga 001 Dana Penyaluran Pembiayaan
29
29
29
29
Dana Pihak Ketiga
56
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai korelasi sebesar 0,537, hal ini menunjukkan adanya korelasi (hubungan) yang sedang atau tidak terlalu kuat antara penyaluran pembiayaan dengan Dana Pihak Ketiga (DPK). Angka koefisien korelasi bertanda positif (+) menunnjukkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut bersifat berbanding lurus, artinya peningkatan satu variabel akan diikuti oleh penaikan variabel lain, sehingga semakin tinggi dana pihak ketiga (DPK) akan membuat penyaluran pembiayaan makin tinggi juga.
Perhatikan tabel interpretasi r-product moment untuk mengetahui tingkat kekuatan hubungan antara kedua variabel tersebut.
Grafik Histogram Sebaran Data Regresi Dua Variabel
Interval koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,00
Sangat kuat
57
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan Hipotesis :
Ho : Tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variabel
H1 : ada hubungan (korelasi) antara dua variabel
Pengujian berdasarkan uji probabilitas (prob) :
Jika Probabilitas > 0,05, maka Ha diterima
Jika Probabilitas < 0,05, maka Ha ditolak
Pada bagian output (kolom sSig, (2-tailed), untuk korelasi variabel penyaluran pembiayaan musyarakah dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) di dapat angka probabilitas sebesar 0,001 atau probabilitas di bawah 0,05 (0,001< 0,05). Dengan demikian Ho ditolak atau hal ini berarti memang ada hubungan antara penyaluran pembiayaan dengan dana pihak ketiga (DPK).
2. Uji Regresi
Dari histrogram secara umum batang berada di bawah kurva normal dan dari gambar P-P plot regression standardized residual dapat terlihat bahwa sebaran dan regresi antara penyaluran
58
pembiayaan dengan aspek dana pihak ketiga (DPK) berada disekitar garis regresi yang mengarah ke kanan sehingga data tersebut berdistribusi normal.
Pada output ini, dikemukan nilai koefisien dan konstan dari persamaan regresi. Dalam kasus ini, persamaan regresi sederhana yang digunakan adalah
Y = a + bx di mana :
Y = Penyaluran pembiayaan musyarakah
X = Dana Pihak Ketiga (DPK)
a = Konstanta
Dari hasil pengolahan didapatkan model persamaan regresi : Y = 22.301 + 0.00000000000320 X
Dari model regresi di atas dapat dijabarkan sebagai berikut :
1.
Nilai konstanta sebesar 22.301 menyatakan bahwa jika tdak ada nilai dana pihak ketiga (DPK). Maka besarnya penyaluran pembiayaan adalah sebesar Rp. 22.301.
59
2.
Nilai
koefisien
regresi
x
(dana
pihak
ketiga)
sebesar
Rp.0.00000000000320.
Dari persamaan regresi yang didapatkan akan dilakukan pengujian apakah konstanta dan koefisien memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap nilai Y. Pengujian ini bias dilakukan dengan dua metode yang pertama dengan uji t yaitu membandingkan
nilai
dengan
dan yang kedua dengan uji signifikansi.
Berikut adalah hipotesis yang diajukan : Ho : a = 0 (konstanta a tidak signifikan)
H : a ≠ 0 (konstanta a signifikan) Pengambilan keputusan didasarkan atas dua metode:
1.
Berdasarkan perbandingan nilai
Jika
>
maka Ho ditolak
Jika
<
maka Ho diterima
dengan
di mana
=
60
Terlihat bahwa
untuk konstanta a adalah 102.763
sedangkan bisa didapat pada tabel i-test, dengan α = 0.05. karena
digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari
, nilai α dibagi dua
menjadi 0.025 dan df = 27 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah
jumlah data ; 29-2= 270. Di dapat
Oleh karena
adalah 2.05.
>
, maka Ho
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa konstanta a berpengaruh signifikan terhadap penyaluran pembiayaan musyarakah.
2.
Berdasarkan nilai probabilitas dengan α = 0.05
Jika probabilitas > 0.05, maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak
Terlihat bahwa nilai probabilitas pada kolom Sig adalah 0.003 atau probabilitas dibawah 0.05 (0.000 < 0.05). dengan demikian Ho ditolak, sehingga mempunyai kesimpulan yaitu koefisien dana pihak
61
ketiga berpengaruh secara signifikan terhadap penyaluran pembiayaan musyarakah.
3. Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4.7 Tabel Koefisien Determinasi Model Summary Model
R
R Square
Adjusted
Std Error of the Estimate
R Squred 1
289
262
77215
a) Predictors (Constant) Dana Pihak Ketiga b) Dependent
Variabel
Dana
Penyaluran
Pembiayaan
Musyarakah
Pada tabel model summary, di dapat 1 model regresi denga nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.537, nilai koefisien determinasi ( R Square ) sebesar 0.289 (28.9%). Koefisien determinasi ini menunjukkan bahw 28.9% penyaluran pembiayaan musyarakah dipengaruhi oleh nilai dana pihak ketiga. Sedangkan sisanya 71.1% pembiayaan musyarakah dipengaruhi oleh hal-hal atau variabel lain.
62
Nilai adjusted R Square sebesar 0.262 (26.2%) menunjukkan bahwa di lapangan pengaruh dari dana pihak ketiga (DPK) terhadap penyaluran pembiayaan musyarakah hanya sebesar 26.2%. berarti terjadi penurunan nilai koefisien determinasi sebesar 2%
4. Uji F (Annova) (b)
Tabel 4.8 Tabel F Hitung ANOVA Model
Sum Of
df
Square
Mean
F
Sig
Square
1 Regression
6.528
1
3.528
Residual
16.098
27
596
Total
22.626
28
10.950
a. Predictors (Constant), Dana Pihak Ketiga b. Dependent Variabel, Dana Penyaluran Pembiayaan Musyarakah
Pada tabel analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F yang dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi dana pihak ketiga terhadap variabel penyaluran pembiayaan musyarakah. Dari penghitungan di dapat nilai F hitung sebesar 10.950. Dengan tingkat
63
signifikansi sebesar 5% dan df1 = 1 dan df2 = 27, di dapat nilai Ftabel = 4.21. Karena nilai Fhitung (10.950) > Ftabel (4.210) maka dapat disimpulkan bahwa aspek variable
dana pihak ketiga memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel penyaluran pembiayaan musyarakah. Sehingga model regresi yang didapatkan layak digunakan untuk memprediksi.
Dari pembahasan di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan secara khusus dari tiap metode analisis statistika yang telah diujicobakan pada sampel. Beberapa kesimpulan tersebut adalah:
1. Di dapat persamaan Y= 22.301 + 0.00000000000320X dari hasil uji regresi. 2. Dari perhitungan koefisien determinasi di dapat bahwa variabel terikat, yaitu dana pihak ketiga memiliki pengaruh sebesar 28.9% terhadap variabel bebas yaitu penyaluran pembiayaan musyarakah. 3. Hasil uji F didapati bahwa F hitung lebih besar dari F tabel, sehingga persamaan regresi tersebut layak digunakan untuk membuat ramalan atau farecasting.
64
Demikian penjelasan tentang pengaruh dana pihak ketiga (DPK) terhadap penyaluran pembiayaan Bank Syariah Mandiri. Dari penjelasan tersebut ternyata dana pihak ketiga (DPK) mempengaruhi terhadap penyaluran pembiayaan musyarakah dengan total 28.9%.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat diberikan suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Jumlah pembiayaan musyarakah yang dikeluarkan PT.Bank Syariah Mandiri untuk keperluan nasabah cenderung mengalami kenaikan di tiap periodenya. kenaikan pada tahun 2005 periode akhir Desember tahun 2010 dikarenakan oleh adanya peningkatan penyaluran pembiayaan musyarakah. 2. Hasil Uji Regresi dan Korelasi Diketahui bahwa hasil perhitungan regresi dilihat dari nilai probabililitas variable X (besaran Dana Pihak Ketiga) terhadap variabel Y (jumlah Penyaluran Pembiayaan Musyarakah) sebesar 26,2 %. Angka ini lebih kecil dari taraf signifikan 5% (0,05). Dari data ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan dana pihak ketiga (DPK) berpengaruh signifikan terhadap penyaluran pembiayaan musyarakah. Karena nilai dari t hitung (2,589) >t
tabel
(1,960), maka secara individu variabel X (besaran dana Pihak Ketiga)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (jumlah penyaluran pembiayaan musyarakah). Dengan nilai F tabel sebesar 4,67, atau f (6,703) > f
tabel
hitung
(4,67) sehingga dapat disimpulkan bahwa uji F adalah
signifikan yang berarti bahwa secara bersama-sama variabel independen
65
66
(Dana Pihak Ketiga) mempengaruhi variabel dependen (penyaluran pembiayaan musyarakah). Didapat nilai R Square sebesar 0,583² = 0,34 X 100% = 34%. Hal ini berarti bahwa besarnya jumlah dana pihak ketiga (DPK) berpengaruh pada penyaluran pembiayaan musyarakah sebesar 36%
B. Saran Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan atau rekomendasi ke depan bagi PT.Bank Syariah Mandiri, sebagai berikut : 1. Karena tingginya perkembangan dana pihak ketiga (DPK) meliputi giro wadi’ah,
tabungan
mudharabah,
dan
deposito
mudharabah
sangat
berpengaruh positif terhadap besarnya jumlah penyaluran pembiayaan musyarakah, maka PT.Bank Syariah Mandiri harus semakin gencar dalam mendapatkan dana DPK. 2. Penambahan besaran biaya penyaluran pembiayaan musyarakah harus diikuti dengan penempatan alokasi untuk hal-hal yang produktif sehingga penggunaan dana pihak ketiga dapat digunakan secara effisien.
DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’anul Karim Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta, 2007. Antonio, Syafi’I, Bank Syariah: Analisa Kekuatan, Peluang, Kelemahan dan Ancaman, Yogyakarta: Ekonisia, 2006. Assauri, Sofjan, Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004. Dennis lock, Nigel Farrow, Manajemen Umum, Jakarta: PT.Elek Media Komputido, 1989, buku 1 Direktorat Bina Pers dan Grafika Departemen Penerangan RI, Tata Krama dan Tata Cara perikalan Indonesia, 1993, Jakarta. Eferin, Sujoko, dkk, Merode Penelitian Untuk Akuntansi, Sebuah Pendekatan Praktis , Malang: Bayu Media Publishing, Juni, 2004, cet-1. Fajriah, Siti, “10 Pilar Pengembangan Bank Syari’ah”. Artikel diakses pada tanggal unri.org/index.php?option=com. 11 Januari 2008 dari situs http://kaseiFaizi, “Bank Syariah Entaskan Kemiskinan”. Artikel diakses pada tanggal 11 Januari 2008 dari situs http://www.RepublikaOnline.co.id Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2007, ed.1-7. _________, Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana, 2005 Kotler, Philip dan AB Susanto, Manajemen Pemasaran Di Indonesia, Jilid II, Salemba Empat, Jakarta, 2001. _________, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2004. Kertajaya, Hermwan dan Muhammad Syakir Sula, Syari’ah Marketing, Bandung: PT.Mizan Pustaka, 2006, Cet.3. Keegan, Warren J, Manajemen Pemasaran. Global Warren J. Keegan; alih bahasa, Alexander Sindoro ; penyunting, Bob Widyahartono. Jakarta: Prenhallindo, 1996. Lupiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Praktik. Jakarta: PT.Salemba Emban Patria, 2001. Nasution, MA, dan Thomas, Buku Penuntun Membuat Tesis Skripsi Disertasi Makalah. Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2006. 67
68
Rangkuti,Fredy, Marketing Analysis Made Easy: Teknik Analisis Pemasaran dan Analisis Kasus Menggunakan Exel dan SPSS, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2005. Santoso, Singgih, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik,Jakarta: PT.Elex Media Koputindo, 2000. Saladin, Djaslim. H, Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran. Intisari dari buku William J.Stanton-Michael J. Etzel-Bruce J. Walker Edisi ke IX Tahun 1991. Bandung : Mandar Maju, 1994. Simorangkir.O.P, Pengantar Pemasaran Bank. Jakarta: Aksara Persada Indonesia, 1991 Sinungan. M, Tekhnik Manajemen Bank yang Praktis. Jakarta: Bumi Aksara, 1991. Soetantini, Noer, “Gerakan Menabung Syariah Genjot Akselerasi Industri Perbankan Syariah”. Artikel diakses pada tanggal 11 Januari 2008 dari situs http://kaseiunri.org/index.php?option=com. Shamsul, Falah, “Makalah Etika Bisnis Islam”, Jakarta, 2004. Sumarni, Murti, Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Liberty, 2002. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta, 2007. Swastha, Basu, Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty, 2002. Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Penerbit UIN Jakarta Press, cetakan tahun 2007. Umar, Husein, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2004 Wicaksono, Beni, “Pemilihan Media Dalam Strategi Promosi Yang Optimal Untuk Meningkatkan Volume Penjualan”. artikel diakases pada tanggal 11 januari 2008 dari situs http://www.Republikaonline.co.id William, J Stanton, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 1993. www.megasyariah.co.id. Yusuf, Burhanuddin, “Mengelola Promosi Pemasaran”. Makalah Kuliah Formal Jurusan Muamalah, Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum, 2003. Yusuf, Qardawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, Jakarta: Rabbani Press, 1997, Cet. 1.
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM Telp. (62-21) 747 11537, 7401925 Fax. (62-21) 7491821 Website : www.uinjkt.ac.id E-mail :
[email protected]
Jln. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Jakarta 15412, Indonesia
Nomor Lampiran Hal
: Un.01 / F4 / KM.00.02 / / 2009 :: Mohon Data / Wawancara
Jakarta, 04 Nov 2009
Kepada Yth, Unit Manager Bank Syariah Mandiri Di Tempat Assalamua’alaikum Wr.Wb Dengan hormat, Pimpinan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerangkan bahwa : Nama Nomor Pokok Tempat / Tanggal Lahir Semester Jurusan / Konsentrasi Alamat Telepon
: : : : : :
Rianda 204046102978 Jakarta, 28 Agustus 1984 XI (sebelas) Muamalat / Perbankan Syariah Jl. Jati Bunder VII No.31 RT 07/14 Kec. Tanah Abang Kel. Kebon Melati Jakarta Pusat : 02192761642
Adalah benar mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyelesaikan skripsi dengan Topik / Judul: “Pengaruh Tingkat Perkembangan Dana Pihak Ketiga Terhadap Pembiayaan Musyarokah Tahun 2005 – 2010 Pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk” Untuk melengkapi bahan/data yang berkaitan dengan penulisan/pembahasan topik/judul di atas, di mohon kiranya Bapak/Ibu/Saudara/i dapat membentu/menerima yang bersangkutan untuk berwawancara. Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i, kami ucapkan banyak terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Tembusan : 1. Yth. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta 2. Arsip
IKHTISAR KEUANGAN Periode : JANUARI 2006 (Unaudited) (dalam jutaan rupiah) Pos-Pos
Total
Neraca - Total Aktiva
8,278,102
- Total Aktiva Produktif
7,789,198
- Pembiayaan Yang Diberikan
5,595,441
- Penempatan SWBI
1,370,000
- Total Dana Pihak Ketiga
7,004,618
- Surat Berharga yang diterbitkan
200,000
- Total Modal
652,744
- Modal Disetor
358.373
Laba/Rugi - Pendapatan Margin & Bagi Hasil - Pendapatan Operasi Lainnya
64,082 7,135
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil
41,240
- Total Beban Operasi Lainnya
27,252
- Laba Sebelum Pajak
2,044
- Laba Setelah Pajak
1,420
Rasio Keuangan - Laba Bersih / Total Aktiva Produktif
0.02%
- Total Modal / Total Aktiva
7.89%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal)
13.15%
- NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan)
4.58%
- LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga)
79.88%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset)
0.31%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal)
2.63%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk
100.74%
IKHTISAR KEUANGAN Periode : February 2006 (audited) (dalam jutaan rupiah) Pos-Pos
Total
Neraca - Total Aktiva
8,246,556
- Total Aktiva Produktif
7,762,069
- Pembiayaan Yang Diberikan
5,790,537
- Penempatan SWBI
1,130,000
- Total Dana Pihak Ketiga
7,063,061
- Surat Berharga yang diterbitkan
200,000
- Total Modal
644,517
- Modal Disetor
358.373
Laba/Rugi - Pendapatan Margin & Bagi Hasil
133,266
- Pendapatan Operasi Lainnya
15,540
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil
76,068
- Total Beban Operasi Lainnya
58,578
- Laba Sebelum Pajak
15,004
- Laba Setelah Pajak
11,928
Rasio Keuangan - Laba Bersih / Total Aktiva Produktif
0.15%
- Total Modal / Total Aktiva
7.82%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) - NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan) - LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga) - ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset) - ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal) - PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk
13.22% 4.99% 81.98% 1.09% 11.20% 101.11%
IKHTISAR KEUANGAN Periode : Maret 2006 (audited) (dalam jutaan rupiah) Pos-Pos
Total
Neraca - Total Aktiva
8,227,635
- Total Aktiva Produktif
7,776,635
- Pembiayaan Yang Diberikan
6,176,829
- Penempatan SWBI - Total Dana Pihak Ketiga
684,000 7,039,881
- Surat Berharga yang diterbitkan
458,535
- Total Modal
650,334
- Modal Disetor
358.373
Laba/Rugi - Pendapatan Margin & Bagi Hasil - Pendapatan Operasi Lainnya - Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil
208,716 27,081 112,191
- Total Beban Operasi Lainnya
99,368
- Laba Sebelum Pajak
25,990
- Laba Setelah Pajak
17,746
Rasio Keuangan - Laba Bersih / Total Aktiva Produktif
0.23%
- Total Modal / Total Aktiva
7.90%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) - NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan) - LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga) - ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset) - ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal) - PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk
12.67% 4.73% 87.75% 1.26% 11.15% 100.41%
IKHTISAR KEUANGAN Periode : APRIL 2006 (audited) (dalam jutaan rupiah) Pos-Pos
Total
Neraca - Total Aktiva
8,256,734
- Total Aktiva Produktif
7,862,934
- Pembiayaan Yang Diberikan
6,373,222
- Penempatan SWBI - Total Dana Pihak Ketiga
585,000 7,038,802
- Surat Berharga yang diterbitkan
200,000
- Total Modal
656,651
- Modal Disetor
358.373
Laba/Rugi - Pendapatan Margin & Bagi Hasil - Pendapatan Operasi Lainnya
278,653 36,190
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil
147,485
- Total Beban Operasi Lainnya
136,559
- Laba Sebelum Pajak
35,170
- Laba Setelah Pajak
24,062
Rasio Keuangan - Laba Bersih / Total Aktiva Produktif
0.31%
- Total Modal / Total Aktiva
7.95%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) - NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan) - LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga) - ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset) - ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal) - PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk
12.28% 4.56% 90.54% 1.28% 11.34% 100.14%
IKHTISAR KEUANGAN Periode : Mei 2006 (audited) (dalam jutaan rupiah) Pos-Pos
Total
Neraca - Total Aktiva
8,546,752
- Total Aktiva Produktif
8,042,515
- Pembiayaan Yang Diberikan
6,671,231
- Penempatan SWBI - Total Dana Pihak Ketiga
600,000 7,289,531
- Surat Berharga yang diterbitkan
200,000
- Total Modal
653,406
- Modal Disetor
358.373
Laba/Rugi - Pendapatan Margin & Bagi Hasil - Pendapatan Operasi Lainnya
355,009 47,529
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil
185,760
- Total Beban Operasi Lainnya
179,252
- Laba Sebelum Pajak
30,579
- Laba Setelah Pajak
20,817
Rasio Keuangan - Laba Bersih / Total Aktiva Produktif
0.26%
- Total Modal / Total Aktiva
7.65%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal)
11.96%
- NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan)
4.49%
- LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga)
91.52%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset)
0.88%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal)
7.86%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk
100.20%
IKHTISAR KEUANGAN Periode : Juni 2006 (dalam jutaan rupiah) Pos-Pos
Total
Neraca - Total Aktiva
8,713,649
- Total Aktiva Produktif
8,249,879
- Pembiayaan Yang Diberikan
6,914,027
- Penempatan SWBI - Total Dana Pihak Ketiga
535,000 7,397,275
- Surat Berharga yang diterbitkan
200,000
- Total Modal
663,072
- Modal Disetor
358.373
Laba/Rugi - Pendapatan Margin & Bagi Hasil - Pendapatan Operasi Lainnya
435,664 61,336
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil
223,094
- Total Beban Operasi Lainnya
221,451
- Laba Sebelum Pajak
46,056
- Laba Setelah Pajak
31,322
Rasio Keuangan - Laba Bersih / Total Aktiva Produktif
0.38%
- Total Modal / Total Aktiva
7.61%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal)
11.51%
- NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan)
4.35%
- LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga)
93.68%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset)
1.10%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal)
9.85%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk
100.24%
IKHTISAR KEUANGAN Periode : Juli 2006 (dalam jutaan rupiah) Pos-Pos
Total
Neraca - Total Aktiva
8,462,981
- Total Aktiva Produktif
7,948,229
- Pembiayaan Yang Diberikan
7,015,759
- Penempatan SWBI - Total Dana Pihak Ketiga
200,000 7,153,495
- Surat Berharga yang diterbitkan
200,000
- Total Modal
668,105
- Modal Disetor
358.373
Laba/Rugi - Pendapatan Margin & Bagi Hasil - Pendapatan Operasi Lainnya - Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil - Total Beban Operasi Lainnya - Laba Sebelum Pajak - Laba Setelah Pajak
511,534 75,962 260,165 |rtlch_691 60,339 16,514
Rasio Keuangan - Laba Bersih / Total Aktiva Produktif
0.21%
- Total Modal / Total Aktiva
7.89%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) - NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan) - LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga)
11.73% 4.67% 98.07%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset)
1.08%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal)
9.79%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk
105.28%
IKHTISAR KEUANGAN Periode : Agustus 2006 (dalam jutaan rupiah) Pos-Pos
Total
Neraca - Total Aktiva
8,795,227
- Total Aktiva Produktif
8,288,978
- Pembiayaan Yang Diberikan
7,140,364
- Penempatan SWBI - Total Dana Pihak Ketiga
420,000 7,486,225
- Surat Berharga yang diterbitkan
200,000
- Total Modal
663,692
- Modal Disetor
358.373
Laba/Rugi - Pendapatan Margin & Bagi Hasil - Pendapatan Operasi Lainnya
588,422 87,087
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil
299,424
- Total Beban Operasi Lainnya
322,601
- Laba Sebelum Pajak
46,687
- Laba Setelah Pajak
31,942
Rasio Keuangan - Laba Bersih / Total Aktiva Produktif
0.39%
- Total Modal / Total Aktiva
7.55%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) - NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan) - LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga)
11.80% 6.21% 95.38%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset)
0.83%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal)
7.52%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk
100.34%
IKHTISAR KEUANGAN Periode : September 2006 (dalam jutaan rupiah) Pos-Pos
Total
Neraca - Total Aktiva
8,903,521
- Total Aktiva Produktif
8,417,470
- Pembiayaan Yang Diberikan
7,223,766
- Penempatan SWBI - Total Dana Pihak Ketiga
420,000 7,569,597
- Surat Berharga yang diterbitkan
200,000
- Total Modal
673,353
- Modal Disetor
358.373
Laba/Rugi - Pendapatan Margin & Bagi Hasil
677,490
- Pendapatan Operasi Lainnya
101,726
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil
337,544
- Total Beban Operasi Lainnya
374,376
- Laba Sebelum Pajak
60,594
- Laba Setelah Pajak
41,602
Rasio Keuangan - Laba Bersih / Total Aktiva Produktif
0.49%
- Total Modal / Total Aktiva
7.56%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) - NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan) - LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga)
11.95% 6.80% 95.43%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset)
0.95%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal)
8.70%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk
104.14%
IKHTISAR KEUANGAN Periode : Oktober 2006 (dalam jutaan rupiah) Pos-Pos
Total
Neraca - Total Aktiva
9,080,077
- Total Aktiva Produktif
8,535,726
- Pembiayaan Yang Diberikan
7,418,505
- Penempatan SWBI - Total Dana Pihak Ketiga
370,000 7,774,414
- Surat Berharga yang diterbitkan
200,000
- Total Modal
664,496
- Modal Disetor
358.373
Laba/Rugi - Pendapatan Margin & Bagi Hasil
750,882
- Pendapatan Operasi Lainnya
114,129
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil
373,596
- Total Beban Operasi Lainnya
438,039
- Laba Sebelum Pajak
46,784
- Laba Setelah Pajak
32,745
Rasio Keuangan - Laba Bersih / Total Aktiva Produktif
0.38%
- Total Modal / Total Aktiva
7.32%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) - NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan) - LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga)
12.91% 7.18% 95.42%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset)
0.66%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal)
6.16%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk
108.68%
IKHTISAR KEUANGAN Periode : November 2006 (dalam jutaan rupiah) Pos-Pos
Total
Neraca - Total Aktiva
9,220,751
- Total Aktiva Produktif
8,661,400
- Pembiayaan Yang Diberikan
7,448,333
- Penempatan SWBI - Total Dana Pihak Ketiga
495,000 7,892,062
- Surat Berharga yang diterbitkan
200,000
- Total Modal
318,662
- Modal Disetor
358.373
Laba/Rugi - Pendapatan Margin & Bagi Hasil
838,748
- Pendapatan Operasi Lainnya
125,955
- Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil
414,037
- Total Beban Operasi Lainnya
478,499
- Laba Sebelum Pajak
65,954
- Laba Setelah Pajak
45,284
Rasio Keuangan - Laba Bersih / Total Aktiva Produktif
0.52%
- Total Modal / Total Aktiva
3.46%
- CAR (Rasio Kecukupan Modal) - NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan) - LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga)
12.46% 7.02% 94.38%
- ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset)
0.84%
- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal)
7.74%
- PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk
101.33%
IKHTISAR KEUANGAN Periode : Desember 2006 (Audited) (dalam jutaan rupiah) Pos-Pos
Total
Neraca - Total Aktiva - Total Aktiva Produktif - Pembiayaan Yang Diberikan - Penempatan SWBI - Total Dana Pihak Ketiga - Surat Berharga yang diterbitkan - Total Modal - Modal Disetor
9,554,967 8,912,732 7,414,757 780,000 8,219,267 200,000 697,231 358.373
Laba/Rugi - Pendapatan Margin & Bagi Hasil - Pendapatan Operasi Lainnya - Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil - Total Beban Operasi Lainnya - Laba Sebelum Pajak - Laba Setelah Pajak
934,420 145,126 455,490 523,225 95,237 65,480
Rasio Keuangan - Laba Bersih / Total Aktiva Produktif - Total Modal / Total Aktiva - CAR (Rasio Kecukupan Modal) - NPL Gross (Pembiayaan Non Lancar Terhadap Total Pembiayaan) - LDR (Total Pembiayaan / Total Dana Pihak Ketiga) - ROA (Laba sblm pajak/rata-rata total asset) ‘- ROE (Laba Setelah Pajak/Rata-Rata Total Modal) - PPAP Telah Dibentuk Terhadap PPAP Wajib Dibentuk
0.73% 7.30% 12.56% 6.94% 90.18% 1.10% 10.23% 101.15%