PENGARUH TERAPI YOGA TERHADAP STRES PADA PENDERITA KANKER STADIUM III DAN IV DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Rina Oktaviana Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Jalan A. Yani No. 12 Palembang Email :
[email protected] Abstract: This study aimed to explore the influence of Yoga Therapy to stress in cancer patients stadium III and IV at Muhammadiyah Hospital Palembang. The Hypothesis is there are influence of yoga therapy to stress in patients with cancer stadium III and IV at Muhammadiyah Hospital Palembang. The results of the computer analysis of research data using SPSS 17.0 for Windows,obtained value the results of Paired samples t-test t = 9.737 and p = 0, 000(p <0.01). This suggests that the hypothesis is accepted. The results of this analysis can be stated that there is the effect of yoga therapy is very significant to stress in cancer patients stadium III and IV at Muhammadiyah Hospital Palembang. Keywords: Yoga Therapy, Stress, Cancer Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian terapi yoga terhadap stres pada penderita kanker stadium III dan IV di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Hipotesis awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian terapi yoga terhadap stres pada penderita kanker stadium III dan IV di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Hasil analisis data penelitian dengan komputer menggunakan program SPSS 17.0 for Windows, hasil dari uji Paired Sampel t-test diperoleh nilai t = 9,737 dan p = 0, 000 (p < 0,01). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis diterima. Hasil analisis tersebut dapat dikemukakan bahwa ada pengaruh pemberian terapi yoga yang sangat signifikan terhadap stres pada penderita kanker stadium III dan IV di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Kata Kunci: Terapi Yoga, Stres, Kanker
Kesehatan mengatakan bahwa kanker atau
PENDAHULUAN Setiap manusia dalam hidupnya dari bayi hingga dewasa pernah mengalami sakit. Ketika seseorang sakit, maka hal yang dilakukan adalah mencari obat agar dapat segera
sembuh,
namun
ada
beberapa
penyakit yang tidak dapat sembuh dengan cepat, sehingga membutuhkan kesabaran dalam
menjalani
pengobatan,
selain
kesabaran, dibutuhkan juga biaya, salah satu penyakit yang membutuhkan banyak biaya serta kesabaran dalam proses pengobatannya adalah
penyakit
kanker.
Kementerian
tumor
ganas
merupakan
pertumbuhan
sel/jaringan yang tidak terkendali, terus bertumbuh atau bertambah, immortal (tidak dapat mati). Sel kanker dapat menyusup ke jaringan sekitar dan dapat membentuk anak sebar (Kemenkes, 2013). Berdasarkan
hasil
angket
awal
didapatkan hasil bahwa 58,16 % penderita kanker mengalami stres, dan 41,84 % tidak mengalami stres. Dari hasil angket awal, observasi, dan wawancara yang dilakukan pada pasien penderita kanker menunjukkan
Pengaruh Terapi Yoga Terhadap Stres Pada Penderita……(Rina Oktaviana)
39
bahwa pasien penderita kanker mengalami
seminggu selama 1 bulan, menunjukkan
stres. Hasil ini dapat dilihat dari perilaku
hasil bahwa yoga dapat digunakan untuk
subjek yang terjadi dirumah sakit yaitu
mengurangi gejala stres dan kecemasan pada
kurang konsentrasi, mudah marah, merasa
pasien kanker payudara yang rawat jalan.
cemas ketika mengingat diagnosa dokter, serta
mudah
menangis
ketika
sedang
sendirian.
yoga dan stres didapatkan hasil bahwa, terjadi
Pasien penderita kanker di Rumah Sakit
Penelitian Danhauer (2009) tentang
Muhammadiyah
Palembang
perubahan
yang
signifikanuntuk
mengurangi depresi, menghilangkan efek negatif
stres,
mengurangi
mengalami kanker pada stadium III dan IV,
meningkatkan
kesehatan
dimana pada pasien kanker stadium lanjut,
peningkatan
kualitas
akan mengalami stres yang lebih berat, hal
keseluruhan.
kecemasan,
mental, hidup
serta secara
ini dikarenakan penyebaran dari sel kanker menjadi lebih cepat, dan keadaan fisik yang cepat
menurun,
akan
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis
kehilangan anggota keluarga dan rasa takut
yang diajukan dalam penelitian ini adalah
akan kematian itu sendiri, karena kanker
ada pengaruh terapi yoga terhadap stres pada
yang dialami pada penderita kanker pada
penderita kanker stadium III dan IV di
stadium
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.
III
serta
dan
kemungkinannya
ketakutan
HIPOTESIS PENELITIAN
IV
untuk
lebih mati
besar daripada
stadium kanker yang dibawahnya.
METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah
Terapi yoga mengajarkan individu
pasien penderita kanker di Rumah Sakit
untuk melakukan sebuah gerakan yang
Muhammadiyah yang berjumlah 19 orang,
bertujuan untuk merileksasi ketegangan yang
dimana ciri-ciri populasi adalah penderita
terjadi
kanker mengidap stadium III dan IV, serta
pada
tubuh
sehingga
dapat
mengurangi stres yang terjadi. Individu
mengalami
belajar untuk melakukan gerakan-gerakan
pengambilan
sederhana yang mudah sehingga dapat
purposive sampling, karena dalam penelitian
dilakukan dengan atau tanpa bantuan orang
ini sampel ditentukan berdasarkan kriteria
lain (Hartono, 2007).
tertentu.
Varambally penelitian
dengan
(2009), cara
melakukan memberikan
stres.
Sedangkan
sampling
teknik
menggunakan
Kriteria dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
pelatihan yoga selama 60 menit untuk setiap
1. Berdomisili di Palembang
sesinya,
2. Belum pernah melakukan terapi yoga
40
dan
dilakukan
3
kali
dalam
Jurnal Ilmiah PSYCHE Vol.8 No.1 Juli 2014: 39-49
3. Menyatakan bersedia berpartisipasi
(PSS-10) ditulis oleh Cohen, Kammarck
sebagai responden untuk mengikuti
dan Mermelstein (1983) yang diadaptasi
proses
menggunakan bahasa Indonesia. Alat
penelitian
(dilakukan
pada
hingga saat
usai
pemberian
ukur
angket awal). Berdasarkan
inidigunakan
sejauh kriteria
yang
telah
mana
untukmengukur
dirasakankehidupan
seseorang sebagai stres yang berasal
ditentukan, maka sampel pada penelitian ini
dari
berjumlah
hanya terjadiketika, a.)Situasiinidinilai
10
orang
penderita
kanker
stresor.
Efekstresordiasumsikan
stadium III dan IV di Rumah Sakit
sebagaisuatu
keadaan
yang
Muhammadiyah Palembang.
mengancamataumenuntut,
Metode pengumpulan data pada penelitian
dayayang
ini menggunakan metode:
mencukupiuntuk mengatasi situasi stres
A. Metode Observasi
tersebut.
b.)Sumber
tersedia
tidak
Merupakan metode pengumpulan data
Pada alat tes ini, subjek diminta
dengan cara mengamati perilaku subjek.
untuk menanggapi setiap pertanyaan
B. Metode Wawancara
pada 5 skala Likert mulai dari 0 (tidak
Merupakan metode pengumpulan data
pernah)
sampai
4(Sangat
sering),
dengan cara mewawancarai 11 orang
menunjukkan
penderita kanker, sebagai pelengkap
merasastres dalam 1 bulan terakhir.
data.
Skorberkisar dari 0 sampai 40, di mana
seberapasering
subjek
skor yang lebih tinggimenunjukkan stres C. Angket Awal
yang dirasakan lebihbesar. Enamdari 10
Angket awal dibagikan sebagai metode
item dari PSS-10 dianggapnegatif (1, 2,
pengumpulan data yang berguna untuk
3, 6, 9, 10) dan sisanyaempat sebagai
memperkuat
dan
positif (4,5, 7, 8), setelah dilakukan
wawancara yang dilakukan sebelumnya.
pengukuran, maka akan diklasifikasikan
Subjek
beberapa
apakah stres yang dialami itu termasuk
daftar pernyataan yang harus dijawab
kedalam stres tingkat rendah, sedang,
“ya”
atau tinggi, berdasarkan skor yang
hasil
dimninta atau
observasi
mengisi
“tidak”,
serta
diminta
menuliskan alasannya. D. Alat ukur
diperoleh. Pada
tahap
ini
langkah-langkah
Alat ukur untuk mengukur stres yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
digunakan adalah PSS 10 (Perceived
a.
yang
Langkah pertama
Stress Scale). Perceived Stress Scale Pengaruh Terapi Yoga Terhadap Stres Pada Penderita……(Rina Oktaviana)
41
Melakukan pretest. Pada tahap ini
pada satu kelompok dengan alat ukur yang
dilakukan pengukuran stres pada subjek
sama.
yang
telah
ditentukan,
pengukuran
dilakukan dengan memberikan skala kepada
subjek
penelitian.
Pretest
HASIL PENELITIAN
dilakukan untuk mengetahui skor stres
b.
Setelah pelaksanaan penelitian dan
awal yang dimiliki subjek penelitian.
pengambilan
Pemberian
penelitian, diperoleh data hasil pengukuran
treatment.
Treatment
merupakan perlakuan yang diberikan
awal
kepada subjek penelitian. Treatment
(posttest).
(pretest)
yang dilakukan pada penelitian ini adalah
c.
terapi
terhadap
dan
10
subjek
pengukuran
kedua
Skor yang dimiliki subjek sebelum
Treatment
diberikan treatment terapi yoga dan sesudah
direncanakan akan diberikan sebanyak 8
diberikan treatment terapi yoga terlihat
kali, hal ini dikarenakan efek yang
adanya
dirasakan ketika melakukan yoga, akan
menunjukkan terjadinya penurunan skor
memberikan
stres terhadap subjek setelah diberikan
hasil
yoga.
data
secara
maksimal
perubahan.
Hasil
penelitian
ketika dilakukan sebanyak 8 kali.
treatment terapi yoga. Terjadi perubahan
Posttest. Dilakukan seminggu setelah
skor stres terhadap ke 10 subjek, bahkan 8
kegiatan yoga berakhir kepada peserta
diantara
terapi.
saat
penurunan level stres dari stres berat menjadi
pengukuran akhir dilakukan. Pada tahap
stres sedang. Sedangkan 2 orang subjek
ini skala yang diberikan sama dengan
penelitian
skala yang diberikan pada saat pretest.
penurunan skor tetapi tidak mengalami
Pengukuran
perubahan level stres.
Posttest
ini
merupakan
dilakukan
untuk
subjek
penelitian
lainnya
mengetahui skor akhir stres subjek
1.
setelah treatment diberikan.
Hasil Uji Normalitas
Desain
yang
digunakan
dalam
hanya
mengalami
mengalami
Uji Asumsi
Uji
normalitas
untuk
GroupPretest-Posttest
Menurun
digunakan dalam penelitian ini terdistribusi
Christensen (Seniati, Yulianto, dan Setiadi,
dengan normal atau tidak. Uji normalitas
2001), desain ini disebut juga before-after
dilakukan
design. Desain ini dilakukan dua kali
Kolmogorov-Smirnov melalui program SPSS
pengukuran, pengukuran sebelum (pretest)
versi 17.00, kaidah yang digunakan untuk
dan sesudah (posttest) pemberian treatment
mengetahui normalitas sebaran data adalah
42
dengan
apakah
dilakukan
penelitian ini adalah satu kelompok One Design.
mengetahui
sebaran
data
menggunakan
yang
uji
Jurnal Ilmiah PSYCHE Vol.8 No.1 Juli 2014: 39-49
sebaran dikatakan normal jika p > 0,05,
statistik Paired Sampel t-testdiperoleh t =
sedangkan sebaran dikatakan tidak normal
9,737, p = 0,000 (p < 0,01). Hal ini
jika p < 0,05.
menunjukkan bahwa ada pengaruh terapi
Berdasarkan analisis uji normalitas
yoga yang sangat signifikan terhadap stres
dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov,
pada penderita kanker stadium III dan IV di
hasil untuk pretest KS-Z= 0,595 dan p =
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.
0,809, sehingga p > 0,05 sedangkan hasil
Stres menurut Davison (2006) adalah
posttest KS-Z= 0,809 dan p = 0,529,
respon
sehingga p > 0,05, maka data pretest dan
lingkungan, dan didefinisikan berdasarkan
posttest dapat dikatakan terdistribusi normal,
kriteria
sehingga analisis data dapat dilakukan
penderitaan emosional, deteriorasi kinerja,
dengan
statistik
atau berbagai perubahan fisiologis seperti
parametrik, dan dapat dilanjutkan kedalam
meningkatnya hormon tertentu. Stres dapat
uji hipotesis.
dilihat sebagai stimulus yang sering kali
2.
disebut sebagai stresor, dan bukan suatu
menggunakan
uji
Uji Hipotesis Analisis statistik yang digunakan
terhadap
yang
berbagai
sangat
kondisi
beragam
seperti
respons, dan mengidentifikasikannya dengan
dalam penelitian ini adalah Paired Sampel t-
suatu
test yang bertujuan untuk mengetahui ada
lingkungan. Stimuli yang dianggap stresor
perbedaan atau tidak sebelum dan sesudah
besar (kematian orang yang dicintai), kecil
dilakukan treatment terapi yoga.
(masalah sehari-hari), akut (gagal dalam
Berdasarkan
berbagai
kondisi
ujian), atau kronis (lingkungan kerja yang
menggunakan Paired Sampel t-testdiperoleh
terus-menerus tidak menyenangkan atau
t = 9,737 dan p = 0,000, sehingga p < 0,01.
menderita penyakit yang sulit sembuh).
disimpulkan
uji
panjang
hipotesis
Dapat
hasil
daftar
bahwa
hipotesis
Berdasarkan hasil penelitian yang
penelitian yang diajukan diterima, hal ini
telah dilakukan kepada pasien penderita
menunjukkan bahwa ada pengaruh terapi
kanker yang mengalami stres diperoleh hasil
yoga yang sangat signifikan terhadap stres
bahwa terapi yoga berpengaruh terhadap
pada penderita kanker stadium III dan IV di
penurunan stres subjek penelitian. Dari
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.
angka yang diperoleh melalui alat ukur stres, diketahui
PEMBAHASAN
bahwa
10
subjek
penelitian
menunjukkan adanya penurunan skor setelah
Pengujian secara statistik dilakukan
melakukan terapi yoga. Dari data yang
untuk mengetahui pengaruh terapi yoga
didapatkan, diketahui bahwa penurunan skor
terhadap stres subjek penelitian. Hasil uji
pada setiap subjek berbeda. Hal ini berkaitan
Pengaruh Terapi Yoga Terhadap Stres Pada Penderita……(Rina Oktaviana)
43
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ny. B, dan Ny. S melakukan yoga,
Buffart (2013) yang menyatakan bahwa
mengatakan bahwa sakit punggung yang
pasien dengan tipe kanker dan stadium
dirasakan berkurang, subjek merasa nyaman
kanker yang berbeda akan memberikan hasil
ketika melakukan
yang berbeda, namun pasien tersebut akan
gerakan Ardha Kati Cakrasanadan gerakan
mendapatkan manfaat secara fisik dan
Sasankasana dan subjek mengatakan bahwa
psikososial dari yoga..
banyak perubahan positif yang dirasakan
yoga terutama pada
Pada pengukuran awal ke 10 subjek
seperti subjek merasa lebih yakin dengan
penelitian berada pada level stres berat,
pengobatan yang dijalani. Sakit punggung
setelah pemberian treatment sebanyak 8 kali
dapat berkurang sesuai dengan penjelasan
telah dilaksanakan, kegiatan selanjutkan
Wirawandha (2014) bahwa gerakan-gerakan
adalah melakukan pengukuran ulang, dari
dalam yoga apabila dilakukan secara rutin
hasil pengukuran ulang didapatkan 8 orang
akan menguatkan tubuh, bagian tubuh yang
subjek mengalami penurunan level stres dari
menguat adalah persendian, otot, terutama
stres berat menjadi stres sedang, sedangkan
tulang punggung.
2 orang lainnya hanya mengalami penurunan skor stres.
Ny. S dan Ny. I setelah melakukan yoga secara rutin, rasa nyeri yang sering
Ny. U, Ny. Y, dan Ny. I setelah
dialami berkurang dan subjek merasa jauh
melakukan yoga merasa tidur lebih nyenyak,
lebih
dan tidak merasa pusing ketika bangun,
menjalani pengobatan. Subjek merasa sangat
merasa lebih sehat dan bugar ketika bangun
nyaman
dipagi
saat
Vajrasana, terutama dibagian perut, subjek
melakukan yoga, subjek juga mengulangnya
merasa nyeri yang sering dialami berkurang.
dirumah, dan subjek mengatakan manfaat
Hal
yang dirasakan dari yoga adalah subjek
Wirawandha
merasa
dengan melakukan yoga secara rutin maka
hari,
dikarenakan
lebih
percaya
pada
diri
dalam
sehat
dan
ketika
ini
bersemangat
melakukan
sesuai (2014)
gerakan
dengan
penjelasan
yang
mengatakan
menyelesaikan permasalahan yang ada. Hal
akan
ini terlihat dari perubahan skor yang dialami
Peredaran darah yang lancar biasanya akan
oleh subjek sebelum dan sesudah diberikan
menghilangkan nyeri yang muncul pada
alat ukur. Hal ini sesuai dengan penjelasan
tubuh.
Wirawandha (2014) bahwa ketika seseorang melakukan
yoga,
maka
kualitas
seseorang akan menjadi lebih baik.
tidur
memperlancar
dalam
peredaran
darah.
Ny. M dan Ny. S merasa ada perubahan positif pada fungsi pernafasan yang dialami terutama pada saat melakukan yoga, subjek diminta untuk selalu melakukan
44
Jurnal Ilmiah PSYCHE Vol.8 No.1 Juli 2014: 39-49
pranayama agar fungsi organ pernafasan
Setelah melakukan terapi yoga Ny. F merasa
dapat
setelah
manfaat yang didapatkan dari yoga yaitu
melakukan yoga subjek merasa keadaan
subjek tidak lagi mengalami sakit punggung,
fisiknya jauh lebih baik. Ny. S paling
merasa jauh lebih baik dan sehat setelah
nyaman dengan gerakan Quick Relaxation
melakukan yoga.
Technique (QRT) dan Deep Relaxation
Penelitian
kembali
normal,
dan
Bower
(2005)
Techique (DRT) karena subjek merasa
menunjukkan
sangat rileks dan nyaman. Lalvani (2005)
bahwayogaadalahintervensilayak
mengatakan bahwa dengan melakukan yoga
untukberbagaipasien kanker. Studi dilakukan
akan meningkatkan
padapasiendenganberbagaidiagnosis,
kapasitas
paru-paru
hasil
dan
seseorang. Sebagian besar gerakan yoga
stadium kanker. Efek positifterlihatpada
menekankan pada dalam dan panjang nafas
berbagaihasil,
termasuk
seseorang, sehingga nafas dapat mengalirkan
perbaikankualitas
tidur,
udara
tekananterkait
keseluruh
tubuh,
dan
dapat
mengurangi gejala asma.
mengurangi
Ny. A yang setelah melakukan terapi
pada
kanker,
mood,stres, gejala
kelelahandan
kanker,
kualitashidup
secara keseluruhan. Hasil pengukuran pada
yoga mengalami penurunan skor namun
pasien
tidak mengalami perubahan level stres, Ny.
berbedatergantungpada
A mengalami penurunan skor kecuali pada
stadiumkanker. Hasil penelitian yang telah
aitem 4 dan 5, Ny. A tidak mengalami
dilakukan oleh peneliti juga memberikan
penurunan skor. Ny. F sebelum melakukan
efek positif pada pasien penderita kanker,
terapi yoga berada pada level stres berat,
seperti
setelah melakukan terapi yoga subjek tidak
berkurangnya
mengalami penurunan level stres, hanya
punggung yang dirasakan oleh subjek.
mengalami
penurunan
skor.
Setelah
kanker
kualitas
disukai
bahwa
gerakan
mengontrol
tidak
pernah
rasa
yang
nyeri,
membaik,
serta
sakit
oleh Deep
subjek
penelitian
Relaxation
adalah
Technique.
Dikarenakan subjek merasa nyaman ketika
didalam hidupnya, contohnya subjek tidak
berbaring dan memejamkan mata, subjek
pernah menyangka bahwa ketika didiagnosis
merasa rileks dan tenang ketika melakukan
oleh dokter mengidap kanker payudara,
gerakan tersebut, ditambah lagi alunan
subjek langsung berada pada stadium akhir
musik yang diputar oleh terapis pada saat
yaitu stadium IV, hal tersebut membuat
melakukan gerakan-gerakan yoga, membuat
mengalami
yang
hidup
dan
terjadi
subjek
permasalahan
mampu
jeniskanker,
yang
Gerakan dalam yoga yang paling
melakukan wawancara, Ny. F mengatakan subjek
menghasilkanhasil
banyak
tekananan.
Pengaruh Terapi Yoga Terhadap Stres Pada Penderita……(Rina Oktaviana)
45
subjek tambah merasa rileks dan nyaman pada gerakan ini.
Rumah
Sakit
Muhammadiyah
Palembang diharapkan dapat menggunakan
Keterbatasan dalam penelitian ini
terapi yoga sebagai metode penyembuhan
terletak pada tidak adanya kelompok kontrol
tambahan, selain memberikan kemoterapi
sebagai pembanding kelompok eksperimen
yang memberikan penyembuhan secara fisik,
dikarenakan
rumah
terbatasnya
jumlah
subjek
sakit
juga
diharapkan
dapat
penderita kanker, selain itu pada saat
memberikan penyembuhan secara psikis
melakukan
dengan memberikan terapi yoga agar stres
yoga
ada
beberapa
pasien
penderita kanker, yang mengalami kesulitan
yang
dalam melakukan gerakan yoga, sehingga
lainnya dapat berkurang.
memerlukan alat bantu tambahan. Serta
3.
menentukanteknikataupendekatan
dirasakan
oleh
penderita
kanker
Bagi Peneliti Selanjutnya
yang
Bagi peneliti selanjutnya, peneliti
digunakan dalamyoga yangdirancang khusus
menyarankan untuk memberikan terapi yoga
untukpasien kanker.
dengan durasi dan pertemuan yang lebih lama. Selain itu, peneliti selanjutnya harus
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat
memahami bagaimana proses terapi yoga itu
disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi
sendiri dan mampu memilih gerakan yoga
yoga yang sangat signifikan terhadap stres
yang sesuai dengan responden.
pada penderita kanker stadium III dan IV di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa
saran
yang
dikemukakakan
peneliti. Beberapa saran tersebut antara lain: 1.
Penderita Kanker di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Penderita kanker di Rumah Sakit
Muhammadiyah
Palembang
diharapkan
untuk tetap melakukan terapi yoga secara rutin dirumah dengan melihat booklet yang telah diberikan sebelumnya, agar dapat membantu mengurangi stres yang dirasakan oleh subjek penderita kanker. 2.
Rumah
Sakit
Muhammadiyah
Palembang 46
Jurnal Ilmiah PSYCHE Vol.8 No.1 Juli 2014: 39-49
OrganitationalPsychology (2nd. Ed). New York: Mc. Graw Hill.
DAFTAR PUSTAKA
Amber, W.L. 2012. The Effects of Yoga on Anxiety and Stress. Alternative Medicine Review, 17, 21-35. American Psychological Association. (2011, April 13). Stress: The different kinds of stress. Diakses dari http://www.apa.org/helpcenter/stresskinds.aspx Amritanshuram, R. 2013. A PsychoOncological Model of Cancer according to Ancient Texts of Yoga. Journal Yoga Physcho Theraphy, 3, 1-6. Anoraga, P. (1992).Psikologi Kerja.Jakarta: PT. Rineka Cipta. Annisa, S. (2011). Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Stres Kerja Pada Pegawai PDAM Tirta Betuah Kabupaten Banyuasin (Skripsi, tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma, Palembang. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Reinika Cipta. Atkinson, S. (2000). Introduction To Psychology (13th Edition). Harcourt:College Publisher. Azwar, S. (2006). Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ________. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Berry, L.M. (1998). Psychology at Work: an Introduction to
Bower, JE. 2005. Yoga for Cancer Patients and Survivors. Cancer Control, 3, 67-71. Brealey, E. (2002). Seri 10 Menit Menghilangkan Stres. Batam: Karisma Publishing Group. Brecht,
G. (2000). Mengenal dan Menanggulangi Stres. Alih Bahasa: TimRedaksi Mitra Utama. Jakarta: Prenhalindo
Buffart, L.M. 2012. Physical and Psychosocial Benefits of Yoga in Cancer Patients and Survivors, a Systematic Review and Metaanalysis of Randomized Controlled Trials. BMC Cancer 2012, 12, 1-4. ___________. 2013. Cancer Patients’ Experiences With and Perceived Outcomes of Yoga: Results From Focus Groups. Support Care Cancer, 1, 1-10. Carlson, L.E. 2013. Mindfulness-Based Cancer Recovery: The Development of an Evidence-Based Psychosocialoncology Intervention. Oncology Exchange, 12, 21-25. Carson, J.W. 2007. Yoga For Women With Metastatic Breast Cancer: Results From a Pilot Study. Journal of Pain and Symptom Management, 3, 33-41. Chandwani, K.D. 2012. Cancer-Related Stress and Complementary and AlternativeMedicine. EvidenceBased Complementary and Alternative Medicine, 2012, 1-15. Chaplin, J.P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Pengaruh Terapi Yoga Terhadap Stres Pada Penderita……(Rina Oktaviana)
47
Claire,
T. (2006). Yoga For Men. Penerjemah: Rahmani Astuti. Yogyakarta:B-First.
Cohen, S. (1992). Stress and Disorder. New York: Hemisphere Press. _______. 2007. Psychological Stress and Disease. American Medical Association, 14, 1685-1687. Cohen, S., Janicki-Deverts, D. 2012. Who’s Stressed? Distribution of Psychological Stress In the United States in Probability Samples from 1983, 2006, 2009. Journal of Applied Social Psychology, 42, 1320-1334. Cohen, S., Kammarck, T., Mermelstein, R. 1983. A Global Measure of Perceived Stress. Journal of Health and Social Behavior, 24, 385-396. Cohen, S., Rabin, B.S. 1998. Psychologic Stress, Imunity, and Cancer. Journal of the National Cancer Institute, 90, 1-2. Cramer, H. 2012. Mindfulness-Based Stress Reduction for Breast Cancer Systematic Review andMetaAnalysis. Current Oncology, 19 (5), 1-10. Culos-Reed, S.N. 2006. A Pilot Study of Yoga for Breast Cancer Survivors: Physical and Psychological Benefits.Psychooncology, 10,89-97.
Davison, G.C. (2006). Psikologi Abnormal. Jakarta: Rajawali Press. Diez, T. 2005. Introduction to International Relations: Perspectives and Themes for Cancer Patient. MillemniumJournal of International Studies, 33, 613-636. Fieldman. (2010). Kepribadian: Teori Klasik dan Riset Modern. Jakarta: Erlangga. Gemilang, J. (2013). Manajemen Stres dan Emosi. Yogyakarta: Mantra Books. Halgin, R.P. (2010). Psikologi Abnormal: Perspektif Klinis pada Gangguan Psikologis : Buku 1 Edisi 6. Jakarta: Salemba Medika. Hartono, L.A. (2007). Stres dan Stroke. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Hawari, D. (2001). Manajemen Yogyakarta: Galangpress.
Stres.
Hurlock, B.E. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu PendekatanSepanjang Rentang Kehidupan. Edisi kelima. Jakarta : Erlangga. Kementrian Kesehatan. (2013, Desember 21). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Diakses dari www.depkes.go.id/riskesdas2013.html.
Danhauer, S.C. 2008. Restorative Yoga for Women with Ovarian or Breast Cancer: Findings From a Pilot Study. Journal of the Society for Integrative Oncology, 6,47-58.
Kompas. (2013, Oktober 21). Jumlah penderita kanker di Indonesia semakin meningkat. Diakses dari www.kompas.com/2013/10/jumlahpenderita-kanker-di-indonesiasemakin-meningkat.html.
Davis, K & Newstorm, J.W. (1989). Human Behavior at Work, OrganizationalBehavior. Singapore: Mc. Graw Hill Book Company.
Kreitler, S., Peleg, D., Ehrenfeld, M. 2007. Stress, Self-Efficacy and Quality of Life in Cancer Patients. PsychoOncology, 16, 329-341.
48
Jurnal Ilmiah PSYCHE Vol.8 No.1 Juli 2014: 39-49
Lalvani, V. (2005). Dasar-dasar Yoga. Penerjemah: Dina Mardiana. Jakarta:Erlangga Lazarus, R.S & Folkman, S. (1984). Stress, Appraisal And Coping. NewYork: Springer Publishing Company. Mardiah, D. (2010). Hubungan Antara Stres dengan Psychological Well-Being pada Isteri Karyawan Perkebunan Kelapa Sawit di Medan (Skripsi, diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, Medan. Morgan, K. 1992. Sleep, Insomnia, and Mental Health. American Journal of Psychiatry, 3, 45-56.
Susanto, R.A. (2010). Perbedaan Tingkat Kecemasan antara Orang Dewasa yang Melakukan Yoga dan Tidak Melakukan Yoga (Skripsi, diterbitkan). Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Taylor, S.E. (1991). Health Psychology. Singapore: Mc. Graw Hill. Thurston, R.C. 2007. A Pilot Study of a Hatha Yoga Treatment for Menopausal Symptoms. Maturitas, 3,26-41.
Potter, A., Perry. (2005). Fundamental of Nursing: Buku 1 Edisi 7. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Varambally, S. 2009. Stress Effects of a Yoga Program in Early Breast Cancer Patients Undergoing Conventional Treatment: a Randomized Controlled Trial. Complementary Therapies in Medicine,1,1-8.
Rice. P.L. (1992). Stress and Health. (2nd Edition). California: Brooks/ColePublishing Company.
Widyastuti, P. (2004). Manajemen Stres. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sarafino, E.P. (1994). Health Psychology. Biopsychosocial Interaction.(2nd Edition). United States of America: John wiley & Sons, Inc.
Wirawandha, Y. (2014). Kedahsyatan Terapi Yoga. Jakarta: Padi.
Seniati, L, Yulianto.A, Setiadi, B.N. (2005). Psikologi Eksperimen. Jakarta:PT Indeks Gramedia. Sindhu, P. (2006). Hidup Sehat dan Seimbang dengan Yoga. Bandung:Qanita. Sugiono. (2007). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sujarwo, S. (2013). Modul Kuliah dan Praktikum Aplikasi Komputer: SPSS. Palembang: Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang.
Pengaruh Terapi Yoga Terhadap Stres Pada Penderita……(Rina Oktaviana)
49