PENGARUH TAYANGAN BERITA KRIMINAL DI TELEVISI TERHADAP KENAKALAN REIVIAJA (STUD! I
Oleh:
Eka Rianti NIM: 1030110267!'i;l,.r; 11 ,.1
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008 M
PENGARUH TAYANGAN BERITA KRIJVHNAL DI TELEVISI TERHADAP KE,NAKALAN REMAJA ( Studi Kasus di SMP Darun Nurjati Bekasi-Utara)
Skripsi: Diajukan Kepada F'aku/tas I/mu Tarbiyah Dan Keguruan (FITK) Sebagai Sa/ah Satu Syarat Untuk 111empero!eh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPdI)
Oleh Elrn Rianti
103011026762
Di bawah bimbingan :
/~'.;:>i· /-·
Drs. Rus di Zalrnria iV • ~d. Ph.D Nip: 150223032
··--
!?ahdsil'lim ,,k!.Ag Nip: 150289253
Jurusan Pe'.ndidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruau Universitas Islarn Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2008
LEMEAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul: "Pengaruh Tayangan Berita Kriminal Di Televisi Terhadap Kenakalan Remaja (Studi Kasus di SMP Darun Nwjati Bekasi Utara)". Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada, 30 Juni 2008 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S 1 (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 6 September 2008
Panitia Ujian Munaqasyah Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi)
Tanggal Tanda Tangan
Dr. H. A. Fattah Wibisono, MA
\••····i··········
/' l'/' c i
NlP: 150 236 009 ~'),/
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi) Drs. Sapiudin Shidiq, M. Ag NIP: 150 299 477
'
'
I
/r
... '.. :/.......... .
Penguji I Dr. H. A. Fattah Wibisono, MA NIP: 150 236 009 Penguji II !v1. Zuhdi, M.Ed, Ph.D NIP: 150 282 122
Mcngctahui: Dclrnn,
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bernama: a. Nama Lengkap
Eka Rianti
b. No. Induk Mahasiswa
103011026762
c. Fakultas/ Jurusan
FITK/ PAI (Pendidikan Agama Islam)
cl. Juclul Skripsi
"Pengaruh Tayangan Berita Kriminal Di
Televisi Terhaclap Kenakalan Remaja (Stucli Kasus di SMP Darun Nmjati Bekasi- Utara). Dengan ini penulis menyatakan bahwa".
I. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang cliajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hiclayatullah Jakarta 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai clengan ketentuan yang berlaku di UlN Syarif Hiclayatullah Jakarta. 3. Jika di kemuclian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan clan karya orang lain, maka saya berseclia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hiclayatullah Jakarta.
Jakarta, 30 Juni 2008
Eka Rianti
ABSTRAKSI EKARIANTI 'Pcngarnh Tayangan Berita Kriminal Di Televisi Terhadap Kenakalan Remaja, (Studi Kasus di SMP Darun Nurjati)". Televisi merupakan audio visual yang mempunyai kelebihan dibandingkan media informasi lainnya.Televisi sebagai media, juga memiliki tiga fungsi yaitu: sebagai media informasi, sebagai media pencliclikan, clan juga sebagi media hiburan. Dari tingkatan penonton televisi yang terbanyak saja adalah anak-anak clan remaja, karena mereka memiliki waktu luang yang lebih panjang di banding dengan yang lain. Fenomena acara televisi yang akhir-akhir ini amat sangat meresahkan dan membahayakan moral generasi bangsa 1111 ternyata memang haruslah diperingatkan agar ticlak kebablasan clalam menyusun program yang menyesatkan seperti pacla tayangan kekerasan yang berbau kriminalitas. Belakangan ini tayangan berita kriminal di televisi menclapat perhatian khusus clari masyarakat clan sebagiannya, menyajikan tayangan-tayangan seaktual mungkin, tanpa disadari yang menyaksikan adalah mesyarakat luas dari berbagai usia mulai dari anak-anak sampai orang dewasa (tua). Apabila clicermati tayangan berita kriminal yang clitayangkan langsung melalui layar kaca tersebut yang dikemas secara rapi dan clapat menjacli salah satu rangsangan anak untuk bersikap kasar atau nakal, seperti kemungkinan clitirunya adegan-adegan yang tidak baik clalam tayangan berita kriminal tersebut. Anak-anak remaja pada dasarnya bersikap peniru, mereka mempunyai kecenderungan yang kuat untuk meniru segala sesuatu terlepas dari persoalan, apakah yang clitiru itu baik atau buruk. Adanya pengaruh tayangan berita kriminal clitelevisi terhadap kenakalan remaja, karena sekarang ini banyak stasiun-stasiun televisi yang menayangkan tayangan berita kriminal seperti Sergap, Lacak, Tangkap, Buser, TKP, Patroli, dan lain sebagainya. Apabila remaja sering menyaksikan tayangan berita kriminal tersebut maka akan menjadi pola pikir yang kriminil karena masa remaja adalah masa-masa transisi (peralihan) mencari jati cliri, mencoba sesuatu yang baru, dengan aclanya tayangan berita kriminl, remaja akan menjacli lebih agresif clan memiliki sikap keras clalam memecahkan permasalahannya bahkan dapat mempengaruhi kenakalan remaja. Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan metode field reseach atau penelitian lapangan, dimana metocle utama yang digunakan adalah metode kuantitatif, selain itu juga digunakan metode kualitatif untuk melengkapi dan menjelaskan penelitian yang ada. Setelah melakukan penelitian clan mengolah data, didaptkan hasil perhitungan rxy = 0,442 yang bercla pacla rentang 0,49-0, 70 (pada tabel interprestasi) yang menunjukkan adanya korelasi yang seclang atau cukupan. Seclangkan interprestasi dengan membandngkan nilai rxy clengan 'r' tabel, ternyata rxy lebih besar dari 'r' tabel baik pada taraf signifikan 5% maupun 1%. Rxy= 0, 442, sedangkan 'r' label pada taraf signifikan 5% = 0,304 dan pada taraf 1% = 0,393. Seclangkan kontribusi pengaruh tayangan berita kriminal di televisi terhaclap kenakalan remaja sebesar 19, 53 %, dan sisanya 80, 47 % lagi dipengaruhi faktor l:iin nPnO::ln
£1Ptllilfi::in
rl::in::it liPllllj-j~ ~-in1n11ll.--nn hnhY\/':I
t!-l'\/<::lt'1!H'ln
hPr;i-n Jc;n...,;n-:il ;J;
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Al-Hamdulillah Rabbi! Alamin kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah memberikan segenap rahmat,
taufiq,
clan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam, semoga Allah SWT melimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan kerabat serta seluruh para pengikutnya. Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi tugas yang menjadi salah satu syarat memperoleh gelar smjana Pendidikan Agama Islam pacla jurusan Pencliclikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah clan Keguruan UIN Syarif Hiclayatullah Jakaiia. Dal am ha! ini penulis memilih jt1clul " Pengaruh Tayangan Berita Kriminal Di Televisi Terhaclap Kenakalan Remaja, (Stucli kasus di SMP Darun Nmjati Bekasi - Utara) ". Pacla clasarnya dalam proses penulisan ini, penulis menyadari sepenuhnya banyak sekali kesulitan clan hamabatan-hamabatan yang clihadapi, baik clari faktor clana, pengumpulan bahan-bahan skripsi, motivasi clalam pelaksanaan serta hambatan-hamabatan yang lainnya. Namun berkat pertolongan Allah SWT, kesungguhan serta bantuan clan bimbingan clari berbagai pihak akhirnya penyusunan skripsi ini clapat cliselesaikan. Oleh karena itu, pacla kesempatan ini penulis perlu menyampaikan ucapan terima kasih clan penghargaan yang sebesarbesarnya terutama pacla : I. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah clan Keguruan UIN Syarif Hiclayatullah Jakarta 2. Ketua clan Sekretaris Jurusan Pencliclikan Agama Islam, tak lupa pula para Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah clan Keguruan U!N Syarif Hiclayatullah Jakarta yang telah memberikan pencliclikan clan pengajaran selama masa pencliclikan penulis. 3. Drs. Rusycli Zakaria, M.Ecl., Ph. D clan Bahrisalim, M.Ag, selaku pembimbing skripsi, yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga clan
pikiran di sela-sela kesibukannya untuk membimbing, rnernberikan saran, motivasi, nasehat dan arahan kepada penulis. 4. Dr. 1-1. Abdul Majid Khon, M. Ag, sebagai Dosen Penasehat Akaclernik jurusan Pencliclikan Agama Islam 5. Pirnpinan clan staf Aclministarsi perpustakaan utarna, perpustakaan FIT&K UIN Syarif 1-liclayatullah Jakarta yang telah memberikan kesempatan kepacla penulis untuk
memit~jamkan
buku-buku yang penulis butuhkan
sebagai sumber bacaan (referensi) yang berhubungan clengan skripsi ini. 6. Ors. Purwanto selaku Kepala Sekolah SMP Darun Nmjati Bekasi - Utara clan Zainal Abiclin AL, S. Pel.I selaku wakil k<,pala sekolah, para clewan guru, staf TU serta siswa/i SMP Darun Nmjati, yang telah berpartisipasi clalam mernperoleh informasi clan data-data sehingga terselesaikannya skripsi ini. 7. lbuncla dan Ayahancla tercinta yang tak henti-hentinya rnemberikan clo'a, limpahan kasih sayang, motivasi clan saran baik secara moril maupun materil sehingga penulis clapat menyelesaikan kuliah ini. Syukron ... Jaza
kumul/ah Khairan Katsiran atas perjuangnnya selama ini, anancla ticlak mungkin bisa membalasnya, semoga Allah SWT, memberikan balasan yang setimpal atas semua yang telah ibunda dan ayahanda berikan untuk
ananda. 8. Aclik-aclikku tercinta K. Abel Koclir, Aisyah Faclilah
clan Angga Rizki
Ramaclhan yang selalu memberi semangat clan clorongan kepacla penulis.
Syukron Jaza Kwnul/ah Khairan katsiran, serta aclik sepupuku yang lucu Tazkia Gina Izzati yang telah banyak menghibur di kala suka maupun cluka. 9. My Lovely Abdullah Hakim yang telah mernberikan sernangat clan rnotivasi
kepacla penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini. Aku
Sayang Kamu. I 0. Teman-teman sepetjuangan PAl 2003 khususnya kelas "D"
!is Si ti
Aisyah, Rohrnaniyati, Rosanah clan teman-ternan semua yang ticlak bisa
I J. My best friend Adon, Carmen, lmey, K'Lia terima kasih atas nasehat, arahan clan motivasinya. 12. Serta semua pihak yang telah turut anclil clalam penulisan skripsi ini. Akhirnya penulis serahkan semuanya kepacla Allah SWT semoga segala perhatian, partisipasi, dan motivasi dibalas oleh Allah SWT scbagai amal kebaikan. 1-Iarapan penulis mudah-muclahan skripsi ini bermanfaat dan sekaligus dapat menambah ilmu kepacla kita semua. Amin ya Rabbal Alamin .
Jakarta, 30 Juni 2008
Eka Rianti
DAFTARISI
LEMBAR PERNY AT AN ............................................................ i ABSTRAKSI ................................................................... jj KATA PENGANTAR ........................................................ .iv DAFT AR ISI. .................................................................. vii DAFTAR TABEL ............................................................. .x
BAB I
PENDAHULUAN ................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 5
B. Masalah Penelitian .......................................................... 5 1. ldentifikasi Masalah ....................................................... .5
2. Pembatasan Masalah ................................................... 5 3. Perumusan Masalah ..................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ............................................................. 6 D. Kegunaan Peneli ti an ....................................................... 6 E. Sitematika Penulisan ........................................................6
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESA .................................................. 7 A. Kajian Teoritis ................................................................ .7 1. Pengertian Kriminal. ..................................................... 8
a. Karakteristik Kriminal. .............................................. Jl b. Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Kriminal.. ...................9 2. Televisi .................................................................... 10 a. Pengertian Televisi ................................................... .I 0 b. Sejarah Televisi ....................................................... 13 c. Pengaruh Televisi ..................................................... .14
d. Peranan Orang Tua dalam Mengawasi Putra-Putrinya Menonton Televisi .................................................... 16 3. Rernaja .....................................................................17 a. Pengertian Remaja .....................................................17 b. Ciri-ciri Remaja ....................................................... 21 c. Faktor yang Mernpengaruhi Perkembangan Remaja .............. 22 4. Kenakalan Remaja ....................................................... 23 a. Pengertian Kenakalan Remaja ...................................... 24 b. Faktor yang Menyebabkan Kenakalan Remaja .................... 26 B. Pengaruh Tayangan Berita Krimnal di Televisi Terhadap Kenakalan Rernaja .............................................. 26 C. Kerangka Berpikir. .........................•................................ 28 D. Hipotesis ..................................................................... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................. ... 31 A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 31 B. Metodologi Penelitian ..................................................... .31 C. Variabel Penelitian ........................................................ ..31 D. Populasi dan Sampel. ...................................................... .32 E. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 32 F. Teknik Analisis Data ....................................................... .34
BAB IV HASIL PENELITIAN ........ ..................................... .38 A. Gambaran Um um SMP Damn Nmjati Bekasi Utara ..................... .38 B. Deskripsi Data ................................................................41 C. Pengolahan Data .............................................................64
D. Analisa Data ................................................................ 64 E. lnterprestasi Data ........................................................... 69
BAB V Penutup .............................................................. 72 A. Kesimpulan ................................................................... 72 B. Saran .......................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................75 LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................... ':17
DAFT ART ABEL
I. Tabel I Kisi-kisi Angket Variabel X (Tayangan Berita Kriminal di Televisi) ..............33
2. Tabel 2 Kisi-kisi Angket Variabel Y (Kenakalan Rernaja) .................................... 33 3. Tabel 3 lndeks Korelasi Product Moment. ...................................................... 36 4. Tabel 4 Keadaan Guru ........................................................... .
39
5. Tabel 5 Keadaan Guru Menurut Mata Pelajaran............................................
40
6. Tabel 6 Jumlah Siswa/J SMP Darun Nutjati .................................................... 40 7 Tabel 7 Sarana clan Prasarana ..................................................................... .41 8. Tabel 8 Analisa Angket Suka Menonton Televisi ............................................. -42 9. Ta be I 9 Analisa Angket Menyaksikan Tayangan Berita Krirninal .............................. .43 10. Tabel 10 Analisa Angket Waktu Menyaksikan tayangan Berita Kriminal .................. 43 I I. Tabel 11 Analisa Angket Stasiun TV yang Biasa Menonton Berita Krirninal ............ 44 12. Tabel 12 Analisa Angket Jen is Berita Kriminal Yang Di sukai ................................ ..44 13. Ta be I 13 Analisa Angket Frekuensi Waktu Menyaksikan Berita Kriminal. .............. 45 14. Tabel 14 Analisa Angket Hari Tayang Buser ................................................. 46 15. Tabel 15 Analisa Angket Menonton Berita Kriminal Tangkap .............................46 16. Tabel 16 Analisa Angket Tayangan Berita Kriminal Sergap Ditayangkan ............... .47 17. Tabel 17 Analisa Angket Bentuk Kasus Tayangan Berita Kriminal Yang di Sukai .... ..47 18. Tabel 18 Analisa Angket Media Yang Digunakan .......................................... .48 19. Tabel 19 Analisa Angket Motivasi Menyaksikan Tayangan Berita Kriminal. .......... -49 20. Tabel 20 Analisa Angket Perasaan Terhadap Tayangan Berita Kriminal. ............... .49 21. Tabel 21 Analisa Angket Mencicipi Narkoba Hanya Sekedar lngin Tahu ............... so 22. Tabel 22 Analisa Angket Menutupi Bila Meli hat Teman Memakai Narkoba ............ 51 23. Tabel 23 Analisa Angket Menyelesaikan Masalah Dengan cara Merokok ............... 51 24. Tabel 24 Analisa Angket Merokok Di Sekolah Adalah Perbuatan yang Tidak Baik ... 52 25. Ta be I 25 Analisa Angket Membiarkan Teman Merokok Di Sekolah ...................... 53 26. Ta be I 26 Analisa Angket Memukul Teman Jika Menggangu Teman ....................... 53 27. Tabel 27 Analisa Angket Membalas Memukul Terhadap Teman .......................... 54 28. Tabel 28 Analisa Angket Menyakiti Seseorang Yang Telah Menyakiti Teman .......... 55 29. Tabel 29 Analisa Angket Menyakiti Diri Sendiri Jika Prustasi ............................. 55
30. Tabel 30 Analisa Angket lkut Tawuran ....................................................... 56 31. Tabel 31 Analisa Angket Membawa Senjata Taj am Ke Sekolah .. .. .. .. .. .. ................ 57 32. Tabel 32 Analisa Angket Mengambil Uang Teman ad al ah perbuatan Yang Tercela .... 57 33. Tabel 33 Analisa Angket Mengambil Uang Orang Tua Perbuatan Yang Tidak Baik .. -58 34. Tabel 34 Analisa Angket Memalak Adik Kelas .............................................. 59 35. Tabel 35 Analisa Angket Memakai Uang SPP ............................................... 60 36. Tabel 36 Analisa Angket Membanting Barang-barang Jika Sedang Marah .............. ·60 37. Tabel 37 Analisa Angket Pergi Dari Rumah ................................................... 61 38. Tabet 38 Analisa Angket Mengajak Teman Menon ton VCD Porno ....................... 61 39. Ta be I 39 Analisa Angket Berpacaran Dikalangan
Retm~ja .................................. 62
40. Tabet 40 Analisa Angket Pergi Dengan Teman Sampai Lantl malam ..................... 63 41. Tabel 41 Analisa Angket Adan ya Pengaruh tayangan berita kriminal di televisi ......... 63 42. Tabel 42 Hasil Perhitungan Variabel X dan Y ................................................ 64 43. Tabel 43 Tabel Ke1ja ............................................................................ 66 44.Tabel lndeks Korelasi Product Moment. ....................................................... 69
BABI PENDAHULIAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan remaj a merupakan
mas a yang paling incl ah, pacla mas a
remaJa seseorang dapat merasakan manisnya kehidupan, kebebasan menjalani kehiclupan climulai pacla masa remaja, clan merupakan masa yang penting clalam rentang kehiclupan. Masa remaja aclalah suatu periocle peralihan, masa remaja juga merupakan periocle perubahan yang sangat pesat baik dalam perubahan fisiknya maupun perubahan prilakunya, karena pacla masa ini merupakan tahap transisi clari masa kanak-kanak ke masu clewasa. Dalam masa remaja ini clihaclapkan pada bcrbagai rintangan, hambatan clan gangguan, baik yang terclapat dalam clirinya maupun yang clatang dari luar dirinya. Rintangan, hambatan clan gangguan clari clalam clirinya aclalah masa transisi climana mereka belum mempunyai pegangan clan pecloman hiclup yang kokoh, seclangkan rintangan, hambatan, clan gangguan yang clatang dari luar clapat berupa lingkungan sekitar seperti pengaruh yang kuat clari teman sebayanya clan media elektronik. Apabila remaja ticlak panclai membawa clirinya maka ia akan terjerumus clan terbawa arus oleh hal-hal yang negatif, misalnya terlibat tawuran, penyalahgunaan narkoba, pelecehan seksual clan berbag«i tinclakan kriminal lainnya. Semua ini membuat masa clepan remaja menjacli suram. Suritaulaclan orang tualah yang paling utama clalam kehiclupannya. Orang tualah yang paling berperan membantu clan membibimbing mereka dengan penuh kasih sayang clan harus clitanamkan rasa kasih sayang sejak clini supaya terbentuk kepribacliannya. 1 Kewajiban orang tua mendiclik anaknya untuk menjadi anak yang sholeh, berilmu, bertakwa clan menjacli anak yang berguna bagi masyarakat dan negara, karena mereka yang akan menjacli generasi penerus bagi umat untuk menjadi anak yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara,
2
untuk itu memerlukan pendidikan dan bimbingan secara terus menerus agar tumbuh dan berkembang secara normal dan yang dilihat dari beberapa bakat yang dimilkinya, antara lain memahami dirinya dan pandai menyikapi permasalahan disekelilingnya. 2 Maraknya pengetahuan dan penemuan baru ilmu telrnologi telah menimbulkan kesesatan, kebimbangan, kegelisahan dan bahkan membahayakan kehidupan manusia bila tidak diimbangi dengan agarna yang menuntun manusia. Kemajuan teknologi yang rumit pada abad ini merupaka:n aktifitas intelektua:l manusia. Ketakjuban paling baru dalam peraclaban manusia abacl ini muncul ketika globalisasi teknologi informasi merusak keseluruhan aspek kehidupan manusia bisa disaksikan lewat siaran televisi. 3 Televisi merupaka:n ala:t yang sangat istimewa, ia merupakan gabungan dari media audio dan visual yang bersifat informatif, hiburan maupun pendidikan. Dengan layar relatif kecil disudut rua:ng rumah, televisi menciptakan suasana tertentu dimana para pemirsanya duduk dengan santai, ta:npa sengaja untuk mengikutinya:, penyampaian isi dan pesan juga seolah-olah langsnng antara komunikasi (pembawa aca:ra, pembawa berita:, artis) clengan komunikasi (pemirsa).Informasi yang disampaikan muclah climengeti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat secara visual, dengan televisi kita bisa terlihat secara visua:l.
4
Dengan melihat acara di telcvisi (selain film cerita) misalnya acara musik, olah raga, kesenian, berita dan lain-lainnya, televisi juga dapat menambah wawasan dan rninat anak untuk mengetalrni perkembangan ilmu pengetahuan dan berbagai teknologi, perkembangan peristiwa yang terjadi di dunia, perkembangan permasalahan yang acla diluar lingkungan. Sayangnya tayangan seperti ini masih tergolong sedikit.
1
Jaudah Muhamn1ad A\vad, Mendidik Anak Secara Jslan1i (Jakarta: Gen1a Insani Press, 1995), h .29. 3 Wa\van Kusnadi, kon11111ikasi Masa Sebuah Analisis N!edia Te/evisi, (Jakarta: PT Rineka cipta), h. 9. .! •••
3
Sebagai media pendidikan televisi memainkan peranan penting dalam membina generasi untuk menaiki jenjang kemajua, memberantas buta wawasan pendiclikan pacla sebagian kaum terpelajar, televisi dengan bantuan telmologi dan sarana informasi yang beragam clapat ikut berpartisipasi clalam mendorong masyarakat gemar membaca dan menulis. Sebagai media hiburan televisi dapat memberikan kepuasan kapada pemirsanya melalui program-program yang bersifat menghibur dan menghilangkan kejenuhan Namun dibalik hal-hal yang menguntungkan terdapat aspek yang merugikan terlrndap manusia. Apabila c!icermati tayangan berita kriminal yang ditayangkan melalui layar kaca tersebut yang clikemas secara rapi clan merangsang anak untuk dapat mengikutinya, seperti kemungkinan clitirunya adegan-aclegan yang tidak baik clalam telavisi, terutama adegan-aclegan tersebut clitiru oleh anakanak atau remaja. Anak-anak clan remaja pacla dasarnya bersikap peniru. Mereka mempunyai kecenderungan yang kuat untuk meniru segala sesuatu terlepas dari persoalan apakah yang ditiru itu baik atau buruk. Selain dari kemungkinan ditirunya adegan-adegan yang ditayangkan oleh telavisi, kesan yang clitangkap anak-anak
clari
siaran
televisi
pun
sangat
kuat
pengaruhnya terhadap
perkembanganjiwa anak. Televisi juga
sebenarnya
banyak
menghabiskan
waktu,
tenaga
pemirsanya, karena dapat memaksa cluduk berjam-jam lamanya untuk mengikuti acara yang ditayangkan apalagi saat ini Indonesia saja seticlaknya terclapat empat belas stasiun televisi c!imulai clari RCTI, SCTV, INDOSIAR, TRANS TV, TRANS 7, TPI, ANTEVE, TV ONE, METRO TV, TV BANTEN, TV CHANEL, SPACE TOON, IAK TV dengan rata-rata melakukan penyiaran dua puluh jam atau lebih setiap harinya, belum lagi clitambah dengan tayangan clari berbagai negara yang clapat diterima melalui antena parabola dan tv kabel yang saat ini sudah menggejala tidak saja cliperkotaan tetapi juga sampai pelosok clesa. Tayangan televisi juga menimbulkan mudhorot (menimbulkan kerugian) bagi masyarakat terutama remaja yang secara umum dianggap ada clalam satu periode dengan tingkah laku anti sosial, televisi yang banyak sekali menclatangkan kemudhorotan dibandingkan clengan kemo,hhofOn
C•>JoJo
00 '°""'-
4
himinal. Belakangan ini berita kriminal mendapat perhatian khusus dari masyarakat dan sebagainya, menyajikan tayangan-i:ayangan seaktual mungkin, tanpa disadari yang menyaksikan adalah masyarakat luas dalam segala usia dari mulai anak-arak sampai orang dewasa (tua). Hal yang sangat membahayakan perkembangan jiwa yang bisa mempengaruhi terhadap kenakalan remaja. Pada masa seperti ini mereka mempunyai sifat yang masih senang meniru tingkah laku orang lain tanpa mempunyai makna apa-apa, mereka menempatkan pribadinya ditempat orang lain dan melihat dirinya dari suclut pandang saja. Dapat kita bayangkan pembentukan sikap anak yang bisa menimbulkan kenakalan pada usia remaja awal apabila anak menyaksikan berita-berita kriminal yang ditayangkan oleh televisi seperti pembunuban, tawuran, penganiayaan dan sikap kekerasan lainnya yang akan menimbulkan kerugian (muclharat) pacla orang lain clan juga bisa menimbulkan kemudharatan pada dirinya clapat merusak pola pikir, akhlak clan moral bangsa. Manakala ini dibiarkan saja clan terns menerus tanpa ada bimbingan orang-orang disekitarnya terutama kedua orang tuanya yang akan mengakibtakan kenakalan-kenakalan anak. Apalagi hampir setiap hari televisi menayangkan tayangan berita kriminal seperti BUSER, TKP, SERGAP, lacak, Patroli clan lain-lainnya. Kenyataan sosial ini menarik saya untuk meneliti clan menulis clalam bentuk
skripsi
clengan
juclul
PENGARUH
TAYANGAN
BERITA
KRIMINAL DI TELEVISI TERHADAP KENAKALAN REMAJA ( stucli kasus di SMP DARUN NURJA TI, Bekasi -Utara) Alasan memilih juclul diatas aclalah : Bahwa banyak orang tua sebagai pencliclik dalam keluarga, kurang memperhatikan tingkah laku anaknya, paclahal selama kurang Iebih 19 jam clalam sehari semalam bersama putra-putrinya setelah anak pulang dari sekolah Walaupun berita kriminal itu termasuk salah satu sumber informasi, ternyata tanpa menyadari bahwa di cla!am berita
ter~ebut
terclapat prilaku-prilaku
buruk yang clapat clitiru anak, karena pacla masa remaja merupakan masa imitasi, yaitu meniru semua atau sebagian yang ditemuinya tanpa menyaclari baik clan buruknya.
5
B. ldentifikasi, pembatasan masalah dan perumusan masalah 1. ldentifikasi
Berdasarkan
latar
belakang
masalah
maka
penulis
akan
mengidentifikasi sebagai berikut : a. Adakah
perubahan-perubahan
sikap
yang
negatif terhadap
kenakalan remaja setelah menyaksikan tayangan berita !criminal? b. Adakah pengaruh tayangan berita kriminal di televisi terhadap kenakalan remaja? c. Seberapa besar frekuensi tayangan berita kriminal di televisi? 2. Pembatasan masalah Dalam pembatasan masalah ini penulis hanya membatasi pada PENGARUJ-I
TAYAN GAN
BERIT A
KRIMINAL
DI
TELEVISI
TERHADAP KENAKALAN REMAJA. Adapun objek yang akan diteliti adalah tayangan-tayangan berita kriminal yang ada di program televisi. Objek yang penulis teliti yaitu siswa kelas Vlll SMP Darun Nurjati. Sedangkan pembatasan media yang digunakan adalah televisi. 3. Perumusan Masalah Sejauh manakah tayangan berita himinal di televisi dapat berpengaruh terhdap kenakalan remaja? C. Tujuan penelitian Setiap penelitian tentulah ada ttijuan-tnjuan terlentu yang ingin dicapai, begitu pula dengan penelitian yang penulis lakukan. Adapun tujuan yang ingin diraih dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui frekuensi menonton tayangan berita himinal di t elevisi pada siswa di SMP Darun Nurjati Bekasi-Utara b. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh tayangan berita kriminal di televisi terhadap kenakalan remaj a c. Untuk mengetahui adakah perubahan-perubahan sikap yang negatif clan kenakalan remaja seteleh menyaksikan tayangan berita !criminal di televisi.
6
D. Kcgunaan penelitian
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan teoritis mernpertegas wawasan berfikir. b. Penelitian ini bermanfaat bagi orang tua dan para pendidik dalam rangka melakukan usaha-usaha antisipasi dalam mencegah meluasnya dampak negatif. E. Sisternetika Penyusunan
Penyusunan skripsi ini terdiri dari lima bab sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan
latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah clan perumusan masalah, tujuan penelitian clan kegunaan penelitian, sistematika penulisan Bab II
Kajian Tcoritis
Pengertian kriminal, karakteristik kriminal, Faktor penyebab timbulnya kriminai, pengertian televisi, sejarah televisi, pengamh televisi, peranan orang tua dalam mengawasi putra-putrinya menonton televisi, pengertian remaja, ciri-ciri remaja, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja, pengertian kenakalan remaja, faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja, pengaruh tayangan berita himinal di telavisi terhadap kenakalan remaja, kerangka berpikir, hipotesis Bab III
Mctodologi Penclitian
Tempat clan waktu penelitian ,metodologi penelitian, variabel penelitian, Populasi clan sampel, teknik pengumpulan data, teknil analisa data Bab IV
Hasil Penelitian
Gambaran umum tentang SMP Darun Nmjati Bekasi-Utara, cleskripsi data, pengolahan data, rumus analisa data, analisa data Bab V
Pcnutup
I(esin1pulan dan saran-c:Ar~n
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HI POTES IS A. Kajian Teoritis 1. Pengertian kriminal Salah satu persoalan kriminal yang sering rnuncul ke permukaan dalam kehidupan masyarakat adalah kejahatan pada umumnya, terutama mengenai kejahatan dengan kekerasan. Masalah kejahatan merupakan masalah abadi clalam kehiclupan umat manusia, karena ia berkernbang sejalan clengan perkembangan masyarakat sebelumnya selama dan sesudah abad pe1iengahan. Berkaitan dengan masalah kejahatan, maka kekerasan sering merupakan perlengkapan dari bentuk kejahatan itu sendiri. 1 Di zaman sekarang ini kejahalan sudah mernpalrnn suatu fenomena yang komplek yang dapat clipahami dari berbagai isi yang berbeda. ftu sebabnya dalam keseharian kita dapat menangkap berbagai komentar tentang suatu peristiwa kejahalan yang berbeda satu dengan yang lain. Kriminal ataupun kriminil adalah kegiatan berkaitan dengan kejahatan (pelanggaran hukum) yang dapat di hukum menurut undang-undang atau pidana. Kriminalitas aclalah hal-hal yang bersifat kriminal,perbuatan yang melanggar hukum kejahatan. 2 Kriminologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari ilmu pengetahuan tentang kejaha!an. Nama kriminologi yang ditemukan oleh P.Topi Hard (1830-1911) seorang ahli Antropologi Perancis. Menurut etimologi kriminal berasal dari kata "Crimen" yang berarti kejahatan atau penjahat dan "Logos" yang berarti ilmu pengetahuan, maka kriminologi clapat cliartikan ilmu tentang kejahatan atau penjahat. 3
1 Romli At1nasasn1ita, Teori dan KaJJita Selekta Krilnonologi, (.Bandung: PT Rafika Aditama, 2007), Cet ke-2, h. 63 2 Topo Santoso, dan Eva Achjani, Kriminoiogi, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2006) Cel ke-l, h
1
8
Bonger memberikan clefinisi kriminologi sebagai ilmu pengetahuan yang bertqjuan menyelicliki sebab-sebab clan gejala kejahatan seluas-luasnya, yang climaksucl clengan mempelajari gejala-gejala kejahatan seluas-luasnya yaitu mempelajmi penyakit sosial seperti pelacuran, kemiskinan, gelanclangan, clan alkoholisme. Seclangkan Sutherland merumuskan kriminologi sebagai keseluruhan ilmu pengetahuan yang berkaitan clengan perbuatan kejahatan sebagai gejala sosial (a body of knowledge regarding crime as a social phenomenon). menurut Sutherland kriminologi mencakup proses-proses pembualan hukum clan anarkis alas pelanggaran hukum. 4 Kriminologi clalam arti sempit (yang clipergunakan clalam buku ini) aclalah mempelajari kejahatan. Sedangkan dalam arti luas, kriminologi mempel
a. Karakteristik kriminal Kejahatan bukanlal1 terletak pada tingkah lakunya, melainkan pacla reaksi yang muncul terhadapnya, karena kejahatan tersebut belum tentu datang dari orang yang berbuat jahat, bisa jacli karena masyarakat yang memancing (memicu) seseorang untuk berbuat jahat6• Contohnya seorang bapak yang tidak mempunyai pekerjaan sedangkan ia harus memenuhi kebutuhan keluarga seperti memberi makan anak clan isterinya, clengan kondisi seperti itu akhirnya bapak tersebut mencuri. Tidaklah muclah untuk menahan dengan konclisi tersebut dalam keadaan yang menclesak. Reaksi terhadap penjahat akan menghasilkan cap sebagai penjahat. seseorang yang di capa sebagai penjahat dengan sendirinya akan termasuk kelompok penjahat. Kejahatan dilakukan oleh penjahat memiliki motif yang beraneka ragam entah itu kebiasaan yang 4 5
1
h "'
Rom Ii Atmasasmita, Teori dan Kapita Selekta Krimino/ogi, ... , h 19 Romli Atmasasmita, Bunga Rampai krimino/ogi, (Bandung: CV. Rajawali,1984). Cet-
9
sulit dihilangkan, seperti kecanduan untu berbuat jahat atau berbuat !criminal meskipun dalam segi ekonomi yang dimiliki lebih dari cukup ada juga karena tuntutan hidup orang yang serba kekurangan dalam segi ekonomi dan tidak mempunyai pekerjaan dapat melakukan tindakan kriminal.
b. Faktor-faktor penyebab timbulnya kriminal Faktor timbulnya kejahatan yang ada di masyarakat di karenakan faktor biologis, psikologis dan sosiologis 1. Faktor
biologis:
Para
tokoh
genetika
beragumen
bahwa
kecendrungan untuk melekukan tindakan kriminal pada situasi tcrtentu kemungkinan dapat diwariskan, karena terpengaruh oleh lingkungan, kerusakan otak dan sebagainya, terhadap tingkah laku kriminal. Misalkan cendrung ingin melekukan kekerasan tanpa sebab, senang mengumpulkan barang orang lain (koleksi) tanpa izin (klepto ). 7 2. Faktor psikologis (lcejiwaan): para psikologis mempertimbangkan suatu variasi dari kemungkinan cacat lcesadaran, ketidak matangan emosi, sosialisasi, yang tidak memedai di masa kecil, kehilangan hubungan dengan ibu, perkembangan moral yang lemah. 8 3. Faktor sosiologis: secara sosiologis kejahatan merupakan suatu prilaku manusia yang diciptakan oleh masyarakat. Walaupun masyarakat memiliki berbagai macam prilaku yang bcrbeda-beda, akan tetapi ada di dalamnya bagian-bagian tertentu yang memiliki pola yang sama. keadaan ini dimungkinkan oleh karena adanya system kaedah dalam masyarakat.Gejala yang dinamakn kejahatan pada dasarnya te1jadi di dalam proses di mana ada interaksi sosial antara
bagian-bagian
kewenangan
dalam
masyarakat
yang
mempunyai
untuk melakukan pernmusan tentang kejahatan
dengan pihak-pihak yang memang melakukan kejahatan. 9
7
Topo santoso dan Eva Achjani Zulfa, Kriminologi, ... , h. 26
8 'T'"''"'" nn~•-~n~
_Jn_ r'-
A
I
•
•
r7
•;.
TT
•
•
IO
4. Ada juga tinclakan kriminal yang cliclorong oleh konflik batinya sencliri. Jacli mereka mempraktekkan konflik untuk mengurangi beban tekanan jiwa sencliri lewat tingkah laku agresifnya, karena itu kejahatan mereka pacla umumnya erat ber1..aitan clengan konstitusi jiwa yang galau semeraut, konflik batin clan frustasi yang akhirnya clitampilkan secara spontan keluar begitu saja. 10
2. Telcvisi a. Pengcrtian telcvisi Kata televisi cliambil clari bahasa lnggris yaitu television yang berasal clari bahasa Yunani, te/e clan clari perkataan latin yaitu Visio. Tele artinya jauh clan visio artinya melihat jacli arti televise secara harfiah adalah melihat jauh. 11 Prof. Dr. Azhar Arsyacl M.A dalam bukunya media pengajaran meny8lakan bahwa "Televisi" adalah system elektronik yang mengirimkan garnbaran diam clan garnbar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Mo Palapah clan Atang Syamsudin menjelaskan "televisi" adalah salah satu bentuk media yang memancarkan suara dan gambar yang berarti sebagi reproduksi clari pacla kenyataan yang di siarkan melalui gelombanggelombang elektronika sehingga clapat cliterima oleh pesawat penerima di rurnah.
12
Allah berfirman clalam surat Saba ayat 53 tentang isyarat keberadaan media kominikasi ini :
Artinya: Dan mereka menduga-duga tenlang yang ghaib dari tempat yangjauh.
0
Topo santoso dan Eva Achjani Zulfa, Kriminologi, ... , h. 26 Azhar Arsyad, 1Vfedia Pengajaran, (Jakarta; PT Raja Grafindo Persada, 2003), Cet-5, h.50 12 Depa1ie1ne11 Pendidikan clan l(ebudavaan RI. PP.n.~nn-n"'~"VI n,,,J,.,.,,~ .·1.~~ 1 · '
11
11
Sungguh telah terjadi penglihatan dari jarak jauh, kemudian dikenal dengan nama televisi yang memungkinkan seseorang clapat melihat hal-hal yang ticlak diketahuinya dari jarak yang sebenarnyajauh. 13 Televisi adalah "'sistern penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (sunyi) rnelalui kabel atau angkasa dengan menggunakan alat yang mengubalmya cahaya (gambar) clan bunyi (suara) menjacli gelombang listrik clan mengubahnya kernbali menjacli barkas cahaya yang dapat clilihat clan dapat clibunyikan dan juga diclengar". 14 Televisi merupakan media yang rnembawa suara clan gambar sekaligus, climana bencla tersebut clapat menyibukkan clua indra sekaligus, yakni penclengaran clan penglihatan. Ia mampu memukau penonton dengan sempurna acara yang disajikan oleh televisi clisampaikan muclah mengerti karena jelas terclengar secara audio clan terlihat secara visual. 15 Televisi "Proses penyiaran gambar melalui gelombang frekwensi radio clan menerimanya dengan pesawat yang memunculkan ganbar tersebut".
16
Televisi sebagai media masa memiliki tiga fungsi utama, yaitu sebagai
maclia informasi
(information),
sebagai
media pencliclikan
(educa/ion), sebagai media hiburan (entertaimen), 17 walaupun kebanyakan orang membeli televisi clengan tujuan untuk mendapatkan hiburan melalui acara yang clitayangkan namun mereka tetap mengharapkan di clalam terclapat unsur pencliclikan. Dari beberapa penclapat diatas penulis clapat menarik kesimpulan bahwa yang climaksud clengan televisi aclalah suatu media yang clapat memunculkan gambar clan suara yang clapat clilihat langsung oleh para 13
fV1uhan11nad f(a1nil Abclushon1ad, li4ukjizat Jhniah dalarn Al-Quran, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2002), h. 369. 14 Tin1 Penyusun f(a1nus Bahasa Departeinen Pendidikan Nasioanl, Kanzus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), edisi kc-3, h.162. 15 Wa\van l(us\vadi, Kou1unikasi 1\1/asa, Sebuah Ana!isis Afedia Televisi, (Jakarta: Rineka Cipla, 1996), Cet ke-1, h. 5. 16
Ti1n Penyusun I(a1nus Besar Bahasa Pen1binaan dan Pengembangan Bahasa,
KaJJlllS Rnhn
12
penontonnya. Dan televisi sebagai media juga memiliki tiga fungsi yaitu: sebagai media informasi, sebagai media pendidikan clan juga sebagai media hiburan.
b. Se_jarah tclcvisi Televisi adalah sebagi media pendidikan, media hiburan, clan juga media informasi. Bahkan di Indonesia, pada awal kemunculan TVRI, televisi telah dikukuhkan secara resmi dalam keputusan Presiden nomor 27 talrnn 1963, yang berbunyi: 'Televisi Nasional Indonesia memiliki fungsi sebagai sebuah instrumen komunikasi dalam rangka pembangunan mental, spritual, dan fisik, khususnya menuju pembangunan manusia Indonesia sosialisasi. 18 Masuknya televisi di Indonesia (Jakarta) pada tahun bcrlcpatan dengan "The
4
1963
Asian Games" (peristiwa olah raga Asia ke-4)
ketika itu Indonesia menjadi penyelenggara peresmian pesta olah raga terscbut bersama dengan peresmian penyiaran televise oleh presiden Soekarno, tgl 24 Agustus 1962. Stasiun televise yang pertama kali muncul adalah TVRI dengan jam siaran 30-60 menit sehari, jumkah pesawat yang ada di Jakarta sebanyak I 0.000 buah, tujuh talrnn setelah
TVRI
diresmikan (1969), jumlah pesawat televise di Jakarta meningkat menjadi 65.000 buah, sampai akhir Maret 1972 jumlah televise di Indonesia adalah 212.580. 19 Scmakin pesat perkembangan dunia lelevisi, terbukti dengan bermunculan televisi swasta dibarengi dengan dereguiasi pertelevisian Indonesia oleh pemerintah, sejak tanggal 24 Agustus 1990. Ada berbagai allernatif tontonan bagi masyarakat Indonesia saat ini, TVRI, TVRI Programa 2, RCTI, SCTV,TPI, INDOSIAR, ANTV, TRANS TV, TRANS 7 clan sebagainya. Semakin maraknya persaingan media televisi di
18
ke-1,h.56 '"
Takria\van Cahyadi, lV/edia A1asa 1,rirus Peradaban (Tarbiyatun, no 23), Cet
14
saja sedikit atau banyak, akan ditiru oleh pemirsanya sesuai dengan fitrahnya. Oleh sebab itu, televisi akan selalu mampu berperan sebagai alat atau media transformasi moral dan budaya buruk yang sangat efisien dan efektif. Jadi televisi itu banyak sekali pengaruhnya kepada kita semua yang menyaksikannya, adapun pengaruh televisi yang positif antara lain: 1. Televisi dapat dimanfaatkan untuk pendidikan 2. Televisi dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan budaya kesenian dan olah raga 3. Televisi sebagai system social bagi perkembangan anak 4. Televisi dapat memberikan aspek hiburan 5. Dapat menyiarkan berita-berita dari luar dan dalam negeri Adapun pengaruh negative televisi antara lain: 1. Menyaksikan televisi dapat melahirkan semangat untuk mencari kesenangan, serta kehilangan dorongan untuk bekerj a 2. menyia-yiakan waktu 3. melalaikan tugas dan kewajiban kepada Allah SWT seperti shalat lima waktu 4. mengandung penghancuran akhlak dan akidah d. Peranan orang tna dalam mengawasi putra-putriuya menonton televisi Peranan adalah bagian dari tugas utarna yang harus dilaksanakan. Dengan demikian yang dimaksud dengan peranan orang tua adalah tugas utama yang harus dilakukan ayah dan ibu kandung. 24 Pengertian tersebut dapat dilihat dalam Al-Quran surat Luqman ayat 14 sebagai berikut:
15
Artinya: Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang i/m- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan /emah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahzm Setiap orang tua mempunyai tugas utama dalam mengasuh anakanaknya, dalam ha! ini memberikan pemelihmaan clan pendidikan. Orang tua berkewajiban di hadapan Allah dalmn mendidik anak-anaknya. Sebab merekalah generasi penerus bangsa, oleh karena itu bila pendidikan baik terhadap anak, maka berbahagialah orang tuanya, sebaliknya jika orang tua mengabaikan pendidikan terhadap anak-anaknya maka celakalah anak tersebut. Oleh karena itu para orang tua diharuskan menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik agar anak tida!c terperosok akhlaknya dengan keberadaan televisi di rumah. Sebagai orang tua juga harus membantu dan membimbing anakanak mereka dengan penuh kasih sayang, Dan orang tua juga harus sering berkomunikasi dengan anaknya. Anak-miak harus dibesarkan denagan penuh rasa kasih sayang clan pengertian. Sebagai orang tua harus bersikap tegas dalam membimbing anak-anak mereka contolmya mendampingi putra-putrinya ketika menyaksikan acara-acara televisi. Kita
tidak
boleh
ragu
menghadapi
musuh
yang
hendak
menghancurkan aka! pikir anak-anak, baik yang datang dari bacaan, televisi, maupun radio. Bahkan kita harus mengajukan prates keras melawan media yang merusak. Kita harus mampu menjadikan media sebagai alat pembangunan masa depan mereka, bukan malah sebagai penghancur. Anak-anak kita adalah kekayaan maua depan, generasi hrapan agama clan bangsa. Oleh karena itu kita hams menjaga mereka dari taringtaring serigala, pedagang seks, clan humor murahan.Di tangan bapak
16
bapak ibunya, anak-anak adalah amanat. Ia akan tumbuh dewasa sesuai dengan nilai-nilai luhur dan tingkah laku yang ditanamkan oleh orang
tuanya. Usahakan televisi hanya menjadi sebagian kecil dari keseimbangan hiclup anak, biasakan anak melakukan hal-hal positif seperti bennain clengan teman sebayanya, membaca buku clan istirahat, berjalan-jalan dan 25
rnenikmati makan bersama keluarga. Sebenarnya pada umumnya anakanak senag belajar dengan melakukan berbaga:i hal, baik sendiri maupun bersama orang tuanya. Hal yang terpenting clalarn menanggulangi anak dalam menonton televisi aclalah mengikut sertakan anak clalam membuat batasan. Tetapkan aµa, kapan, clan seberapa banyak acara televisi yang clitonton, ttijuannya, agar anak menjaclikan kegiatan televisi hanya sebagai pilihan, bukan kebiasaan.Ia menonton hanya bila perlu 3. Rcma.ia
Masa remap merupakan masa transisi atau peralihan clari masa anak-anak menuju masa clewasa. Pacla masa m1 incliviclu mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis, perubahan yang tampak jelas aclalah perubahan fisik, dimana tubuh berkembang pesat sehingga mencapai
bentuk
tubuh
orang
dewasa
yangdisertai
pula dengan
berkembaunya kapasitas reprocluktif, selain itu remajajuga berubah secara kognitif clan mulai mampu berpikir abstrak seperti orang dewasa. Pacla priode ini remaja mulai melepaskan siri secara emosional dari orang tua dalam rangka me1tjalankan peran sosialny yang baru sebagai orang clewasa. 26
25
tvtilton Chen, lv/enda111pingi Anak 1\1enonton Televisi, (Jakarta: P1' Gramedia Pustaka Utama, 2005), cet-ke2, h.201 26 f-Iendriati Agustiani, Psikologi Perken1bangan, Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri Padn RPmoin { r~"'"r-1, ..~,.., n-C: -~ .. ,., 1
17
a. Pengertian remaja Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescere (kata bendanya, adolesentia yang berarti remaja) yang berarti "tumbuh" atau "tumbuh berkembang me1tjadi dewasa''.
27
Dalam Islam, secara etimologi, kalimat remaja berasal dari k'lta
Murahaqoh, kata ke1janya adalah raahaqo yang berarti al-iqtirab (dekat). Secara terminologi, berarti mendekati kematangan secara fisik, aka! dan jiwa serta sosial. Permulaan adolencsence tidak berarti telah sempurnanya kematangan, karena di hadapan adolenscence, dari 7-10 ada tahun-tahun untuk menyempurnakan kematangan.
28
Menurut Agoes Dariyo masa Remaja adalah masa transisi/ peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adauya perubahan aspek fisik, psikis dan psikososial. Secara kronologis yang tergolong remaja ini berkisar antara usia 12/13-21 tahun. Untuk menjadi orang dewasa, mengutip pendapat Erikson, maka remaja akan melalui masa krisis di mana remaja berusalw untuk mencari iclentitas diri (search for self-identity. 29 Para ahli banyak memberikan batasan pengertian tentang remaja, Hurlock misalnya adolescence dengan remaja, istilah adolensence yang berati tumbuh menjadi clewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang sangat luas, mencakup mental, emosional, social clan fisik. 3
° Kartini
Kartono mengartikan masa remaja sebagai rnasa penghubung atau masa peralihan antara knak-kanak clengan masa rernaja.
31
Ada yang berpenclapat bahwa remaja merupakan kelompok manusia yang penuh potensi. Berdasarkan catatan sejarah, remaja
27
Muha1n111ad AL-Migh\var, Psiko/ogi Re111ajo, Petunjuk Bagi Guru dan Orang Tua, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2006), Cet-ke I, h. 55. 28 Muha1nmad AL-Migh\var, Psikologi Re1naja Bagi Guru dan Orang Tua, ... , h. 55. 29 Agoes Dariyo, Psikologi Perken1bangan Ren1aja, (Jakarta: Ghalia Indonesia, Cet ke-1, h. 14 30 Elizabeth B Hurlock, Psikoiogi Perkembangan, (Jakarta: Elizabeth 1980), ret kP.-'\ h
')0~
18
Indonesia penuh vitalitas, semangat patriotisme, clan menjacli harapan penerus bangsa. Remaja sekarang pun banyak berpartisipasi clalam pembanguan, maka ticlak heran bila pemerintah mencanangkan bahwa pengembangan generasi mucla :liarahkan untuk mempersiapkan kacler penerus perjuangan bangsa dan Pembangunan Nasional dan mernberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegarnn jasmani, claya kreasi, patriotisme, iclealisme, kepribadian dan budi pekerti. 32 Zakiah Darajat mengartikan remaja merupakan peralihan dari kanak-kanak menjadi clewasa clalam satu segi seclang mengalami kegoncangan clan ketidak pastianD Winarno Surachman mengartikan umunya masa remaja dipandang sebagai suatu tahap perkembangan yang climulai pacla masa clatangnya pubertas clan cliakhiri masa clatang kedewasaan. Menurut Drs. M. Alisuf Sabri Bahwa masa rernaja aclalah suatu priode peralihan yaitu peralihan clari masa kanak-kanak kepada masa dewasa, ini berarti anak barns meninggalkan segala sesustu yang bersifat kekanak-kanakan clan juga harus mempelajari sikap clan pola prilaku yang baru, mengganti prilaku yang ditinggalkan akibat peralihan ini remaja bersikap clewasa ambivelansi: clisuatu pihak diperintah seperti anak kecil tetapi dilain pihak kebutuhmmya masih minta dipenuhi sepe1ii halnya anak-anak. 34 Dari beberapa penclapat diatas penulis clapat menarik kesimpulan bahwa yang dimaksud clengan masa remaja aclalah masa peraliharJtransisi atau penghubung clari masa kanak-kanak menuju ke masa clewasa yang yang cliawali clengan fase pubertas clan berakhir clengan fase keclewasaan yang clitandai dengan perubahan fisik, psikis, clan psikososial. Demikian batasan pengertian remaja berclasarkan pacla tinjauan psikologi. Selanjutnya mengenai batasan pada usia beberpa orang anak 32
Muha1n1nad AJ-Ivlighwar, ... Psikologi Re111aja (f.1etunjuk bagi ifuru dan orang
tua), h. 57 33
Zakiah Darajat, Psiko/ogi Anak, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), Cet ke-4, h.
J.t
M.Alisuf Sabri, Penzhantar Unll11n dan
38 PPrlo>1nJ1n11anvr
p,,;/~,,I~~: tT-L--•~-
19
yang dikatakan sudah mulai dimasuki fase remaJa, tidak terdapat kesepakatan yang pasti dari beberapa kalangan psikologi, kapan fase remaja ini akan berakhir. Ada yang membatasi usia remaja dimulai dari I 0 tahun, ada yang 11 tahun, 12 tahun dan ada yang 13 talmn. Mcngenai kapan berakhir masa remaja ada yang membatasi pada usia 17 tahun, 18 tahun, 19 tahun sampai 23 tahun. Para ahli psikologi berkebangsaan Be!anda, seperti L.C.T. Bigot. Ph. Kohnstam dan B.G. Palannd, membagi masa kehidupan, sebagai berikut35 : I. Masa bayi dan kanak-kanak 0-7
a. Masa bayi : 0 - I b. Jvlasa kanak-kanak: I - 7 2. Masa sekolah : 7 - 13 3. Masa sosial a. lvlasa pueral
: 13-21 : 13 - 14
b. Masa pra pubertas : 14 - 15 c. Masa pubertas
: 15 - 18
d. Masa adolescence
: 18-21
Dari paparan diatas, tampak bahwa masa pubertas berada dalam usia antara 15 - 18 tahun, dan masa adolescence ( masa remaja) dalam usia 18-21 tahun. Namun clemikian, acla petunjuk bahwa usia antara 15 -
21 tahun clisebut pula masa pubertas. Bigot, dkl menganggap sama antara pubertas dan adolescence. Hal ini bera1ii bahwa menurutnya, rentang waktu 15 - 21 tahun adalah usia remaja. 36 Singgih D. Gunarsa membagi priode remaja antara 12-21 tahun, beliau membaginya kedalam tiga fase yaitu, remaja dini (pube1ias) 12-15 talrnn, remaja madya 17-18 tahun lanjut 18-21.37 Masa remaja dibagi menjacli tiga bagian, yaitu: 35
lua),.
tvfuhan1mad Al-Miglnvar, Psikologi Re1naja (JJetunjuk bagai guru dan orang
59 36
Muhan11nad Al-I\1igh\var, Psikologi Renu:lja (11etunjuk bagi guru dan orang
/ua), ... , h. 60 37 Singgih D. Gunnrc:n
Pl'il.-nlnn-i p,,,.i-,,, ..~1-.-·---·-
A - - '-
1
20
1. Masa remaja awal (12-15 tahun) Pada masa ini individu mulai meninggalkan peran sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada orang tua. Fokus dari tahap ini adalah penerima terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat dengan teman sebayanya. 2. Masa remaja pertengahan (15-18 tahun) Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berpikir yang baru. Teman sebayanya masih memiliki peran yang penting, namun individu sudah mampu mengarahkan diri sendiri (self directed).
Pada
masa
m1
remaJa
mulai
mengembangkan
kematangan tingkah laku, belajar menge11dalikan impulsivitas, dan mernbuat keputusan-kaputusan awal yang berkaitan dengan tujuan vokasional yang ingin dicapai, selaiu itu penerimaan dari lawan jenis menjadi penting bagi individu. 3. Masa remaja akhir (19-22 tahun) Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peranperan
orang
dewasa.
Selama priode
ini
remaJa
berusaha
memantapkan tujuan vokasioanl dan mengembangkan sense of personal identity). 38 Selain perubahan yang te1jadi dalam diri remaJa, terdapat pula perubahan dalam lingkungan seperti sikap orang tua atau anggota keluarga lain seperti guru, teman sebayanya, maupun masyarakat pada umumnya. Kondisi ini merupakan reaksi terhadap pertumbuhan remaja. Remaja dituntut untuk mampu menampilkan tingkah laku yang dianggap pantas atau sesuai bagi orang-orang seusianya. Adfl!1ya perubahan baik di dalam maupun diluar dirinya itu membuat kebutuhan remaja sernakin meningkat terutama kebutuhan sosial clan kebutuhan pisikologinya, untuk memenuhi kebutuhan tersebut remaja memperluas lingkungan sosialnya diluar
21
lingkungan keluarga seperti lingkungan teman sebayanya clan lingkungan masyarakat lainnya. Meskipun ada batasan usia yang diberikan oleh para ahli namun pembagian tersebut bukan suatu yang mutlak terjadi pada remaja, karena bagaimanapun lingkungan punya andil besar bagi prekembangan hidup manusianya. b. Ciri-ciri Remaja Adapun ciri-ciri khas remaja ada dua, yaitu ciri-ciri khas remaJa awal dan ciri-ciri khas remaja akhir. I. Ciri-ciri khas remaja awal
Masa remaja dimulai dari ketika usia seorang anak telah genap 1213 tahun dan berakhir pada usia 17-18 tahun. Anak usia belasan talrnn senng ditujukan bagi remaja awal. Adapun eiri-ciri remaja awal antara lain: a. Ticlak stabilnya emosi b. Lebih menonjol sikap clan moral c. Mulai sempurnanya kemampuan mental dan kecerdasan d. Membingungkan status e. Banyaknya masalahb yang dihaclapi f.
Masa kritis
2. Ciri-ciri khas remaja akhir Di indonesia usia remaja akhir aclalah antara 17 tahun sampai 21 tahun bagi wanita, clan 18 tahun sampai 21 tahun bagi laki-laki. Diantara batasan usia itu, terjadi proses penyempurnaan pertumbuhan fisik dan perkembangan aspek-aspek psikis yang telah dimulai sejak masa-masa sebelumnya, yang pada kematangan yang sempurna. Pola-pola sikp, perasaan, pikir dan tingkah laku, remaja akhir aclapun ciri-ciri khas remaja akhir adalah: a. M ulai stabil emosinya b. Lebih realitis
22
d. Lebih tenang perasaanya
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Remaja Sejak didalam kanclungan hingga lahir, seorang individu tumbuh menjadi anak,
rem.~ja
atau dewasa. Hal ini bera1ii terjadi proses perubahan
pada diri setiap individu. Aspek-aspek perubahan yang dialami oleh setiap inclividu meliputi fisik, kognitif maupun psikososialnya. Secara um um ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi perkembangan individu antara lain: !. Faktor Endo gen (nature)
Dalam pandangan ini dinyatakan bahwa perubahan-perubahan fisik maupun psikis clipengaruhi oleh faktor internal yang bersifat hederiter yaitu yang cliturunkna oleh orang tuanya, misalnya: postur tubuh (tinggi badan), bakat minat, kecerdasan kepribadiaan dan sebagainya. Kalan konclisi fisik inclividu dalarn keadaan normal berarti ia berasal dari keturunan yang normal pula yaitu ticlak memiliki gangguan/ penyakit. Hal ini dapat dipastikan, orang tersebut akan memiliki pertumbuhan clan pe!·kembangan yang normal. Hal ini juga berlaku untuk aspek psikis atau psikososialnya. Perlu diketalmi bahwa kondisi fisik, fsilcis atau mental yang sehat, normal clan baik menjadi predisposisi bagi perkembangan berikutnya.
Hal
1m
menjadi
modal
bagi
individu
agar
mampu
mengembangkan kompetensi kognitif, afektif maupun kepribadiaan dalam proses penyesuaian diri (adjustment) di lingkungan hiclupnya. 39 2.Faktor exogen (nurture) Pandangan faktor exogen menyatakan bahwa perubahan clan perkembangan inclividu sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasala dari Iuar indiviclu itu sendiri. Fal,tor ini diantaranya berupa lingkungan fisik clan lingkungan sosial.
L:ingkungan fisik berupa
tersedianya sarana clan fasilitas, letak geograficl, cuaca, iklim, clan sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial adalah lingkungan di mana seorang mengadakan interaksi dengan indiviclu atau sekelompok individu
23
di dalamnya. Lingkungan sosial ini dapat berupa keluarga, tetangga, teman, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, clan sebagainya. 40 3. Interaksi antara endogen clan exogen Dalam kenyataannya, masing-masing fakto, tersebut tak dapat di pisahkan. Kedua faktor itu saling berpengaruh, sehingga terjadi nteraksi antara faktor internal maupun faktor eksternal, yang kemudian membentuk clan mempengaruhi perkembangan individu. Dengan demikian, sebenarnya faktor ketiga adalah kombinasi dari kedua faktor itu.
Para ahli
perkembangan sekarang (Berk, 1993: Gunarsa clan gunarsa, 1991 ), Papalia, Olds clan Feldman, 2001, clan Santrock, 1991) menyakini bahwa kedua faktor internal (endogen) maupun eksternal (exogen) tersebut mempunyai
peran
yang
sama besarnya,
bagi
perkembangan clan
pertumbuhan individu. Oleh karena itu, sebaiknya dalam memandang clan memprediksi perkembanagn seseorang harus melibatkan kedua faktor tersebut secara utuh clan bukan sebagian saja. 41 3. Kcnalrnlan Remaja
a. Pengertian kenakalan remaja Kenakalan adalah tingkah laku
secara nngan yang menyalahi
norma yang berlaku disuatu masyarakat tertentu. 42 Kenakalan rernaja adalah prilaku yang menyalahi aturan norrna sosial c!ilingkungan masyarakat tertentu. 43 Menurut Jensen (1985:417) Kenakalan rernaja ac!alah prilaku yang rnenyimpang dari atau melanggar hukurn. Jensen rnembagi kenakaln remaja menjadi em pat jenis: I. Kenakalan yang rnenirnbulkan korban fisik pac!a orang lain: Perkelahian, perkosaan, perampokan, pernbunuhan, clan lain-lain 2. Kenakalan yang rnenimbulkan korban materi: perusakan,
'° Agoes Dariyo, psikologi Perkembangan Remaja,, .. . , h.
14-15 Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan ren1qja, ... , h. 15 12 · Tiin Penyusun Ka1nus Pusa Bahasa Departemen Pcndidikan Nasional, Kann1s Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), edisi ke-3, h. 772 43 l'in1 Penvusun I(amui:: Pn1:~ R':lh';lc':I n,,,.. ,.,,.f,..~-~- ri--- · 1 • _,., 41
24
pencurian, pencopetan, pemerasan, dan lain-lain. 3. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak orang lain:
pelacuran,
penyalahgunaan
obat-obatan
terlarang.
Di
indonesia mungkin dapat juga dimaksudkan hubungan seks seb~lum
menikah.
4. Kenakalan yang melawan status, misalnya mengingkari status anak sebagai pelajar dengan cara membolos, mengingkari status orang tua dengan cara minggat dari rumah atau membantah perintah orang tua clan sebagainya. 44 Kenakalan remaja clalam stucli masalah sosial dapat clikategorikan lee clalam prilaku menyimpang. Dalam prespektif prilaku menyimpang masalah sosial
t~rjacli
karena clapat menyimpang prilaku clari berbagai
aturan-aturan sosial ataupun clari nilai clan norma sosial yang berlaku. Prilaku menyimpang dapat clianggap sebagai sumber masalah karen clapat rnembahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep prilaku menyimpang secara tersirat mengandung makna bahwa acla jalur baku yang harus clitempuh. Prilaku yang ticlak melalui jalur tersebut berarti telah menyimpang. Kenakalan remaja merupakan gejala sakit (patalogis) secara sosial pacla anak-anak clan remaja yang clisebabkan olel1 satu bentuk pengabdian sosial, sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyunpang. Secara umum remaJa clianggap acla clalam satu periocle transisi clengan tingkah laku anti sosial yang potensial, clisertai clengan banyak pergolakan hati atau kerisauan batin pacla fase-fase remaja. Maka segala gejala keberanclalan clan kejahatan yang muncul itu merupakan akibat clari proses perkembangan pribacli anak yang menganclung unsur-unsur clan usaha:
25
a. Kedewasaan seksual b. Pencariaan suatu identitas kedewasaan c. Adanya ambisi material yang tidak terkendali d. Kurang adanya disiplin diri Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Ujung Pandang, tidak sedikit remaja yang melanggar norma-norma sosial. Mereka tidak mau rnengikuti aturan, karena melanggar aturan menumbuhkan suatu kebanggan tersendiri diantara kelompoknya. Justru pandangan yang salah ini memperoleh penerimaan yang positif diantara mereka mempunyai
pandangan yang sama.
Kebanyakan remaja yang sering meniru acara televisi tanpa menyaring baik atau buruknya tayangan tersebut dengan dampak yang akan diperolehnya, apalagi seorang remaja yang sering menyaksikan teyangantayangan kekerasan seperti pembunuhan, pemerkosaan, narkoba, dan yang lainnya. Contohnya pada tayangan berita kriminal secara tidak langsung dapat mempengaruhi pola pikir anak bahkan lebih gawatnya si anak mengikuti tindakan-tindakan kriminal yang sudah dicontohkan di televisi. Ada juga karena kurangnya kasih sayang clari orang tua, untuk menyalurkan
energ1
psikologinya
guna
memperoleh
pengakuan,
penerimaan clan penerimaan clan perhatian clari orang lain, maka sering kali remaja salah clalam nenentukan jalan hiclupnya. Akibatnya mereka rnelakukan tindakan-tinclakan yang salah, seperti melakukan tinclakan kekerasan, pembunuhan, penganiayaan, pencmiall, penipuan, pemerasan (pemalak), penyalahgunaan obat-obatan terlarang (drug), kriminalitas, penoclongan/perampokan, perusakan bus kota clenga melempari kacakacanya. Mereka inilah tergolong dalam kenakalan-kenakalan remaja. Kejahatan clan kenakalan remaja tidak clapat clilepaskan clari konteks konclisi sosial budaya atau lingkungan sekitar. 45
26
b. Faktor yang menyebabkan kenakalan remaja
Mungkin timbulnya, kenakalan remaja, bukan karena mumi dari dalam diri remaja itu sendiri, tetapi mungkin lcenakalan itu merupakan efek ,amping dari hal-hal yang tidak dapat ditanggulangi oleh remaja dalam keluarganya. Bahkan orang tua sendiri tidak mampu mengatasinya, akibatnya
remaja
menjadi
korban
keadaan
sekitarnya
(keluarga,
masyarakat, dan faktor-faktor lainnya). Faktor-faktor yang menyebabkan kenakalan remaja antara lain: l. Kondisi keluarga yang berantakan (broken home) 2. Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua 3. kondisi sosial ekonomi keluarga 4. Penerapan disiplin keluarga yang tidak tepat 5 Faktor lingkungan di sekitarnya 6. Perselisihan keluarga dan pengaruhnya pada remaja Dalam faktor yang mempengaruhi kenakalan remaJa
1111
orang
tcalah yang sangat penting dalam membirnbing anak remajanay. Dalam ha! ini butuh kualitas dan komunikasi antara orang tua dengan anak remajanya, bagaimana cara mernaharni anak, agar anak remajanya merasa diperhatikan, disayangi dan clidorong untuk mencapai kemajuan dan perkembangan
bakat-bakatnya
yang
rnaksimal.
Dengan
perhatian,
kepercayaan clan tanggung jawab secara tulus clari orang tua, remaja akan mampu rnemilih jalan yang terbaik untuk clirinya. Apabila rnasih terclapat kesalahan orang tualah atau guru yang rnemberikan rnasukan atau arahan kepada anak remajanya clengan cara yang baik bukan dengan memvonis (menyalahkan secara sepihak).
B. Pengaruh Tayangan Berita Kriminal Di Televisi Terhadap Kenalrnlan Remaja
Suclah dijelaskan cliatas bahwa televisi merupakan aidio visual yang mempunyai kelebihan clibanclingakan media informasai lainnya. Seperti tayangan
27
pergaulan bebas, pemakaian obat-obatan terlarang dan pembunuhan yang menjamur di televisi kita. Semua ini sangat mempengaruhi terhadap kehidupan remaja. Banyak tawuran antar pelajar, penodongan, hamil pra nikah, pacaran, pelecehan seksual, pergaulan bebas, sex betas, maraknya pakaian ketat adalah fakta yang tak terbantah lagi. Apalagi sekarang ini sedang marak-maralcnya vidio porno di kalangan pelajar danjuga geng motor di kalangan pe!ajar. Yang jadi masalah, mengapa kekerasan menjadi menu pilihan yang ditayangkan di TV? Tak bisa di pungkiri, persaingan penyelenggaraan siaran di layar kaca untuk menclapatkan rating yang bagus mereka berlomba-lomba untuk rnenayangkan program-program berita sebagus nmngkin. Apalagi harnpir setiap hari kita disuguhkan tayangan berita kriminal di televisi baik di waktu pagi, siang, sore clan malam hari. Setelah televisi menyuguhkan " pendiclikan gratis" tentang kriminalitas kepada anak-anak dan remaja, sekarang dalam kehiclupan masyarakat sering kita temui aclanya segerombolan anak-anak yang meniru gaya pemeran film !criminal. Mereka berbicara clengan bahasa peluru clan be1iinclak clengan bahasa api clan .
. 46
oesi.
Kalau kita raJm memperhatikan berita yang clitayangkan di televisi seperti buser, patroli, tkp, sergap, fakta, tangkap, telusur, siclik, cerita pagi clan berita !criminal lainnya, tentu seks clan kekerasannya itu besar porsinya. Tayangan
u11
clibuat
semenarik
mungkin
clalam
berbagai
macam
cara
clalam
mempromosikannya, sampai-sampai dalam meg-clos korban. Contoh: Berita hari Rabn 19 Maret 2008, Tawuran pelajar antara siswa SMA
70 Jakarta clan siswa SMA 6 Jakarta, hanya clengan persoalan sepele mereka akhirnya berkelahi dengan membawa senjata tajam clan saling memukul clan akhirnya acla yang terluka Kekerasan clalam program televisi clapat menimbulkan prilaku agresif pacla anak-anak clan remaja yang ditontonnya. Ada empat macam clampak kekerasan dalam televisi terhaclap perkernbanagn kepribadiaan anak: l. Dampak agressor di mana sifat jahat dari anak meningkat
28
2. Dampak nafsu dengan meningkatnya keinginan anak untuk melihat atau melakukan kekerasan dalam mengatasi setiap pe:rsoalan. 3. Dampak korban di mana anak menjadi penakut dan semakin sulit
mempercayai orang lain. 4. D1mpak pamer hati, disini anak menjadi semakin kurang peduli terhadap kesulitan orang lain. Pada dasarnya setiap manusia itu mempunyai sifat agresif sejak lahir. Sifat ini berguna dalam bertahan hidup, tanpa agresifitas, anak tidak dapat berkreasi jika mendapat rangsangan yang mengancanmya. Tetapi, tanpa pengarahan yang baik, sifat itu bisa merusak. Ada yang melihat, proses dari sekedar tontonan sampai menjacli prilaku perlu waktu yang cukup panjang. Namun, merepotkan bila tontonan kekerasan suclah meqjacli suguhan sehari-hari, sehingga suclah menjadi hal yang biasa, apalagi lingkungan sekitar juga menclukung. Bayangkan, bila clalam sehari disuguhkan 127 adegan kekerasan berapa yang diterima clalam seminggu, sebulan, atau setahun"I Mungkinkah akhirnya si anak merasa, memang " ticlak apa-apa" memukul clan menganiaya orang lain. Oleh karena itu besar sekali pengaruhnya penayangan berita kriminal di televisi terhaclap kenakalan remaja. Untuk orang tualah yang hams pintar-pintar untuk melakukan mengontrolnya anaknya dalam hal ini, orang tua hams panclai-pandai memilih tayangan yang layak clitonton untuk anaknya.
C. Kcrangka Berpikir Dalam penelitian ini penulis ingin membuktikan seberapa jauh pengaruh tayangan berita kriminal cli televisi terhaclap kenakalan remaja. Karena pandangan yang sangat keliru sekali apabila seseorang menilai remaja tidak sebagai objek yang muclah untuk menjadi sarana media televisi. Dari tingakat penonton televisi
yang terbanyak saja aclalah anak-anak clan remaja
karena mereka memiliki waktu luang yang lebih panjang di bandingkan dengan yang lain. Sejak bangun tidur setelah pulang sekolah mereka sudah clisuguhkan acara TV.
29
Sudah menjadi fitrah manusia memiliki sifat meniru, atau terpengaruh sehingga manusia yang satu akan selalu cenclerung untuk mengikuti manusia lain, baik dalam sifat, sikap maupun perbuatan atau tindakan tak heran apabila anak anak sebagai imitator ulung. Terkadang masyarakat kita belum bisa memilih hal-hal yang mesti clitiru atau hal yang seharusnya clibuang
jauh~jauh
karena apabila kita menirunya akan
mengakibatkan kemaclharatan buatnya terutama baagi anak-anak clan remaja yang belum bisa memilih sesuatu yang baik untuknya tanpa dibimbing oleh yang lebih tua clarinya (kedua orang tua). Ada dua umpan yang clilernpar oleh procluser, agar film procluksinya yang laku clitonton yaitu seksualitas clan kekerasan. Orang tua cenclerung mencekal yang pertarna, tapi jarang atau ticlak sarna sekali untuk yang kedua, padahal bahayanya tak kalah serius. Fenomena acara televisi yang akhir-akhir ini amat sangat meresahkan clan mernbahayakan moral generasi bangsa ini ternyata memang haruslah " Diperingatkan " agar ticlak kebablasan dalam menyusun program yang rnenyesatkan ada orang-orang yang masih pecluli morai dan ajarai1 agama serta nilai luhur bangsa ini. Tayangan vulgar yang berbau pornografi, cabul, seks bebas clan berita-berita !criminal lainnya sudah seharusnya di minimalisir bahkan di hentikan. Seperti pada tayangan kekerasan yang berbau kriminalitas di rnana anak-anak, clalam hal ini menjadi biasa, dan boleh-boleh saja clilakukan, apalagi terhadap orang yang bersalah, karena mernang ilu semua ditujukan dalam tayangan-tayangan televisi. Bahkan ada kecenderungan bahwa orang yang melakukan kekerasan terhadap orang jahat aclalah suatu tindakan yang heroik, tidak pecluli oleh prosedur hukum yang seharusnya berlaku. Anak dapat beranggapan bahwa kekerasan adalah hal yang sangat wajar, clan bagian hidup sehari-hari clan sebagai akibatnya, mereka menjadi lebih agresif clan memiliki kecenclerungan untuk memecahkan tiap persoalan clengan j al an kekerasan terhadap orang lain. Maka televisi dapat mempengaruhi terhadap kenakalan-
30
(menganiayanya), tawuran, menodong (memalak), penyalahgunaan obat-obatan terlarang, pelecehan seksual dan perusakan dan lain-lain, yang pada akhirnya dapat merugikan dirinya sendiri dan merugikan orang lain bahkan nilai moral anak itu akan hilang. Tayangan kekerasan yang berbalut kriminalitas juga hanya akan membuat keruhnya sisi sosial masyarakat ini. Banyaknya film-film barat yang masuk ke Indonesia atau tayangan berita yang hampir rata-rata tayangan kekerasan, kriminalitas, seks bebas dan lainlainya. Hal ini sangat bertentangan sekali dengan tradisi dan kebudayaan bangsa kita yang akhirnya akan membawa regenerasi Islam yang pikiran, kepribadian dan adat istiadatnya bertentangan dengan Islam. Penulis rnenduga adanya pengaruh tayangan berita [criminal di televisi terhadap kenakalan rernaja, karena bcgitu banyak stasiun televisi yang mcnayangkan tayangan berita krirninal seperti: buser, patroli, tkp, sergap, lacak, fakta dan lain-lainnya. Apabila remaja sering menyaksikan tayangan berita kriminal akan menjadi pola pikir yang kriminal, karena sudah di jelaskan dalam pembahasan bahwa masa
rem~ja
adalah masa-111asa transisi (peralihan), mencari
jati diri, mencoba sesuatu yang baru dan lain-lain, dengm1 adanya tayangan berita kriminal remaja menjadi lebih agresif dan memiliki sikap yang kersa dalan memecahkan permasalahannya bahkan dapat mempengaruhi terhadap kenakalankenakalan remaj a.
D. Hipotesis Dalam penelitian ini penulis mengajukan dua hipotesis yaitu Ha:
Adanya pengaruh yang signifikan tayangan berita kriminal ditelevisi terhadap kenakalan remaja
Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan tayangan berita kriminal di televisi terhadap kenakalan remaja
BABlU METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian yang meliputi tempat dan waktu penelitian, metodologi penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, tekhnik pengumpulan data, teknik analisis data.
A. Tcmpat dan Waktu Pcnelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis, mengambil tempat di SMP Damn Nm:jati, Bakasi Utara. Waktu peiaksanaan penelitian yaitu pada bulan Mei 2008.
B. Metodologi Penelifom
Sesuai dengan sifat dan karakteristik masatah yang diangkat, maka penelitian ini menggunakan field reseach atau penelitian lapangari, dimana metode utama yang dipakai adalah metode kuantitatif selain itu di gunakan juga metode kualitatif untuk melengkapi dan me1tjelaskan metode penelitian yang ada. Data dan informasi dari objek penclitian digali melalui angket, observasi, wawancara, rnelalui ketiga cara itu diharapkan agar hasil yang diperoleh (Pengaruh tayangan berita kriminal di televisi terhadap kenakalan remaja) mcndekati gambaran yang sarna dengan keadaan yang sebenamya.
C. Variabel Pcnelitian Variabel adalah sesuatu yang mempunyai nilai clan menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabe, yaitu: l.Variabel Bebas (Independent Variabel) adalah. variabel yang mempengaruhi, yaitu tayangan berita kriminal di. televisi 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) adalah yang dipengaruhi, yaitu kenakalan remaja pada siswa kelas VIII SMP Damn Nurjali Bekasi-
32
D. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Darun Nurjati Bekasi-Utara yangjumlah keseluruhannya 117 siswa. Tekhnik pengambilan sampel yang diguna.kan dalau1 penelitian ini dengan cara tekhnik Random Sampling, yakni pengambilan secara acak dari jumlah populasi. Dalam penelitian ini yang menjadi sample sebanyak 35% dari jumlah populasi yang ada. Dengan perhitungan 35% x 117= 4 l responden (pembulatan). Hal ini berdasarkan pendapat Arikunto Suharsimi sebagai berikut " Apabila subjeknya kurang dari I 00, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat cliambil antara l 0-15%, atau 20-25% atau lebih. 1
E. Teknik Pengnmpulan Data Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis clan stanclar untuk memperoleh data yang cliperlukan. Ala! pengumupulan data yang cligunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Angket Dengan
metode
angket
1m
penulis
mempersiapkan
sejumlah
pertanyaan tertentu yang di buat sendiri, kemudian disebarkan kepada responclen, untuk mendapatkan jawaban yang diperlukan secara langsung. Angket diberikan kepada siswa untuk diisi, untuk clijadikan sample penelitian untuk mengetahui pcngaruh tayangan berita kriminal di televisi tcrhadap kenakalan remaja. Angket yang digunkan penulis adalah angket tertutup yang berisi pertanyaan yang disertai sejumlah pertanyaan terikat pada sejumlah kemungkinanjawaban yang sudah clisediakan.
b. Observasi Penulis mengadakan pengamatan clan pencatatan secara sistematika dan langsung terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dalam ha! ini penulis mengadakan pengamatan untuk mendapatkan informasi mengenai 1 n--
_I•
1
Suharsi111i Arikunto, Prosedur Metodolo~i Penelitian Suatu
PPntfpkntnn
33
keadaan sekolah, guru, s1swa keadaan lingkungan, sarana serta prasarana sekolah.
c. Wawancara Penulis mengadakan wawancara kepada beberapa orang tua murid, para guru dan kenala sekolah, berkaitan tentang pengaruh tayangan berita kriminal di televisi terhadap kenakalan remaja.
Tabel 1 Kisi-kisi angket untuk variabel X (tayangan berita kriminal di televise)
No item pertanyaan
Indikator
Variabel
Jumlah item
·-·~~--~~--~--~t--~~~-
l. Frekuensi waktu,
Variabel
1, 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9,
bebas (X)
jenis dan bentuk
Tayangan
tayangan berita
Berita
!criminal di televisi
10
11. Media yang
Kriminal di
10
11
digunakan
Televisi
IL Alasan atau
12, 13
2
motivasi menyaksikan tayangan berita !criminal
Tabel 2 Kisi-kisi angket untnk variabel Y ( kenakalan remaja) Indikator
Variabel Variabel
(Y)
No item Pertanyaan
Jumlah item
14, 15, 16
3
IV. Bentuk kenakalan
Kenakalan
rem<.lJa
remaja
a. Memakai obatobatan terlarang (Narkoba)
34
b. Merokok
17,18,19
c. Memukul dan
20, 21, 22, 23, 24, 6
berkelahi d. Mencuri, dan
3
25 26,27,28,29
4
30,31
2
32,33,34
.)
menyalahgunakan kepercayaan (uang) e. Melawan kepada orang tua dan durhaka f. Prilaku yang
"
menyimpang
F. Tekhnik Analisis Data
Data yang diperoleh dari kepustakaan digunakan sebagai teori yang dijadikan pedoman oleh penulis untuk melakukan penelitian lapangan. Adapun data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya diolah dan dianalisis untuk mengungkapkan pokok masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh kesimpulan. Dalam analisis basil penelitian berupa " Pengaruh Tayangan Berita Kriminal Di Tclcvisi Terhadap Kenakalan Remaja (studi lrnsus di SMP Darun Nurjati Bekasi-Utara) " digunakan analisis kuantitatif yaitu analisis
yang dilakukan terhadap data yang berwujud angka, dengan cam menjumlahkan, mengklasifikasi, mentabulasikan dan selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan data statistik. Dalam pengolahan data, penulis menggunakan tekhnik sebagai berikut: 1. Editing yaitu memeriksa kelengkapan clan pengisian angket yang berhasil clikumpulkan. 2. Skoring, yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket 3. Tabulating, yaitu mentabulasikan datajawaban yang berhasil dikumnulkan.
35
Setelah pengumpulan data dilakukan, malrn tahap berikutnya data tersebut dianalisa dengan analisa kuantitatif secara deskriptif analisis yang sebelumnya telah ditentukan prosentasenya dengan menggunakan rumus distribusi: P = F x 100%
N
Keterangan: P: Presentase F: Frekuensi N: Jumlah Frekuensi atau banyaknya individu Kemudian untuk mengetahui bagaimana pengaruh tayangan berita kriminal di televisi (variabel x) terhadap kenakalan remaja (variabel y), penulis menggunakan rumus product moment dari Calr Pearsoa tekhnik analisanya. Cara operasional data dilakukan mela!ui tahap sebagai berikut: 2 a. Mencari angka korelasi dengan rumus:
Keterangan rxy
: Angka Jncleks korelasi "r" Product moment.
N
: Number of cases
I XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X clan skor Y IX
: Jumlah seluruh skor X
I Y
: Jumlah seluruh skor
b. Memberikan interprestasi terhdap r x y yaitu
I. Memberikan interprestasi sederhana clengan cara mencocokan basil perhitungan dengan indeks korelasi "r" product moment seperti dibawah ini :
36
Tabel 3 Indeks korelasi product moment Besarnya "r" product moment (r x y)
Interprestasi
0,00-0,20
Antara
•ariabe!
x
dan variabe! y
memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ad korelasi anatra variabel X clan variabel Y)
----· 0,20-0,40
·-
Antara varia.be!
x
clan variabel y
yang lemah atau
terdapat korelasi rendah ~-
0,40-0,70
Antara variabel
x
clan variabel y
terdapat korelasi yang sdng atau cukup ~
0,70-0,90
Antara variabel
x
clan variabel y
terdapat korelasi yang !mat atau tinggi 0,90-1,00
Antara variabel
x
clan variabel y
terdapat korelasi yang sangat tinggi
2. Interprestasi terhadap indeks korelasi product moment clengan jalan berkonsultasi pacla tabel nilai "r" product moment. Apabila cara ini akan ditempuh maka prosedur yang akan dilalui adalah sebagai berikut: a) Merumuskan hipotesis Ha dan Hipotesis I-Io. b) Menguju kebenaran dari hipotesa yang tel ah dirumuskan dengan jalan membandingkan besranya "r" yang tercantum dalam tabel r baik pada taraf signifikan I% maupun 5% namun lerlebih dahulu mencan derajat bebasnya (db) atau Degress or Freedomnya (df). Rumusnya : df= N-nr
37
Keterangan : df
: degree of freedom (derajat bebas)
N
: jumlah subjek penelitian (sampel)
nr
: jumlah variabel Setelah memberikan interprestsi secara kasar atau sederhana
maupun dengan menggunakan nilai r tabel. Langkah selanjutnya yakni mencari seberapa konstribusi yang diberikan variabel x terhadap variabel y, dalam ha! ini penulis menggunakan rumus sebagai berikut: 3
KD= r2 x 100% Keterangan KO r
2
Konstribusi varuabel X terhadap variabel Y Koefisien kore!asi antara variabel x lerhdap variabel y
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Darun Nurjati Bckasi Utara 1. Scjarah bcrdirinya SMP Darun Nurjati Bekasi Utan1
SMP Darun Nmjati, bercliri tahun 2002, sejak awal telah mempunyai 5 lokal bangunan clengan status bangunan milik sendiri, dengan jumlah siswa 20 orang siswa, sebagai angkatan pertama sejak berclirinya sekolah ini. Pacla tahun 2003, SMP Citrn Ilmiah bcrganti nmna menjacli SMP Darun Nmjati, dcngan jumlah siswa 25 orang siswa, yang merupakan angkatan keclua di tahun pelajaran 2003/2004. Pada tahun 2004, SMP Damn Nurjati meluluskan untuk periama kali siswa/ siswinya yang merupakan angkatan pertama di tahun pelajaran 2004/2005.
Pacla tahun 2005,
Yayasan
Darun. Nmjati
menggunakan
permohonan izin penclirian clan penyelenggaraan SMP, yaitu SMP Darm! Nurjati di kota Bekasi ke Walikota clan Dinas penclidikan Kota Bekasi. Dan di tahun yang sama, Y ayasan Damn Nurjati tel ah menclapatkan surat keputusan dari Walikota Bekasi tentang izin prinsip penetapan lokasi penyelenggaraan pendiclikan di wilayah kola Bekasi, dengan Nomor: 421.3/kep. 261 Kessos/X/2005. Tertanggal 17 Oktober 2005. Dan di tahun 2005/2006 ini, siswa/siswi SMP Darun Nrnjati mulai bertanbah sebanyak 201 siswa/siswi, serta telah meluluskan angkatan kedua. Pacla tahun, 2006, Yayasan Darun N rnjati rnenerima surnt keputusan dari Dinas Penclidilkan kota Bekusi, Nomor : 421/098 - DIK. 2/ 2006, tertanggal
20 .Tanuari 2006,
tentang izin Operasional Penclirian clan
Penyelenggaraan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Berdasarkan ke 2 surat izin penclirian clan penyelenggaraan SMP yang terse but cliatas, maka Y ayasan Darun Nmjati berhak untuk dapat menyelenggarakan pendiclikan di tingakat SMP yang bernama Darun Nmjati, yang berlokasi di jalan Musholla Ath-
41
3
Ke las
56
61
117
2
51
45
96
8
156
159
315
3
Kelas VIII
2
-
x
Jurnlah
c. Kcadaan Sarana clan prasarana Keberhasilan suatu proses belajar mengajar tidak terlepas dari sarana clan prasarana sekolah yang clirniliki. Aclapun sarana dan prasarana di SMP Darun Nutjati antara lain
Tabcl 7
Sarana dan Prasaran NO
Bangunan I Ruang .
I
Kepala sekolah
2
Guru
Jurnlah . ..
_...
..
---
I I ·--
0
J
I
Bendahara -
-···
4
Wakil kepala sekolah --·
I I
5
Masjid
6
BP
I
7
Perpustakaan
l
8
Koperasi
I
9
Kan tin
I
10
Lapangan olah raga
I
11
Tu
I
12
Karnar mandi
6
13
Ruang komputer
---
--
..
··--··
··--
2
B. Dcskripsi Data Pada bab sebelumnya penulis telah kemukakan bahwa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah dengan angket, observasi, clan wawancara, yaitu untuk memperoleh data atau informasi tentang pengaruh tayangan berita kriminal di televisi te:rhadap kenakalan remaja.
42
Wawancara dilakukan dengan pihak terkait an!ara lain kepada beberapa orang tua rnurid, guru dan kepela sekolah. Hasil angket kernudian clirnasukkan ke clalam tabulasi yang merupakan data-data instrumen pengumpulan data (angket) menjadi tabel-tabel frekwensi yang clapat dilihat pacla tabel-tabel berikut : I. Tayangan berita kriminal di televisi
Tabet 8
Sulrn mononton Televisi
F
%
33
80,4
b. Suka
5
12,2
c. Kurang suka
3
7,4
d. Tidak suka
-
-
Altcrnatif Jawaban
a. Sangat Suka
Jumlah
-
41
100
T&bel diatas clapat diketahui bahwa sebagian besar auak yang menjawab sangat suka
(80, 4 %) mereka beralasan bahwa televisi adalah
salah satu media yang clapat menghibur, sehingga tidak heran bahwa televisi banyak membawa pengaruh pada setiap orang yang rnenikmatinya, sebagian lain yang menjawab suka, (12, 2 %) yang menjawah kurang suka, dan (7, 4
%)
yang rnenjawah tidak suka (0 %). Hal ini menunjukkan hahwa anak
menjawab sangat suka menonon televisi, menurut Habib Zamris et. al televisi adalah salah satu media yang dapat menghibur, melalui acara-acara yang ditayangkan.
43
Tabcl 9 Mcnyaksikan tayangan bcrita kriminal di tclevisi
F
"/o
18
43,9
15
36,6
c . .iarang
7
17
d. tidak pernah
1
2,4
Alternatif Jawaban
a. Sering .
~·
b. Kadang-kadang .
41
Jumlah
100
-
Tabel diatas menunjukkan bahwa
sebanyak (43, 9 %) menyatakan
sering menyaksikan tayangan berita kriminal di televisi, Karena menurut mereka
tayangan
berita
kriminal
merupakan
tayangan
yang
dapat
mernberikan informasi tentang tindakan-tindakan kriminal (kejahatan) di lingkungan masyarakat, sebagian lain ( 36 %) rnenjawab kadang-kadang, yang menjawab jarang ( 17 %),
dan yang menjawab tidak pernah
menyaksikan tayangan berita krirninal di televisi (2, 4 %). Hal ini rnemmju!
.
Alternatif Jawaban
F
"/o
18
43,9
b. Sore
17
41, 4
c. Pagi
1
2,4
cl. Malam
5
12,2
a. Siang
Jumlah
f---··
41
100
Tabet diatas menunjnkkan bahwa (43, 9 %) anak rnenjawab siang hari
44
menghilangkan rasa jenuh setelah pulang dari sekolah, yang menjawab sore hari (41, 4%), (2, 4%) yang menjawab pagi hari, (12, 2 %) yang menjawab malam hari. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak menyaksikan tayangan berita kriminal di televisi yaitu pacla waktu siang hari, karena untuk menghilangkan rasa jenuh setelah pulang clari sekolah.
Tabel 11 Stasiun TV yang biasa meuonton tayangan berita kriminal ·Alternatif Jawaban F % ·-~r-·
a. Trans 7 b. RCTJ c. Indosiar
19
46,4
8
19, 5
3
7,4 --·-··
·I----
cl. TPI
7
17
·-·
e. Dll
Jumlah
4
9, 7
41
100
Tabel diatas menunjukkan bahwa (46, 4%) anak mcnjawab biasa menonton tayangan berita !criminal di Trans7, karena siasiun TV tcrsebut menayangkan tayangan berita himinal pacla waktu siang hari, (7, 4%) anak menjawab Indosiar, (17%) anak menjawab TP!, dan (9, 7%) anak menjawab di satsiun televisi lainnya mereka biasa menyaksikan tayangan berita kriminal. I-Ia! ini menunjukkan bahwa anak biasa mcnyaksikan tayangan berita !criminal di Trans 7.
Tabel 12 Jenis tayangan berita kiminal yang di sukai ~·
Alternatif Jawaban
F
% .
a. TKP
20
48, 7 ·-f-·
b. Buser
5
12, 2
c. Sergap
IO
24,4
cl. Patroli
2
e. Dll .Tnn1l<:1h
4, 8
-
4 "
·-
-·
9, 7
- --
-
45
Tabel diatas menunjukkan bahwa (48, 7%) anak menjawabTKP adalah tayangan berita kriminal yang disukainya, , ( 12, 2'Yo) anak menjawab Buser adalah tayangan berita kriminal yang clisukainya, (24, 4%) anak menjawab Sergap, (4, 8%) anak menjawab Patroli, dan (9, 7%) anak menjawab jenis tayangan berita krirninal lainnya yang di sukai. Hal ini menunjukkan bahwa anak memilih TKP adalah tayangan berita kriminal yang di sukainya.
Tabel 13 Frekuensi waktu menyaksikan tayangan berita kriminal -
F
Alternatif Jawaban
"? J-
a. Satu minggu lima kali
%
78
b. Setiap hari
5
12, 2
c. satu minggu dua kali
"J
7,4
l
2,4
41
100
cL Tidak pernah sma sekali --
Jumlah
I
~-
Tabel diatas menunjukkan bahwa (78 % ) anak menyatakan bahwa dalam waktu satu minggu, minimal 5 kali rnereka menyaksikan tayangan berita krirninal di televisi,, sebagian lainnya (12, 2 %) anak menyatakan bahwa setiap hari rnenyaksikan tayangan berita kriminal di televisi, (7, 4 %) anak menyatakan bahwa dalam waktu satu minggu 2 kali menyaksikan tayangan berita kriminal di televisi , Sedangkan (2, 4%) anak menyatakan bahwa ticlak pernah menyaksikan tayangan berita kriminal di televisi. I-Jal ini rnenunjukkan bahwa sebagian besar anak menjawab dalam waktu satu minggu, minimal 5 kali menyaksikan tayangan berita kriminal di televisi.
Tabel 14 H ari tayang Buser
F
%
a. Senin
9
21, 9
b. Selasa
9
21. 9
Alternatif J awaban
48
Tabel cliatas menunjukkan bahwa anak menyukai jenis tayangan berita kriminal pencurian., (65, 8%) anak menjawab menyukai bentuk kasus pencurian yang mereka sukai, karena menurut mereka kasus pencurian sekarang ini sering te1jacli clan sering clitayangkan di televisi, sebagian yang menjawab pembunuhan (7, 4 %), yang menjawab pemerkosaan (12, 2 %), yang menjawab penganiayaan ( 14, 6 %). Hal ini menunjukan bahawa anak lebih menyukai bentuk kasus pencurian clibanclingkan clengan bentuk kasus pembunuhan, pemerkosaan clan penganiayaan. Tabel 18 Media yang digunalrnn
F
%
a. Televisi
39
95, 1
b. Radio
-
-
c. Koran
2
4,8
cl. Majalah
-
-
Alternatif Jawaban ·-·
Jumlah
41
100
Tabel diatas menunjukkan bahwa anak menjawab televisi sebagai media yang digunakan saat menyaksikan tayangan berita kriminal di televisi. (95, 1 %) anak menjawab televisi sebagai media yang digunakan untuk menyaksikan tayangan berita kriminal, karena menurut mereka televisi merupakan media yang clapat memunculkan gambar clan suara yang dapat dilihat langsung di banclingkan dengan media-media lainnya, yang menjawab Koran (4, 8 %), yang menjawab radio (0%), yang menjawab majalah (0%). Hal ini menunjukkan bahwa anak memilih televisi sebagai media yang digunakan untuk menyksikan tayangan berita kriminal.
Tabel diatas menunjukkan bahwa (56, I 0 %) anak menjawab motivasi menyaksikan tayangan berita krirninal di televisi adalah rasa ingin tahu, sebagian yang menjawab menambah informasi (19, 5 %), yang merljawab menyukai hal-hal yang kriminal (19, 5 %), yang menjawab menambah pengalaman (4, 8 %). Hal ini menm1jukkan bahwa motivasi anak menonton tayangan berita kriminal di televisi adalah karena rasa ingin tal1u, menurut Abdullah Alamudi mengemukakan bahwa memang berita kriminalitas itu perlu diketahui akan tetapi rekonstruksi atau ilustrasi yang menggambarkan orang sampai berdarah dan juga penganiayaan tidak perlu ditampilkan, karena rekonstruksi itu belum tentu benar sebab mereka membuat rekonstruksi itu biasanya berdasarkan BAP, dan biasanya BAP itu dari pihak pengadu.
Tabel 20 Pernsaan terhadap tayangan berita kriminal -·
Alternatif Jawaban
a. Sangatsuka b. Suka c. Kurang suka
F
%
9
21, 9
21
51, 2
6
I 4, 6
5
12,2
~-·
cl. Ticlak suka r·
Jumlah
41
100
50
Tabet diatas rnenunjukkan bahwa (21, 9%) anak rnenjawab menjawab sangat suka menonton tayangan berita krirninal di televisi. (51, 2%) anak rnenjawab suka (51, 2 %), karena menurut rnereka clengan adanya tayangan berita kriminal di televisi itu clapat memberikan suatu informasi tentang bcntuk-bentuk kejahatan yang sering
te~jacli
di sekitar kita .. yang menjawab
kurang suka (14, 6 %), dan yang menjawab ticlak suka (12, 2 %). Hal ini menunjukkan bahwa perasaan anak terhadap tayangan berita kriminal aclalah suka. 2. Bentuk kenakalan remaja Tabcl 21 Mencicipi narkoba hanya sekedrnr iingin tahu
F
Altcrnatif J awaban
-
ryo
a. Sangat setuju
-
-
b. Setuju
1
2,5
c. Ticlak setuju cl. Sangat ticlak setuju
27
65,8
13
3L 7
41
100
..
Jumlah
Tabel cliatas menunjukkan bahwa (0%) yang menjawab sangat setuju mencicipi narkoba hanya sekeclar ingin tahu, yang menjawab setuju mencicipi narkoba hanya sekeclar ingin tahu (2, 5 %,), yang menjawab ticlak setuju mencicipi narkoba hanya sekeclar ingin tahu (65, 8%), karena rnenurut mereka jika sucla mencicipi narkoba maka akan fatal akibatnya , yang rnenjawab sangat ticlak setuju (31, 7 %). Hal ini menunjukkan bahwa anak menyatakan ticlak setuju mencicipi narkoba hanya sekedar ingin tahu. karena menurut Papalia, Olds clan Feldman, 1998, 1 orang yang tel ah terlibat penyalahgunaan obat-oabatan terlarang (narkoba) memiliki darnpak buruk yaitu seperti akan tetap tergantung pacla obat itu, clan akan clikeluarkan dari sekolah (DO: Drop-
out).
51
namun ada kecenderungan sebagian remaJa yang menyalahgunakan obatobatan terlarang tersebut. Tabcl 22 Mencicipi narkoba hanya sekedar ingin tahu Alternatif Jawaban
F
%
-
-
I
2,5
c. Tidak setuju
27
65,8
d. Sangat tidak setuju
13
31, 7
41
100
a. Sangat setuju ~-
b. Setuju
•.
Jumlah .
Tabel cliatas menunjukkan bahwa (0%) yang menjawab sangat setuju mencicipi narkoba hanya sekeclar ingin tahu, yang menjawab setuju mencicipi narkoba hanya sekedar ingin tahu (2, 5 %,), yang menjawab tidak setuju meucicipi narlrnba hanya sekeclar ingin tahu (65, 8%), karena menurnt mereka jika suda mencicipi narkoba maka akan fatal akibatnya , yang menjawab sangat tidak setuju (31, 7 % ). Hal ini menunjukkan bahwa anak menyatakan ticlak setuju mencicipi narkoba hanya sekedar ingin tahu. karena menurut Papalia, Olds clan Feldman, 1998,2 orang yang telah terlibat penyalahgunaan obat-oabatan terlarang (narkoba) memiliki darnpak buruk yaitu seperti akan tetap tergantung pacla obat itu, dan akan clikeluarkan clari sekolah (DO: Drop0111).
Tabel 23 Menutupi bila mclihat teman memakai narkoba Alternatif Jawaban
F
a. Sangat setuju
-
b. Setuju
-
%
c. Ticlak setuju
25
60,9
d. Sangat tidak setuju
16
39
53
bahwa anak menyatakan sangat tidak setuju menyelesaikan masalah dengan cara
merokok
karena
menyelesaikan
merokok
masalah,
bukanlah
menurut
cara
Elizabeth
yang
terbaik untuk Mercelino
Protacio
mengemukakan bahwa merokok itu salah, apabila anda merokok, maka anda juga akan membahayakan kesehatan. Tabcl 25 Mcrokok di sekolah adalah perbuatan yang tidak baik Alternatif Jawaban
a. Sangat setuju -
-
b. Setuju c. Ticlak setuju
----- ---···
cl. Sangat ticlak setuju Jmnlah
F
O/o
18
43, 9
10
24,4
11
26,8
2
4,8
41
100
.
Tabel diatas memwjukkan bahwa (43, %) anak menyatakan bahwa 111erokok di sekolah adalah perbuatan yang tidak baik, (24, 4%) anak menyatakan setuju merokok di sekolahadalah perbuatan yang ticlak baik, (26, 8%) anak menyatakan tidak setuju, (4, 8%) anak menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa anak menyatakan sangat setuju bahwa merokok di sekolah adalah perbuatan yang tidak baik, sebagaimana Elizbeth Protacio Mercelino (l 998), mengatakan bahwa merokok itu bukanlah ha] yang baik karena rokok itu mcngandung zat adiktif dan nikotin.
Tabel 26 Membiarkan teman merokok di sekolah Alternatif .Jawaban
F
O/o
a. Sangat setuju
-
-
b. Setuju
3
7,4
26
63,4
c. Tidak setuju rl_
~nna~t t--irl~tr C'P.t11;1,
'~
54
[2uml_a_h_____~ -----~- ___4_1__
100 ~---
J
Tabel diatas menujukkan bahwa ( 0%) anak menyatakan sangat setuju rnernbiarkan ternan merokok di sekolah, (7, 4%) anak menyatakan setuju membiarkan teman merokok di sekolah, (63, 4%) anak menyatakan tidak setuju rnembiarkan teman merokok di sekolah karena apabila mereka melihat teman mereka merokok di sekolah, mereka memberitahukan kepada guru (pihak sekolah), (29, 2%) anak menyatakan sangat ticlak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa anak menyatakan ticlak setuju membiarkan teman merokok
di
sekolah,
menuru
Elizabeth
Protacio
Mercelino
(1998),
rnengemukakan bahwa mcrokok itu bukanlah hal yang baik, merokok itu dapat membahayakan kesehatan cliri kita sencliri.
Tabel 27 Mcmufrnf scseornng jika menggangu teman Altcrnaiif Jawaban
F
Oft)
a. Sangat setuju
-
-
b. Setuju
5
12,2
c. Ticlak setuju
50
48, 7
cl. Sangat ticlak setuju
16
39
Jumlah
41
100
Tabel diatas menunjukkan bahwa (0%) anak menyatakan sangat setuju memukul seseorang jika menggangu teman, (12,2%) anak menyatakan setuju, (48, %) anak menyatakan tidak setuju, karena memukul seseorang itu adalah perbuatan yang tidak baik, clan (39%) anak menyatakan sangat ticlak setuju. Hal ini menm~ukkan bahwa anak ticlak setuju rnemukul seseorang jika menggangu teman, karena di dalam Al-Quran clijelaskan dalam surat AsySyura ayat 40 menjelaskan bahwa balasan suatu kejahatan adalah yang serupa, maka barang siapa rnemaafkan clan berbuat baik maka pahalanya alas
55
(tanggungan) Allah, sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim. Tabet 28 Membalas memukul terhadap teman
•;.
F
Alternatif .Jawaban
-
a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju -
..
.
8
19, 5
10
24,4
.•.
cl. Sangat tidak setuju
23
56, I ·--
Jumlah
~
41
'--
100
--~
Tabel diatas menunjukkan bahwa (0%) anak menyatakan bahwa sangat setuju membalas memukul terhaclap teman, ((19, 5%) anak rnenyatakan setuju, (24, 4%) anak menyatakan ticlak setuju, dan (56, I%) anak 1nenyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sangat tidak setuju jika membalas rnemukul terhaclap teman, karena mebaias memukul itu perbutan yang tidak baik dan juga kita ticlak boleh mempunyai rasa dendam terhaclap teman, sebagaimana yang dikemukakan oleh Abdul Munim Al-Maligy (1980), 4 mengemukakan dendam adalah semua perasaan clan clorongan yang menganclung unsur penghancuran, clan buruk terhaclap orang lain, perasaan clendam tersebut mungkin cliungkapkan oleh anak-anak dalarn bcrbagai benluk. Tabcl 29 Mcnyakiti seseorang yang telah menyakiti tcman
F
%
a. Sangat setuju
-
-
b. Setuju
-
Alternatif Jawaban
-- -·
-
c. Tidak setuju
24
58,5
cl. Sangat ticlak setuju
17
41, 4
56
I Jumlah
100
41
Tabel dialas menunjukkan bahwa (0%) menyatakan sangat setuju menyakiti seseorang yang telah menyakiti teman, (0%) anak menyatakan sctuju menyakiti seseorang yang telah menya 1citi teman, (%8, 5% anak rnenyatakan tic!ak setuju menyakiti seseorang yang telah menyakiti teman, karena, perbuatan tersebut adalah perbuatan yang tidak baik, dan (41, 4%) abak menyatakan sanga! tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa anak tidak setuju menyakiti seseorang yang telah menyakiti teman, karena perbuatan tersebut adalah perbuatan yang ticlak baik, karena di clalam Al-Quran clijelaskan dalam surat Asy-Syura ayat 42 menjela;;kan bahwa sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia clan rnelarnpaui batas climuka bumi tanpa hak. Mereka itu akan mendapat azab yang peclih.
Tabcl 30 Mcnyakiti diri scndiri jika scdang: prustasi -·
F
O/o
a. Sangat setuju
-
-
b. Setuju
-
-
Altcr:rntif Jawaban
c. Tidak setuju
16
39
cl. Sangat tidal< setuju
25
60,9
41
100
.Jumlah
··--·--
Tabel clitas menunjukkan bahwa (0%) anak menyatakan sangat setuju menyakiti cliri sencliri jika prustasi, (0%) anak menyatakan setuju, (39%) anak menyatakan ticlak setuju menyakiti cliri sendiri jika prustasi, clan (60, 9%) anak menyatakan sangat tidak setuju menyakiti di ri sencliri jika prustasi. Hal ini menunjukkan bahwa anak sangal tidak setuju menyakiti diri sendiri jika prustasi, karena cliclalam haclis menjelaskan bahwa kita ticlak boleh prustasi (berputus
asa),
ketika
Rasullullah
sedang
berputus
asa
menjelang
kematiannya lalu beliau membaca doa agar di mudahkan untuk menghaclapi
Tabel diatas menunjukkan bahwa (0%) anak menya:akan sangat setuju ikut tawuran sebagi rasa kesetikawanan dan mer\jaga harga diri, (26, 8%) anak menyatakan setuju ikut tawuran sebagai rasa kesetiakawanan dan menjaga harga cliri, (46, 4%) anak menyatakan tidak setuju, dan (28, 8%) anak menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini memmjukkan bahwa anak menyatakan tidak setuju ikut tawuran sebagai. rasa kesetiakawanan dan menjaga harga diri, karena tawuran itu merupakan prrilaku yang tidak baik, menumt (Clinard clan Quinney, 1973), mengemukakan bahwa tawuran tennasuk kejahatan kekerasaan kolektif maksudnya adalah perkelahian antar geng remt\ia yang menimbulkan kcrusakan hm1a benda atau luka-luka berat dan juga kematian. 6
Tabel 32 Membawa senjata tajam kc sekolah Alternatif .Jawaban a. Sangat set1iju
5
F 5
Imam Nawawi, (Terjemahan Riyadus Shalihin .li/id2, (Jakarta: Pustaka Amani, 1990), Cet ke-4, h. 65 6~
58
7
17
20
48, 7
cl. Sangat ticlak setuju
9
21, 9
Jumlah
41
100
b. Setuju c. Ticlak setuju
Tabel cliatas menunjukkan bahwa (12, 2%) anak menyatakan sangat setuju membawa senjata tajam untuk menjaga diri, (17%) anak menyatakan sctuju, (48, 7%) anak menyatakan ticlak setuju membawa senjata tajam untuk menjaga diri, (2 l, 9%) anak menyatakan sangat ticlak setuju membawa senjata t
0
F
/o
~·
a. Sangat setuju
-
38
92,6
b. Setuju
3
7,4
c. Ticlak setuju
-
-
cl. Sangat ticlak setuju
-
-
41
100
LJumlah
Tabel cliatas menunjukkan bahwa (92, 6%) anak menyatakan sangat setuju mengambil uang teman aclalah perbuatan yang tercela, (7, 4%) anak menyatakan setuju, (0%) anak menyatakan tidak setuju, clan (0%0 anak menyatakan sangat ticlak setuju.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa anak
rnenyatakan sangat setuju bahwa mengambil uang teman aclalah perbuatan yang tercela. Karena menurut mereka hal tersebut adalah sama saja kita mencuri uang teman, sebagaimana dikatakan oleh Singgih D. Gunarsa (2004), mengemukakan bahwa perbuatan mencuri acla.lah perbuatan yang ticlak
59
terpuji, suatu pencurian yang terjadi harus dihukum, justru untuk menitik beratkan dan menekakankan perbuatan adil danjujur. 7
Tabel 34 Mengambil uang orang tua tanpa sepengetalmannya adalah perbuatan yang tidak baik F
%
30
73, I
11
26,8
c. Tidak setuju
-
-
d. Sangat tidak setuju
-
Alternatif Jawaban r-
a. Sangat setuju
~-
b. Setuju ~-
--
41
.J umlah
100
--
Tabel diatas menunjukkan bahwa (73, 1%) anak menyatakan sangat setuju rnengambil uang orang tua tanpa sepengerahuannya adalah perbuatan yang tidak baik, (26, 8%) anak rnenyatakan setuju mengambil uang orang tua adalah perbuatan yang tidak baik, (0%) anak menyatakan tidak setuju, (0%) anak menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa anak menjawab sangat setuju mengambil uang orang tua tanpa sepengetahuannya adalah perbuatan yang tidak baik, karena menurut mereka meengambil uang orang tua tanpa sepengetahuaannya itu sama saja dengan mencuri uang orang tua, menurut Singgih D. Gunarsa (2004), clalam bukunya Psikologi Anak Bermasalah mengemukakan bahwa pencurian pacla anak ticlak boleh terlalu cliremehkan, karena pencurian aclalah suatu perbuatan khilaf clan tidak boleh dibiarkan, karena apabila clibiarkan, akan berlangsung terus clan menjadi suatu kebiasaan
Tabel cliatas menunjukkan bahwa (4, 8%) anak menyatakan sangat setuju memalak aclik ke!as apabila tidak punya uang, (4, 8%) anak menyatakan seluju (46, 4%) anak menyGtakan tidak setuju memalak adik kelas apabila tidak punya uang, (43, 9%) anak menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa anak menyatakan tidak setqju dan sangat tidak setuju memalak adik kelas apabila tidak punya uang, karena memalak adik kelas itu perbuatan yang ticlak baik_
Tabel 36 Memakai uang SPP untuk keperluan pribadi Alternatif Jawaban
F
%
-
-
-
-
16
39
cl. Sangat tidak setuju
r_)
60,9
Jumlah
41
100
a. Sangat setuju
~Setuju f--
c. Tidak setuju ----~·---·
Tabel
cliatas menunjukkan bahwa (0%) anak menyatakan sangat
setuju, memakai uang SPP unuk keper!uan pribacli, (0%) anak menyatakan setuju, (39%) anak menyatakan tidak setuju, (60, 9%) anak menyatakan sangat tidak setuju memakai uang SPP untuk keperluan pribadi. Hal ini IJ1C!1l1!1jUkkan bahwa
3!13lc ffiC11V3(3lc311 S3JJI08f
firfok
Of>1H;n
m~moJ,o: "--· - CH'>n
61
Tabel 37 Pergi dari rnmah jika marah kepada orang tua Alt em at if Jaw ab an
a. Sang at setuj u b. Setuju -
c. Tidak setuju -
cl. Sangat tidak setuju -
Jumlah
F
O/o
-
-
4
9, 7
11
26, 8
26
63,4
41
100
---
Tabel cliatas menunjukkan bahwa (0%) anak menyatakan sangat setuju pergi dari rurnah jika kesal kepada orang tua, (9, 7%) anak rnenyatakan setuju, (26, 8%) menyatakan tidak setuju, (63, 4%) anak menyatakan sangat tidak setuju pergi dari rumah jika kesal kepada orang tua. Hal ini menunjukkan bahwa anak menyatakan sangat tidak setuju pergi dari rumah jika kesal kepada orang tua, karena menurut mereka pergi dari ru mah aclalah perbuatan yang tidak baik clan juga akan membuat orang tua menjadi khawatir, sebagimana yang dikemukan oleh Singgh D. Gunarsa (2004) dalam bukunya yang be1judul Psikologi Anak Bermasalah mengatakan babwa pergi dari rumah atau kabur akan rnenimbulkan kegelisahan orang tua clan sering pula orang lain diikut sertakan misalnya clalam usaha rnenemukan anaknya kernbali orang tua sering merninta bantuan tetangga. teman-lernan, bahkan clalam hal tertentu perlu pula bantuan polisi. 9 Tabel 38 Mengajak tcman menonton VCD porno F
O/o
a. Sangat setuju
-
-
b. Setuju
6
c. Tidak setuju
24
Alternatif Jawaban
cl. Sangat ticlak setuju
11
14,6 58,5 -
26,8
62
Tabel diatas rnenunjukkan bahwa (0%) anak rnenyatakan sangat setuju rnengajak teman rnenonton VCD porno jika tidak ada orang di rumah, (14, 6%) anak menyatakan setuju, (58, 5%) anak menyatakan tidak setuju rnmengajak ternan menonton VCD porno jika tidak ada orang di rumah, clan (26,8%) anak menyatakan sangat ticlak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa anak menyatakan tidak setuju mengajak teman menonton VCD porno jika tidak acla orang di rurnah, karena rnenurut rnereka rnenonton VCD porno itu tidak mernberikan nilai yang positif clan VCD porno itu juga bukan tontonan yang layak untuk rnereka. Tabel 39 Berpacaran di kalangan remaja
F
%
a. Sangat setuju
12
29,2
b. Setuju
15
Alternatif Jawaban
36,6 -
c. Tidal< setuju cl. Sangat tidak setuju
12
29,2
2
4,8
--
-
Jumlah
41
100
Tabel diatas menunjukkan bahwa (29, 2%) anak menyatakan sangat setuju berpacaran dikalangan remaja menjadi ha! yang sangat wajar, (36, 6%) anak rnenyatakan setuju, (29, 2%) anak menyatakan tidak setuju berpacaran dikalangan remaja menjadi ha! yang sangat wajar, (4, 8%) anak menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa anak menyatakan setuju berpacaran di kalangan remaja itu menjadi ha! yang sangat wajar. Menurut \ (Santrock, 1998), 10 masa pacaran, dianggap sebagai masa pendekatan antar individu dari kedua lawan jenis, yaitu ditandai dengan saling pengenalan pribadi baik kekurangan dan kelebilm dari masing-masing individu. Tabel 40 Pergi dengan teman sampai lairut malam
63
F
Alternatif Jawaban
O/o
-
a. Sangat setuju ~.-
.
...
8
19, 5
24
58,5
d. Sangat tidak sett(ju
9
21, 9
Jumlah
41
100
b. Setuju --·-
~.
.~
c. Tidak setuju
Tabel diatas menunjukkan bahwa (0%) anak menyatakan sangat setuju jika berpergian dengan teman sampai larut malam, (19, 5%) anak menyatakan setuju jika berpergian dengan teman sampai larut malam, (58, 5%) menyatakan tidak setuju jika berpergin deugan teman sampai Jarut malam, (21, 9%) anak menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa anak menyatakan tidak setuju jika berpergian dengan teman sampai Jarut
n1alan1. Tabcl 41 Dcngan adanya tayangan berita kriminal di televisi dapat mcmpcngaruhi kenakalan rernaja
Alternatif Jawaban
O/o
F
..
·-
-·"
-
a. Sangat setuju
.
b. Setuju
9
21, 9
c. Tidak setuju
16
39,0
d. Sangat ticlak setuju
16
39,0
,Jumlah
41
100
Tabel diatas menunjukkan bahwa (0%) anak menyatakan sangat setuju bahwa tayangan berita kriminal di televisi itu dapat mempengaruhi kenakalan remaja, (21, 9 %) anak menyatakan setuju, (39, 0 %) anak menyatakan tidak setuju jika tayangan berita kriminal di televisi iti clapat mempengaruhi kenakalan remaja, (39,0 %) anak menyatakan ticlak setuju dengan adanya
tayangan berita kri1ninal di televisi itu dnn;:it
n1~1nnf':no:irnhi
kPnnknlnn
64
bahwa
dengan
adanya
tayangan
berita
kriminal
di
televisi
dapat
rnempengaruhi kenakalan rernaja. C. Pengolahan data
I. Editing Memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkaan kepada responden dan diserahkan kernbali kepada penulis, kemudian penulis rnemeriksa satu persatu angket tersebut, bila ada jawaban yang diragukan atau tidak dijawab, rnaka penulis menghubungi responden yang bersangkutan untuk menyernpurnakan j awaban. 2. Coding Setelah
data-data
tersebut
clieclit,
lalu
penulis
memberikan
skor
(memberikan nilai jawaban angket) clan mengelompokkan data-data tersebut berdasarkan kategori pembahasan. 3. Tabulating Langkah selanjutnya adalah mengolah data clengan memindahkan jawaban yang terdapat di dalam angket clan telah clikelompokkan ke dalam label frekuensi. Jni untuk mernudahkan penulis dalam mengolah data yang telah di edit. 4. Tabelisasi Setelah pengolahan data selesai kemudian data tersebut dimasukkan ke clalam tabel, tabel tersebut dapat dilihat pada lampiran. D. Analisa Data
Sebelum uji hipotesis, berikut ini akan ditampilkan hasil akumulasi perhitungan clari tiap-tiap variabel , sebagai berikut: Tabel 42 Hasil Pcrhitungan Variabel X clan Y (Tayangan Berita Kriminal di Televisi Terhadap Kcnakalan Remaja)
I----~_,__:_9-~ 49
52
~
65
36
38
35
42
40
37
44
41
37
45
41
38
52
51
37
38
44
44
48
41
54
49
46
42
46
47
52
44
51
52
43
47
39
47
--
-···-
---·-
-·-
·-·-
-·--
.
52
50
35
36
51
50
.
'
·-------
51
58
50
35
35
37
41
48
46
51
44
42
50
54
44
42
52
55
--····-
--·---
66
-·
31
42
52
37
47
47
46
36
42
38
54
39
38
47
40
40
31
36
--·--
------
--
1754
1810 -
--;-
Dari has ii perh1 tung an variabel X diatas, maim mlai tertinggi adalah 54 dan nilai terendah adalah 31 dengan means adalah:
tvlx
= N =
1810 41
=
44,!5
Untuk variabel Y nilai tertinggi adalah 58 dun nilai terendah aclalah 35 clengan means aclalah:
LY My=~
N
= 1754 41 =
42,79
Kemudian melakukan perhitungan antara variabel X clan Y, clengan memasukkan ke clalam tabel ke1ja di bawah ini:
Tabel 43
67
N
x
x"
y
1
34
1156
39
~---
-·
Y'
XY
1521
1326
2704
2548
2
49
2401
52
0
J
36
1296
38
1024
1368
4
35
1225
42
1764
1470
5
40
1600
37
1024
1480
6
44
1936
41
1681
1804
.
7
37
1369
45
2025
1665
8
41
1681
38
1024
1558
9
52
2704
51
2601
2552
10
37
1024
38
1024
1406
44
1936
44
1936
1936
12
48
2304
41
1681
1968
13
54
2916
49
2401
2642
14
46
2116
42
1764
1932
15
46
2116
47
2209
2162
16
52
2704
44
1936
2288
52
2704
2652
11 .
.
···-
17
51
2601
18
43
1849
47
2209
2021
39
1521
47
2209
1833
52
2704
50
2500
2600
1296
1260
19 .
20
,
...
21
35
1225
36
.
i
.
22
51
2601
50
12500
2550
23
51
2601
58
3364
2958
24
50
2500
35
1225
1750
25
35
1225
37
1024
1295
26
41
1681
48
2304
1968
27
46
2116
51
2601
2346
28
44
1936
42
1764
1848
I
I
69
Dari perhitungan diatas diperoleh nilai koefisien korelasi rxy yaitu: 0,442 E. Interprestasi Data
a. Interprestasi secara sederhana/ kasar Dari perhitungan di atas di peroleh r xy sebesar 0,442 angka indeks korelasi yang diperoleh bertanda sedang atau cukup, (antara variabel X dan variabel Y bertanda positif. Jika di konsultasikan pada kriteria tabel korelasi, angka r (0,44) terletak antara 0,40 -0,70 sehingga penulis berikan interprestasi terhadap r xy tersebut yaitu bahwa terdapat korelasi sedang atau cukup antara variabel X (Tayangan Berita Kriminal di Televisi ) dan variabel Y (Kenakalan Remaja) , clan korelasi tersebut termasuk korelasi yang sedang atau cukup. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel44 Tabel Indeks Korelasi Product Moment
Interprestasi
Besarnya "r" product moment (r x y) 0,00-0,20
-
dan variabel y
x
Antara variabel
mernang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat renclah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak acla korelasi anatra variabel X clan variabel Y) 0,20-0,40
dan variabel y
x
Antara variabel terdapat korelasi
yang
lemah atau
rend ah 0,40-0,70
Antara variabel
x
clan variabel y
terclapat korelasi yang seclang atau cukup 0,70-0,90
Antara variabel
x
clan variabel y
terdapat korelasi yang kuat atau tinggi 0,90-1,00
-
Antara variabel
x
fPJYhH"\~f Jcf'lr.c>l('IC';
H''""'"'
clan variabel y ..,,,,....,rvrd-
+:..-.,....~:
70
b. Interprestasi clengan menggunakan nilai "r" Product Moment Untuk mengetahui signifikan r xy melalui tabel "r" product moment, tahap pertama aclalah mencari elf (degree of freedom) terlebih clahulu. Dalam penelitian ini sample yang cliteliti aclalah 41 siswa (N=41)
df=N- nr =41-2
=39 Tahap keclua yaitu berkonsultasi pacla tabel nilai "r" product moment. Diketahui bahwa elf sebesar 39, maka cliperoleh taraf signifikansi 5%= 0, 304 clan taraf1%
=
0, 393.
Dengan istilah lain = rt pacla taraf signifikansi 5%, == 0, 304 rt pacla taraf signifikansi I%== 0, 393 ro atau r xy
== 0,442
Tahap ketiga aclalah membanclingkan besarnya r xy atau "ro" clengan "rt". Diketahui ro yang cliperoleh aclalah 0, 442, seclangkan rt masing-masing sebesar 5% = 0, 304 clan I%= 0, 393, clengan clernikian ternyata ro lebih besar clari pacla rt 0,304 < 0, 393 < 0,442 baik pada taraf signifikansi 5% maupun pacla taraf signifikansi I%. Karena ro lebih kecil maka hipotesa alternatif (Ha) cliterima, karena teruji kebenarannya, seclangkan (Ho) clitolak Seclangkan untuk mengetahui kontribusi (sumbangan) yang diberikan variabel X (Tayangan Berita Kriminai di Televisi) digunakan nmrns kofisien cleterminan sebagai berikut
KD = r 2 X IOO'Yo = (0,442 )2 x 100% 0, 1953 x 100% = 19,53 Dari perhitungan di atas diperoleh KD sebesar 19,53 % maka cliketahui bahwa tayangan berita kriminal di televisi memiliki korelasi terhaclap kenalrnlar1 remaja sebesar 19,53%, ini berarti 80. 47%
IR<>i rlin0nuornh; ~1Ah
71
Dari hasil penelitian yang teleh penulis !akukan, dapat dikemukakan bahwa terdapat lmbungan yang signifikan antara variabel (X) tayangan berita kriminal di televisi dengan variabel (Y) kenakalan remaja karena hipotesa alternatif (Ha) diterima dengan r xy 0, 442 !ebih besar dari "r" label baik 5% (0, 304) maupun I% (0,393 ). Dengan clemikian clapat clikatakan bahwa tayangan berita kriminal di televisi clapat mempengaruhi kenakalan remaja.
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasrkan hasil penelitian penulis di SMP Darun Nmjati Bekasi-Utara mengenai Pengaruh Tayangan Berita Kriminal di Televisi Terhadap Kenakalan Remaja, diperoleh kesimpulan bahwa tayangan berita kriminal di televisi mempunyai pengaruh yang sedang atau cukup lerhadap kenakalan remaja contohnya seperti tawuran antara pelajar, memakai obat-obatan terlarang .Dari perhitungan melalui Rumus Korelasi Product Moment diperoleh angka 0,442. Dengan memperhatikan besarnya r xy yaitu 0,442 yang besarnya berkisar antara 0, 40 - 0, 70
berarti antara variabel tayangan berita kriminal di televisi dan
kenakalan remaja terdapat korelasi yang sedang atau cukup. Setelah diketahui db sebesar 39, ternyata tidak terdapat clalam tabel, kita pakai db 40, clengan db 40 cliperoleh "r" product moment pacla taraf signifikansi 5% diperoleh "r" tabel )rt)= 0, 304 dan pada taraf signifikansi 1% diperoleh "r" tabel = 0, 393. Melalui perbandingan "r xy" clengan "r" tabel (rt). Seperti diketahui rxy yang diperoleh adalah 0, 442 sedangkan rt masing-masing 0, 304 dan 0, 393. Dengan demikian ternyata rxy aclalah lebih besar dari pada rt, baik pacla taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%, karena rxy lebih besar, maka (Ha) diterima, sedangkan (Ho) tolak. Dengan demikian bermii antara variabel X (tayangan berita kriminal di televisi ) terhadap variabel Y ( kenakalan remaja) terdapat korelasi yang sedang atau cukup. Kontribusi variabel X (tayangan berita kriminal di televisi) terhadap variabel Y (kenakalan remaja) yaitu 19, 53%. Dan basil ini mengindikasikan bahwa tayangan berita krirninal di televisi memberikan pengaruh terhadap kenakalan remaja sebesar 19, 53%. Kenakalan yang ada pada diri remaja tersebut memang ticlak hanya cliakibatkan dari tontonan tayangan berita kriminal sehari-hari, namun besar kemungkinan kenakalan yang ada dalam tayangan tersebut dapat menjadi salah
73
banyaknya kasus-kasus kenakalan remaJa dilingkungan sekolah ada tindakan kriminalitas di dalam sekolah. Tidak hanya tayangan berita kriminal di televisi saJa yang dapat mempengaruhi kenakalan remaja. akan tetapi masih banyak faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kenakalan-kenakalan remaja seperti faktor keluarga yang berantakan (broken home) dan faktor lingkungan (masyarakat).
B. Saran-saran Berdasrkan hasil penelitian
1111
maka penul is mengajukn saran sebagai
berikut;
I. walaupun tayangan berita kriminal di televisi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kenakalan remaja, berarti masalah tayangan berita kriminal di televisi perlu diwaspadai dan diperhatikan oleh orang tua, sehingga kenakalan remaja bisa diatasi atau clirninimalisir clan orang tua bias memberi pengertian baik buruknya tayangan berita kriminal di televisi sehingga remaja bisa memfilter tentang tayangan berita kriminal 2. Orang tua maupun guru harus lebih memperhatikan apa yang clitonton anak-anak apakah tontonan itu layak untuk clitonton pacla usianya clan apa pengarulmya tayangan tersebut sehingga orang tua atau guru harus Jebih cermat Iagi. 3. Untuk remaja selurulmya, hendaknya mampu memilih tayangan yang penting clan bermanfaat untuk kalian, sehingga remaja bisa mengambil manfaatnya tayangan televisi dan membuang dampak negatifnya dari tayangan tersebut. 4. Untuk pihak industri pertelevisian, khususnya yang menangani acara berita kriminal, hendaJmya dapat merubah jam tayangannya untuk tidak clisiarkan pada waktu siang hari, dan pihak tersebut henclaknya mensensor unsur kekerasaan yang acla di dalanmya, terutama adegan-aclegan ilustrasi, tentang pembunuhan, penganiayaan, pemerkosaan dan lain-lainnya. 5. Peneliti menyadari meskioun oenelitinn
tie1"h hf>rho<;1 nwnn,,;; "''"- .. ~
73
remaja, akan tetapi tidak hanya menentukan kenakalan
remaja,
tayangan berita kriminal saJa yang banyak
faktor
lain yang mungkin
mempengarubi kenakalan remaja seperti faktor lingkungan, sekolab, keluarga dan khususnya acara-acara televisi yang lain. Untuk itu masih perlu diadakan penelitian lebih lanjut
DAFTAR PUST AKA Abdushomad, M. Kami!, lvfukjizat I!miah Da/c1111 Al-Quran, Jakarta: Akbar Media Eka sarana, 2002 Agustiani, Hendriati, Psiko/ogi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya Dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri Pada Remaja, Bandung: Refika Aditama, 2006, Cet ke- I Almighwar, Muhammad, Psikologi Remaja, Petunjuk Bagi Orang Tua dan Guru, Bandung: CV Pustaka Selia, 2006, Cet ke- I. Arikunto, Suharsimi, Prosedur i'vfetodo!ogi Pene/itian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1998 Atmasasmita, Romli, Bunga Rampai Kriminologi, Bandung: CV. Rajawali, 1984, Cet ke- 5
_ _ , Teori dan Kapita Selekta Krimino/ogi,Bandung: Rafika aditama, 2007, Cet ke-2 Awad, M. Jaudah, 1\1endidik Anak Secara Is!ami, Jakarta: Gema lnsani Press, 1995 Azhar, Arsyad, lvledia Pengajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, Cetke- 5 Cahyadi, Takriawan, Media Masa Virus Peradaban, Tarbiyatun, no 23, Cet ke- I Chen, Milton, lvfendampingi Anak 1Vienonton Televisi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005, Cet ke-2 Darajat, Zakiah, Psikologi Anak, Jakarta: PT Bulan Bintang, 1998, Cet ke-4 Dariyo, Agoes, Psiko!ogi Perkembangan Remaja, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004, Cet ke- I Departemen Pendidikan clan kebudayaan RI, Pesan-Pesan Budaya Anak-anak Dalam Tayangan Televisi, Jakarta: CV. Eka l)utra, 1995
_ _, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998, Cet ke-1
76
Gunarsa, Singgih D, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta: Gunung Mulia, 1995, Cet ke- 7
_ _, Psikologi Anak Bermasalah, Jakarta: PT Gunung, Mulia, 2004, Cet ke-1 Hasbi, Artani dan Zaitunah, lviembentuk Pribadi Muslim 2, Berdasarkan Otentikasi Hadits Rasul, Surabaya: PT Bina Ilrnu, 1989, Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Elizabeth, 1980, Cet ke-5 Kartono, Kartini, Psikologi Anak, Bandung: Alumni, 1999 Kusnacli, Wawan, Komuniasi Masa Sebuah A na!isis },fedia Televisi, Jakarta: Rineka Cipta, 1996, Cet ke- 1 Sabri, M. Alisuf, Pengantar Umum dan Perkembangan Psikologi, Jakarta: Pecloman Ilmu Jaya, 1993, Cet ke- 1 Said, M, Terobosan Baru Dunia Pendidikan Moderen, Jakarta: Cenclikiawan Centra Muslim, 2002 Santoso, Topo clan Achjani, Eva, Kriminologi, Jakarta: PT Rafika Aditama, 2007. Cet kc- 2 Sarwono, Sarlito W, Psikologi Remaja, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2006 Sujdana, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Grafindo Persada, 2003 Tim Penyusun Kamus Bahasa Departemen Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, eclisi ke- 3 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Pembinaan clan Pengembangan Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1980 Zambris, Habib, et. Al, Penelitian Film Anak-anak di Televisi, Jurnal Teknologi XI, 2008
LAMPIRAN-~LA.lVIJ>IRAN
Lampiran I
DAFT AR PERNY ATAAN (ANG KET) PENG AR UH TA YANGAN BERITA KRIMINAL DI TELEVISI TERHADAP KENAKALAN RENIAJA Nama: Kelas : Petunjuk pengisian angket : a. Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan teliti sebelum mengisi b. Berilah tanda (X) pada jawaban yang sesuai menurut anda pada huruf a, b, c, d. c. Pendapat anda clijamin kerahasiaannya clan ticlak berpengaruh terhaclap nilai rapot
PERTANYAAN I.
Frekuensi waktu, jenis clan bentnk tayangan berita kriminal di tclevisi 1. Apakah ancla suka menonton televisi ? a. sangat suka b. suka c.kurang suka cl. tidak suka 2. Apakah ancla sering menyaksikan tayangan berita krirninal di televisi ? a. sering b.kaclang-kaclang c. jarang d. ticlak pemah 3. Kapan biasanya ancla menonton tayangan berita kriminal di televisi? a. siang hari b. sore hari c. pagi hari d. malam hari 4.Di stasiun televisi manakah biasanya anda menyaksikan tayangan berita kriminal? a.Trans 7 b. RCTI c. Indosiar d. TPI e ............. . 5. Jenis tayangan berita kriminal apa yang ancla suka? a.TKP b.Buser c. Ser gap cl. Patroli e ........... . 6. Dalam waktu satu minggu sekali berapa kali anda melihat tayangan berita kriminal di televisi ? a. Satu minggu tiga kali b. setiap hari c. satu minggu satu kali cl. ticlak pernah sama sekali 7. Setiap hari apakah tayangan berita kriminal BUSER clitayangkan? a. Senin b. Selasa c. Rabu cl. kamis e. senin s/cl jumat 8. Apakah ancla sering menonton tayangan berita kriminal TANGKAP ? a. sering b. kadang-kadang c. jarang d. tidak pernah sama sekali 9. Di stasiun televisi manakah tayangan berita kriminal SER GAP di tayangkan ? a. RCTI b. SCTV c. Trans TV cl .TPI e ........ . 10. Bentuk berita kriminal apa yang anda suka ? a. Pencurian b. pembunuhan c.pemerkosaan d. penganiayaan e .......... . II. Media yang digunakan 11. Media apa yang digunakan ketika menyaksikan tayangan berita kriminal ? a. televisi b. radio c. koran cl. majalah III.Alasan atau motivasi menyaksikan tayangan berita kriminal 12. Apa motivasi ancla clalam menonton tayangan berita krirninal di televisi? a. Rasa ingin tahu b. menambah informasi c. menyukai hal-hal yang cl. menambah pengalaman kriminal 13. Bagaimana perasaan ancla terhaclap tayangan berita kr.iminal di televisi ? a. Sa11gat suka b. suka c. kun1no- .c:.11k:l n 1i(-lnt.- c- 1?., 11
IV. Bentuk kenakalau remaja A. Memakai obat-obatan terlarang 14. Pemakaian obat-obatan terlarang (Narkoba) di sebabkan pengaruh teman a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju 15. Mencicipi narkoba hanya sekedar ingin tahu a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju 16. Bila melihat teman dekat memakai narkoba kita boleh menutupinya a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju B. Merokok 17. Cara yang baik untuk menyelesaikan rnasalab adalah rnerokok a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat ticlak setuju l 8. Merokok di lingkungan sekolah aclalah perbuatan yang tidak baik a. sangat setuju b. setuju c. ticlak setuju cl. sangat ticlak setuju 19. Kita boleh membiarkan bila acla ternan yang rnerokok di lingkungan sekolah a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju cl. sangat ticlak setuju C. Memukul dan berkelahi 20. Kita boleh rnernukul seseorangjika dia menggangu teman kita a. sangat setuju b. setuju c. ticlak setuju d. sangat ticlak setuju 21.Kita boleh membalas menrnkul terhaclap teman yang suclah menyakiti kita a. sangat setuju b. setuju c. ticlak setuju cl. sangat ticlak setuju 22. Kita boleh menyakiti seseorang yang telah menyakiti teman kita a. sangat setuju b. setuju c. ticlak setuju d. sangat ticlak setuju 23. Bila kita disakiti clengan pacar (prustasi) akan menyakiti cliri sencliri a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju 24. kita boleh ikut tawuran di sekolah sebagai rasa kesetiakawanan clan menjaga harga diri a. sangat setuju b. setuju c. ticlak setuju d ..sangat tidak setuju 25. Kita boleh membawa senjata tajam kc dalarn sekolah untuk menjaga diri a. sangat setuju b. setuju c. ticlak setuju d. sangat ticlak setuju D. Mencuri dan menyalahgunakan kepercayaan (uang) 26. Mengambil uang teman tanpa sepengetahuannya aclalah perbuatan yang tercela a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat ticlak setuju 27. Mengambil uang orang tua tanpa seizinnya aclalah perbuatan yang ticlak baik a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju cl. sangat ticlak setuju 28. Kita boleh nemalak adik kelas apabila tidak punya uang a. sangat setuju b. setuju c. ticlak setuju d. sangat ticlak setuju 29. Kita boleh memakai uang SPP untuk keperluan pribacli a. sangat setuju b. setuju c. ticlak setuju d. sangat ticlak setuju E. Melawan orang tua dan durhalrn 30. Kita boleh membanting barang-barang yang acla di sekitar kalau seclang marah atau kesal dengan orang tua a. sangat setuju b. setuju c. ticlak setuju cl. sangat ticlak setuju 31 Jika orang tua ticlak memenuhi permintaan, maka kita boleh marah clan pergi clari rumah a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat ticlak setuju F. Prilalrn yaug mcnyimpang 1?.. T(it:::i h()Jpj,
n;pno,,.,i>:il,.. +,,,,..,..,,...,..,
t'"'·~~·- ......... i.
33. Berpacaran menjadi ha! yang sangat \\·ajar di kalangan remaja a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju 34. Kita boleh berpergian dengan teman sampai larut malam a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju d. sangat tidak setuju 35. Dengan adanya tayangan berita kriminal di televisi dapat mempengaruhi kenakalan remaj a a. sangat setuju b. setuju c. tidak setuju cl. sangat tidak setuju
PEDOiVIAN \VA \VANCARA 1
ORANG TUA
I. Acara-acara apa saja
2 GURU
I. Kenaka!an seperti apa
3 KEPALA SEKOLAH
I. Bagaimana menurut
yang selalu ditonton oleh
yang biasanya remaja
Bapak, tentang tayangan
anak ibu ?
lakukan di seko!ah ?
berita krim i nal di
2. Apa ibu suka menonton
2. Bagaimana pendapat ibu/
televisi?
tayangan berita krininal
bapak tentang tayangan
di televisi ?
berita kriminal di
negatif apa yang dapat
televisi?
diambil dari tayangan
3. Bagai1nana pendapat ibu tentang tayangan bcrita
kriminal di te!evisi ? 4. Pelajaran-pel'\jaran atau
3. Adakah dampak atau pengaruh tayangan berita
2. Nilai-nilai positifdan
berita kriminal di televisi ?
kriminal di televisi
nilai-nilai apa yang dapat
terhadap kenakalan
diambil dari tayangan
remaja?
berita kriminal di televisi ? 5. sejauh mana pengaruh tayangan berita kriminal cii televisi, adakah pengaruhnya terhadap kenakalan remaja?
----
BERITA WAWANCARA
Hari/ Tanggal
: Kamis, JO Mei 2008
Intervivewee
: !bu !is
l. Acara-acara apa saja yang selalu ditonton oleh anak-anak ibu ? Acara-acara tv yang sering di tonton oleh anak-anak biasanya seperti, sinentron, berita, kriminal, gossip, acara musik, di!. 2. Apa !bu suka menonton tayangan berita kriminal di televisi ? !ya, saya suka 1nenonton tayangan berita krin1inal di televisi.
3. Bagaimana menurut ibu tentang tayangan berita kriminal di tclevisi ? Menurut saya, sebaiknya tayangan tersebut lebih baik tidak ditayangkan, tetapi
apabila
benar-benar
harus
ditayangkan
dan
anak
kita
pun
menyaksikannya, ketika anak menyaksikan tayangan berita kriminal tersebut kita sebagai orang tua juga
harus mendampingi mereka ketika mereka
menyaksikan tayangan tersebut, dan
setelah itu kita berikan araiian kepada
mereka bahwa sebenarnya rnyangan berita
kriminal tersebut adalah
perbuatan yang lidak baik (tercele) sehingga kita harus menjauhi perbuatan tersebut, dan kita juga tidak boleh meniru perbutan tersebut. 4. Pelajaran-pelajaran atau nilai-nilai apa yang dapat cl iambi I dari tayangan berita kriminal di telcvisi '' Pelajaran-pelajaran atau nilai-nilai yang dapat saya ambil dari tayangan berita kriminal di televisi adalah :
>
kita dapat bersikap waspada ditempat umum untuk melindungi diri kita sendiri
dari
perbuatan
kriminal
contolmya
seperti
penjambretan, di!
>
Kita dapat mcngetahui bentuk-bentuk kejahatan kriminal.
pencopetan,
5. Sejauh
mana
pengaruh
tayangan
berita kriminal di
televisi, aclakah
pengaruhnya terhadap kenakalan remaja ? Tayangan berita kriminal di televisi sangat bcrpengaruh sekali terhaclap anakanak dan rcmaja, hampir setiap hari baik pagi, malam clan sore hari kita disuguhkan acara berita kriminal di televisi dan juga hampir semua stasiun televisi menayangkan
tayangan berita krimina., Dengan aclanya tayangan
berita kriminal di televisi dapat menimbulkan prilaku yang agresif pada anak dan remaja dan juga dapat merangsang anak dan rernaja untuk rnelakukan kckerasan atau prilaku yang ticlak baik, baik itu di lingkunagn sekolah atau di lingkungan n1asyaraka.
Bekasi, I 0 Mei 2008
Interviewer
( Eka Rianti )
Interviewee
(Ibulis)
BERITA WAWANCARA Hari/ Tanggal : Kamis/ 8 Mei 2008 Intervewee
: Drs. Purwanto
Jabatan
: Kepala Sekolah SMP Darun Nurjati
l. Bagaimana menurut bapak, tentang tayangan berita kriminal di Televisi? Jawab: Menurut saya, tayangan berita kriminal di televisi itu bagus untuk menambah pengetahuan, akan tetapi tayangan berita kriminal tersebut juga memiliki 2 dampak yaitu, dampak yang positif dan negatif, sebaiknya ketika anak menyaksikan tayangan berita kriminal di televisi orang tua harus membimbingnya dan mendampingi mereka. 2. Nilai-nilai positif dan negatif apa yang dapat d.iambil dari tayangan berita kriminal di televisi ? .Jawab Nilai-nilai positif yang dapat diam bi I dari tayangan berita kriminal di televisi, salah satunya adalah agar anak dapat berpikir bahwa perbuatan kriminal itu dapat menyebabkan atau menimbulkan kejelekkan akibat buruk bagi kita sendiri dan keluarga. Sedangkan nilai negatifnya yaitu memancing anak untuk meniru dan berbuat yang tidak baik (kriminal).
Interviewer
\
BERITA WAWANCARA Hari/ Tanggal
Kamis/ 8 Mei 2008
Intervewee
Muhammad Fahrni S.Pd.I
Jabatan
: Guru bidang studi Pendidikan Agama Islam
1. Kenakalan apa yang biasanya rem:tja lakukan di sekolah ? Jawab: a. Berkelahi/ tawuran b. Merokok c. Membolos d. Ricuh didalam kelas saat pelajaran sedang berlansung e. Memalak 2. Bagaimana pendapat bapak/ ibu tentang tayangan berita kriminal di televisi ? Jawab: Menurut saya, tayangan berita kriminal di telcvisi itu dapat memberikan sebuah informasi kepada kita, akan tetapi di si si lain tayangan berita kriminal itu juga memiliki dampak yang negatif terhadap anak. 3. Adakah dampak atau pengaruh tayangan berita kriminal di televisi terhadap kenakalan remaja ? Jawab: Ada, contohnya ikut tawuran atau berkelahi, merokok, memalak, dll.
Lampiran 2
Daftar Nama Guru Dan Karyawan SMP Danm Nurjati
NAMA
NO
JABATAN
L/P ...
1
2 --
Drs. Purwanto
L
Zainal Abidin AL, S. Pd.I
L
~-
Kepala Sekolah Wakasek I Guru PAI ·- ~---·
~
J
Dra. lndriani
p
4
Rr. A. 0. Choirina, S.Pd.I
p
Guru bid studi PPKN
H. Satiri Alunad, S. Pdi
L
Guru bid studi IPS
L
Guru bid studi Aqidah Akhlak
Guru bid. Studi Bahasa Indonesia
•..
5
6~ H~ Ahm'd Alfie S, I< 7
Y ustin, A. Md
8
M. Arfan Dadi
· - - -··
p Guru bid studi KKPI/ Komputer ·L Guru bid studi Penjaskes
SMP DARUN NURJATI STATUS TER-AKREDITASI B JI. Musholla Ath. Thoriq No. 45 Bulak Perwira I Bel<e1si Utora - 17122
Kota Bekasi telp. [021) 888 0454 ·~~~~~~~~
SURAT I<ETEitANG.AN Yang be1tanda tangan di bawah ini, Kepala Sekolah SMP Darun Nmjati Bekasi Utara, menernngkan bahwa : Nama
: Eka Rianti
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam
Nim
: I030l1026762
Faku ltas
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Nama tersebut tclah melakukan ;)enclitian pendidikan di Sl\!IP Darun Nmjati Bekasi Utara. Penelitian tcrsehut rncrupakan persyaratan dalam mcnyelcsaikan skripsi yang berjudul: "Pcng;iruh Tayangan Berila Kriminal di Televisi Terhadap Kcnakalan Rema,ja".
Demikian surat kctcrangan ini kami buat dengan sebenar-bcnarnya untuk di pergunakan scbagaimana mestinya.
DEPARTEMEN AGAJ\!CA UNIVERSITAS ISLAM NE.GERI SYAJUF HIDAYA.TULLAH JAKARTA
: Un.0 I /Fl/TL022/ / /h I XI /2007 : Outline/Proposal : Pcr111ohunan Izin Pcnelitian
Jakarta, 16 November 2007
Kepada Yth: SMr·r Darun Nurzati cl i Bckasi Utara
Assalan1u 'alaikun1
)Vr.
1vb.
Dengan honnat kaini sainpoikan bah\'1a, Nanui
Eka Riar·li
NIM
103011026762
Jurusan
Pendidikan Aganrn Islam
Scn1cstcr
IX
Judu! Skripsi
Pcngaruli ·rayangc1n I3erita Krin1ina! di ·re!cvisi lerhadap l(enaka!an Re111aja
adalah be-nar inahasis\Va Fakultas l!1nu Tarbiyah dan I(eguruan UIN Jakarta yang sedang n1enyusun skripsi, clan akan n1engadakan penelitian di instansi/sekolah yang Saudara pin1pin.
Untuk itu karni r11oho11 Saudara dapat n1engizinkan 1nahasis\va terse.but inclaksanakan penelitian ditnaksud. Alas pcrhatian clan bantuan Saudara, kan1i ucapkan tc;·i111a kasih. !Vusso/on11t 'oluikun1
irr.11 1 /J.
l'en1h11su1;: I. I Jck;111 l·TI I(
?.. J.
Pcrnballlu Dek:\11 Bidang Akademik yang bersangkutan
!Vf~ihasiS\Va
DEPARTEMEN AGA1\1A UNIVERSITAS ISLAM NEGERI S YARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Pengaruh Tny~1ngan Beritct l(rin1inal di 'fclt:\'isi l(L·nakalan l\e1naj11
tcrh~1clap
aclalah bcrnir mahasiswa Fakultas flmu Tarbiyah clan Kcguruan UIN Jakarta .yang scdang 1ni.:11yusun skripsi, dan akan 111eng<.H.iakan penc:litian (risct) di inslansi/sekolah y<;ng Saudara pitnpin. Untuk itu kaini 1nohon bantuan Saudara tcrhadap inahasis\va tersebut dalain 1nelaksnnakan pcnelitian din1aksud. ;\~as
pcrhati:in clan bantuan Saudara, ka111i ucapkan teritna kasih.