PENGARUH TABUNGAN DAN DEPOSITO TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA BANK UMUM (BUMN PEMERINTAH) YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011 - 2013
TUGAS AKHIR
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Oleh: EKA RACHMAYANI NIM. 12000765
PROGRAM STUDI AKUNTANSI AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM 2016
ABSTRAK
PENGARUH TABUNGAN DAN DEPOSITO TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA BANK UMUM (BUMN PEMERINTAH) YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013 Oleh: Eka Rachmayani Dosen Pembimbing: Hermaya Ompusunggu. SE., M.Ak Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh tabungan dan deposito terhadap Return On Assets (ROA) pada bank umum (BUMN Pemerintah) periode 200112013. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari laporan keuangan publikasi per triwulan dari bank BNI, BRI, Mandiri dan BTN periode 2011-2013 yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda untuk memperoleh hasil mengenai hubungan antara satu variabel degan variabel lainnya. Hasil uji t menunjukkan bahwa tabungan dan deposito berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Hasil pengujian secara simultan (uji f) menunjukkan tabungan dan deposito secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA) pada Bank BNI, BRI, Mandiri dan BTN periode 2011-2013. Kata kunci : Tabungan, Deposito, dan Return On Assets (ROA)
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat yang sudah semakin maju, bank mempunyai peran sangat penting sebagai penggerak perekonomian. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat semenjak dikeluarkan berbagai deregulasi tentang perbankan sekitar tahun 1980-an. Kondisi tersebut menyebabkan persaingan dalam dunia perbankan yang semakin ketat sehingga menuntut pengelolaan usaha perbankan dengan sebaik-baiknya agar bank tetap mampu terus berkembang dan menghasilkan laba. Pergeseran dana menyebabkan biaya dana menjadi tinggi, selain biaya dana, bank juga harus membayar biaya non bunga dan biaya lainnya. apabila biaya ini tidak dapat diimbangi oleh kenaikan pendapatan yang sebagian besar diperoleh dari bunga kredit serta pendapatan non bunga maka laba yang akan diperoleh bank cenderung akan menurun, menurunnya laba akan mengakibatkan tingkat rentabilitas yang akan dicapai oleh bank menjadi rendah, terlebih lebih apabila perputaran dari aktiva yang dimiliki bank sangat lamban akibat dari kualitas aktiva tersebut yang kurang baik atau kurang produktif, karena rentabilitas merupakan kemampuan dari bank untuk memperoleh laba yang dapat dihitung dengan perbandingan relatif antara laba dan jumlah investasi yang digunakan untuk merealisasikan laba tersebut atau dikenal dengan Return on Assets atau Return on Investment. oleh karena itu semua komponen atau variabel yang
membentuk atau mempengaruhi tinggi rendahnya laba dan perputaran aktiva akan berpengaruh pula terhadap tingkat rentabilitas yang akan dicapai oleh bank. Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998. Tabungan adalah simpanan yang pada penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang telah disepakati, namun tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat launnya yang dipersamakan dengan itu. Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya, biasanya deposito mempunyai jatuh tempo 1, 3, 6, atau 12 bulan.(Dendawijaya 2009), Bila deposito dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo, maka akan kena penalti. \Deposito juga dapat diperpanjang secara otomatis menggunakan sistem ARO (Automatic Roll Over). Deposito akan diperpanjang otomatis setelah jatuh tempo, sampai pemiliknya mencairkan depositonya. Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa. Bunga dapat diambil setelah tanggal jatuh tempo atau dimasukkan lagi ke pokok deposito untuk didepositokan lagi pada periode berikutnya. Rentabilitas Merupakan kemampuan bank dalam meningkatkan labanya, apakah setiap periode atau untuk mengukur tingkat efesiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. (Kasmir,2007). Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas
adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.(Riyanto,2006:35) Return on Assets (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan atau laba secara keseluruhan. (Dendawijaya,2007: 120). Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. (Utomo, 2009: 7). Dengan menghitung ROA dapat diketahui berapa besar prospek tingkat pengembalian dari operating assets yang diinvestasikan ke dalam bank. Rasio rentabilitas (ROA) ini dijadikan sebagai ukuran untuk menilai kemampuan bank didalam menghasilkan laba dan rasio ini diharapkan dapat mewakili beberapa penilaian yang seharusnya dijadikan sebagai patokan bank dalam menjalankan usahanya. Dalam hal ini bahwa tingkat rentabilitas bank sangat penting untuk diketahui oleh direktur atau pimpinan bank, agar dapat mengetahui kendala-kendala atau kelemahan yang terjadi agar dapat langsung diantisipasi atau dilakukan pembenahan dan perbaikan terhadap pengelolaan bank dengan terus meningkatkan rentabilitas bank tersebut. Berdasarkan masalah tersebut diatas maka penulis tertarik meneliti hal tersebut dengan judul : Pengaruh Tabungan dan Deposito terhadap Return On Assets (ROA) pada Bank Umum (BUMN Pemerintah) yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2013
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas penulis membuat perumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah Tabungan berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets (ROA) pada Bank Umum (BUMN Pemerintah)? 2. Apakah Deposito berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets (ROA) pada Bank Umum (BUMN Pemerintah)? 3. Apakah Tabungan dan Deposito berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Return on Assets (ROA) pada Bank Umum (BUMN Pemerintah)?
1.3. Batasan Masalah Batasan masalah bertujuan untuk memberi batasan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian ini. Pada penelitian ini, fokus masalah di batasi pada masalah Tabungan, Deposito dan Laporan keuangan (Neraca dan Laba rugi) pada Bank umum pemerintah (BNI, BRI, Mandiri dan BTN) Periode Tahun 2011 – 2013. Di samping faktor di atas yang berpengaruh terhadap Return on Assets (ROA) pada Bank umum pemerintah (BNI, BRI, Mandiri dan BTN), maka ada faktor lain yang mempengaruhi Return On Assets (ROA) pada Bank pemerintah (BNI, BRI, Mandiri dan BTN) yang tidak di teliti pada penelitian ini yaitu : 1. Bunga Tabungan dan Deposito 2. Kredit 3. Jumlah Nasabah
4. Piutang Tak Tertagih 5. Persaingan antar Bank 6. Dan lain-lain Menimbang dikarnakan keterbatasan waktu dan tempat, maka yang menjadi objek penelitian adalah : Bank Umum Pemerintah (BNI, BRI, Mandiri dan BTN) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui Apakah Tabungan berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets (ROA) pada Bank Umum Pemerintah (BNI, BRI, Mandiri dan BTN).
2.
Untuk mengetahui Apakah Deposito berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets (ROA) pada Bank Umum Pemerintah (BNI, BRI, Mandiri dan BTN).
3.
Untuk mengetahui Apakah Tabungan dan Deposito berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Return on Assets (ROA) pada Bank Umum Pemerintah (BNI, BRI, Mandiri dan BTN).
1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan referensi yang memberikan sumbangan pengetahuan untuk peneliti di masa yang akan datang, yang akan melakukan penelitian yang lebih tentang Tabungan, Deposito dan Rentabilitas (ROA) 1.5.2 Manfaat Praktis Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat memiliki kemanfaatan sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan penulis dalam bidang yang diteliti serta sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar ahli madya sekaligus telah menyelesaikan pendidikan di Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam. 2. Bagi Bank Sebagai masukan bagi Bank, dalam merencanakan berbagai kebijakan seperti mengeluarkan pembiayaan ataupun kebijakankebijakan atau strategi yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan di masa akan datang. 3. Bagi Pembaca Memberikan sumbangan informasi yang dapat dimanfaatkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perbankan 4. Bagi Akademisi Menambah ilmu pengetahuan pada bidang keuangan dan mengetahui kondisis keuangan sebuah Bank dan menerapkan teori-
teori yang telah dipelajari khususnya analisis rasio dan sebagai masukan bagi mereka yang berkeinginan untuk melanjutkan penelitian pada bidang yang sama
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
2.1
Landasan Teori Sesuai dengan peranannya sebagai perantara keuangan masyarakat maka
pada dasarnya aktivitas paling utama bagi manajemen bank adalah mengelola dana - dana, baik mengatur dana yang masuk dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito dan tabungan maupun menyalurkan dalam bentuk kredit. Keberhasilan dalam mengelola dana - dana tersebut merupakan salah satu kunci sukses bagi manajemen bank. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan dari manajemen dana dalam mengelola sebuah bank. Bagi bank dana merupakan suatu hal pokok yang sangat penting. Tanpa dana bank tidak dapat berbuat apa - apa. Dana disamping merupakan barang yang diperdagangkan juga merupakan alat likuiditas. Menurut dana - dana bank yang digunakan sebagai modal operasional bersumber dari (Sinungan,2005:60): a) Dana sendiri disebut juga Dana dari Pihak Kesatu b) Dana dari pinjaman pihak luar Bank disebut dengan Dana dari Pihak Kedua c) Dana dari masyarakat disebut dengan Dana dari Pihak Ketiga (Giro, Tabungan dan Deposito)
2.1.1 Pengertian Tabungan Tabungan adalah salah satu dari berbagai macam produk perbankan yang paling banyak diminati masyarakat dari mulai kalangan Pelajar, Mahasiswa bahkan Pengusaha. Namun masih banyak juga kalangan masyarakat yang belum begitu mengerti tentang produk tabungan. Ada beberapa pendapat tentang definisi tabungan baik dari undang-undang pemerintah maupun dari para ahli ekonomi, diantaranya adalah: Menurut UU No. 10 Th 1998 yang dimaksud dengan tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu, Tabungan adalah mengumpulkan dana dari masyarakat guna membiayai pembangunan dan menanamkan kebiasaan menabung dikalangan masyarakat. (Kasmir,2011 : 57) Menurut Drs. Ismail, MBA., Ak. Dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Perbankan,2010,
hlm 67”. Tabungan adalah simpanan pihak
ketiga yang penarikannya hanya bisa dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak bisa ditarik dengan cek, buyet,giro dan atau alat lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Menurut Maryanto Supriyono Dalam bukunya yang berjudul “Buku Pintar Perbankan,2010, hlm 24”. Tabungan adalah salah satu bentuk simpanan yang dana nya disimpan pada suatu rekening, setiap saat dan kapan saja pemilik tabungan dapat menarik uangnya baik tunai maupun non tunai (pindah buku,
transfer ke bank lain) melalui ATM atau teller. Menurut Nurul Ichsan Hasan, MA. Dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Perbankan,2014, hlm 114”. Tabungan merupakan jenis simpanan yang sagat populer di lapisan masyarakat umum. Dalam perkembangan zaman, masyarakat saat ini sudah beralih kelembaga keuangan bank. Menabung di bank bukan saja menghindarkan dari resiko kehilangan atau kerusakan, akan tetapi juga memperoleh penghasilan dari bunga. Dengan demikian uang akan bertambah dari waktu kewaktu sekalipun tidak ditambah. Berdasarkan pendapat pendapat diatas banyak sekali terdapat persamaan diantaranya adalah tabungan merupakan dana pihak ketiga yang disimpan di bank,penarikan tabungan hanya dapat dilakukan dengan syarat dan cara tertentu.
2.1.1.1 Jenis-jenis Tabungan Ada beberapa jenis-jenis Tabungan.Menurut Kasmir,(2011: 57), diantaranya adalah: 1.
Tabanas (Tabungan Pembangunan Nasional) Adalah bentuk tabungan yang tidak terikat oleh jangka waku dengan syarat penyetoran dan pengambilannya hanya boleh di lakukan dengan syarat-syarat tertentu,yaitu hanya boleh di ambil maksimal 2 kali dalam satu bulan. Tabanas terdiri dari berbagai jenis,yaitu : a. Tabanas Umum adalah tabanas yang berlaku bagi perorangan dan dilaksanakan secara sendiri-sendiri oleh penabung yang bersangkutan.
b. Tapelpram (Tabungan Pemuda,Pelajar dan Pramuka) Adalah tabungan khusus
yang
dilakukan
secara
kolektif
melalui
organisasi
pemuda,sekolah dan semua pramuka. c. Tabungan Pegawai adalah tabungan khusus pegawai dan semua golongan
kepangkatan
yang
berada
dilingkungan
departement,
lembaga,instansi pemerintah dan perusahaan lainnya yang dilakukan secara kolektif. 2. Taska (Tabungan Asuransi Berjangka) Adalah jenis Tabungan yang berkaitan erat dengan asuransi jiwa dan jaminan bagi sipenabung serta penyetoran dilakukan setiap bulan. Tabungan ini dapat diasuransikan untuk perencanaan berupa biaya-biaya sekolah,kuiah dan lain-lain. 3.
Tabungan ONH (Ongkos Naik Haji) Adalah setoran yank dilakukan oleh seseorang yang ingin melaksanakan ibadah haji,besarnya ONH ditetapkan oleh pemerintah dalam hal ini Depertement Agama
4.
Tabungan lainnya Yaitu tabungan selain Tabanas dan Taska,tabungan ini dikeluarkan oleh masing-masing bank dengan ketentuan-ketentuan yang di ataur oleh masing-masing bank yank bersangkutan.
2.1.1.2 Metode atau sarana penarikan Tabungan Ada beberapa sarana dalam melakukan penarikan tabungan ,hal ini
tergantung dari persyaratan bank masing-masing, mau menggunakan sarana yang mereka inginkan .Sarana ini dapat digunakan sendiri - sendiri atau secara bersamaan.Adapun sarana tersebut menurut Nurul Ichsan Hasan (2014: 115) adalah : 1) . Buku Tabungan Adalah buku yang dipegang oleh nasabah,buku tabungan berisi tentang informasi saldo,transaksi penyetoran, penarikan dan pemindah bukuan serta berbagai pembebanan yang dilakukan oleh pihak bank yang ada pada tanggal tertentu 2)
Slip Penarikan Adalah slip yang digunakan untuk menarik sejumlah uang tertentu dari
rekening tabungannya, Didalam slip penarikan nasabah harus menuliskan Nama,Nomor rekening dan Jumlah uang yang ditarik disertai dengan tanda tangan nasabah. 3)
Kuitansi Kuitansi juga merupakan formulir penarikan dan juga merupakan bukti
penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya sama dengan slip penarikan.Didalam kuitansi ditulis nama penarik,jumlah uang dan nama penarik.Sarana ini juga digunakan secara bersamaan dengan buku tabungan. 4)
Kartu ATM Adalah sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik dan dapat digunakan
sebagai alat untuk menarik sejumlah uang tertentu dari rekening tabungannya di mesin ATM (Automated Teller Machine).
2.1.1.3 Manfaat Tabungan Menurut Kasmir (2012) ada beberapa manfaat dari Tabungan diantaranya adalah : 1. Bagi nasabah antara lain : a) Mendapatkan Kartu ATM yang dapat digunakan bertransaksi dilebih dari 4000 ATM Bank pemerintah yang berlogo “Link” dan yang berlogo ATM Bersama. b) Bunga progresif dihitung berdasarkan saldo harian. c) Penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan disemua Kantor Cabang (on-line). d) Fasilitas ATM dan auto debet untuk pembayaran otomatis angsuran KPR,tagihan Telkom, Telkomsel dan PLN serta pembelian voucher isi ulang Handphone. e) Fasilitas auto transfer untuk transfer dana anda secara rutin ke rekening lain di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) atau bank lain. f)
Secara otomatis penabung dilindungi asuransi jiwa bebas premi, dengan uang pertanggungan maksimal Rp. 50.000.000,-Mempunyai kesempatan memenangkan Grand Prize 2 Rumah senilai masingmasing 2 Milyar serta hadiah Tabungan Batara dengan total hadiah Rp. 14 Milyar.
2. Bagi bank antara lain : a) Sebagai salah satu sumber dana. b) Bank mendapatkan keuntungan dari selisih antara sumber dana yang diperoleh dengan kredit yang disalurkan.
c) Dana yang mengendap dapat disalurkan dalam bentuk kredit. 2.1.1.4 Ketentuan Tabungan Menurut Ismail (2010: 70) Ada beberapa ketentuan yang harus dipatuhi apabila seseorang ingin mengajukan Tabungan. a. Pembukaan Tabungan Pembukaan Rekening Tabungan
Bagi calon nasabah yang ingin
membuka rekening tabungan harus datang langsung, tidak dapat diwakilkan. b.
Penyetoran Tabungan Batara 1) Penyetoran tabungan dilakukan dengan atau tanpa membawa buku tabungan. 2) Saldo tabungan dibawah Rp. 100.000,- terkena denda Rp. 4.000, 3) Penyetoran tabungan untuk lembaga dapat dilakukan oleh pemilik rekening atau perwakilan dengan atau tanpa membawa buku tabungan.
c.
.Penarikan Tabungan 1) Penarikan tabungan dapat dilakukan dengan menggunakan ATM atau datang langsung ke bank dengan membawa buku tabungan. 2) Penarikan diatas limit Rp. 10.000.000,- harus ada persetujuan dari kepala
unit,
disertai
dengan
foto
copy
identitas
diri
(KTP/SIM/Pasport dll). 3) Saldo minimal setelah melakukan penarikan adalah Rp. 50.000, 4) Penarikan yang dilakukan oleh bukan pemilik rekening harus disertai dengan identitas diri dan menggunakan surat kuasa, yang
isinya terdiri dari : Nama pemberi dan penerima kuasa Alamat, serta nomor telepon yang dapat dihubungi dari pemberi dan penerima kuasa. Nomor identitas diri pemberi dan penerima kuasa., Nomor rekening tabungan yang ingin ditarik. Jumlah nominal yang ditarik. 5) Disurat kuasa harus ada tandatangan pemberi kuasa dan harus menggunakan materai. d.
Ketentuan Buku Tabungan 1) Buku tabungan merupakan tanggung jawab pemiliknya. 2) Buku tabungan yang hilang harus segera diganti di Bank 3) Jika ada perubahan tanda tangan dan lainnya harus segera melapor ke Bank tempat dia membuka rekening. 4) Penggantian buku tabungan yang baru harus dilakukan oleh pemiliknya,tidak boleh diwakilkan.
e.
Penutupan Buku Tabungan 1) Penutupan Tabungan atas permintaan nasabah 2) Penutupan Tabungan karena tidak aktif 3) Penutupan Tabungan karena faktor lain: Perubahan nama tabungan Bank Marger Dan lain – lain
2.1.1.5 Tujuan Tabungan Ada beberapa Tujuan Tabungan Menurut Bambang Riyanto (2011: 346) 1. Membuat masyarakat meminati untuk menjadi nasabah bank dengan mempercayakan bank untuk mengelola dananya 2. Meningkatkan pelayanan kepada nasabah bank dengan fasilitas transaksi yang sering dilakukan, seperti penarikan ,penyetoran dll 3. Sebagai alat untuk memudahkan transaksi, bisnis, atau usaha individu 4. Uang yang disisihkan nasabah dari hasil pendapatan nya di bank dapat digunakan untuk cadangan di masa yang akan datang.
2.1.2 Pengertian Deposito Secara etimologis, kata “deposito” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti “Uang yang disimpan dalam rekening, Tindakan menyimpan uang di bank, Kredit yang diberikan bank kepada seseorang dan hak atas saldo uang di bank bagi mereka yang telah menyimpannya di bank”. Dari pengertian ini, maka yang dimaksudkan deposito adalah “simpanan di bank yang penarikannya dapat dilakukan setelah masa tertentu yang diperjanjikan atau setelah pemberitahuan sebelumnya”. Sementara itu, dalam Kamus Lengkap Ekonomi, deposito diartikan sebagai berikut: “Rekening
perorangan
atau
perusahaan
dalam
Bank
Komersil
(Commercial Bank) di mana nasabah dapat mendepositokan uang atau cek yang dapat diambil dengan membuat pemberitahuan lebih dahulu kepada bank.
Deposito berbeda dengan rekening Koran (Current Account) yang dipakai untuk membayar transaksi sehari hari, biasanya berbentuk simpanan (saving) seseorang atau perusahaan dan dipergunakan untuk membiayai keperluankeperluan khusus. Bunga (interest) dibayarkan atas deposito yang biasanya lebih tinggi dari tingkat bunga rekening koran, untuk merangsang nasabah mendepositokan uangnya dalam jangka waktu tertentu yang lebih lama. Berbeda dengan rekening koran, cek biasanya tidak dapat dikeluarkan dengan memakai rekening deposito”. Secara terminologis, banyak pakar yang memberikan pengertian dan definisi deposito beragam. Di antaranya adalah sebagai berikut: Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1988. “Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank”. Menurut Nurul Ichsan Hasan (2014: 120). Deposito adalah simpanan dari pihak ketiga pada bank yang penyetorannya maupun penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu, menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan sehingga deposito dikenal juga tabungan berjangka. Menurut Ismail (2010: 79). Deposito merupakan dana nasabah yang penarikannya sesuai jangka waktu tertentu, sehingga mudah diprediksi ketersediaan dana tersebut. balas jasa yang diberikan oleh bank untuk deposito lebih tinggi dibanding produk dana lainnya, seperti giro dan tabungan. oleh karena itu bagi bank, deposito dianggap sebagai dana mahal.
Deposito menurut definisi perbankan adalah:. “Suatu simpanan uang pada bank dengan jangka waktu tertentu oleh Badan Hukum atau perorangan yang mendapat bunga tiap-tiap bulan dalam jumlah yang tetap”. Dari definisi di atas, deposito adalah suatu simpanan yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang penarikannya dilakukan dalam jangka waktu tertentu (jatuh tempo). 2.1.2.1
Jenis – Jenis Deposito
Menurut Ismail (2010: 80). Bank memberikan beberapa alternatif pilihan kepada masyarakat dalam menempatkan dananya dalam beberapa jenis deopsito antara lain: a)
Time deposit Time deposit atau lebih dikenal dengan istilah “deposito berjangka”,
yaitu deposito yang terikat oleh waktu yang telah di tentukan. Apabila waktu yang di tentukan itu habis, maka deposan dapat menarik simpanan deposito berjangka itu dari bank atau sebaliknya memperpanjang simpanan deposito berjangka itu dengan suatu periode tertentu yang diinginkan. (Ismail, 2010., hlm. 80-81) Jangka waktu deposito ini bervariasi antara lain : 1) Deposito jangka waktu 1 bulan 2) Deposito jangka waktu 3 bulan 3) Deposito jangka waktu 6 bulan 4) Deposito jangka waktu 12 bulan 5) Deposito jangka waktu 24 bulan
Simpanan uang pada bank yang berupa deposito berjangka pada umumnya deposan akan menerima bilyet deposito (asli). Isi dari bilyet deposito itu antara lain sebagai berikut: 1) Nama dan alamat jelas dari deposan 2) Jumlah nominal setoran (yang dinyatakan dengan jumlah nilai uang) 3) Jangka waktu simpanan dan kapan deposito berjangka itu jatuh tempo atau habis waktu dari periode yang diinginkan 4) Besarnya prosentase bunga yang telah ditetapkan oleh pihak bank Sementara itu dari sisi isi dan bentuk formulir deposito, maka pada awalnya ditetapkan dan dicetak oleh Bank Indonesia (BI). Namun sekarang, Bank Indonesia memberikan kewenangan kepada bank pemerintah lainnya untuk mencetaknya sendiri sesuai dengan bentuk standar yang telah ditentukan. Pada deposito berjangka, maka setelah jatuh tempo atau habis waktu, maka dana deposan akan ditarik dari bank dengan cara menukar bilyet deposito yang asli dengan uang tunai, atau dapat pula dengan memindahbukukan ke dalam Rekening Koran Giro yang bersangkutan, sehingga bilyet deposito asli yang dipegang oleh deposan harus diserahkan kembali kepada pihak bank. b) Deposit on call Deposit on call adalah uang simpanan tetap berada di bank selama belum dibutuhkan oleh pemiliknya (penyimpan). Apabila penyimpan uang itu akan menarik simpanannya, maka terlebih dahulu harus memberitahukan kepada pihak bank. Masa pemberitahuan kepada bank itu dilakukan adalah
tergantung kepada perjanjian yang diadakan antara penyimpan (deposan) dengan pihak bank (ada yang setahun, dua bulan dan sebagainya). Doposit on call biasa dikenal dengan sebutan deposito harian. Dalam prakteknya, deposito jenis doposit on call ini pengambilannya berdasarkan pemberitahuan terlebih dahulu oleh nasabah yang bersangkutan dengan kesepakatan perjanjian tenggang pengambilan yang telah disepakati bersama, misalnya 1 (satu) hari sebelum pengambilan harus sudah memberitahukan terlebih dahulu ke pihak bank. (Ismail, 2010., hlm. 90) c) Sertifikat Deposito Sertifikat deposito merupakan bukti bahwa seseorang atau sebuah perusahaan yang berbentuk badan hukum telah mendepositokan sejumlah uang tertentu di sebuah bank. Ciri-ciri yang mendasar dari rekening deposito ini adalah bahwa dana yang didepositokan tidak dapat ditarik kembali oleh pemiliknya paling sedikit selama 30 hari (atau lebih) dan bahwa sertifikat-sertifikat dijual oleh bank dalam denominasi-denominasi tetap, misalnya $1000, $5000 dan $100.000. Di lain pihak ada pula yang mendefinisikan sertifikat deposito sebagai simpanan berjangka atas pembawa atau unjuk dengan izin otoritas moneter dan dikeluarkan oleh bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak ketiga. Dalam kaitan ini bunga dibayar dimuka dalam arti dipotong dari nominalnya pada waktu sertifikat deposito itu dibeli. Misalnya sertifikat deposito berjangka nominal Rp.1.000.000 dibeli tunai dengan Rp.940.000,
setelah sertifikat jatuh tempo akan diterima kembali uang sebesar Rp.1.000.000. Sertifikat deposito dapat diperjualbelikan kurang dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan. Bunga yang diberikan oleh setiap bank yang menerbitkan sertifikat berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan ini tergantung dari kemampuan dan kebutuhan bank bersangkutan atas dana yang diinginkan untuk ditarik dari masyarakat. Dari penjelasan tentang sertifikat deposito tersebut di atas dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut: 1. Sertifikat deposito bank adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang dikeluarkan oleh bank. 2. Terikat pada suatu jangka waktu tertentu. 3. Diberikan imbalan yang biasanya dibayar dimuka pada saat membeli sertifikat deposito. 4. Bank yang mengeluarkan sertifikat deposito mempertanggungjawabkan seluruh harta kekayaannya. 5. Dikeluarkan atas unjuk. 6. Dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan hanya dengan cara penyerahan. 7. Pengeluaran sertifikat deposito sesuai dengan Undang-undang yang berlaku di negara yang bersangkutan. 8. Bebas pajak atas bunga, deviden dan royalty. 9. Dapat dijadikan jaminan atas kredit. 10. Menjadi kadaluarsa setelah 30 tahun sejak tanggal jangka waktunya.
Selain itu dikenal pula istilah sertifikat deposito yang dirundingkan dan sertifikat deposito yang tak dirundingkan. Perbedaan mendasar antara keduanya adalah bahwa sertifikat deposito yang dapat dirundingkan dapat dijual sebelum jatuh temponya oleh pembeli deposito asli (perdana), sedangkan pada sertifikat deposito yang tidak dapat dirundingkan, hanya pembeli
asli
yang
merupakan
satu-satunya
orang
yang
dapat
menguangkannya. d) Demand deposit Demand deposit (rekening koran giro) adalah penyimpan dapat menyimpan atau menarik dananya pada/dari bank setiap saat yang dikehendaki (Ismail, 2010: 83) 2.1.2.2
Ketentuan Umum menjadi Nasabah Deposito Seperti hal nya dengan tabungan, (Ismail, 2010, hlm. 94) maka
deposan yang akan mendepositokan uangnya harus memenuhi beberapa persyaratan. Adapun ketentuan-ketentuan umum untuk menjadi nasabah deposito adalah sebagai berikut: 1.
Nasabah cukup datang ke bank yang dipercaya agar dapat menjamin uang deposan agar tidak akan hilang. Oleh karena itu, karena banyaknya persaingan dunia perbankan saat ini, maka membuka peluang bagi nasabah untuk dapat memilih bank yang cukup bonafit (sehat secara ekonomi finansial) dan mempunyai suku bunga yang cukup tinggi.
2.
Nasabah diharapkan mengisi beberapa formulir aplikasi yang memuat tentang: a). Jumlah nominal simpanan b). Jangka waktu yang nasabah pilih
3. Menyerahkan fotokopi KTP atau identitas nasabah untuk dicatat, baik yang nama, alamat dan pekerjaan. Hal ini sangat perlu dilakukan, sebab pemegang deposito tidak dapat diwakilkan sehingga pencatatan identitas tersebut untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Dari pencatatan identitas ini, nanti akan dibubuhkan pada bank bersangkutan untuk dilaporkan kepada Bank Indonesia untuk mendapatkan Kartu yang berfungsi untuk mengambil bunga deposito pada jatuh tempo setiap bulannya. 4. Proses terakhir adalah penyetoran. Proses ini merupakan akhir dari roses menjadi deposan suatu bank. Dengan menyetor nominal tersebut, nasabah resmi menjadi deposan bank tersebut.16 Setelah menjadi deposan (yang memegang simpanan deposito) maka bank menerbitkan bilyet deposito yang terdiri atas: a) 1 (satu) lembar asli untuk deposan, bermeterai dan ditandatangani oleh pejabat bank yang bersangkutan. b) 1 (satu) lembar untuk Bank Indonesia sebagai penagih premi (subsidi pbunga) dari Bank Indonesia. c) 1 (satu) lembar untuk bukti pembukuan (bersama formulir) d) 1 (satu) lembar untuk pelunasan.
e) 1 (satu) lembar untuk Desk Pasar Modal Bank Indonesia
2.1.2.3
Manfaat Deposito Deposito menjadi salah satu layanan Bank yang banyak digunakan
oleh para Nasabah nya, baik untuk perorangan maupun badan usaha dan bisnis. Menurut (Ismail, 2010., hlm.95). Ada banyak manfaat deposito yang dapat diperoleh, beberapa manfaat tersebut adalah : 1) Suku bunga relatif lebih tinggi dan llebih kompetitif jika dibandingkan dengan Tabungan biasa. 2) Deposito tidak hanya bisa digunakan atas nama pribadi, tapi juga bisa atas nama perusahaan. 3) Terdapat pilihan jangka waktu, Beberapa jangka waktu yang tersedia secara umum adalah 1,2,3,6,12 dan 24 bulan (Jangka waktu isa saja berbeda-beda). 4) Bungan bisa diambil pada saat jatuh tempo dalam bentuk tunai, dan bisa juga diinvestasika kembali kedalam pokok deposito yang dimiliki, serta dapat ditransfer ke arekening lain. 5) Tersedia dalam berbagai Mata uang. 6) Deposito
juga
dapat
dijadikan
Investasi.
2.1.3 Return on Assets (ROA) Return on Assets (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan atau laba secara keseluruhan. (Dendawijaya, 2007: 120). Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Dengan menghitung
ROA
dapat
diketahui
berapa
besar
prospek
tingkat
pengembalian dari operating assets yang diinvestasikan ke dalam bank. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ROA dalam penelitian ini adalah mengukur perbandingan antara laba bersih setelah dikurangi beban bunga dan pajak (Earning After Taxes / EAT) yang dihasilkan dari kegiatan pokok perusahaan dengan total aktiva (assets) yang dimiliki perusahaan untuk melakukan aktivitas perusahaan secara keseluruhan dan dinyatakan dalam persentase. 2.1.4.1 Perhitungan Return on Assets (ROA) Menurut Kasmir (2015: 330), Secara matematis Return on Assets (ROA) dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Return on Assets =
Net Income x 100% Total Assets
Semakin besar ROA suatu perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. 2.1.4.2 Kelebihan dan Kelemahan Return on Asset Adapun kelebihan dan kelemahan Return on Asset adalah sebagai berikut: 1. Kelebihan ROA diantaranya sebagai berikut: a. ROA mudah dihitung dan dipahami. b. Merupakan alat pengukur prestasi manajemen yang sensitif terhadap setiap pengaruh keadaan keuangan perusahaan. c. Manajemen menitikberatkan perhatiannya pada perolehan laba yang maksimal. d. Sebagai tolok ukur prestasi manajemen dalam memanfaatkan asset yang dimiliki perusahaan untuk memperoleh laba. e. Mendorong tercapainya tujuan perusahaan. f. Sebagai alat mengevaluasi atas penerapan kebijakan – kebijakan manajemen. 2. Kelemahan ROA diantaranya sebagai berikut: a. Kurang mendorong manajemen untuk menambah asset apabila nilai ROA yang diharapkan ternyata terlalu tinggi. b. Manajemen cenderung fokus pada tujuan jangka pendek bukan pada tujuan jangka panjang, sehingga cenderung mengambil
keputusan jangka pendek yang lebih menguntungkan tetapi berakibat negatif dalam jangka panjangnya
2.2
Penelitian Terdahulu Peneliti / Tahun penelitian.
Judul Penelitian
1
Dewi Gusti Ayu (2008)
Pengaruh Tabungan dan Deposito Terhadap Rentbailitas (ROA dan ROE) pada Bank BRI dan BNI
Secara simultan dan parsial.Analisis yang digunakan yaitu regresi linier berganda, Uji-F.Hasil penelitian bahwa secara parsial tabungan dan deposito mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat rentabilitas (ROA dan ROE) pada Bank BRI dan BNI sedangkan secara simultan tabungan dan deposito mempunyai pengaruh signifikan terhadap rentabilitas ROA.
2
Hardiansyah Pahlawan (2012)
Hasil penelitian bahwa seluruh variabel independen biaya dana secara simultan memiliki pengaruh yang kuat terhadap perubahan ROA. Sedangkan secara parsial dari ketiga variabel tersebut hanya biaya dana deposito yang tidak berpengaruh secara signifikan dalam menerangkan perubahan ROA
3
Hedy Kuswanto (2011)
Analisys Pengaruh Biaya Dana (cost of fund) Giro, Tabungan dan Deposito terhadap Rentabilitas (ROA) Bank Persero BUMN Indonesia”. Pengaruh Tabungan Dan Deposito Mudharabah Terhadap Penyaluran Dana Pada
No
Hasil Penelitian
Penelitian bertujuan menganalisis tabungan dan deposito mudharabah terhadap dana yang disalurkan oleh perbankan syariah di Indonesia. Sampel penelitian diambil dari data yang diperoleh melalui Statistik Perbankan Syariah – Bank Indonesia ( SPS-BI)
Perbankan Syariah Di Indonesia
4
Adrianti (2015)
5
Intan Cynara Valentina Putri (2006)
dari bulan Januari 2009 hingga Juni 2012. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah tabungan dan deposito mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran dana. Pengaruh 1) Hasil uji t menunjukkan bahwa tabungan Tabungan, dan deposito berpengaruh signifikan Deposito Dan terhadap ROA. Sedangkan Kredit Modal Kredit Modal kerja tidak berpengaruh signifikan Kerja terhadap ROA. Hasil pengujian secara Terhadap simultan (uji f) menunjukkan tabungan, Rentabilitas deposito, dan kredit modal kerja secara Pada Bank simultan berpengaruh signifikan terhadap Perkreditan ROA pada Bank Perkreditan Rakyat Rakyat Di periode 2011-2014. Batam Periode 2011-2014. Tabungan 1) Berdasarkan hasil analisis regresi dan Deposito diperoleh adanya hubungan pengaruh terhadap antara tabungan dan deposito (variable X) rentabilitas dengan rentabilitas (variable Y) yang bank (ROA, bersifat negative. Hal ini dipengaruhi ROE dan oleh biaya, pendapatan, assets dan modal NIM) yang digunakan. Pada bank BRI periode tahun hubungan antara tabungan deposito 2000 sampai terhadap ROA, ROE dan NIM semuanya tahun 2003 bersifat negative. Hubungan pengaruh yang negative antara tabungan dan deposito dengan rentabilitas diakibatkan oleh profit margin, assets utilization, dan equity yang rendah, sehingga apabila jumlah tabungan dan deposito meningkat, mengakibatkan profit margin manurun maka rentabilitas akan menurun.
2.3
Kerangka Pemikiran Berdasarkan permasalahan di atas, pengaruh tabungan dan deposito
terhadap rentabilitas (ROA) bank umum pemerintah, maka didapat kerangka pemikiran sebagai berikut:
H1
Tabungan H3
Return on Assets (ROA) d
Deposito
2.4
H2
Hubungan antar Variabel
2.4.1 Hubungan Tabungan terhadap Return on Assets (ROA) Tabungan sebagai variabel bebas (X1). Tabungan adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Sedangkan jumlah tabungan yang dimaksud adalah total keseluruhan tabungan yang dihimpun oleh Bank dalam periode tertentu. 2.4.2 Hubungan Deposito terhadap Return on Assets (ROA) Deposito sebagai variabel bebas (X2). Deposito adalah simpanan dari pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam
jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan dan penarikan harus sesuai dengan yang disepakati bersama 2.4.3 Hubungan antar Tabungan dan Deposito terhadap Return on Assets (ROA) Hubungan Tabungan dan Deposito (X) menjadi variable bebas. Tabungan dan deposito adalah sumber dana berbiaya yang dihimpun oleh bank, dan termasuk ke dalam dana mahal. Tabungan dan deposito (dana mahal) didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah dana mahal terhadap total dana berbiaya. Return on Assets (ROA) sebagai variabel terkait (Y). Rasio Rentabilitas ini dijadikan
sebagai
ukuran
untuk
menilai
kemampuan
bank
didalam
menghasilkan laba dan rasio ini diharapkan dapat mewakili beberapa penilaian yang seharusnya dijadikan sebagai patokan bank dalam menjalankan usahanya lebih tepatnya. ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memanfaatkan assetnya untuk memperoleh laba.
2.5
Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah di kemukakan maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah : H1 = Adanya pengaruh signifikan antara tabungan terhadap Return on Assets (ROA) Bank Umum Pemerintah (BNI, BRI, Mandiri dan BTN). H2 = Adanya pengaruh signifikan antara deposito terhadap Return on Assets (ROA) Bank Umum Pemerintah (BNI, BRI, Mandiri dan BTN).
H3 = Adanya pengaruh signifikan secara simultan antara tabungan dan deposito terhadap Return on Assets (ROA) Bank Bank Umum Pemerintah (BNI, BRI, Mandiri dan BTN).
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Menurut Sugiyono (2010: 61) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun perusahaan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Pemerintah (BNI, BRI, Mandiri dan BTN) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesa (BEI) periode tahun 2011 – 2013. 3.1.2 Sampel Menurut Sugiyono (2010: 62). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul - betul representatif (mewakili). Dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah seluruh data populasi, yaitu laporan keuangan triwulan pada Bank Umum Pemerintah (BNI, BRI, Mandiri dan BTN) periode tahun 2011 - 2013 sebanyak 48 data.
3.2
Data Penelitian
3.2.1 Jenis dan Sumber Data Menurut Suharmi Arikunto (2006: 129) mengemukakan bahwa sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data yang kita butuhkan dapat diperoleh. Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder . Menurut Jonathan Sarwono dan Ely Syhayati (2010: 69) Sumber data sekunder adalah data yang sudah ada, data tersebut sudah dikumpulkan sebelumnya untuk tujuan-tujuan yang tidak yang tidak mendesak. Sumber data sekunder terdiri atas dua jenis yaitu : a. Studi Kepustakaan Nazir (2005:
93) menyatakan bahwa studi perpustakaan, selain dari
mencari sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai ke mana ilmu yang berhubungan dengan penelitian telah berkembang sehingga kesimpulan dapat diperoleh. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data dari berbagai bahan pustaka yang relevan dan referensi lain yang berhubungan dengan materi yang akan dikaji. Penelitian ini berguna untuk memperoleh data sekunder sebagai landasan teoritis dalam membandingkan, membahas dan menganalisis data yang diperoleh dari penelitian lapangan.
b. Dokumentasi Menurut Umi Narimawati, Sri Dewi anggadini dan Linna Ismawati (2010: 39) dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang terdapat pada perusahaan. Peneliti mengumpulkan informasi dari data yang telah diolah oleh pihak lain, yaitu informasi mengenai data - data laporan keuangan (Neraca dan Laba Rugi) pada Bank BNI, BRI dan Mandiri, yang terdaftar di BEI periode 2011 – 2013. 3.2.2 Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2013: 231) Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karna tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data Penulis mengumpulkan bahan-bahan yang tertulis berupa data tentang laporan keuangan Bank BNI, BRI, Mandiri dan BTN), yang terdaftar di BEI periode 2011 – 2013. 3.3
Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2010: 3) variable penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang objek atau kegiatan yang mempunyai variasi yang tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel penelitian terdiri dari : 1. Variebel Independen atau Variabel Bebas
Menurut Sugiyono (2010: 4), variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi suatu yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Berdasarkan pada judul penelitian yang dilakukan oleh penulis, makan variabel independen (X) adalah : a.
Tabungan (X1)
b.
Deposito (X2).
2. Variabel dependen atau Variabel Terikat Menurut Sugiyono (2010: 4), variabel dependen merupakan
variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (bebas). Dalam penelitian ini variabel dependen (Y) adalah Returm on Assets (ROA) pada Bank BNI, BRI, Mandiri dan BTN perriode 2011 - 2013
3.4 Metoda Analisa Data 3.4.1
Uji Asumsi Klasik Menurut Ghozali (2005) dalam melakukan analisis data kuantitatif
seringkali kita menggunakan uji persyaratan analisis. Tujuan metode ini adalah supaya untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak biasa dan konsisten. Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Uji Normalitas Menurut Ghozali (2005: 110). Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendekteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis normalitas data dapat dilakukan dengan mengunakan pengujian berikut : a. Histogram Penguji dengan model histogram memiliki ketentuan bahwa data normal berbentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang memilik pola distribusi normal. Jika data melenceng kekanan atau kekiri berarti data tidak terdistribusi secara normal. b. Grafik Normaliti Probabiliti Plot Dalam Uji ini, ketentuan yang digunakan adalah : 1). Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas 2). Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. c. Uji Kolmogorov Smirnov Dalam uji ini, pedoman yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah : - Jika nilai signifiksn > 0.05 maka distribusi normal - Jika nilai signifikan < 0.05 maka distribusi tidak normal
1) Hipotesis yang dipergunakan dalam uji ini adalah : Ho : Data residual berdistribusi normal Ho : Data residual tidak berdistribusi normal 2. Uji Asumsi Autokorelasi Menurut Ghozali (2011: 110-111), Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi yaitu dengan melakukan Uji Durbin-Watson (DW test) . berikut adalah kriteria autokorelasi ada tiga, yaitu : a. Nilai D-W di bawah -2 berarti diindikasi ada autokorelasi positif. b. Nilai D-W diantara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi. c. Nilai D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif. 3. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2011: 139), Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan antara variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain.
Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Ketentuan dari heteroskedastisitas adalah sebagai berikut : a. Jika titik-titiknya membentuk pola tertentu yang teratur maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas berarti adanya variasi residual yang tidak sama untuk semua pengamatan atau terdapatnya variasi residual yang semakin besar pada jumlah pengamatan. 4.
Uji Multikolinieritas Menurut Ghozali (2011: 105), Uji ini bertujuan untuk mengetahui antara variabel independen yang satu dengan independen yang lain dalam regresi saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Konsekuensi bagi model regresi yang mengandung multikolinieritas adalah bahwa kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkat dengan bertambahnya variabel independen, tingkat signifikansi yang digunakan untuk hipotesis nol akan semakin besar. Akibatnya model regresi yang diperoleh tidak valid untuk menaksir variabel independen. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas dalam model regresi adalah melihat nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF).
Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel bebas lainnya. Nilai cut off yang umumnya digunakan adalah tolerance 0,10 sama dengan nilai VIF di atas 10. 3.5
Pengujian Hipotesis Menurut Sugyono (2010: 84), hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah tersebut bisa berupa pernyataan tentang hubungan antar dua variabel atau lebih. Selain itu juga untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh antara variable terikat baik secara secara simulatan maupun parsial. Spesifikasi ini menggunakan analisis regresi (Persamaan Regresi berganda ) adalah sebagai berikut : Y= a + b X1 + bX2 + e Keterangan: Y
=
Return on Assets (ROA)
a
=
Konstanta
b
=
Koefisien persamaan regresi prediktor X1, X2
X1
=
Variabel Tabungan
X2
=
Variabel Deposito
e
=
Faktor pengganggu (error)
3.5.1
Uji Parsial (T-Test) Menurut Ghozali (2011: 98-99 ), uji statistik t pada dasarnya
menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Hipotesis dirumuskan sebgai berikut : H0 : Xi > 0,05 artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Ha : Xi < 0,05 artinya ada pengaruh yang secara signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Penerimaan atau penolakan hipot esis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika nilai signifikansi t statistik > 0,05 atau –ttabel < thitung < ttabel, maka H0 diterima. Hal ini berarti bahwa suatu variabel independen secara individual tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. 2.
Jika nilai signifikansi t statistik < 0,05 atau thitung > ttabel atau thitung < ttabel, maka H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
3.5.2
Uji Simultan (F - Test) Menurut Ghozali (2011), uji statistik F pada dasarnya menunjukan
apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Hipotesis nol (H0) menyatakan bahwa semua variabel independen yang dimasukan dalam
model tidak mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen, sedangkan Hi menyatakan bahwa semua variabel independen mempunyai pengaruh secara signifikas terhadap variabel dependen. H0 diterima apabila Fhitung < Ftabel H0 ditolak apabila Fhitung > Ftabel Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut: 1.
Jika nilai signifikansi < 0,05 maka regresi dapat digunakan untuk uji hipotesis.
2.
Jika nilai signifikansi > 0,05 maka regresi tidak dapat digunakan untuk uji hipotesis.
3.5.3
Koefisien determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
ketepatan yang paling baik dalam analisa regresi, hal ini ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu). Jika koefisien determinasi nol berarti variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Karena variabel independen pada penelitian ini lebih dari 2, maka koefisien determinasi yang digunakan adalah Adjusted R Square (Imam Ghozali, 2005). Dari koefisien determinasi (R2) ini dapat diperoleh suatu nilai untuk mengukur besarnya sumbangan dari beberapa variabel X terhadap variasi naik turunnya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam persentase.