Pengaruh Sosialisasi, Tingkat Pemahaman, Motivasi, Kepribadian Terhadap Penerapan SAK ETAP Di Kampoeng Batik Laweyan Solo
ISSN :1693-0827
Pengaruh Sosialisasi, Tingkat Pemahaman, Motivasi, Kepribadian Terhadap Penerapan SAK ETAP Di Kampoeng Batik Laweyan Solo Endang Masitoh W. FE UNIBA Surakarta Email :
[email protected] Rochmi Widayanti FE UNIBA Surakarta Email :
[email protected]
ABSTRAK Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) merupakan standar akuntansi keuangan yang diperuntukkan bagi UMKM. Kehadiran SAK ETAP diharapkan dapat membantu UMKM mempermudah mendapatkan akses pemodalan di perbankan. Namun dalam penerapannya masih banyak kendala.Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh sosialisasi, tingkat pemahaman, motivasi dan kepribadian terhadap penerapan SAK ETAP baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dikuantifisikan. Sumber data adalah data primer. Data dikumpulkan dengan membuat kuesioner kepada pengusaha/pengrajin di Kampoeng Batik Laweyan dengan pengambilan sampel secara random. Hasil pengujian yang diperoleh dari penelitian ini secara parsial adalah variabel Sosialisasi, Motivasi dan Kepribadian berpengaruh positif signifikan terhadap Penerapan SAKETAP, sedangkan variabel Tingkat Pemahaman tidak berpengaruh positif terhadap Penerapan SAK-ETAP. Hasil pengujian secara simultan keempat variabel independen berpengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,790 atau 79,0 %. Hal ini berarti variabel Sosialisasi (X1), Pemahaman (X2), Motivasi (X3), dan Kepribadian (X4) memberikan konstribusinya sebesar 79,0 % terhadap Penerapan SAK ETAP. Kata kunci : Sosialisasi, Tingkat Pemahaman, Motivasi, Kepribadian, SAK ETAP
| Jurnal Paradigma Vol. 12, No. 02, Agustus 2014 – Januari 2015 - 179
Pengaruh Sosialisasi, Tingkat Pemahaman, Motivasi, Kepribadian Terhadap Penerapan SAK ETAP Di Kampoeng Batik Laweyan Solo
A. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.Hal ini ditunjukkan oleh keberadaan UMKM yang telah mencerminkan wujud nyata kehidupan sosial dan ekonomi bagian terbesar dari rakyat Indonesia. Peran UMKM yang besar ditunjukkan oleh kontribusinya terhadap produksi nasional, jumlah unit usaha dan pelaku usaha, penyerapan tenaga kerja dan kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Keberadaan UMKM dengan prestasinya tersebut ternyata masih banyak kendala yang dihadapi dalam mempertahankan usahanya antara lain produktifitas yang masih rendah dan terbatasnya akses terhadap sumber daya produktif terutama terhadap permodalan.Untuk meningkatkan akses UMKM terhadap sumbersumber kredit/ pembiayaan sebagaimana diatur dalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah, baik kepada lembaga keuangan bank maupun non bank. Masalah keterbatan akses kredit UMKM lebih diakibatkan karena tidak adanya informasi yang dapat digunakan oleh manajemen, calon investor ataupun kreditur dalam menilai dan memantau perkembangan UMKM tersebut, sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh Neir dan Rattenberg (1982) dalam Andi dan Fikry (2012) yang menyimpulakan bahwa
ISSN :1693-0827
pihak bank tidak melihat adanya perbedaan antara usaha besar dengan UMKM, semuanya diwajibkan untuk memenuhi persyaratan termasuk harus menyediakan laporan keuangan untuk dapat dijadikan dasar dalam memberikan pinjaman kepada calon debitur. Disinalah pentingnya praktek akuntansi bagi UMKM karena dengan diselenggarakannya praktek akuntansi secara tepat maka UMKM dapat menyediakan informasi yang lebih lengkap dan terstruktur terkait usaha dan posisi keuangannya. Kehadiran Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) merupakan standar akuntansi keuangan yang diperuntukkan bagi UMKM dan telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 19 Mei 2009 (IAI, 2013). Adapun tujuan penggunaan SAK ETAP bagi UMKM adalah untuk menciptakan fleksibilitas dalam penerapannya, mengatur transaksi yang umum dilakukan UMKM, bentuk pengaturan lebih sederhana dalam hal pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan, dan relative tidak berubah selama beberapa tahun (IAI, 2013). Kampoeng Batik Laweyan Solo merupakan salah satu sentra Batik yang saat ini telah melaksanakan kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka mempercepat pengembangan UMKM didalamnya. Di Kampoeng Batik Laweyan terdapat 96 pengusaha batik dengan katagori 6 Pengusaha
| Jurnal Paradigma Vol. 12, No. 02, Agustus 2014 – Januari 2015 - 180
Pengaruh Sosialisasi, Tingkat Pemahaman, Motivasi, Kepribadian Terhadap Penerapan SAK ETAP Di Kampoeng Batik Laweyan Solo
Besar, 37 Pengusaha Menengah, dan 59 Pengusaha Kecil. UNIBA sebagai lembaga pendidikan yang secara geografis letaknya sangat dekat dengan Kampoeng Batik Laweyan yaitu dalam satu Kecamatan yaitu Kecamatan Laweyan dan telah melaksanakan kerjasama serta kesepahaman bersama, meskipun demikian ternyata masih sangat membutuhkan uluran tangan dan pemikiran terhadap kendala utama yang dihadapi antara lain terbatasnya sumber daya untuk menyusun laporan keuangannya yang salah satunya digunakan untuk akses ke perbankan. Berkenaan dengan kondisi UMKM di kampoeng Batik Laweyan Solo tersebut, penulis tertarik untuk menelitidengan mengumpulkan data empiris terlebih dahulu selanjutnya dapat menarik kesimpulan atas hasil penelitian. B. Perumusan Masalah Bertolak dari latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka secara khusus penelitian ini ingin menjawab beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah tingkat sosialisasi,pemahaman, motivasi, kepribadian pengusaha kecil dan menengah berpengaruh secara parsial terhadap penerapan SAK ETAP? 2. Apakah tingkat sosialisasi, pemahaman, motivasi, kepribadian pengusaha kecil dan menengah berpengaruh secara simultan terhadap penerapan SAK ETAP?
ISSN :1693-0827
C. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Sosialisasi Menurut Ritcher JR (1987:139) Sosialisasi adalah proses seseorang memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlakukannya agar dapat berfungsi sebagai orang dewasa dan sekaligus sebagai pemeran aktif dalam suatu kedudukan atau peranan tertentu di masyarakat. 2. Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar, sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara memahami (Em Zul, Fajri & Ratu Aprilia Senja, 2008 : 607–608) 3. Menurut Weiner (1990) yang dikutip Elliot et al. (2000), motivasi didefinisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. 4. Menurut Horton (1982:12), pengertian kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, dan temperamen seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi, dan temperamen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika dihadapkan pada situasi tertentu. 5. Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik (tidak mengajukan pada otoritas pasar modal dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi
| Jurnal Paradigma Vol. 12, No. 02, Agustus 2014 – Januari 2015 - 181
Pengaruh Sosialisasi, Tingkat Pemahaman, Motivasi, Kepribadian Terhadap Penerapan SAK ETAP Di Kampoeng Batik Laweyan Solo
pengguna 2013).
eksternal
(IAI,
Pengembangan Hipotesis 1. Terdapat pengaruh sosialisasi terhadap penerapan SAK ETAP 2. Terdapat pengaruh tingkat pemahaman terhadap penerapan SAK - ETAP 3. Terdapat pengaruh motivasi terhadap penerapan SAK ETAP 4. Terdapat pengaruh kepribadian terhadap penerapan SAK – ETAP 5. Terdapat pengaruh Sosialisasi, tingkat pemahaman, motivasi dan kepribadian terhadap penerapan SAK - ETAP D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui secara empiris tingkat sosialisai, pemahaman, motivasi, kepribadian pengusaha kecil dan menengah secara parsial berpengaruh terhadap penerapan SAK ETAP. 2. Untuk mengetahui secara empiris tingkat sosialisasi, pemahaman, motivasi, kepribadian pengusaha kecil dan menengah secara simultan terhadap penerapan SAK ETAP. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Kampung Batik Laweyan Diharapkan hasil penelitian ini, dapat digunakan sebagai acuan dalam menerapkan pembuatan laporan keuangan dan akses permodalan 2. Bagi Penulis Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman
ISSN :1693-0827
lebih mendalam bagi penulis tentang SAK ETAP dan aplikasi pada UKM 3. Bagi Peneliti Hasil Penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk skala yang lebih luas dan dapat menjadi referensi pendukung bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi terhadap penerapan SAK-ETAP. 4. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literature untuk memperkuat buku ajar terkait dengan mata kuliah akuntansi keuangan
F. Metode Penelitian Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dikuantifikasikan, yaitu hasil jawaban pertanyaan/kuesioner dari responden. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha kecil dan menengah di Kampoeng Batik Laweyan Solo. Random sampling adalah metode pemilihan sampel secara acak. Sampel dalam penelitian ini adalah 50 pengusaha kecil dan menengah. Variabel Penelitian dan Pengukurannya Variabel dependen (Y) yaitu Penerapan SAK ETAP, variabel independen Sosialisasi (X1), Tingkat Pemahaman (X2), Motivasi (X3) dan Kepribadian (X4).
| Jurnal Paradigma Vol. 12, No. 02, Agustus 2014 – Januari 2015 - 182
Pengaruh Sosialisasi, Tingkat Pemahaman, Motivasi, Kepribadian Terhadap Penerapan SAK ETAP Di Kampoeng Batik Laweyan Solo
ISSN :1693-0827
Pengukuran terhadap variabel dengan menggunakan skala likert G. Kerangka Penelitian
H. Metode Analisa Data 1. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, uji multikolinearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas dan normalitas 2. Uji Analisa Data Uji analisa data menggunakan uji regresi berganda, uji t (uji parsial) dan uji F (uji simultan) I. Hasil yang dicapai Data responden penelitian dengan menggunakan quesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya sebanyak 50 pengusaha di kampoeng batik Laweyan dan kuesioner yang kembali serta dapat diolah adalah sebagai berikut :
Tabel diatas menunjukkan bahwa responden yang mengembalikan quesioner sebanyak 30 pemilik UKM dari 50 quesioner yang dibagikan, hasil akhir terbagi kedalam 5 UKM besar, 9 UKM menengah dan 16 UKM kecil. Dari data responden tersebut diolah menggunakan SPSS versi 19 untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya, Hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik histogram dan grafik normal plot diperoleh hasil nilai PP plot mendekati garis diagonal, sehingga bisa dikatakan bahwa distribusi adalah normal. Untuk uji multikolinearitas menunjukkan model regresi terbebas dari multikolinearitas. Dari uji scatterplot diperoleh hasil tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Sedangkan untuk uji DurbinWatson membuktikan bahwa tidak ada masalah autokorelasi, sehingga dari hasil uji asumsi klasik tersebut model persamaan regresi bisa digunakan untuk pengujian hipotesis.
| Jurnal Paradigma Vol. 12, No. 02, Agustus 2014 – Januari 2015 - 183
Pengaruh Sosialisasi, Tingkat Pemahaman, Motivasi, Kepribadian Terhadap Penerapan SAK ETAP Di Kampoeng Batik Laweyan Solo
J.
Hasil pengujian Hipotesis
ISSN :1693-0827
Maka diperoleh nilai F Hitung hipotesis pertama sebesar 31.288 Sedangkan nilai Ftabel pada tingkat kepercayaan 95 % (α = 0,05) yaitu 2.24. dengan demikian nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 31.288 > 2.24. Hal ini memberikan arti bahwa variabel-variabel independen yaitu Sosialisasi (X1), Pemahaman (X2), Motivasi (X3) dan Kepribadian (X4) secara serempak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penerapan SAK ETAP (Y).
Berdasarkan hasil analisis seperti yang terlihat pada tabel diatas dapat dibuat persamaan regresinya sebagai berikut: Y = 4.734 + 0.348 X1 - 0.091 X2 + 0,.520 X3 + 0,.520 X4 Dari persamaan regresi diatas diketahui bahwa nilai koefisien regresi adalah dua variabel bebas bertanda positif terhadap variabel terikat (Kepribadian). Ini berarti variabel Sosialisasi (X1), Kepribadian (X4), dan Motivasi (X3), berpengaruh positif terhadap Penerapan SAK ETAP (Y). Sedangkan Pemahaman (X2) tidak berpengaruh positif terhadap penerapan SAK ETAP (Y). Uji Pengaruh serempak (uji F)
Berdasarkan hasil uji t diatas dapat diketahui bahwa secara parsial Sosialisasi (X1). Motivasi (X3) dan Kepribadian (X4) berpengaruh signifikan terhadap penerapan SAK ETAP (Y). Sedangkan variabel Pemahaman (X2) tidak berpengaruh terhadap penerapan SAK ETAP (Y). Hal ini dikarenakan ketiga variabel independen tersebut mempunyai nilai t hitung > t tabel (1,895) atau mempunyai nilai signifikansi (p value) < α (0,05). Uji R2 (koefisien determinasi)
| Jurnal Paradigma Vol. 12, No. 02, Agustus 2014 – Januari 2015 - 184
Pengaruh Sosialisasi, Tingkat Pemahaman, Motivasi, Kepribadian Terhadap Penerapan SAK ETAP Di Kampoeng Batik Laweyan Solo
Berdasarkan hasil analisis seperti yang tersaji pada Tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,790 atau 79,0 %. Hal ini berarti variabel Sosialisasi (X1), Pemahaman (X2), Motivasi (X3), dan Kepribadian (X4) memberikan konstribusinya sebesar 79,0 % terhadap Penerapan SAK ETAP. Sedangkan sisanya sebesar 21.0 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini, seperti Faktor Pribadi
ISSN :1693-0827
pembuatan laporan keuangan sesuai standar. 3. FPKBL sebagai wadah / Forum Pengembangan di kampoeng batik Laweyan harus pro aktif untuk memotivasi anggota UKMnya dengan jalan kerjasama dengan akademisi dalam pendampingan pembuatan laporan keuangan sesuai SAK-ETAP.
DAFTAR PUSTAKA K. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial faktor sosialisasi, motivasi dan kepribadian berpengaruh secara signifikan terhadap penerapan / implementasi SAK-ETAP, sedangkan faktor tingkat pemahaman tidak berpengaruh terhadap penerapan SAK-ETAP, namun secara simultan keempat faktor tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap penerapan SAK-ETAP. b. Saran 1. Pemilik UKM perlu memahami SAK-ETAP lewat pelatihanpelatihan sehingga untuk mengembangkan usahanya ke depan sangat memerlukan pembuatan laporan keuangan sesuai standar yang telah ditetapkan. 2. Dinas Koperasi sebagai pembina UKM wajib mensosialisasikan perlunya
Cooper, Donald R. & Schindler, Pamela S. 2006. Metode Riset Bisnis. Volume 1.Edisi 9.Terjemahan.PT. Media Global Edukasi. Jakarta. Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia. 2010. Metadata Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). http://www.bi.go.id/web/id/Stat istik/ Metadata/SEKDA/. Akses tanggal 16 April 2012. Ghozali,
Imam (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Edisi 4. Semarang Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Hariyanto, E. 1999. Analisis Kebutuhan Informasi Akuntansi bagi Usaha Perdagangan Eceran (Retail) di Kotatip Purwokerto.Jurnal Ekonomi Bisnis danAkuntansi. No. 1/Vol. 1/September.
| Jurnal Paradigma Vol. 12, No. 02, Agustus 2014 – Januari 2015 - 185
Pengaruh Sosialisasi, Tingkat Pemahaman, Motivasi, Kepribadian Terhadap Penerapan SAK ETAP Di Kampoeng Batik Laweyan Solo
Idrus. 2000. Akuntansi dan Pengusaha Kecil. Akuntansi.Edisi 07/Maret/Th. VII. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntablitas Publik. Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Jakarta. Kementerian Negara Koperasi & UKM RI. 2011. Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) Dan Usaha Besar (UB) Tahun 2006 –2010. http://www.depkop.go.id/index .php ?option=com_phocadownload &view=file &id=257:datausaha-mikro-kecilmenengahumkm-dan-usaha-besarubtahun20062010&Itemid=93 . Akses tanggal 16 April 2012. Marbun,
B.N. 1997. Manajemen Perusahaan Kecil. PT Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.
Meutia.2010. Meningkatkan Daya Saing Usaha Kecil Menengah Melalui Kompetensi Kewirausahaan dan Modal Sosial, (Sebuah Kajian Teoritis). Jurnal Ilmiah Ekonomi Tirtayasa Ekonomi. Vol. 5 (2).Hal.167-174. Misra, Fauzan. 2008. Investigasi Dan Analisis Empiris Praktik Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Kabupaten dan Kota di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah). Tesis Program Pascasarjana
ISSN :1693-0827
Universitas Mada.Jogyakarta. Dipublikasikan.
Gadjah Tidak
Pinasti, Margani. 2001. Penggunaan Informasi Akuntansi dalam Pengelolaan Usaha Para Pedagang Kecil di Pasar Tradisional Kabupaten Banyumas. Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi No. 1/Vol. 3/Mei. _____.
2007. Pengaruh Penyelenggaraan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil atas Informasi Akuntansi: Suatu Riset Eksperimen. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 10 (3). Hal. 321-331.
Presiden Republik Indonesia. 2008. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. Rakyat Merdeka Online. (2011). Syarif Hasan: Jumlah Koperasi dan UMKM Terus Meningkat.http://www.rakyatm erdekaonl ine.com/read/2011/12/22/4979 1/SyarifHasan:-JumlahKoperasi-dan-UMKMTerusMeningkat- Akses tanggal 16 April 2012. Romney, Marshal B. & Steinbart, Paul John. 2005. Accounting Information Systems. Edisi kesembilan. Terjemahan. Salemba Empat, Jakarta.
| Jurnal Paradigma Vol. 12, No. 02, Agustus 2014 – Januari 2015 - 186
Pengaruh Sosialisasi, Tingkat Pemahaman, Motivasi, Kepribadian Terhadap Penerapan SAK ETAP Di Kampoeng Batik Laweyan Solo
Rudiantoro, Rizki & Siregar, Sylvia Veronica.2011. Kualitas Laporan Keuangan UMKM Serta Prospek Implementasi SAK ETAP.Makalah Simposium Nasional Akuntansi XIV. Aceh Sekaran, Uma. 2000. Research Methode for Bisiness, A Kill Business, A Akill- Building. Approach. New York : John Wiley @ Sons, Inc. Sindonews.com (2012). Kredit UMKM naik 18%. http://www.sindonews.com/rea d/ 2012/03/28/450/600970/kreditumkmnaik- 18 . Akses tanggal 16 April 2012. Suhairi, Sofri Yahya & Hasnah Haron. 2004. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi Dan Kepribadian Wirausaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Investasi. Makalah Simposium Nasional Akuntansi VII.Denpasar. Wahdini dan Suhairi.2006. Persepsi Akuntan Terhadap Overload Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Bagi Usaha Kecil Dan Menengah. Makalah Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang
| Jurnal Paradigma Vol. 12, No. 02, Agustus 2014 – Januari 2015 - 187
ISSN :1693-0827