1
PENGARUH SOSIALISASI PENYALURAN DANA BOS TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DI KOTA SERANG PROVINSI BANTEN Pudjo Sumedi A.S. Universitas Prof. Dr. HAMKA, Kampus Limau e-mail:
[email protected]
Abstract: The Effect Socialization of BOS Funds Against the Performance of Primary School Teachers in Serang Banten. This research has the aim to obtain empirical data and facts are authentic or valid and reliable about whether there is influence of socialization of BOS Funds Against Primary School Teacher Performance In Kota Serang Banten. The research method used in this research is survey method with a simple correlational approach with Product Moment correlation coefficient formula. Namely to find out information relating to the variables and to see whether there is influence between the independent variables with the dependent variable with a simple regression test. Test the correlation coefficient with the formula product moment of 0.985 rxy produce significant then the correlation coefficient test using test-t obtained for 83.539 and tt th at 1.66. Since th > tt it can be concluded that there is a positive influence socialization of BOS Funds Against Primary School Teacher Performance In Kota Serang Banten. The coefficient of determination of 0.970 produces rxy. This shows that 97.0 % variance of Y variable (Teacher Performance) is determined by the variable X (Dissemination of BOS Funds). Abstrak: Pengaruh Sosialisasi Penyaluran Dana BOS Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Di Kota Serang Provinsi Banten. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperoleh data empiris dan fakta yang shahih atau valid serta dapat dipercaya tentang apakah terdapat Pengaruh Sosialisasi Penyaluran Dana BOS Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Di Kota Serang Provinsi Banten. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai sederhana dengan pendekatan korelasional dengan rumus koefisien korelasi Product Moment. Yaitu untuk mengetahui informasi-informasi yang berkaitan dengan variabel serta untuk melihat apakah terdapat pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan uji regresi sederhana. Uji koefisien korelasi dengan rumus product moment menghasilkan rxy sebesar 0,985 Kemudian uji signifikan koefisien korelasi dengan menggunakan Uji-t memperoleh th sebesar 83,539 dan tt sebesar 1,66. Karena th > tt maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif Sosialisasi Penyaluran Dana BOS Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Di Kota Serang Provinsi Banten. Koefisien determinasi menghasilkan rxy sebesar 0,970. Ini menunjukkan bahwa 97,0 % variansi Variabel Y (Kinerja Guru) ditentukan oleh Variabel X (Sosialisasi Penyaluran Dana BOS). Kata Kunci: Kinerja Guru, Sosialisasi Penyaluran Dana BOS, Sekolah Dasar, Kota Serang Provinsi Banten
Latar belakang dikeluarkannya kebijakan dana BOS adalah kebijakan pembangunan pendidikan dalam kurun waktu 2004-2009 diprioritaskan pada peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan dasar yang lebih berkualitas melalui peningkatan pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan pemberian akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat yang selama ini kurang dapat menjangkau layanan pendidikan dasar. Kenaikan harga BBM beberapa tahun terakhir ini yang diikuti oleh kenaikan harga kebutuhan bahan pokok lainnya, akan menurunkan kemampuan daya beli penduduk miskin. Hal tersebut lebih lanjut dapat menghambat upaya penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun karena penduduk
miskin akan semakin sulit memenuhi kebutuhan biaya pedidikan. Salah satu indikator penuntasan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun diukur dengan Angka Partisipasi Kasar (APK). Pada tahun 2005, APK tingkat SMP sebesar 85,22% dan pada akhir 2006 telah mencapai 88,68%. Target penuntasan Wajar 9 Tahun harus dicapai pada tahun 2008/2009 dengan APK minimum 95%. Dengan demikian, pada saat ini masih ada sekitar 1,5 juta anak usia 13-15 tahun yang masih belum mendapatkan layanan pendidikan dasar. Selain masalah pencapaian target APK, permasalahan lain yan dihadapi adalah masih rendahnya mutu pendidikan yang antara lain mencakup masalah tenaga kependidikan, fasilitas, manajemen, proses pembelajaran dan prestasi .
2
Tujuan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bertujuan untuk membebaskan biaya pendidikan bagi yang tidak mampu dan meringankan bagi yang lain, agar mereka memperoleh layanan pendidikan dasar yang bermutu sampai tamat dalam rangka penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun. Sasaran program BOS adalah semua sekolah setingkat SD dan SMP, baik negeri maupun swasta di seluruh propinsi di Indonesia. Program Kejar Paket A dan Paket B tidak termasuk sasaran dari program BOS ini. Selain itu, Madrasah Diniyah Takmiliyah (Suplemen) juga tidak berhak memperoleh BOS, karena nya telah terdaftar di sekolah reguler yang telah menerima BOS. Mulai tahun pelajaran 2007/2008 (mulai Juli 2007), SMP Terbuka (reguler dan mandiri) dan Madrasah Diniyah Formal yang menyelenggarakan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun termasuk dalam sasaran program BOS. Besar dana BOS yang diterima oleh sekolah/madrasah/ponpes dihitung berdasarkan jumlah dengan ketentuan: 1. SD/MI/SDLB/Salafiyah/sekolah agama non Islam setara SD sebesar Rp. 254.000,-//tahun. 2. SMP/Mts/SMPLB/SMPT/Salafiyah/ sekolah agama non Islam setara SMP sebesar Rp. 354.000,-//tahun. Dan untuk tahun ajaran 2009/2010 besar dana BOS yang diterima oleh sekolah/madrasah/ponpes dihitung berdasarkan jumlah dengan ketentuan: 1. SD/MI/SDLB/Salafiyah/sekolah agama non Islam setara SD sebesar Rp. 400.000,-//tahun untuk kota dan kabupaten sebesar Rp. 397.000,-. 2. SMP/Mts/SMPLB/SMPT/Salafiyah/ sekolah agama non Islam setara SMP sebesar Rp. 575.000,-//tahun untuk kota dan kabupaten sebesar Rp. 570.000,-. Dana bantuan operasional sekolah dari pemerintah pusat untuk Kota Serang pada 2011 mencapai Rp 103 miliar. Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Serang Jajang Khusmara, mengatakan besarnya dana bantuan operasional sekolah (BOS) tersebut hampir sama dengan tahun sebelumnya. Namun yang membedakan, mulai tahun anggaran 2011, BOS tidak lagi dikucurkan langsung oleh pemerintah pusat melalui
Dinas Pendidikan tingkat provinsi, melainkan dimasukkan dalam APBD kabupaten/kota. Itu adalah kebijakan terbaru dari pusat, oleh karena itu pada APBD 2011 terdapat lonjakan signifikan dari Rp 1 triliun menjadi Rp 1,191 triliun, salah satunya dari BOS, menurut anggota Badan Anggaran DPRD Kota Serang Purbo Asmoro. (Seputar Banten) Satu daerah di Provinsi Banten belum mencairkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) triwulan pertama 2011. Adalah Kota Serang. "Dari empat kabupaten/kota yang sebelumnya terlambat mencairkan saat ini tinggal Kota Serang, rencananya dicairkan pekan terakhir Maret 2011," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Ajak Moeslim di Serang. Keterlambatan pencairan oleh empat kabupaten/kota di Banten karena adanya perubahan mekanisme penyaluran dana tersebut dari pusat ke daerah. Penyalurannya berbeda dengan tahun sebelumnya, sehingga sebagian daerah kesulitan, kata Ajak. Sementara itu Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Serang Ojat Sukarjat mengatakan, pencairan dana BOS di Kota Serang akan dilaksanakan pekan terakhir Bulan Maret 2011, keterlambatan pencairan tersebut disebabkan adanya kesulitan mekanisme pencairan. Sebab, adanya perubahan ketentuan dibanding tahun sebelumnya. Selain itu Pemerintah Kota Serang sedang transisi kepemimpinan berkaitan dengan meninggalnya Wali Kota Serang Bunyamin awal Maret 2011. (Metrotvnews.com) Masalah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian adalah Sosialisasi Penyaluran Dana BOS, hal ini disebabkan kurangnya waktu dalam mensosialisasikan kebijakan dan penyaluran dana BOS yang biasanya dikucurkan langsung oleh pemerintah pusat melalui Dinas Pendidikan tingkat provinsi, sekarang dimasukkan dalam APBD kabupaten/kota. Hal ini pastinya akan menyebabkan buruknya kinerja guru sekolah dasar di Kota Serang yang kebanyakan dari mereka adalah guru honor. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui Pengaruh Sosialisasi Penyaluran Dana BOS Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Di Kota Serang Provinsi Banten lebih jauh dalam penelitian yang lebih mendalam.
3
METODE Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai sederhana dengan pendekatan korelasional dengan rumus koefisien korelasi Product Moment. Yaitu untuk mengetahui informasiinformasi yang berkaitan dengan variabel serta untuk melihat apakah terdapat pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan uji regresi sederhana. Alasan penelitian ini menggunakan metode survai sederhana dengan pendekatan korelasional adalah: Penelitian ditujukan untuk mengetahui pengaruh antar variabel Penelitian tidak saja digunakan untu melukiskan kondisi yang ada tetapi juga untuk membandingkan kondisikondisi tersebut. Perhatian peneliti ditujukan pada variabel yang dikorelasikan
gejala pada saat penelitian berlangsung. Variabel penelitian ini adalah: 1. Sosialisasi Penyaluran Dana BOS sebagai variabel bebas, selanjutnya diberi simbol X, menggunakan skala Guttman dan dikalibrasikan dengan Rumus KR-21. 2. Kinerja Guru Sekolah Dasar sebagai variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi, selanjutnya diberi simbol Y, menggunakan skala perilaku dari Likert dan dikalibrasikan dengan Rumus Alpha Cronbach. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil analisis deskriptif responden penelitian ditunjukkan dalam Tabel 3.1. yang menjelaskan PNS / Non PNS, Pendidikan Terakhir, Lama Mengajar dan Usia. Deskripsi data responden menjelaskan bahwa dari jawaban responden ini dapat disusun dan diperhitungkan melalui data statistik untuk frekuensi variabel PNS / Non PNS, Pendidikan Terakhir, Lama Mengajar dan Usia dinyatakan dalam Tabel 1.
Disamping itu metode penelitian ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai yaitu untuk memperoleh informasi yang bersangkutan dengan status Tabel 1. Frekuensi dan Persentase Deskriptif Responden Variabel PNS / Non PNS, Pendidikan Terakhir, Lama Mengajar dan Usia No. 1. 2. 3.
4.
5.
Variabel PNS / Non PNS Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan
Lama Mengajar
Usia
Klasifikasi 1. PNS 2. Non PNS 1. Laki-Laki 2. Perempuan 1. SMA 2. Diploma I 3. Diploma II 4. Diploma III 5. Strata I 6. Strata II 1. Dibawah 5 tahun 2. Diatas 6 – 10 tahun 3. Diatas 11 – 15 tahun 4. Diatas 16 – 20 tahun 5. Diatas 21 tahun 1. Dibawah 30 tahun 2. Diatas 31 – 35 tahun 3. Diatas 36 – 40 tahun 4. Diatas 41 – 45 tahun 5. Diatas 46 tahun
Frekuensi 140 80 70 150 23 1 45 2 147 2 66 50 22 11 71 69 18 61 39 33
Persentase 63,6 % 36,4 % 31,8 % 68,2 % 10,5 % 0,5 % 20,5 % 0,9 % 33,8 % 0,9 % 30 % 22,7 % 10 % 5% 32,3 % 31,4 % 8,2 % 27,7 % 17,7 % 15 %
Total 220 (100%) 220 (100%)
220 (100%)
220 (100%)
220 (100%)
4
Berdasarkan hasil uji statistik sebanyak 147 orang (33,8%). Lama Mengajar deskriptif responden penelitian dalam Tabel responden penelitian sebagai guru sebagian 1. dapat dijelaskan bahwa dari jawaban besar adalah diatas 21 tahun sebanyak 71 responden terungkap bahwa Guru didominasi orang (32,3%). Disamping itu responden oleh guru PNS sebanyak 140 orang (63,6%), didominasi oleh guru muda berusia dibawah jenis kelamin responden didominasi oleh 30 tahun sebanyak 69 orang (31,4%). Perempuan sebanyak 150 orang (68,2%). Hasil uji statistik deskriptif secara rinci akan Sedangkan tingkat pendidikan mereka ditampilkan dalam Tabel 2. terungkap didominasi jenjang S1 (Sarjana) Tabel 2. Statistik Deskriptif Responden Penelitian Statistics PNS/NON PNS N
Valid Missing
Mean Median Mode Std. Deviation Variance Minimum Maximum Sum
Jenis Kelamin
Pendidikan Terakhir
Lama Mengajar
Usia
220
220
220
220
220
0 1.3636 1.0000 1.00 .48214 .232 1.00 2.00 300.00
0 1.6818 2.0000 2.00 .46683 .218 1.00 2.00 370.00
0 4.1591 5.0000 5.00 1.36062 1.851 1.00 6.00 915.00
0 2.8682 2.0000 5.00 1.66234 2.763 1.00 5.00 631.00
0 2.7682 3.0000 1.00 1.43851 2.069 1.00 5.00 609.00
Penyaluran Dana BOS (X) dengan Kinerja Guru (Y) memiliki persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ = 56,218 + 2,081 X. Selanjutnya dilakukan uji keberartian (signifikansi) dan Linieritas model regresi Sosialisasi Penyaluran Dana BOS dengan Kinerja Guru yang hasil perhitungannya disajikan dalam tabel 3.:
Pembahasan
Analisis regresi linier sederhana terhadap pasangan data penelitian antara variabel Sosialisasi Penyaluran Dana BOS (X) terhadap Kinerja Guru (Y) menghasilkan koefisien arah regresi sebesar 2,081 dan konstanta sebesar 56,218. Dengan demikian bentuk hubungan antara variabel Sosialisasi Tabel 3. Tabel Anava untuk Pengujian Signifikansi dan Linearitas Persamaan Regresi Sosialisasi Penyaluran Dana BOS (X) dengan Kinerja Guru (Y) Ŷ = 56,218 + 2,081 X Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Sosialisasi Penyaluran Dana BOS
Std. Error 56.218
.484
2.081
.025
a. Dependent Variable: Kinerja Guru Hasil pengujian pada Tabel diatas menyimpulkan bahwa bentuk
Standardized Coefficients Beta
t .985
Sig.
116.039
.000
83.539
.000
5
pengaruh Sosialisasi Penyaluran Dana Dana BOS (X) dengan Kinerja Guru (Y) BOS (X) terhadap Kinerja Guru (Y) diperoleh koefisien korelasi sederhana adalah linier dan signifikan. rXy = 0,985. Untuk Uji signifikansi Hasil perhitungan koefisien koefisien korelasi disajikan pada tabel 4. korelasi antara Sosialisasi Penyaluran Tabel 4. Pengujian Signifikansi Koefisien Korelasi Sederhana X dan Y Model Summary Model 1
R
R Square .985a
.970
Adjusted R Square .970
Std. Error of the Estimate .96014
a. Predictors: (Constant), Sosialisasi Penyaluran Dana BOS Dengan demikian dapat DAFTAR PUSTAKA disimpulkan bahwa koefisien korelasi rXy = 0,985 signifikan, artinya dapat dikatakan As’ad, Muhammad, Psikologi Industri, bahwa terdapat pengaruh positif Yogyakarta: Liberty,1991. Sosialisasi Penyaluran Dana BOS terhadap Chourmain, Imam, Makalah Upaya Kinerja Guru, dengan koefisien Peningkatan Penelitian di FPIPS determinasi sebesar r2Xy = 0,970. Hal ini IKIP Jakarta. berarti sebesar 97,0% variasi Kinerja Guru Fatah, Nanang, Ekonomi dan Pembiayaan (Y) dipengaruhi oleh Sosialisasi Pendidikan, Bandung: Remaja Penyaluran Dana BOS (X). Rosda Karya, 2000. Furchan, H. Arief, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Jakarta: Pustaka KESIMPULAN Belajar, 2004. Berdasarkan hasil analisis Gibson, J.L. Ivan cevich, J.M. dan Donnelly penelitian dapat disimpulkan hal-hal J.H. Organisasi dan Manajemen, sebagai berikut: terjemahan H. Sulistyo Jakarta, 1. Makin baik Sosialisasi Penyaluran Erlangga: 1992. Dana BOS, makin baik pula Kinerja Irawan, Prasetyo, Landasan Manajemen Guru. Dengan demikian apabila Pendidikan, Bandung: Remaja kualitas Sosialisasi Penyaluran Dana Rosda Karya, 1996. BOS pada Sekolah Dasar di Kota Lembaran Negara Republik Indonesia No. Serang Provinsi Banten 78, 2003 PENDIDIKAN, Penjelasan ditingkatkan, maka Kinerja Guru dalam Tambahan Lembaran Negara semakin kuat. Republik Indonesia Nomor 4301. 2. Hal ini dapat diketahui dengan hasil Moenir, A.S., Kepemimpinan Kerja, Jakarta: perhitungan uji t dimana th > tt Bina Aksara,1998. (83,539 > 1,66). Dan berdasarkan Poerwardaminta, W.J.S, Kamus Umum hasil perhitungan rumus koefisien Bahasa Indonesia, Jakarta: PN Balai korelasi product moment dapat Pustaka, 1976. diketahui bahwa rh > rt (0,985 > Ravianto, J., Produktivitas dan Manusia 0,138) artinya dapat dikatakan Indonesia, Jakarta: LSIUP, 1998. bahwa terdapat pengaruh positif Roestiyah, N.K, Masalah Ilmu Keguruan, Sosialisasi Penyaluran Dana BOS Jakarta: Bina Aksara, 1996. terhadap Kinerja Guru, dengan Tim penyusun Kamus Bahasa Indonesia, koefisien determinasi sebesar r2Xy = Pembinaan dan Pengembangan 0,970. Bahasa. Kamus Besar Bahasa 3. Hal ini berarti sebesar 97,0 % variasi Indonesia, Jakarta:1990. Kinerja Guru (Y) dipengaruhi oleh Vembrianto, St. Sosiologi Pendidikan, Sosialisasi Penyaluran Dana BOS Yogyakarta: Yayasan Paramitha. (X).