JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016
PENGARUH SKEMA KOMPENSASI TERHADAP KINERJA DENGAN VARIABEL MODERATOR LOVE OF MONEY Lalitya Nareswari Wibowo Prodi Akuntansi Unversitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Sukirno Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak : Pengaruh Skema Kompensasi Terhadap Kinerja Dengan Variabel Moderator Love Of Money. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh skema kompensasi yang terdiri dari skema bonus, skema denda, skema bonus dan denda, serta skema clawback terhadap kinerja, dan (2) pengaruh moderasi love of money pada skema kompensasi yang terdiri dari skema bonus, skema denda, skema bonus dan denda, serta skema clawback terhadap kinerja. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan desain faktorial 5x2. Instrumen yang digunakan yakni kuesioner dan aplikasi Performance Program. Hipotesis penelitian diolah menggunakan alat uji statistik two ways ANOVA. Hasil penelitian ini adalah (1) skema kompensasi bonus, skema kompensasi denda, skema kompensasi bonus dan denda, serta skema kompensasi clawback memiliki pengaruh pada kinerja, dan (2) love of money memiliki pengaruh moderat pada skema kompensasi bonus dan skema kompensasi clawback terhadap kinerja. Kata kunci: skema kompensasi, bonus, denda, clawback, love of money, kinerja Abstract : The Effect Of Compensation Scheme To Performance With Moderator Variable Love Of Money. The purposes of this research were to find out: (1) the effect of compensation scheme which consist of bonus scheme, penalty scheme, combination of bonus and penalty scheme, and clawback scheme to performance, and (2) the moderating effect of love of money on compensation scheme which consist of bonus scheme, penalty scheme, combination of bonus and penalty scheme, and clawback scheme to performance. This research was experiment research that used 5x2 factorial design. The instruments used were questionnaire and Performance Program Aplication. The hypothesis’s research was processed with two ways ANOVA. The results of this research were (1) bonus compensation scheme, penalty compensation scheme, combination of bonus and penalty compensation scheme, and clawback compensation scheme had an effect on performance, and (2) love of money had a moderate effect on bonus compensation scheme and clawback compensation scheme to performance. Keywords: compensation scheme, bonus, penalty, clawback, love of money, performane
42
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 Pada
PENDAHULUAN
sistem
kompensasi
berupa
Salah satu aspek yang paling penting untuk
bonus, denda, dan clawback, identik dengan
perusahaan adalah sumber daya manusia.
imbalan moneter. Bonus diberikan apabila
Manusia
karyawan
atau
karyawan
di
dalam
mampu
mencapai
atau
perusahaan berkontribusi untuk mencapai
melampaui target yang ditentukan oleh
tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuan
perusahaan. Denda akan dikenakan kepada
perusahaan
memberikan
karyawan apabila tidak dapat mencapai
usahanya dalam bentuk kinerja. Kinerja
target, sedangkan clawback adalah situasi
merupakan hasil atau prestasi yang dicapai
dimana bonus yang sudah diberikan kepada
dalam
karyawan
karyawan
melaksanakan
suatu
pekerjaan
(Nawawi, 2006: 62). Untuk mewujudkan
dapat
ditarik
kembali
oleh
perusahaan.
kinerja yang baik perlu adanya kerjasama
BI merupakan salah satu perusahaan
dengan pihak baik di dalam maupun di luar
yang menerapkan sistem kompensasi yang
perusahaan.
sesuai
baik. Menurut data terakhir gaji maksimal
dengan tanggung jawab dan wewenang
pegawai BI tahun 2012 yang dirangkum
yang diberikan, selanjutnya perusahaan
oleh Detik Finance (2014), gaji asisten
akan memberikan timbal balik dalam
pelaksana bernominalkan Rp6.150.000,00;
bentuk kompensasi atas usaha yang sudah
gaji staf sebesar Rp12.720.000,00; gaji
diberikan oleh karyawan.ompensasi adalah
asisten manajer sebesar Rp17.720.000,00;
imbalan yang diberikan kepada karyawan
dan gaji manajer Rp26.180.000,00. Gaji
atas
untuk
tersebut belum termasuk kenaikan masing-
organisasi atau perusahaan (Kadarisman,
masing 7% di tahun 2013 dan 2014 serta
2012: 1).
tunjangan seperti insentif (berdasarkan
kerja
Karyawan
yang
Perusahaan
bekerja
diberikannya
menerapkan
berbagai
kinerja), Tunjangan Hari Raya, tunjangan
strategi kompensasi untuk menarik minat
cuti, dan tunjangan lembur (untuk staf ke
karyawan dan meningkatkan kinerja mereka
bawah).
demi kemajuan perusahaan. Kompensasi
Keberhasilan sistem kompensasi yang
yang banyak diterapkan oleh perusahaan
baik juga dibuktikan oleh PT Danone Dairy
adalah berupa sistem imbal jasa (reward)
Indonesia (DDI). PT DDI menerapkan
dan hukuman (punishment). Reward yang
sistem grading dimana grading 1-10 untuk
diberikan dapat berupa bonus dan berbagai
karyawan level staf ke atas dan grading 11-
macam tunjangan. Sementara itu, sistem
14 untuk level bawah. Strategi kompensasi
punishment yang diterapkan bisa berupa
PT DDI adalah berupa konsep 3P, yakni
denda dan clawback.
Pay for Position, Pay for Person, dan Pay 43
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 for Performance. Dengan memberikan
lebih, bonus selama empat bulan, dan
kompensasi dan benefit lainnya disertai
promosi (Energy Today, 2015).
dengan
program
pelatihan
dan
Melihat
contoh
penerapan
pengembangan karyawan, PT DDI berhasil
kompensasi oleh beberapa perusahaan di
mencapai mencapai zero turnover untuk
atas
karyawan pada level 11-14. Selain itu,
kompensasi
melalui
program-program
PT
sederhana. Kompensasi cukup kompleks
Danone
Dairy
memperoleh
untuk diterapkan oleh sebuah perusahaan
Indonesia
tersebut
maka
dapat
dikatakan
bukanlah
persoalan
yang
prestasi berupa ISO 22.000 tentang Food
terutama
Safety Management System (PortalHR.com,
faktor-faktor lain baik yang berasal dari
2009).
karyawan maupun manajemen. Perusahaan
Namun di sisi lain terdapat perusahaan
dengan
bahwa
mempertimbangkan
harus mempunyai pedoman yang jelas
yang memiliki masalah dalam pemberian
untuk
kompensasi sehingga berdampak pada
kompensasi secara tepat.
kinerja
karyawan
perusahaan. Sistem
dan
operasional
kompensasi
menetapkan
menyalurkan
Dari sisi karyawan, pastinya mereka
yang
ingin mendapatkan kompensasi yang tinggi
dirasa kurang dan tidak tepat akan
untuk
menyebabkan
sedangkan
turunnya
dan
kepuasan
memenuhi dari
kebutuhan sisi
perusahaan
menekan
puas
penurunan
Kompensasi harus memiliki manfaat yang
semangat dan gairah kerja. Keluar dari
lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan
perusahaan dan mencari pekerjaan baru
oleh perusahaan. Masalah tersebut dapat
dimana kompensasi yang diberikan lebih
dipecahkan
tinggi akan menjadi pilihan karyawan
besarnya kompensasi karyawan dan biaya
untuk memperoleh kepuasan mereka Hal
tenaga kerja yang ditanggung perusahaan
demikian
(Kadarisman, 2012: 117).
mengalami
nantinya
berdampak
pada
kinerja perusahaan dan melemahkan daya
yang
dengan
Kompensasi
saing perusahaan (Kadarisman, 2012: 27)
dalam
Salah satu contoh kasus kompensasi
bentuk
terlalu
ingin
karyawan. Karyawan yang merasa tidak akan
biaya
hidupnya
trade
off
biasanya
uang.
tinggi.
antara
diberikan
Uang dipandang
sebagai motivator utama alasan seseorang
adalah PT Freeport Indonesia (PTFI).
untuk
Ratusan pegawai PT Freeport Indonesia
motivator
memblokade jalan di Distrik Tembagapura
mengkaitkannya
pada bulan Maret 2015. Mereka menuntut
diraih sehingga seberapa besar uang adalah
janji perusahaan untuk memberikan insentif
seberapa tinggi prestasi dan kinerja yang 44
bekerja. yang
Uang lebih dengan
akan
menjadi
kuat
dengan
prestasi
yang
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 dilakukannya (Anoraga dan Suyati, 1995:
sehari-hari. Uang tampak menarik bagi
87).
mereka yang berusia muda. Banyaknya Pekerjaan seorang karyawan tidak jauh
kebutuhan dan keinginan pada usia muda
berbeda sama halnya dengan pekerjaan
menjadikan uang sebagai hal yang penting
mahasiswa.
menyelesaikan
untuk memenuhinya. Selain itu, uang juga
tugas yang diberikan secara mandiri.
digunakan oleh mereka untuk pemenuhan
Mahasiswa dituntut aktif dan selalu
kebutuhan
berinisiatif. Mahasiswa juga memiliki
mendatang.
tanggung
Mahasiswa
jawab
seperti
layaknya
atau
persiapan
di
masa
Uang juga merupakan hal yang
karyawan. Rasa tanggung jawab menuntut
penting
bagi
mahasiswa
terutama
mahasiswa untuk menyelesaikan tugas
mahasiswa yang mempelajari Akuntansi.
dengan benar dan tepat pada waktunya.
Akuntansi menggunakan nilai uang sebagai
Berkaitan dengan pekerjaan karyawan
media pembelajaran sehingga mahasiswa
dan mahasiswa, dapat disimpulkan usaha
sudah terbiasa dengan kata uang. Hal
yang
sama-sama
demikian dapat menimbulkan perasaan
Mereka
cinta terhadap uang atau love of money pada
mereka
lakukan
merupakan
kinerja.
menyelesaikan
tugas
yang
diberikan
mahasiswa.
kemudian mencapai suatu hasil atau
Berlandaskan
hal
tersebut
maka
prestasi. Karyawan akan mendapatkan
permasalahan yang diteliti adalah (1)
imbal jasa berupa kompensasi sedangkan
bagaimana pengaruh skema kompensasi
mahasiswa akan mendapatkan imbalan
terhadap kinerja, dan (2) bagaimana love of
berupa nilai.
money
Peneliti
memandang
sistem
memoderasi
pengaruh
skema
kompensasi terhadap kinerja. Selanjutnya
kompensasi berupa moneter atau uang
penelitian
sangat penting untuk mencapai kinerja
mengetahui:
yang memuaskan. Uang tidak hanya dapat
kompensasi terhadap kinerja, dan (2) untuk
digunakan sebagai alat pembelian, tetapi
mengetahui pengaruh moderat love of
dapat pula menjadi simbol tertentu bagi
money pada pengaruh skema kompensasi
seseorang.
terhadap kinerja.
Oleh
karena
itu,
peneliti
menggunakan variabel kecintaan terhadap uang
sebagai
variabel
ini
memiliki (1)
tujuan
pengaruh
untuk skema
Manfaat secara teoritis dari penelitian
moderator
ini adalah sebagai bahan referensi dan
penelitian.
memperkaya
Uang juga merupakan hal penting
wacana
ilmiah
untuk
pengembangan karya ilmiah selanjutnya,
yang digunakan manusia dalam kehidupan
khususnya 45
pada
bidang
akuntansi
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 manajemen dan akuntansi keperilakuan.
didasarkan pada selesai atau tidaknya
Manfaat secara praktis untuk para praktisi
puzzle yang harus disusun. Selanjutnya,
bisnis adalah sebagai bahan pertimbangan
untuk
dalam
dan
seseorang
serta
instrumen
pembuatan
pengambilan
kebijakan
keputusan
mengetahui terhadap
tingkat
kecintaan
uang
digunakan
kuesioner.
Penelitian
pengembangan SDM untuk meningkatkan
menggunakan LOMS (Love of Money
kinerja melalui sistem kompensasi yang
Scale) untuk mengukur tingkat kecintaan
tepat.
uang seseorang. Penelitian
Desain penelitian yang digunakan studi
eksperimen.
pada
bulan
Agustus 2015 sampai bulan Maret 2016.
METODE PENELITIAN
adalah
dilakukan
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa
Peneliti
Program Studi Akuntansi S1 Fakultas
memanipulasi beberapa variabel kemudian
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
mengamatinya dan mengobservasi efeknya
Pelaksanaan eksperimen dilakukan pada 22
pada responden (Hartono, 2013: 119).
Desember 2015 serta 10, 12, dan 15
Variabel yang dimanipulasi adalah variabel
Februari 2016.
independen yakni skema kompensasi dan variabel yang diamati efeknya adalah
Populasi-Sampel Penelitian
variabel dependen yaitu kinerja, dengan
Populasi pada penelitian ini adalah
love of money sebagai variabel moderator.
mahasiswa tingkat S1 program studi
Data yang dikumpulkan bersifat data
Akuntansi
di
Universitas
Negeri
primer. Data tersebut diperoleh secara
Yogyakarta. Sampel pada penelitian ini
langsung dari responden yaitu mahasiswa
adalah
Akuntansi
Responden
Akuntansi UNY angkatan 2012, 2013,
dikumpulkan pada suatu ruangan kemudian
2014, dan 2015. Peneliti menetapkan
peneliti
dan
sampel berjumlah minimal 20 responden
peneliti
untuk setiap angkatan sehingga total
S1
UNY.
memberikan
pengarahan,
penjelasan
selanjutnya
memberikan treatment kepada responden.
sampel
mahasiswa
yang
program
dibutuhkan
adalah
studi
80
Instrumen yang digunakan untuk
responden. Teknik pengambilan sampel
menguji hipotesis dalam penelitian ini
yang digunakan adalah simple random
adalah kuesioner dan permainan puzzle.
sampling. Simple random sampling adalah
Kinerja atau pencapaian kinerja seseorang
teknik pengambilan anggota sampel yang
diukur menggunakan permainan puzzle.
dilakukan secara acak.
Pemberian kompensasi untuk responden 46
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 Peneliti
desain
memberikan eksperimen sesuai tingkat love
faktorial 5x2 between subjects factorial.
of money responden dan responden tidak
Faktor pada desain penelitian eksperimen
mengetahui skema kompensasi apa yang
ini terdiri dari skema kompensasi sebagai
dijalani.
variabel
menggunakan
independen,
kinerja
sebagai
Responden mengisi data demografi
variabel dependen, dan love of money
pada kuesioner terlebih dahulu kemudian
sebagai variabel moderator. Berikut desain
menjawab
eksperimen yang memuat perlakuan antara
Selanjutnya
lima skema kompensasi dan love of money
menyelesaikan permainan puzzle dalam
(LOM) pada kelompok responden.
waktu yang sudah ditentukan. permainan
Tabel 1. Kondisi Eksperimen 5x2
Bonus Denda Bonus dan Denda Clawback Netral
pada
kuesioner.
responden
diminta
puzzle yang sama. Hasil permainan puzzle
Between Subjects Design Skema Kompensasi
pertanyaan
ditulis pada kuesioner,
Low LOM
High LOM
Perlakuan 1 Perlakuan 2 Perlakuan 3 Perlakuan 4 Perlakuan 5
Perlakuan 6 Perlakuan 7 Perlakuan 8 Perlakuan 9 Perlakuan 10
Semua responden dengan 5 (lima) skema kompensasi yang berbeda-beda akan mengikuti Tahapan
beberapa tersebut
tahap adalah
memperkenalkan diri
eksperimen. (1)
peneliti
dan menjelaskan
tujuan penelitian, (2) responden dalam ruang laboratorium komputer dibagi dalam 5 kelompok yang dipilih secara acak dengan 5 skema kompensasi yang berbeda-
perlakuan
beda, (3) peneliti memberikan penjelasan
kepada 5 (lima) kelompok responden yaitu
secara lisan mengenai pengisian instrumen
kelompok skema kompensasi bonus, skema
yang digunakan, (4) peneliti membagikan
kompensasi
amplop
Peneliti
memberikan
denda,
skema
kompensasi
yang
berisi
gaji
pokok
dan
bonus dan denda, skema kompensasi
kuesioner kepada tiap responden, (5)
clawback.
responden mengisi data demografi yang
Satu
kelompok
menjadi
tertera pada kuesioner dan dilanjutkan
kelompok kontrol yaitu kelompok netral. kepada
dengan mengisi kuesioner, (6) setelah
responden secara merata tanpa memandang
pengisian kuesioner selesai, responden
skema
diberikan.
diminta mengerjakan permainan puzzle
Responden dan skema kompensasi dipilih
menggunakan aplikasi yang sudah ada pada
secara
komputer, (7) responden diberikan waktu
Instrumen
diberikan
kompensasi
acak
yang
sehingga
peneliti
tidak
untuk 47
dua
kali
percobaan
sebagai
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 pengenalan permainan puzzle dan untuk
HASIL
menghindari adanya kesalahan teknis, (8)
PEMBAHASAN
selanjutnya,
Skema
responden
diminta
segera
PENELITIAN
Kompensasi
DAN
Berpengaruh
memulai permainan puzzle dimulai dari
terhadap Kinerja
puzzle pertama. (9) hasil ketercapaian level
Pada skema kompensasi bonus, bonus
pada permainan puzzle akan muncul pada
mempengaruhi responden dalam hal ini
layar komputer lalu responden diminta
memberikan motivasi kepada mahasiswa
menulis hasil tersebut pada kuesioner, (10)
untuk menunjukkan kinerja yang baik. Hal
peneliti akan memeriksa setiap kelompok
tersebut mendukung penelitian Luft (1994)
responden
yang
berhasil
gagal
dan Hanan et al., (2004) bahwa karyawan
mencapai
target
penyelesaian
puzzle.
lebih cenderung memberi kinerja yang baik
dan
Apabila berhasil maka responden akan
pada kontrak bonus.
mendapatkan bonus sesuai dengan skema
Skema kompensasi denda memiliki
kompensasi yang dijalankan, begitu pula
pengaruh terhadap kinerha. Hasil tersebut
untuk responden yang gagal akan menerima
mendukung penelitian Hanan et al., (2004)
denda sesuai dengan skema kompensasi
bahwa denda memiliki pengaruh terhadap
yang ia terima. Eksperimen dirancang
kinerja. Pada penelitian ini mahasiswa
kurang lebih 30 menit yang dimulai dari
memberikan kinerja
langkah pertama.
mencapai target. Upaya mencapai target
yang baik
untuk
Uji hipotesis yang digunakan adalah
tersebut dilakukan agar mereka terhindar
uji hipotesis dengan Two Ways ANOVA.
dari denda yang banyak. Namun terdapat
Penggunaan uji hipotesis ini ditujukan
perbedaan hasil penelitian dari Hanan et al.,
untuk
satu
(2004) yang menyebutkan kinerja pada
variabel
kontrak denda lebih tinggi daripada kontrak
dependen, dan satu variabel moderator.
bonus. Pada penelitian ini kinerja pada
Pada uji ini dilakukan analisis hubungan
skema bonus lebih tinggi daripada kinerja
moderator
antar
pada skema denda.
independen
dengan
penelitian
variabel
interaksi
yang
independen,
antar
memiliki satu
variabel cara
variabel
kategori melakukan
Skema kompensasi bonus dan denda
independen
memiliki pengaruh pada kinerja. Hasil ini
(Ghozali, 2013: 81).
mendukung penelitian Brink dan Rankin (2013) bahwa responden menyukai skema kompensasi bonus dan denda. Kombinasi skema bonus dan denda dianggap adalah skema kompensasi yang adil. Responden 48
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 berupa mahasiswa memberikan kinerja
Love of Money Memoderasi Pengaruh
terbaiknya agar terhindar dari denda dan
Skema Kompensasi terhadap Kinerja
sebagai imbalannya akan menerima bonus
Love of money memiliki pengaruh moderat
sesuai dengan level di atas target yang
pada pengaruh skema kompensasi bonus
dapat diselesaikannya.
terhadap kinerja. Mahasiswa dengan sikap
Hasil pengujian menunjukkan bahwa
love of money termotivasi
memberikan
skema kompensasi clawback berpengaruh
kinerja terbaik untuk mendapatkan imbalan
terhadap kinerja. Pada penelitian Brink dan
moneter.
Rankin (2013) menyebutkan bahwa skema
penelitian Monteiro, et al. (2015) bahwa
clawback kurang atraktif dibandingkan
perilaku
skema kombinasi bonus dan denda dan
diwujudkan dalam bentuk usaha untuk
skema bonus atau denda saja. Namun pada
mendapatkan reward.
penelitian ini nilai mean skema kompensasi
Hal
tersebut
positif
Love
of
dari
didukung
love
money
of
tidak
oleh
money
memiliki
clawback menunjukkan kinerja terbaik
pengaruh moderat pada pengaruh skema
dibandingkan dengan skema bonus, skema
kompensasi
denda, serta skema bonus dan denda. Hal
Penelitian
tersebut merupakan dampak dari teori
menyebutkan skema denda saja tidak
endowment
menarik bagi responden. Sama halnya
menilai
effect
tinggi
dimana
dan
kinerja.
Rankin
(2003)
dengan mahasiswa dengan sikap love of
dimilikinya sehingga responden melakukan
money tidak memotivasi kinerja mereka
upaya terbaiknya untuk mencapai target dan
dalam skema kompensasi denda ini.
apa
yang
Brink
terhadap
telah
mempertahankan
sesuatu
seseorang
denda
yang
sudah
Love
diterimanya.
F
Mean
Bonus
0,03
4,90
3,00
Denda
0,01
6,22
2,88
Denda Clawback
memiliki
terhadap kinerja. Hal tersebut dibuktikan dari nilai signifikansi yang lebih dari 0,05.
Signifikansi
Bonus &
tidak
kompensasi kombinasi bonus dan denda
Kompensasi Berpengaruh terhadap Kinerja
Kompensasi
money
pengaruh moderat pada pengaruh skema
Tabel 2. Hasil Pengujian Skema
Skema
of
Hasil
itu
4,34
3,00
0,02
5,95
3,11
bersebrangan
dengan
pernyataan pada penelitian Tang dan LunaArocas (2005) yang menjelaskan bahwa seseorang
0,04
juga
dengan
love
of
money
membutuhkan tingkat kepuasan kerja dan aktualisasi diri yang tinggi. Melalui skema bonus
dan
denda
seseorang
mendapatkan bonus yang besar. 49
bisa
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 Love of money memiliki pengaruh
Pernyataan yang diterima adalah love
moderat pada pengaruh skema kompensasi
of money memoderasi pengaruh skema
clawback terhadap kinerja. Brink dan
kompensasi bonus dan clawback terhadap
Rankin (2013) menjelaskan endowment
kinerja, sedangkan pernyataan yang ditolak
effect yaitu keengganan kehilangan atas apa
adalah
yang
pengaruh skema kompensasi denda serta
sudah
memberikan
dimiliki. kinerja
Responden
terbaiknya
untuk
love
of
money
memoderasi
kombinasi bonus dan denda terhadap
mempertahankan imbalan moneter yang
kinerja.
sudah didapatkan. Akibat dari endowment
1.
effect, seseorang dengan love of money
Saran yang dapat diberikan bagi
mempertahankan
bonus
yang
sudah
Saran
penelitian selanjutnya adalah pemilihan
dimilikinya dalam skema clawback ini
subjek sebaiknya diperluas
untuk menghindari kehilangan.
kuantitas
Tabel 3. Hasil Pengujian Love of Money
Memoderasi
Pengaruh
agar
perbedaan
Skema
tidak
persepi
dari segi
menimbulkan yang
dapat
mempengaruhi hasil penelitian, subjek
Kompensasi terhadap Kinerja
penelitian dalam satu ruangan eksperimen idealnya hanya diberikan satu skema
Love of Money Skema Kompensasi Signifikansi F Mean Bonus 0,03 5,50 3,00 Denda 0,34 0,94 2,88 Bonus & 0,20 1,72 3,00 Denda Clawback 0,01 7,25 3,11
kompensasi
saja
menyampaikan
agar
peneliti
dapat
lebih
jelas,
treatment
selanjutnya apabila penelitian selanjutnya menggunakan
aplikasi,
peneliti
dapat
bekerjasama dengan seseorang yang ahli
SIMPULAN DAN SARAN
dalam bidang IT. Aplikasi yang digunakan
Simpulan
dapat dikembangkan dan diperbaiki sesuai
Keempat skema kompensasi yakni
dengan karakteristik subjek penelitian
skema kompensasi bonus, denda, bonus
sehingga
dan
responden secara keseluruhan.
denda,
mencerminkan kinerja
clawback
memiliki
kinerja.
Kinerja
Bagi praktisi bisnis, dilihat dari hasil
tertinggi berada pada skema kompensasi
penelitian ini dimana skema kompensasi
clawback yang ditunjukkan dari nilai mean
clawback
tertinggi dibandingkan nilai mean skema
dibandingkan skema kompensasi lainnya
kompensasi lainnya.
menunjukkan bahwa kinerja yang baik
pengaruh
serta
dapat
terhadap
memiliki
kinerja
terbaik
dapat diperoleh melalui rangsangan bonus dengan 50
tuntutan
mencapai
target.
JURNAL NOMINAL / VOLUME V NOMOR 2 / TAHUN 2016 Effort?” Experimental Business Research, Vol 20.
Selanjutnya skema kompensasi denda yang memiliki kinerja terendah menunjukkan
Energy Today. (2015). “Pekerja Freeport 7 Suku Mogok Kerja Tuntut Bonus dan Kompensasi.” Diakses tanggal 17 Mei
bahwa seseorang tidak dapat memberikan kinerja terbaiknya apabila bekerja di bawah tekanan. Maka skema kompensasi
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 21.” Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
yang menerapkan bonus adalah baik untuk diterapkan dengan tujuan agar memotivasi seseorang memberikan kinerja terbaiknya.
Hanan, R. Lynn., Vicky B. Hoffman, & Donald V. Moser. (2005). “Bonus Versus Penalty: Does Contract Frame Affect Employee Effort?” Experimental Business Research, Vol 20.
Seseorang dengan kecintaanya terhadap uang akan lebih termotivasi pada skema kompensasi bonus dan skema kompensasi clawback. Apabila menerapkan skema
Hartono, Jogiyanto. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi 5. Yogyakarta: BPFE.
kompensasi yang mengandung unsur bonus maka hal tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja seseorang.
Kadarisman, M. (2012). Manajemen Kompensasi. Jakarta: Rajawali Pers. DAFTAR PUSTAKA
Luft, Joan. (1994). “Bonus and Penalty Incentives Contract Choice by Employess.” Journal of Accounting and Economics, 18, 181-206.
Anoraga, Pandji dan Sri Suyati. Perilaku Keorganisasian. (1995). Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.
Monteiro, Danielli Leite Campos, et al. (2015). “Attitudes Towards Money and Motivational Orientation to Work in Brazilian Young Workers.” pp 11-30.
Brink, Alisa G & Frederick W. Rankin. (2013). “The Effects of Risk Preference and Loss Aversion on Individual Behavior under Bonus, Penalty, and Combined Contract Frames.” Behavioral Research in Accounting, Vol 25, 145170.
Nawawi, Hadari. (2006). Evaluasi dan Manajemen Kinerja di Lingkungan Perusahaan dan Industri. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Energy Today. (2015). “Pekerja Freeport 7 Suku Mogok Kerja Tuntut Bonus dan Kompensasi.” Diakses tanggal 17 Mei
Tang, Thomas Li-Ping, David Shin-Hsiung Tang, & Roberto Luna-Arocas. (2005). “Money Profiles: The Love of Money, Attitudes, and Needs.” Personnel Review, Vol. 34, 603-618
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 21.” Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hanan, R. Lynn., Vicky B. Hoffman, & Donald V. Moser. (2005). “Bonus Versus Penalty: Does Contract Frame Affect Employee
51