PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, PENGALAMAN PENGURUS DAN PENGETAHUAN AKUNTANSI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KOPERASI DI KABUPATEN AGAM Nursyamsi, Herawati, Dandes Rifa Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Email :
[email protected] Abstract Indonesian economy requires cooperative struggle to stay in the community known as the cooperative is seen as a business entity that is capable of encouraging and supports economic growth. Therefore, the success of the cooperative effort should be increased, so that success can be achieved will require a good system of internal control and the necessary experience and knowledge of accounting management in the cooperative. This study aims to demonstrate the influence of the internal control system, the management experience and knowledge of accounting for the success of cooperative efforts. In this study used 56 cooperative management who work in the area of Agam. Data used in this study was obtained through the primary distribution of questionnaires. Model of hypothesis testing performed using quantitative models using regression models and statistical t-test.The results of hypothesis testing found that the internal control system of 0,02l, the experience and knowledge of accounting management for 0,011 of 0,006, so it can be concluded that all the independent variables affect the success of cooperative efforts in Agam District. Where all the results obtained from an alpha of 0.05 small so all Ho is rejected and Ha accepted. Key words : Internal control system, Board experience, Accounting Sciences, Cooperative Business success Pendahuluan Perekonomian
menuntut
tidak diikuti dengan kualitas yang baik
koperasi berjuang agar tetap dikenal di
sehingga banyak koperasi yang berkembang
masyarakat
dipandang
kemudian tidak berkembang baik atau mati
mampu
dengan cepat, masalah ini disebabkan karena
mendorong dan mendukung pertumbuhan
koperasi dikelola tidak dengan manajemen
ekonomi. Koperasi merupakan badan yang
yang baik.
sebagai
Indonesia
karena
badan
koperasi
usaha
yang
berpayung hukum pada Undang-Undang
Masalah koperasi di Kabupaten Agam
No.25 Tahun 1992 tentang perkoperasian
antara lain masih ditemukan lemahnya
yang mempunyai tujuan utama memajukan
manajemen
kesejahteraan
koperasi, contohnya pada koperasi petani
anggota
dan
masyarakat
berdasarkan asas kekeluargaan. Muljono
(2012)
koperasi
dalam
mengelola
perkebunan kelapa sawit. Pada koperasi ini
mengungkapkan
tidak semua pengurus memiliki wawasan dan
pertumbuhan koperasi di Indonesia saat ini
pendidikan yang tinggi dalam mengelola
sangat pesat, tetapi pertumbuhan tersebut
koperasi, sehingga koperasi ini mengalami 1
masalah dalam membayar hutang pada pihak
koperasi yang melakukan pelaporan Rapat
yang melakukan kerjasama dan pinjaman
Anggota Tahunan (RAT).
atas modal koperasi atau disebut juga dengan
Menurut Sumarna (2014) keberhasilan
mitra koperasi. Hal ini juga berdampak pada
usaha adalah suatu keadaan dimana usaha
anggota yang tidak menerima hasil panen
yang dijalankan mengalami peningkatan dari
setiap bulannya karena koperasi tersebut
hasil yang diperoleh sebelumnya, dimana
harus menutupi hutang atas pinjaman modal
keberhasilan tersebut memotivasi pengurus
yang diberikan. Masalah ini terjadi karena
dan anggota untuk lebih meningkatkan
kurangnya sistem pengendalian internal pada
kinerja koperasi.
koperasi tersebut, dipicu karena pengurus
Sistem pengendalian internal adalah
tidak paham pentingnya penerapan sistem
salah satu kegiatan dalam mengamankan
pengendaian internal dalam menjalankan
harta kekayaan didalam organisasi. Sebagai
operasional koperasi. (sumber; Koperindag
organisasi di bidang ekonomi dan sosial,
agam).
koperasi
Dalam
melakukan
pelaporan
rapat
sangat
rawan
terhadap
risiko
kerugian. Kerugian tersebut dapat bersumber
anggota tahunan sering terjadi kesenjangan
dari
persepsi antara pengurus dalam melaporkan
koperasi. Agar kegiatan yang dilakukan oleh
keuangan dengan anggota selaku pemilik,
pengurus tidak menyimpang dari rencana
karena laporan keuangan yang dilaporkan
yang telah ditentukan dan terhindar dari
tidak memiliki standar dalam pencatatan,
kemungkinan timbulnya kerugian akibat
pengurus
hanya
penyelewengan, maka diperlukan kegiatan
berbentuk sederhana sehingga anggota yang
pengendalian yang dapat menjamin usaha
paham tentang akuntansi koperasi merasa
koperasi
adanya
(Harimulyono; 2007)
pencatatan
melakukan
pencatatan
kekeliruan
dalam
atas
pertanggung
melakukan jawaban
faktor
Rafi
internal
maupun
sesuai
dengan
(2012)
eksternal
rencana
mengungkapkan
pengurus dalam satu periode kepengurusan
pengalaman kerja sangat penting dalam
tersebut. (sumber; Koperindag agam)
menjalankan
Berdasarkan
hasil
survey
suatu
usaha,
dan
sangat
yang
mempengaruhi kinerja karyawan di dalam
dilakukan di Dinas Koperasi perindustrian
organisasi. Pada koperasi pengalaman kerja
dan perdagangan Kabupaten Agam, saat ini
sangat mempengaruhi keberhasilan karena
terdapat 257 koperasi yang terdaftar di tahun
semakin banyak pengalaman pengurus dan
2014 dengan berbagai macam badan usaha,
karyawan dalam bekerja, maka kesuksesan
namun yang aktif hanya sekitar 182 koperasi.
dalam mencapai keberhasilan semakin cepat.
Jumlah yang aktif tersebut belum semua 2
Pengetahuan ilmu
tentang
menghasilkan
akuntansi
sistem laporan
merupakan
informasi keuangan
yang kepada
Menurut Kartasapoetra (2007) koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak
di
bidang
perekonomian,
pihak-pihak yang berkepentingan mengenai
anggotanya berasal dari masyarakat yang
aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan
umumnya memiliki perekonomian lemah
(Niswonger; 1996) dalam Mukhlisiah (2014).
yang bergabung secara sukarela dan atas
Keberhasilan usaha koperasi telah
dasar persamaan hak, memiliki kewajiban
dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu di
untuk melakukan usaha yang bertujuan untuk
diantaranya:
memenuhi kebutuhan para anggotanya
Sumarna
(2014)
yang
menemukan bahwa sistem pengendalian
Pengertian Keberhasilan Usaha Koperasi
internal berpengaruh terhadap keberhasilan
Menurut
Muljono
(2012)
usaha koperasi di Tanjung Pinang. Didalam
keberhasilan koperasi sangat dipengaruhi
model penelitian terlihat semakin baik sistem
oleh kinerja karyawan, karena karyawan
pengendalian intern maka semakin bagus
merupakan
dalam
merealisasikan
mencapai
Rinawati
keberhasilan
(2007)
koperasi.
menemukan
bahwa
ujung
tombak
segala
yang
akan
kebijakan
yang
ditentukan pengurus dan juga kemauan
pengalaman pengurus berpengaruh terhadap
anggota koperasi.
keberhasilan usaha koperasi pada KPRI di
Pengertian Sistem Pengendalian Internal
Kabupaten
model
Menurut Anastasia dan Lilis (2011)
rendahnya
pengendalian internal adalah semua rencana
kemampuan sumber daya manusia yang
organisasional, metode, dan pengukuran
dimiliki koperasi, terutama pengalaman yang
yang dipilih oleh suatu kegiatan usaha untuk
dimiliki oleh pengurus dan karyawan dalam
mengamankan harta kekayaannya, mengecek
mengelola koperasi yang masih sangat
keakuratan dan keandalan data akuntansi
terbatas. Yuniarti (2014) menemukan bahwa
usaha
pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap
operasioanal, dan mendukung dipatuhinya
keberhasilan koperasi pada KPRI Bhakti
kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.
analisis
ini
Purworejo. terlihat
Didalam bahwa
tersebut,
meningkatkan
efisiensi
Husada dan Wijayakesuma Lampung Selatan. Pengertian Pengalaman Pengurus Model penelitian ini terlihat semakin tinggi pengetahuan
tentang
akuntansi
semakin tinggi keberhasilan koperasi.
maka
Menurut Rafi (2012) pengalaman kerja sangat penting dalam menjalankan usaha suatu perusahaan. Dengan memperoleh pengalaman
Pengertian Koperasi
kerja,
maka
tugas
yang
dibebankan dapat dikerjakan dengan baik. Pengalaman kerja sangat mempengaruhi 3
kinerja karyawan, karena dengan mempunyai
internal, pengalaman kerja dan Pengetahuan
pengalaman kerja, maka prestasi kerja dan
akuntansi berpengaruh terhadap keberhasilan
kinerja pun akan meningkat. Pengalaman
usaha koperasi di Kabupaten Agam .
kerja
Metodologi
pada
pekerjaan
mendapatkan penempatan
sejenis,
pertimbangan tenaga
kerja.
perlu dalam
Keberhasilan Usaha Koperasi (Y)
Kenyataan
Untuk mengukur keberhasilan usaha
menunjukkan makin lama tenaga kerja
koperasi peneliti menggunakan kuesioner
bekerja, makin banyak pengalaman yang
dengan memakai skala Likert. Dimana
dimiliki tenaga kerja yang bersangkutan.
menggunakan indikator menurut undang-
Sebaliknya, makin singkat masa kerja, makin
undang perkoperasian No.25 tahun 1992 dan
sedikit
Sitio (2001) dalam penelitian Setianingrum
pengalaman
yang
diperoleh.
Pengalaman bekerja banyak memberikan
(2013) adalah sebagai berikut:
keahlian dan keterampilan kerja. Sebaliknya,
1.SHU
terbatasnya pengalaman kerja mengakibatkan
2.Volume Usaha
tingkat keahlian dan keterampilan yang
3. Permodalan Koperasi (nett asset)
dimiliki makin rendah. Pengalaman bekerja
Didalam skala tersebut respon dari
yang dimiliki seseorang, kadang-kadang
jawaban paling rendah adalah 1 sedangkan
lebih dihargai dari pada tingkat pendidikan
respon jawaban tertinggi diberikan adalah 5.
yang menjulang tinggi.
Total jumlah pertanyaan yang digunakan
Pengertian Pengetahuan Akuntansi
adalah 7 pertanyaan
Definisi
akuntansi
seperti
yang
Variabel independen yang digunakan
diberikan oleh Komite Terminologi dari
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
American
1. Sistem Pengendalian Internal (X1)
Institute
Accountants aktivitas
of
Certified
Public
adalah
suatu
adalah
untuk
“Akuntansi
jasa.
Fungsinya
indikator alat ukur yang digunakan menurut Mulyadi (2011) sebagai berikut:
memberikan informasi kuantitatif dari entitas
1. Lingkungan pengendaian
ekonomi terutama yang bersifat keuangan
2. Penaksiran risiko
dan dimaksudkan untuk bermanfaat dalam
3. Informasi dan komunikasi
pengambilan keputusan ekonomi, dan dalam
4. Aktivitas pengendalian
menentukan pilihan diantara serangkaian
5. Pengawasan
tindakan-tindakan
alternatif
yang
ada
(Belkaoui; 2011). Penelitian
Untuk
mengukur
variabel
sistem
pengendalian internal peneliti menggunakan ini
bertujuan
untuk
kuesioner dengan memakai skala Likert.
mengetahui apakah sistem pengendalian
Respon jawaban paling rendah adalah 1 4
sedangkan diberikan
respon adalah
jawaban 5
dan
total
tertinggi
dilakukan
yaitu
dengan
menggunakan
jumlah
metode analisis secara kuantitatif. Didalam
pertanyaan yang akan digunakan adalah 14
metode ini tahapan dalam pengolahan data
pertanyaan.
dilakukan
2. Pengalaman Pengurus (X2)
statistik. Secara umum tahapan tersebut
Indikator yang digunakan sebagai alat pengukuran
variabel
ini
menurut
Mangkunegara (2010) yang digunakan dalam penelitian Prihatini dan Arief (2012) sebagai
dengan
menggunakan
model
diakukan sebagai berikut: Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Pada uji validitas didalam penelitian ini
berikut:
dilakukan
dengan
1. Prestasi
corrected item-total corelation dari masing-
2. Tanggung jawab
masing instrumen dalam variabel, apabila
3. pengembangan
instrumen
memiliki
cara
melihat
corrected
nilai
item-total
Untuk mengukur pengalaman pengurus
corelation lebih besar dari 0,30 maka
maka digunakan kuesioner yaitu dengan
instrumen tersebut dinyatakan valid Maholtra
memakai skala Likert. Di dalam skala
(1993) dalam Usvita (2011). Jika seluruh
tersebut respon dari jawaban paling rendah
item pertanyaan dinyatakan valid maka tahap
adalah 1 sedangkan respon dari jawaban
pengolahan data dapat dilaksanakan.
tertinggi yang diberikan adalah 5. Total
2. Uji Reliabilitas
jumlah pertanyaan yang digunakan adalah 6
Pada uji reliabilitas ini dilakukan
pertanyaan.
dengan cara menghitung nilai cronbach
3. Pengetahuan Akuntansi (X3)
alpha (α) dari masing-masing instrumen
Pada variabel pengetahuan akuntansi
dalam variabel, untuk menentukan reliabilitas
ini diukur dengan menggunakan daftar
adalah melihat nilai cronbach alpha lebih
pertanyaan yaitu sebanyak 14 pertanyaan.
besar dari 0,70 (Nunnally;1994) dalam
Jenis pertanyaan ini diadopsi dari penelitian
Ghozali (2011).
yang dilakukan oleh Dian (2014) dimana
Uji Asumsi Klasik
indikator yang digunakan sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
1. Prinsip Pengakuan
Pengujian ini dilakukan dengan
2. Prinsip Pengukuran
menggunakan
3. Prinsip Pengungkapan
menggunakan uji One Sample Kolmogorov
4. Prinsip Penyajian
Smirnov Test Ghozali (2011).
Untuk melakukan pengujian pada hipotesis penelitian maka langkah yang
program
SPSS
dengan
2. Uji Multikolinearilitas Pengujian multikolinearitas dilakukan 5
dengan mencari nilai Variance Influencce
Uji Koefisien Determinansi (R2)
Factor (VIF) dan Torelansi. Jika nilai VIF
Jika nilai determinasi mendekati 1 (satu)
berada dibawah 10 dan toleransi diatas 0,10
maka
menandakan bahwa gejala multikolinearitas
dalam menjelaskan variabel semakin kuat
tidak terjadi Ghozali (2011).
Ghozali (2011).
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji F-Statistik
Dalam
penelitian
ini
pengujian
kemampuan
variabel
independen
Menurut Ghozali (2011) pengujian ini
Heteroskedastisitas dilakukan menggunakan
dilakukan
untuk
mengetahui
model Glejser. jika uji glejser menunjukkan
tidaknya
pengaruh
variabel
nilai probabilitas signifikan lebih besar dari
terhadap variabel dependen secara bersamaan,
0,05, maka model regresi heteroskedastisitas
dengan tingkat signifikan sebesar 0,05.
tidak terjadi Ghozali (2011).
Kriteria Pengujian sebagai berikut:
Pengujian Hipotesis
a. Jika nilai signifikan < α (0,05) maka
Dalam melakukan pengujian hipotesis pada
penelitian
ini
digunakan
tahapan
Analisis Model Regresi
terhadap variabel dependen. regresi
independen
diterima jadi dapat disimpulkan, variabel independen
model
atau
keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha
sebagai berikut: Merupakan
ada
berpengaruh
signifikan
yang
b. Jika nilai signifikan > α (0,05) maka
digunakan untuk mengetahui arah pengaruh
keputusan adalah Ho diterima dan Ha
antara variabel independen terhadap varaibel
ditolak jadi dapat disimpulkan variabel
dependen. Dimana dalam penelitian ini
independen tidak berpengaruh signifikan
model regresi yang digunakan adalah sebagai
terhadap variabel dependen.
berikut:
Uji t-Statistik
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Ghozali (2011) Pada uji t dilakukan
Keterangan
untuk menguji dan melihat seberapa jauh
Y
= Keberhasilan Usaha Koperasi
pengaruh
α
= Konstanta bila X = 0
independen
β1 - β2 = Koefisiensi regresi masingmasing variabel
dari
masing-masing
terhadap
variabel
variabel dependen
secara individual, yaitu dengan cara menguji bagaimana pengaruh dari masing-masing variabel
independen dengan
terhadap
asumsi
variabel
X1
= Sistem Pengendalian Internal
dependen
variabel
lain
X2
= Pengalaman Pengurus
dianggap konstant.
X3
= Pengetahuan Akuntansi
Kriteria keputusan:
e
= Faktor kesalahan (error)
a. Jika nilai sig > α (0,05) berarti hipotesis 6
tidak terbukti
dianggap bisa diikutsertakan pada tahapan
b. b. Jika nilai sig < α (0,05) berarti hipotesis terbukti
2011). Dalam mengumpulkan data dan
Populasi dalam penelitian ini adalah Koperasi
pengujian statistik yaitu 30 orang (Sekaran;
yang
cara menyebarkan kuesioner secara langsung
berjumlah 182 koperasi yang aktif, dimana
kepada responden. Secara umum gambaran
sampel yang digunakan adalah pengurus
prosedur pengambilan sampel terlihat pada
koperasi. Pengurus adalah orang yang dipilih
tabel 4.1 di bawah ini.
dan
di
Kabupaten
dipercayai
oleh
Agam
informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan
anggota
bertindak
sebagai pelaksana kegiatan usaha yang bekerja
berdasarkan
Rencana
Anggaran
Tabel 4.1 Prosedur Pengambilan Sampel Keterangan Jumlah Kuesioner yang disebar
Jumlah 90
% 100
Belanja Koperasi (RABK). Untuk bisa
Total Kuesioner yang tidak dikembalikan
27
30
mendapatkan sampel yang mewakili dari
Jumlah kuesioner yang rusak
7
7,8
keseluruhan
Jumlah kuesioner yang diolah
56
62,2
populasi
maka
peneliti
menggunakan metode purposive sampling
Pada tabel 4.1 diatas terlihat total
dalam pengambilan sampel.
kuesioner yang disebar sebanyak 90 lembar,
Kriteria yang akan digunakan adalah sebagai
setelah
berikut:
kembali 27 kuesiner yang disebar tidak
1. Koperasi yang telah melakukan
dikembalikan oleh responden sehingga total
dilakukan
tahapan
pengumpulan
Pelaporan Rapat Anggota Tahunan
yang berhasil dikumpulkan berjumlah 63
2. Memiliki pengalaman kerja minimal 1
responden, setelah dilakukan pemeriksaan
Tahun
kembali 7 lembar kuesioner responden
Jenis data yang digunakan pada
memilih pilihan ganda dalam menjawab
penelitian ini adalah data primer, Data primer
pertanyaan sehingga total kuesioner yang
digunakan dalam bentuk kuesioner berupa
diproses dalam tahapan pengolahan data
pertanyaan-perrtanyaan disebarkan kepada
berjumlah 56 responden atau 62,2% dari total
responden yang memenuhi kriteria pengujian.
kuesioner yang disebarkan.
Hasil dan Pembahasan
Pengujian Instrumen Data
Prosedur Pengambilan Sampel
Sebelum tahapan pengujian hipotesis di
Pada penelitian ini digunakan 56 orang responden
yang
berkedudukan
lakukan terlebih dahulu dilakukan pengujian
sebagai
instrumen data yang dilakukan pada masing-
pengurus pada koperasi di Kabupaten Agam.
masing item pertanyaan dari masing-masing
Jumlah tersebut dianggap sudah memenuhi
variabel.
syarat dari batas minimum dan sudah
Pengujian Validitas 7
Berdasarkan
pengujian
yang
telah
dilakukan maka diperoleh ringkasan hasil yang terlihat pada sub bab dibawah ini:
ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.7 dibawah ini: Tabel 4.7 Pengujian Validitas Keberhasilan Usaha Koperasi
A.Keberhasilan Usaha Koperasi Berdasarkan pada tahapan pengujian validitas yang telah dilakukan diperoleh Dari tabel 4.7 hasil uji validitas keberhasilan usaha koperasi (Y) terlihat
No
bahwa 7 item pertanyaan yang digunakan
1
untuk mengukur keberhasilan valid, hasil
2
perolehan
bahwa
3
masing-masing item pertanyaan yang valid
4
memiliki nilai corrected item-total corelation
5
diatas 0,30. Maka dapat disimpulkan bahwa
6
tersebut
menunjukkan
7
masing-masing item pertanyaan ini dapat terus digunakan kedalam tahapan pengolahan data selanjutnya.
Item Pertanyaan Keberhasilan Koperasi 1 Keberhasilan Koperasi 2 Keberhasilan Koperasi 3 Keberhasilan Koperasi 4 Keberhasilan Koperasi 5 Keberhasilan Koperasi 6 Keberhasila Koperasi 7
corrected item-total corelation 0,465
Keterangan
0,418
Valid
0,768
Valid
0,425
Valid
0,535
Valid
0,630
Valid
0,782
Valid
Valid
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Validitas Variabel Sistem Pengendalian Internal
B.Sistem Pengendalian Internal Pada penelitian ini variabel ketiga yang digunakan
dalam
penelitian
ini
No
adalah
Item
corrected item-
Pertanyaan
total corelation
Keterangan
1
SPI 1
0,682
Valid
2
SPI 2
0,428
Valid
3
SPI 3
0,714
Valid
4
SPI 4
0,874
Valid
5
SPI 5
0,847
Valid
validitas yang telah dilakukan diperoleh
6
SPI 6
0,796
Valid
ringkasan hasil seperti yang terlihat pada
7
SPI 7
0,790
Valid
8
SPI 8
0,371
Valid
9
SPI 9
0,493
Valid
10
SPI10
0,707
Valid
11
SPI11
0,874
Valid
12
SPI 12
0,808
Valid
13
SPI13
0,714
Valid
14
SPI14
0,804
Valid
pengalaman
pengurus.
Untuk
mengukur
pengalaman pengurus digunakan 6 item pertanyaan,
berdasarkan
hasil
pengujian
tabel 4.9 dibawah ini:
C.
Pengalaman Pengurus 8
Pada penelitian ini variabel ketiga yang digunakan
dalam
pengalaman
penelitian
pengurus.
ini
Untuk
adalah
mengukur
pengalaman pengurus digunakan 6 item pertanyaan,
berdasarkan
hasil
Hasil Pengujian Hipotesis Variabel Pengetahuan Akuntansi No
pengujian
1
validitas yang telah dilakukan diperoleh
2
ringkasan hasil seperti yang terlihat pada
3
tabel 4.9 dibawah ini:
4
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Validitas Variabel Pengalaman Pengurus No
item-total
Pertanyaan
6 7
corrected
Item
5
Keterangan
8
corelation 9
1
Pengalaman Pengurus 1
0,374
Valid
2
Pengalaman Pengurus 2
0,728
Valid
Pengalaman Pengurus 3
0,433
4
Pengalaman Pengurus 4
0,384
Valid
13
5
Pengalaman Pengurus 5
0,780
Valid
14
6
Pengalaman Pengurus 6
0,364
Valid
3
10 11
Valid
12
Item Pertanyaan
corrected itemtotal corelation
Pengetahuan Akuntansi 1 Pengetahuan Akuntansi 2 Pengetahuan Akuntansi 3 Pengetahuan Akuntansi 4 Pengetahuan Akuntansi 5 Pengetahuan Akuntansi 6 Pengetahuan Akuntansi 7 Pengetahuan Akuntansi 8 Pengetahuan Akuntansi 9 Pengetahuan Akuntansi 10 Pengetahuan Akuntansi 11 Pengetahuan Akuntansi 12 Pengetahuan Akuntansi 13 Pengetahuan Akuntansi 14
0,785 0,895 0,794 0,656 0,754 0,833 0,580 0,847 0,760 0,559 0,693 0,789 0,582 0,736
Keterangan
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4.10 terlihat hasil pengujian reliabilitas data untuk semua variabel yang
D.Pengetahuan Akuntansi
digunakan Dapat disimpulkan bahwa semua Pada penelitian ini variabel keempat yang
digunakan
variabel yang digunakan dalam penelitian ini
pengetahuan
dikatakan Valid atau handal, dan tahapan
akuntansi. Untuk mengukur pengetahuan
pengolahan data lebih lanjut dapat dilakukan.
akuntansi
Pengujian Asumsi Klasik
maka
adalah digunakan
14
item
pertanyaan. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.10 di bawah ini:
Pengujian Reliabilitas Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan seperti tabel 4.11 dibawah ini:
Tabel 4.10
Tabel 4.11 9
Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Keberhasilan Usaha Koperasi Sistem Pengendalian Internal Pengalaman Pengurus Pengetahuan Akuntansi
(2-Tailed) diatas 0,05. Dimana diketahui
Keterangan
bahwa signifikan untuk variabel keberhasilan
Item
Cronbach
Pertanyaan 7
Alpha 0,821
Reliabel
14
0,942
Reliabel
6
0,762
Reliabel
0,411
14
0,946
Reliabel
sebesar 0,069. Dapat disimpulkan bahwa
usaha koperasi (Y) sebesar 0,796, variabel sistem pengendalian internal (X1) sebesar 0,112, pengalaman pengurus (X2) sebesar dan
pengetahuan
akuntansi
(X3)
nilai signifikan dari variabel keberhasilan Pada tabel 4.11 terlihat hasil pengujian
usaha koperasi (Y), sistem pengendalian
reliabilitas data untuk semua variabel yang
internal (X1), pengalaman pengurus (X2), dan
digunakan
ini.Dapat
pengetahuan akuntansi (X3) pada penelitian
disimpulkan bahwa semua variabel yang
ini memiliki nilai signifikan lebih besar dari
digunakan dalam penelitian ini dikatakan
tingkat alpha 0,05 dan demikian dapat
reliabel atau handal, dan tahapan pengolahan
dikatakan
data lebih lanjut dapat dilakukan.
berdistribusi normal dan tahapan mengolahan
Pengujian Normalitas
lebih lanjut dapat dilakukan.
dalam
Pengujian dengan
penelitian
normalitas
menggunakan
uji
dilakukan One
Sample
Kolmogorov Smirnov Test. Berdasarkan pada hasil pengujian yang telah dilakukan maka diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.12 dibawah ini: Tabel 4.12 Hasil Pengujian Normalitas N o 1 2 3 4
Variabel
Asym
Alpha
Keterangan
semua
variabel
tersebut
Pengujian Multikolinearitas Berdasarkan pada hasil yang telah dilakukan maka diperoleh ringkasan hasil seperti tabel 4.13 dibawah ini: Tabel 4.13 Hasil Pengujian Multikolinearitas Variabel
Tolerance
VIF
Sistem
Keterangan Tidak Terjadi
p Sig
Pengendalian
Keberhasilan Usaha Koperasi (Y) Sistem Pengendalian Internal (X1) Pengalaman Pengurus (X2)
0,796
0,05
Normal
Internal
0,112
0,05
Normal
Pengalaman
0,411
0,05
Normal
Pengetahuan Akuntansi(X3)
0,069
0,05
Normal
Pengurus
0,122
8,211
Multikolineari tas
0,572
1,748
Tidak Terjadi Multikolineari tas
Pengetahuan Akuntansi
0,144
6,955
Tidak Terjadi Multikolineari tas
Pada tabel 4.12 terlihat bahwa msingmasing variabel penelitian yang digunakan
Pada tabel 4.13 terlihat bahwa masing-
pada penelitian ini memiliki nilai Asymp Sig
masing variabel independen yang digunakan 10
pada penelitian ini memiliki nilai tolerance
signifikan di atas 0,05. Dapat disimpulkan
diatas 0,10 atau nilai Variance Inflantion
dari hasil yang diperoleh menunjukkan
Factor yang dihasilkan berada dibawah 10.
masing-masing variabel independen terbebas
Dapat
dari
disimpulkan
independen
yang
bahwa terdiri
variabel
dari
sistem
gejala
tahapan
heteroskedastisitas
pengolahan
pengendalian internal, pengalaman pengurus
dilakukan.
dan pengetahuan akuntansi yang digunakan
Pengujian Hipotesis
pada penelitian ini terbebas dari gejala
Secara
selanjutnya
tahapan
pengujian
statistik
data selanjutnya dapat dilakukan.
pembahasan dibawah ini:
Pengujian Heteroskedastisitas
Analisis Model Koefisien Determinan (R2)
penelitian
heteroskedastisitas menggunakan hasil
dengan
telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil
dilakukan
dibawah ini: Tabel 4.14 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas (Glejser Model) Sig
Alpha
Sistem
Keterangan Tidak Terjadi
Pengendalia
0.285
0,05
n Internal Pengalaman Pengurus
0,05
Pengetahuan Akuntansi
0,05
Variabel
R-Square
Sistem Pengendalian Internal, Pengalaman Pengurus dan Pengetahuan Akuntansi
0,144
Pada tabel 4.15 terlihat bahwa nilai koefisien determinan yang dihasilkan pada
sitas
penelitian ini adalah 0,144 dimana hasil tersebut
menunjukkan
bahwa
sistem
Heteroskedasti
pengendalian internal, pengalaman pengurus
sitas
dan pengetahuan akuntansi memiliki variasi
Tidak Terjadi 0,371
Tabel 4.15 Hasil Pengujian Koefisien Determinan
Heteroskedasti
Tidak Terjadi 0,384
pada tabel 4.15 dibawah ini:
maka
diperoleh ringkasan hasil seperti tabel 4.14
Variabel
pada
Berdasar kan hasil pengujian yang
Glejser.Berdasarkan
yang
terlihat
pengujian
dilakukan
model
pengujian
ini
dilakukan
dapat
multikolinearitas dan tahapan pengolahan
Pada
yang
umum
sehingga
proporsi dalam mempengaruhi keberhasilan
heteroskedasti
usaha koperasi sebesar 14,4 % sedangkan
sitas
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan pada penelitian ini.
Berdasarkan tabel 4.14 terlihat bahwa masing-masing variabel independen yang digunakan pada penelitian ini memiliki nilai 11
Pengujian F-statistik
Tabel 4.17 Hasil Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil pada tabel 4.16
Variabel
dibawah ini: Tabel 4.16 Pengujian F-statistik Variabel
Sig F
Alpha
(Constant)
Koefisien
Term
Regresi
Eror
2,839
0,448
Sig t
Alpha
Keterangan
-
-
-
0,05
Signifikan
0,05
Signifikan
0,05
Signifikan
Sistem
Keterangan
Pengendalia n
Sistem
0,690
0,290
0,021
0,074
0,145
0,011
0,671
0,232
0,006
Internal
Pengendalian
0,42
Internal,
0,05
Signifikan
Pengalaman Pengurus
Pengalaman
Pengetahuan
Pengurus dan
Akuntansi
Pengetahuan Akuntansi
Berdasarkan pada tabel 4.17 terlihat
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,042 < 0,05 maka dapat disimpulkan Ho di tolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian internal, pengalaman pengurus dan pengetahuan akuntansi secara bersama-sama
berpengaruh
signifikan
terhadap keberhasilan usaha koperasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan model regresi yang dihasilkan diterima sehingga tahapan pengolahan selanjutnya dapat dilakukan. Pembentukan
Model
Regresi
dan
Pengujian Hipotesis Berdasarkan
pada
hasil
pengujian
statistik yang telah dilakukan maka dapat dibuat sebuah model persamaan regresi dan pengujian dibawah ini:
t-statistik
seperti
tabel
4.17
bahwa masing-masing variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini dapat dibuat kedalam sebuah persamaan regresi berganda seperti dibawah ini: Y = 2.839 + 0,690X1 + 0,074X2 + 0,671X3 Setelah dilakukan tahapan pengolahan data dapat terlihat dari masing-masing variabel penelitian yang digunakan didalam penelitian ini
maka
dibuatlah
kedalam
sebuah
persamaan regresi berganda yang dapat dijelaskan seperti dibawah ini: Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Terhadap Keberhasilan Usaha Koperasi di Kebupaten Agam .Hasil
yang
diperoleh
tersebut
menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,021 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan H1 diterima sehingga dapat
disimpulkan
bahwa
sistem 12
pengendalian internal berpengaruh positif
pencatatan laporan keuangan dalam satu
terhadap keberhasilan usaha koperasi di
periode kepengurusan sehingga hal tersebut
Kabupaten Agam.
juga dipengaruhi seberapa besar pengetahuan
Pengaruh Terhadap
Pengalaman Keberhasilan
Pengurus Koperasi
di
Kabupaten Agam
mereka tentang akuntansi. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan
Proses pengolahan data digunakan
hasil pengujian hipotesis yang dilakukan
dengan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil
dapat disimpulkan dari penelitian ini antara
yang diperolah tersebut menunjukan bahwa
lain:
nilai signifikan sebesar 0,011 < alpha 0,05
1. Hasil
pengujian
hipotesis
pertama
maka keputusan adalah Ho ditolak H2
ditemukan bahwa sistem pengendalian
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa
internal
pengalaman pengurus berpengaruh positif
keberhasilan usaha koperasi di kabupaten
terhadap keberhasilan usaha koperasi di
agam,
Kabupaten Agam. Pengaruh
berpengaruh
2. Hasil
Pengetahuan
Akutansi
pengujian
positif
Hipotesis
terhadap
kedua
ditemukan bahwa pengalaman Pengurus
Terhadap Keberhasilan Usaha Koperasi
tidak
di Kabupaten Agam
kaberhasilan usaha koperasi di kabupaten
Hipotesis membuktikan
ketiga secara
bertujuan langsung
untuk
pengaruh
pengetahuan akuntansi terhadap keberhasilan usaha koperasi.Hasil yang diperolah tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan 0,006 < alpha 0,05. Maka keputusan Ho ditolak H3 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan signifikan
akuntansi terhadap
berpengaruh
keberhasilan
usaha
koperasi di Kabupaten Agam. Hasil pengujian
diperoleh hipotesis
didalam ketiga
tahapan
menunjukan
bahwa keberhasilan koperasi salah satunya ditentukan oleh bagaimana pengurus dalam koperasi
tersebut
melaporkan
hasil
berpengaruh
positif
terhadap
agam 3.Hasil hipotesis ketiga ditemukan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh positif tehadap keberhasilan usaha koperasi di kabupaten agam Saran Berdasarkan keterbatasan
kesimpulan
penelitian
maka
dan peneliti
pengajukan beberapa saran untuk peneliti selanjutnya yaitu: 1. Penelitian dimasa mendatang disarankan untuk menambahkan populasi penelitian, dengan
cara
memperluas
wilayah
penelitian. Saran tersebut penting untuk melihat
gambaran
seberapa
besar
keberhasilan usaha koperasi. 13
2. Penelitian dimasa mendatang disarankan untuk menambahkan sampel responden penelitian, saran tersebut penting untuk meningkatkan penelitian
yang
keakuratan
hasil
diperoleh
dimasa
mendatang. DAFTAR PUSTAKA Anastasia, Diana dan Setiawati Lilis. 2011, Sistem Informasi Akuntansi, Yogyakarta: Penerbit Andi. Belkaoui, Ahmed Riahi. 2011, Teori Akuntansi, Buku 2, Jakarta: Salemba Empat. Dian, Niluh P. 2014, Keterteraban SAK ETAP pada Koperasi Serta Persepsi Pelaku Koperasi dan Akuntansi Pendidik, Jurnal SNA Mataram, Universitas Mataram. Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Agam Ghozali, Imam. 2011, Analisis Multivariate dengan Menggunakan SPSS 20. 0 Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenegoro. Harimulyono, Nurrohman. 2007, Pengaruh Efektifitas Pelaksanaan Struktur Pengendalia Intern terhadap Keberhasilan Koperasi, Jurnal ekonomi. Kartasapoetra, G. 2007, Koperasi Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta.
Muljono. 2012, Koperasi Teori dan Praktik, Jakarta: Erlangga. Mangkunegara, A.,A,.A,. 2010, Evaluasi Kinerja SDM, Jakarta: Refika Aditama. Prihatini, T., Arief, A. 2012, Analisis Pengaruh Motivasi Pengurus dan Anggota Koperasi terhadap Kinerja Koperasi, Jurnal. Rinawati, Anita. 2007, Pengaruh Pendidikan Perkoperasian Anggota, Permodalan, dan Pengalaman Pengurus terhadap Keberhasilan Usaha Koperasi, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Purworejo. Rofi, Ahmad Nur. 2012, Pengaruh Disiplin Kerja dan Pengalaman Kerjaterhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Departemen Produksi PT. Leo Sekaran, Uma. 2011, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Jakarta: Salemba Empat. Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001, Koperasi Teori dan Praktik, Jakarta: Erlangga. Sumarna. 2014, Pengaruh Sistem Pengendalian Intern terhadap Keberhasilan Usaha Koperasi, Skripsi, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Setianingrum, Maria E., 2013, Pengaruh Partisipasi Anggota dan Pelayanan Kredit terhadap Keberhasilan Usaha Koperasi Pegawai Republik Indonesia KOPEMA Kota Magelang, Skripsi, Universitas Negeri Semarang. Usvita, Mega. 2011, Pengaruh Kepuasan Nasabah, Keunggulan Produk, Citra Perusahaan Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Simpedes (Studi Kasus BRI Cabang Padang), Tesis, Universitas Bung Hatta.
Mukhlisiah, Rizka. 2014, Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Keprilakuan Wirausaha terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan Manufaktur di provinsi Sumatera Barat, Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian, Skripsi, Universitas Bung Hatta. Jakarta: Sinar Grafika. Mulyadi. 2011, Auditing , Buku Satu, Edisi keenam, Jakarta: Salemba Empat. 14
Yuniarti, Evi. 2014, Efektivitas Pelaksanaan Struktur Penendalian Intern, Permodalan dan Pengatahuan Manajemen Tentang Akuntansi Koperasi (SAK ETAP) terhadap Keberhasilan Usaha Koperasi, Skripsi, Politeknik Negeri Lampung.
15