Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA, SIKAP KERJA DAN KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT.TRIPUTRA KEMAS AGUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Oleh: RINA YULIA SARI NPM: 11.1.02.02.0257
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
RINA YULIA SARI I 11.1.02.02.0257 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 1
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
RINA YULIA SARI I 11.1.02.02.0257 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 2
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
RINA YULIA SARI I 11.1.02.02.0257 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 3
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA, SIKAP KERJA DAN KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT.TRIPUTRA KEMAS AGUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG Oleh : Rina Yulia Sari 11.1.02.02.0257 Fakultas Ekonomi, Program Studi Manajemen
[email protected] Drs. Ec. Ichsannudin, M.M. dan Dr. Hamzah Gunawan UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Dalam situasi persaingan bisnis, seperti sekarang, perusahaan dituntut bersaing secara kompetitif dalam hal menciptakan suatu pekerjaan yang layak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, sikap kerja dan komitmen karyawan secara simultan maupun parsial serta mengetahui variabel-variabel sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, sikap kerja dan komitmen karyawan yang berpengaruh paling dominan terhadap kinerja karyawan di PT.Triputra Kemas Agung Kabupaten Tulungagung. Populasi penelitian ini adalah karyawan PT.Triputra Kemas Agung sebanyak 130 orang dan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 99 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan metode penyebaran kuesioner. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa variabel-variabel sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, sikap kerja dan komitmen karyawan berpengaruh secara simultan dengan hasil Uji F sebesar 3,972 sig F=0,000 dan secara parsial dengan hasil Uji T untuk X1=2,917, X2=2,513, X3=2,343 terhadap kinerja karyawan PT.Triputra Kemas Agung Kabupaten Tulungagung, diketahui bahwa variabel sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (X1) memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap kinerja karyawan (Y) dibandingkan dengan pengaruh yang diberikan oleh variabel sikap kerja dan variabel komitmen karyawan (X3). Dengan demikian faktor sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja perlu mendapat perhatian lebih besar daripada sikap kerja dan komitmen karyawan. Berdasarkan penelitian ini dapat disarankan pula bagi PT.Triputra Kemas Agung Kabupaten Tulungagung untuk melakukan usaha Peningkatan dan pengembangan kesadaran k3 serta meningkatkan kinerja terutama dalam hal mencapai target kerja serta kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan dan sikap kerjasama karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan.
Kata kunci : SMK3, Sikap, Komitmen dan kinerja karyawan. Kata kunci : SMK3, Sikap, Komitmen dan kinerja karyawan.
RINA YULIA SARI I 11.1.02.02.0257 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 4
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I. LATAR BELAKANG Perusahaan
kepadanya. Kinerja merupakan perilaku
merupakan
suatu
hasil nyata yang ditampilkan setiap
organisasi usaha yang dikelola atau
orang sebagai prestasi kerja yang
dijalankan oleh perorangan maupun
dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan
secara bersama-sama. Pada umumnya
perannya
perusahaan didirikan dengan maksud
(Mangkunegara, 2000).
untuk mencapai tujuan dan memperoleh
dalam
perusahaan
Simanjuntak
(2005),
keuntungan yang maksimal, sehingga
menyatakan bahwa kinerja setiap orang
perusahaan hendaknya dikelola dengan
dipengaruhi oleh banyaknya faktor yang
baik.
dapat
Setiap
organisasi
sangat
digolongkan
menjadi
tiga
bergantung pada sumber daya yang
kelompok, yaitu: kompetensi individu
dimilikinya
yang
untuk
dapat
berfungsi
bersangkutan,
dukungan
secara efektif dan efisien. Sumber daya
organisasi dan dukungan manajemen.
manusia yang potensial merupakan
Lebih
tenaga penggerak jalannya organisasi
Simanjuntak bahwa semakin banyak
untuk mencapai tujuan organisasi yang
macam
telah ditentukan. Sumber daya manusia
seseorang,
juga
semakin kaya, luas, dan memungkinkan
merupakan
orang-orang
yang
lanjut
dijelaskan
pekerjaan
oleh
yang
dilakukan
pengalaman
kerjanya
memberikan tenaga, bakat, kreativitas
peningkatan
dan usaha mereka kepada organisasi.
(Mas’ud, 2004: 94), menyatakan bahwa
Perusahaan
mengelola
kinerja karyawan mengacu pada prestasi
perusahaannya sendiri, tetapi harus
seseorang yang diukur berdasarkan
dibantu oleh karyawan. Oleh karena itu,
standar dan kriteria yang ditetapkan
antara perusahaan dengan karyawan
oleh perusahaan. Pengelolaan untuk
harus
mencapai kinerja sumber daya manusia
tidak
dapat
dapat
bekerjasama
untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Memperhatikan karyawan
tersebut,
perusahaan
perlu
kinerja.
Sedangkan
tinggi dimaksudkan guna meningkatkan
keberadaan
perusahaan secara keseluruhan dan
manajemen
faktor-faktor yang sangat berpengaruh
memperhatikan
terhadap
kinerja
karyawan,
yaitu
keinginan karyawan dan menciptakan
kualitas yang lebih baik dari karyawan
suasana kerja yang dapat mendorong
yang lain, efisiensi ketelitian dalam
peningkatan kinerja karyawan. Kinerja
melakukan pekerjaan, standar karyawan
karyawan adalah hasil kerja karyawan
yang
dalam menjalankan tugas sesuai dengan
pengetahuan yang berkaitan dengan
tanggung
jawab
yang
melebihi
standar
perusahaan,
dibebankan
RINA YULIA SARI I 11.1.02.02.0257 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 5
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
perusahaan,
ketepatan
waktu
menyelesaikan pekerjaan. Faktor
positif
terhadap
sikap
kerja
karyawan.
keamanan
dan
Sikap kerja karyawan yang
perlindungan dalam bekerja menjadi
positif
salah satu faktor kinerja karyawan.
cenderung
membuat
Ketika karyawan memiliki rasa aman
bertingkah
laku
dan nyaman karena dirinya merasa
mendukung
kemajuan
mendapatkan perlindungan yang baik
tempat
dari
karyawan
menurut (As’ad, 1995) menjelaskan
tersebut juga akan bekerja dengan
bahwa sikap kerja merupakan sikap
perasaan yang tenang dan akan bekerja
seseorang
secara baik. Oleh sebab itu perlu adanya
yang
mencerminkan
pengalaman
program perlindungan bagi karyawan
yang
menyenangkan
dan
melalui
menyenangkan dalam pekerjaannya
perusahaan,
maka
Sistem
Keselamatan
dan
Manajemen Kesehatan
terhadap
ia
perusahaan, karyawan
positif
dalam
perusahaan
bekerja. Sedangkan
terhadap
pekerjaannya tidak
Kerja
serta harapan-harapannya terhadap
(SMK3) yang harus dilakukan secara
pengalaman masa depan. (Walgito,
konsisten.
2004: 54) mengungkapkan bahwa Menurut (Marwansyah, 2012:
340)
Sistem
sikap
merupakan
sesuatu
yang
Manajemen
diperoleh seseorang melalui interaksi
Keselamatan dan Kesehatan kerja
dengan suatu objek sosial atau
merupakan
dari
Sistem
peristiwa sosial. Sikap tidak dibawa
perusahaan
secara
sejak
Bagian
Manajemen
lahir,
melainkan
dibentuk
keseluruhan yang meliputi struktur
melalui proses belajar di dalam suatu
organisasi, perencanaan, tanggung
konteks sosial tertentu. Oleh karena
jawab,
itu,
pelaksanaan,
penerapan,
sikap
dapat
dipelajari
dan
dan
dibentuk melalui interaksi dengan
kebijakan
objek sosial atau peristiwa sosial.
keselamatan dan kesehatan kerja
Faktor yang mengubah sikap antara
dalam rangka pengendalian resiko
lain adalah perasaan, pengetahuan,
yang berkaitan dengan kegiatan kerja
pengalaman, dan motif.
pencapaian,
pengkajian
pemeliharaaan
Sehubungan
guna terciptanya tempat kerja yang
dengan
aman, efesien dan produktif. Apabila
pernyataan
manajemen
dan
menyatakan bahwa sikap karyawan
kesehatan kerja dilakukan secara
yang tetap bertahan dalam organisasi
konsisten maka akan berdampak
dan
keselamatan
RINA YULIA SARI I 11.1.02.02.0257 FE-MANAJEMEN
terlibat
diatas,
(Alwi,
dalam
2001)
upaya-upaya
simki.unpkediri.ac.id Halaman 6
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mencapai misi, nilai dan tujuan
Kemas
organisasi
Tulungagung“.
dikatakan
sebagai
Agung
Kabupaten
komitmen. Komitmen dikembangkan pada bentuk hubungan yang bersifat exchange
theory,
yaitu
melihat
adanya hubungan timbal - balik antara
pemenuhan
II. METODE Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kecelakaan adalah salah satu
kebutuhan
karyawan yang diterima dari tempat
faktor
kerja dengan kontribusi yang telah
perusahaan, dengan adanya kecelakaan
diberikan kepada perusahaan, bila
di tempat kerja akan menyebabkan
karyawan bersifat loyal terhadap
kerugian baik bagi perusahaan maupun
tempat kerja, maka perusahaan wajib
karyawan. Kerugian bagi perusahaan
memberikan reward yang sesuai.
misalnya akan mengeluarkan biaya
Kesesuaian reward dengan kontribusi
untuk
membuat karyawan termotivasi untuk
mengalami kecelakaan tersebut, selain
tetap memelihara kinerjanya. Faktor
itu juga akan mengganggu aktivitas
komitmen
penting
perusahaan. Sedangkan kerugian bagi
karena karyawan yang dianggap
karyawan akan mengganggu kesehatan
memiliki komitmen tinggi terhadap
bahkan kematian.
ini
dianggap
yang
menghambat
pengobatan
aktivitas
karyawan
yang
perusahaan akan memiliki sikap yang
Kecelakaan kerja didefinisikan
profesional dan menjunjung tinggi
sebagai suatu kejadian atau peristiwa
nilai- nilai yang telah disepakati
yang tidak diinginkan yang merugikan
dalam perusahaan. Menurut (Sopiah,
terhadap manusia, merusak harta benda
2008) Komitmen karyawan adalah
atau kerugian terhadap proses.
kekuatan yang bersifat relatif dari
Kecelakaan kerja ini dapat terjadi
individu dalam mengidentifikasikan
karena
keterlibatan dirinya ke dalam bagian
menerapkan suatu sistem atau standar
organisasi.
keselamatan dan kesehatan kerja yang
Berdasarkan
uraian
pihak
perusahaan
tidak
dan
memadai dalam menjalankan suatu
fenomena tersebut maka peneliti
pekerjaan agar karyawan bisa lebih
tertarik untuk menguji “Pengaruh
waspada dan memahami aturan-aturan
Sistem Manajemen Keselamatan Dan
dalam menjalankan pekerjaannya secara
Kesehatan Kerja, Sikap Kerja Dan
aman. Untuk itu sebaiknya perusahaan
Komitmen
menerapkan
Karyawan
Terhadap
Sistem
Manajemen
Kinerja Karyawan Di PT.Triputra RINA YULIA SARI I 11.1.02.02.0257 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 7
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Keselamatan
dan
Kesehatan
Kerja
(SMK3).
mendukung
Sistem
Keselamatan
dan
Manajemen
Kesehatan
Kerja
adalah sebagai berikut : Menurut
(Santoso,
2004:
15)
a.
Komitmen dan Kebijakan
Sistem Manajemen Keselamatan dan
K3
Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian
b.
Perencanaan
dari sistem manajemen keseluruhan
c.
Penerapan
yang
organisasi,
d.
Pengukuran
jawab,
e.
Tinjauan
meliputi
struktur
perencanaan, pelaksanaan,
tanggung prosedur,
proses
Ulang
dan
Peningkatan
dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan,
penerapan,
pencapaiaan, pemiliharaan
pengkajian kebijakaan
dan
K3
dalam
Sikap Kerja Sikap (attitude) didefinisikan oleh Robbins
(2009)
rangka penegendalian resiko dengan
evaluatif,
baik
kegiatan
maupun tidak menyenangkan terhadap
kerja.
Keselamatan
Sistem
dan
Manajemen
Kesehatan
Kerja
menurut
K3
bahwa
terpadu
dalam
sistem
manajemen perusahaan.
yang
pernyataan
menyenangkan
objek, individu, atau peristiwa. Sedangkan
adalah penerapan peraturan atau standar secara
sebagai
(As’ad, 1995) menjelaskan sikap
kerja
merupakan
sikap
seseorang terhadap pekerjaannya yang
Sedangkan
menurut
(Marwansyah,
2012:
340)
Sistem
Manajemen
Keselamatan
dan
mencerminkan
pengalaman
yang
menyenangkan dan tidak menyenangkan dalam
pekerjaannya
serta
harapan-
Kesehatan kerja merupakan Bagian dari
harapannya terhadap pengalaman masa
Sistem Manajemen perusahaan secara
depan. Sikap kerja sebagai tindakan yang
keseluruhan
yang meliputi
struktur
akan diambil karyawan dan kewajiban
organisasi,
perencanaan,
tanggung
yang harus dilaksanakan sesuai dengan
penerapan,
tanggung jawab yang hasilnya sebanding
jawab,
pelaksanaan,
pencapaian,
pengkajian
dan
pemeliharaaan kebijakan keselamatan
dengan usaha yang dilakukan. Dengan
kata
lain,
sikap
adalah
dan kesehatan kerja dalam rangka
kecendrungan untuk melakukan tindakan,
pengendalian resiko yang berkaitan
dengan suatu cara yang menyatakan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya
adanya tanda-tanda untuk menyenangi atau
tempat kerja yang aman, efesien dan
tidak menyenangi upaya atau kegiatan
produktif.
Faktor-faktor
RINA YULIA SARI I 11.1.02.02.0257 FE-MANAJEMEN
yang simki.unpkediri.ac.id Halaman 8
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
memelihara dan meningkatkan kesehatan
keanggotaan formal, karena meliputi sikap
dan keselamatannya dalam bekerja.
menyukai organisasi dan kesediaan untuk
Faktor yang mempengaruhi sikap
mengusahakan tingkat upaya yang tinggi
kerja karyawan menurut (As’ad, 1995:
bagi
104) antara lain :
pencapaian
kepentingan
organisasi
tujuan.
Menurut
demi (Zurnali,
a.
Kondisi kerja
2010), komitmen merupakan perasaan
b.
Pengawasan atasan
yang kuat dan erat dari seseorang terhadap
c.
Kerja sama dari teman sekerja
tujuan dan nilai suatu organisasi dalam
d.
Kesempatan untuk maju
hubungannya
e.
Keamanan
terhadap upaya pencapaian tujuan dan
f.
Fasilitas kerja
nilai-nilai tersebut.
g.
Imbalan
dengan
peran
mereka
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Komitmen
Karyawan
Sumber
daya
komitmen karyawan adalah tingkatan di
manusia adalah aset perusahaan yang harus
mana
dijaga dan dipelihara agar karyawan yang
mengidentifikasikan
berkualitas tetap berada diperusahaan,
perusahaan
dan
untuk mewujudkan hal tersebut karyawan
merupakan
salah
harus
Komitmen
merefleksikan perasaan suka atau tidak
adalah sikap yang mencerminkan sejauh
suka dari seorang karyawan terhadap
mana seorang individu mengenal dan
perusahaan
terikat pada organisasinya. Karyawan yang
berkeinginan
berkomitmen dan berkualitas biasanya
keanggotaannya dalam perusahaan, karena
selalu
akan
komitmen karyawan merupakan dimensi
secara
perilaku penting yang dapat digunakan
memiliki
dapat
komitmen.
diandalkan
mencurahkan
dan
kemampuannya
seorang
karyawan diri
dengan
tujuan-tujuannya satu
tempat
dia
untuk
sikap
bekerja
dan yang
serta
memelihara
untuk menilai kecenderungan pegawai,
maksimal. 2008:
160)
identifikasi dan keterlibatan seseorang
adalah
rasa
yang relatif kuat terhadap perusahaan serta
identifikasi, keterlibatan dan loyalitas yang
bersedia berusaha keras bagi pencapaian
dinyatakan oleh seorang pegawai terhadap
tujuan organisasi.
Menurut komitmen
organisasinya.
(Sopiah,
karyawan
Komitmen
Menurut
karyawan
(Sopiah,
2008:
163)
empat
faktor
yang
merupakan kondisi dimana pegawai sangat
mengemukakan
tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai, dan
mempengaruhi komitmen karyawan antara
sasaran organisasinya. Komitmen terhadap
lain :
organisasi artinya lebih dari sekedar
a.
RINA YULIA SARI I 11.1.02.02.0257 FE-MANAJEMEN
Faktor personal simki.unpkediri.ac.id Halaman 9
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
b.
Karakteristik pekerjaan
perusahaannya.
Definisi
lain
menurut
c.
Karakteristik struktur
(Nawawi, 2006: 63) Kinerja dikatakan
d.
Pengalaman kerja.
tinggi apabila suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau
Kinerja Karyawan Keberhasilan
tidak
batas
waktu
yang
organisasi
disediakan. Kinerja menjadi rendah jika
dipengaruhi oleh kinerja sumber daya
diselesaikan melampui batas waktu yang
manusia, untuk itu setiap perusahaan akan
disediakan
berusaha
kinerja
terselesaikan. Menurut (Simamora, 2008:
pegawai dalam mencapai tujuan organisasi
7) Kinerja karyawan adalah tingkat dimana
yang telah ditetapkan. Istilah kinerja dari
para
kata
actual
persyaratan pekerjaan. Menurut (Hasibuan,
performance (prestasi kerja atau prestasi
2006: 94) menjelaskan kinerja merupakan
sesungguhnya
hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
untuk
job
suatu
melampui
meningkatkan
performance yang
atau dicapai
oleh
atau
karyawan
sama
sekali
mencapai
tidak
persyaratan-
seseorang). Prestasi kerja pada umumnya
melaksanakan
dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan,
dibebankan kepadanya didasarkan atas
pengalaman dan kesungguhan kerja dari
kecakapan,
tenaga kerja yang bersangkutan.
serta waktu.
tugas-tugas pengalaman,
yang
kesungguhan
Ada beberapa pandangan terkait
Dari beberapa pengertian diatas,
dengan definisi Kinerja. Secara etimologi,
dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan
kinerja berasal dari kata prestasi kerja
adalah kemampuan mencapai persyaratan-
(performance). Sebagaimana dikemukan
persyaratan pekerjaan, dimana suatu target
oleh (Mangkunegara, 2007) bahwa isitilah
kerja dapat diselesaikan pada waktu yang
kinerja dari kata kata job performance atau
tepat atau tidak melampui batas waktu
actual performance (prestasi kerja atau
yang disediakan sehingga tujuannya akan
prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh
sesuai
seseorang) yaitu hasil kerja secara kualitas
perusahaan.
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
karyawan dapat memberikan kontribusi
pegawai dalam melaksanakan tugasnya
bagi perusahaan tersebut.
sesuai
dengan
tanggung
jawab
dengan
moral
Dengan
maupun
demikian
etika kinerja
yang
Menurut (Mas’ud, 2004: 94) faktor-
diberikan padanya. Menurut (Rivai, 2006:
faktor yang sangat berpengaruh terhadap
309) Kinerja merupakan perilaku nyata
kinerja karyawan :
yang ditampilkan setiap orang sebagai
a. Kualitas kerja
prestasi
b. Kuantitas kerja
kerja
yang
dihasilkan
oleh
karyawan sesuai dengan perannya dalam RINA YULIA SARI I 11.1.02.02.0257 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 10
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
c. Efisiensi
ketelitian
dalam
melakukan pekerjaan d. Standar karyawan yang melebihi standar perusahaan e. Pengetahuan
yang
3. Diana Sulianti K. L. Tobing (2009)
dengan judul Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.
berkaitan
dengan perusahaan
Perkebunan
Nusantara
III
di
Sumatera Utara Kualitas Pelayanan
f. Ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan.
Jasa Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada
Penelitian Terdahulu
CV.
Teknik
Sebagai bahan pertimbangan dari
Haspari
analisis
dengan
data
Palembang. dilakukan
menggunakan
analisis
penelitian ini akan dicantumkan beberapa
Sturctural Equation modeling (SEM)
hasil penelitian terdahulu oleh beberapa
dengan menggunakan paket program
peneliti yang pernah penulis baca yaitu
AMOS (Analysis of ment Structure).
sebagai berikut:
Hasil penelitian menunjukan adanya
1. Nita Sri Handayani (2011) dengan
pengaruh
positif
dan
signifikan
judul Pengaruh Sistem Manajemen
komitmen organisasional terhadap
K3Terhadap Kinerja Karyawan Pada
kinerja karyawan.
PT.
XX.
Teknik
analisis
data
dilakukan
dengan
menggunakan
Kerangka Konseptual Berdasarkan
tinjauan
dari
analisis regresi sederhana. Hasil
landasan teori, maka dapat disusun
penelitian
suatu
menunjukan
pengaruh
positif
dan
adanya signifikan
sistem manajemen keselamatan dan
kerangka
konseptual
dalam
penelitian ini seperti yang disajikan dalam gambar:
kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan. 2. Made Widyasari (2011) dengan judul Hubungan Sikap Karyawan Dengan Motivasi Kerja Dan Prestasi Kerja. Teknik dengan
analisis
data
menggunakan
dilakukan analisis
Partial Least Squares(PLS). Hasil penelitian
menunjukan
adanya
Hipotesis H1 : Sistem
Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan
pengaruh positif dan signifikan sikap
Kerja
kerja terhadap kinerja karyawan.
berpengaruh
secara
parsial signifikan
terhadap Kinerja Karyawan RINA YULIA SARI I 11.1.02.02.0257 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 11
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pada PT. Triputra Kemas
Dalam penelitian ini yang menjadi
Agung
variabel
Kabupaten
Tulungagung.
bebas
Manajemen
H2 : Sikap Kerja secara parsial berpengaruh
adalah
Sistem
Keselamatan
dan
Kesehatan Kerja (X1), Sikap Kerja
signifikan
(X2),
terhadap Kinerja Karyawan
(X3).
dan
Komitmen
Karyawan
pada PT. Triputra Kemas Agung
Kabupaten
Tulungagung. H3 : Komitmen Karyawan secara parsial
Definisi Operasional Variabel 1. Kinerja
Karyawan
(Y)
adalah:
prestasi
seseorang
yang
diukur
berpengaruh
berdasarkan standar dan kriteria yang
signifikan terhadap Kinerja
ditetapkan oleh perusahaan Menurut
Karyawan pada PT. Triputra
(Mas’ud,
Kemas
Kinerja Karyawan menurut Mas’ud
Agung
Kabupaten
Tulungagung. H4 : Sistem
2004:
94).
Indikator
(2004: 94) yaitu Kualitas kerja, Manajemen
Kuantitas kerja, Efisiensi ketelitian
Keselamatan dan Kesehatan
dalam melakukan pekerjaan, Standar
Kerja,
karyawan yang melebihi standar
Sikap
Kerja
dan
Komitmen Karyawan secara
perusahaan,
simultan
berkaitan
dengan
signifikan terhadap Kinerja
Ketepatan
waktu
Karyawan pada PT. Triputra
pekerjaan
Kemas
berpengaruh
Agung
Kabupaten
Pengetahuan
yang
perusahaan, menyelesaikan
2. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X1) adalah: bagian
Tulungagung.
dari
sistem
manajemen
secara
keseluruhan yang meliputi struktur
METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Penelitian
organisasi, perencanaan, tanggung
1. Variabel
jawab,
Dependen
(Variabel
pelaksanaan,
penerapan,
Terikat)
pencapaian,
Dalam penelitian ini yang menjadi
pemeliharaaan
variabel
keselamatan dan kesehatan kerja
terikat
adalah
Kinerja
Independen
Bebas)
dan
kebijakan
dalam rangka pengendalian resiko
Karyawan (Y) 2. Variabel
pengkajian
(Variabel
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efesien dan produktif menurut
RINA YULIA SARI I 11.1.02.02.0257 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 12
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
(Marwansyah, 2012:340). Indikator
yang digunakan dalam penelitian ini
kualitas
adalah
pelayanan
menurut
Deskriptif.
Sedangkan
(Marwansyah, 2012:340): Komitmen
pendekatan penelitian ini menggunakan
dan Kebijakan K3, Perencanaan,
pendekatan kuantitatif, karena data yang
Penerapan,
dan
akan dianalisis dalam penelitian ini
dan
berbentuk angka.
Evaluasi,
Pengukuran Tinjauan
Ulang
Peningkatan. 3. Sikap kerja (X2) merupakan sikap seseorang
terhadap
Tempat dan Waktu Penelitian
pekerjaannya
Tempat yang digunakan dalam
yang
mencerminkan
pengalaman
penelitian ini adalah PT. Triputra
yang
menyenangkan
dan
tidak
Kemas Agung Kabupaten Tulungagung,
menyenangkan dalam pekerjaannya
tepatnya di Dusun Melikan RT.01
serta harapan-harapannya terhadap
RW.10,
pengalaman masa depan menurut
Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung,
(As’ad, 1995). Indikator kepercayan
Jawa Timur. Adapun waktu penelitian
menurut
yaitu:
dilaksanakan beberapa bulan mulai dari
Kondisi kerja,Pengawasan atasan,
bulan Maret 2015 sampai bulan Agustus
Kerja sama dari teman sekerja,
2015.
(As’ad,
1995)
Desa
Tapan,
Kecamatan
Kesempatan untuk maju, Keamanan, Populasi dan Sampel
Fasilitas kerja dan Imbalan. 4. Komitmen karyawan (X3) adalah
Populasi dalam penelitian ini
kekuatan yang bersifat relatif dari
adalah seluruh karyawan PT. Triputra
individu dalam mengidentifikasikan
Kemas Agung Kabupaten Tulungagung
keterlibatan dirinya ke dalam bagian
yang berjumlah 130 orang., sedangkan
organisasi
menurut
(Sopiah,
sampel
2008:163).
Indikator
kepuasan
konsumen
menurut
(Sopiah,
pada
sebanyak menggunakan
penelitian
99
orang
tehnik
ini
yaitu dengan
nonprobability
2008:163) yaitu: Faktor personal,
sampling dengan menggunakan rumus
Karakteristik
Slovin.
Karakteristik
pekerjaan, struktur
dan
Pengalaman kerja.
Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini instrumen
Tehnik dan Pendekatan Penelitian
yang digunakan adalah kuisioner dan
Berdasarkan variabel – variabel
wawancara,
yang diteliti maka Tehnik penelitian
mengetahui
RINA YULIA SARI I 11.1.02.02.0257 FE-MANAJEMEN
sedangkan pengukuran
untuk jawaban
simki.unpkediri.ac.id Halaman 13
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
responden pada penelitian ini diukur
Y
= KK
dengan menggunakan metode skala
X1
= SMK3
Likert (Likert’s Summated Ratings).
X2
= Sikap
Validitas Instrumen
X3
= Komitmen
1. Uji Validitas
a
= Bilangan Konstanta
Menurut Sugiyono (2011: 121) instrumen yang valid berarti alat ukur
yang
digunakan
untuk
b1,b2, b3 = Koefisien Variabel e
= Standart Eror
3. Uji Koefisien Determinasi (R²)
mendapatkan data (mengukur) itu
Analisis R² (R square) atau koefisien
valid.
determinasi
digunakan
untuk
mengetahui
seberapa
besar
2. Uji Reliabilitas Menurut Sugiyono (2011: 121)
presentase
sumbangan
pengaruh
alat untuk mengukur suatu kuesioner
variabel independen secara bersama -
yang
sama terhadap variabel dependen.
merupakan
indikator
dari
variabel.
4. Uji Hipotesis a). Uji t – Tes (Parsial)
Teknik Pengumpulan Data
b).Uji F – Tes (Simultan)
1. Kuesioner 2. Studi Dokumentasi
III. HASIL DAN KESIMPULAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Teknik Analisis Data
PT.
1. Asumsi Klasik
Triputra
Kemas
Agung
Kabupaten Tulungagung beralamat di
a. Uji Normalitas
Dusun Melikan RT.01 RW.10, Desa
b. Uji Multikolinieritas
Tapan,
c. Uji Heteroskedastisitas
Tulungagung,
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Kecamatan
Kedungwaru,
Telp.(0355)325728,
Fax.(0355)325728. PT. Triputra Kemas
Karena penelitian ini bertujuan untuk
Agung merupakan sebuah perusahaan
mengetahui hubungan sebab akibat
yang memproduksi plastik kemasan
(pengaruh)
maka
makanan dengan dua sistem produksi
teknik analisis data yang digunakan
yaitu Single layer dan Multilayer.
adalah
Perusahaan ini secara operasional sudah
antar
analisis
variabel regresi,
dengan
persamaan regresi sebagai berikut : Y = a + b1 . X1 + b2 . X2 + b3 . X3 + e Keterangan: RINA YULIA SARI I 11.1.02.02.0257 FE-MANAJEMEN
berjalan sejak tahun 2011. Pada awal operasional hanya memproduksi untuk keperluan internal perusahaan. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional simki.unpkediri.ac.id Halaman 14
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
yang cukup baik sehingga berpengaruh positif pada industri kemasan, maka
Analisis Data
pihak manajemen memutuskan untuk
1. Uji Asumsi Klasik
memisahkan kegiatan organisasi devisi
a. Uji Normalitas
kemasan dari devisi makanan. Dengan
Berdasarkan uji normalitas,
pemisahan ini maka didirikan secara
dapat diketahui bahwa dari data
legalitas PT. Triputra Kemas Agung
yang
tanggal 21 maret 2011 di kecamatan
menggambarkan
Kedungwaru, kabupaten Tulungagung.
linier, karena titik – titik terletak
ada
variabel
tersebut
garis
regresi
mendekati atau sekitar garis lurus. Karakteristik Responden
Sehingga
dapat
disimpulkan
Jumlah responden yang dianalisis
bahwa semua item pernyataan
dalam penelitian ini berjumlah 99
dalam kuisioner adalah valid,
orang.
karena jawaban responden tentang
Deskripsi Hasil Penelitian
sistem manajemen keselamatan penelitian
dan kesehatan kerja, sikap kerja,
bertujuan untuk menjelaskan secara
komitmen karyawan dan kinerja
deskriptif mengenai variabel terikat
karyawan menyebar diantara garis
yaitu kinerja karyawan (Y) dan variabel
diagonal, maka model regresi
bebas
memenuhi normalitas.
Deskripsi
yaitu
hasil
system
manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (X1), sikap
keerja
(X2)
dan
komitmen
b. Uji Multikolinearitas Berdasarkan
uji
karyawan (X3).
multikolinearitas dapat diketahui
Uji Instrumen Penelitian
bahwa
Pada penelitian ini menggunakan
independen
seluruh
variabel
yaitu
motivasi,
uji validitas yang bertujuan untuk
komunikasi, dan lingkungan kerja
mengetahui derajat ketepatan antara
mempunyai
data yang terjadi pada obyek penelitian
Inflation Factor (VIF) kurang dari
dengan data yang dapat dilaporkan oleh
batas maksimal 10 atau nilai
peneliti dan semua variabel penelitian
toleransi lebih dari 0,1. Sehingga
dinyatakan
valid.
menggunakan
uji
nilai
Variance
itu
juga
variabel independen tersebut tidak
reliabilitas
yang
menunjukan
Selain
adannya
bertujuan untuk mengukur obyek yang
multikolinearitas
sama dan semua variabel penelitian
hubungan yang sangat kuat antara
dinyatakan reliabel.
variabel
RINA YULIA SARI I 11.1.02.02.0257 FE-MANAJEMEN
(tidak
gejala
independen
ada dengan
simki.unpkediri.ac.id Halaman 15
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
variabel independen lainnya).
Berdasarkan analisis uji t
c. Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan
dapat disimpulkan bahwa sistem
hasil
heteroskedastisitas
uji
menunjukan
manajemen
keselamatan
dan
kesehatan kerja, sikap kerja dan
tidak terdapat pola yang jelas dari
komitmen
titik – titik tersebut. Hal ini
parsial
ditunjukan
grafik
terhadap kinerja karyawan di PT.
scatterplot terlihat bahwa titik –
Triputra Kemas Agung, sehingga
titik menyebar secara acak serta
hipotesis nol (Ho) ditolak dan Ha
tersebar
diterima, artinya hipotesis ini
dengan
baik
diatas
maupun
dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dan hal ini menunjukam bahwa model
regresi
tidak
karyawan
berpengaruh
secara signifikan
teruji secara empiris. b. Uji F – Test
memiliki
Dapat diketahui bahwa F
gejala adannya heeroskedastisitas,
hitung
yang berarti bahwa tidak ada
tingkat signifikansi 0,000 < 0,005
gangguan dalam model regresi
maka dapat dinyatakan bahwa
ini.
varibel independen yang meliputi
2. Analisis Regresi Linier Berganda
sebesar
3,972
dengan
sistem manajemen keselamatan
Berdasarkan hasil analisis data,
dan kesehatan kerja (X1), sikap
maka dapat dibuat persamaan regresi
kerja (X2), komitmen karyawan
linier berganda sebagai berikut:
(X3) secara simultan atau bersama
Y
=
18,805+0,306.
X1
+0,348.X2 +0,984. X3
dan
3. Uji Koefisien Determinasi (R²) Berdasarkan
– sama
uji
berpengaruh
positif
terhadap
signifikan variabel
kinerja karyawan (Y).
koefisien
determinasi diketahui nilai Adjusted
Pembahasan
adalah 0.834. Hal ini
Berdasarkan penelitian ini secara
menunjukkan bahwa variabel sistem
umum dapat disimpulkan bahwa Ho di
manajemen
dan
tolak dan Ha di terima atau dengan kata
kerja,
lain secara serempak atau (simultan)
mampu
sistem manajemen keselamatan dan
kinerja
kesehatan kerja (X1), sikap kerja (X2),
R Square
kesehatan
keselamatan kerja,
komitmen menerangkan
sikap
karyawan variabel
karyawan sebesar 83,4%. 4. Uji Hipotesis a. Uji t – Test RINA YULIA SARI I 11.1.02.02.0257 FE-MANAJEMEN
komitmen karyawan (X3) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan (Y). Dengan simki.unpkediri.ac.id Halaman 16
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
nilai koefisien determinasi Adjusted R
kerja,
square 83,4% dapat di jelaskan oleh
karyawan dan kinerja
ketiga
karyawan..
variabel
independen.
Dari
komitmen
2) Hasil
presentase tersebut menunjukan bahwa
penelitian
ini
masih terdapat pengaruh dari faktor lain
diharapkan
dapat
yang tidak teliti pada penelitian ini yaitu
membantu
proses
sebesar 16,6%.
pembelajaran
serta
pengaplikasian
ilmu
pengetahuan. IV.
KESIMPULAN,
IMPLIKASI
3) Dapat
dan SARAN
dijadikan
sebagai
1. Kesimpulan
bahan
referensi
atau
studi
Kesimpulan pada penelitian ini
pustaka bagi kegiatan
secara umum dapat disimpulkan
penelitian selanjutnya
bahwa ada pengaruh bersama –
serta
sama atau secara simultan sistem
yang menarik.
manajemen
keselamatan
dan
kesehatan kerja, sikap kerja dan komitmen
karyawan
berpengaruh signifikan
positif terhadap
dan kinerja
b.
bahan
Implikasi Praktis 1) Memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam upaya
merumuskan
karyawan di PT. Triputra Kemas
berbagai
Agung.
yang
2. Implikasi a.
kebijakan berhubungan
dengan
sistem
manajemen
Implikasi Teoritis 1) Dapat
bacaan
dijadikan
keselamatan
dan
sebagai alat penambah
kesehatan kerja, sikap
wawasan
kerja dan komitmen
dan
ilmu
pengetahuantentang
karyawan
manajemen pemasaran
meningkatkan kinerja
khususnuya
karyawan.
berkaitan sistem
yang dengan
manajemen
keselamatan
dan
kesehatan kerja, sikap RINA YULIA SARI I 11.1.02.02.0257 FE-MANAJEMEN
2) Hasil
untuk
penelitian
diharapkan
ini
dapat
memberikan informasi kepada
perusahaan
simki.unpkediri.ac.id Halaman 17
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tentang
pengaruh
sistem
manajemen
keselamatan
dan
(helm,
masker),
pelindung badan (baju kerja, sarung tangan)
kesehatan kerja, sikap
serta
kerja dan komitmen
lainnya. Perlengkapan-
karyawan
perlengkapan tersebut
terhadap
kelengkapan
kinerja karyawan di
membuat
PT. Triputra Kemas
bekerja
Agung.
sungguh
dengan
3. Saran
ragu-ragu
a.
terlindungi
Saran Bagi Perusahaan 1) Peningkatan
dan
pengembangan atasan
dan
karena dan
larangan
karyawan
sangat
2) Peningkatan penerapan manajemen
karyawan,
keselamatan
mandor pimpinan,
hendaknya
lebih
memperhatikan
dan
dalam sistem
diperlukan mulai dari sampai
tidak
merokok saat bekerja.
kesadaran k3, dimana peran
karyawan
dan
kesehatan kerja yaitu memperdalam pengetahuan karyawan
mendisiplinkan
dalam mengenali jenis
program keselamatan
bahaya k3 itu sendiri.
kerja, meskipun tidak
Bahaya
mengabaikan
bermacam-macam dan
lingkungan kerja dan
bisa
program
berbagai sumber.
kesehatan
kerja. Hal yang dapat dilakukan
dengan
bisa muncul
dari
3) Karyawan Triputra
PT. Kemas
mewajibkan karyawan
Agung
memakai
meningkatkan kinerja
perlengkapan bekerja
yang
saat dapat
terutama
perlu dalam
hal
mencapai target kerja
melindungi karyawan
serta
dalam bekerja yaitu
dalam menyelesaikan
pelindung
pekerjaan dan sikap
RINA YULIA SARI I 11.1.02.02.0257 FE-MANAJEMEN
kepala
kemampuan
simki.unpkediri.ac.id Halaman 18
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kerjasama
karyawan
keselamatan dan kesehatan
dalam menyelesaikan
kerja,
pekerjaan.
komitmen karyawan yang
4) Bagi pihak perusahaan diharapkan
kerja
tentunya
mampu
dan dapat
mempengaruhi
kinerja
mempertahankan
karyawan
kondisi
karyawan
melengkapi penelitian ini
yang memiliki sikap
karena masih ada variabel-
kerja yang tinggi. Hal
variabel
ini
diluar penelitian ini yang
dapat
dilakukan
dengan
agar
lebih
independen
mungkin
cara
lain bisa
memberikan perhatian
mempengaruhi
yang lebih terhadap
karyawan. Misalnya disiplin
karyawan
kerja,
sehingga
karyawan merasa lebih dihargai
iklim
kinerja kerja,
stres
kerja, dan sebagainya.
sehingga
memberikan
sikap
kerja yang diharapkan
DAFTAR PUSTAKA Aaker,
A.
David.,
1997.
terkhusus dengan cara
Manajemen Ekuitas Merek.
menjenguk karyawan
Jakarta: Mitra Utama.
atau
keluarga
karyawan yang sakit, memberikan
bonus-
Alwi,
Syafaruddin. Manajemen
2001.
Sumber
Daya
bonus lagi yang lebih
Manusia. Yogyakarta : BPFE
menjanjikan sehingga
Yogyakarta.
karyawan
lebih
bersemangat
dalam
Saran
As’sad, Moh. 1995. Psikologi Industri. Yogyakarta :
kerja. b.
sikap
Bagi
Penelitian
Liberty.
Mendatang Untuk penelitian yang akan datang
disarankan
menambah
untuk variabel
Hasibuan, Malayu. 2006. Dasar Pengertian, Edisi
dan
Revisi,
Masalah, Cetakan
independen lainnya selain
Ketiga. Jakarta: PT Bumi
sistem
Aksara.
manajemen
RINA YULIA SARI I 11.1.02.02.0257 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 19
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi
Marwansyah,
2012.
Manajemen
Analisis Multivariate dengan
Sumber
Program SPSS, Edisi Kedua.
Bandung : Alfabeta.
Daya
Manusia.
Semarang : Badan Penerbit Mas’ud,
Universitas Diponegoro.
Fuad.
Diagnosis Gibson,
James
L,
Ivancevich,
John James
Donnelly
&
Survai
Organisasional
M
Konsep
&
H
Semarang: Undip.
Aplikasi.
Robert 1995.
Nawawi, Hadari. 2006. Evaluasi
Behavior
dan Manajemen Kinerja di
Konopaske. Organizations Structure
Processes,
edition.
New
McGraw-Hill
2004.
York
12th
Lingkungan Perusahaan dan
:
Industri. Yogyakarta: Gadjah
International
Mada University Press.
Edition. Gibson, James L, John M Ivancevich, James H Donnelly
&
Robert
Konopaske.
1997.
Organizations
Behavior
Structure
Processes,
edition.
New
McGraw-Hill
12th
York
:
International
Edition. Mathis, Robert L., dan John H. Jackson. Manajemen
2009. Sumber
Manusia,
Daya Edisi
Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat. Mangkunegara, Anwar Prabu 2007. Evaluasi Kinerja. Bandung : Refika Aditama. RINA YULIA SARI I 11.1.02.02.0257 FE-MANAJEMEN
simki.unpkediri.ac.id Halaman 20