Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
PENGARUH SIKAP MANDIRI, LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PARA REMAJA (Studi Empiris di Desa Jamus Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak) 1)
1)
2)
3)
Anies Lestari , ALeonardo B Hasiolan ,Maria M Minarsih
Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang 2),3) Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran Semarang
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya fenomena rendahnya kesadaran berwirausaha di Desa Jamus Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Dalam hal ini peneliti mengangkat 3 variabel yaitu sikap mandiri, lingkungan keluarga dan motivasi. Dalam penelitian ini data yang digunakan yaitu data primer yang didapat dari 275 populasi kemudian diambil sampel sebanyak 100 responden. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sempel penelitian ini yaitu metode purposive sampling, kemudian data diproses menggunakan analisa regresi berganda. Sampel yang digunakan adalah masyarakat Keluarahan Jamus yang masih duduk dibangku SMA.Dari hasil pengolahan data diketahui bahwa penelitian ini memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Dari persamaan regresi diperoleh hasil :Y = 3,486 + 0,360 X1 + 0,216 X2 + 0,223 X3 + e. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa variabel sikap mandiri (X1), variabel lingkungan keluarga (X2) dan variabel motivasi (X3) berpengaruh terhadap minat berwirausaha (Y1) dengan nilai t hitung > t tabel (3,856; 2,013; 2,979 > 1,98472) dengan nilai sig t < (0,000; 0,047; 0,004 < 0,05). Dari hasil uji F variabel minat berwirausaha diperoleh nilai F hitung > F tabel (15,445 > 2,70) dengan F sig (0,000) < 0,05 yang berarti bahwa secara simultan sikap mandiri (X1), lingkungan keluarga (X2), dan motivasi (X3) berpengaruh terhadap minat berwirausaha. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu variabel sikap mandiri, lingkungan keluarga dan motivasi secara parsial berpengaruh terhadap minat berwirausaha. Secara simultan ada pengaruh sikap mandiri, lingkungan keluarga dan motivasi terhadap minat berwirausaha. Kata kunci : sikap mandiri, lingkungan keluarga, motivasi dan minat berwirausaha.
ABSTRACT This research was motivated by their low awareness of the phenomenon of entrepreneurship in the village Jamus Mranggen District of Demak . In this case the researchers raised three variables: independency, family environment and motivation. In this study, the data used are primary data obtained from a population of 275 and then retrieved a sample of 100 respondents .Techniques used in making sample in this research purposive sampling method, then the data processed using multiple regression analysis. The sample are used high school studentsin the village Jamus. From the result of data processing in mind that this study qualify
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
the validity and reliability.Y = 3,486 + 0,360 X1 + 0,216 X2 + 0,223 X3 + e. Hypothesis using ttest showed that the variables independency (X1), family environment (X2) and motivation (X3) interest in entrepreneurship (Y1) with t value > t table (3,856; 2,013; 2,979 > 1,98472) with sig t < (0,000; 0,047; 0,004 < 0,05). From the F test result of interest in entrepreneurship obtained F value > F table (15,445 > 2,70) with sig F < (0,000 < 0,05) which means that variables independency (X1), family environment (X2), and motivation (X3) simultaeously influence on ineters entrepreneurship. The conclusion of this research is variables independency, family environment and motivation in partially influences on interest entrepreneurship. Simultaneously there is influence on independency, family environment and motivation on interest entrepreneurship. Keywords : independency, family environment, motivation and interest in entrepreneurship.
perekonomian
A. PENDAHULUAN Berdasarkan
industry.
Global
Berdasarkan data dari GEI Indonesia
2015
menempati posisi 120 dari 130
Negara yang maju baik dari sektor
dengan skor 21,0 menempati posisi
ekonomi dan industri ditunjukkan
10 terendah (Global Enterpreneur
dengan
Indeks,
Interpreneur
Indeks
indeks
data
dan
tahun
pertumbuhan
2015).
Kesadaran
entrepreneurship. Berikut rangking
berwirausaha penduduk Indonesia
10 besar Negara :
masih sangat rendah. Untuk itu para
Tabel 1.1 Tingkat Wirausaha NO Negara Keterangan 1 Amerika 85,0 serikat 2 Canada 81,5 3 Australia 77,6 4 United 72,8 kingdom 5 Swedia 71,8 6 Denmark 71,4 7 Islandia 70,4 8 Thaiwan 69,1 9 Sweetserland 68,6 10 Singapura 68,1 Sumber : Global Enterpreneur Indeks, 2015
generasi muda harus menjadi pelopor
Data di atas menunjukkan
pembangunan Nasional dan menjadi
Negara
tersebut
maju
secara
wirausahawan di Indonesia. Para generasi
muda
akan
lebih
mempunyai semangat yang tinggi karena generasi muda harus bisa mengembangkan diri secara optimal serta mampu melakukan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang semakin pesat agar kelak di masa mendatang mereka dapat
berpartisipasi
aktif
dalam
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
sumber daya manusia yang berguna
bentuk
bagi bangsa dan Negara.
kemampuan untuk berdiri sendiri
Titik
(2006
:
menyatakan
salah
satu
mereka
memiliki
yang
yang tidak bergantung kepada orang
faktor
tua maupun orang lain. Selain itu,
untuk
individu yang memiliki kemandirian
berwirausaha yaitu The parental
yang kuat akan mampu bertanggung
refugee yang menjelaskan banyak
jawab, menyesuaikan diri terhadap
individu memperoleh pendidikan dan
perubahan
pengalaman dari bisnis yang di
menghadapi masalah dan resiko, dan
bangun
tidak
pendorong
42)
bahwa
seseorang
keluarganya,
lingkungan
lingkungan,
mudah
berani
terpengaruh
atau
keluarga sangat mempengaruhi minat
tergantung pada orang lain (Nuryoto,
berwirausaha seseorang.
1993, h. 49). Masrun, dkk (1986,
Munculnya
minat
h.13)
juga
menyatakan
bahwa
berwirausaha didasarkan dari sikap
kemandirian pada remaja secara
seseorang untuk
psikologis dianggap penting karena
terjun memulai
usaha baru. Menurut Slameto (2003)
setiap
sikap
menyesuaikan
merupakan
sesuatu
yang
dipelajari dan bagaimana individu bereaksi
terhadap
situasi
serta
remaja diri
berusaha secara
aktif
terhadap lingkungannya. Studi tentang minat remaja
menentukan apa yang dicari individu
menurut
dalam kehidupan. Salah satu faktor
menunjukkan bahwa
yang menjadi dorongan seseorang
dan persiapan pekerjaan merupakan
untuk berwirausaha adalah sikap
minatnya yang pokok, baik bagi
mandiri.
Kemandirian
remaja pria maupun wanita berusia
menurut Nashori (1999, h. 32)
15-20 tahun. Melalui pengenalan
merupakan salah satu ciri kualitas
dengan dunia kerja, seorang dapat
hidup manusia yang memiliki peran
menemukan
penting
diri, dan kepuasan dirinya (Rice,
Karena
bagi
kesuksesan
hidup
bangsa maupun individu. Dalam
Yusuf
(2000,
dirinya,
kemandirian
sebagai
83)
perencanaan
perwujudan
1992, h. 514).
berwirausaha seorang remaja harus memiliki
h.
B. LANDASAN TEORI
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
1. Pengertian wirausaha
bertindak
Wirausaha adalah seseorang
terhadap
orang,
aktivitas,
atau
situasi
yang
yang membayar harga tertentu
menjadi
objek
dari
minat
untuk produk tertentu, untuk
tersebut dengan disertai perasaan
kemudian
dengan
senang. Muhibbin Syah (1999)
harga yang tidak pasti, sambil
juga mengatakan bahwa minat
membuat
keputusan
tentang
adalah
upaya
mencapai
dan
kecenderungan dan kegairahan
sumber-sumber
yang tinggi atau keinginan yang
dijualnya
memanfaatkan daya,
dan
menerima
risiko
(Interest)
itu
adalah
besar terhadap sesuatu. Menurut
(Winardi, 2003). Pendapat yang
Loekmono
lain
oleh
mengungkapkan bahwa minat
Suryana
dapat diartikan kecenderungan
dikemukannnkan
Meredith
dalam
(2003:12)
mengemukakan
untuk
(1994)
merasa
tertarik
atau
bahwa wirausaha juga dapat
terdorong untuk memperhatikan
diartikan
suatu
seseorang, sesuatu barang atau
kemampuan untuk melihat dan
kegiatan dalam bidang-bidang
menilai peluang-peluang bisnis,
tertentu. Minat merupakan salah
mengumpulkan
daya
satu
guna
keberhasilan seseorang dalam
dari
segala bidang, baik studi, kerja
yang
sebagai
sumber
dibutuhkan
mengambil
keuntungan
padanya
dan
tindakan
yang
mengambil tepat
dan
hal
ikut
menentukan
kegiatan-kegiatan
lain.
guna
Minat pada suatu bidang tertentu
menghasilkan keuntungan dari
akan perhatian terhadap bidang
peluang tersebut.
tertentu.
2. Pengertian Minat
3. Pengertian Sikap Mandiri
Abdul Rahman Shaleh dan
Sikap adalah sebagai suatu
Muhhib Abdul Wahab (2004)
kesiapan mental atau emosional
mengatakan bahwa minat adalah
dalam beberapa jenis tindakan
sebagai
kecenderungan
pada suatu yang tepat (Djaali,
untuk memberikan perhatian dan
2008). Sikap mandiri adalah
suatu
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
keinginan dan perilaku seorang
seorang individu berlangsung,
yang tidak mudah tergantung
sehingga
pada
institusi
orang
lain
untuk
keluarga
menjadi
pertama dan utama
mengerjakan tugas dan tanggung
pembangunan
jawabnya. (irene & wardoyo,
manusia
2012).
menurut
Keluarga adalah unit kesatuan
Slameto (2003) sikap merupakan
sosial terkecil yang mempunyai
sesuatu
peranan sangat penting dalam
Sedangkan
yang
bagaimana terhadap
dipelajari
dan
individu
bereaksi
situasi
serta
sumber
(Soerjono,
membina
daya 2004).
anggota-anggota
keluarganya
(Rahayu,
2009).
menentukan apa yang dicari
Gunarsa dalam Roy Manihai
individu
(2009)
dalam
kehidupan.
bahwa
lingkungan
Menurut Irawan (2010) mandiri
keluarga merupakan lingkungan
berarti
pertama
mampu
menjalani
yang
kehidupan dengan kemampuan
memberikan
diri sendiri, kemampuan untuk
mendalam bagi anak.
melakukan sesuatu seorang diri
Ciri-ciri
mula-mula
pengaruh
suatu
yang
keluarga
tanpa banyak melibatkan orang
menurut Maciever dan Page
lain. Setiap kita yang merasa
yang dikutip oleh Soelaeman
dirinya ingin sukses maka kita
(1994:9) adalah sebagai berikut :
memerlukan
sikap
mandiri,
a. Adanya
hubungan
karena kemandirian adalah sikap
berpasangan
yang mutlak diperlukan sebagai
kedua jenis (pria dan
prasyarat utama untuk meraih
wanita).
berbagai
keberhasilan
dalam
kehidupan ini. Sebagai suatu sikap positif, kita semua perlu memiliki sikap mandiri. 4. Pengertian Lingkungan Keluarga Keluarga merupakan tempat aktivitas
utama
kehidupan
antara
b. Dikukuhkan oleh suatu pernikahan. c. Ada pengakuan terhadap keturunan (anak) yang dilahirkan dalam rangka hubungan tersebut.
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
d. Adanya
kehidupan
seseorang yang dipimpim untuk
ekonomis yang dilakukan
mencapai
tujuan
yang
bersama.
diinginkan.
Banyak
yang
e. Diselenggarakan kehidupan
memotivasi seseorang menjadi berumah
tangga.
wirausaha salah satunya adalah memahami
5. Pengertian Motivasi
apa
yang
orang
butuhkan. Studi yang dilakukan
Alma
(2010:89)
oleh Russell M. Knaight di
mengemukakan bahwa motivasi
Kanada, seperti yang dikutip
adalah kemauan untuk berbuat
Rambat
sesuatu, sedangkan motif adalah
menyimpulkan bahwa seorang
kebutuhan, keinginan, dorongan,
wirausaha
utamanya
atau impuls. Motivasi seseorang
dimotivasi
oleh
tergantung
dari
Incentive tetapi oleh keinginan
motifnya.
Motif
kekuatan dengan
untuk
Lupiyoadi
ia
tidak financial
melepaskan
diri
dari
kekuatan yang sangat besarlah
lingkungan yang tidak sesuai
yang akan menentukan perilaku
disamping guna menemukan arti
seseorang.
Motivasi
baru kehidupannya.
dorongan
dasar
menggerakkan
adalah yang seseorang
Untuk
memperjelas
penelitian
pelaksanaan
sekaligus
untuk
bertingkah laku. Dorongan ini
mempermudah dalam pemahaman
berada pada diri seseorang yang
dan penganalisasian
menggerakkan untuk melakukan
dibuat sebuah kerangka pemikiran,
sesuatu
yaitu sebagai berikut :
yang
sesuai
dengan
dorongan dalam dirinya. (Uno, 2008:1)
Seorang
wirausaha
merupakan seorang pemimpin dalam usahanya, maka seorang wirausaha adanya
harus motivasi.
memahami Seorang
pemimpin harus bisa memotivasi
maka perlu
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 adalah penelitian kuantitatif. Penentuan
Keterangan: H1
:
Diduga
Sikap
berpengaruh signifikan
mandiri
sampel dilakukan secara purposive,
dan
yakni para remaja yang masih duduk
minat
dibangku SMA (Sekolah Menengah
positif terhadap
berwirausaha para remaja Desa Jamus Kec. Mranggen Kab. Demak. H2
signifikan
positif terhadap
dan minat
berwirausaha para remaja Desa Jamus Kec. Mranggen Kab. Demak. : Diduga Motivasi berpengaruh
minat
berwirausaha
para
remaja
Desa
Kec.
Jamus
Mranggen Kab. Demak. :
orang remaja yang bertempat tinggal di
Demak. Teknik pengumpulan data
berasal dari data primer yaitu angket minat berwirausaha, angket sikap mandiri, angket lingkungan keluarga, angket motivasi dan data sekunder yang berupa daftar umur para remaja
positif dan signifikan terhadap
H4
dilakukan secara purposive terhadap 100
Desa Jamus Kec. Mranggen Kab.
: Diduga Lingkungan Keluarga berpengaruh
H3
Atas). Penentuan sampel (responden)
Diduga
lingkungan
Sikap
dan
motivasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan
positif terhadap
Variabel penelitian
yang digunakan ini
terdiri
dalam
dari
dan minat
berwirausaha para remaja Desa Jamus Kec. Mranggen Kab. Demak.
variabel, yaitu variabel terikat minat
yaitu sikap mandiri (X1), lingkungan keluarga (X2) dan motivasi (X3). Instrumen penelitian berupa itemitem
pernyataan
dalam
bentuk
angket. Teknik ini digunakan untuk menguji instrumen menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas untuk mengetahui tingkat kevalidan dan keandalan.
C. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah
survei.
dua
berwirausaha (Y) dan variabel bebas
mandiri,
keluarga
yang dijadikan populasi dan sampel.
Jenis
penelitian
berdasarkan jenis data dan analisis
D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Responden
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 Responden dalam penelitian ini sebanyak
100
orang
remaja.
besar dari 0,60. Hasil pengujian reliabilitas
dengan
Alpha
Responden sebagian besar berjenis
Cronbach’s dalam penelitian ini
kelamin laki-laki, yaitu sebanyak
menunjukkan bahwa nilai Alpha
62 orang atau 62%, dan sisanya
Cronbach’s
adalah
variabel lebih besar dari 0,60
responden
berjenis
pada
perempuan yaitu sebanyak 38 orang
sehingga
atau 38%.
bahwa semua variabel dalam
dapat dipercaya (Ghozali,2006).
1). Uji Validitas Pengujian validitas data penelitian
ini
3. Uji Asumsi Klasik 1). Uji Normalitas
menggunakan metode korelasi Bivariate 2011). kriteria
Pearson Kriteria
disimpulkan
penelitian ini adalah reliabel dan
2. Uji Kualitas Data
dalam
dapat
semua
Dalam Priyatno (2011:
(Priyatno,
277), uji normalitas digunakan
pengujian
untuk menguji apakah nilai
pengujiannya
adalah
residual
terdistribusi
secara
jika r hitung ≥ r tabel Setiap.
normal atau tidak. Ada dua cara
Rumus yang digunakan untuk
yang biasa digunakan untuk
mencari nilai r tabel adalah df =
menguji normalitas pada model
n-2. Jumlah data (n) = 100,
regresi
maka didapat r tabel sebesar
analisis grafik (normal P-P
0,197.
Plot) regresi dan uji one sample
item
pernyataan
antara
lain
dengan
kuesioner untuk masing-masing
Kolmogorov-smirnov.
variabel menunjukkan bahwa
pertama analisis grafik grafik P-
nilai r hitung lebih besar dari
P
nilai r tabel (0,197) maka semua
penyebaran data pada sumber
item
diagonal pada grafik Normal P-
pernyataan
tersebut
dinyatakan valid.
dengan
melihat
P Plot. Jika data menyebar sekitar garis dan mengikuti garis
2). Uji Reliabilitas Uji
Plot
Cara
reliabilitas
diagonal maka residual pada
kuesioner menggunakan nilai
model
regresi
tersebut
Alpha Cronbach, suatu variabel
terdistribusi
secara
normal.
dikatakan reliabel jika nilai
Berdasarkan
hasil
bahwa
Alpha Cronbach adalah lebih
histogram
menunjukan
pola
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 distribusi
normal
dan
pada
angka 0 pada titik Y, jadi dapat
grafik norma P-P Plot, data
disimpulkan bahwa tidak terjadi
menyebar
heterokedastisitas pada model
disekitar
garis
diagonal mengikuti arah garis
regresi.
diagonal.
4. Regresi Linier Berganda
2). Uji Mulitikolinieritas Suatu
Coefficientsa
variabel
menunjukan
VIF kurang dari 10 (VIF < 10) dan tolerance lebih dari 0.1 (Tolerence > 0.1), maka model bebas
dari
multikolinieritas.
gejala
Berdasarkan
hasil, dapat diketahui bahwa nilai VIF kurang dari 10 dan nilai Tolerence lebih dari 0,1. Dimana pada variabel sikap mandiri, lingkungan keluarga dan motivasi nilai VIFnya yaitu sebesar 1,120; 1,180; 1,120 sedangkan nilai Tolerencenya yaitu
sebesar
0,893;
0,848;
Maka
untuk
ketiga
0,893. variabel bahwa
Unstandardized Coefficients
gejala
multikolinieritas dimana nilai
regresi
Model
dapat model
disimpulkan regresi
terjadi
tidak
masalah
multikolinieritas.
heterokedastisitas
Std. Error 3.486
t
2.428
SIKAP MANDIRI .360 .093 1LINGKUNGAN .216 .108 KELUARGA MOTIVASI .223 .075 a. Dependent Variable: MINAT WIRAUSAHA
Sig.
1.435
.154
.342
3.856
.000
.183
2.013
.047
.264
2.979
.004
Model persamaan regresi dapat dituliskan sebagai berikut: Y= 3,486 + 0,360X1 + 0,216X2 + 0,223X3 + e Konstanta menyatakan
sebesar
3,486,
bahwa
jika
sikap
mandir, lingkungan keluarga dan motivasi nilainya 0, maka minat wirausaha para remaja desa jamus kec.
Mranggen
kab.
Demak
nilainya sebesar 3,486. Koefesin regresi variabel sikap mandiri
bertanda
positif
menunjukan hubungan yang searah dengan nilai 0,360. Hal ini berarti apabila
3). Uji Heterokedastisitas Pada
B (Constant)
Standardiz ed Coefficient s Beta
variabel
sikap
mandiri
mengalami kenaikan satu satuan, uji dengan
metode scatter plot titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah
maka variabel minat berwirausaha akan
mengalami
peningkatan
sebesar 0,360 satuan dengan asumsi variabel
independen
lainnya
bernilai konstan. Koefesin regresi
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 variabel
lingkungan
bertanda
positif
keluarga
kecil dari 0,05. Jika thitung lebih
menunjukan
besar dari ttabel (thitung > ttabel)
hubungan yang searah dengan nilai
maka
0,216. Hal ini berarti apabila
berpengaruh
variabel
terhadap
lingkungan
keluarga
variabel
independen
secara
variabel
parsial dependen,
mengalami kenaikan satu satuan,
begitu juga sebaliknya.
maka variabel minat berwirausaha
Thitung
akan
mengalami
pada
variabel
peningkatan
sikap mandiri sebesar 3,856 dan
sebesar 0,216 satuan dengan asumsi
nilai signifikansi sebesar 0,000,
variabel
lainnya
berarti thitung > dari ttabel (3,856 >
bernilai konstan. Koefesin regresi
1,98472) dan nilai signifikan <
variabel motivasi bertanda positif
0,05 (0,000 < 0,05). Maka H0
menunjukan hubungan yang searah
ditolak dan Ha diterima, artinya
dengan nilai 0,223. Hal ini berarti
sikap
apabila
positif dan signifikan terhadap
independen
variabel
motivasi
mandiri
berpengaruh
mengalami kenaikan satu satuan,
Minat Berwirausaha.
maka variabel minat berwirausaha
Thitung
akan
mengalami
peningkatan
lingkungan
pada
variabel
keluarga
sebesar
sebesar 0,223 satuan dengan asumsi
2,013 dan nilai signifikansi
variabel
s
independen
lainnya Model
bernilai konstan.
1
e
a
ANOVA Sum of Df Mean Squares Square
Regres b sion e Residu al
341.320
3
113.773
707.190
96
7.367
s
5. Uji Hipotesis
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
secara
parsial
0,047, berarti thitung > dari ttabel
dependen
(2,013 > 1,98472) dan nilai
terhadap
variabel
(priyatno,
2011:252).
dilakukan
Uji
t
dengan
signifikan < 0,05 (0,047 < 0,05). Maka
H0
ditolak
dan
membandingkan thitung dan ttabel
diterima,
artinya
dan dapat juga dilihat dari nilai
keluarga
berpengaruh
signifikansi yang harus lebih
Sig.
15.44 5
.000
1048.51 99 0 a a. Dependent Variable: MINAT WIRAUSAHA b. Predictors: (Constant), MOTIVASI, SIKAP MANDIRI, r LINGKUNGAN KELUARGA Total
1). Uji t (Uji Parsial)
F
Ha
lingkungan positif
b
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 dan signifikan terhadap Minat
dan pada nilai signifikan 0,000
Berwirausaha.
lebih kecil dari 0,050 (0,000 <
Thitung
pada
variabel
0,050). Maka dapat disimpulkan
motivasi sebesar 2,979 dan nilai
H0 ditolak dan Ha diterima yang
signifikansi
mana
sebesar
0,004,
artinya
variabel
berarti thitung > dari ttabel (2,979 >
independen
sikap
1,98472) dan nilai signifikan <
lingkungan
keluarga
dan
0,05 (0,004 < 0,05). Maka H0
motivasi
berpengaruh
dan
ditolak dan Ha diterima, artinya
signifikan bersama-sama atau
motivasi
secara
berpengaruh
positif
simultan
mandiri,
terhadap
dan signifikan terhadap Minat
variabel dependen yaitu Minat
Berwirausaha.
Berwirausaha.
2). Uji F (Uji Simultan)
3). Koefisien Determinasi (R2)
Uji F digunakan untuk
Analisis
determinasi
mengetahui pengaruh variabel
untuk
independen
sumbangan
terhadap
secara
simultan
variabel
dependen
mengetahui
dilakukan
(Priyatno, 2011: 251).
dan dapat juga dilihat dari nilai signifikansi yang harus lebih kecil dari 0,05. Jika Fhitung lebih besar dari Ftabel (Fhitung > Ftabel) maka
variabel
berpengaruh terhadap
independen
secara
variabel
simultan dependen,
begitu juga sebaliknya.
variabel
independen secara bersama-sama terhadap
membandingkan Fhitung dan Ftabel
presentase
pengaruh
(Priyatno, 2011:258). Uji F dengan
digunakan
variabel
dependen b
Model Summary M R R Adjus Std. Durbino Sq ted R Error Watson d uar Squar of the el e e Estim ate .57 .32 1 .304 2.714 1.830 a 1 6 a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, SIKAP MANDIRI, LINGKUNGAN KELUARGA b. Dependent Variable: MINAT WIRAUSAHA
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari Adjusted R Square sebesar
Berdasarkan
nilai
F
pada tabel di atas Fhitung sebesar 15,445 sedangkan Ftabel sebesar 2,70 yang mana Fhitung lebih besar dari Ftabel (15,445 > 2,70)
0,304
atau
30,4%.
menunjukan
bahwa
sumbangan
pengaruh
sikap
mandiri,
Hal
ini
presentase variabel
lingkungan
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
keluarga dan motivasi terhadap
mandiri, lingkungan keluarga
Minat
dan
Berwirausaha
sebesar
30,4%. Atau variasi variabel bebas
motivasi
signifikan
berpengaruh
terhadap
minat
model
berwirausaha para remaja di
sebesar
Desa Jamus didasarkan pada F
30,4% variasi variabel dependen.
hitung yaitu sebesar 15,445 >
Sedangkan sisanya sebesar 69,6%
dari F tabel dengan nilai sebesar
dipengaruhi oleh variabel lain yang
2,70 dengan nilai signifikan
tidak
dibawah
yang
digunakan
mampu
dalam
menjelaskan
dimasukin
dalam
model
penelitian ini.
kontribusi terhadap
E. PENUTUP
ketiga minat
variabel wirausaha
nilai sebesar 30,4 %, tapi secara
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas, bahwa sikap mandiri, lingkungan keluarga dan motivasi berpengaruh positif minat
berwirausaha
para remaja di Desa Jamus secara parsial yang didasarkan pada hasil pengujian diperoleh variabel sikap mandiri nilai t hitung sebesar 3,856, lingkungan keluarga nilai t hitung 2,013, motivasi nilai t hitung sebesar 2,979,
sementara
memberikan kontribusi dengan
1. Kesimpulan
terhadap
0,05,
dari
ketiga
variabel
tersebut memiliki nilai t hitung > dari t tabel yaitu sebesar 1,98472 serta tingkat signifikan dibawah 0,05. Secara berganda ketiga variabel independen yaitu : sikap
keseluruhan penilaian responden terhadap
sikap
lingkungan
mandiri,
keluarga
dan
motivasi dirasakan cukup baik. 2. Saran 1. Bagi
generasi
muda,
pengetahuan
agar
lebih
ditingkatkan
karena
jika
semakin luas pengetahuan kewirausahaan yang dimiliki maka
minat
berwirausaha
akan semakin meningkat. 2. Diharapkan berkesinambungan
secara para
orang tua harus menanamkan rasa mandiri sejak dini pada anak.
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016 3. Para orang tua mengenalkan
anaknya dalam berwirausaha, melibatkan mereka didalam dunia
bisnis,
sehingga
anaknya sudah terbiasa dan menyukai dunia bisnis, dan sewaktu kuliah pun mereka sudah
bisa
menjalankan
bisnis sambil kuliah. 4. Hendaknya pihak kelurahan
memberikan
pelatihan
kewirausahaan dan dukungan permodalan,
agar
para
generasi muda lebih mengerti pentingnya
berwirausaha
daripada menjadi karyawan swasta.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari.2010. Kewirausahaan. Bandung: Penerbit Alfabeta Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Global Enterpreneur Indeks, 2015 Irawan.2010. http://tugasavan.blogspot.com/2010/1 0/kemandirian.html di akses pada 23 september 2015 pkl.07.04 Lobby Loekmono J. T. 1994. Belajar Bagaimana Belajar. Jakarta : PT. BPT Gunung Mulia Manihai, Roy. 2009. Konsep Lingkungan Keluarga Menurut Para Ahli. Tersedia pada http://aroxxkaluwatu.blogspot.com/20 13/06/konsep-lingkungan-keluargamenurutpara. html. (diakses tanggal 20 Juni 2013) Masrun, dkk. 1986. Studi Mengenai Kemandirian pada Penduduk di Tiga Suku Bangsa ( Jawa, Batak, Bugis). Yogyakarta:Fakultas Psikologi UGM. Nashori, F. 1999. Hubungan Antara Religiusitas dengan Kemandirian pada Siswa Sekolah Menengah Umum. Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi No. 8 Th. IV. Yogyakarta: UII. Nuryoto, 1993. Kemandirian Remaja Ditinjau dari Tahap Perkembangan, Jenis Kelamin, dan Peran Jenis. Jurnal Psikologi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. Paulina, Irene. Wardoyo. 2012. Pengaruh kecerdasan emosi, sikap mandiri, dan lingkungan terhadap intense berwirausaha pada mahasiswa universitas Gunadarma. Jurnal dinamika manajemen, volume 3, nomor 1, Maret 2012 jurusan
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
manajemen fakultas ekonomi univrsitas negeri semarang. Priyatno, Duwi. 2011. BUKU SAKU SPSS ANALISIS STATISTIK DATA, Yogyakarta: MediaCom Purwinarti,Titik.2006.Faktor Pendorong Minat Berwirausaha (Studi lapangan terhadap polieknik Negeri Jakarta).jurnal penelitian ekonomi dan bisi vol 5 no 1maret 2006:39-46. Rahayu, Maria Dewi. 2009. Pola Asuh Anak Ditinjau dari Aspek Relasi Gender. Skripsi. Program Sarjana IPB. Bogor. Rahman, Shaleh Abdul dan Abdul Muhhib Wahab. 2004. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta:CV Prenata Media. Rice, F.P. 1992. Adolescent (Development, Relationship, and Culture). seventh edition. Massachusetts: Allyn and Bacon. Slameto.2003.Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Soekanto, Soerjono. 2004. Sosiologi Keluarga. Jakarta: PT Rineka Cipta. Soelaeman, 1994. Pendidkan Dalam Keluarga. Cetakan pertama. Bandung :Alfabeta. Suryana, 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat Syah Muhibbin, 1999. Psikologi Belajar. Ciputat:PT Logos Wacana Ilmu Uno, B. Hamzah. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara Winardi. 2003. Entrepreneur dan Entrepreneurship. Penerbit Kencana Prenada Media Group. Yusuf, S.L.N. 2000. Psikologi Anak dan Remaja. Bandung: PT. Rosdakarya.