Analisis Pengaruh Faktor Keluarga, Pendidikan dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa STMIK Duta Bangsa Surakarta
Singgih Purnomo Program Studi Sistem Informasi STMIK Duta Bangsa Surakarta
ABSTRAK Banyaknya wirausaha dalam sebuah negara mempengaruhi kondisi perekonomian negara itu sendiri. Di Indonesia, lulusan perguruan tinggi cenderung menjadi pencari kerja dan sangat sedikit yang menjadi pencipta lapangan kerja. Hal ini mengakibatkan rendahnya wirausaha muda yang muncul sehinga perlu ditumbuhkan minat untuk menjadi wirausaha pada seorang mahasiswa. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa faktor keluarga, pendidikan dan lingkungan dalam mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa. Responden dalam penelitian sebanyak 50 mahasiswa STMIK Duta Bangsa Surakarta. Proses pengumpulan data menggunakan kuisioner yang dibagi menjadi 4 bagian antara lain pernyataan mengenai keluarga, pendidikan, lingkungan dan minat berwirausaha. Data yang diperoleh tersebut dilakukan pengujian sumber data meliputi uji validitas dan uji reliabilitas, pengujian asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikoliniearitas dan uji heteroskedastisitas, analisa regresi berganda serta yang terakhir pengujian hipotesis meliputi uji-t dan uji-f. Dari hasil penelitian ini faktor pendidikan dan lingkungan menunjukan pengaruh positif dalam mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa dengan faktor lingkungan sebagai faktor yang paling dominan. Sehingga peran pendidikan dan lingkungan perlu ditingkatkan dalam menumbuhkan minat berwirausaha mahasiswa. PENDAHULUAN Pertumbuhan wirausaha muda di Indonesia sangat kecil berkisar 0,18% dari jumlah total penduduk. Hal ini sangat berbanding jauh dengan negara maju seperti Amerika 11,5% dan Singapura 7,2% dari total penduduknya (Suharti & Sirine, 2011). David McClelland menyatakan negara dikatakan makmur apabila minimal harus memiliki jumlah wirausaha sebanyak 2% dari jumlah penduduk. Selain itu ditinjau dari segi GNP (Gross National Product), semakin meningkatnya pendapatan yang dihasilkan maka akan semakin memperkuat ekonomi nasional secara makro dan mempercepat roda pembangunan nasional karena ketersediaan anggaran semakin meningkat. Dengan melakukan wirausaha pendapatan yang akan diperoleh berpeluang semakin besar berbeda dengan gaji yang relatif tetap (Nurrokhman, 2012). Menurut data Badan Pusat Statistik, penduduk yang bekerja dengan dilihat dari latar belakang pendidikan dengan jenjang SD ke bawah 47,9%, jenjang pendidikan Diploma 3,2% dan jenjang pendidikan Perguruan Tinggi hanya 7,9%. Sedangkan tingkat penggangguran terbuka sebesar 5,92% (BPS, 2013). Berdasarkan data tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa minat berwirausaha penduduk dengan jenjang pendidikan Perguruan Tinggi masih rendah. Sehingga saat ini diperlukan langkah-langkah untuk
menumbuhkan mahasiswa.
minat
berwirausaha, terutama
pada
Pengertian Kewirausahaan Kewirausahaan mempunyai arti yang berbedabeda antar ahli misalnya Richard Cantilion (1775) medefinisikan kewirausahaan adalah bekera sendiri. Menurut Penrose (1963) kewirausahaan mencakup identifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Sedangkan Leibstein (1979) kewirausahaan merupakan kegiatan menciptakan pasar yang belum terbentuk atau teridentifikasi dengan jelas. Sehingga dapat disimpulkan kewirausahaan merupakan aktivitas yang memiliki kemampuan dalam melihat dan mengevaluasi peluang menjadi ide-ide atau kegiatan bisnis. Seorang wirausaha dikatakan berhasil jika berhasil mendeteksi atau memunculkan peluang bisnis dari usaha kecil maupun menegah, bahkan atau hanya menjual ide bisnis saja. Maka karakteristik seorang wirausaha dapat menemukan peluang, menciptakan peluang dan mempunyai motivasi untuk melakukan perubahan (Cuervo et al, 2010). Oleh karena itu, seorang manajer atau penanam modal belum tentu memiliki karakteristik ini. Karena ada seorang manajer yang hanya sebagai administrator perusahaan saja atau penanam modal yang hanya melakukan investasi saja, dalam pengambilan keputusan bisnisnya tidak terlibat langsung.
Untuk meningkatkan pertumbuhan wirausaha pemerintah meski memberikan modal usaha, mempermudah izin pendirian dan pemberian softskills mengenai wirausaha (Schumpeter, 1883-1950). Faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha berasal dari internal dan eksternal (Suryana, 2006). Dari penyataan tersebut, dalam penelitian ini mencoba menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha untuk segi internal yaitu keluarga dan segi eksternal yaitu lingkungan. Hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya bahwa latar belakang keluarga dan pengaruh atau dorongan sosial lingkungan berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa (Suharti & Sirine, 2011). Selain itu dengan memperhatikan data dari Badan Pusat Statistik, kedua faktor tersebut ditambahkan dengan faktor pendidikan. Karena apabila seseorang yang memiliki jenjang pendidikan yang lebih tinggi seharusnya lebih memperoleh pengetahuan yang lebih banyak sehingga lebih mudah dalam belajar wirausaha. Maka faktor yang akan dianalisa meliputi keluarga, pendidikan dan lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Jiwa Wirausaha Jiwa wirausaha muncul pada diri seseorang ketika seseorang mempunyai sikap : (Suryana, 2006) 1. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen) Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa tindakannya benar dan akan berhasil meskipun menghadapi banyak tantangan. 2. Berinisiatif (energik dan percaya diri) Kehidupan yang dinamis penuh dengan perubahan dan persoalan sehingga diperlukan solusi untuk memecahkannya. Seorang wirausaha akan selalu mencari solusi itu sebagai jalan keluarnya. 3. Memiliki jiwa kepemimpinan Sikap malu yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah diri adalah sifat-sifat yang harus ditinggalkan dan dibuang jika ingin sukses dalam berwirausaha. 4. Suka tantangan Kejenuhan yang muncul terhadap aktivitas yang konstan membuat keinginan untuk merasakan kehidupan yang dinamis. Hal ini menjadi salah satu tantangan wirausaha dalam menjalankan usahnya. Pengembangan Model dan Perumusan Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah dan literatur di atas, maka dapat dikembangkan model penelitian pada gambar 1 berikut ini Keluarga Lingkungan
Minat Berwirausaha
Pendidikan Gambar 1. Model Penelitian
Hipotesis Penelitian Mengacu pada kerangka berpikir, maka dirumuskan beberapa hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini : 1. Variabel keluarga, pendidikan dan lingkungan berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa. 2. Variabel keluarga berpengaruh dominan terhadap minat berwirausaha mahasiswa.
METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti karakteristik variabel dan hubungan antar variabel yang telah dirumuskan pada hipotesis. Jenis penelitian ini termasuk kedalam penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif dilakukan untuk mencari hubungan sebab akibat dari variabel-variabel yang diperoleh dalam hipotesis yang dicanangkan (Bungin, 2005). Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel ini dengan melibatkan mahasiswa STMIK Duta Bangsa Surakarta Semester VI pada program studi S1-Sistem Informasi dan S1-Teknik Informatika sebagai populasi sampel. Hal ini dilakukan karena pada kurikulum semester tersebut diselenggarakan mata kuliah kewirausahaan. Jumlah responden yang dilibatkan terdiri dari 50 orang mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Setiap pernyataan pada kuisioner terdapat 5 jawaban yang dikombinasikan dengan skala linkert yang digambarkan pada tabel di bawah ini. Tabel 1 Bobot Jawaban Jawaban Sangat Setuju
Skala Linkert 5
Setuju
4
Ragu-Ragu
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
Isi pernyataan kuisioner terdiri dari 4 bagian. Pada bagian pertama untuk faktor keluarga dengan indikator dukungan orang tua (McClelland, 1965) dan latar belakang keluarga (Dyer, 1992). Bagian kedua untuk faktor pendidikan dengan indikator memiliki pengetahuan tentang berwirausaha dan keinginan untuk belajar wirausaha (Lee, 2005). Bagian ketiga untuk faktor pengaruh lingkungan dengan indikator tersedianya regulasi dan program-program yang mendukung serta mengembangakan berwirausaha (Gnyawali, 1994). Dan bagian terakhir merupakan indikator minat berwirausaha yang meliputi memiliki rasa percaya diri, dapat mengambil resiko, kreatif dan inovatif, disiplin dan kerja
keras, berorientasi ke depan, memiliki rasa ingin tahu serta jujur dan mandiri (Suryana, 2006). Pengukuran Variabel Analisa data yang diperoleh dari kuisioner dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 21.0. Sebelum dilakukan analisa hubungan antar variabel, datadata tersebut dilakukan pengujian kualitas data meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. Setelah itu data juga dilakukan pengujian asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Apabila kedua pengujian tersebut selesai, maka dilakukan analisa regresi berganda untuk mengecek hubungan antar variabel. Kemudian dari analisa regresi berganda yang telah dilaksanakan, maka dilakukan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan dengan melakukan uji-t dan uji-f. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN Berikut ini penjelesan mengenai langkah-langkah setiap pengujian dan hasil analisa data yang telah diperoleh. Dalam pembahasannya dibagi menjadi
Gambaran Umum Responden Adapun gambaran umum dari responden yang diteliti dibagi menjadi 3 bagian yaitu sebagai berikut : 1. Berdasarkan jenis kelamin Tabel 2 Perbandingan Jenis Kelamin Responden No Keterangan Jumlah Persentase 1 Perempuan 23 46% 2 Laki-laki 27 54% Jumlah 50 100% Responden laki-laki dalam penelitian ini lebih besar dari pada responden perempuan dengan nilai perbandingan laki-laki 54% dan perempuan 46%. 2. Berdasarkan usia
No 1 2 3
Tabel 3 Perbandingan Usia Responden Keterangan Jumlah Persentase 21–23 tahun 47 94% 24 –26 tahun 3 6% >26 tahun 0 0% Jumlah 50 100%
Mayoritas responden dalam penelitian ini berumur 21-23 tahun dengan jumlah sebesar 94%. Dan sisanya berumur 24-26 tahun sebesar 6 %.
3. Berdasarkan pendidikan Tabel 4 Perbandingan Pendidikan Responden No Keterangan Jumlah Persentase 1 S-1 Sistem Informasi 25 50% S-1 Teknik 2 25 50% Informatika Jumlah 50 100% Populasi yang diambil berdasarkan latar belakang pendidikan mahasiswa mempunyai keseimbangan yaitu dengan latar belakang S1-Teknik Informatika dan S1Sistem Informasi sama sebesar 50 %.
Pengujian Sumber Data Sumber data yang telah diperoleh dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Uji validitas digunakan untuk menguji ketapatan sebuah variabel dari kuisioner yang diukur. Pengujian validitas menggunakan korelasi product momen pearsont. Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi kuisioner yang dilakukan. Uji reliabilitas dilakukan dengan metode Cronbach’s Alpha (Raharjo, 2013). 1. Hasil Uji Validitas Variabel Keluarga
Tabel 5 Hasil Uji Validitas Variabel Keluarga Nilai Critical Pernyataan Validitas Status Value 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0,513 0,690 0,359 0,370 0,458 0,578 0,540 0,652 0,759 0,472
0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Critical Value (tabel-r) untuk sampel 50 pada taraf signifikansi 0,05 adalah 0,279. Tabel 5 menunjukkan semua butir pernyataan adalah valid, karena nilai validitas lebih besar dari nilai r-tabel. Dengan demikian ada 10 instrumen yang dapat digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur variabel keluarga.
2. Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan
4. Hasil Uji Validitas Variabel Minat Berwirausaha
Tabel 6 Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Nilai Critical Pernyataan Status Validitas Value 1 0,378 0,279 Valid 2 0,527 0,279 Valid 3 0,345 0,279 Valid 4 0,512 0,279 Valid 5 0,369 0,279 Valid 6 0,466 0,279 Valid 7 0,640 0,279 Valid 8 0,492 0,279 Valid 9 0,656 0,279 Valid 10 0,495 0,279 Valid Critical Value untuk sampel taraf signifikansi 0,05 adalah 0,279. Tabel 6 menunjukkan semua butir pernyataan adalah valid, karena nilai validitas lebih besar dari nilai tabel-r. Dengan demikian ada 10 instrumen yang dapat digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur variabel lingkungan.
3. Hasil Uji Validitas Variabel Pendidikan Tabel 7 Hasil Uji Validitas Variabel Pendidikan Pernyataan
Nilai Validitas
Critical Value
Status
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0,541 0,764 0,631 0,669 0,595 0,466 0,524 0,530 0,463 0,399
0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 7 menunjukkan semua butir pernyataan adalah valid, karena nilai validitas lebih besar dari nilai rtabel. Dengan demikian ada 10 instrumen yang dapat digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur variabel pendidikan.
Tabel 8 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Berwirausaha Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Pernyataan 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nilai Validitas
Critical Value
0,252 0,546 0,313 0,438 0,531 0,579 0,536 0,142 0,502 0,679 0,546 0,429 0,068 0,069 0,095 0,158 0,534 0,292 0,287 0,377 0,196 0,450 0,565 0,545 0,280 0,535 0,352 Nilai Validitas 0,419 0,289 0,422 0,108 0,159 0,316 0,019 0,352 0,455 0,141 0,100
0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 Critical Value 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279 0,279
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid -
Critical Value untuk taraf signifikansi 0,05 adalah 0,279. Tabel 8 menunjukkan bahwa 26 butir pernyataan adalah valid. Dengan demikian ada 26 instrumen yang dapat digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur minat berwirausaha.
5. Hasil Uji Reliabilitas Semua Variabel Tabel 9 Hasil Uji Reliabilitas Semua Variabel Variabel Cronbach’s Status Alpha Keluarga Pendidikan Lingkungan Minat berwirausaha
0,734 0,656 0,751 0,860
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
residual terhadap variabel independen. Uji ini dilakukan untuk melihat ketidaksamaan residual antar variabel. Pada grafik yang dihasilkan, sumbu Y sebagai nilai prediksi sebenarnya dan sumbu X sebagai nilai residualnya. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini.
Semua variabel dalam penelitian mempunyai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,279, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel keluarga, pendidikan, lingkungan, dan minat berwirausaha adalah reliabel. Pengujian Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas berfungsi untuk mengecek pendistribusian data. Hasil analisa normalitas dengan metode Kolmogorov-Smirnov terhadap nilai residual dari persamaan regresi. Hasil analisa menunjukan bahwa nilai probabilitas sebesar 0,822. Hal ini menunjukan, bahwa nilai analisa lebih besar dari 0,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. 2. Uji Multikoliniearitas Pengujian multikolinearitas digunakan untuk menguji korelasi antar variabel. Langkah pengujian dengan menggunakan metode Variance Inflation Factor (VIF). Tabel 10 Hasil Uji Multikoliniearitas Variabel
Tolerance
Keluarga 0,985 Pendidikan 0,989 Lingkungan 0,984
VIF 1.015 1,011 1,016
Kesimpulan Bebas Bebas Bebas
lingkunga keluarg pendidikan n a lingkungan 1,000 -,074 -,096 Correla pendidikan -,074 1,000 -,066 tions keluarga -,096 -,066 1,000 lingkungan ,121 -,010 -,010 Covari pendidikan -,010 ,161 -,008 ances keluarga -,010 -,008 ,092 Model
Pada tabel 10 diketahui bahwa nilai VIF masingmasing variabel bebas keluarga, pendidikan dan lingkungan terhadap variabel bebas yang lain kurang dari 5. Sedangakan pada tingkat correlations nilai korelasi antar variabel mempunyai nilai korelsai yang lemah. Hal ini menunjukkan bahwa variabel keluarga, pendidikan dan lingkungan bebas dari masalah multikolinearitas. 3. Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas menggunakan uji Scatterplot yaitu dengan cara meregresikan nilai absolut
Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Melihat output pengujian tersebut, diketahui bahwa titik-titik pola menyebar di atas dan di bawah titik 0 sumbu Y sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi yang dilakukan. Analisa Regresi Berganda Analisa regresi dibagi menjadi dua jenis yaitu analisa regresi sederhana dan analisa regresi berganda. Fungsi keduanya sama digunakan untuk menganalisa hubungan antar variabel. Akan tetapi perbedaan terletak pada jumlah variabel yang dianalisa. Untuk regresi sederhana, analisa dilakukan hanya pada satu variabel independent dengan satu variabel dependent. Sedangkan regresi berganda, dilakukan pada lebih dari satu variabel independent dengan satu variabel dependent (Farida, 2010). Pada penelitian ini menggunakan analisa regresi berganda. Berdasarkan kerangka hipotesis maka variabel bebas (independent variable) yaitu keluarga (X1), lingkungan (X2) dan pendidikan (X3) sedangkan variabel tidak bebas (dependent variable) adalah minat berwirausaha (Y). Berikut hasil dari perhitungan regresi berganda yang dilakukan. Tabel 11 Hasil Analisa Regresi Berganda Koef. Std. Variabel t-hitung Sign Regresi Error Konstanta 135,677 19,262 7,044 0 Keluarga -0,237 0,304 -0,780 0,439 Pendidikan 0,155 0,401 0,387 0,700 Lingkungan 0,168 0,348 0,481 0,633 R R-Squared Adj. R-Squared F-Hitung Probabilitas F
0,139 0,019 0,044 0,304 0,822
Pengujian Hipotesis Hasil perumusan hipotesis yang telah dibuat dilakukan pengujian menggunakan uji-t dan uji-f. Di bawah ini merupakan hasil pengujian hipotesis tersebut : 1. Uji-t
Variabel Keluarga, Pendidikan Lingkunga n
Tabel 11 Hasil Uji-t t-hitung Sign t-tabel -0,780 0,439 0,126 0,387 0,700 0,126 0,481 0,633 0,126
Kesimpulan Tidak Signifikan Signifikan Signifikan
Uji-t digunakan untuk mengukur pengaruh variabel independent dengan variabel dependent. Berdasarkan hasil uji-t seperti terlihat pada tabel di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut: a. Variabel keluarga mempunyai t hitung sebesar 0,780 dengan signifikansi sebesar 0,439, sedangkan t tabel sebesar 0,126. Berarti t hitung < t tabel atau nilai signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel keluarga tidak berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha. b. Variabel pendidikan, mempunyai t hitung sebesar 0,387 dengan signifikansi sebesar 0,700, sedangkan t tabel sebesar 0,126. Berarti t hitung > t tabel atau nilai signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel pendidikan berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha . c. Variabel lingkungan mempunyai t hitung sebesar 0,481 dengan signifikansi sebesar 0,633, sedangkan t tabel sebesar 0,126. Berarti t hitung > t tabel atau nilai signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha 2. Uji-f Uji-f dilakukan untuk menemukan kesimpulan hubungan antar variabel dari hasil analisa regresi yang telah didapat. Hasil analisis uji-f diperoleh nilai F hitung sebesar 0,304 dengan probabilitas sebesar 0,822. Berdasarkan hasil tersebut nilai uji-f < 0,5 dan nilai probabilitas > 0,5 maka hal ini menunjukan variabel keluarga, pendidikan, lingkungan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha. Dengan kata lain semakin baik keluarga, pendidikan dan lingkungan maka semakin tinggi pula minat berwirausaha mahasiswa di STMIK Duta Bangsa Surakarta. Berarti hipotesis pertama yang menyatakan bahwa “Variabel keluarga, pendidikan dan lingkungan berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa”, terbukti. KESIMPULAN 1. Hipotesis kedua yang menyatakan variabel keluarga berpengaruh dominan terhadap minat berwirausaha mahasiswa tidak terbukti. Berdasarkan hasil analisa
regresi menunjukan bahwa variabel keluarga memiliki pengaruh negatif sebesar -0,237. 2. Hasil Analisis data menunjukkan bahwa variabel pendidikan dan lingkungan berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa STMIK Duta Bangsa Surakarta 3. Hasil koefisien menunjukkan bahwa nilai variabel lingkungan sebesar 0,168 lebih besar dari nilai variabel lainnya. Oleh karena itu variabel lingkungan mempunyai pengaruh dominan terhadap minat wirausaha mahasiswa STMIK Duta Bangsa Surakarta.
DAFTAR PUSTAKA Alma, B. (2004). Kewirausahaan Penuntun Perkuliahan untuk Perguruan Tinggi. Bandung: Alfabeta. BPS. (2013). Keadaan Ketenagakerjaan Februari 2013. Jakarta: Badan Pusat Statistik. Bungin, B. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi Ekonomi dan Kebijakan Publik serta IlmuIlmu Sosial lainnya . Jakarta: Prenada Media. Cuervo, A., Ribeiro, D., & Roig, S. (2010). Entrepreneurship: Concepts, Theory and Perspective. Springer. Dyer, W. (1992). The Entrepreneurial Experience. San Francisco: Jossey Bass. Farida, L. S. (2010). Analisis Regresi Linier Berganda dengan Heteroskedastisitas melalui Pendekatan Weight Least Square. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayutullah. Ghazali, I. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: UNDIP. Gnyawali, D. R. (1994). Environments for Entrepreneurship Development: Key Dimensions and Research Implications. Baylor University. Helmy Yahya, B. S. (2009). Wirausaha Bermodal Nol Rupiah. Jakarta: Elex Media Komputindo. Indriantoro N, S. B. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis Edisi 1. Yogyakarta: BPFE UGM. Lee, M. S. (2005). Impact of Entrepreneurship Eduction: A Comparative Study of the US and Korea. International Entrepreneurship and Management Journal , 27-43. McClelland, D. (1965). Archievement Motivation Can be Develop. Harvard Business Review , 7-16. Mubarok, M. (2013). Manajemen Praktis Kewirausahaan. Jakarta: Graha Pustaka Media Utama. Nurrokhman, H. A. (2012, Maret 06). Dipetik Februari 10, 2014, dari http://edukasi.kompasiana.com/2012/03/06/pengertiantujuan-dan-teori-kewirausahaan-materi-kuliah444369.html Raharjo. (2013). Uji Validitas dan Reliabilitas. Statistika Pendidikan.Com. Schumpeter, J. A. (1883-1950). Theory of Economic Development. New Jersey: Library of Congress Cataloging in Publication Data. Subandono, A. (2007). Pengaruh Life Skill Diklat Kimia Produktif dan Prestasi Belajar Diklat Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa SMK Kimia Industri Theresiana Semarang. Semarang: Skripsi FMIPA-UNES.
Suharsimi, A. (2001). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suharti, L., & Sirine, H. (2011). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Niat Kewirausahaan (Entrepreneurial Intention) (Studi Terhadap Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 13 No.2 , 124-134. Suryana. (2006). Kewirausahaan: Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.