PENGARUH SALES PROMOTION TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN SECARA IMPULSE BUYING WANITA BEKERJA PADA MATAHARI DEPARTMENT STORE PLAZA CITRA PEKANBARU Rumyeni1 Arini Al Haq1 ABSTRACT Marketing communication is a communicating activity in order to deliver message to the consumers and customers. Marketing communication strategy adjusted to customer behavior different, one of them is sales promotion programs. The aims of this research are, to know how much the sales promotion of Matahari Department Store Plaza Citra Pekanbaru influence on impulse buying behavior by career women, and to know what type of sales promotion programs that really influential. This research using the quantitative explanatory methode. The samples of this research are 96 respondents. The respondents are the customers have ever been visited, and have done impulse buying. The result of this research shows that : 1) Alternative hypothesis were accepted, there is influence between sales promotion program with impulse buying behavior of career women. This result is proved by coefficient of regresion Y = 12,150 + 0,757X with the significance level is 0,000 > α (0,05) . The coefficient of determination (R2) is 0,292 which means the 29,2persen of impulse buying behavior by career women can be explained by sales promotion programs by the company. Whereas, the rest of the 70,8persen is affected by other variables outside this research; 2) Discounts are type of sales promotion programs that really influential to do impulse buying behavior that is 55,2%. Keywords: Marketing communication, sales promotion, impulse buying, woman 1
Jurusan Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau, Kampus Bina Widya KM. 12.5 Simpang Baru, Pekanbaru 28293. Telp. 0761-63277. Email:
[email protected]
[89]
Rumyeni dan Arini Al Haq
Pengaruh Sales Promotion terhadap Perilaku Pembelian
ABSTRAK
Komunikasi pemasaran merupakan kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dan pelanggan. Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan disesuaikan dengan perilaku pelanggan yang berbeda-beda, salah satunya melalui program promosi penjualan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sales promotion yang dilakukan oleh Matahari Department Store Plaza Citra Pekanbaru terhadap perilaku impulse buying wanita bekerja, serta mengetahui bentuk program sales promotion yang paling berpengaruh. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksplanatif. Sampel dalam dalam penelitian ini sebesar 96 responden. Responden adalah pelanggan dari Matahari Department Store Plaza Citra Pekanbaru yang pernah berkunjung dan melakukan impulse buying. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : 1) Hipotesis alternatif diterima, yaitu terdapat pengaruh antara program sales promotion terhadap perilaku impulse buying wanita bekerja. Hasil ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi Y = 12,150 + 0,757X dengan tingkat signifikansi 0,000 > α (0,05). Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,292 yang berarti bahwa sebesar 29,2persen perilaku impulse buying yang dilakukan oleh wanita bekerja dapat dijelaskan melalui sales promotion yang dilakukan oleh pemasar. Sedangkan sisanya 70,8persen dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini; 2) Diskon atau potongan harga merupakan bentuk program sales promotion yang paling berpengaruh untuk melakukan perilaku impulse buying yaitu sebesar 55,2%. Kata kunci: Komunikasi pemasara, promosi penjualan, pembelian tidak direncanakan, wanita
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014
[90]
perubahan,
PENDAHULUAN Kegunaan komunikasi bagi dunia pemasaran mulai dipandang sebagai manajemen
proses
pembelian
pelanggan sepanjang waktu, selama tahap
pra-penjualan,
yaitu
perubahan
pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan
tindakan
yang
dikehendaki. Strategi komunikasi pemasaran
penjualan,
akan berdampak pada aspek kognitif,
pemakaian dan sesudah pemakaian.
perilaku dan sikap konsumen. Sikap
Karena
berbeda-beda
dan kepuasan merupakan sasaran
program komunikasi harus dibuat
afektif. Perilaku jelas merupakan
sesuai dengan segmen, tempat dan
sasaran
bahkan individu yang berbeda-beda
Adapun bentuk-bentuk utama dari
pula.
strategi
pelanggan
Promosi
pada
hakekatnya
perilaku
atau
komunikasi
konotatif.
pemasaran
adalah suatu komunikasi pemasaran,
(Shimp, 2003: 5) adalah periklanan,
artinya aktifitas pemasaran yang
penjualan
berusaha
informasi,
penjualan, pemasaran sponsorship,
mempengaruhi atau membujuk, dan
publisitas dan komunikasi di tempat
atau mengingatkan pasar sasaran atas
pembelian.
menyebarkan
perusahaan
dan
produknya
loyal pada produk yang ditawarkan yang
bersangkutan
Salah satu elemen komunikasi pemasaran yang banyak digunakan adalah promosi penjualan atau sales promotion. Sales promotion adalah
(Tjiptono, 2008 : 219). Definisi komunikasi pemasaran menurut
promosi
agar
bersedia menerima, membeli dan
perusahaan
personal,
Soemanagara
(2008:4)
program
promosi
peritel
rangka
mendorong
dalam
terjadinya
penjualan atau untuk meningkatkan
adalah kegiatan komunikasi yang
penjualan
ditujukan
mempertahankan minat pelanggan
pesan
untuk
kepada
pelanggan
menyampaikan konsumen
dengan
dan
menggunakan
untuk
atau
tetap
(Ma’ruf,
dalam
berbelanja
2005:
187).
rangka
padanya Promosi
sejumlah media dan berbagai saluran
penjualan
mempunyai
yang dapat dipergunakan dengan
memberikan
informasi
harapan
pelanggan tentang program yang
[91]
terjadinya
tiga
tahapan
Rumyeni dan Arini Al Haq
ciri kepada
Pengaruh Sales Promotion terhadap Perilaku Pembelian
diikuti
Menurut Rook (dalam Schiffman
konsumen. Biasanya rentang waktu
and Kanuk, 2007: 239), impulse
sedikit, dan mengharapkan respon
buying dapat terdiri dari beberapa
yang segera dari konsumen. Menurut
karakteristik sebagai berikut:
Morrisan
(2010:
“1.
promosi
penjualan
menarik
yang
pemberian
harus
25),
jenis-jenis
terdiri
sampel
Spontaneity;
merupakan
pembelian impulsif terjadi
dari:
secara
produk,
tak
terduga
dan
pemberian kupon, diskon/potongan
memotivasi konsumen untuk
harga, program beli satu dapat dua,
membeli sekarang, seringkali
kontes dan undian kontes.
karena
respon
stimulasi Studi tentang konsumen mampu memberikan
petunjuk
untuk
2. Power,
motivasi
menyusun
lain
mengetahui
termasuk
perilaku
lain
dalam
konsumen
merupakan membeli
yaitu adanya perilaku impulse buying
direncanakan.
Hal
ini
seperti
tidak
didukung
adalah
ini
exciting,
thrilling,
4. Disregard for consequences;
pembelian impulsif atau impulse behavior
tiba-tiba
atau wild.
dengan pendapat bahwa perilaku
buying
keinginan
seringkali diikuti oleh emosi
atau yang biasa disebut pemasar yang
bertindak
3. Excitement and stimulation;
Perilaku konsumen yang menarik
pembelian
dan
hal-hal
secepatnya.
(Schiffman dan Kanuk, 2008: 6).
dengan
and
untuk
mengesampingkan
pesan, dan mengembangkan kegiatan pemasaran
compulsion,
intensity; merupakan adanya
produk atau jasa, menetapkan harga, saluran,
point-of-
sale.
memperbaiki dan memperkenalkan
perencanaan
visual
terhadap
suatu
keputusan pembelian yang berbeda dengan rencana pembelian sebelum masuk ke toko (Hawkins, 2004:
merupakan keinginan untuk membeli dapat menjadi suatu hal yang tidak bisa ditolak, sampai-sampai konsekuensi negatif yang mungkin terjadi dapat diabaikan.”
607).
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014
[92]
Menurut Irawan (Marketing/edisi
sudah
memiliki
pekerjaan
dan
khusus/II, 2007) konsumen Indonesia
penghasilan sendiri. Oleh karena itu,
memiliki sepuluh karakter unik, yaitu
dapat
berpikir jangka pendek, suka merek
bekerja
luar negeri, religius, gengsi, kuat di
potensial.
subkultur,
dan
lingkungan.
kurang
Menurut
Susanta
sebagian besar konsumen Indonesia karakter
unplanned.
Mereka biasanya suka bertindak last minute.
Jika
sering
berbelanja,
menjadi
Dengan
diharapkan
mengeluarkan
strategi
dapat
buyer. tersebut,
perusahaan
yang
mereka
impulse
karakteristik
adalah
bahwa
wanita
pembeli
yang
peduli
(Marketing/edisi khusus/II, 2007),
memiliki
dikatakan
dapat
pemasaran menunjang
PT Matahari Department Store Tbk merupakan sebuah perusahaan ritel
yang
di
bidang
General Merchandise Retailer dalam bentuk Department Store yang sudah tersebar
di
beberapa
kota
di
Indonesia. Dan di Pekanbaru sendiri perusahaan ini berada di beberapa pusat perbelanjaan, salah satunya adalah di Plaza Citra Pekanbaru yang merupakan kalinya
perusahaannya.
bergerak
pemasaran
perusahaan
Pekanbaru.
pertama
ritel
Terdapat
ini
di
beberapa
Kartajaya (2005: 15) berpendapat
bentuk program promosi penjualan
bahwa dalam melakukan kegiatan
yang biasa ditawarkan oleh PT
belanja wanita cenderung sering
Matahari Department Store Plaza
bersikap
Hal
tersebut
Citra Pekanbaru, diantaranya adalah
bahwa
wanita
diskon atau potongan harga, undian
Indonesia semakin emosional dalam
dan kontes undian yang hingga kini
berbelanja. Peranan wanita disini pun
masih berlangsung, beli satu dapat
mempengaruhi
satu, dan kupon potongan harga.
irasional.
memperlihatkan
bagaimana
proses
pengambilan keputusan itu sendiri
Beberapa
dibuat
keluarga
peneliti temui khususnya adalah
maupun secara individu. Menurut
konsumen wanita, ada diantaranya
Hasan (2008: 170), wanita dapat
memang
sebelumnya
dikategorikan sebagai pembeli yang
mengetahui
jika
potensial, terlebih bagi wanita yang
penjualan yang sedang ditawarkan
[93]
dalam
sebuah
Rumyeni dan Arini Al Haq
dari
konsumen
ada
yang
tidak promosi
Pengaruh Sales Promotion terhadap Perilaku Pembelian
oleh pemasar dan diantaranya ada
sales promotion yang dilakukan oleh
yang melakukan impulse buying
Matahari Department Store Plaza
(pembelian tanpa rencana) hanya
Citra Pekanbaru terhadap perilaku
karena tertarik dengan diskon besar
impulse buying wanita bekerja, serta
yang ditawarkan terhadap beberapa
untuk mengetahui bentuk program
produk.
sales
promotion
yang
paling
berpengaruh. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mega Selpiah (Universitas
Hasanuddin;
2012)
METODE PENELITIAN
mengenai pengaruh bauran promosi Penelitian
terhadap keputusan konsumen untuk menggunakan
produk
pada
PT
metode
ini
menggunakan
kuantitatif,
sedangkan
Bosowa Berlian Motor, dari hasil
pendekatan yang digunakan adalah
penelitian menemukan bahwa bauran
pendekatan eksplanasi (explanatory
promosi yang paling dominan dapat
research), yaitu pendekatan yang
mempengaruhi keputusan konsumen
menguji
dalam menggunakan produk yang
yang dihipotesiskan. Penelitian ini
ditawarkan adalah kegiatan sales
dilakukan pada Matahari Department
promotion
penjualan).
Store Plaza Citra Pekanbaru yang
Didukung juga dengan penelitian
beralamatkan di Jalan Pepaya no. 78
terdahulu yang dilakukan oleh Ria
Pekanbaru. Jangka waktu penelitian
Arifianti
(promosi
hubungan
antarvariabel
(Universitas
Padjajaran)
hingga rampungnya kurang lebih
pengaruh
promosi
empat bulan di mulai dari bulan
penjualan terhadap impulse buying
Maret sampai dengan awal bulan Juli
pada Hypermart di Kota Bandung
tahun 2013.
mengenai
Penelitian
yang menyimpulkan bahwa kegiatan
ini
menggunakan
promosi penjualan ini mempunyai
teknik pengambilan sampel secara
pengaruh terhadap impulse buying.
accidental
dengan
pertimbangan
jumlah populasi yang besar sehingga Berdasarkan uraian yang telah dibahas,
penulis
tertarik
untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh
tidak
memungkinkan
untuk
meneneliti seluruh populasi untuk dijadikan responden, maka dibentuk
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014
[94]
sebuah
sampel
untuk
mewakili
Variabel dalam penelitian terdiri
populasi. Dalam mencari besarnya
dari dua variabel yaitu kegiatan sales
sampel digunakan rumus Unknown
promotion
Populations sehingga didapatkan 96
independent dan perilaku impulse
responden.
adalah
buying sebagai variabel dependent.
konsumen dari Matahari Department
Indikator dan sub indikator untuk
Store Plaza Citra Pekanbaru yang
masing-masing variabel dapat dilihat
pernah dan sedang berkunjung serta
pada tabel 1 di bawah ini.
Responden
sebagai
variabel
pernah melakukan impulse buying. Tabel 1 Variabel Penelitian Variabel
Indikator Kupon potongan harga
1. Kemudahan mendapatkan kupon potongan harga. 2. Kemudahan penukaran kupon potongan harga.
Diskon atau potongan harga
1. Besar diskon atau potongan harga yang ditawarkan. 2. Rutinnya memberikan diskon atau potongan harga.
Kontes atau undian kontes
1. Menariknya hadiah kontes atau undian kontes. 2. Kemudahan mengikuti kontes atau undian kontes. 3. Seringnya mengikuti kontes atau undian kontes.
Beli satu dapat dua
1. Kesesuaian harga. 2. Menariknya produk yang ditawarkan.
Kegiatan sales promotion (X)
Perilaku impulse buying (Y)
1. Kegiatan belanja terjadi secara tiba-tiba. 2. Kegiatan belanja terjadi tanpa pemikiran yang panjang.
Spontaneity Power, Compulsion and Intensity
[95]
Sub Indikator
1. Kegiatan belanja ingin segera dilakukan. 2. Tidak ada hal yang dapat menahan diri dari rasa ingin berbelanja. 3. Hal-hal lain dianggap tidak penting jika ingin berbelanja.
Excitement and Stimulation
1. Timbul dorongan yang tiba-tiba untuk berbelanja. 2. Rasa ingin berbelanja membuat perasaan senang. 3. Timbul emosi yang mengasyikkan saat berbelanja.
Disregard for Consequences
1. Rasa ingin berbelanja tidak bisa dicegah. 2. Konsekuensi dari kegiatan berbelanja tidak dipikirkan secara mendalam. 3. Konsekuensi negatif dari kegiatan berbelanja dianggap tidak penting.
Rumyeni dan Arini Al Haq
Pengaruh Sales Promotion terhadap Perilaku Pembelian
Teknik pengukuran data pada
Ha :
Terdapat
besar
likert (skala 5). Teknik analisis data
terhadap perilaku impulse buying
dilakukan melalui analisi regresi
wanita
linear sederhana dan uji koefisien
Department
determinasi.
Pekanbaru.
yang
didapat
sales
yang
penelitian ini menggunakan skala
Data
antara
pengaruh
bekerja
promotion
pada
Store
Matahari
Plaza
Citra
diproses secara manual dan juga menggunakan SPSS 17. Teori yang di digunakan yaitu teori S-O-R dimana
variabel
X
yaitu
sales
HASIL PENELITIAN Deskripsi Responden
promotion dan variabel Y perilaku variabel
Deskripsi profil responden terdiri
mempunyai indikator masing-masing
dari usia, status pernikahan, jenis
yaitu variabel X dengan indikator
pekerjaan dan pendapatan per bulan.
kupon potongan harga, diskon atau
Hal
potongan harga, beli satu dapat dua,
menjelaskan
dan kontes atau undian kontes.
responden
Sedangkan
impulse
buying.
Setiap
digunakan latar
untuk belakang
yang menjadi sampel
Y
dengan
dalam penelitian ini. Sampel dalam
spontaneity,
power,
penelitian ini adalah 96 responden
variabel
indikatornya
tersebut
compulsion, and intensity, excitement
yang
dianggap
dapat
and stimulation,dan disregard for
jumlah
consequences.
penelitian ini adalah wanita bekerja
populasi.
mewakili
Populasi
dari
yang pernah dan sedang berkunjung, Hipotesis
serta pernah melakukan pembelian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho : besar
Tidak terdapat pengaruh yang antara
sales
promotion
terhadap perilaku impulse buying wanita
bekerja
Department
Store
pada
tanpa direncana pada gerai Matahari Department
Store
Plaza
Pekanbaru.
Gambaran
Citra umum
responden dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Matahari
Plaza
Citra
Pekanbaru.
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014
[96]
Responden Berdasarkan Usia Gambaran umum mengenai responden berdasarkan umur dapat ditabulasikan sebagai berikut : Tabel 2: Responden Berdasarkan Kelompok Usia Jumlah (orang) Persentase (%) 47 49.0 23 24.0 14 14.5 12 12.5 96 100
Usia 19 – 28 29 – 36 37 – 45 >46 Jumlah
Sumber : Data olahan, 2013
Penentuan usia pada penelitian
persen. Data tersebut dapat dimaknai
ini menggunakan interval karena
bahwa
tidak meratanya usia responden.
semakin sedikit jumlah wanita yang
Tabel
berkunjung
2
menunjukan
responden
semakin
bertambah
dan
usia,
melakukan
paling banyak berada pada rentang
pembelian di Matahari Departement
usia 19 tahun hingga 28 tahun yaitu
Store Plaza Citra Pekanbaru.
sebanyak
49
persen
presentase
sedangkan
terendah
adalah
responden dengan usia >46 tahun yaitu sebesar 12.5 persen. Untuk
Responden
Berdasarkan
Status
Pernikahan Gambaran
umum
mengenai
rentang usia responden antara 29
responden
berdasarkan
hingga 36 dan 37 hingga 45 terlihat
pernikahan
dapat
semakin sedikit yaitu 24 dan 14,5
sebagai berikut :
status
ditabulasikan
Tabel 3: Responden Berdasarkan Status Pernikahan Status Pernikahan Jumlah (orang) Persentase (%) Menikah 51 53.1 Belum/Tidak Menikah 45 46.9 Jumlah 96 100 Sumber : Data olahan peneliti, 2013
Berdasarkan
tabel
3
terlihat
responden
dalam
penelitian
ini
bahwa lebih banyak responden yang
memiliki status menikah, sedangkan
memiliki
sisanya sebesar 46.9 persen memiliki
status
menikah
dibandingkan yang belum atau tidak menikah. [97]
Sebanyak
53.1
Rumyeni dan Arini Al Haq
status belum/ tidak menikah.
persen Pengaruh Sales Promotion terhadap Perilaku Pembelian
Responden
Berdasarkan
Jenis
Pekerjaan
berdasarkan jenis pekerjaanya. Jenis pekerjaan dalam penelitian ini dibagi menjadi kategori karyawan swasta,
Tabel 4 memberikan gambaran umum
mengenai
responden
pegawai
negeri,
wiraswasta/
pengusaha, guru/ dosen, dan lainnya.
Tabel 4: Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan JenisPekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%) Karyawan Swasta 39 40.6 Pegawai Negeri 15 15.6 Wiraswasta/Pengusaha 9 9.4 Guru/Dosen 28 29.2 Lainnya 5 5.2 Jumlah 96 100 Sumber : Data olahan, 2013
Pada tabel 4 terlihat bahwa responden sebagian besar berprofesi sebagai
karyawan
swasta
yaitu
sebanyak 40.6 persen. Posisi kedua
dan wiraswasta persentasenya tidak lebih dari 16 persen. Responden Berdasarkan Pendapatan
terbanyak ditempati oleh responden
Gambaran
umum
mengenai
dengan profesi guru/dosen yaitu
responden berdasarkan pendapatan
sebanyak 29,2 persen, sedangkan
per-bulan
untuk jenis pekerjaan lainnya PNS
sebagai berikut :
dapat
ditabulasikan
Tabel 5: Responden Berdasarkan Pendapatan Pendapatan per Bulan Jumlah (orang) Persentase (%) < Rp. 1.500.000 28 29.2 Rp. 1.500.000 – Rp. 3.500.000 52 55.2 Rp. 3.500.000 – Rp. 5.500.000 12 12.5 >Rp. 5.500.000 3 3.1 Jumlah 96 100 Sumber : Data olahan, 2013
Tabel 5 menunjukan responden
berpenghasilan
>Rp.
5.500.000
yang paling banyak dalam penelitian
sebesar 3,1 persen. Dari data tersebut
ini
dapat
adalah
yang
berpenghasilan
disimpulkan
bahwa
antara Rp. 1.500.000 – Rp. 3.500.000
kebanyakan wanita bekerja yang
yaitu
melakukan pembelian di Matahari
sebesar
berpenghasilan
55,2
persen, 1.500.000
Departement
Store
sebesar 29,2 persen, berpenghasilan
memiliki
antara Rp. 3.500.000 – Rp. 5.500.000
kategori menengah.
sebesar
12,5
persen
Plaza
penghasilan
Citra dengan
dan
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014
[98]
Tanggapan Responden tentang Sales
dilakukan
Promotion (Promosi Penjualan) yang
Departement
Ditawarkan
Pekanbaru melalui empat indikator
Department
oleh Store
Matahari Plaza
Citra
oleh
Matahari
Store
Plaza
Citra
yaitu kupon potongan harga, diskon
Pekanbaru.
atau potongan harga, kontes dan undian kontes, dan program beli satu
Hasil
tanggapan
responden
dapat dua dapat dilihat pada tabel 6
terhadap pernyataan tentang sales
berikut
ini.
promotion (promosi penjualan) yang Tabel 6: Tanggapan Responden Terhadap Pelaksanaan Sales Promotion Matahari Departement Store Indikator Tanggapan Responden
No
SS
Kemudahan mendapatkan kupon potongan harga Kemudahan penukaran 2 kupon potongan harga Besarnya diskon atau 3 potongan harga yang ditawarkan Rutinnya memberikan 4 diskon atau potongan harga Menariknya hadiah 5 kontes dan undian kontes Kemudahan mengikuti 6 kontes dan undian kontes Keinginan mengikuti 7 kontes dan undian kontes Kesesuaian harga 8 dengan produk yang ditawarkan Menariknya produk 9 yang ditawarkan *F = frekuensi Sumber: Data olahan, 2013
S
R
TS
STS
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
4
4.2
48
50
25
26
19
19.8
0
0
3
3.1
35
36.5
37
38.5
21
21.9
0
0
36
37.5
42
43.8
10
10.4
8
8.3
0
0
17
17.7
28
29.2
31
32.3
17
17.7
3
3.1
9
9.4
18
18.8
31
35.4
35
33.3
3
3.1
1
1.1
31
32.3
37
38.5
24
25
3
3.1
1
1.1
12
12.5
26
27.1
49
51
8
8.3
5
5.2
44
46
32
33.3
13
13.5
2
2.1
16
16.7
56
58.3
15
15.6
6
6.3
3
3.1
1
Berdasarkan tabel 6, kebanyakan
potongan harga yang ditawarkan
responden (50 persen) merasa setuju
pemasar itu mudah.
jika
untuk besarnya diskon atau potongan
[99]
untuk
mendapatkan
Rumyeni dan Arini Al Haq
kupon
Selanjutnya
Pengaruh Sales Promotion terhadap Perilaku Pembelian
harga yang ditawarkan, kebanyakan
untuk diikuti. Pada item keinginan
responden
besarnya
mengikuti kontes dan undian kontes,
diskon atau potongan harga yang
tanggapan terbanyak dari responden
ditawarkan oleh pemasar membuat
adalah tidak setuju dengan 49 orang
responden tertarik untuk melakukan
(51persen)
pembelian. Selain itu, dalam hal
bahwa kebanyakan responden tidak
rutinnya memberikan diskon atau
ingin mengikuti kontes atau undian
potongan
kontes
setuju
jika
harga
kebanyakan
responden menjawab ragu-ragu atau dengan
kata
menganggap
lain bahwa
ini
yang
menunjukkan
ditawarkan
oleh
kesesuaian
harga
pemasar. Pada
responden rutinitas
hal
item
dengan produk yang ditawarkan,
pemberian diskon bukanlah alasan
sebanyak
utama bagi responden untuk pergi ke
memberikan jawaban setuju seperti
tempat perbelanjaan guna melakukan
terlihat pada tabel 6. Hal ini dapat
aktivitas pembelian.
diartikan
Selanjutnya pada tabel 6 juga
produk
46
persen
bahwa yang
responden
harga
dengan
ditawarkan
dalam
terlihat bahwa menariknya hadiah
program beli satu dapat dua dianggap
kontes dan undian kontes, responden
sesuai
terbanyak juga memilih alternatif
responden
jawaban ragu-ragu (35, 4 persen).
Terakhir untuk item menariknya
Hal ini berarti bahwa kebanyakan
produk yang ditawarkan, sebanyak
responden
yang
58.3 persen responden memberikan
ditawarkan pemasar tidak cukup
tanggapan setuju atau dengan arti
menarik responden untuk pergi ke
kata lain kebanyakan dari responden
tempat perbelanjaan dan melakukan
setuju
suatu pembelian. Kemudian untuk
ditawarkan dalam program beli satu
kemudahan mengikuti kontes dan
dapat dua menarik mereka untuk
undian kontes, sebesar 38.5 persen
melakukan pembelian.
merasa
hadiah
dan
mampu
membuat
melakukan
pembelian.
bahwa
produk
yang
memberikan tanggapan ragu-ragu, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Tanggapan
responden beranggapan undian yang
Perilaku
ditawarkan
Dilakukan.
pemasar
cukup
sulit
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014
Responden
tentang
Impulse Buying
yang
[100]
kekuatan, kompulsi dan intensitas, Hasil
tanggapan
responden
kegairahan
dan
stimulasi,
serta
terhadap pernyataan tentang perilaku
ketidakpedulian akan akibat dapat
impulse buying yang terdiri dari
dilihat pada tabel 7.
empat indikator yaitu spontanitas,
Tabel 1: Tanggapan Responden terhadap Perilaku Impulse Buying Indikator Tanggapan Responden
No 1
Kegiatan belanja terjadi secara tiba-tiba 2 Kegiatan belanja terjadi tanpa pemikiran yang panjang 3 Kegiatan belanja ingin segera dilakukan 4 Tidak ada hal yang dapat menahan diri dari rasa ingin berbelanja 5 Hal-hal lain dianggap tidak penting jika ingin berbelanja 6 Timbul dorongan yang tiba-tiba untuk berbelanja 7 Adanya rasa ingin berbelanja membuat perasaan senang 8 Timbul emosi yang mengasyikkan saat berbelanja 9 Adanya rasa ingin berbelanja yang tidak bisa dicegah 10 Ada atau tidaknya dari konsekuensi dari berbelanja tidak dipikirkan secara mendalam 11 Adanya konsekuensi negatif dari kegiatan berbelanja pun dianggap tidak penting *F = frekuensi Sumber: Data olahan, 2013
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
25
26
48
50
10
10.4
12
12.5
1
1.1
3
3.1
31
32.3
20
20.8
35
36.5
7
7.3
10
10.4
47
49
23
24
15
15.6
1
1
5
5.2
26
27.1
24
25
33
34.3
8
8.3
1
1.05
24
26
31
31.3
39
40.6
1
1.05
8
8.3
48
50
22
22.9
17
17.7
1
1.1
27
28.1
52
54.2
10
10.4
6
6.3
1
1
17
17.7
51
53.1
11
11.5
16
16.7
1
1
7
7.3
17
17.7
29
30.2
41
42.7
2
2.1
1
1
16
16.7
13
13.5
57
59.4
9
9.4
1
1
14
14.6
11
11.5
50
52.1
20
20.8
Berdasarkan tabel 7 diatas, pada
responden paling banyak adalah pada
item kegiatan belanja terjadi secara
alternatif
tiba-tiba memperlihatkan tanggapan
sebesar 50 persen, hal tersebut berarti
[101]
Rumyeni dan Arini Al Haq
jawaban
setuju
yaitu
Pengaruh Sales Promotion terhadap Perilaku Pembelian
bahwa kebanyakan responden setuju
ingin
bahwa kegiatan belanja yang mereka
penelitian ini juga menunjukkan
alami selalu terjadi secara tiba-tiba.
bahwa sebagian besar responden (50
Selanjutnya untuk item kegiatan
persen)
merasa
belanja terjadi tanpa pemikiran yang
dorongan
yang
panjang alternatif pilihan jawaban
berbelanja ketika berada di pusat
tidak setuju paling banyak dipilih
perbelanjaan. Selanjutnya responden
oleh responden yaitu sebesar 36.5
juga
persen. Hal ini dapat disimpulkan
berbelanja yang membuat perasaan
bahwa kebanyakan responden tidak
senang.
setuju jika kegiatan yang mereka
menjawab setuju untuk pernyataan
lakukan
tersebut.
terjadi
selalu
dengan
berbelanja.
merasakan
54,2
Hasil
dari
selalu
timbul
tiba-tiba
untuk
adanya
persen
keingin
responden
pemikiran yang panjang. Kemudian
Selanjutnya pada tabel 7 juga
untuk komponen kegiatan belanja
terlihat bahwa sebanyak 53,1 persen
ingin segera dilakukan kebanyakan
responden
responden
emosi
menjawab
setuju
(49
setuju
yang
bahwa
timbul
mengasyikkan
saat
persen), artinya responden setuju jika
berbelanja. Namun demikian mereka
kegiatan belanja selalu ingin sesegera
masih bisa membatasi diri untuk
mungkin dilakukan ketika berada di
melakukan pembelian, hal ini terlihat
pusat perbelanjaan.
dari kebanyakan responden (42,7
Kemudian untuk item tidak ada
persen) yang menjawab tidak setuju
hal yang dapat menahan diri dari rasa
bahwa mereka memiliki perasaan
ingin
ingin berbelanja yang tidak bisa
berbelanja,
lebih
banyak
responden yang menjawab tidak
dicegah.
setuju (34,3 persen). Hal ini berarti
sebanyak 59.4 persen menjawab
bahwa kebanyakan responden tidak
tidak setuju, jika suatu konsekuensi
setuju bahwa selalu ada hal yang
dari kegiatan belanja tidak mereka
dapat menahan diri mereka dari rasa
pikirkansecara mendalam. Selain itu
ingin berbelanja. Data yang lain juga
kebanyakan responden (50 persen)
menunjukkan
juga tidak setuju jika konsekuensi
bahwa
kebanyakan
Kemudia
responden tidak setuju jika tidak ada
negatif
hal lain yang dianggap penting jika
dianggap tidak penting.
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014
dari
kegiatan
diketahui
berbelanja
[102]
sangat setuju pada setiap pernyataan Bentuk Program Sales Promotion
yang
yang Paling Berpengaruh
sebagai program promosi penjualan
diajukan
peneliti
anggap
yang dijadikan alasan kecenderungan Untuk
melihat
dari
keempat
responden untuk melakukan impulse
indikator dalam variabel X (sales
buying. Berikut rekapitulasi jawaban
promotion) yang peneliti ajukan
responden
dalam kuisioner, peneliti menghitung
pemasar yang cenderung membuat
terbanyak responden pada masing-
responden tertarik untuk melakukan
masing indikator yang bernilai 5 poin sangat
setuju.
pembelian tanpa direncanakan:
Tanggapan
Tabel 8. Rekapitulasi Tanggapan Responden Kupon Diskon atau Kontes atau undian potongan harga potongan harga kontes
Frekuensi Persentase Total Frekuensi Tanggapan
program
promosi penjualan yang dilakukan
dengan melihat rekapitulasi jawaban
yaitu
mengenai
Beli satu dapat dua
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 4 3 36 17 9 1 1 5 4.2
3.1
37.5
4+3=7
Total 4.2 + 3.1 = 7.3 % Persentase Tanggapan Sumber: Data olahan, 2013
17.7
9.4
1.0
1.0
5.2
Item 9 16 16.7
36 + 17 = 53
9 + 1 +1 = 11
5 + 16 = 21
37.5 + 17.7 = 55.2%
9.4 + 1.0 + 1.0 = 11.4 %
5.2 + 16.7 = 21.9 %
harga sebagai alasan mereka dalam Terlihat pada tabel 8 sebanyak 55,2
persen
responden
memilih
melakukan impulse buying ketika berada di pusat perbelanjaan.
bahwa program diskon atau potongan harga
yang cenderung membuat
Analisis Regresi Linear Sederhana
mereka melakukan impulse buying (pembelian
tanpa
direncanakan),
21,9 persen memilih program beli satu dapat dua, 11,4 persen memilih program kontes atau undian kontes dan 7.3 persen responden yang memilih program kupon potongan
[103]
Rumyeni dan Arini Al Haq
Berdasarkan
pada
hasil
perhitungan diperoleh angka sig sebesar 0,000. Angka signifikansi 0,000 < 0,05. Oleh karena itu Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh
linear
antara
kedua
Pengaruh Sales Promotion terhadap Perilaku Pembelian
variabel, maka variabel kegiatan
mempengaruhi
sales
impulse buying.
promotion
memang
variabel
perilaku
Tabel 9. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
12.150
3.650
.757
.122
Sales Promotion
Beta
t
.540
Sig. 3.329
.001
6.224
.000
a. Dependent Variable: Impulse Buying Sumber: Data olahan, 2013
berarti jka semakin tinggi nilai Berdasarkan hasil tabel 9 pada kolom unstandardized coefficients diperoleh nilai beta pada constanta sebesar
12,150
sedangkan
pada
kegiatan
sales
promotion
yaitu
sebesar
0,757.
Nilai
tersebut
kegiatan sales promotion maka akan semakin tinggi pula nilai perilaku impulse buying yang dilakukan oleh wanita bekerja. Uji Koefisien Determinasi (R2)
menyatakan bahwa apabila tidak terdapat
variabel
kegiatan
promotion, maka besarnya variabel perilaku
impulse
buying
adalah
0,757. Nilai beta yang diperoleh sebesar
0,757,
oleh
karena
itu
koefisien beta dapat dikatakan positif karena
kedua
variabel
Untuk melihat besarnya pengaruh
sales
tersebut
mempunyai hubungan. Positif disini
antara
variabel
promotion pembelian
program
terhadap impulse
sales perilaku
buying
pada
penelitian ini digunakan uji koefisien determinasi (R2). Hasil uji tersebut dipaparkan pada tabel 10 di bawah ini:
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014
[104]
Tabel 10. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb
Change Statistics Model
R Square
R .540a
1
Adjusted R Square
.292
Std. Error of the Estimate
.284
4.879
R Square Change F Change df1 .292
38.740
Sig. F Change
df2
1
94
.000
a. Predictors: (Constant), Sales Promotion b. Dependent Variable: Impulse Buying Sumber : Data olahan, 2013
Pada tabel 10 terlihat bahwa
Dari
hasil
analisis
angka R square adalah sebesar
diketahui
0,292. Yang dimaksud dengan R
sebesar 12,150 dan nilai beta sebesar
square
0,757 dan nilainya positif yang
disini
adalah
koefisien
bahwa
konstanta
determinasi. Ini berarti 29,9 persen
berarti
dari
promotion
memang memiliki hubungan. Positif
mempunyai andil terhadap variabel
disini memiliki arti bahwa jika
perilaku impulse buying. Sedangkan
semakin tinggi nilai variabel dari
sisanya (100 persen - 29,2 persen =
sales promotion maka akan semakin
70,8
tinggi
kegiatan
persen)
sales
dipengaruhi
oleh
kedua
nilai
regresi
juga
variabel
nilai
wanita
tersebut
variabel
variabel lain yang tidak termasuk
perilaku
bekerja
dalam penelitian ini. Hal ini berarti
melakukan impulse buying.
dari untuk
sebesar 29,2 persen variabel perilaku impulse buying wanita bekerja dapat dijelaskan oleh variabel kegiatan sales promotion. Sedangkan 70,8 persen dapat dijelaskan oleh variabel lain
yang
tidak
terdapat
penelitian ini.
pada
Berdasarkan secara
statistik
hasil
pengujian
dapat
diketahui
bahwa variabel perilaku impulse buying dapat dijelaskan oleh variabel kegiatan sales promotion. Hasil ini sesuai
dengan
hipotesis
yang
diajukan. Dari hasil uji determinasi PEMBAHASAN
diperoleh nilai adjusted R Square sebesar 0,292 yaitu sebesar 29,2 persen. Hal ini berarti terdapat
[105]
Rumyeni dan Arini Al Haq
Pengaruh Sales Promotion terhadap Perilaku Pembelian
pengaruh yang lemah antara kegiatan
dilakukan oleh pemasar yang dalam
sales promotion terhadap perilaku
penelitian
impulse buying wanita bekerja. Hasil
Department
uji hipotesis juga menunjukan bahwa
Pekanbaru. Hasil tersebut didapatkan
Ho ditolak dan Ha diterima, dengan
dengan
besar hasil korelasi sebesar 54 persen
tertinggi di setiap pernyataan yang
(hubungan
mewakili
sedang)
maka
dapat
diketahui nilai thitung adalah 6,224
ini
adalah
Store
melihat
Matahari
Plaza
skor
indikator
Citra
tanggapan
yaitu
yang
bernilai 5.
yang nilainya lebih besar dari nilai Teori yang digunakan dalam
ttabel yang artinya terdapat hubungan yang positif antara kegiatan sales promotion terhadap perilaku impulse
penelitian ini yaitu teori S-O-R, diketahui
bahwa
efek
yang
ditimbulkan adalah reaksi khusus
buying wanita bekerja.
terhadap stimulus khusus, sehingga Dari hasil pernyataan mengenai indikator
sales
promotion
yang
seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan pesan
melalui
dapat
(Effendy, 2005; 254). Pada penelitian
dijelaskan juga bahwa dari keempat
ini konsumen merupakan komunikan
indikator
yang
dari
maka
kegiatan
sales
reaksi
antara
diajukan peneliti kepada responden kuisioner,
dan
kesesuaian
komunikan
diberikan
stimulus
promotion yang memiliki pengaruh
(rangsangan)
paling
kegiatan promosi penjualan yang
besar
terhadap
perilaku
melalui
impulse buying yang dilakukan oleh
dilakukan
wanita bekerja adalah diskon atau
komunikator. Kemudian konsumen
potongan harga sebesar 55,2persen.
itu sendiri akan memberikan reaksi
Sedangkan sebanyak 21,9 persen
khusus
responden
bahwa
rangsangan tersebut. Reaksi tersebut
kecenderungan mereka melakukan
merupakan respon atau efek yang
impulse buying dikarenakan program
diperlihatkan oleh konsumen. Dalam
beli satu dapat dua, 11,4 persen
penelitian ini yang menjadi respon
karena program kontes atau undian
atau efeknya adalah adanya perilaku
kontes
karena
impulse buying yang dilakukan oleh
program kupon potongan harga yang
wanita bekerja sebagai konsumen.
dan
berpendapat
7,3
persen
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014
oleh
terhadap
pemasar
bentuk
sebagai
stimulus
atau
[106]
Dibuktikan dengan 29,2 persen dari
penjualan
perilaku
promosi yang paling berpengaruh
impulse
buying
yang
dilakukan oleh wanita bekerja dapat
terhadap
dijelaskan
konsumen.
oleh
kegiatan
sales
merupakan
keputusan
bauran
pembelian
promotion yang ditawarkan oleh Penelitian serupa dilakukan oleh
pemasar.
Ria Arifianti (2011) dengan judul Respon yang berupa perubahan
Pengaruh
Promosi Impulse
Penjualan
sikap yang meliputi kognitif, konatif
terhadap
Buying
pada
dan afektif dari konsumen dapat
Hypermarket di Kota Bandung. Hasil
dijelaskan dengan pernyataan dalam
dari penelitian ini menyatakan bahwa
indikator dari variabel Y (perilkau
49,56persen besar pengaruh dari
impulse buying). Sesuai dengan hasil
promosi penjulalan terhadap impulse
penelitian tersebut, maka teori S-O-R
buying, dengan jumlah responden
yang mengatakan bahwa stimulus
sebanyak 45 orang yang merupakan
yang diberikan akan memberikan
konsumen pada Hypermarket di Kota
respon atau efek tertentu sesuai
Bandung.
dengan kegiatan sales promotion dari Matahari Department Store Plaza Citra Pekanbaru yang mempengaruhi perilaku
impulse
buying
wanita
bekerja yang telah dibuktikan dalam
Berdasarkan penelitian terdahulu diatas, terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian yang dilakukan, dimana penulis menekankan pada perilaku
penelitian ini.
impulse
buying
yang
dilakukan oleh wanita bekerja serta ini
pengambilan responden sebanyak 96
berawal dari penelitian sebelumnya
orang. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Mega Selfiah
menunjukan
(2012)
pengaruh sebesar 29,2 persen dari
Penyusunan
yang
penelitian
berjudul
Pengaruh
bahwa
Bauran Promosi terhadap Keputusan
sales
Konsumen
produk
Matahari Department Store Plaza
pada PT. Bosowa Berlian Motor.
Citra Pekanbaru terhadap perilaku
Kesimpulan
impulse buying wanita bekerja.
menggunakan
membuktikan
[107]
dari
penelitian
bahwa
ini
promotion
yang
terdapat
dilakukan
promosi
Rumyeni dan Arini Al Haq
Pengaruh Sales Promotion terhadap Perilaku Pembelian
Departement Store Plaza Citra
SIMPULAN
Pekanbaru. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan
menyebarkan
kepada
konsumen
angket Matahari
Department Store Plaza Citra Pekanbaru wanita
yang
yang
khususnya
bekerja
dan
memiliki penghasilan mengenai pengaruh dari kegiatan sales promotion
yang
ditawarkan
terhadap perilaku mereka untuk melakukan impulse buying, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara variabel
independent
program
sales
promotion
terhadap
variabel
dependent
perilaku
Berbagai
elemen
promosi penjualan antara lain diskon
atau
kupon,
potongan
undian
harga,
kontes,
dan
program beli satu gratis satu telah berhasil
membuat
terpengaruh
untuk
wanita melakukan
pembelian secara impulse buying. Dari sekian banyak kegiatan sales promotion yang ditawarkan oleh pemasar seperti yang telah disebutkan
sebelumnya,
berdasarkan
hasil
penelitian,
sebesar 55,2 persen responden memilih diskon atau potongan harga yang membuat mereka cenderung melakukan impulse buying.
pembelian secara impulse buying. Namun
demikian
besarnya
pengaruh tersebut hanya berada pada
kategori
rendah
yaitu
sebesar 29,2 persen. Hal ini
DAFTAR PUSTAKA Arifianti,
Ria.
2011.
Pengaruh
berarti bahwa wanita khususnya
Promosi
Penjualan
Terhadap
yang memiliki profesi tertentu
Impulse
Buying
Pada
dalam memutuskan melakukan
Hypermarket Di Kota Bandung.
pembelian secara tidak terencana
Administrasi
sedikit banyak dipengaruhi oleh
Universitas Padjajaran. Bandung.
Niaga.
Fisip.
strategi kemunikasi pemasaran khususnya
promosi
penjualan
Effendy, Onong Uchjana. 2005. Ilmu
yang dirancang oleh pemasar
Komunikasi: Suatu Teori dan
dalam hal ini adalah Matahari
JURNAL APLIKASI BISNIS, Vol. 4 No. 2, April 2014
[108]
Praktek.
Bandung:
Remaja
Ali.
2008.
Marketing.
Yogyakarta: Media Pressindo. Hawkins,
dkk.
Behavior:
Mega.
Bauran
Rosdakarya. Hasan,
Selpiah,
2004.
Consumer
New
Pengaruh
Promosi
Keputusan
Terhadap Konsumen
Menggunakan Produk Pada PT. Bosowa
BuildingMarketing
Strategy.
2012.
Berlian
Motor.
Manajemen. Fekon. Universitas Hasanuddin. Makassar.
York: Schiffman, L. G. & Kanuk, L. L.
McGrawHill.
2007. Consumer behavior.. Ninth Kartajaya, Hermawan, dkk. 2005. Marketing in Venus The Garuda Indonesia
Story.
Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Jakarta: Schiffman, Leon G. Leslie Lazar
MarkPlus&Co.
Kanuk. Majalah
Marketing
10
Karakter
2008.
Perilaku
Konsumen. Jakarta: Indeks.
Konsumen Indonesia. 2007. Info Cahaya Hero. Second Special
Soemanagara. Marketing
Edition. Second edition.
2008.
Strategic
Communication.
Bandung: Alfabeta Ma’ruf, Hendri. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta: Gramedia Pustaka
Fandi.
2008.
Strategi
Pemasaran. Yogyakarta: Andi
Utama. Morrisan.
Tjiptono,
2010.
Periklanan;
Ofset.
Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana.
[109]
Rumyeni dan Arini Al Haq
Pengaruh Sales Promotion terhadap Perilaku Pembelian