PENGARUH RETURN ON ASSET, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, KOMPENSASI RUGI FISKAL DAN KEPEMILIKAN INSTITUSI TERHADAP TAX AVOIDANCE Yuli Permata Sari, Popi Fauziati, Yunilma Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Email :
[email protected]
ABSTRAK The research studied the impact of financial statement indicator to tax avoidance. ROA, leverage, firm’s size, fiscal lost compensation, institutional ownership were used as an independent variable which were assumed have an impact to tax avoidance (dependent variable) proxied by Cash Effective Tax Rate (CETR). Population in this research are non manufacturing and non financial companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2010 to 2014. This research used purposive sampling criteria and multiple regression analysis test. The regresion result indicate that return on asset has impact to tax avoidance. Leverage, firm’s size, fiscal lost compensation, intitutional ownership has not impact to tax avoidance. Keyword: return on asset, leverage, firm’s size, fiscal lost compensation, institutional ownership. menteri keuangan Agus Martowardjo,
PENDAHULUAN Tax avoidance merupakan penataan
hampir 400 perusahaan multinasional tidak
transaksi untuk mendapatkan keuntungan
menjalankan kewajibannya kepada negara
dari pajak dengan cara yang dimaksudkan
yang tidak membayarkan pajaknya selama
oleh hukum pajak. Praktik tax avoidance
tujuh tahun. Hal tersebut memungkinkan
dapat mengakibatkan ketidak adilan dan
adanya
berkurangnya efisiensi dari suatu system
mengingat banyaknya perusahaan global
perpajakan (Ibnu Wijaya, 2014 dalam
yang
Rachmithasari, 2015).
(www.pajak.go.id).
Berkaitan
dengan
potensi
beroperasi
penghindaran
di
pajak
Indonesia Besarnya
penghindaran
kecenderungan perusahaan melakukan tax
pajak (tax avoidance) diperoleh informasi
avoidance penulis melakukan penelitian
dari Direktorat Jendral (Ditjen) Pajak
mengenai faktor – faktr yang dapat
berdasarkan
mempengaruhi perusahaan melakukan tax
pernyataan
dari
mantan
avoidance seperti diantaranya return on
(Kurniasih & Sari,2013) menyatakan cara
asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan,
untuk meringankan beban pajak yang
kompensasi rugi fiskal dan kepemilikan
dimungkinkan oleh undang-undang adalah
institusi
non
sebagai berikut : (a) memindahkan subjek
manufaktur selain lembaga keuangan dan
pajak dan/atau objek pajak ke negara-
perbankan yang terdaftar di BEI periode
negara yang memberikan perlakuan pajak
2010 – 2014.
khusus atau keringanan pajak (tax haven
tehadap
perusahaan
country)
atas
satu
jenis
penghasilan
LANDASAN TEORI
(substantive tax planning), (b) usaha
Teori Agensi (Agency Theory)
penghindaran
pajak
dengan
Teori agensi menjelaskan tentang
pempertahankan subtansi ekonomi dari
adanya konflik yang akan timbul antara
transaksi melalui pemilihan formal yang
pihak pemilik dan manajemen perusahaan.
memberikan beban pajak
Konflik tersebut disebut agency problem
rendah (formal tax planning), (c) ketentuan
atau masalah agensi (Jansen dan Meckling,
anti avoidance atas transaksi transfer
1976 dalam Prakosa, 2014).
pricing,
Dalam penghindaran pajak (tax
shopping,
thin
yang paling
capitalization,
treary
controlled
foreign
dan
avoidance) konflik tersebut terjadi antara
corporation (specific anti avoidance): serta
pihak perusahaan (manajemen) dan pihak
transaksi yang tidak mempunyai subtansi
fiskus
bisnis (general anti avoidance rule).
(Principal).
Pihak
fiskus
menginginkan adanya pemasukan yang besar dari pemungutan pajak, sedangkan
Return On Asset (ROA)
pihak perusahaan menginginkan perolehan
Analisis
ROA
mengukur
laba yang cukup efektif dengan beban pajak
kemampuan perusahaan menghasilkan laba
yang rendah. Perbedaan pandangan tersebut
dengan
menyebabkan adanya konflik antara pihak
(kekayaan)
pemungut pajak dengan pihak perusahaan
setelah disesuaikan dengan biaya-biaya
sebagai pembayar pajak (Prakosa, 2014).
untuk mendanai asset tersebut (Halim,
menggunakan yang
total
dimiliki
asset
perusahaan
2009). Dari penjelasan tersebut penulis Tax Avoidance Tax avoidance adalah salah satu
menyimpulkan bahwa kondisi nilai ROA dan laba yang diperoleh perusahaan maka
upaya meringankan beban pajak dengan
kondisi
tidak melanggar undang-undang yang ada
dikategorikan stabil.
(Mardiasmo, 2009). Merks (2007) dalam
perusahaan
tersebut
dapat
Tingkat pendapatan yang tinggi
total aset perusahaan ( Suwito
dan
dalam perusahaan cenderung menghadapi
Herawaty, 2005). Darmawan dan Sukartha
beban pajak yang rendah. Hal tersebut
(2014)
dikarenakan
berhasil
berukuran besar lebih mempertimbangkan
memanfaatkan keuntungan dari adanya
risiko dalam hal pengelolaan pajaknya.
insentif pajak dan pengurangan pajak yang
Perusahaan tersebut cenderung memiliki
lain (Darmadi, 2013 dalam Darmawan dan
sumber daya manusia yang ahli dalam
Sukartha, 2014).
perpajakan dibandingkan perusahaan yang
perusahaan
menyatakan
perusahaan
yang
lebih kecil. Berdasarkan uraian tersebut penulis simpulkan bawa tax avoidance bisa
Leverage Leverage merupakan bagian dari
terjadi pada perusahaan yang berskala besar
rasio keuangan yang menggambarkan
maupun kecil tergantung pada pengelolaan
hubungan antara utang perusahaan terhadap
pajak yang dilakukan oleh perusahaan.
modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh
Kompensasi rugi fiskal
utang atau pihak luar dengan kemampuan
Kompensasi kerugian fiskal dapat
perusahaan yang digambarkan oleh modal
dilakukan berdasarkan UU No.36 Tahun
atau equity (Harahap, 2008).
2008 pada pasal 6 Ayat 2 tentang pajak
Perusahaan yang memiliki jumlah
penghasilan
yang
menyatakan
jika
pajak yang tinggi cenderung memilih untuk
penghasilan bruto suatu perusahaan atau
berhutang agar dapat mengurangi beban
wajib pajak setelah dikurangi biaya-biaya
pajak. Semakin tinggi nilai leverage
untuk
mencerminkan semakin tinggi pula jumlah
mendapatkan penghasilan dan didapat
pendanaan dari utang pihak ketiga dan
kerugian, maka dengan demikian kerugian
mencerminkan semakin tinggi pula biaya
tersebut
bunga yang timbul dari utang tersebut.
penghasilan yang dimulai tahun pajak
Biaya bunga yang semakin tinggi akan
berikutnya dan dapat dilakukan secara
mengurangi
berturut-turut sampai dengan 5 tahun.
beban
pajak
perusahaan
(Ozkan, 2001 dalam Prakoso, 2014).
menagih,
dapat
memelihara
dikompensasikan
serta
pada
Apabila masa kompensasi telah berakhir dan perusahaan masih mengalami kerugian maka kerugian tersebut tidak
Ukuran perusahaan Skala
perusahaan
merupakan
dapat lagi dikompensasikan. Hal tersebut
ukuran yang mencerminkan besar kecilnya
akan memunculkan dugaan perusahaan
suatu perusahaan yang didasarkan kepada
melakukan tax avoidance dikarenakan
keinginan untuk masih terhindar dari
keuangan dan perbankan yang terdaftar di
pembayaran
pajak,
muncul
BEI periode tahun 2010 – 2014. Pemilihan
kemungkinan
perusahaan
selalu
sampel menggunakan purposive sampling
melaporkan kerugian guna untuk menekan
method. Adapun kriteria dalam pemilihan
beban pajaknya.
sampel adalah sebagai berikut :
serta akan
1) Perusahaan non manufaktur selain lembaga keuangan dan perbankan
Kepemilikan institusi Kepemilikan
saham
pada
yang
secara
berturut-turut
perusahaan publik digolongkan menjadi
menyampaikan laporan tahunan di
dua kelompok yaitu pemegang saham
Bursa Efek Indonesia tahun 2010-
perorangan.
2014
institusi
Tingginya
cenderung
kepemilikan
akan
mengurangi
2) Perusahaan dengan nilai Effective
penghindaran pajak, dikarenakan fungsinya
Tax Rate kurang dari satu, agar
sebagai pengawas dan untuk memastikan
tidak membuat masalah dalam
manajemen untuk taat terhadap perpajakan
estimasi model
(Pohan, 2009).
3) Perusahaan yang memperoleh laba 4) Perusahaan
menggunakan
mata uang rupiah
HIPOTESIS 1. Return
yang
on
asset
berpengaruh
terhadap tax avoidance
Variabel penelitian dan pengukuran
2. Leverage berpengaruh terhadap tax avoidance
variabel Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)
3. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap tax avoidance 4. Kompensasi berpengaruh
rugi terhadap
Dalam penelitian ini penghindaran pajak
diukur
menggunakan
metode
fiskal
pengukuran Effective Tax Rate (CETR).
tax
ETR digunakan karena dianggap dapat
avoidance 5. Kepemilikan institusi berpengaruh terhadap tax avoidance
merefleksikan
perbedaan
antara
perhitungan laba buku dengan laba fiskal. Pengukuran ETR menurut Waluyo.dkk (2015) adalah sebagai berikut:
METODELOGI PENELITIAN Populasi dan sampel Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan non manufaktur selain lebaga
𝐸𝑇𝑅it =
Beban pajak it pendapatan sebelum pajak it
adalah dengan menggunakan total asset Keterangan :
karena
ukuran
perusahaan
diproduksi
ETR
= Effective Tax Rate
dengan Ln total asset. Penggunaan natural
i
= perusahaan
log (Ln) dalam penelitian ini bertujuan
t
= tahun
untuk mengurangi fluktuasi data yang berlebihan tampa mengubah proporsi nilai asal
Return On Asset (ROA) Return
on
asset
merupakan
yang
sebenarnya.
Rumus
yang
digunakan adalah : (Waluyo.dkk, 2015) 𝑆𝐼𝑍𝐸 = 𝐿𝑛 (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡)
perbandingan antara laba bersih dengan total asset pada akhir periode, yang menjadi indikator kemampuan perusahaan dalam
Kompensasi Rugi Fiskal
menghasilkan laba. Rumus yang digunakan
Dalam penelitian ini pengukuran
adalah sebagai berikut (Waluyo.dkk, 2015)
kompensasi
:
variable dummy, dengan kriterisa akan
rugi
fiskal
menggunakan
diberi nilai 1 jika terdapat kompensasi rugi 𝑅𝑂𝐴 =
Laba Bersih Setelah Pajak 𝑋 100% Total Asset
terdapat kompensasi pada awal tahun (Waluyo.dkk, 2015).
Leverage Dalam
Penelitian
Waluyo.dkk
(2015) Leverage merupakan rasio yang mengukur
fiskal dan diberi nilai 0 apabila tidak
kemampuan
utang
jangka
panjang maupun jangka pendek perusahaan untuk membiayai suatu perusahaan. Dalam penelitian ini leverage diukur dengan menggunakan total debt to asset ratio (Darmayanti, 2008) dengan rumus sebagai berikut :
Kepemilikan Institusi Kepemilikan institusi diukur degan menggunakan dimiliki
Ukuran Perusahaan
mengukur
tingkat
ukuran
dan
yang
menggunakan
blockholders yaitu kepemilikan individu atas nama perorangan diatas 5 % yang tidak termasuk kedalam kepemilikan manajerial. Dengan
KI = penelitian
institusi
saham
rumus
sebagai
berikut
(Waluyo.dkk, 2015):
Total Utang 𝐷𝐴𝑅 = Total Asset
Dalam
persentase
ini
untuk
perusahaan
Jml shm + jml shm 𝑏𝑙𝑜𝑐𝑘ℎ𝑙𝑑𝑒𝑟𝑠 jml shm yg beredar
nilai standar deviasi sebesar 16,624216. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Kompensasi rugi fiskal memperoleh nilai
Prosedur pengambilan sampel penelitian
minimum sebesar 0, dan nilai maximum 1.
Sampel dalam penelitian ini adalah
Nilai rata – rata variabel ini adalah 0,44 dan
perusahaan non manufaktur selain lembaga
nilai
keuangan dan perbankan yang terdaftar
Kepemilikan institusi memperoleh nilai
pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
minimum sebesar 5,850 dan niai maximum
2010 – 2014 yang berjumlah sebanyak 250
sebesar 99,329. Nilai rata –rata variabel
perusahaan. Kriteria pemilihan sampel
sebesar 70,07944 dan nilai standar deviasi
menggunakan teknik purposive sampling.
sebesar 18,612708.
Jumlah
sampel
berdasarkan
yang
telah
kriteria-kriteria
standar
deviasi
sebesar
0,497.
dipilih tertentu
diperoleh 67.
Pengujian asumsi klasik Uji normalitas Hasil uji normalitas pada variabel penelitian yaitu tax avoidance, ROA,
Analisis statistik deskriptif Dalam hasil uji statistik deskriptif
leverage, ukuran perusahaan memperoleh
yang dilakukan tax avoidance memperoleh
nilai Asymp sig. (2-tailed) besar dari α 0,05
nilai
nilai
yang menyatakan bahwa variabel tersebut
maximum sebesar 0,513. Nilai rata – rata
terdistribusi secara normal. Namun pada
dari variabel ini adalah 0,22412 dan nilai
veriabel
standar deviasi sebesar 0,109180. ROA
kepemilikan institusi memperoleh nilai
memperoleh nilai minimum sebesar -0,321
Asymp.sig. (2-tailed) kecil dari α 0,05 yang
dan nilai maximum sebesar 17,551. Nilai
menyatakan bahwa variabel tersebut tidak
rata-rata yang diperoleh yaitu sebesar
terdistribusi secara normal. Kompensasi
6,35560 dan nilai standar deviasi sebesar
rugi fiskal memperoleh hasil tidak normal
3,922071. Leverage memperolah nilai
dikarena
minimum sebesar 0,000 dan nilai maximum
dummy. Pada variabel kepemilikan institusi
sebesar 0,895. Nilai rata – rata yang
dilakukan transformasi data dengan SQRT
diperoleh yaitu sebesar 0,42753 dan nilai
sehingga memperoleh nilai Asymp sig. (2-
standar deviasi sebesar 0,200350.
tailed)
minimum
sebesar
-0,345,
Ukuran perusahaan memperoleh nilai minimum sebesar 23,535 dan nilai maximum sebear 31,730. Nilai rata – rata variabel ini yaitu sebesar 28,177717 dan
kompensasi
rugi
menggunakan
fiskal
dan
pengukuran
kecil dari α 0,05 dan variabel
tersebut dinyatakan normal.
Setelah melakukan uji asumsi klasik
Uji Multikolenieritas Masing – masing variabel dalam
data dinyatakan terbebas dari gejala asumsi
penelitian ini memiliki menunjukkan tidak
klasik. Dari hasil pengujian data yang
terjadi masalah multikolenieritas karena
dilakukan, maka diperoleh ringkasan hasil
semua variabel menunjukkan bahwa nilai
sebagai berikut:
tolerance >0,10 dan nilai VIF < 10.
Tabel 4.11 Hasil Uji Statistik t
Uji autokolerasi Variabel
B
T
Sig.
autokorelasi yang memperoleh nilai DW=
Constanta
0,192
1,828
0,068
1,020 kecil dari du= 1,84592 dan kecil dari
ROA
-0,006
-3,764
0,000
Diterima
Leverage
0,032
1,030
0,304
Ditolak
Size
0,002
0,492
0,623
Ditolak
KFR
0,009
0,751
0,453
Ditolak
KI
-0,001
-0,246
0,806
Ditolak
Pada
awal
penelitian
4-du = 2,15408. Berdasarkan hasil tersebut maka
disimpulkan
autokorelasi. masalah
terdapat
Untuk
dilakukan
masalah
menghilangkan
autokorelasi
tersebut
transformasi
data
Kesimpulan
uji
maka
sehingga
Dari
hasil
pengujian
tersebut
didapat nilai DW= 2,015 besar dari nilai
diperoleh hasil bahwa variabel ROA
du=1,84592 dan kecil dari 4-du= 2,15408
berpengaruh
maka
sedangkan
disimpulkan
tidak
terdapat
autokolerasi.
terhadap variabel
tax
avoidance,
leverage,
ukuran
perusahaan, kompensasi rugi fiskal, dan kepemilikan institusi tidak berpengaruh
Uji Heteroskedastisitas Nilai
Probability
terhadap tax avoidance. observasi
R-
Square Hasil uji heteroskedastisitas dengan
Pengaruh Return On Asset (ROA)
nilai signifikan ROA= 0,070, Leverage=
Terhadap Tax Avoidance
0,066, ukuran perusahaan (SIZE) = 0,978
Berdasarkan hasil pengujian H1
kompensasi rugi fiskal = 0,063 dan
diketahui bahwa variabel ROA mempunyai
kepemilikan institusi = 0,676 berada diatas
nilai koefisien regresi sebesar -0,006
0,05. Hasil tersebut menunjukkan tidak
dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Hal
terjadi masalah heteroskedastisitas karena
ini menunjukkan nilai signifikansi ROA
masing-masing variabel memperoleh nilai
kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan
signifikan besar dari 0,05 .
bahwa ROA berpengaruh terhadap tax avoidance. Nilai koefisien regresi yang
Pengujian Hipotesis
bernilai negatif menjelashkan bahwa setiap
tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.
perusahaan yang mengalami peningkatan
Tetapi tidak konsisten dengan penelitian
ROA maka perusahaan tersebut juga akan
yang dilakukan Waluyo.dkk (2015) yang
semakin baik sehingga mengurangi praktik
menyatakanvariabel leverage berpengaruh
tax avoidance. Dengan katalain hipotesis
terhadap tax avoidance.
pertama (H1) diterima. Penelitian
ini
sejalan
dengan
Pengaruh
Ukuran
Perusahaan
penelitian yang dilakukan oleh Waluyo.dkk
Terhadap Tax Avoidance
(2015) yang menyatakan bahwa ROA
Berdasarkan
hasil
pengujian
berpengaruh terhadap tax avoidance. Tetapi
hipotesis diperoleh nilai keefisien regresi
tidak konsisten dengan penelitian yang
dari ukuran perusahaan sebesar 0,002 dan
dilakukan oleh Marfu’ah (2015) yang
nilai signifikan 0,623 besar dari 0,005
menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh
menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan
terhadap tax avoidance.
tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. Maka disimpulkan hipotesis tiga (H3)
Pengaruh
Leverage
Terhadap
Tax
Hasil
tersebut
menunjukkan
perusahaan yang mampu menghasilkan
Avoidance Berdasarkan
ditolak.
hasil
pengujian
laba
dengan
stabil
mencerminkan
hipotesis dua tabel 4.11 menunjukkan nilai
perusahaan tersebut dapat mengelola aset
koefisien regresi sebesar 0,32 dan nilai
dan kewajibannya dengan baik. Artinya
signifikan 0,304 besar dari 0,05 yang
perusahaan tersebut berpotensi memiliki
menunjukkan bahwa variabel leverage
kualitas yang baik dalam jangka panjang
tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.
serta tidak perlu melakukan tax avoidance.
Utang yang dimiliki perusahaan akan dapat
Penelitian
sejalan
penelitian
pajak karena dari utang tersebut perusahaan
Rachmithasari (2015) yang menyatakan
dapat memperoleh penghasilan tambahan
ukuran
berupa bunga yang akan mengurangi
terhadap tax avoidance. Penelitian ini tidak
penghasilan kena pajak. Berdasarkan hasil
konsisten dengan penelitian yang dilakukan
tersebut maka disimpulkan hipotesis 2 (H2)
oleh Waluyo.dkk (2015) yang menyatakan
ditolak.
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
penelitian yang dilakukan Prakosa (2014) yang menyimpulkan variabel leverage
dilakukan
dengan
membantu perusahaan dalam menghemat
Hasil penelitian ini sejalan dengan
yang
ini
perusahaan tidak
tax avoidance.
oleh
berpengaruh
Pengaruh
Kompensasi
Rugi
Fiskal
menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh
Terhadap Tax Aoidance Berdasarkan
signifikan 0,806 lebih besar dari 0,05 yang
hasil
pengujian
antara kepemilikan institusi terhadap tax
hipotesis pada tabel 4.11 menjelaskan
avoidance. Maka disimpulkan hipotesis
variabel
lima (H5) ditolak dan menjelaskan bahwa
kompensasi
rugi
fiskal
memperoleh nilai signifikan sebesar 0,453
dalam
besar dari 0,05 yang menyatakan bahwa
kesejahteraan pemegang saham merupakan
variabel
fiskaltidak
tugas manajemen termasuk dalam hal
berpengaruh terhadap tax avoidance. Maka
pengelolaan pajak perusahaan. Pemilik
dapat disimpulkan hipotesis 4 (H4) ditolak
institusi
dan menjelaskan bahwa setiap perusahaan
pengawasan
yang
pengelolaan perpajakan baik bersikap
kompensasi
memperoleh
rugi
kompensasi
atas
kerugian fiskal yang dialami tetap akan membayar
beban
pajaknya
meningkatkan
dapat
laba
melakukan
terhadap
manajer
serta
tindakan dalam
agresif ataupun patuh.
pada
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penghasilan netto tahun berikutnya setelah
penelitian yang dilakukan Waluyo.dkk
lima tahun berturut – turut.
(2015) yang menunjukkan bahwa variabel
Penelitian ini mendukung penelitian
kepemilikan institusi tidak berpengaruh
yang pernah dilakukan oleh Waluyo.dkk
terhadap tax avoidance. Namun tidak
(2015) yang menyimpulkan tidak terdapat
konsisten dengan yang dilakukan Pranata
pengaruh antara kompensasi kerugian
(2013)
fiskal terhadap tax avoidance. Penelitian ini
kepemilikan institusi berpengaruh terhadap
tidak sejalan dengan penelitian yang
tax avoidance.
menyatakan
bahwa
variabel
dilakukan oleh Kurniasih dan Sari (2013) yang
menyatakan
bahwa
kompensasi
kerugian fiskal berpengaruh terhadap tax avoidance pada perusahan manufaktur.
PENUTUP Kesimpulan : 1. Return
On
Asset
berpengaruh
negatif signifikan terhadap tax avoidance 2. Leverage Pengaruh
Kepemilikan
Institusi
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel
4.11
menjelaskan
variabel
kepemilikan institusi memperoleh nilai
berpengaruh
signifikan terhadap tax avoidance 3. Ukuran
Terhadap Tax Avoidance
tidak
berpengaruh avoidance
perusahaan terhadap
tidak tax
4. Kompensasi
rugi
berpengaruh
fiskal
tidak
2. Menggunakan periode pengamatan
tax
yang lebih lama sehingga akan
terhadap
avoidance
memberikan jumlah sampel yang
5. Kepemilikan
institusi
berpengaruh
tidak
terhadap
tax
avoidance Keterbatasan
lebih
besar
dan
memperoleh
kemungkinan
kondisi
yang
sebenarnya.
dalam
penelitian
ini
diantaranya yaitu :
3. Menambahkan variabel penelitian yang lain seperti
ROI, ROE,
1. Penelitian ini hanya menggunakan
Corporate governance, tarif pajak
sampel penelitian pada perusahaan
efektif, dan koneksi politik yang
non manufaktur selain lembaga
akan
keuangan dan perbankan sehingga
berbeda dalam memprediksi faktor
tidak mencerminkan adanya tax
– faktor penyebab terjadinya tax
avoidance secara keseluruhan.
avoidance.
2. Penelitian ini hanya menggunakan
Annisa,
3. Rendahnya koefisien determinasi
hasil
yang
DAFTAR PUSTAKA
waktu penelitian selama lima tahun yaitu dari tahun 2010 – 2014.
memberikan
Nuralifmida.A
Kurniasih.
Dan
2012.
Lulus
Pengaruh
dalam penelitian ini menunjukkan
Corporate Governance Terhadap
bahwa masih banyak variabel lain
Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi &
yang dapat
Auditing: Volume 8.No.2, Halaman
mempengaruhi
tax
avoidance selain dari variabel yang
95-189.
digunakan dalam penelitian ini. Darmawan, I Gede Hendy, I Made Berdasarkan keterbatasan dalam penelitian
Sukartha.
tersebut, saran yang penulis ajukan adalah
Penerapan Corporate Governance,
sebagai berikut:
Leverage, Return On Assets, Dan
1. Menggunakan sampel perusahaan dibidang
lain
untuk
Ukuran
2014.
Perusahaan
Penghindaran
Pajak.
Pengaruh
Pada E-Jurnal
menggeneralisasi serta memperoleh
Akuntansi Universitas Udayana.9.1
hasil
(2014):143-161.
yang
lebih
baik
dan
mempertinggi kualitas hasil uji empiris.
Darmayanti,
Yeasy.
2008.
Analisis
Kurniasih, Tommy Dan Mariam. Ratna
Laporan Keuangan. Padang. Bung
Sari. 2013. Pengaruh Return On
Hatta University Press.
Assets,
Leverage,
Corporate
Governance, Ukuran Perusahaan, Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen Perbankan.
Jakarta:
Ghalia
Indonesia
Dan Kompensasi Rugi Fiskal Pada Tax
Avoidance.
Bulletin
Studi
Ekonomi Vol 18, No.1, Halaman
Dewi, N. N. K., & Jati, I. K. (2014). Pengaruh
Karakteristik
Perusahaan, Dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Pada Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.2.
58-65. Maharani, I Gusti Ayu Cahya dan Ketut Ali Suardana,
2014,
Pengaruh Corporate Governance, Profitabilitas dan Karakteristik E ksekutif Pada Tax Avoidance Per
Gozali, Imam. 2013. Analisis Multivariate
usahaan Manufaktur. E- Journal
dengan Program SPSS. Edisi 7.
Akuntansi
Badan
Udayana Vol 9,
Penerbit
Universitas
Universitas No 2, Hal 525-
539. ISSN: 2302-8556.
Diponegoro. Semarang. Halim, Abdul Dan Muhammad M.Hanafi.
Mardiasmo.
2009.
Perpajakan.
Edisi
2009. Analisis Laporan Keuangan.
Revisi 2009. Yogyakarta: penerbit
Edisi 4. Yogyakarta: UPP STIM
Andi
YKPN.
Marfu’ah, Laila. 2015. Pengaruh Return
Hanum, Hashemi. R. 2013. Pengaruh Karakteristik Governance
Corporate Terhadap
Effective
On
Asset,
Perusahaan, Fiskal
Leverage, Kompensasi
Dan
Koneksi
Ukuran Rugi Politik
Tax Rate (ETR). Skripsi. Semarang:
Terhadap Tax Avoidance. Skripsi.
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis,
Surakarta: Fakultas Ekonomi Dan
Universitas Diponegoro.
Bisnis,
Universitas
Muhammadiyah. Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta
Oktavianti, Santi. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Modal Kerja, Arus Kas Terhadap Likuiditas. Skripsi.
Bandung:
Fakultas
Ekonomi.
Universitas Widyatama.
Kompensasi Rugi Fiskal Pada Tax Avoidance.
Skripsi.
Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Pohan, Chairil Anwar. 2013. Manajemen
Muhammadiyah Surakart.
Perpajakan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sari, Gusti.M. 2014. Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan,
Pohan, Hotman T. 2009, Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusi, Rasio Tobin Q, Akrual Pilihan, Tarif Efektif Pajak, Dan Biaya Pajak Ditunda Terhadap
Penghindaran
Pajak
Kompensasi
Rugi
Fiskal
Dan
Struktur Kepemilikan Terhadap Tax Avoidance.
Skripsi.
Fakultas
Padang:
Ekonomi,Universitas
Negeri Padang.
Pada Perusahaan Publik. Jurnal Informasi Perpajakan Akuntansi
Sawir, Agnes.2004. Kebijakan Pendanaan
dan Keuangan Publik Vol.4.No.2
dan
Restruturisasi
Juli 2009 Hal113-135.
Jakarta:PT
Perusahaan.
Gramedia
Pustaka
Utama Prakosa, Kesit Bambang. 2014. Pengaruh Profitabilitas, Keluarga,
Kepemilikan Dan
Corporate
Governance
Suandi, Erly. 2008. Perencanaan Pajak. Edisi Keempat. Jakarta : Salemba
Terhadap
Penghindaran Pajak Di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi 17
Surbakti, Theresa Adelina Victoria. 2012. Pengaruh
Karakteristik
Perusahaan,
Mataram. Lombok.
Dan
Perpajakan Pranata, F. Mashudi, Puspa, Df. Dan
Reformasi Terhadap
Penghindaran
Pajak
Di
Herawati. 2013. Pengaruh Karakter
Perusahaan Industri Manufaktur
Eksekutif
Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Dan
Governance Avoidance.
Corporate
Terhadap Padang.
Tax
Universitas
Indonesia
Tahun
2008-2010.
Skripsi Universitas Indonesia.
Bung Hatta. Suwito, Edi. Herawaty, Arlen. 2005. Rachmithasari,
2015.
Analisis Pengaruh Karakteristik
Asset,
Perusahaan Terhadap Tindakan
Leverage, Corporate Governance,
Perataan Laba Yang Dilakukan
Ukuran
Oleh Perusahaan Yang Terdaftar di
Pengaruh
Annisa
Fadilla.
Return
On
Perusahaan
Dan
Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. Syahyunana. 2004. Manajemen Keuangan 1
(Perencanaan,
Analisis
dan
Pengendalian Keuangan). Medan. USU Perss. Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan Undang-Undang
No.17
Tahuun
200
Tentang Pajak Penghasilan. Waluyo, Teguh Muji, Yessi Mutiara Basri,dkk. 2015. Pengaruh Return On
Asset,
Leverage,
Perusahaan,
Ukuran
Kompensasi
Rugi
Fiskal dan Kepemilikan Institusi Terhadap
Penghindaran
Pajak.
Simposium Nasional Akuntansi 18. Universitas
Sumatera
Utara.
Medan. Wijaya, Anthony Dan Nanik Linawati. 2015. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Nilai
Perusahaan.
FINESTA. Vol.3, No.1. www.pajak.go.id Zammerman, J. 2003. Taxes And Frim Size. Journal
Of
Accounting
Economics, 5(2), 199-149.
And