FINAL PROJECT – RE 091324
PENGARUH RESIRKULASI LINDI BERSALINITAS TERHADAP LAJU DEGRADASI SAMPAH TPA BENOWO, SURABAYA Effect of Saline Leachate Recirculation on Solid Waste Degradation Rate in TPA Benowo, Surabaya
Oleh Sudibyo NRP. 3307100066 Dosen Pembimbing IDAA. Warmadewanthi, ST., MT., PhD. NIP. 19750212 1999 03 2 001
1
Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011
Latar Belakang TPA Benowo, Surabaya Open Dumping Masalah: Lindi, Bau, Pencemaran Udara
Pembuangan sampah ± 8.000 m3/hari Luas area + 26,7 ha (Sudarma, 2010)
2
Cont’…
Mempercepat Degradasi Sampah
Resirkulasi Lindi
(Wang, et al., 2006)
Lindi Bersalinitas Tinggi [Cl-] = 22.500 mg/L (Azizah, 2010)
Salinitas [3%] inhibitor proses degradasi sampah secara anaerobik (Alkaabi, et al., (2009)
[Cl-] ± 2000 mg/L efek negatif (Azizah, 2010)
3
Perumusan Masalah da Tujuan
Pengaruh Resirkulasi Lindi
Produksi Gas Metan (CH4)
Nilai Laju Degradasi Sampah (dS=-kt)
4
Laju Degradasi Sampah Kualitas Effluent Lindi
Ruang Lingkup
1. Sampel sampah dan lindi berasal dari TPA Benowo.
2. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium dengan menggunakan bioreactor landfill (reaktor B) untuk dan lab scale reaktor (reaktor A). 3. Komposisi sampah kedua reaktor tersebut adalah sama. 4. Persamaan laju degradasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah persamaan kinetik orde kesatu. 5. Parameter kualitas effluent lindi meliputi: pH, salinitas, nilai organik yang dinyatakan dalam COD. 6. Salinitas diukur dengan Conductivitymeter pHIon EC10 5
Karakteristik Sampah
Fisik •Densitas sampah • Kelembaban sampah • Ukuran dan distribusi partikel •Field Capacity (Kapasitas ladang) • Permeability dari sampah terkompaksi (Tchobanoglous, et al., 1993)
6
Kimia • Proximate Analysis • Ultimate Analysis • (C, H, O, N, S)
Biologi • Komponen terlarut, selulosa dan bahan organik lainnya
No Komponen C H O Bahan Organik yang tidak cepat terurai (slowly decomposable) 1 Tekstil 55.00 6.60 31.20 2 Kayu/Bambu 49.5 6.40 42.70 3 Sampah Jalan 49.5 6.40 42.70 Bahan Organik yang cepat terurai (rapidly decomposable) 4 Kertas 43.5 6.00 44.00 5 Sisa Makanan 48 6.40 37.60 6 Sayuran 48 6.40 37.60 Jumlah 293.5 38.200 235.800
N
Abu
4.60 0.20 0.20
2.50 1.50 1.50
0.30 2.60 2.60
6.00 5.00 5.00
Karakteristik Lindi Nilai TPA Baru < 2 tahun Range Tipikal 4,5-7,5 6
Konvensional
Sumber: Tchobanouglous et al., 1993
Parameter pH COD (mg/l)
6,6-7,5
3.000-60.000
18
100-500
200-3.000
500
100-400
Klorida (mg/l)
Resirkulasi Lindi
TPA Lama > 10 tahun
Satuan
Fase Asidogenesis
Fase Metanogenesis
-
5-6,5
7,5-9
COD
mg/L
20.000-30.000
1.500-2.000
Klorida (Cl-)
mg/L
1.200-3.000
1.000-3.000
Parameter
pH
7
Sumber: Vaidya, 2002
TPA dan Resirkulasi Lindi
TPA Sampah
Manfaat Resirkulasi:
- Mempercepat proses degradasi sampah (Francois, et al., 2007; Wang, et al., 2006)
Lindi dan Gas
Resirkulasi Lindi
- Memperbesar settlement sampah (Vaidya,2002) - Mempercepat kondisi stabilisasi proses (Reinhart, 2006)
- Meningkatkan produksi gas (Sanphoti, et al., 2006) 8
Salinitas Klasifikasi Air Berdasarkan Nilai Salinitas
Istilah Air Tawar Fresh water Oligohaline Air Payau Mesohaline Polyhaline Air Laut Marine (Bugler, et al., 1993)
9
Salinitas (ppt) < 0,5 0,5-3,0 3,0-16,0 16,0-30,0 30,0-40,0
Penelitian Terkait
Rolle, et al. (1997) Terdapat efek pada penambahan lindi sintetik bersalinitas dengan konsentrasi 0,8% dan 1,5% terhadap yield gas metan yang dihasilkan reaktor sampah dari sampah organik perkotaan, sampah sayuran dan kertas, baik secara aerobik maupun anaerobik. 10
Penelitian Terkait
Alkaabi, et al. (2009) Konsentarasi salinitas sebesar 3% dapat menjadi inhibitor proses degradasi sampah secara anaerobik dengan penambahan sludge dan nutrient pada bioreaktor.
11
Penelitian Terkait
Warith (2002) Perubahan konsentrasi klorida dalam sistem resirkulasi lindi mengalami fluktuasi dan relatif konstan pada konsentrasi 1000 mg/L sesuai dengan potensi salinitas sampah yang berada dalam bioreaktor (field study).
12
Penelitian Terkait
Loncnar, et al. (2010); Francoiis, et al. (2007; Sanphoti, et al. (2006); dan Hao, et al. (2008) Aplikasi sistem resirkulasi lindi pada TPA mampu meningkatkan laju degradasi sampah, menjaga proses stabilisasi sampah, mempercepat waktu dekomposisi sampah, meningkatkan kualitas lindi dan produksi gas metan. 13
Reaktor Anaerobik
Reaktor A (laboratorium scale): -Volume 10 L -Sampah berbentuk slurry -Rasio sampah 1:3 Reaktor B (bioreactor landfill): - Volume 220 L - Sampah berbentuk acak tanpa dicacah -Densitas 500 kg/m3
14
Pelaksanaan Penelitian Variasi Penelitian Salinitas lindi dan Debit Resirkulasi
Pengoperasian Reaktor Debit 15 mL/menit dan 20 mL/menit
Pengujian Parameter Salinitas, COD, pH dan Laju degradasi
15
Analisa dan Pembahasan
Yield Pembentukan Gas (Y =CH4/CODx100%)
Laju Degradasi Sampah (dS=-kt)
Kualitas Effluent Lindi (Salinitas, COD dan pH)
16
Penelitian Pendahuluan
Analisis Proximate Analysis
Ultimate Analysis
Parameter Moisture Content
45.32
% % % % %
25.75 46.47 10.25 18.38 4.43
Volatile Solid Karbon Hidrogen Oksigen Nitrogen
Karakteristik Lindi
17
Satuan (w/w) %
Parameter
Nilai
Karakteristik Sampah
Satuan
Nilai
BOD
mg/L
692,00
COD
mg/L
1300,00
Salinitas
ppt
5,80
NH4+-N
mg/L
1017,61
PO42--P
mg/L
12,92
Yield Pembentukan Gas [1] 400
III
V
IV
350 Gas Metan (mL)
300 250 200 150 100 50 0 0
5
10
15
20
25
30
35
40
Waktu (hari) R1=0,30 ppt
R2=3,00 ppt
R3=10,0 ppt
R4=20,0 ppt
Grafik Pembentukan Gas Metan (CH4) pada Reaktor A dengan Debit 15 mL/menit
18
Yield Pembentukan Gas [2] 400
III
V
IV
350 Gas Metan (mL)
300 250 200 150 100 50 0 0
5
10
15
20
25
30
35
Waktu (hari) R1=0,30 ppt
R2=3,00 ppt
R3=10,0 ppt
R4=20,0 ppt
Grafik Pembentukan Gas Metan (CH4) pada Reaktor A dengan Debit 20 mL/menit
19
40
Yield Pembentukan Gas [2]
Reaktor
Salinitas (ppt)
Reaktor A1 Reaktor A2 Reaktor A3 Reaktor A4 Analysis of Variance Source DF SS Regression 1 540.00 Residual Error 6 172.16 Total 7 712.16
Yield (%) Q = 15 mL/menit
0,30 3,01 10,1 20,0 MS 540.00 28.69
22,2 19,3 7,8 5,8 F 18.82
P 0.005
Q = 20 mL/menit 31,1 26,1 9,8 4,9
P (0,005) > α (0,05)
Yield yang dihasilkan sampah organik perkotaan mencapai 53,9% pada kondisi optimum, 31% pada salinitas sedang (0,8%) dan 3,5% pada kondisi salinitas tinggi (1,5%) selama 50 hari (Rolle, et al., 1997)
20
Laju Degradasi Sampah [1] 700
3000.0
600
2500.0
500
2000.0
400
1500.0
300
1000.0 500.0 0.0
I
10
15
20
25
30
35
600
2500.0
500
2000.0
400
1500.0
300
200
1000.0
200
100
500.0
100 0
0.0
40
0
5
10
Waktu (hari) COD: Salinitas=0,30 ppt I
II
20
COD: Salinitas=3,00 ppt
700
3000.0
2000.0
400
1500.0
300
1000.0
200
500.0
100
VSS (mg/L)
500
COD (mg/L)
600
2500.0
I
3500.0
IV
3500.0
COD (mg/L)
15
25
30
35
40
Waktu (hari)
VSS: Salinitas=0,30 ppt
III
700
II
VSS: salinitas=3,00 ppt IV
III
700
3000.0
600
2500.0
500
2000.0
400
1500.0
300
1000.0
200
500.0
100
0.0 0.0
0 0
10
20
30
21
10
20
30
Waktu (hari)
Waktu (hari) COD: Salinitas=10,0 ppt
40
0 0
VSS: Salinitas=10,0 ppt
COD: Salinitas=20,0 ppt
VSS: Salinitas=20,0 ppt
COD vs VSS (mL) Debit 15 mL/menit
40
VSS (mg/L)
5
IV
III
3000.0
0 0
II
3500.0
VSS (mg/L)
IV
III
COD (mg/L)
II
VSS (mg/L)
COD (mg/L)
I
3500.0
Laju Degradasi Sampah [2] III
IV
3500.0
4000.0
600
3500.0
400
2000.0 300
1500.0
COD (mg/L)
2500.0
200
1000.0
0
10
20
30
IV
III
600 500
2500.0
400
2000.0 300
1500.0
200 100 0
0.0 0
40
10
20
I
II
4000.0
COD: Salinitas=3,00 ppt
VSS: Salinitas=0,30 ppt
III
IV
3500.0
700
4000.0
600
3500.0
400
2000.0 300
1500.0 1000.0 500.0 0.0 15
20
25
30
35
22
II
III
IV
700 600 500 400
2000.0 300
1500.0 1000.0
100
500.0
200 100 0
0.0 0
5
10
15
20
25
30
35
Waktu (hari)
Waktu (hari) COD: Salinitas=10,0 ppt
40
I
VSS: Salinitas=3,00 ppt
2500.0
200
0 10
COD (mg/L)
2500.0
5
40
3000.0
500 VSS (mg/L)
COD (mg/L)
3000.0
0
30
Waktu (hari)
Waktu (hari) COD: Salinitas=0,30 ppt
700
500.0
0
0.0
II
1000.0
100
500.0
I
3000.0
500 VSS (mg/L)
COD (mg/L)
3000.0
700
VSS (mg/L)
II
VSS: Salinitas=10,0 ppt
COD: Salinitas=20,0 ppt
COD vs VSS (mL) Debit 20 mL/menit
VSS: Salinitas=20,0 ppt
40
VSS (mg/L)
I
4000.0
Laju Degradasi Sampah [3] 2.0 R1: y = 0.042x + 0.111, R² = 0.949
-ln Se/So , Q = 15 mL/menit
1.8
R2: y = 0.038x + 0.236, R² = 0.924
1.6 1.4
R3: y = 0.020x + 0.146, R² = 0.908
1.2
R4: y = 0.011x + 0.120, R² = 0.902
1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 0
5
10
15
20
25
30
35
40
Waktu (hari) R1:Salinitas=0,30 ppt
Reaktor A1 A2 A3 A4
23
R2:Salinitas=3,00 ppt
Persamaan y=0,042x + 0,111 y=0,038x + 0,236 y=0,020x + 0,146 y=0,011x + 0,120
R3:Salinitas=10,0 ppt
k (hari-1) 0,042 0,038 0,020 0,011
-ln Se/So Debit 15 mL/menit
b 0,111 0,236 0,146 0,120
R4:Salinitas=20,0 ppt
R2 0,949 0,924 0,908 0,902
Laju Degradasi Sampah [4]
-ln Se/So , Q = 20 mL/menit
2.0 1.8
R1 : y = 0.043x + 0.297, R² = 0.942
1.6
R2 : y = 0.039x + 0.254, R² = 0.941
1.4
R3 : y = 0.018x + 0.214, R² = 0.903 R4 : y = 0.010x + 0.143, R² = 0.910
1.2 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 0
5
10
15
20
25
30
35
40
Waktu (hari) R1:Salinitas=0,30 ppt
Reaktor A1 A2 A3 A4
24
R2:Salinitas=3,00 ppt
Salinitas (ppt) y=0,043x + 0,297 y=0,039x + 0,254 y=0,018x + 0,214 y=0,010x + 0,143
R3:Salinitas=10,0 ppt
k (hari-1) 0,043 0,039 0,019 0,010
-ln Se/So Debit 15 mL/menit
b 0,297 0,254 0,214 0,143
R4:Salinitas=20,0 ppt
R2 0,942 0,941 0,903 0,910
Kualitas Effluent Lindi [1]
20.00
20.00 Potensi Salinitas Sampah
17.50
15.00 Ssalinitas (ppt)
15.00 Salinitas (ppt)
Potensi Salinitas Sampah
17.50
12.50 10.00 7.50
12.50 10.00 7.50 5.00
5.00
2.50
2.50
0.00
0.00 0
5
10
15
20
25
30
35
40
R1: Salinitas=0,30 ppt
R2: Salinitas=3,00 ppt
R3: Salinitas=10,0 ppt
R4: Salinitas=20,0 ppt
Salinitas (mg/L) Debit 15 mL/menit
25
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Waktu (hari)
Waktu (hari)
R1: Salinitas=0,30 ppt R3: Salinitas=10,0 ppt
R2: Salinitas=3,00 ppt R4: Salinitas=20,0 ppt
Salinitas (mg/L) Debit 20 mL/menit
Kualitas Effluent Lindi [2]
COD Effluent Lindi (mg/L)
3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 0
5
10
15
20
25
30
35
40
Waktu (hari)
COD Konsentrasi Akhir
26
R2: Salinitas=3,00 ppt
R3: Salinitas=10,0 ppt
R4: Salinitas=20,0 ppt
R1
First Peak Penurunan (%)
R1: Salinitas=0,30 ppt
R2
R3
R4
2600
3018
2800
3018
662
699
883
1178
74,52
76,83
68,46
60,98
COD (mg/L) Debit 15 mL/menit
Kualitas Effluent Lindi [2]
COD Effluent Lindi (mg/L)
2500 2000 1500 1000 500 0 0
5
10
15
20
25
30
35
40
Waktu (hari)
First Peak Konsentrasi Akhir Penurunan (%)
27
R1: Salinitas=0,30 ppt
R2: Salinitas=3,00 ppt
R3: Salinitas=10,0 ppt
R4: Salinitas=20,0 ppt
R1 1920 894 53,42
R2 2000 1032 48,40
R3 2240 1238 44,71
COD (mg/L) Debit 20 mL/menit
R4 2320 1376 40,69
Kualitas Effluent Lindi [3] 9
9
UOL
UOL
8.5
8
8
7.5
7.5
pH Effluent Lindi
pH Effluent Lindi
8.5
7 6.5 LOL
6 5.5
7 6.5 LOL
6 5.5
5
5
4.5
4.5 4
4 0
5
10
15
20
25
30
35
40
0
5
10
15
R1: Salinitas=0,03 ppt R3: Salinitas=10,0 ppt
R2: Salinitas=3,00 ppt R4: Salinitas=20,0 ppt
pH effluent Debit 15 mL/menit
28
20
25
30
35
Waktu (hari)
Waktu (hari)
R1: Salinitas=0,30 ppt R3: Salinitas=10,0 ppt
R2: Salinitas=3,00 ppt R4: Salinitas=20,0 ppt
pH effluent Debit 20 mL/menit
40
Kondisi Akhir Penelitian [1] Karakteristik Lindi Akhir TPA Benowo Reaktor 1 2 3 4
R1
29
Salinitas 0,30 3,00 10,0 20,0
BOD 115 126 328 524
R2
COD 662 699 883 1178
R3
BOD/COD 0,17 0,18 0,37 0,44
R4
Kesimpulan [1] 1. Resirkulasi lindi bersalinitas berpengaruh terhadap produksi gas metan (yield). Yield gas metan ditunjukkan dengan 22,2% dengan debit 15 mL/menit pada kondisi salinitas 0,03 ppt dan 31,1% dengan debit 20 mL/menit pada kondisi salinitas yang sama. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap beban salinitas yang diresirkulasikan pada reaktor secara anaerobik. Semakin besar beban salinitas yang diresirkulasikan, maka semakin kecil yield yang dihasilkan oleh proses degradasi sampah secara anaerobik. 30
Kesimpulan [2]
2. Laju degradasi sampah dihitung dengan persamaan kinetik orde kesatu. Laju degradasi sampah dengan konsentrasi salinitas 0,30 ppt mempunyai nilai sebesar 0,042 hari-1, dan konsentrasi salinitas 3,00; 10,0 dan 20,0 ppt memberikan nilai sebesar 0,38; 0,20 dan 0,11 hari-1 dengan debit 15 mL/menit. Pada debit 20 mL/menit, laju degradasi sampah mempunyai nilai sebesar 0,043; 0,039; 0,018 dan 0,010 hari-1 yang dilakukan pada skala laboratorium.
31
Kesimpulan [3]
3. Resirkulasi lindi bersalinitas memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laju degradasi sampah. Hal ini, ditunjukkan dengan laju degradasi sampah yang menunjukkan nilai yang semakin menurun seiring dengan konsentrasi salinitas yang semakin tinggi.
32
Kesimpulan [4]
4. Resirkulasi lindi bersalinitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas effluent lindi yang dihasilkan. Parameter kualitas lindi tersebut meliputi salinitas, bahan organik (COD) dan pH lindi. Pengaruh tersebut ditunjukkan dengan perubahan kualitas salinitas dan penurunan konsentrasi COD yang dihasilkan. Namun, pH effluent lindi tidak dipengaruhi oleh beban salinitas untuk mencapai pH yang stabil.
33
Saran [1]
1. Penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar dan waktu penelitian yang lebih lama. 2. Analisa terhadap jenis mikroorganisme yang mampu bertahan pada kondisi lindi dan sampah yang mempunyai kandungan salinitas yang tinggi. 3. Penelitian tentang kualitas effluent lindi dengan parameter lain yang relevan.
34
Sudibyo 3307100066 Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya E-mail:
[email protected] Phone: +6285645466170