Jurnal Konservasi Sumber Daya Lahan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-013X pp. 16- 23
8 Pages
PENGARUH RESIDU BIOCHAR DAN PEMUPUKAN NPK TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH DAN PERTUMBUHAN SERTA HASIL TANAMAN PADI MUSIM TANAM KETIGA Mawardiana1, Sufardi2, Edi Husen2 1)
Magister Konservasi Sumberdaya Lahan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala
Abstract: The study on the effects of biochar including its residu effect on rice is still limited. This study aimed to determine the effect of biochar residue and NPK fertilization on soil chemical properties and yield of rice (Oryzasativa L.) season. The experiments were arranged in randomized completely block design with two factors (residual biochar and NPK fertilizer and each treatment was replicated 4 times. Biochar residue consisteds of 2 levels. .i.e. without and with biochar residue(10 tons ha-1). NPK fertilizer consisted of 3 levels that were without and with 135 kg ha-1 and 270 kg NPK ha-1. The overall results showed that the residual biochar in combination with fertilizer significantly affected cation exchange capacity, available P and K, rice growth at 45 and 90 days after planting(DAP), tiller number at 28, 35 and 45 DAP, the number of panicles/ clump, total grain and yield . Keywords: biochar, NPK fertilizer, soil chemical properties,rice.
Abstrak: Penelitian pengaruh biochar termasuk residunya pada tanaman padi sawah belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh residu biochar dan pemupukan NPK terhadap sifat kimia tanah dan hasil tanaman padi (Oryza sativa L.) musim tanam III. Percobaan di susun dalam Rancangan Acak kelompok (RAK) dengan dua faktor perlakuan (residu biochar dan pupuk NPK) dan masing-masing perlakuan diulang 4 kali. Residu biochar terdiri atas 2 taraf yaitu perlakuan tanpa dan dengan perlakuan residu biochar (10 ton ha-1). Perlakuan pupuk NPK terdiri atas 3 taraf yaitu tanpa pupuk NPK, pupuk NPK 135 kg ha-1, dan pupuk NPK 270 kg ha-1. Hasil penelitian menunjukan bahwa residu biochar dan dengan pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap kapasitas tukar kation (KTK), P-tersedia, dan K, pertumbuhan tanaman pada 45 dan 90 hari setelah tanam (HST), jumlah anakan pada 28, 35 dan 45 HST, jumlah malai/rumpun, total gabah dan hasil panen. Kata Kunci : Biochar, pupuk NPK , sifat kimia tanah, padi sawah
PENDAHULUAN Biochar merupakan bahan kaya karbon yang berasal dari biomassa seperti kayu maupun sisa hasil pengolahan tanaman yang dipanaskan dalam wadah dengan sedikit atau tanpa udara (Lehmann dan Joseps, 2009). Biochar telah diketahui dapat meningkatkan kualitas tanah dan digunakan sebagai salah satu alternatif untuk pembenah tanah (Gani, 2009).
Pemberian
biochar
ke
tanah
berpotensi
meningkatkan kadar C-tanah, retensi air dan unsur hara di dalam tanah. Gani (2009) menyatakan
bahwa
keuntungan
lain
dari
biochar adalah bahwa karbon pada biochar bersifat stabil dan dapat tersimpan selama ribuan tahun di dalam tanah. Hasil penelitian Nisa (2010) menunjukkan bahwa tanah yang diberi perlakuan biochar 10 Volume 1, No. 1, Mei 2013
- 16
Jurnal Konservasi Sumber Daya Lahan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ton ha-1 dapat menaikkan pH tanah dari 6,78
depan
menjadi 7,40 atau naik 9,14%. Menurut
permasalahan pada tanah saat ini, antara lain:
Lehmann (2007) semua bahan organik yang
(1) makin menyempitnya luasan tanah sawah
ditambahkan
ke
nyata
akibat konversi sawah ke penggunaan lain, (2)
meningkatkan
berbagai
tak
masih terbatasnya pembukaan lahan sawah baru
terkecuali retensi berbagai unsur hara esensial
(masalah ketersediaan lahan), dan (3) makin
bagi pertumbuhan tanaman. Biochar lebih
menurunnya kualitas lahan sawah eksisting.
efektif
dalam
menahan
tanah
fungsi
unsur
tanah
hara
untuk
untuk
menanggulangi
berbagai
Produksi padi di Aceh tahun 2007 adalah
ketersediaannya bagi tanaman dibandingkan
4,25 ton ha-1, tahun 2008
bahan organik lain.
4,20 ton ha-1, sedangkan pada tahun 2009 naik
menurun menjadi
Di Indonesia potensi penggunaan biochar
menjadi 4,30 ton ha-1 (Badan Pusat Statistik,
cukup besar, mengingat bahan baku seperti
2010). Tingkat produksi ini jauh lebih rendah
kayu, tempurung kelapa, sekam padi, dan
dibandingkan potensi hasil secara nasional yaitu
tanaman bakau cukup tersedia. Pembuatan
5.06 ton ha-1 (BPTP NAD, 2007).
arang cukup dikenal masyarakat Indonesia,
Pemupukan merupakan salah satu kegiatan
namun belum dimanfaatkan sebagai pembenah
penting
tanah. Selama ini umumnya pembuatan arang
tanaman.NPK merupakan salah satu jenis
(charcoal) dari limbah pertanian ditujukan
pupuk
untuk ekspor. Penggunaan biochar sebagai
merupakan salah satu unsur hara esensial yang
bahan pembenah tanah berbahan baku sisa-sisa
bersifat sangat mobil, baik di dalam tanah
hasil pertanian yang sulit terdekomposisi
maupun di dalam tanaman. Selain itu nitrogen
merupakan salah satu alternatif yang dapat
bersifat sangat mudah larut dan mudah hilang
ditempuh untuk peningkatan kualitas sifat fisik
ke atmosfir maupun air pengairan. Kekurangan
tanah
unsur nitrogen pada tanaman mengakibatkan
sehingga
produksi
tanaman
dapat
ditingkatkan (Lehmann, 2007).
untuk
yang
pertumbuhan
Penelitian tentang manfaat biochar untuk
meningkatkan
mengandung
tanaman
produktivitas
N.
tidak
Nitrogen
optimal
dan
menurunkan produktifitasnya.
perbaikan kualitas tanah pada lahan kering
Penambahan nitrogen ke dalam tanah
dengan berbagai komoditas tanaman sudah
dapat terjadi melalui: (1) air hujan, di mana
banyak
jumlah yang masuk ke tanah tergantung dari
dilaporkan.
Namun
penelitian
penggunaan biochar pada tanah sawah masih
iklim
sangat terbatas. Peningkatan kualitas tanah
penambahan
sawah dengan aplikasi biochar diharapkan
melalui air hujan, (2) pupuk dan bahan organik
dapat meningkatkan kualitas tanah sawah dan
yang diaplikasikan, dan (3) penambatan oleh
produksi padi. Upaya peningkatan kualitas
mikroba tanah. Sedangkan kehilangan nitrogen
tanah sawah ini menjadi sangat strategis ke
dapat terjadi karena: (1) diabsorpsi tanaman, (2)
17 -
Volume 1, No. 1, Mei 2013
dan
untuk
daerah
nitrogen
akan
beriklim lebih
tropis banyak
Jurnal Konservasi Sumber Daya Lahan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala volatilisasi, (3) pencucian, (4) erosi, dan (5)
tanaman maka diberikan tambahan dalam
kehilangan bersama panen (Hanafiah, 2010).
bentuk pupuk, seperti Urea, ZA, dan lainnya,
Untuk itu, upaya mempertahankan kesuburan
juga dapat diberikan dalam bentuk pupuk
tanah dalam jangka waktu yang lama adalah
kandang atau pupuk hijau (Mukhlis dan Fauzi,
dengan
melakukan
berimbang
2003). Pupuk Urea selain menyumbang N tersedia
disertai
dengan
bahan-bahan
dalam bentuk N-NH4+, juga menambah N tanah total
pemupukan
penggunaan
pembenah tanah seperti biochar.
sebagai N cadangan ( Isnaini, 2005).
Berbagai penelitian pada lahan non sawah yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
Peran Biochar sebagai Amandemen Tanah
menghemat
Biochar dapat berfungsi sebagai pembenah
meningkatkan
tanah, meningkatkan pertumbuhan tanaman
produktivitas tanah dan tanaman. Pada tanaman
dengan memasok sejumlah nutrisi yang berguna
padi sawah khususnya di Indonesia, pengaruh
serta meningkatkan sifat fisik, kimia dan
biochar belum banyak dilaporkan, sehingga
biologi tanah (Glauser et al. ,2002). Hasil
penelitian manfaat
penelitian lainnya, menunjukkan bahwa biochar
aplikasi
biochar
penggunaan
mampu
pupuk
dan
biochar terhadap tanah
dapat menambah kelembaban dan kesuburan
sawah perlu dilakukan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
tanah pertanian. Di samping itu, dalam konteks
untuk mengetahui pengaruh residu biochar musim
pengurangan emisi CO2, biochar persisten
tanam pertama dan dosis NPK terhadap sifat kimia
dalam tanah bahkan dilaporkan sampai ribuan
dan hasil tanaman padi.
tahun (Gani, 2010). Potensi biochar sebagai pembenah tanah selain dapat memperbaiki sifat
KAJIAN KEPUSTAKAAN Pupuk
NPK
fisik, kimia, dan biologi tanah dapat pula satu
sebagai sumber utama bahan untuk konservasi
pupuk yang mengandung unsur N yang
karbon organik di dalam tanah. Penambahan
sangat
maka
biochar ke tanah meningkatkan ketersediaan
penyediaannya sangat diperhatikan sekali
kation utama dan fosfor, total N dan kapasitas
oleh para petani. Sumber N utama tanah
tukar kation tanah (KTK) yang pada akhirya
adalah dari bahan organik melalui proses
meningkatkan hasil.Peran biochar terhadap
penting
mineralisasi
NH4+
merupakan
bagi
salah
tanaman,
dan NO3¯. Selain itu N dapat
juga bersumber dan atmosfir (78% N melalui
peningkatan produktivitas tanaman dipengaruhi oleh jumlah yang ditambahkan (Gani, 2010).
curah hujan, 8 - 10% N tanah), penambatan (fiksasi) oleh mikroorganisme tanah baik secara simbiosis dengan tanaman maupun hidup bebas.
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
Walaupun sumber ini cukup banyak secara
Empetrieng
alami, namun untuk memenuhi kebutuhan
Kabupaten
Aceh
Rancangan
Acak
dilakukan
Kecamatan
di
Darul
Besar kelompok
Desa Kamal
menggunakan (RAK)pola
Volume 1, No. 1, Mei 2013
- 18
Jurnal Konservasi Sumber Daya Lahan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala faktorial. Residu biochar sebagai faktor pertama
reproduktif yaitu : jumlah gabah total per malai
terdiri dari 2 taraf ; tanpa residu biochar (B0),
(butir), persentase gabah hampa per malai (%),
-1
residu biochar 10 ton ha (B1). Faktor kedua
persentase gabah berisi (%) dan hasil per hektar
adalah Pemupukan NPK diberikan 3 taraf ;
(ton ha-1).
tanpa pupuk NPK (F0), 135 kg ha-1 (F1), 270 kg ha-1 (F2). Setiap kombinasi perlakuan di terapkan pada plot berukuran 5 m x 5 m, masing-masing
dengan
empat
ulangan
(kelompok).
Rancangan Analisis Data
pengamatan
dianalisis
statistik
dengan uji F (ANOVA) mengunakan program SPSS. Apabila uji F menunjukkan pengaruh
Bibit padi di tanam setelah berumur 15 hari dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm x 20 cm.
nyata pada taraf uji 5 %, maka
dilanjutkan
dengan uji Beda Nyata Terkecil .
NPK diberikan sekaligus setelah tanah siap diolah. Penambahan pupuk urea di berikan dua kali pada 30 HST dan 45 HST masing-masing dengan dosis urea 85 kg ha-1 (F1) dan 170 kg ha-1 (F2).
HASIL PEMBAHASAN Sifat Kimia Tanah Pengaruh residu biochar dan dosis pupuk NPK terhadapP-tersedia, K-tersedia, KTK dan pH dapat dilihat pada Tabel 1. Hasil analisis
Panen dilakukan ketika tanaman
sudah
masak fisiologis, yaitu setelah berumur ± 100 HST. Sampel pengamatan diambil pada bagian tengah petak sebagai plot netto. Hasil gabah dipanen, dibersihkan kemudian dikeringkan
ragam menunjukkan bahwa residu biochar dan dosis pupuk NPK tidak berpengaruh nyata terhadap pH dan berpengaruh nyata terhadap KTK. Dosis pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap P-tersedia dan K-tersedia .
-1
hingga bobotnya tetap (0,14 g H2O ). Tabel 1. Pengaruh Presidu Biochar dan dosis pupuk NPK pada MT-3 terhadap P-tersedia, Ktersedia, KTK, pH
Variabel Pengamatan dan pengukurannya Pengambilan contoh tanah untuk analisis
Perlakuan
sifat kimia sebagai pengamatan akhir . Sampel komposit pada 104 HST diambil dari lapisan atas
tanah
(0-15
cm)
dari
tiap
plot
dikeringanginkan dan diayak ( < 2 mm). Analisis sifat tanah mencakup ; pH (H2O), P tersedia
(Bray
1),kapasitas
tukar
kation
( ekstraksi NH4OAc pH 7), K tersedia. Dua belas tanaman per plot di ambil untuk pengamatan vegetatif yang meliputi: tinggi tanaman, jumlah anakan, dan pengamatan 19 -
Volume 1, No. 1, Mei 2013
B0 B1 F0 F1 F2
P tersedia (ppm)
6,13 a 6,56 a 4,69 a 6,77 b 7,58 b
K tersedia (me 100g tanah-1) 0,24 a 0,24 a 0,22 a 0,26 b 0,25 b
KTK (cmol(+ )/kg
pH
43,57 b 39,10 a 43,35 b 40,60 a 40,05 a
7,26 a 7,18 a 7,33 a 7,15 a 7,19 a
Keterangan: Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama dalam satu kolom tidak berbeda nyata menurut uji BNT 0,05.
Adanya residu biochar dalam tanah dapat mempertahankan rata-rata nilai P-tersedia di
Jurnal Konservasi Sumber Daya Lahan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala bandingkan yang tanpa residu biochar hal ini
KTK).
sesuai menurut Samira (2012) yaitu rata-rata
dalam tanah cukup lama, sehingga penggunaan
nilai P-tersedia tanah pada akhir penelitian
biochar
dengan perlakuan tanpa residu biochar lebih
memperbaiki sifat fisiko-kimia tanah juga dapat
rendah dibandingkan P-tersedia tanah pada
merupakan penyimpan karbon yang baik.
awal penelitian untuk semua perlakuan pupuk
Pengkayaan
NPK.
penambahan biochar
Pemberian NPK dan residu biochar dapat merubah
sifat
kimia
tanah
dengan
meningkatnya kadar K-tersedia, KTK dan pH
sebagai
pembenah
tanah
akan
tanah
karbon
selain
melalui
berpengaruh positif
terhadap sifat tanah antara lain stabilitas agregat tanah, KTK tanah, kandungan C-organik tanah, retensi air dan hara.
tanah, terutama pada kombinasi perlakuan -1
Biochar mempunyai waktu tinggal
Nilai pH pada perlakuan tanpa pupuk NPK
residu biochar 10 ton ha (B1) dan urea 135 kg
dengan residu biochar 10 ton ha-1(B1)naik dari
ha-1(F1) mampu menghasilkan nilai K-tersedia
kondisi awal penelitian yaitu 7,08 menjadi 7,18
-1
tertinggi yaitu 0,27 me 100g tanah . Namun
atau naik sebesar 1,39 %.
Sulaeman et al
nilai K –tersedia juga menurunkan dari kondisi
(2005) nilai pH 6,6- 7,5 termasuk
kriteria
100g tanah-1
netral, jadi nilai pH pada akhir penelitian MT-3
menjadi 0,22 tanah-1cmol atau menurun sebesar
ini rata-rata nilai pH pada setiap perlakuan
38,89 %. pada residu biochar. Hal ini sejalan
adalah termasuk kriteria netral, sehingga pH ini
dengan
(2008)
dapat mempengaruhi ketersediaan unsure hara
Pemberian NPK Majemuk tidak meningkatkan
dalam tanah dan mudah tersedia bagi tanaman
kadar Kdd dan K-HCl 25%. Berbeda dengan
dan
karakteristik P, kalium adalah mobil dalam
memperbaiki sifat fisisk tanah akibat dari
tanah, K dapat hilang melalui pencucian atau
pemberian biochar .
awal penelitian yaitu 0,36 me
hasil
penelitian
Purnomo
hilang bersama air irigasi. pupuk NPK dengan residu biochar 10 ton ha-1 KTK
dari
kondisi
penelitian yaitu 39,92 cmol(+)/kg 40,60 cmol(+)/kg
meningkatkan
ktk
tanah
serta
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi
Nilai rata-rata KTK pada perlakuan tanpa
meningkatkan
juga
awal
menjadi
atau meningkat sebesar
1,67%. Menurut Steiner et al. (2007) biochar sebagai bahan pembenah tanah memiliki sifat rekalsitran, lebih tahan terhadap oksidasi dan
Pengaruh residu biochar dan dosis pupuk NPK terhadap tinggi tanaman pada 28 HST, 35 HST, 45 HST dan 90 HST, jumlah anakan pada 28 HST, 35 HST dan 45 HST, jumlah malai per rumpun,
jumlah
gabah
total
per
malai,
persentase gabah hampa per malai, persentase gabah berisi per malai, bobot 1000 butir gabah dan hasil per hektar.
lebih stabil dalam tanah sehingga memiliki pengaruh jangka panjang terhadap perbaikan kualitas kesuburan tanah (C-organik tanah dan Volume 1, No. 1, Mei 2013
- 20
Jurnal Konservasi Sumber Daya Lahan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 2. Pengaruh residu Biochar dan dosis pupuk NPK pada MT-3 terhadap Tinggi Tanaman pada 28 35, 45 dan 90 HST
terpenting
adalah
sebagai
penyusun
atau
sebagai bahan dasar protein dan pembentukan khlorofil karena itu N mempunyai fungsi
Tinggi Tanaman (cm)
membuat bagian-bagian tanaman menjadi lebih
28 HST
35 HST
45 HST
90 HST
42,92 a
54,00 a
65,45 a
87,15 a
B1
43,27 a
55,28 a
67,36 a
87,70 a
yang terpenting dalam proses fotosintesis,
F0
42,76 a
52,97 a
62,80 a
82,69 a
mempercepat
F1
43,88 a
55,74 a
67,89 b
89,09 b
dalam hal ini menambah tinggi tanaman dan
F2
42,65 a
55,21 a
68,53 b
90,49 b
Perlakuan B0
hijau, banyak mengandung butir-butir hijau dan
Tabel 3. Pengaruh residu Biochar dan dosis pupuk NPK pada MT-3 terhadap Jumlah Anakan pada 28 HST, 35 HST dan 45 HST
tanaman
yang
jumlah anakan, menambah ukuran daun dan besar
Keterangan : Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama dalam satu kolom tidak berbeda nyata menurut uji BNT 0,05.
pertumbuhan
gabah
serta
memperbaiki
kualitas
tanaman dan gabah, menambah kadar protein beras,
meningkatkan
jumlah
gabah
dan
persentase jumlah gabah isi, menyediakan bahan makanan bagi mikrobia (jasa d-jasad renik yang bekerja menghancurkan bahan-
Jumlah Anakan (batang rumpun-1)
bahan organik di dalam tanah)
(Dobermann
28 HST
35 HST
45 HST
6,68 a
9,84 a
13,96 a
B1
6,87 a
10,08 a
14,82 a
Dari Tabel 4 terlihat pada residu biochar
F0
6,50 a
8,90 a
12,55 a
10 ton ha-1 (B1) masih mampu memberikan
F1
6,30 a
9,13 a
13,39 a
F2
7,48 b
11,86 b
17,24 b
Perlakuan B0
and Fairhust, 2000).
potensi hasil yang lebih baik di bandingkan tanpa residu biochar, hal ini di duga karena di
Keterangan: Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama dalam satu kolom tidak berbeda nyata menurut uji BNT 0,05.
lahan yang mengandung biochar unsur hara di lepaskan secara perlahan sehingga dapat di gunakan secara optimal oleh tanaman padi serta
Dari Tabel 2 dan 3 terlihat tanaman cenderung lebih tinggi dan juga mempunyai anakan yang lebih banyak pada residu biochar 10 ton ha-1 (B1) pada setiap waktu pengamatan dengan nilai yang sangat variasi, hal ini karena tinggi tanaman setiap periode pertumbuhan akan berbeda-beda karena dipengaruhi faktor lingkungan dan juga faktor genetik, akan tetapi tinggi tanaman padi umumnya akan semakin tinggi dengan bertambahnya umur tanaman. Peranan 21 -
unsur
N
dalam
tanaman
Volume 1, No. 1, Mei 2013
yang
tidak mudah hilang. Hal ini sesuai menurut pendapat
Leiwakabessy dan Sutandi (2004)
bahwa unsur hara yang mempunyai peranan penting terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi yaitu N, P, dan K. Kandungan N pada pupuk urea (CO(NH2)2) sebanyak 46 %. Urea dapat langsung dimanfaatkan tanaman, tetapi umumnya di dalam tanah akan diubah menjadi ammonium dan nitrat melalui proses amonifikasi dan nitrifikasi oleh bakteri tanah.
Jurnal Konservasi Sumber Daya Lahan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 4. Pengaruh residu Biochar dan dosis pupuk NPK pada MT-3 terhadap Jumlah Gabah Total per Malai, Persentase Gabah Hampa per Malai, Persentase Gabah Berisi per Malai dan Hasil per Hektar
24,92 a
% gabah berisi per malai (%) 75,08 a
Hasil per hektar (ton ha-1) 5,45 a
112,67 b
23,44 a
76,56 a
6,07 b
106,24 a
23,44 a
76,57 a
4,80 a
F1
105,28 a
21,39 a
78,62 b
6,05 b
F2
109,01 a
27,72 b
72,28 a
6,44 b
B0
Jumlah gabah total malai (butir) 101,01 a
B1 F0
Perlakuan
% Gabah hampa per malai (%)
Keterangan : Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama dalam satu kolom tidak berbeda nyata menurut uji BNT 0,05.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Residu biochar dan pemupukan NPK berpengaruh terhadap sifat kimia tanah yaitu N total dan KTK serta hasil tanaman padi, dan tidak berpengaruh terhadap pH tanah. Residu biochar 10 ton ha-1 dan pemberian pupuk NPK dengan dosis 135 kg ha-1 memberikan hasil terbaik terhadap sifat-sifat kimia tanah dan hasil tanaman padi. Hasil tertinggi rata-rata akibat residu biochar dan pupuk NPK dicapai 6,07 ton ha-1 yang diperoleh pada residu pada biochar 10 ton ha-1. Saran Untuk mendapatkan informasi lebih jauh tentang residu biochar maka perlu dilakukannya penelitian lanjutan tentang pengaruh residu biochar
dengan
memperluas
variabel
pengamatan sifat fisika dan biologi tanah, serta mengamati pengaruh residu biochar pada tanaman yang berbeda.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Badan Pusat Statistik, 2010. Aceh Dalam Angka. Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Biro Pusat Statistik Aceh. Banda Aceh. 547 hal. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NAD, 2007. Laporan Akhir Kegiatan Primatani Padi Sawah di Kabupaten Aceh Besar, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NAD. 30 hal. Dobermann, A. dan T. Fairhust, 2000. Nutrient Disorders and Nutrient Management. Tham Sin Chee. 191p. Gani, A., 2009. Biochar penyelamat lingkungan. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Vol. 31, No. 6. Gani, A., 2010. Multiguna Arang – Hayati Biochar. Sinar Tani Edisi 13-19 Oktober 2010. Glauser, R., H.E. Doner & E.A. Paul, 2002. Soil aggregate stability as a function of particle size sludge-treated soils. Soil Sci. 146: 37-43. Isnaini, S., 2005. Kandungan amonium dan kalium tanah dan serapannya serta hasil padi akibat perbedaan pengolahan tanah yang di pupuk nitrogen dan kalium pada`tanah sawah. Jurnal ilmu-Ilmu Pertanian. Volume 7, No. 1, Halaman: 23 – 34. Lehmann, J., 2007. Bioenergy in the black. Frontiers in Ecology and the Environment Vol. 5, Hal: 381—387. Lehmann, J. and S. Joseph., 2009. Biochar for Environmental Management Sciense and Technology. Earthscan in the UK and USA. Leiwakabessy, F.M. dan A. Sutandi, 2004. Diktat kuliah Pupuk dan Pemupukan. Jurusan tanah. Fakultas Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor. 208 hal. Mukhlis dan Fauzi, 2003. Pergerakan unsur hara nitrogen dalam tanah. Digitized by USU digital library. Nisa, K., 2010. Pengaruh pemupukan NPK dan biochar terhadap sifat kimia tanah, serapan hara dan hasil tanaman padi sawah. Thesis. Banda Aceh: Universitas Syiah kuala. Purnomo, J., 2008. Pengaruh pupuk NPK majemuk terhadap hasil padi varietas Ciherang dan sifat kimia tanah Inceptisol Bogor. Prosiding Seminar Nasional dan Dialog Sumberdaya Lahan Pertanian. Balittanah. Bogor. Samira, D., 2012. Pengaruh pemupukan NPK dan residu biochar terhadap sifat kimia tanah, kandungan hara, dan hasil tanaman padi sawah (oryza sativa L.) musim tanam II. Thesis. Banda Aceh: Universitas Syiah kuala. Steiner, C., 2007. Soil charcoal amendments maintain soil fertility and establish carbon sink-research and prospects. Soil Ecology Res Dev.1-6.
Volume 1, No. 1, Mei 2013
- 22
Jurnal Konservasi Sumber Daya Lahan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Sulaeman, Suparto, dan Eviati. 2005. Analisis Kimia Tanaman, Air dan Pupuk. Balai Penelitian dan
23 -
Volume 1, No. 1, Mei 2013
Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian Bogor.
Bogor: