PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO Sri Sudarsih*, Wahyu liya Yulianti** Dosen S1 Keperawatan STIKes Bina Sehat Mojokerto ABSTRACT Infant massage is an ancient childcare culture which is still preserved in the whole world. Useful baby massage stimulates motor nerves, improve sleep patterns, aid digestion and boost the emotional tranquility, but it is also healthy for the body and its muscles. The purpose of this study was to determine the effect of Baby Massage Baby Sleep Quantity Age 3-6 Months Leminggir Village, District Mojosari, Mojokerto. Type of research is experimental research design with pre-experimental design approach to one group pre-test - post test design. The independent variable is the dependent variable and the Infant massage is the quantity of sleep. The population in this study were 19 infants with a sample of 14 respondents. The sampling technique used is purposive sampling probability sampling type. The research was conducted in the village of Kirkcaldy District Leminggir Mojokerto regency in April 2013. Collecting data using interviews. Processing data by editing, coding, tabulating. Data analysis using the Wilcoxon test Matched Pair Test. The results showed that of the 11 respondents (78.6%) with the quantity of sleep before baby massage is not met to be fulfilled as many as 10 respondents (71.4%) and 1 respondent (7.1%) still remain unfulfilled. Based on the Wilcoxon Matched Pairs Test results obtained by the calculation of significant value ρ = 0.002 while α = 0.05 then H1 is accepted. The results showed that there is an increase in the quantity of sleep of infants aged 3-6 months before and after the baby massage, this is due to do the baby massage smooth blood circulation and the quantity of a good sleep. One of the factors that can affect the quantity of infant sleep is to do infant massage. Massage is one of the most ancient method to make a person calm and relaxed. Suggested to health workers or nurses in particular can provide information through counseling and education about the benefits of infant bijat an effort to provide quality sleep on the baby. Keywords
: Baby, Sleep Quantity, Infant Massage
PENDAHULUAN Pijat bayi merupakan budaya pengasuhan anak zaman kuno yang hingga kini masih dilestarikan di seluruh dunia. Penelitian medis terbaru telah membuktikan banyaknya manfaat pijat bayi. Pijat bayi bermanfaat merangsang syaraf motorik, memperbaiki pola tidur, membantu pencernaan dan meningkatkan ketenangan emosional, selain itu juga menyehatkan tubuh dan otot-ototnya. Bayi yang dipijat dengan baik dan teratur dapat tumbuh lebih sehat dan berkembang lebih baik (Azz, 2012). Tidur merupakan kebutuhan mental dan juga kebutuhan fisik bagi manusia, karena pada saat tidur akan memberikan kesempatan bagi otot untuk beristirahat (Graham dan Schaefer dalam Roekistiningsih, 2006). Bayi usia 3-6 bulan SURYA
menghabiskan 14-15 jam untuk tidur (Saryono, 2012). Faktor yang mempengaruhi tidur adalah penyakit, aktivitas/kelelahan, obat, stres, nutrisi, budaya dan lingkungan. Aktivitas berlebihan yang dilakukan oleh bayi saat siang hari sering membuat bayi menjadi sering gelisah/rewel saat tidur malam. Pemijatan merupakan salah satu cara untuk membantu agar tidur bayi menjadi lelap (Kundarti, 2011). Paula Kelly (dalam Widayanti, 2008) mengatakan bahwa bayi akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur, jumlah rata-rata waktu yang dihabiskan untuk tidur sekitar 60%. Ketika sudah lebih besar bayi memasuki pola tidur berupa satu atau dua kali tidur nyenyak di siang hari, kemudian tidur cukup lama di malam hari. Pada Bayi usia 3 – 6 bulan mulai banyak aktivitasnya
111
Vol. 07, No. 03, Desember 2015
Pengaruh Pijat Bayi terhadap Kuantitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto seperti perkembangan pada motoriknya. hal itu menyebabkan bayi akan sering terbangun ketika di malam hari. itupun di dukung dengan teorinya wicak (2012) bahwa bayi pada usia 3 – 6 bulan akan beberapa kali terjaga di malam hari. Lama tidur bayi usia 3 – 6 bulan kurang lebih 2 jam pada tidur siang dengan 3 kali tidur siang, pada malam hari lama tidur 7 - 9 jam dengan paling banyak 2 kali terbangun (Dian Rakyat dalam Widayanti, 2008). Penelitian mengungkapkan bahwa ada sekitar 44% balita yang mengalami gangguan tidur, seperti sering terbangun di malam hari dan kurang tidur. Hasil Penelitian di sejumlah negara antara lain di Amerika sebanyak 84% anak usia 1-3 tahun mempunyai gangguan tidur yang menetap (sulit untuk tidur pada malam atau terbangun pada malam hari). Anak Usia 2-6 tahun di Beijing Cina 23,5% mempunyai gangguan tidur, di Swiss ada 20% Anak usia 3 tahun terbangun setiap malam sedangkan 51,3% bayi di Indonesia mengalami gangguan tidur. Setiap bayi berbeda pola tidurnya ada yang gampang tidur pulas, ada yang cepat menyesuaikan diri dan ada juga yang sulit tidur (Yusrianto dalam Rahmawati 2012). Hasil Studi Pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti menggunakan teknik wawancara terhadap 5 ibu bayi di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto pada tanggal 6 April 2013, didapatkan data bahwa 2 (40 % ) bayi dengan jumlah lama tidur 13 jam sehari semalam. Bayi tersebut tidur dipagi hari selama 2 jam, siang hari selama 3 jam, dan malam hari selama 8 jam. Terdapat 2 (40% ) bayi yang rewel dengan jumlah lama tidur 11 jam sehari semalam. Bayi tersebut tidur di pagi hari selama 1 jam, siang hari selama 1 jam dengan 2 kali tidur, dan malam hari selama 8 jam dengan 2 kali terbangun. 1 ( 20 % ) bayi rewel dengan lama tidur 11 jam sehari semalam. Bayi tersebut tidur di Pagi hari selama 2 jam, siang hari selama 2 jam dan malam hari selama 7 jam dengan 3 kali terbangun. Para Ibu juga mengatakan tidak pernah melakukan pijat bayi karena takut terjadi sesuatu. Salah satu manfaat pijat bayi yaitu membuat bayi tidur lebih lelap dan lama. Penelitian yang di lakukan oleh Roekistiningsih (2006) meneliti 14 Bayi usia 4-6 bulan dengan hasil bayi yang di beri SURYA
pijatan akan tertidur lebih lelap dan siklus tidurnya pun akan lebih lama. Pijat bayi akan membuat peredaran tubuh bayi menjadi lebih lancar. Darah pada tubuh manusia akan mengalir keseluruh bagian tubuh, tidak terkecuali pada bagian otaknya. Salah satu zat penting yang diangkut oleh darah adalah oksigen. Fungsi otak akan semakin optimal ketika asupan oksigen mencukupi kebutuhan oksigen otak. Jika kebutuhan tersebut terpenuhi, akan membuat konsentrasi dan kesiagaan menjadi lebih baik. (Riksani, 2012). Masalah kuantitas tidur bayi yang tidak terpenuhi dapat diatasi dengan cara melakukan pijat bayi. Karena salah satu manfaat dari pijat bayi itu sendiri yaitu membuat bayi tidur lebih lelap dan lama. Pemijatan pada bayi paling bagus dilakukan setiap hari yaitu di pagi hari sebelum mandi dan malam hari sebelum tidur. Teknik pemijatan untuk bayi usia 3 bulan yaitu dengan gerakan halus sambil sedikit memberi tekanan ringan dalam waktu yang singkat, sedangkan untuk bayi usia lebih dari 3 bulan yaitu dengan memberikan tekanan pemijatan yang semakin meningkat (Riksani 2012). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap kuantitas tidur bayi usia 3 – 6 bulan. METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian kesehatan dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar yakni metode penelitian survey dan metode penelitian eksperimen (Notoadmodjo, 2010). Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen atau percobaan (experimental research) adalah suatu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang bertujuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu atau eksperimen tersebut (Notoadmodjo, 2010). Rancangan penelitian pada hakekatnya merupakan suatu strategi mencapai tujuan penelitian yang diterapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan desain jenis pre experimental design dengan pendekatan one group pre-test 112
Vol. 07, No. 03, Desember 2015
Pengaruh Pijat Bayi terhadap Kuantitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto – post test design. Rancangan ini tidak ada kelompok pembanding (kontrol), tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (program). Variabel independen pada penelitian ini adalah Pijat bayi dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kuantitas tidur bayi usia 3 – 6 bulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak bayi usia 3 – 6 bulan di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto yang berjumlah 20 bayi. Sampel diambil peneliti dari 20 bayi yang berusia 3-6 bulan di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan metode purposive sampling Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini menggunakan lembar observasi yang digunakan peneliti untuk mengamati kuantitas tidur bayi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan (pre test dan post test). Penelitian ini dilakukan di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto pada bulan April 2013. HASIL PENELITIAN 1. Data Khusus 1) Kuantitas tidur bayi sebelum dilakukan pijat bayi Tabel 1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kuantitas tidur bayi sebelum dilakukan pijat bayi di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Mojokerto Tahun 2013. No. Kuantitas Tidur F % 1 Terpenuhi 3 21,4 2 Tidak terpenuhi 11 78,6 Jumlah 14 100 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan sebagian besar responden kuantitas tidur sebelum dilakukan pijat bayi adalah tidak/kurang terpenuhi yaitu sebanyak 11 responden (78,6%). 2) Kuantitas tidur bayi sesudah dilakukan pijat bayi Tabel 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kuantitas tidur bayi sesudah dilakukan pijat bayi di SURYA
Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Mojokerto Tahun 2013 No. Kuantitas Tidur F % 1 Terpenuhi 13 92,9 2 Tidak terpenuhi 1 7,1 Jumlah 14 100 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan sebagian besar responden kuantitas tidur sesudah dilakukan pijat bayi adalah terpenuhi yaitu sebanyak 13 responden (92,9%). 3) Pengaruh pijat bayi terhadap kuantitas tidur bayi usia 3-6 bulan Tabel 3 Tabulasi silang antara kuantitas tidur bayi sebelum dan sesudah dilakukan pijat bayi di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Mojokerto Tahun 2013 Kuantitas Tidur bayi Kuantitas sesudah pijat bayi Total Tidur Bayi Tidak Sebelum Pijat Terpenuhi terpenuhi Bayi F % F % F % Terpenuhi 3 21,4 0 0 3 21,4 Tidak terpenuhi 10 71,4 1 7,1 11 78,6 Total 13 92,9 1 7,1 14 100 Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa dari 11 responden (78.6%) dengan kuantitas tidur sebelum pijat bayi tidak terpenuhi menjadi terpenuhi yaitu sebanyak 10 responden (71,4%) dan 1 responden (7,1%) masih tetap tidak terpenuhi. Berdasarkan uji Wilcoxon Matched Pair Test diperoleh hasil perhitungan dengan nilai signifikan ρ value = 0,002 sedangkan α = 0,05. Oleh karena nilai signifikan p value lebih kecil dari α = 0,05 maka H1 diterima artinya ada pengaruh pijat bayi terhadap kuantitas tidur bayi usia 3-6 bulan di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Mojokerto PEMBAHASAN 1. Kuantitas Tidur Bayi Usia 3-6 Tahun Sebelum Dilakukan Pijat Bayi Berdasarkan tabel 1 menunjukkan sebagian besar responden kuantitas tidur sebelum dilakukan pijat bayi adalah tidak/kurang terpenuhi yaitu sebanyak 11 responden (78,6%). Tidur merupakan kebutuhan mental dan juga kebutuhan fisik bagi manusia, 113
Vol. 07, No. 03, Desember 2015
Pengaruh Pijat Bayi terhadap Kuantitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto karena pada saat tidur akan memberi kesempatan pada otot untuk beristirahat (Graham dan Shaferdalam Roekistiningsih, 2006). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kuantitas adalah jumlah. Kuantitas tidur adalah jumlah tidur seseorang pada siang dan malam hari yang biasanya dihitung dengan julah waktu (jam) dan kebutuhan tidur seseorang itu berbeda sesuai dengan usianya. Menurut Dian Rakyat (dalam Widayanti, 2008) Lama tidur bayi usia 3–6 bulan kurang lebih 2 jam pada tidur siang dengan 3 kali tidur siang, pada malam hari lama tidur 7 - 9 jam dengan paling banyak 2 kali terbangun. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur antara lain: penyakit, latihan dan kelelahan, stress psikologis, obat, nutrisi, lingkungan dan motivasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat anak dengan kuantitas tidur tidak terpenuhi, hal ini disebabkan karena keadaan lingkungan yang kurang nyaman bagi bayi sehingga dapat menyebabkan hilangnya ketenangan sehingga memengaruhi proses tidur. 2. Kuantitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan Sesudah Dilakukan Pijat Bayi Berdasarkan tabel 2 menunjukkan sebagian besar responden kuantitas tidur sesudah dilakukan pijat bayi adalah terpenuhi yaitu sebanyak 13 responden (792,9%). Tidur merupakan kondisi tidak sadar di mana individu dapat di bangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai (Guyton dalam Hidayat 2008), dengan perkataan lain tidur merupakan suatu keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang. Tidur memiliki ciri, yaitu adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat perubahan proses fisilogis, dan terjadi penurunan respons terhadap rangsangan dari luar (Hidayat, 2008). Pijat bayi disebut juga sebagai stimulus touch atau terapi sentuh. Dikatakan terapi sentuh karena melalui pijat bayi inilah akan terjadi komunikasi yang nyaman dan aman antara ibu dan buah hatinya. Sebenarnya, pijat bayi ini sudah dikenal oleh berbagai bangsa dan kebudayaan di dunia ini sejak berabad-abad yang lalu. Pijat ini berkembang dalam berbagai bentuk jenis SURYA
gerakan, terapi dan tujuan. Selain sebagai salah satu terapi yang banyak memberikan manfaat, pijat bayi ini juga merupakan salah satu cara pengungkapan kasih sayang antara orang tua dengan anak, melalui sentuhan pada kulit yang berdampak luar biasa pada perkembangan fisik, emosi dan tumbuh kembang anak (Riksani, 2012:1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kuantitas tidur anak sesudah dilakukan pijat bayi adalah terpenuhi, hal ini dikarenakan bayi merasa rileks, nyaman, membuat konsentrasi dan kesiagaan bayi menjadi lebih baik, sehingga menyebabkan bayi dapat tertidur dengan nyenyak. 3. Pengaruh Pijat Bayi terhadap Kuantitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa dari 11 responden (78.6%) dengan kuantitas tidur sebelum pijat bayi tidak terpenuhi menjadi terpenuhi yaitu sebanyak 10 responden (71,4%) dan 1 responden (7,1%) masih tetap tidak terpenuhi. Berdasarkan uji Wilcoxon Matched Pair Test diperoleh hasil perhitungan dengan nilai signifikan p value = 0,002 sedangkan α = 0,05. Oleh karena nilai signifikan p value lebih kecil dari α = 0,05 maka H1 diterima artinya ada pengaruh pijat bayi terhadap kuantitas tidur bayi usia 3-6 bulan di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Mojokerto Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kuantitas tidur bayi adalah dengan dilakukan pijat bayi. Pijat merupakan salah satu metode yang sangat kuno untuk membuat seseorang menjadi tenang dan rileks. Disisi lain, pemijatan yang dilakukan terhadap bayi akan semakin meningkatkan ikatan batiniah antara Ibu dan Bayi, yang pada gilirannya akan sangat bermanfaat bagi perkembangan psikologi bayi (Wicak, 2012). Manfaat pijat bayi antara lain: meningkatkan berat badan, meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap, mengatasi masalah keterlambatan dan perkembangan dan memperkenalkan bayi sejak dini tentang bagian tubuhnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kuantitas tidur bayi usia 3-6 bulan dari sebelum dan sesudah dilakukan pijat bayi, hal ini dikarenakan dengan dilakukan pijat bayi maka peredaran darah dan oksigen tubuh si kecil akan 114
Vol. 07, No. 03, Desember 2015
Pengaruh Pijat Bayi terhadap Kuantitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto menjadi lebih lancar, darah pada tubuh bayi akan mengalir keseluruh bagian tubuh, tidak terkecuali pada bagian otaknya. Fungsi otak akan semakin optimal ketika asupan oksigen mencukupi kebutuhan oksigen otak. Jika kebutuhan tersebut terpenuhi, akan membuat konsentrasi dan kesiagaan bayi menjadi lebih baik, sehingga menyebabkan bayi dapat tertidur dengan nyenyak. PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Sebagian besar responden sebelum dilakukan pijat bayi memiliki kuantitas tidur tidak/kurang terpenuhi. 2) Sebagian besar responden sesudah dilakukan pijat bayi memiliki kuantitas tidur terpenuhi. 3) Ada pengaruh pijat bayi terhadap kuantitas tidur bayi usia 3-6 bulan di Desa Leminggir Kecamatan Mojosari Mojokerto 2. Saran Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi bagi petugas kesehatan atau perawat sehingga diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan kesehatan seoptimal mungkin dengan meningkatkan pelayanan yang bermutu dan menyeluruh khususnya dalam memberikan penyuluhan dan terapan kepada ibu tentang pentingnya melakukan pijat bayi. DAFTAR PUSTAKA Azz, City Ardhillah. 2012. Segalanya Bayi. Bantul: Syura Media Utama.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Rahmawati, Yuni Utari. 2012. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Pola tidur Bayi di BPS Amalia Purwokerto Ngimbang Lamongan. Mojokerto : Politeknik Kesehatan Majapahit Riksani, Ria. 2012. Cara Mudah dan Aman Pijat Bayi. Jakarta Timur: Dunia Sehat. Roekististiningsih, dkk. 2006. Pengaruh Pemijatan Terhadap Peningkatan Kuantitas Tidur Bayi Usia 4-6 bulan Di Kelurahan Sumber Sari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Malang : Universitas Brawijaya. Saryono dan Anggriyana Tri Widianti. 2012. Catatan Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia (KDM). Yogyakarta: Nuha Media. Wicak. (Ed.). 2012. Ultimate Guide for Your Lovelly Baby, Panduan Lengkap Untuk Merawat Anak Usia Balita. Bandung: Triexs Media. Widayanti, Maya dkk. 2008. Hubungan Pijat Bayi dengan Pola Tidur Bayi Usia 36 Bulan di Bidan Praktek Swasta (BPS) Ny.Nur Muslikah Kota Kediri. Dalam Jurnal Kesehatan, Volume 6, No.2. Kediri.
Hidayat Alimul Aziz. 2008. Keterampilan Dasar Praktek Klinik untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Kundarti, Finta Isti 2011. “Pengaruh Pemijatan Terhadap Kenaikan Berat Badan dan Lama Tidur Bayi Usia 1-3 bulan”. Dalam Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, April 2011. Kediri. SURYA
115
Vol. 07, No. 03, Desember 2015