PENGARUH PERSEPSI LINGKUNGAN DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN MANUFACTURING ANGGA TIYAS ARIYANTO Fakultas Psikologi Universitas Semarang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi lingkungan kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh persepsi lingkungan kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan. Subyek penelitian ini berjumlah 120 karyawan bagian operasional. Teknik pengambilan data menggunakan studi populasi. Data penelitian ini menggunakan tiga skala yaitu kinerja karyawan, persepsi lingkungan kerja, stres kerja. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik Analisis Regresi Berganda. Hasil penelitian bahwa persepsi lingkungan kerja ry12 = 0,055 (p>0,05), sedangkan stres kerja ry12 = -0,084 (p<0,05) sehingga ada pengaruh persepsi lingkungan kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan. Hipotesis diterima Kata kunci: Persepsi Lingkungan Kerja, Stres Kerja, Kinerja Karyawan.
THE INFLUENCE OF PERCEPTION OF ENVIRONMENTAL AND JOB STRESS ON THE PERFORMANCE EMPLOYEES OF A COMPANY MANUFACTURING
Abstract Research was aimed to know the influence of perception work environment and job stress on the performance of employees. A hypothesis that proposed in this research was the perception work environment and job stress on the performance of employees. The subject of this study consisted of 120 employees part of operation. The technique of using the data the study of the population. Data this research using three employees, namely the performance of the scale perception work environment, job stress. Analysis of data was done using a technique of regression analysis worship of idols. The results of research that the perception work environment ry12 = 0,055 ( p > 0.05 ), while job stress ry12 = -0,084 ( p < 0.05 ) so there is the influence of perception work environment and job stress on the performance of employees. The hypothesis accepted Keywords: perception work environment, job stress, employee performance 209
perusahaan
Pendahuluan Manajemen
kinerja
perusahaannya. Siagian (2008:16) kinerja
manajemen
karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor
keorganisasian yang memfokuskan diri pada
yaitu : gaji, lingkungan kerja, budaya
unsur sumber daya manusia. Tugas MSDM
organisasi, kepemimpinan dan motivasi kerja,
adalah mengelola unsur manusia secara baik
displin kerja, kepuasan kerja, komunikasi dan
agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan
faktor-faktor lainnya.
bagian
daya
meningkatkan
manusia
merupakan
sumber
dapat
dari
pekerjaannya. Didalam organisasi, manusia
Usaha
merupakan salah satu unsur yang terpenting
karyawan,
didalam
memperhatikan
stres
meskipun berbagai faktor yang dibutuhkan itu
2007:6)
merupakan
telah tersedia, organisasi tidak akan berjalan.
keadaan seseorang mengalami ketegangan
Manusia merupakan penggerak dan penentu
karena
jalannya
mempengaruhinya, kondisi tersebut dapat
suatu
organisasi.
suatu
memberikan tercapainya
Tanpa
organisasi.
arahan tujuan
yang
peran
Organisasi positif
organisasi
demi
(Septianto,
2010:2).
untuk
meningkatkan
diantaranya
stres
adalah kerja.
adanya
kinerja dengan
(Noviandari, suatu
kondisi
kondisi
yang
diperoleh dari dalam diri seseorang maupun lingkungan
diluar
diri
seseorang.
Stres
pekerjaan dapat di artikan sebagai tekanan
Salah satu faktor yang mempengaruhi
yang dirasakan karyawan karena tugas-tugas
tingkat keberhasilan suatu organisasi adalah
pekerjaannya tidak dapat mereka penuhi.
kinerja
karyawan
Artinya, stres muncul saat karyawan tidak
merupakan suatu tindakan yang dilakukan
mampu memenuhi apa yang menjadi tuntunan
karyawan dalam melaksanakan pekerjaan
pekerjaan. Sebagai contoh, beberapa faktor
yang
pemicu stres adalah (a) ketidakjelasan apa
karyawannya.
diberikan
2001:135). mengharapkan
Kinerja
perusahaan
Setiap
(Handoko,
perusahaan
karyawannya
selalu
mempunyai
yang menjadi tanggung jawab pekerjaan; (b) kekurangan
waktu
untuk
menyelesaikan
prestasi, karena memiliki karyawan yang
tugas; (c) tidak adanya dukungan fasilitas
berprestasi akan memberikan sumbangan
untuk menjalankan pekerjaan; (d) tugas-tugas
yang optimal bagi perusahaan. Selain itu,
pekerjaan yang saling bertentangan.
dengan memiliki karyawan yang berprestasi 210
Berdasarkan
hasil
wawancara
yang
lingkungan
yang
tidak
bias
diabaikan,
dilakukan penulis pada beberapa karyawan
perusahaan hendaknya mencerminkan kondisi
selain faktor stres kerja, persepsi lingkungan
kerja yang mendukung kerja satu sama lain,
kerja tempat karyawan tersebut bekerja juga
kondisi yang diciptakan hendaknya bersifat
tidak
kekeluargaan, komunikasi yang baik dan
kalah
pentingnya
di
dalam
meningkatkan kinerja karyawan. (Siagian, 2008:289)
dengan
menciptakan
pengendalian diri (Rahayu, 2013:2).
persepsi
lingkungan kerja yang baik diperusahaan maka akan dapat mendukung suasana kerja
Upaya menciptakan kinerja karyawan PT. Semarang
Autocomp
Manufacturing
Indonesia, nampaknya masih banyak kendala
yang baik pula dimana ini akan menimbulkan
yang
motivasi kerja yang tinggi serta dapat
menciptakan tujuan organisasi. Kondisi yang
membangkitkan
belum ideal masih ada di perusahaan tersebut.
semangat
kerja
para
karyawan guna mencapai kinerja yang baik. Dari bentuk fisik persepsi lingkungan
dihadapi
sehingga
sulit
untuk
Kendala lain di PT. Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia antara lain datang
kerja yang baik meliputi penerangan yang
kerja
cukup, tempat yang bersih, tersedianya alat-
pergantian karyawan lama ke karyawan baru,
alat pengaman, sirkulasi udara yang baik,
kurangnya sarana dan prasarana, pulang kerja
suara bising yang dapat ditekan semaksimal
lebih awal.
mungkin, tersedianya fasilitas pendukung
terlambat,
Motivasi
pengurangan
kerja
yang
karyawan,
rendah
dapat
lainya. Dengan adanya fasilitas-fasilitas yang
berpengaruh pada kinerja karyawan yang
diberikan perusahaan, maka berpengaruh
tidak maksimal. Kondisi nyata yang terjadi di
langsung terhadap semangat kerja karyawan
PT.
sehingga akan memberikan implikasi yang
Semarang Autocomp
Indonesia,
utamanya
Manufacturing
kinerja
aparatur
baik pula bagi perusahaan. Selain persepsi
pelaksanaanya belum menunjukkan kinerja
lingkungan fisik, non fisik juga berpengaruh
yang optimal.
terhadap semangat kerja karyawan, persepsi lingkungan yang bersifat batiniah seperti hubungan pertemanan atau hubungan sosial antara
anggota
organisasi.
Persepsi
lingkungan non fisk merupakan persepsi
Data laporan produksi yang dimulai pada Term 72 bulan Juli 2012 sampai bulan Juni 2013 menunjukkan bahwa bulan Desember 2012
sampai
Maret
2013
mengalami
penurunan hasil produksi dikarenakan sering 211
terjadi customer claim yang disebabkan sering
selalu dilakukan monitoring, penilaian, dan
bergantinya karyawan lama ke karyawan baru
review atau peninjauan ulang terhadap kinerja
sehingga
menurunkan
sumber daya manusia. Proses monitoring
kepercayaannya kepada perusahaan, sehingga
dilakukan pengukuran dan penilaian kinerja
hal tersebut memberikan suatu gambaran
secara periodik untuk mengetahui pencapaian
kinerja karyawan belum sepenuhnya optimal.
kemajuan kinerja dilakukan prediksi apakah
Penyelesaian pekerjaan secara tepat waktu,
terjadi deviasi pelaksanaan terhadap rencana
teliti,
yang dapat menggangu pencapaian tujuan.
customer
cermat
dan
akurat
belum
dapat
terpenuhi, sehingga pencapaian hasil produksi
Berdasarkan kesimpulan diatas bahwa
minimal yang harus dipenuhi oleh PT.
kinerja sebagai proses yang ditunjukkan atau
Semarang
Manufacturing
hasil kerja yang dicapai oleh seseorang,
Indonesia masih belum sesuai dengan yang
kelompok, atau organisasi pada waktu tertentu
diharapkan.
dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan
Kinerja Karyawan
yang menjadi wewenang dan tanggung jawab
Autocomp
menyatakan
seseorang, kelompok atau organisasi tersebut
bahwa “Kinerja karyawan adalah hasil kerja
berdasarkan prosedur dan aturan yang berlaku
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
untuk kepentingan pencapaian tujuan yang
oleh
telah ditetapkan.
Mangkunegaran
seseorang
melaksanakan
(2010:9)
karyawan
tugasnya
sesuai
dalam dengan
Umar (dalam Mangkunegaran, 2010:18)
tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
membagi aspek-aspek kerja sebagai berikut:
Kinerja SDM adalah prestasi kerja atau hasil
a.
Mutu pekerjaan
b.
Kejujuran karyawan
dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai
c.
Inisiatif
dengan tanggung jawab yang diberikan
d.
Kehadiran
e.
Pengetahuan tentang pekerjaan
f.
Tanggung jawab
g.
Pemanfaatan waktu kerja
kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM persatuan periode waktu
kepadanya. Wibowo (2012:4) menyatakan bahwa kinerja organisasi ditunjukkan dengan proses berlangsungnya kegiatan untuk mencapai tujuan. Proses pelaksanaan aktivitas harus
212
Berdasarkan disimpulkan
pendapat
bahwa
diatas
aspek-aspek
dapat kinerja
meliputi : tanggung jawab, waktu yang
mempengaruhi kinerja berasal dari individu itu sendiri dan dari luar individu Persepsi Lingkungan Kerja
dipergunakan atau lamanya melaksanakan Secara umum persepsi lingkungan
pekerjaan, pengetahuan tentang pekerjaan, ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan, jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan yang di terapkan oleh pimpinan kepada karyawan yang akan digunakan sebagai tolak
kerja di dalam suatu perusahaan berkaitan dengan kondisi materil dan psikologi. Kondisi materil dan persepsi lingkungan kerja sangat baik
belum
tentu
atau
sedikit
sekali
mempunyai relasi langsung dengan moral
ukur dalam penilian kinerja.
yang baik, kondisi yang sangat buruk, secara Gibson (dalam Umam, 2012:190) ada
praktis tidak mempunyai kaitan pengaruh
tiga faktor yang berpengaruh terhadap kinerja,
langsung terhadap moral yang rendah dari
yaitu:
buruh atau pegawai, atau sikap menolak
a.
pekerjaannya (Kartono, 2002:149-150).
Faktor individu
Kemampuan, ketrampilan, latar belakang
Nitisemito
(1991:183)
menyatakan
keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial,
bahwa persepsi lingkungan kerja adalah
dan demografi seseorang
segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
b. Faktor psikologis
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi, Berdasarkan definisi
dan kepuasan kerja
yang diuraikan
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan c.
Faktor organisasi
Struktur
organisasi,
kepemimpinan,
bahwa persepsi lingkungan kerja adalah desain system
pekerjaan,
proses pemberian arti terhadap segala sesuatu
penghargaan
yang ada disekitar para pekerja yang meliputi
(reward system).
lingkungan
perantara
dan
fisik
seperti
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat
peralatan kerja, suhu atau sirkulasi udara,
disimpulkan bahwa kinerja dipengaruhi oleh
penerangan, tingkat kebisingan dan tata ruang
beberapa
kerja
faktor.
Faktor-faktor
yang
yang
mempunyai
pengaruh
atas
pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. 213
Walgito (2004:86) menyatakan bahwa aspek-aspek
persepsi
meliputi
atas tiga
a.
Pelayanan karyawan
b.
Kondisi kerja
c.
Hubungan karyawan
golongan kemampuan jiwa, yaitu: a. Aspek kognitif Berdasarkan Aspek
ini
berhubungan
uraian
di
atas,
dapat
dengan
disimpulkan bahwa aspek-aspek persepsi
pengenalan
objek,
peristiwa-peristiwa,
lingkungan kerja meliputi aspek kognitif,
hubungan
yang
diperoleh
karena
aspek afektif dan konatif dengan indikator
diterimanya suatu rangsang. Aspek ini
lingkungan kerja, yaitu perlengkapan dan
menyangkut
cara
fasilitas
cara
karyawan serta lingkungan tempat bekerja.
pengharapan
mendapatkan
pengetahuan
atau
kerja,
kondisi
kerja,
hubungan
berfikir dan pengalaman masa lalu. Stres Kerja
b. Aspek afektif Aspek ini menyangkut pengorganisasian suatu rangsang dimana rangsang yang diterima
akan
dikelompokkan
dibedakan ke
dalam
dan emosi
seseorang, rangsang itu akan masuk ke
Luthans (dalam Rivai dan Mulyadi, 2012:307-308) mendefinisikan stres kerja adalah
sebagai
tanggapan
dalam
menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh perbedaan individu dan proses psikologis, sebagai
dalam emosi seseorang
suatu
konsekuensi
dari
tindakan
lingkungan, situasi atau peristiwa yang terlalu c. Aspek konatif
banyak mengadakan tuntutan psikologis dan
Aspek ini berhubungan dengan kemauan.
fisik seseorang. Robbins (dalam Rivai dan
Aspek ini menyangkut pengorganisasian
Mulyadi, 2012:308) menyatakan bahwa stres
dan penafsiran suatu rangsang yang
kerja sebagai suatu kondisi dinamis di mana
menyebabkan individu dalam bersikap
individu
dan berperilaku sesuai dengan rangsang
hambatan dan keinginan dan hasil yang
yang ditafsirkan.
diperoleh sangatlah penting, tetapi tidak dapat
Sahara
(2012:4)
menyatakan
bahwa
lingkungan kerja di dalam perusahaan dapat dibagi menjadi beberapa aspek yaitu:
dihadapkan
pada
kesempatan,
dipastikan. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa stres kerja adalah 214
suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi
populasi atau disebut studi populasi, atau juga
emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang
studi sensus (Usman dan Akbar, 2006:181).
yang dapat mengancam dan menganggu
Metode pengumpulan data menggunakan
kemampuan seseorang dalam melaksanakan
skala
pekerjaannya .
lingkungan kerja dan skla stres kerja.
dapat
dikelompokkan
dalam
tiga
karyawan,
untuk
menguji
digunakan a. Gejala fiologis
hipotesis
untuk
adalah
mengetahui
teknik
pengaruh
persepsi lingkungan kerja dan stres kerja
b. Gejala psikologis
terhadap kinerja karyawan.
c. Gejala perilaku
Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data yang
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa gejala-gejala stres kerja adalah sebagai suatu kondisi dari hasil penghayatan subjektif individu yang dapat interaksi
persepsi
Analisis Regresi Berganda. Analisis ini
kategori umum:
berupa
skala
Teknik analisis data yang digunakan
Robbins dan Judge (2008:375) akibat stres
kinerja
antara
individu
dan
lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi dan memberi tekanan secara psikologis,
diperoleh persepsi lingkungan kerja ry12 = 0,055 dengan p = 0,055 (p>0,05) sedangkan untuk stres kerja ry12 = - 0,084 dengan p = 0,084 (p<0,05) maka ada pengaruh persepsi lingkungan kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan. Jadi, pengelolaan dan pengembangan yang baik terhadap karyawan
fisiologis, dan gejala perilaku.
sangat perlu dilakukan oleh pihak manajemen Metode Penelitian
PT.
Semarang Autocomp
Manufacturing
Populasi dalam penelitian ini adalah 120
Indonesia, agar karyawan dapat bekerja secara
karyawan bagian produksi PT. Semarang
efektif dan pihak manajemen serta manajer
Autocomp Manufacturing Indonesia.
dapat bekerja sama baik dengan karyawan
Keseluruhan subyek penelitian anggota
dalam mencapai tujuan bersama. Sehingga
populasi disebut dengan elemen populasi.
stres kerja yang dialami karyawan sebenarnya
Apabila penelitian dilakukan pada semua
dapat mendorong dan meningkatkan kinerja
elemen yang ada dalam wilayah penelitian,
karyawan apabila pihak manajemen mampu
maka
mengelola stres kerja, persepsi lingkungan
penelitiannya
disebut
penelitian
215
kerja dan karyawannya dengan baik serta
b. Berdasarkan penelitian yang ditemukan
semakin rendah pendidikan, kecenderungan
dalam penelitian ini dapat dijadikan
karyawan keluar dari perusahaan semakin
sumber ide bagi peneliti yang akan
rendah.
datang diharapkan mampu melihat
Penelitian kelemahan
yang
karena
dilakukan item
terdapat
didalam
skala
membuat ambigous subyek, sehingga respons subyek untuk menjawab ragu-ragu dan tidak
faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan seperti motivasi, tunjangan gaji, kerja shif. Daftar Pustaka
sesuai dengan kondisi dirinya. Simpulan Persepsi lingkungan kerja dan stres kerja berpengaruh
terhadap
kinerja
karyawan.
Sehingga hipotesis diterima. Saran dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi perusahaan Berdasarkan dilakukan
hasil terhadap
penelitian karyawan
yang bagian
operasional, alangkah baiknya perusahaan perlu mengelola stres kerja yang rendah agar tidak berkepanjangan karena akan menimbulkan efek yang tidak baik bagi kinerja karyawan.
Algifahri. 2013. Analisis Regresi Berganda. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta Ali, SYA dan Ali AA. 2013. Working Conditions and Employees Productivity in Manufacturing Companies in Sub-Saharan African Context : Case of Somalia.www.erint.savap.org.pk/PDF/ Vol.2(2)/ERInt.2013(2.2-09).pdf Azwar, S. 2012. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Davidoff, LL. 1991. Psikologi Suatu Pengantar. Alih Bahasa : Dra. Mari Juniati. Jakarta : Erlangga Hadi, S. 2004. Statistik Jilid 2. Yogyakarta : Andi
2. Bagi peneliti a. Dalam pembuatan item pada skala harus mudah dipahami dan jelas agar subyek tidak mengalami ambigous, sehingga bisa menjawab sesuai dengan
Handoko. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya manusia. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta. Indrawijaya, IA. 1999. Perilaku Organisasi. Bandung : Sinar Baru Algensindo
kondisi dirinya.
216
Kartono,K. 2002. Psikologi Sosial untuk Manajemen Perusahaan dan Industri. Jakarta : Raja Grafindo Persada Mangkunegara, AP. 2010. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung : Refika Aditama. Nitisemito, SA. dan Burhan, U. 2004. Wawasan Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek. Jakarta : Bumi Aksara
Sahara, M. 2012. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.http//repository.unri.ac.idbi tstream12345678925061Jurnal%20Ye nni%202012.pdf diunduh 08/10/2013 Sarwono, SW. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta : Rajawali Pers Sedarmayanti. 2011. Tata Produktivitas Kerja. Mandar Maju.
kerja dan Bandung :
1991. Manajemen Personalia. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Sembiring, M. 2012. Budaya dan Kinerja Organisasi. Bandung : Fokus Media.
Noviandari, RR. 2007. Analisis Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.httpgaruda.dikti.go.idjurnal detilid0498703qpengarangNoviandari %20offset0limit9. Pdf diunduh tgl 26/03/2013.
Septianto, D. 2010. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja terhadap KinerjaKaryawan.httpeprints.undip.ac .id263821Jurnal_Skripsi_Dwi_Septian to. pdf diunduh tgl 26/03/2013
Rahayu, A. 2012. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan pada PT. Telekomunikasi Indonesia. http://repository.unri.ac.id/bitstream/1 23456789/2508/1/Jurnal%20Skripsi% 20tyaa.pdf diunduh 08/10/2013 Riduwan. 2007. Skala pengukuran VariableVariable penelitian. Bandung : Alfabeta. Rivai,V. dan Mulyadi,D. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Robbins, PS. dan Judge,A,T. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat.
Siagian, PS. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara Shaleh,
AR. dan Wahab, M.A. 2005. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam. Jakarta : Prenada Media.
Sobur, A. 2011. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia. Solso, R. , Maclin, O.H. dan Maclin, M.K. 2007. Psikologi Kognitif. Jakarta : Erlangga. Sternberg, RJ. 2008. Psikologi Kognitif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Umam,
K. 2012. Perilaku Organisasi. Bandung : Pustaka Setia. 217
Usman, H. dan Akbar, P.S 2006. Pengantar Statistika Edisi Dua. Jakarta : Bumi Aksara
Winardi, J. 2009. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Walgito, B. 2003. Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta : Andi Offset.
Yunanda, AM. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja.http//repository.unri.ac.idbitstr eam12345678925061Jurnal%20.Mega 022013.pdf diunduh 25/05/2013.
Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja. Jakarta : Rajagrafindo Persada Wijoyo, S. 2012. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
218