e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERIODE PENGUMPULAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN Luh Komang Suarnami, I Wayan Suwendra, Wayan Cipta Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang terhadap profitabilitas, (2) pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas, dan (3) pengaruh periode pengumpulan piutang terhadap profitabilitas. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif kausal. Subjek penelitian adalah seluruh perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan objeknya adalah perputaran piutang, periode pengumpulan piutang, dan profitabilitas. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi dan dianalisis dengan analisis jalur (path analysis). Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa (1) perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas sebesar 75,6%, (2) perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dan (3) periode pengumpulan piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas sebesar 48,3%. Kata Kunci: perputaran piutang, periode pengumpulan piutang, dan profitabilitas Abstract This research aims to know: (1) the influence of receivable turnover and days receivable to profitability, (2) the influence of receivable turnover to profitability, and (3) the influence of days receivable to profitability. This research use quantitative design. The subject of the research are all of finance company there were listing in Bursa Efek Indonesia (BEI) and the object is receivable turnover and days receivable, and profitability. Data is collected by documentation method and analyzed by path analysis. The path analysis result shows that (1) the receivable turnover and days receivable have influence positively and significant to the profitability of 75,6%, (2) the receivable turnover have not significant influence to the profitability, and (3) the days receivable have influence positively and significant to the profitability of 48,3%. Keywords: receivable turnover, days receivable, and profitability
PENDAHULUAN Tujuan dari setiap perusahaan adalah untuk memperoleh laba dan kelangsungan perusahaan. Begitu pula perusahaan yang melayani penjualan dalam bentuk kredit kepada pembelinya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan modal kerja yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien. Salah satu elemen modal kerja yang paling dibutuhkan dalam perusahaan yang melayani penjualan dengan kredit adalah piutang. Piutang perlu mendapat
perhatian dan penanganan yang serius agar risiko yang timbul dapat dihindarkan sekecil mungkin. Manajemen piutang sangat penting bagi setiap operasi perusahaan sehari-hari. Dengan adanya manajemen piutang yang tepat maka perusahaan dapat meminimalkan piutang yang tidak tertagih. Pengelolaan piutang dalam suatu perusahaan menyangkut pada pengelolaan perputaran piutang dan periode
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) pengumpulan piutang. Perputaran piutang merupakan berapa kali piutang yang dimiliki perusahaan berputar setiap tahun. Perputaran piutang erat kaitannya dengan periode pengumpulan piutang. Hanafi (2010: 563) menyatakan semakin cepat piutang tersebut berputar maka semakin tinggi efisiensi modal yang tertanam dalam piutang, dan semakin tinggi perputaran piutang maka semakin pendek waktu pengumpulan piutang. Ini berarti piutang tersebut berputar cepat maka piutang akan lebih cepat menjadi kas sehingga bisa dimanfaatkan kembali untuk operasi perusahaan. Muslich (2003: 109) menyatakan “perusahaan terhadap kebijaksanaan yang mempengaruhi jumlah piutang pada akhirnya mempengaruhi profitabilitas perusahaan”. Hal ini menunjukkan perusahaan dengan segala kebijakannya terhadap piutang akan dapat meningkatkan pendapatan dan laba karena risiko bad debt dapat diatasi sehingga profitabilitas perusahaan akan meningkat pula. Perusahaan pembiayaan dalam usahanya sangat berkaitan dengan kegiatan piutang. Dimana kebijakan mengenai piutang harus dikelola dengan baik agar tidak berakibat buruk dalam perusahaan. Perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang dalam perusahaan harus dijaga dengan baik sehingga akan membuat keuntungankeuntungan bagi perusahaan dan profitabilitas perusahaan akan meningkat. Berdasarkan data awal di atas menunjukkan adanya fluktuasi perputaran piutang, periode pengumpulan piutang dan return on assets (ROA). Tahun 2008 perputaran piutang sebanyak 16,8, return on assets (ROA) sebanyak 8,98%. Tahun 2009 perputaran piutang menurun menjadi 14,88 kali namun, ROA mengalami peningkatan sebanyak 0,17%. Tahun 2010 peputaran piutang selama 16,86 kali, ROA sebesar 9,30%. Tahun 2011 perputaran piutang selama 15,48 kali, ROA 6,40%. Tahun 2012 perputaran piutang selama 14,99 kali, ROA sebesar 5,11%. Sedangkan periode pengumpulan piutang pada tahun 2008 lamanya 24 hari dengan ROA 8,98%. Tahun 2009 periode pengumpulan piutang mengalami
peningkatan 4,19 hari menjadi 28,19 hari namun, ROA mengalami peningkatan 9,15%. Tahun 2010 periode pengumpulan piutang 27,84 hari, ROA sebesar 9,30%. Tahun 2011 periode pengumpulan piutang 28,33 hari, ROA sbesar 6,40%. Tahun 2012 periode pengumpulan piutang 29,28 hari, ROA sbesar 5,11%. Terjadi penurunan perputaran piutang Tahun 2009 namun ROA mengalami peningkatan, begitu pula terjadi peningkatan periode pengumpulan piutang, namun tidak diikuti dengan penurunan profitabilitas perusahaan. Maka dari itu diperlukan analisis lebih lanjut mengenai perputaran piutang, periode pengumpulan piutang, dan profitabilitas pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu: (1) apakah ada pengaruh perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang terhadap profitabilitas, (2) apakah ada pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas, (3) apakah ada pengaruh periode pengumpulan piutang terhadap profitabilitas. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah: (1) dapat memberikan sumbangan dalam pengembangan ilmu manajemen, khususnya pada bidang manajemen keuangan terkait profitabilitas, dan (2) dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan oleh perusahaan pembiayaan dalam menentukan kebijakankebijakan yang dilakukan khususnya dalam penagihan piutang, dan juga dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam memecahkan permasalahan terkait piutang yang timbul dalam perusahaan. Menurut Sartono (2001: 120) “profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannnya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri”. Profitabilitas menurut Riyanto (2001) adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Husnan (2001) menyatakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka secara umum profitabilitas
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang diukur melalui rasio keuangan. Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dan juga untuk mengetahui efektifitas perusahaan dalam mengelola sumbersumber daya yang dimilikinya. Prihadi (2008: 51) menyatakan perhitungan profitabilitas dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis, antara lain: (1) tingkat profitabilitas yang dikaitkan dengan pendapatan (penjualan), return on sales (ROS), (2) tingkat profitabilitas yang dikaitkan dengan penggunaan aset, return on asset (ROA), dan (3) tingkat profitabilitas yang dikaitkan dengan modal sendiri, return on equity (ROE). Menurut Munawir (2007: 89) ROI (Return On Investment) adalah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Syamsuddin (2007: 63) menyatakan, Return on Investment (ROI) atau yang sering juga disebut dengan “return on total assets” adalah pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia dalam perusahaan. Semakin tinggi ratio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan. Prihadi (2008: 68) menyatakan, Return on asset (ROA, laba atas aset) mengukur tingkat laba terhadap aset yang digunakan dalam menghasilkan laba tersebut. Sedangkan Sartono (2009: 65) mengemukakan Return on Investment (ROI) atau Return on Total Assets, adalah ratio antara laba setelah pajak/ Earning After Tax (EAT) dengan total aktiva. Dengan demikian rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan (net operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut (net operating assets). Menurut Agnes Sawir (2005: 16) perputaran piutang atau receivable turn over adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana kecepatan perputaran
piutang. Van Horne dan Wachowicz (1997: 140) juga berpendapat bahwa rasio perputaran piutang menginformasikan berapa kali piutang diputar (diubah menjadi kas) dalam setahun. Kasmir (2010: 131) menyatakan, perputaran piutang (turnover receivable) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode. Martono dan Harjito (2003) juga menambahkan, perputaran piutang adalah periode terikatnya piutang sejak terjadinya piutang sampai piutang tersebut dapat ditagih dalam bentuk uang kas dan akhirnya dapat dibelikan kembali menjadi persediaan dan dijual secara kredit menjadi piutang kembali. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang adalah periode terikatnya piutang yang menunjukkan berapa kali piutang tersebut berputar selama periode tertentu sejak terjadinya piutang sampai piutang tertagih kembali kedalam kas perusahaan. Agar peputaran piutang dalam perusahaan efektif dan efisien maka manajemen perusahaan harus bisa mengelola perputaran piutang dengan baik. Piutang dalam perusahaan harus selalu dalam keadaan berputar selama periode tertentu agar terhindar dari terjadinya bad debt. Perusahaan dapat melakukan suatu tindakan untuk mempercepat perputaran piutang. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang maka semakin tinggi pula profitabilitas pada perusahaan, karena dengan perputaran piutang yang tinggi menyebabkan investasi yang sedikit pada piutang; sehingga akan lebih cepat menjadi kas yang kemudian digunakan untuk investasi kembali dan dapat meminimalkan risiko kerugian piutang (bad debts). Hanafi (2010: 563) menyatakan, ratarata periode pengumpulan piutang adalah periode dari penjualan kredit terjadi sampai penjualan tersebut dibayarkan. Menurut Munawir (2004) jangka waktu pengumpulan piutang adalah jangka waktu yang menunjukkan waktu rata-rata yang diperlukan untuk menagih piutang. Sartono (2009) menambahkan “periode pengumpulan piutang yaitu rata-rata hari
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) yang diperlukan untuk merubah piutang menjadi kas”. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa periode pengumpulan piutang adalah waktu yang dibutuhkan bagi perusahaan untuk mengumpulkan piutang menjadi kas. Periode pengumpulan piutang dapat memberikan tolok ukur mengenai lamanya waktu piutang yang beredar. Apabila rata-rata jangka waktu penagihan piutang terlalu lama, hal ini disebabkan oleh pengendalian piutang yang kurang terkontrol. Semakin lama hari pengumpulan piutang maka akan berdampak buruk pada profitabilitas perusahaan. Sedangkan, semakin cepat hari pengumpulan piutang maka akan berdampak baik bagi profitabilitas perusahaan. METODE Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif kausal. Subyek penelitian ini adalah seluruh perusahaan pembiayaan
yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah perputaran piutang, periode pengumpulan piutang serta profitabilitas. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa perputaran piutang, periode pengumpulan piutang, dan profitabilitas yang bersumber dari laporan keuangan pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan analisis jalur (path analysis). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis dengan menggunakan bantuan program SPSS Windows 16.0, maka diperoleh hasil uji statistik Path Analysis seperti nampak pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Uji Statistik Path Analysis Pengaruh Perputaran Piutang (X1) dan Periode Pengumpulan Piutang (X2) Terhadap Profitabilitas (Y) Parameter Struktural Ryx1x2
Koefisien Jalur 0,869
PValue 0,000
0,05
Menolak Ho
R2yx1x2
0,756
0,000
0,05
Menolak Ho
ρyx1
0,128
0,381
0,05
Menolak Ha
ρyx2
0,483
0,000
0,05
Menolak Ho
Ρyє ρ2yє Keterangan: R2YX1X2 ρ(rho) ρ2Yє
Alpha
Keputusan
Simpulan Ada hubungan pengaruh perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang terhadap profitabilitas Ada pengaruh perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang terhadap profitabilitas Tidak ada hubungan pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas Ada hubungan pengaruh periode pengumpulan piutang terhadap profitabilitas
0,131 0,244 = Koefisien determinan X1 dan X2 terhadap Y = Parameter struktural yang menyatakan pengaruh = Pengaruh variabel lain terhadap Y
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) Berdasarkan statistik Path
hasil perhitungan uji Analysis dengan
menggunakan bantuan program SPSS Windows 16.0, maka diperoleh Gambar 1.
ρyx1 = 0,128
ρ2yє = 0,244
X2
Y rx1x2 = 0,924
X2
ρyx2 = 0,483
Gambar 1. Struktur Hubungan Pengaruh X 1 dan X2 terhadap Y Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis dengan menggunakan bantuan program SPSS
Windows 16.0, maka diperoleh sumbangan pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y seperti nampak pada Tabel 2.
Tabel 2. Sumbangan Pengaruh Langsung maupun Tidak Langsung dari Variabel X 1 dan X2 terhadap Y Keterangan X1 secara langsung terhadap Y X1 secara tidak langsung melalui X2 terhadap Y X1 secara total terhadap Y X2 secara langsung terhadap Y X2 secara tidak langsung melalui X 1 terhadap Y X2 secara total terhadap Y Keseluruhan terhadap Y Variabel lain terhadap Y
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik dengan bantuan program SPSS Windows 16.0 pada Tabel 1 menunjukkan perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang secara bersamasama berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas karena p-value = 0,000 < α = 0,05. Koefisien korelasi perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang terhadap profitabilitas sebesar 0,869 (86,9%). Sedangkan, pengaruh secara bersama-sama perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang terhadap profitabilitas yaitu sebesar 0,756 (75,6%), sisanya sebesar 0,244 (24,4%) dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang. Hal ini berarti bahwa piutang dan periode
Besar Sumbangan 0,016 0,057 0,073 0,233 0,057 0.290 0,756 0,244 1,000
% 1,6% 5,7% 7,3% 23,3% 5,7% 29% 75,6% 24,4% 100%
pengumpulan piutang secara bersamasama mempengaruhi profitabilitas. Hasil penelitian ini juga mengindikasikan masih terdapat banyak variabel lain yang mempengaruhi profitabilitas di luar perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang yang memerlukan penelitian lebih lanjut. Variabel lain yang diduga kuat mempengaruhi profitabilitas adalah modal kerja lainnya (kas dan persediaan), penjualan, biaya usaha seperti biaya umum dan administrasi, biaya penjualan serta biaya litbang (Bramasto, 2008). Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 2 menunjukkan bahwa perputaran piutang berpengaruh positif sebesar 0,016 atau 1,6%, tetapi tidak signifikan karena p-value
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) = 0,381 > α = 0,05. Dengan demikian, hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini ditolak. Besarnya sumbangan pengaruh perputaran piutang (X 1) secara total terhadap profitabilitas (Y) yaitu 0,073 (7,3%), yang terdiri dari sumbangan pengaruh perputaran piutang (X 1) secara langsung terhadap profitabilitas (Y) sebesar 0,016 (1,6%), sumbangan pengaruh perputaran piutang (X1) secara tidak langsung melalui periode pengumpulan piutang (X2) terhadap profitabilitas (Y) sebesar 0,057 (5,7%). Hal ini mengindikasikan bahwa variabel perputaran piutang secara langsung maupun tidak langsung melalui periode pengumpulan piutang menunjukkan pengaruh positif namun tidak signifikan dalam pembentukan profitabilitas pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 20082012. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 0.2 menunjukkan bahwa periode pengumpulan piutang (X2) berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap profitabilitas (Y) yaitu sebesar 0,233 atau 23,3% karena p-value = 0,000 < α = 0,05. Dengan demikian, hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Besarnya sumbangan pengaruh periode pengumpulan piutang (X2) secara total terhadap profitabilitas (Y) yaitu sebesar 0,29 (29%), yang terdiri dari sumbangan pengaruh periode pengumpulan piutang (X2) secara langsung terhadap profitabilitas (Y) sebesar 0,233 (23,3%), sumbangan pengaruh periode pengumpulan piutang (X2) secara tidak langsung melalui perputaran piutang (X1) terhadap profitabilitas (Y) sebesar 0,057 (5,7%). Hal ini mengindikasikan bahwa variabel periode pengumpulan piutang secara langsung menunjukkan pengaruh positif dan signifikan dalam pembentukan profitabilitas pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2012. Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan analisis jalur yang telah diuraikan di atas, menunjukkan bahwa perputaran piutang dan periode
pengumpulan piutang secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Agnes Sawir (2005: 198) yang menyatakan semakin besar piutang berarti memperbesar risiko, tetapi bersamaan dengan itu memperbesar profitabilitasnya. Semakin panjang jangka waktu rata-rata penagihan, makin banyak investasi pada piutang sehingga berdampak pada profitabilitas perusahaan. Rina Yuliani (2013) juga menyatakan semakin cepat tingkat perputaran piutangnya maka profitabilitasnya pun semakin meningkat. Dengan semakin meningkatnya profitabilitas perusahaan berarti kebijakan penjualan kredit yang diberikan perusahaan kepada para pelanggan telah berjalan dengan baik serta aktifnya perusahaan dalam usaha pengumpulan piutang sehingga kemungkinan perusahaan dalam memperoleh laba akan semakin meningkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran piutang secara langsung tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan Riyanto (2001: 85), yaitu “apabila perusahaan menetapkan syarat pembayaran ketat berarti bahwa perusahaan lebih mengutamakan keselamatan kredit daripada pertimbangan profitabilitas. Syarat yang ketat misalnya dalam bentuk batas waktu pembayarannya yang pendek, pembebanan bunga yang berat pada pembayaran piutang yang terlambat”. Temuan ini konsisten dengan hasil temuan empirik dari Siska Widowati (2007) yang menyatakan bahwa perputaran piutang secara signifikan tidak berpengaruh terhadap variabel dependent (ROI). Hasil penelitian ini juga sesuai dengan studi empirik yang dilakukan oleh Bramasto (2008) yang menyatakan bahwa perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan dalam meningkatkan profitabilitas pada PT POS Indonesia. Periode pengumpulan piutang secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dinyatakan oleh Munawir (2007: 76) yang menyatakan bahwa semakin besar days receivable suatu perusahaan semakin besar pula risiko kemungkinan tidak tertagihnya
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) piutang, dan jika perusahaan tidak membuat cadangan terhadap kerugiannya berarti perusahaan telah memperhitungkan labanya terlalu besar. Syamsuddin (1998: 270) menyatakan “peningkatan rata-rata pengumpulan piutang akan membawa pengaruh yang negatif bagi keuntungan perusahaan”. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil studi empirik yang dilakukan oleh Tito Hari Handono (2011: 61) yang memperoleh temuan bahwa periode pengumpulan piutang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat dibuat simpulan bahwa perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (Studi Kasus pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2012). Hal ini berarti perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang berperan dalam upaya mendukung peningkatan profitabilitas pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perputaran piutang secara langsung tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Studi Kasus pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2012). Hal ini berarti perputaran piutang tidak berperan secara langsung dalam upaya mendukung peningkatan profitabilitas pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode pengumpulan piutang secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (Studi Kasus pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 20082012). Hal ini berarti periode pengumpulan piutang berperan secara langsung dalam upaya mendukung peningkatan profitabilitas pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saran Berdasarkan simpulan yang diajukan di atas, disarankan kepada para
peneliti lain yang berminat untuk mendalami bidang manajemen keuangan diharapkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut pada Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan variabel lain yang diduga memiliki pengaruh terhadap profitabilitas yakni modal kerja lainnya seperti kas dan persediaan dan modal tetap seperti aktiva tetap (Bramasto, 2008). Peneliti diharapkan menerapkan penelitian ini pada subyek penelitian yang berbeda sehingga dapat menguji kehandalan dari penelitian ini. DAFTAR RUJUKAN Bramasto, Ari. 2008. “Analisis Perputaran Aktiva Tetap Dan Perputaran Piutang Kaitannya Terhadap Return On Assets Pada Pt. Pos Indonesia (Persero) Bandung”. Majalah Ilmiah Unikom Volume 9, No. 2. Hanafi, Mamduh M. 2004, Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE. Handono, Tito Hari. 2011. Analisis Pengaruh Periode Pengumpulan Piutang dan Periode Penangguhan Pembayaran Utang Terhadap Profitabilitas Pada Koperasi di Kabupaten Ngawi. Tesis (tidak diterbitkan). Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Horne, Van & Wachowicz. 1997. PrinsipPrinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Kasmir. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Graffindo Pers. Martono dan Agus Harjito. 2003. Manajemen Keuangan, Edisi Pertama. Yogyakarta: Penerbit Ekomisia. Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke-4. Yogyakarta: Liberty. ---------. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Muslich, Mohamad. 2003. Manajemen Keuangan Modern. Jakarta: bumi Aksara. Prihadi, Toto. 2008. Deteksi Cepat Kondisi Keuangan (Analisis Rasio Keuangan). Jakarta: PPM.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi Empat. Yogyakarta: BPFE. ---------. 2009. Manajemen Keuangan Soal dan Penyelesaiannya. Yogyakarta: BPFE. Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. ----------. 1998. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Widowati, Siska. 2007. Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sang Hyang Seri (Persero) Wilayah II Malang. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang. Yuliani, Rina. 2013. Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Pt. Unilever Indonesia Tbk. Tahun 2005 – 2012. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.