63
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP CARA MENGATASI PRE MENSTRUASI SYNDROME (PMS) PADA REMAJA (STUDI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 5 JOMBANG) Puji Sriwahyuni*Ita Ni’matuz Zuhroh**Ratna Sari Dewi*** ABSTRAK Setiap remaja berbeda dalam menghadapi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) bahkan sebagian dari remaja beranggapan bahwa Pre Menstruasi Syndrome (PMS) merupakan hal yang biasa terjadi walaupun gejala-gejala yang timbul sebenarnya menganggu kenyamanan dan aktivitas sehari-hari. Kurangnya pengetahuan tentang cara mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) membuat remaja masih menganggap Pre Menstruasi Syndrome (PMS) sebagai gejala menstruasi yang tidak memerlukan penanganan khusus dan mereka berfikir Pre Menstruasi Syndrome (PMS) akan sembuh dengan sendirinya. Tujuan penelitian adalah untuk Mengetahui Pengaruh Penyuluhan terhadap Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) pada Remaja studi di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang. Desain penelitian yang digunakan adalah metode pre experimen. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-grop pretest-posttest design Populasi dalam penelitian ini semua siswi kelas XI di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang yang berjumlah 44 siswi dan sampel sebagian remaja putri sebanyak 40 responden dengan menggunakan purposive sampling. Variabel independent adalah Penyuluhan Pre Menstruasi Syndrome (PMS) pada Remaja studi di Madrasah Aliyah Negeri 5 jombang. Variabel dependent adalah Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) pada Remaja studi di Madrasah Aliyah Negeri 5 jombang. Pengumpulan data dengan ceklist, analisa data adalah editing, coding, scoring dan tabulating menggunakan uji T-test. Hasil penelitian berdasarkan analisa menggunakan uji statistik Paired simple test menggunakan SPSS 16 pada derajat eror 0,05 didapatkan bahwa 0,003 < 0,05, maka H1 diterima yang artinya ada Pengaruh Penyuluhan terhadap Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) pada remaja. Menunjukkan bahwa dari 40 responden berjumlah 15 responden (37,5% ) hampir dari setengah responden mengerti Cara mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS). Ada Pengaruh Penyuluhan terhadap Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) pada remaja. Kata Kunci : Mengatasi, Pre Menstruasi Syndrome, Penyuluhan.
THE EFFECT OF COUNSELING ON HOW TO OVERCOME PRE MENSTRUAL SYNDROME (PMS) ON ADOLESCENT (STUDIED IN MADRASAH ALIYAH NEGERI 5 JOMBANG) ABSTRACT Every adolescent is different in facing Pre Menstrual Syndrome (PMS) moreover most of adolescent thought that’s Pre Menstruasi Syndrome (PMS) is something which often occur although the symptoms that arise is actually interfere with the amenities and activities of daily living. Lack of knowledge about the ways to resolve Pre Menstrual Syndrome (PMS) make adolescent thought Pre Menstrual Syndrome (PMS) as menstrual symptoms that do not require special handling and they think that’s Pre Menstrual Syndrome (PMS) will heal by itself. The purpose of this research was to know the effect of conseling on how to overcome Pre Menstrual Syndrome (PMS) on adolescent which was studied in the Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang. The research design used was pre experiment method. The research design used in this study was one-grop pretest-posttest design. The population Midwifery Journal of STIKes Insan Cendekia Medika Jombang Volume 4 No. 1 September 2012
64
in this research were all girs students 11th grade in the Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang which totaled 44 students and the sampel was part of girl adolescents as many as 40 respondents used purposive sampling. The independent variable was counseling about Pre Menstrual Syndrome (PMS) on adolescent who studied in the Madrasah Aliyah Negeri 5 jombang. The dependent Variable was the way to overcome Pre Menstrual Syndrome (PMS) on adolescents who studied in the Madrasah Aliyah Negeri 5 jombang. Collecting data was by checklist, data analysis was editing, coding, scoring and tabulating used test of T-test. The research result based on analysis which used statistical test of Paired simple test by using SPSS 16 on degree of an error 0,05 was obtained that’s 0,003 < 0,05, so H1 was accepted which meant there was an effect of counseling on how to overcome Pre Menstrual Syndrome (PMS) on adolescents. It showed that’s from 40 respondents a number of 15 respondents (37,5%) were almost half of resepondents understood the ways to overcome Pre Menstrual Syndrome (PMS). There was an effect of counseling on how to overcome Pre Menstrual Syndrome (PMS) on adolescents. Keywords : How to Overvome, Pre Menstrual Syndrome, counseling.
PENDAHULUAN Menstruasi merupakan siklus bulanan yang normal terjadi pada wanita subur, namun jika disertai dengan berbagai keluhan yang berat dan periodik setiap menjelang menstruasi maka kondisi patologislah yang mungkin terjadi Saryono (2009:56). Setiap remaja berbeda dalam menghadapi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) bahkan sebagian dari remaja beranggapan bahwa Pre Menstruasi Syndrome (PMS) merupakan hal yang biasa terjadi walaupun gejala-gejala yang timbul sebenarnya menganggu kenyamanan dan aktivitas sehari-hari. Kurangnya pengetahuan tentang cara mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) membuat remaja masih menganggap Pre Menstruasi Syndrome (PMS) sebagai gejala menstruasi yang tidak memerlukan penanganan khusus dan mereka berfikir Pre Menstruasi Syndrome (PMS) akan sembuh dengan sendirinya. Anggapan orang tua yang salah bahwa hal ini merupakan hal yang tabu untuk di perbincangkan dan menanggapi bahwa anak akan tahu dengan sendirinya, menambah rumitnya permasalahan. Data dari Departemen kesehatan 2009 di Indonesia diperoleh hasil 40% remaja indonesia mengalami Pre Menstruasi Syndrome (PMS) Allen (2012:123) dan dari Penelitian yang dilakukan oleh American College of Obstetrician and
Gynecologists (ACOG) pada tahun 2011 di Srilanka, diperoleh hasil bahwa remaja yang mengalami Pre Menstruasi Syndrome sekitar 65,7% gejala yang sering muncul adalah sering sedih. Sedangkan di Jawa Timur perempuan yang masuk ginekologi sekitar 40% perempuan yang mengeluh masalah sebelum terjadi menstruasi (20% mengalami disminorea, 5% mengalami gelisah dan mudah marah, 12% mengalami pusing dan nyeri pada pinggang dan 3% mengalami mual) Womens Health (2011:101). Berdasarkan penelitian Melani Sivia (2014) dengan judul Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Remaja Putri dengan penanganan Pre Menstruasi Syndrome (PMS) di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 49 responden yang diteliti sebanyak 22 (44,9%) responden melakukan penanganan yang baik, untuk penanganan yang cukup terdapat 20 (40,8%) responden dan sebanyak 7 (14,3%) responden memiliki cara yang kurang dalam melakukan penanganan Pre Menstruasi Syndrome (PMS). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang pada tanggal 6 Februari 2016 terhadap 8 responden yang dilakukan dengan wawancara. Hasilnya, sebanyak 3 siswi mengatasi pre Menstruasi Syndrome (PMS) dengan istirahat, 1 siswi dengan
Midwifery Journal of STIKes Insan Cendekia Medika Jombang Volume 4 No. 1 September 2012
65
minum obat, dan 4 siswi lainnya mengalami Pre Menstruasi Syndrome (PMS) dengan tidak melakukan tindakan apa-apa. Penyebab pasti Pre Menstruasi Syndrome (PMS) tidak jelas tapi kondisi berikut di yakini sebagai penyebab Pre Menstruasi Syndrome (PMS) adalah rendahnya Progesterone, tertahannya cairan, tingkat prolaktin lebih tinggi, faktor kimiawi, faktor genetik, faktor psikologis dan gaya hidup. Gejala-gejala yang timbul hampir seluruh bagian tubuh dan berbagai sistem yang ada di dalam tubuh, diantaranya adanya resi dipayudara, sakit pinggang, pegel linu, perasaan seperti kembung, muncul jerawat, kram perut (Disminorhea), lebih sensitif, mudah marah dan kadang timbul perasaan malas Proverawati A (2009:66). Akibat dari rasa tidak nyaman karena Pre Menstruasi Syndrome (PMS) dapat mengganggu aktivitas, ketidakstabilan emosi dan tidak jarang terjadi depresi, kemarahan dan sikap agresif atau kecemasan begitu berlebihan dan berakibat membahayakan bagi wanita tersebut munculnya perasaan ingin bunuh diri dan bahkan berkeinginan melakukan kekerasan kepada dirinya sendiri maupun lingkungan Siti Masitoh (2009:62 ). Untuk mengurangi gejala-gejala Pre Menstruasi Syndrome (PMS) bisa di bantu dengan menjalani latihan relaksasi seperti yoga atau pijatan, selain itu tidur yang cukup juga harus diperhatikan. Latihan aerobik juga mampu mengurangi gejalagejala Pre Menstruasi Syndrome (PMS). Latihan ini dapat berupa jalan sehat, larilari kecil, bersepeda dan berenang. Berlatih sedikitnya 30 menit setiap harinya, makanmakanan yang mengandung magnesium dan omega 3 untuk menstabilkan emosi dan mengurangi kadar nyeri haid karena kadar magnesium dan omega 3 pada sel darah merah dan sel darah putih pada wanita yang mengalami Pre Menstruasi Syndrome (PMS) lebih rendah. Contoh makannya seperti bayam, kacang, ikan dll, makanan kaya serat dapat memperlancar BAB juga mengurangi peristaltik usus sehingga dapat mengurangi nyeri haid.
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Berdasarkan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif yaitu penelitian yang bersifat membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat –sifat obyek yang diteliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu Notoatmodjo (2010:136). Desain penelitian yang digunakan adalah metode pre experimen (pre experimental design).Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-grop pretestposttest design yaitu terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan. Penelitian ini dimulai dari bulan Januari sampai Juli 2016 dan pengambilan data pada bulan Mei 2016. Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang. Populasi, Sampel dan Sampling Populasi dalam penelitian ini adalah semua Siswi Kelas XI di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang yang Berjumlah 44 Siswi. Sedangkan sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Notoatmodjo (2012:79). Sampel penelitian ini adalah sebagian siswi putri di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang kelas XI yaitu sebanyak 40 siswi Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah“Purposive sampling“ yaitu didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Notoatmojo (2010:112). Pengumpulan dan Analisa Data variabel independent adalah Penyuluhan Tentang Pre Menstruasi Syndrome (PMS) di Madrasah Aliyah Negeri 5 jombang variabel dependent adalah Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) di Madrasah Aliyah Negeri 5 jombang.
Midwifery Journal of STIKes Insan Cendekia Medika Jombang Volume 4 No. 1 September 2012
66
Instrument dalam penelitian ini menggunakan Check list tentang Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome dengan skor guttman. Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data melalui tahapan Editing, Coding, Scoring dan Tabulating. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan 2 (dua) metode yaitu analisa univariate dan bivariate. Dalam penelitian ini analisis univariate tiap variabel yaitu variabel hasil penelitian Pengaruh Penyuluhan terhadap Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS), penyajiannya secara deskriptif dalam bentuk jawaban responden atas pernyataannya skor 1, tidak skor 0 a. Cara Memgatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) Ya =1 Tidak =0 Jika dilakukan : 100% Tidak dilakukan: <100% Cara analisis data yang digunakan adalah analisis bivariate yang dilakukan terhadap Dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi Notoatmodjo (2007:165). Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap cara mengatasi Pre menstruasi syndrome (PMS) mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan pada masing-masing kelompok dilakukan dengan uji T berpasangan (paired T test) yaitu uji statistik parametrik yang digunakan untuk menguji perbedaan dari data dependent (sampel terikat). Data dependent disini adalah data yang berasal dari dua variabel yang lain kriteria pengujiannya adalah Ho ditolak jika T hitung > tabel pada α = 0,05 dan df = n-1, bila Ho ditolak maka HI diterima artinya ada perbedaan antara data sebelum pengamatan.
HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden Umur Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur tentang Pengaruh Penyuluhan terhadap Cara Mengatasi Pre
Menstruasi Syndrome (PMS) pada Remaja di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang Mei 2016. No Umur (f) (%) 1. 11-13 Tahun 8 20 2. 14-16 Tahun 18 45 3. 17-20 Tahun 14 35 Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer, 2016
Berdasarkan Tabel 1 Menunjukkan karakteristik responden berdasarkan umur di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang diketahui dari 40 responden, hampir setengahnya dari responden usia 14-16 tahun sejumlah 18 responden (45%). Karakteristik Responden Berdasarkan Informasi Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Informasi tentang Pengaruh Penyuluhan terhadap Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome pada Remaja di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang Mei 2016. No Informasi Frekuen Persent si (f) ase (%) 1. Pernah 37 92,5 2. Tidak 3 7,5 Pernah Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer, 2016
Berdasarkan Tabel 2 Menunjukkan karakteristik responden berdasarkan Informasi siswi di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang diketahui dari 40 responden, hampir seluruhnya pernah mendapat informasi tentang Pre Menstruasi Syndrome (PMS) sejumlah 37 responden (92,5%). Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Informasi Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Informasi tentang Pengaruh Penyuluhan terhadap Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrom (PMS) pada Remaja di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang Mei 2016.
Midwifery Journal of STIKes Insan Cendekia Medika Jombang Volume 4 No. 1 September 2012
67
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Sumber Informasi TV Internet Petugas Kesehatan Orang Tua Guru Buku Majalah Tidak pernah Jumlah
Frekuensi (f) 19 2 9 3 2 2 3
Persent ase (%) 51,4 5,4 24,3 8,1 5,4 5,4 7,5
40
100
Sumber : Data Primer, 2016
Berdasarkan Tabel 3 Menunjukkan karakteristik responden berdasarkan sumber informasi siswi di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang diketahui dari 40 responden, sebagian besar mendapatkan informasi tentang Pre Menstruasi Syndrome (PMS) dari internet sejumlah 19 responden (51,4%). Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Orang Tua Tabel 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Orang tua tentang Pengaruh Penyuluhan terhadap Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) pada Remaja di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang Mei 2016. No Pendidikan (f) (%) Orang Tua 1. SD 2. SMP 14 35 3. SMA 22 55 4. S1 4 10 5. S2 6. S3 Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer, 2016
Berdasarkan Tabel 4 Menunjukkan karakteristik responden berdasarkan Pendidikan Orang tua responden di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang diketahui dari 40 responden sebagian besar berpendidikan SMA sejumlah 22 Responden (55%).
Data Khusus Cara Mengatasi Pre Menstruasi Sydrome (PMS) Responden sebelum dilakukan Penyuluhan Tabel 5 Karakteristik Responden Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome Sebelum dilakukan Penyuluhan di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang Mei 2016. No Cara Mengatasi (f) (%) Pre Mentruasi Syndrome 1. Melakukan 7 17,5 2. Tidak Dilakukan 33 82,5 Total 40 100 Sumber : Data Primer, 2016
Berdasarkan Tabel 5 Menunjukkan karakteristik responden berdasarkan Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) sebelum dilakukan penyuluhan di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang. Diketahui dari 40 responden hampir seluruhnya tidak mengatasi Pre Menstruasi Sydrome (PMS) sejumlah 33 responden (82,5%). Cara Mengatasi Pre Menstruasi Sydrome (PMS) Responden sesudah dilakukan Penyuluhan Tabel 6 Karakteristik Responden Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) Sesudah dilakukan Penyuluhan di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang Mei 2016. No Cara Mengatasi (f) (%) Pre Mentruasi Syndrome 1. Dilakukan 15 37,5 2. Tidak Dilakukan 25 62,5 Total 40 100 Sumber : Data Primer, 2016
Berdasarkan Tabel 6 Menunjukkan karakteristik responden berdasarkan Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) Sesudah dilakukan Penyuluhan di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang. Diketahui dari 40 responden 25 responden
Midwifery Journal of STIKes Insan Cendekia Medika Jombang Volume 4 No. 1 September 2012
68
(62,5%), sebagian besar tidak mengatasi Pre Menstruasi Sydrome (PMS). Pengaruh Penyuluhan Terhadap Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) pada Remaja Tabel 7 Tabulasi Silang Pengaruh Penyuluhan terhadap Cara Mengatasi Pre Mentruasi Syndrome (PMS)pada Remaja di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang Mei 2016. Cara Mengatasi Pre Mentruasi Syndrome (PMS) Dilakukan Melakukan Jumlah
Metode penyuluhan Pre-test Post-test N
%
N
%
7 33 40 Ttest
17,5 82,5 100 ρ= 0.03
15 25 40
37,5 62.5 100
Sumber : Data Primer, 2016
Berdasarkan tabel 7 Menunjukkan Karakteristik Responden tabulasi silang pengaruh Penyuluhan terhadap Cara Mengatasi Pre Mestruasi Syndrome (PMS) pada Remaja di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) antara sebelum dan sesudah diketahui dari 40 responden menjadi 15 responden (37,5%) hampir dari setengah mengalami peningkatan Cara Mengatasi Pre Mentruasi Syndrome (PMS). Setelah data diolah dengan SPSS 16 didapatkan hasil analisis dengan uji T-test diperoleh nilai ρ = 0,03 < α = 0,05 yang artinya HI diterima sehingga hal ini menunjukkan Adanya Pengaruh Penyuluhan terhadap Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndome (PMS) pada Remaja di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang.
PEMBAHASAN Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) pada Remaja Sebelum Diberikan Penyuluhan Berdasarkan tabel 5 Menunjukkan Karaktristik responden Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) pada Remaja di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang sebelum diberikan penyuluhan tentang Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS), diketahui dari 40 responden 33 responden (82,5%) hampir seluruhnya tidak melakukan Cara mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS). Cara Mengatasi Pre Menstruasi Sydrome (PMS) dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor umur, informasi, faktor sumber informasi dan faktor Pendidikan Orang tua. Berdasarkan Tabel 1 Menunjukkan Karaktristik responden berdasarkan umur dapat Mempengaruhi Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) pada Remaja di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang. Berdasarkan tabel 1 diketahui dari 40 responden 28 responden (45,0%) atau setengah dari responden berumur 14-16 tahun. Menurut peneliti umur tersebut masih tergolong umur yang muda untuk mampu mengenali masalah yang ada pada dirinya dirinya, kebanyakan dari remaja yang umurnya masih muda mereka cenderung tidak peduli dengan gejala-gejala pre menstruasi syndrome (PMS) yang sedang dialami. Semakin bertambahnya usia maka akan mempengaruhi wawasan seseorang yang akan berdampak pada penanganan terhadap pre menstruasi syndrome(PMS) Berdasarkan Tabel 2 Menunjukkan Karakteristik responden berdasarkan informasi juga mempengaruhi Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrom (PMS). Informasi sangat berpengaruh terhadap Cara Mengatasi Pre Menstruasi Sundrome (PMS), diketahui dari 40 responden 37 responden (92,5%) atau
Midwifery Journal of STIKes Insan Cendekia Medika Jombang Volume 4 No. 1 September 2012
69
hampir seluruhnya mendapatkan informasi tentang Cara Mengatasi Pre Menstruasi Sundrome (PMS). Dalam hal ini informasi sangat berperan penting dalam penanganan masalah terhadap seseorang. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Notoatmodjo (2007:102) bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang juga dipengaruhi oleh informasi. Semakin banyak orang menggali informasi dari media cetak maupun media elektronik, maka pengetahuan yang dimiliki semakin meningkat dan merubah pola mereka dalam melakukan penanganan terhadap masalahnya. Menurut peneliti kurang aktifnya remaja putri dalam mendapatkan informasi tentang Pre Menstruasi Sundrome (PMS) dapat mempengruhi terhadap penanganan Pre Menstruasi Sundrome (PMS) tersebut Sedangkan semakin baik pengetahuan yang dimiliki tentang Pre Menstruasi Sundrome maka sikap yang ditunjukkan untuk menangani Pre Menstruasi Sundrome juga semakin baik dan tepat. Berdasarkan Tabel 3 Menunjukkan Karakteristik responden berdasarkan Sumber informasi mempengaruhi Cara Mengatasi Pre Menstruasi Sundrome (PMS), diketahui dari 40 responden 19 responden (51,4%) atau sebagian besar dari responden memperoleh informasi tentang Cara Mengatasi Pre Menstruasi Sundrome (PMS) dari internet. Berdasarkan Tabel 4 Menurut Karakteristik berdasarkan Pendidikan orang tua responden juga mempengaruhi terhadap Cara Mengatasi Pre Menstruasi Sundrome (PMS), diketahui dari 40 responden 22 responden (55,0%) atau setengah dari orang tua responden berpendidikan SMA. Menurut peneliti pendidikan orang tua sangat berpengaruh terhadap Cara Mengatasi Pre Menstruasi Sundrome (PMS) karena semakin tinggi pendidikan orang tua akan semakin luas wawasannya
sehingga orang tua yang berpendidikan tinggi tidak akan merasa tabu untuk membicarakan permasalahan yang timbul tentang Reproduksi remaja terutama masalah yang timbul ketika menjelang mentruasi. Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) pada Remaja Sesudah Diberikan Penyuluhan Berdasarkan tabel 6 Menunjukkan Karakteristik responden berdasarkan Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) pada Remaja di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang sesudah diberikan penyuluhan tentang Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS), diketahui dari 40 responden 15 responden (37,5%) hampir dari setengah mengalami peningkatan Cara Mengatasi Pre Mentruasi Syndrome (PMS). Cara Mengatasi Pre Menstruasi Sydrome (PMS) dipengaruhi oleh faktor informasi. Berdasarkan Tabel 2 Menunjukkan Karaktristik responden berdasarkan informasi mempengaruhi Cara Mengatasi Pre Menstruasi Sundrome (PMS) hampir seluruhnya dari responden memperoleh informasi tentang Cara Mengatasi Pre Menstruasi Sundrome (PMS). Menurut peneliti mencari informasi tentang Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS), tidak hanya didapatkan dari tenaga kesehatan saja, tetapi melalu media massa juga sangat dianjurkan, karena biasanya di media massa informasi yang ditampilkan lebih baru, lebih menarik, dan lebih banyak informasinya. Pengaruh Penyuluhan Terhadap Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) pada Remaja Berdasarkan tabel 7 Menunjukkan Karakteristik responden berdasrakan Tabulasi silang Pengaruh Penyuluhan terhadap Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) di Madrasah Aliyah Negeri 5 jombang menunjukan bahwa sebelum dan sesudah dilakukan
Midwifery Journal of STIKes Insan Cendekia Medika Jombang Volume 4 No. 1 September 2012
70
penyuluhan diketahui dari 40 responden 15 responden (37,5%) hampir setengah dari responden mengatasi Pre Menstruasi Sydrome (PMS).
benar untuk Mengatasi Pre Menstruasi Syndome (PMS).
SIMPULAN DAN SARAN Pada penelitian ini berdasarkan analisa menggunakan uji statistik Paried T-test atau uji beda rata-rata untuk sampel yang berpengaruh menggunakan SPSS 16 menunjukkan nilai Signifikansi ρ = 0,03 < α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima yang artinya Ada Pengaruh Penyuluhan terhadap Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) di Madrasah Aliyah Negeri 5 jombang. Berdasarkan hasil tabulasi didapatkan bahwa sebelum dilakukan penyuluhan dari 40 responden 33 responden (82,5%) sebagian besar tidak Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) setelah dilakukan penyuluhan diketahui dari 40 responden 15 responden (37,5%) hampir dari setengah sudah Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS). Menurut Melani Sivia (2014) dengan judul Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Remaja Putri dengan penanganan Pre Menstruasi Syndrome (PMS) di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 49 responden yang diteliti sebanyak 22 (44,9%) responden melakukan penanganan yang baik, untuk penanganan yang cukup terdapat 20 (40,8%) responden dan sebanyak 7 (14,3%) responden memiliki cara yang kurang dalam melakukan penanganan Pre Menstruasi Syndrome (PMS). Dapat disimpulkan bahwa penyuluhan dapat mengubah Cara bertindak seseorang, akan tetapi semua tergantung daripada seseorangnya sendiri, petugas pendidikan kesehatan, lingkungan, serta kondisi saat dilakukannya pendidikan kesehatan. Dalam penelitian ini, peneliti sudah melakukan pendidikan kesehatan dengan metode penyuluhan dengan ceramah dan leaflet, tetapi kesadaran akan konsep diri seseorang merupakan andil yang sangat besar. Diberikannya penyuluhan kesehatan tersebut untuk memberitahukan cara yang
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Penyuluhan terhadap Cara Mengatasi Pre Mnstruasi Syndrome (PMS) pada Remaja di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang, peneliti mendapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) pada Remaja di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang sebelum dilakukan Penyuluhan hampir seluruhnya dari responden tidak melakukan Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) 2. Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) pada Remaja di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang sesudah dilakukan Penyuluhan hampir setengah dari responden adalah sudah melakukan Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) 3. Ada pengaruh penyuluhan terhadap Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) pada Remaja di Madrasah Aliyah Negeri 5 Jombang Saran a. Bagi Responden Diharapkan remaja lebih tanggap tentang Pre Menstruasi Syndrome (PMS) yang sering dialami menjelang haid dan lebih aktif dalam mencari informasi tentang Cara Mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS), Remaja seharusnya melakukan diit mengurangi konsumsi makan atau minuman yang mengandung cafein dan tingg garam. b. Bagi tempat penelitian Dapat digunakan sebagai dokumentasi ilmiah serta informasi dalam memberikan konseling kesehatan khususnya yang berkaitan dengan cara mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) pada Remaja.
Midwifery Journal of STIKes Insan Cendekia Medika Jombang Volume 4 No. 1 September 2012
71
c. Bagi Institusi Pendidikan Dapat memberikan informasi dan masukan institusi dalam upaya memecahkan masalah mengenai cara mengatasi Pre Menstruasi Syndrome (PMS) pada Remaja.
KEPUSTAKAAN Allen,
2012. Metodologi Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka cipta.
Depkes RI, 2009. www.depkes.go.id diakses tanggal Februari 2016. Health Women. 2011. Pre Menstruasi Syndrome . Jakarta : Bumi Aksara. Masitoh, Siti. 2009. Pre Menstruasi Syndrome. Jakarta: Rineka Cipta. Melani, Sivia. 2014. Hubungan pengetahuan dan motivasi remaja putri dengan penanganan Pre Menstruasi Syndrome di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Notoatmodjo. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmojo. 2007. Metode penyuluhan. Yogyakarta : Graha ilmu. Notoatmojo. 2012. Metode penyuluhan. Yogyakarta : Graha ilmu. Proverawati, A. 2009. Pre Menstruasi Syndrome.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Saryono. 2009. Pre Menstruasi Syndrome Cetakan 1. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Midwifery Journal of STIKes Insan Cendekia Medika Jombang Volume 4 No. 1 September 2012