458
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol . 3 No.2, 2009, hlm 458-462
PENGARUH PENGGUNAAN ULAR TANGGA REDOKS SEBAGAI MEDIA CHEMO-EDUTAINMENT BERVISI SETS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA
Sri Mursiti, Achmad Binadja, Dianto Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229
ABSTRAK Hasil belajar siswa kurang meningkat jika dalam pengajaran tidak digunakan media pengajaran. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh penggunaan ular tangga redoks bervisi SETS sebagai media chemo-edutainment pokok bahasan reaksi redoks terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan ular tangga redoks bervisi SETS sebagai media chemoedutainment pokok bahasan reaksi redoks terhadap hasil belajar siswa. Populasi pada penelitian ini adalah semua siswa kelas X4-X9 semester II SMA Negeri 1 Ungaran tahun pelajaran 2007/2008 sebanyak 240 siswa yang terbagi dalam 6 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X8 sebagai kelas kontrol. Teknik pemilihannya dengan cluster random sampling. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah dokumentasi dan tes. Hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar kelas eksperimen 69, sedangkan kelas kontrol 59. Hasil analisis data menunjukkan adanya pengaruh penggunaan ular tangga redoks terhadap hasil belajar kimia redoks siswa yang ditunjukkan dengan angka korelasi 0,56, dengan pengaruh 31%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan ular tangga redoks sebagai media chemo-edutainment bervisi SETS berpengaruh terhadap hasil belajar kimia redoks siswa. Saran yang dapat penulis berikan adalah penyiapan instrumen SETS lebih lengkap, dan pengembangan ular tangga redoks sebagai media chemo-edutainment. Kata Kunci: ular tangga redoks, media chemo-edutainment, SETS
PENDAHULUAN
kimia, karena guru dalam penyampaian materi
Anak didik akan lebih mudah menerima
pelajaran membuat siswa senang sehingga
materi pelajaran jika digunakan alat bantu yang
membangkitkan motivasi dan kreaktifan siswa
dapat diintegrasikan pada seluruh kegiatan
dalam mengikuti pelajaran.
belajar mengajar. Hamalik (1982:123-124)
Permainan ular tangga redoks merupakan
menyatakan bahwa masalah media pengajaran
modifikasi dari permainan ular tangga. Permainan
(media intruksional) semakin mendapat sorotan
ini dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat
dalam dunia pendidikan di Indonesia karena
membuat siswa merasa senang sekaligus dapat
perannya yang sangat penting dalam pencapaian
membantu siswa dalam memahami dan menerapkan
keberhasilan siswa, satu arah yang senantiasa
konsep-konsep redoks. Hal inilah yang mendasari
dituju oleh sistem instruksional. Ia berasumsi
penulis menggunakan ular tangga redoks sebagai
bahwa media pengajaran berperan penting dalam
media chemo-edutainment. Kartu yang digunakan
meningkatkan hasil belajar siswa.
dalam permaian ular tangga redoks sebagian
Oleh karena itu, media pengajaran dapat
memuat SETS (Science, Environment, Technology,
mengubah rasa takut anak terhadap pelajaran
Society). SETS merupakan visi dan pendekatan
459
Sri Mursiti, dkk., Pengaruh Penggunaan Ular Tangga Redoks ...
baru dalam dunia pendidikan, dengan pendekatan
eksperimen dan kelas X-8 sebagai kelas kontrol.
ini siswa tidak hanya mengkaji suatu materi dari sisi
Metode pengumpulan data dilakukan
ilmu pengetahuan saja tetapi juga pengaruhnya
dengan dua cara, yaitu metode dokumentasi
bagi lingkungan, kehidupan sosial manusia,
untuk mendapatkan data awal berupa nama dan
danpenerapannya dalam bidang teknologi (Binadja,
hasil ulangan semester, dan metode test untuk
2005 : 2). Penelitian yang dilakukan Ni’mah di SMK
mendapatkan hasil belajar ulangan redoks.
N 3 Purworejo menunjukkan hasil belajar kimia
Instrumen dalam penelitian ini terdiri atas
siswa kelompok eksperimen menggunakan SETS
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran,
mendapatkan rata-rata 8,23 sedangkan kelas
bahan ajar, ular tangga, lembar kerja siswa
tanpa SETS 6,72 (Ni’mah, 2004 : 96). Penelitian
yang validitasnya didapatkan dari expert validity,
lain terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang
dan soal-soal post test validitas didapatkan dari
dibelajarkan dengan SETS dari siklus ke-1 rata-
perhitungan setelah dilakukan uji coba pada siswa
rata hasil belajar 6,79 menjadi 7,07 pada siklus
kelas XI-IPA 4.
ke-3 (Purwaningsih, 2005:58).
Desain yang digunakan dalam penelitian
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian
ini adalah control group pre test-post test design.
ini adalah adakah pengaruh penggunaan ular
Karena populasi homogen maka pre test tidak
tangga redoks bervisi SETS sebagai media
dilakukan, tetapi diganti dengan nilai semester.
chemo-edutainment pokok bahasan reaksi redoks terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Data Awal Analisis data awal terdiri atas uji normalitas
ular tangga redoks bervisi SETS sebagai media chemo-edutainment pokok bahasan reaksi redoks terhadap hasil belajar siswa.
METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X4, X5, X6, X7, X8, dan X9 SMA
dan uji homogenitas populasi. Perhitungan
Negeri 1 Ungaran tahun pelajaran 2007/2008
didapatkan hasil normalitas pada tabel 2.
(Tabel 1). Penentuan sampel dalam penelitian
Homogenitas diuji dengan uji Bartlett. Perhitungan
ini dengan menggunakan teknik cluster random
mendapatkan hasil χ2hit = 6,346 dan χ2tbl = 11,07
sampling. Teknik cluster random sampling dipilih
untuk
karena populasi bersifat homogen. Sampel dalam
< χ2tbl maka dapat disimpulkan bahwa populasi
penelitian ini adalah kelas X-5 sebagai kelas
mempunyai homogenitas yang sama.
α=
5 %, dan dk = 6-1 = 5. Karena χ2hit
Analisis Data Akhir Analisis data akhir berdasarkan pada hasil belajar kimia redoks siswa yang disajikan dalam tabel 3. Analisis data akhir terdiri atas uji normalitas, uji kesamaan dua varians, uji korelasi, uji standar
460
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol . 3 No.2, 2009, hlm 458-462
error, uji koefisien determinasi, uji perbedaan dua
koefisien determinasi sebesar 31%. Uji perbedaan
rata-rata perbedaan hasil belajar, dan uji estimasi
dua rata-rata diperoleh hasil = 4,41, sedangkan
rata- rata hasil belajar.
t(1-1/2α) dari tabel t diperoleh harga 1,665, sehingga
Hasil perhitungan uji estimasi rata-rata ha-
dapat dinyatakan terdapat perbedaan rata-rata
sil belajar diperoleh rata-rata hasil belajar kelas
kelas eksperimen dengan kelas kontrol (kelas
eksperimen minimal 66 maksimal 71, sedangkan
eksperimen lebih baik).
kelompok kontrol rata-rata hasil belajar minimal 56 maksimal 63. Perhitungan normalitas sampel didapatkan hasil untuk kelas eksperimen (kelas
Pembahasan Penelitian dilaksanakan dalam waktu 1 bulan. Hasil uji estimasi rata-rata menunjukkan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 66-71. Peningkatan hasil belajar diperkirakan akan lebih besar dari 71 apabila tidak muncul kendalakendala dalam penelitian. Hasil Uji estimasi rata-
X-5) nilai ÷2hit = 4,85, kelas kontrol (kelas X-8) diperoleh nilai ÷2hit = 6,49, dengan kriteria
α =5
rata hasil belajar kelas kontrol pada rentangan angka 56-63.
% dan dk = k-3 diperoleh ÷2tbl =7,81. Karena ÷2hit <
Kelas eksperimen diberi pengajaran dengan
÷2tbl maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
media ular tangga redoks. Visi SETS diintegrasikan
berdistribusi normal.
dalam permainan ular tangga redoks tersebut
Uji kesamaan 2 varians diperoleh harga
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan pada
F sebesar 1,676 sedangkan harga F 0,05(V1,V2)
kartu redoks yang disusun sesuai indikator
sebesar 1,725 sehingga dapat dikatakan
pembelajaran. Siswa dibagi ke dalam 8 kelompok
bahwa varians kedua kelompok adalah sama.
dalam permainan tersebut dengan anggota 5 orang
Uji korelasi digunakan untuk mengetahui adanya
untuk masing-masing kelompok.
tabel
hubungan antara kegiatan belajar menggunakan
Permainan masing-masing kelompok
ular tangga redoks dengan hasil belajar kimia
dijaga oleh seorang wasit yang membawa lembar
siswa menggunakan korelasi biseri. Perhitungan
jawaban dari kartu pertanyaan redoks. Wasit
rb sebesar 0,56.
dalam penelitian ini adalah peneliti dan rekan-
Harga tersebut secara umum agak rendah,
rekan peneliti. Pertimbangan pemilihan wasit
akan tetapi secara khusus hubungan antara ular
tersebut adalah sebagai pengatur permainan agar
tangga redoks dengan hasil belajar kimia redoks
permainan dapat berjalan lancar, ternyata hasil
siswa belum dapat ditentukan karena belum ada
yang didapatkan justru kurang baik karena siswa
pembanding. Hasil perhitungan diperoleh harga
tidak dapat berdiskusi secara bebas. Kerugian lain
sebesar 0,14, dengan ketentuan > SE’rbx1,96.
apabila wasit tidak datang tepat waktu permainan
(0,56) > SE’rbx1,96 (0,28) yang berarti terdapat
tertunda. Permainan ular tangga redoks yang
hubungan antara penggunaan ular tangga
direncanakan dua kali hanya dapat dilakukan satu
redoks terhadap hasil belajar kimia siswa. Harga
kali pada pertemuan ke-3 karena waktu yang tidak
koefisien determinasi adalah 100 r2 % (Sugiyono
memungkinkan.
yang dilakukan diperoleh harga
2006: 216), harga sebesar 0,56 sehingga harga
Kelas kontrol diberikan pengajaran
Sri Mursiti, dkk., Pengaruh Penggunaan Ular Tangga Redoks ...
461
menyesuaikan kelas yang lain yaitu pengajaran
pelajaran untuk membantu pengondisian kelas;
konvensional dengan media papan tulis. Pertemuan
(3) permainan ular tangga redoks, ular tangga
terakhir, digunakan untuk evaluasi. Berdasarkan
redoks diperkirakan merupakan faktor dominan
hasil evaluasi didapatkan data hasil belajar
kurang baiknya hasil penelitian ini. Permainan ini
kognitif siswa kelompok eksperimen dan kontrol
hanya dapat dilakukan satu kali dari dua kali yang
yang selanjutnya digunakan dalam analisis data.
direncanakan. Wasit bukan dari siswa sehingga
Analisis data tahap akhir menunjukkan bahwa
siswa tidak dapat berdiskusi dengan rekannya
kedua kelompok memiliki distribusi normal. Hasil
secara bebas. Wasit sebagian bukan mahasiswa
uji hipotesis membuktikan bahwa penggunaan ular
kimia sehingga penguasaan materi kurang baik.
tangga redoks berpengaruh terhadap hasil belajar
Kartu pertanyaan redoks masih banyak yang
kimia siswa, hal ini ditunjukkan dari harga sebesar
belum terjawab, karena tidak semua ekor ular dan
0,56, Karena harga (0,56) > harga SE’rbx 1,96
ujung tangga dilewati oleh setiap pemain, selain
(0,281), maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis
itu pembatasan waktu menjawab pertanyaan
penelitian (Ha) diterima. Koefisien determinasi
kartu belum benar-benar proporsional dengan
menunjukkan harga 31%, berarti penggunaan
tingkat kesulitan pertanyaan. Solusi mengatasi
media ular tangga redoks dapat menjelaskan 31%
permasalahan ini adalah dengan menentukan
hasil belajar yang diperoleh siswa, sedangkan 69%
wasit dari siswa, aturan permainan dijelaskan,
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
tersedia kunci jawaban sehingga diskusi dalam
penelitian ini.
kelompok lebih baik. Peluang siswa tidak menjawab
Peneliti berusaha maksimal, namun
pertanyaan karena tidak berhenti pada ekor ular
hasil yang didapatkan masih belum memuaskan.
atau ujung bawah tangga dapat diatasi dengan
Beberapa kendala yang dihadapi dalam penelitian
aturan baru yaitu sebelum memulai permainan
ini adalah: (1) waktu, waktu pembelajaran normal
setiap siswa harus menjawab pertanyaan di balik
2 x 45 menit berubah menjadi 2 x 35 menit,
kartu T, jika siswa mencapai angka 100 maka
sementara kelas kontrol hanya satu kali pertemuan
diwajibkan menjawab soal pada kartu U agar finish.
2 x 35 menit, dua pertemuan lainnya tetap 2 x 45
Alternatif lain adalah dengan memberikan kode U
menit. Solusinya bekerja sama dengan guru mata
atau T pada angka-angka tertentu apabila siswa
pelajaran sehingga waktu pembelajaran yang
berhenti pada angka tersebut ia harus menjawab
mendekati ujian nasional dapat diatur sedemikian
pertanyaan; (4) instrumen, peneliti menyadari
rupa sehingga tidak terjadi pengurangan jam; (2)
instrumen yang dikembangkan belum sempurna
kondisi kelas, kelas kontrol lebih tertib sehingga
sehingga belum dapat membedakan dengan
pembelajaran dapat berlangsung tanpa hambatan
baik antara kelas eksperimen yang diajar dengan
berarti. Namun kelas eksperimen lebih ramai dan
media ular tangga redoks bervisi SETS dengan
kurang perhatian. Solusi mengatasi permasalahan
kelas kontrol yang tidak menggunakan ular tangga
ini adalah bekerja sama dengan guru mata
redoks bervisi SETS. Solusinya adalah penyiapan
462
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol . 3 No.2, 2009, hlm 458-462
materi SETS yang lengkap dan lebih baik. SIMPULAN Pembelajaran menggunakan ular tangga redoks sebagai media chemo-edutainment bervisi SETS memiliki relatif sedikit pengaruh pada hasil belajar kimia redoks siswa ditunjukkan dengan koefisien korelasi () sebesar 0,56 dengan pengaruh 31%. Belum dapat dipastikan rendah atau tinggi karena belum ada pembanding.
DAFTAR PUSTAKA Binadja, Achmad. 2005. Pedoman Pengembangan Silabus Pembelajaran Berdasar Kurikulum 2004 Bervisi dan Berpendekatan SETS (Science, Environment, Technology, Society) atau (Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Sosial). Semarang: Laboratorium SETS Unnes Semarang.
Hamalik, Oemar. 1982. Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. Ni’mah, Tamamun. 2004. Studi Komparasi Prestasi Belajar IPA Sub topik Zat Aditif Makanan Antara Siawa yang diberi Pelajaran Berwawasan SETS dan Siswa yang diberi Pelajaran Berwawasan Non-SETS pada Siswa Kelas II Semester 4 Jurusan Tata Boga SMK N 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2002/2003. Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Semarang. Purwaningsih, Asih. 2005. Pembelajaran Kimia Berpendekatan SETS untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Semarang Tahun 2004/2005. Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Semarang. Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.